Anda di halaman 1dari 11

BUPATI SUKAMARA

pRI]vlHs[ KALntArmAN TEHGAII

PERJITURAH BUPATI SUKAHARA


HOHOR 29 TAHUH 2021

TEHTAVG

PENBENTUEN, HEDUDUKAAV, susuHAH ORGAHlsAsl, TuaAs


DAN FUHGSI, SERTA TATA KERIA UHIT PELA][SANA TEKHIS
rusAT IDSEHATAV HASTARARAT PADA DIHas IIESEHATAV
XABUP SUXAHARA

DENGAN RAHHAT TUHAN YANG HAHA ESA

BUPATI SUKAMRA,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan dalam Pasal I an8ka 7


Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun
2016 tentang Perangkat Daerah, dan ketentuan Pasal 41
ayat (2) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, perlu menetapkan
kembali Peraturan Bupati tentang Pembentukan,
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan F\lngsi serta
Tata Ken.a Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan
Masyarakat pada Dinas Kesehatan ;
b. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 9
Peraturan Daerah Sukamara Nomor 6 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Sukanara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Daerah Kabupaten Suhamara Nomor 6 Tahun 2019 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Sukanara
Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunari
Perangkat Daerah Kabupaten Sukamara, perlu dibentuk
Unit Pelakeana Teknis Daerah Pusat Kesehatan Masyarakat
pada Dinas Kesehatan; dan
c. bahun berdasarkan perti]rfuangrn sehagaimana dindsud
dalamhurufadanhurufb,perfumenetapkanPeliaLturanBupati
Suhamara tentang Fthbentukan, Keduduhan, Susunan
Orgrnicasi, Tugas dan F\mgst serta Tata Keba Unit Pelakcana
Tehais Pusat Kesehatan Maeyarahat pada Dinas Kesehatan;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentlrfu
Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten
Suhamara, Kabupaten Lanandau, Kabupaten Pulang Hsau,
Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Murung Raya dan
Kabupaten Barito Thiur di Efrowhsi Kalimantan Tengch
(Lembaran Negara Republik indonesia Tahuri 2002 Nomor 18
TamhahanljembaranNegaraRepubliklndonesiaNomor4180);
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,
Tambahan I,embaran Negara Republik Indonesia Nomor
5234), sebagaimana telch diubah dengan Undang-Undang
Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pemhentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara
Repubhik Indonesia Tahun 2019 Nomor 183, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6398) ;
4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur
Sipil Negara (Lembaran Negara Republik lndonesiaL Tahun
2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5494) ;
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
beberapakali diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Ten fang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negaura Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara RepubHk Indonesia Nomor 5679) ;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48),
sebagalmana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum (Lembalan Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 171, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5340) ;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5887) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun
2016 tentang Perangkat DaeraLh (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 187, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6402) ;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2017
tentang Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi Cabang
Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 451);
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 1335);

2
10. Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 6 Taliun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Peran8kat Daerah
Kabupaten Sukamara (Lembaran Daerah Kabupaten
Sukamara Tahun 2016 Nomor 6, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 40) sebagainana telah
diubah dengan Peraturan Daerali Kabupaten Sukalnara
Nomor 6 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Kabupaten SukaLmara Nomor 6 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Sukamara (Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Tahun
2019 Nomor 6, Tambahan Lembarari Daer€in Kabupaten
Sukamara Nomor 67) ;
11. Peraturan Bupati Sukamara Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta
Tata Ker).a Dinas Kesehatan KabupaLten Sukamara (Berita
Daerah Kabupaten Sukamara Tahun 2016 Nomor 23);

HEMUTUSEN :
Menetapkan : rmATURAV BUPAT[ TENTanG PrmBENTUIEN, KEDtJDVIEN,
susonAV oRGAVlsAs[, TUGrs Den FUNesl, srmA Thin HrmA
unT p"usAVA TEuns DAVRAH pusAT KrsrmTAV
MAsyARARATpADADINasRESEmTAV]neunA/][nysiunLMARA.

