Anda di halaman 1dari 29

BIODATA

Drs.
Drs. MUHIBBIN,
MUHIBBIN, SH,
SH, M.Si
M.Si
Surabaya
Surabaya 10
10 Oktober
Oktober 1968
1968

19681010198611
19681010198611 11 001
001
KEPALA
KEPALA Bagian
Bagian PENGEMBANGAN
PENGEMBANGAN Kinerja
Kinerja DAN
DAN KEPEGAWAIAN
KEPEGAWAIAN
Pembina
Pembina TINGKAT
TINGKAT II IV/B
IV/B
KTR.
KTR. Jl.
Jl. Pahlawan
Pahlawan 110
110 Surabaya
Surabaya
RMH.
RMH. Jl.
Jl. Martapura
Martapura GKB
GKB Gresik
Gresik

S1
S1 LAN
LAN -- RI.
RI. Bandung
Bandung
S1
S1 UNTAG’
UNTAG’ 45
45 Surabaya
Surabaya
S2
S2 UNAIR
UNAIR Surabaya
Surabaya
MEMBANGUN KINERJA
BIROKRASI MELALUI
KELOMPOK BUDAYA KERJA
(KBK)
Sebagaimana yg ada dlm Perpres No. 81 Tahun
2010 ttg Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-
2025 telah diidentifikasi kondisi yg dihadapi saat
ini oleh birokrasi yaitu salah satunya adalah :
APA ITU PERUBAHAN ?

PERUBAHAN =
PRODUKTIVITAS
PERUBAHAN =
PERBAIKAN ATAU

PERUBAHAN =
PENYEMPURNAAN
- Polapikir (mind-set dan budaya kerja
(cultur-set) birokrasi belum sepenuhnya
mendukung birokrasi yg efesien, efektif,
produktif dan profesional dan juga belum
benar-benar memiliki pola pikir yg
melayani masyarakat, belum mencapai
kinerja yg baik serta belum berorientasi
pada hasil (outcomes).

* Harapan reformasi birokrasi agar dapat mendorong


perubahan untuk membawa Pemerintah dalam
kondisi saat ini menuju kondisi yang diharapkan.
dalam perubahan dengan melakukan perbaikan adalah suatu proses
dalam perubahan dengan melakukan perbaikan adalah suatu proses
yang sistematis dengan menerapkan pengetahuan, sarana dan sumber
yang sistematis dengan menerapkan pengetahuan, sarana dan sumber
daya yang diperlukan organisasi untuk bergeser dari kondisi
daya yang diperlukan organisasi untuk bergeser dari kondisi
sekarang menuju kondisi yang diinginkan yaitu menuju kearah kinerja
sekarang menuju kondisi yang diinginkan yaitu menuju kearah kinerja
yang lebih baik.
yang lebih baik.

Melalui kelompok
Melalui kelompok budaya
budaya kerja
kerja atau
atau para
para
anggotanyadiharap
anggotanya diharapmenjadi
menjadiagent
agent ofofchange
change(agen
(agen
perubahan) yang
perubahan) yang terlibat
terlibat dalam
dalam merencanakan
merencanakan
perubahanserta
perubahan sertamengimplementasikannya.
mengimplementasikannya.
” MENGAPA KITA HARUS MEMBENTUK
KELOMPOK BUDAYA KERJA ”

•Cara kerja Tradisional (budaya lama)


• Tidak efesien
• Feodalistik
• Ketat pada aturan
• Tertutup
• Suka mempersulit pelayanan
• Penuh curiga
• Main hakim sendiri
• Membuat aturan untuk memperkuat diri
• Kaku dan lamban
• Birokrasi mati
• Kurang mengakomodasi hal baru
• Subur KKN
• Individualistik
• Cenderung sukuisme, dll
DASAR HUKUM BUDAYA KERJA

KEPMENPAN NO. 4 TAHUN 1991

KEPMENPAN NO. 25 TAHUN 2002

PERMENPAN & RB NO. 39 TAHUN 2012


TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN BUDAYA KERJA

INSTRUKSI
INSTRUKSI GUBERNUR
GUBERNUR KEPUTUSAN/INSTRUKSI
KEPUTUSAN/INSTRUKSI
JAWA
JAWA TIMUR No.4 TH.
TIMUR No.4 TH. 2002
2002 BUPATI/WALIKOTA
BUPATI/WALIKOTA
Tentang
Tentang Pelaksanaan
Pelaksanaan Tentang
Tentang Pelaksanaan
Pelaksanaan Program
Program
Program
Program Budaya
Budaya Kerja
Kerja Budaya
Budaya Kerja
Kerja

SK.
SK. Pimpinan
Pimpinan Instansi
Instansi di
di lingkungan
lingkungan SK.
SK. Pimpinan
Pimpinan Instansi
Instansi di
di lingkugan
lingkugan
Pemprov.
Pemprov. Jatim
Jatim Tentang
Tentang Pelaksanaan
Pelaksanaan Kabupaten/Kota Tentang
Kabupaten/Kota Tentang
Pembentukan
Pembentukan KBKKBK
Pelaksanaan
Pelaksanaan Pembentukan
Pembentukan KBK
KBK
KELOMPOK
KELOMPOK BUDAYA
BUDAYA KERJA
KERJA (KBK)
(KBK)
SEBAGAIMANA
SEBAGAIMANA DIATUR
DIATUR DALAM
DALAM
PERMENPAN
PERMENPAN && RB
RB NO.
NO. 39
39 TAHUN
TAHUN
2012
2012 TTG
TTG
PEDOMAN
PEDOMAN PENGEMBANGAN
PENGEMBANGAN
BUDAYA
BUDAYA KERJA
KERJA