BABI
unENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten Sukanara.
2. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagal unsur
penyelenggaraPemerintahanDaerahyangmemimpinpelaksanaan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.
3. Bupati adalah Bupati Sukamara.
4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten
Sukamara.
5. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Sukamara.
6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Sukamara.
7. Unit Pelaksana Teknis Daerah yang selanjutnya disingkat UPTD
adalch organisasi yang melaksanakan keg;atfln teknfs operasional
dan/ataLu kegiatan teknis penunjang tertentu
8. UFTD Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut
Puckesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarahan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perrmTaiigan tingkat pe]fama dengan lebih
mengutanakanupayapromotifdanpreventifuntukmencapalderajat
kesehatan maeyarakat yang setingal-tinginya di wilayah keq.anya.
9. Kepala UFTD Puskesmas yang selanjutnya disebut Kepala
Puskesmas adalah Kepala Puskesmas pada Dinas Kesehatan.
10. Unit adalah unit pada Puskesmas yang terdiri dari sejumlah
tenaga fungsional yang terbagi dalam kelompok sesuai dengan
bidang tugasnya dan dipimpin olch seorang Penanggung Jaw&b.

3
11. Penanggung jawab adalah seorang tenaga fungsional/non
structural yang bertanggung jawab terhadap tugas pokok dan
fungsi unit yang dipimpinnya.
12. Jabatan Flmgsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi
dan tugas berkaltan dengan pelayanan fungsional yang
berdasa.rkan pada keallian dan keterampilan tertentu.
13. Jabatan Pelaksana adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi
dan tugas pelaksanaan kegiatan pelayanan public serta
administrasi pemerintahan dan pembangunan.
14, Fasirifas Pelayanan Kesehatan ade]ah suatu tempat yang digunakan
untuk menyelenggarakan upaya pelayanan Kesehatan, balk
promotive, preventif, kuratif mupun rehabmtative yang dflakukan
oleh pemerintah, pemerintah daerah dan/atau masya]ul{at.
15. Upaya Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat UKM
adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan
Kesehatansertamencegahdanmenanggulangitimhiilnyamasalah
Kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat.
16.UpayaKesehatanPerseonanganyangselanjutnyadisinifetUKPadalah
suatu kegiatan dan/atau seranghafan ketlatan pelayanan Kesehatan
yang ditujuhan untuk penin8katan, pengulangan penderitaan akibat
penyakit dan memulinkan Kesehatan perseorangan.
17. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat yang selanjutnya
disingkatUKBMadalahbentukfasilitaspelayananKesehatanyang
dikelola oleh masyarakat.
18.PelayananKesehatanPuskesmasyangselanjutnyadisebutdengan
Pelayanan Kesehatan adalah upaya yang diberikan oleh
Puskesmas kepada masyarakat, mencakup perencanaan,
pelaksanaaLn, evaluasi, pencatatan, dan pelaporan yang
dituanghan dalam suat.u system.
19. Sistem lnformasi Puskesmas adalah suatu tatanan yang
menyediakan informasi untuk membantu proses penganbilan
keputusan dalam melaksanakan manajemen Puskesmas untuk
mencapai sasaran kegiatannya.
20.Jaringan Puskesmas adalah unit pelayanan Kesehatan
masyarakat untuk menunjang tugas Puskesmas yang terdiri dari
Pustu, Pusling, dan Poskesdes.
21. Puskesmas pembantu yang selanjutnya disingkat Pustu adalah
unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi
menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
dilakukan Puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih
kecil, jenis dan kompetensi pelayanan disesuaikan dengan
kemampuan tenaga dan sarana yang tersedia serta bertanggung
jawab kepala Kepala Puskesmas.
22. Puskesmas Keliling yang selanjutnya disingkat Pusling adalah
pelayanan kesehatan yang sifatnya bergerak (mobile) atau
menin8katkan jangkauan dan mutu pelayanan bagi masyarakat di
wilayah keria puskesmas yang belum teljangkau oleh pelayanan
dalam gedung Puskesmas.
23. Pos Kesehatan Desa yang selanjutnya yang selanjutnya disingkat
Poskesdes adalah Pos Kesehatan Desa yang menyelenggarakan
pengobatan dan kesehatan Ibu dan Anak (KIA)/Keluarga
Berencana (KB) , bertanggung jawab kepada Kepala Puskesmas.

4
EneH
pEutBERTUKAN DAlr REDUDu:iEEN
Baglan Kesotu
Pembentukan

Pasol 2
(1) Dengan Peraturan Bupati ini ditetapkan Pembentukan,
kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi, serta tata
keri.a Puskesmas pada Dinas Kesehatan.
(2) Puskesmas dibentuk berdasarkan potensi, karakteristik wilayah
dan beban kelja serta kemampuan pelayanan.
(3) Berdasarkan kemampuan pelayanan sebagaimana dimaksud
pada Pasal 2 ayat (2), dikategorikan sebagal berikut:
a. Puskesmas non rawat inap; dan
b. Puskesmas rawat inap.
(4) Puskesmas non rawat inap, sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
huruf a adalah Puskesmas yang tidak menyelenggarakan
pelayanan rawat inap, kecuali pertolongan persalinan normal.
(5)Puskesmasrawatinapsebagaimanadimaksudpadaayat(3)huruf
b adalch Puskesmas yang diberi tanbahan sumber daya untuk
menyelenggarakan pelayanan rawat inap, sesual pertimbangan
kebutuhan pelayanan Kesehatan.

a. Puskesmas kawasan perkotaan ;


b. Puskesmas kawasan perdesaan;
c. Puskesmas kawasan terpencil;
d. Puskesmas kawasan sangat terpencil.

Pasal 8

(1) Puskesmas sebagaimana dinaksud pada Pasal 2 ayat (1) terdiri


atas Puskesmas yang berada di setiap Kecamatan di wilayah
Kabupaten Sukamara, yaitu :
a. Puskesmas sukaniara
b. Puskesmas Balai RIam
c. Puskesmas Jelal
d. Puskesmas permata Kecubung
e. Puskesmas pantai Lunci
(2) Penetapan kategori Puskesmas sebagaimana dimaksud pada
Pasal 2 ayat (3) dan ayat (6), ditetapkan oleh Bupati sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Baglan Kedua
Keduduhan
Pasal 4

( 1} Puskesmas merupakan unit organisasi yang bersifat fungsional


dan unit layanan yang bekeq.a secara profesional.
(2) Puskesmas berkedudukan sebagal unit pelaksana teknis yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas,
sesual dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Puskesmas berada dan berkedudukan di KecamataLn.

5
BAD Ill
SUSURAN ORGANISASI

Pasal 5
( 1) Susunan organisasi Puskesmas paling sedikit terdiri dari:
a. Kepala Fuskesmas;
b. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Puskesmas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) sebagalmana tercantum dalam Lanpiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Pasol 6
(1) Puskesmas dipimpin oleh Kepala Puskesmas sesual ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(2) Kepala Puskesmas sebagalmana pada ayat (1) berkedudukan
dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan.

Pasal 7
Uraian tugas Jabatan Pelaksana pada urusan tata usaha masing-
masing puskesmas ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Sukamara.

Pa3al 8

(1)DalamorganisasipuskesmasterdapatPenanggungjavabyangberada
dibawch dan bertanggung jawab kepada Kepala Fuskesmas.
(2) Penanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling
sedikit terdiri atas:
a. Penanggung jawab UKM dan keperawatan kesehalrm
masyarakat;
b. Penanggung jawab UKP, kefarmasian, dan laboratorium;
c. Penanggungjawab jaringan pelayanan puskesmas dan jejaring
Puskesmas;
d. Penanggung jawab bangunan, prasarana, dan peralatan
Puskesmas; dan
e. Penanggungjawab Mutu.
(3) Dalan melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, penanggung
jawab didukung oleh pelaksana upaya/kegiatan.
(4) Penanggung jawab UKM dan keperawatan kesehatan masyarakat
membawahi beberapa kegiatan, antara lain:
a. Pelayanan promosi Kesehatan;
b. Pelayanan Kesehatan lingkungan;
Pelayanan Kesehatan keluarga yang bersifat UKM;
Pelayanan gizi yang bersifat UKM;
Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit;
Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat;
Pelayanan kesehatan jiwa;
Pelayanan kesehatan gigi masyarakat;
Pelayanan kesehatan tradisional komplementer;
Pelayanan kesehatan olahraga;
Pelayanan kesehatan lansia;
Pelayanan kesehatan keq'a;
in. Pelayanan kesehatan lainnya.

6
(5) Penanggung jawab UKP, kefarmasian, dan laboratorium
membawahi beberapa kegiatan:
a. Pelayanan pemeriksaan umum
b. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
c. Pelayanan kesehatan keluarga yang bersifaLt UKP
d. PelayaLnan gawat darurat
e. Pelayanan gizi yang bersifat UKP
f. Pelayanan persahinan
9. Pelayanan kerarmasian
h. Pelayanan laboratorium.
(6) Penanggung jawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring
Puskesmas membawahi:
a. Pustu;
b. Pusling;
c. Poskesdes;
d. Jejaring puskesmas.
(7) Pustu sebagainrma dimaksud pada ayat (6) huruf a, mempunyai tugas:
a+ melaksanakan sebagian kegiatan Puskesmas yaitu Kesehatan lbu
dan Anak, Keluarga Berencana, imuhisasi dan penanggulangan
penyakit menular, perhaikan Szi, pengobatan, Kesehatan
lin8hamgan dan perawatan kesehatan masyarakat;
b. membaerikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan
terpadu kepada masyarakat di wilayah ke¢anya;
c. membina peran serta masyarakat di wilayah kerianya;
d. sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah
kerianya.
(8)Puslingsebagainanadimaksudpadaayat(6)hurufb,mempunyaitugas:
a. memberikan pelayanan kesehatan di daerah terpencil/ daerah
yarig sulit dijangkau oleh Puskesmas;
b. melakukan penyelidikan tentang kejadian luar biasa;
c. melayani transportasi penderita rujukan untuk kasus gawat;
d. melaksanakan penyuluhan kesehatan dengan alat audio visual.
(9) Poskesdes sebagaimana dimaksud pada ayat (6) huruf c,
mempunyai tugas:
a. memberikan pelayanan kesehatan ibu;
b. memberikan pelayanan kesehatan balita;
c. memberikan palayanan kesehatan dasar;
d. memberikan bimbingan dan pembinaan kader dan tenaga
kesehatan dalam penyelenggaraan poskesdes ;
e. membina dan membentuk jejaring UKBM yang ada di desa
dalam wilayah keljanya;
f. melakukan pengawasan kewaspadaan dini terhadap risiko dan
masalah kesehatan di desa dalam wilayah kerianya.
( 10) Selaln penanggungjawab sebagrjmana dimaksud pada ayat ( 1) dapat
dibentuk penanggung jawab lainnya berdasarhan kebutuhan
Puskesmas dengan persetujuan Kepala Dinas Kesehatan.

Pbsal 9

(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 5 ayat (1) huruf b terdiri atas berbagal jenis jabatan
fungsional sesuai bidang keahliannya yang pengangkatannya
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Jumlah Kelompok Jabatan F\ingsional sebagaimana dimaksud
pada ayat ( 1), ditentukan berdasarkan kebutuhan yang didasari
atas analis jabatan dan beban kep.a.
7
(3) Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana
dinaksud pada ayat (1), dikoordinasikan oleh seorang pejabat
fungsional yang jenjangnya paling tinggi, ditunjuk oleh Kepala
Puskesmas dan bertanggung jawab kepada Kepala Puskesmas.
(4) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas memberikan
pelayanan fungsional dalan pelakcanaan tugas dan fungsi
Puskesmas sesuai dengan bidang keahlian dan keterampilan.
(5) Tugas, Jenis dan jenjang Kelompok Jabatan Fulngsional
sebagainana dimaksud pada ayat (1), mengacu pada peraturan
perundang-undangan yang mengatur jabatan fungsional masing-
masing.

Pacal 10

(1) Pejabat Pelaksana adalah sekelompok pegawai ASN yang


bertanggung jawab melaksanakan kegiatan pelayanan publjk serta
administrasi pemerintahan dan pembangunan.
(2) Penamaan Jabatan Pelaksana dirumuskan berdasurkan hasil
analisisjabatan.
(3) Nama-nana jabatan pelaksana sebagaimana ayat (2) ditetapkan
dengan Keputu sam Bupati.
(4) Pengangkatan dan pemindahan ASN dalam jabatan pelaksana di
lingkungan Puskesmas dilakukan oleh Sekretaris Daerah dan
ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
(5) Uraian tugas jabatan pelaksana pada Puskesmas ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas.

BAD rv
TUGAs DAN FunGsl
Bagian Kesatu
Kepala Puskes-
Pasal 1 1

( 1) Kepala Puskesmas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat ( 1)


huruf a merupakan penanggung jawab atas sel`]n]ti
penyelengaraan kegiatan di Puskesmas, pembinaan kepegawaian
di satuan kerianya, pengelolaan keuangan dan pengelolaan
bangunan, prasarana dan peralatan.
(2) Kepala Puskesmas mempunyal tugas melaksanakan kebijakan
kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di
wilayah keq.anya dalam rangka mendukung terwujudnya
kecalnatan sehat.
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) ,
Kepala Puskesmas menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana program dan kegiatan UKM dan UKP di
whayah keljanya;
b. penyelenggaraan pembangunan kesehatan dalam mendukung
program pembangunan kesehatan nasional;
c. penyelenggaraan UKM dan UKP di wflayah kerjanya;
d. pelaksanaan koordinasi dalam pelaksanaan UKM dan UKP di
wilayah keljanya;
e. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan UKM dan UKP di wilayah keljanya kepada Kepala
Dinas; dan
f. pelcksanaan tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
8
Bnglan Kedua
Pemnggung Jawab
Pasal 12

(1) Penanggung jawab sebagainana dimaksud dalan Pasal 8 ayat (1)


mempunyai tugas dan tanggung jawab atas terselenggaranya:
a. UKM dan keperawatan kesehatan masyarakat;
b. UKP, kefarmasian, dan laboratorium;
c. jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring Puskesmas;
d. bangunan, prasarana, dan pelalatan Puskesmas; dan
e. mutu.
(2) Palam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Penanggung
jawab didukung oleh pelaksana upaya/kegiatan.

BABV
TATA RERIA
Baglan Kesotu

Pacal 13

( I) Hubungan ken.a antara Dinas Kesehatan dengan Puskesmas bersifat


pembinaan.
(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirfukan oleh
Dinas Kesehatan kepada Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis
yang menriliki otonomi dalam rangka sinkeonisasi dan harmonisasi
pencapaian tujuan pembangunan kesehatan daerah.
(3) Dalam melaksanakan tugaenya, Kepala Fhskesmas, Penanggung Jawab,
danPejabatF\mgsionalwajibmelaksanakanprinsipkcordirrasi,integrasi
dansinhonisasibalkdihigkunganintemalfuskesmasmaupundengan
satuan organisasi him di luar Puskesmas.
(4) Kepala Puskesmas bertanggung jawab memimpin dan
mengoordinasikan bawahannya serta memberikan bimbingan dan
petunjuk pelaksanaan tugas bawchan.
(5) Kepala Puskesmas wajib melakukan pengawasan terhadap bawahannya
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
mengambfl lan8hah-1an8kah yang diperlukan apabfla tedadi
penyimpangan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAD VI
JABATAV, PEHGAVGKATAV DAN pEMBERIIENTIAn

Pacal 14

( 1) Kepala Puskesmas merupakan jabatan non struktural, dijabat oleh


tenaga kesehatan yang diberikan tugas tanbahan.
(2) Penanggung jawab merupakan jabatan non struktural.
(3) Kepala Puckesmas sebagrinana ayat ( 1) di atas diberikan tunjangan dan
fasilitas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 15

( 1) Kepala Puskesmas diangkat dan diberhentikan oleh Bupati atas usul


Sekretaris Daerah.
(2) Penanggung jawab dian8kat dan ditetapkan oleh Kepala Puskesmas`
(3) Pejabat Fungsional diangkat dan diberhentikan sesual ketentuain
peraturan perundang-undangan.
9
Ban VII
pEneAVAAV

Paed 16
Segala biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan keatatan UPTD
Puskesmas pada Dinas Kesehatan dibebankan pada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Sukamara.

BJD VIII
KETEAVTUAtt PERAlilHAN

Pasral 17

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, seluruh jabatan yang ada
beserta pejabat yang meman8lou jabatan di lin8kungan Puskesmas
berdasarkan PeratuTan Bupati Sukamara Nomor 11 Thhun 2009 tentang
Organisasi dan Tata Kelja Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten Sukamara, tetap melcksanakan tugas dan fungsirLya sanpai
dengan adanya penyesuaian berdasalhan Peratulan Bupati ini.

BABK
PErmTUP

Pasal 18

Pada saat Perafuran Bupati ini muhi berlaku, Peraturan Bupati Sukemara
Nomor 11 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata KeljaL Unit Pelaksana
Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukamara q3erita Daerah Kabupaten
Sukanara Tahun 2009 Nomor 11) dicabut dan dinyatahan tidak berrfu.

Pasal 19

Peraturan Bupati ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan


Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah
Kabupaten Sukanara.
Ditetapkan di Sukamara
pada tanggal 1.i :Tor.r`^i[i[`i3 a:..-. 2.Jzl

Diundan9kan di Sukamara
padaL tan8gal `„ i c>T`f3:i-±3`s:.'` 2,,2`;

BERITA DAERAH KABUPATEN SURAMARA TAHUN 2021 NOMOR 2'9


10

Anda mungkin juga menyukai