SAYA URAIKAN DENGAN BERPEDOMAN PADA


”MANAGEMENT ACTION GUIDES” (MANAJEMEN AKSI
PANDUAN) YANG MERUPAKAN DARI BAGIAN
”ACHIEVING GOALS THROUGH TEAMWORK”
(MENCAPAI TUJUAN MELALUI KERJASAMA) YAITU
SEBAGAI BERIKUT :
1. Memiliki tujuan dan sasaran yang jelas, diketahui semua
1. Memiliki tujuan dan sasaran yang jelas, diketahui semua
anggotanya sehingga tercipta suasana saling mempercayai,
anggotanya sehingga tercipta suasana saling mempercayai,
serta mengutamakan unjuk kerja
serta mengutamakan unjuk kerja

untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal, sebuah tim harus


untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal, sebuah tim harus
membangun komitmen terhadap tujuan dan ukuran kinerja bersama.
membangun komitmen terhadap tujuan dan ukuran kinerja bersama.
Tanpa adanya tujuan bersama tersebut, para anggota tim akan menjadi
Tanpa adanya tujuan bersama tersebut, para anggota tim akan menjadi
bingung, apatis, dan kembali memprioritaskan tujuan individu mereka.
bingung, apatis, dan kembali memprioritaskan tujuan individu mereka.
Tujuan tersebut bisa diturunkan dari atas, tetapi lebih baik bila
Tujuan tersebut bisa diturunkan dari atas, tetapi lebih baik bila
dihasilkan bersama-sama oleh semua anggota tim melalui proses diskusi
dihasilkan bersama-sama oleh semua anggota tim melalui proses diskusi
yang sehat (’sehat’ di sini bukan berarti damai. Perdebatan keras bisa
yang sehat (’sehat’ di sini bukan berarti damai. Perdebatan keras bisa
terjadi, namun semua suara wajib dikeluarkan dan didengarkan, dan
terjadi, namun semua suara wajib dikeluarkan dan didengarkan, dan
semua orang sepakat untuk menghormati hasil akhir).
semua orang sepakat untuk menghormati hasil akhir).
2.2. Menerima perbedaan individu, Kejelasan peran
Menerima perbedaan individu, Kejelasan peran
tiap
tiapanggota
anggotatim
tim

Untuk dapat membentuk sebuah tim kerja yang efektif, seluruh


Untuk dapat membentuk sebuah tim kerja yang efektif, seluruh
anggota tim harus mengetahui dengan jelas peran dan
anggota tim harus mengetahui dengan jelas peran dan
tanggungjawabnya di dalam sebuah tim kerja. Disamping itu setiap
tanggungjawabnya di dalam sebuah tim kerja. Disamping itu setiap
anggota tim juga harus mengetahui peran teman-temannya dalam tim.
anggota tim juga harus mengetahui peran teman-temannya dalam tim.
memiliki tanggung jawab bersama atas pencapaian kinerja tim. Wujud
memiliki tanggung jawab bersama atas pencapaian kinerja tim. Wujud
tanggung jawab terbesar bisa terjadi bila semua anggota tim secara
tanggung jawab terbesar bisa terjadi bila semua anggota tim secara
tulus berjanji pada diri sendiri dan anggota-anggota lainnya untuk
tulus berjanji pada diri sendiri dan anggota-anggota lainnya untuk
menjadikan pencapaian kinerja tim sebagai tujuan individunya.
menjadikan pencapaian kinerja tim sebagai tujuan individunya.
3.3. Pemecahan masalah secara objektif, dgn menafikkan
Pemecahan masalah secara objektif, dgn menafikkan
kebencian
kebencianindividu
individu

Untuk dapat membentuk sebuah tim kerja yang efektif, seluruh


Untuk dapat membentuk sebuah tim kerja yang efektif, seluruh
anggota tim harus mengetahui dengan jelas peran dan
anggota tim harus mengetahui dengan jelas peran dan
tanggungjawabnya di dalam sebuah tim kerja. Disamping itu setiap
tanggungjawabnya di dalam sebuah tim kerja. Disamping itu setiap
anggota tim juga harus mengetahui peran teman-temannya dalam tim.
anggota tim juga harus mengetahui peran teman-temannya dalam tim.
memiliki tanggung jawab bersama atas pencapaian kinerja tim. Wujud
memiliki tanggung jawab bersama atas pencapaian kinerja tim. Wujud
tanggung jawab terbesar bisa terjadi bila semua anggota tim secara
tanggung jawab terbesar bisa terjadi bila semua anggota tim secara
tulus berjanji pada diri sendiri dan anggota-anggota lainnya untuk
tulus berjanji pada diri sendiri dan anggota-anggota lainnya untuk
menjadikan pencapaian kinerja tim sebagai tujuan individunya.
menjadikan pencapaian kinerja tim sebagai tujuan individunya.
4.4. Bersedia
Bersedia mengeluarkan
mengeluarkan kemampuan
kemampuan terbaiknya
terbaiknya
demi
demikesuksesan
kesuksesantim
tim

hendaknya mau berupaya sekeras mungkin, mengerjakan


hendaknya mau berupaya sekeras mungkin, mengerjakan
tugas setepat mungkin demi kemajuan organisasi. Untuk
tugas setepat mungkin demi kemajuan organisasi. Untuk
mencapai hal tersebut, dia harus rela berbagi ilmu,
mencapai hal tersebut, dia harus rela berbagi ilmu,
pengetahuan, ketrampilan, dan sharing informasi dengan
pengetahuan, ketrampilan, dan sharing informasi dengan
anggota lain agar setiap anggota memiliki kemampuan yang
anggota lain agar setiap anggota memiliki kemampuan yang
sama. Disini setiap anggota diharapkan berupaya menghindari
sama. Disini setiap anggota diharapkan berupaya menghindari
adanya penonjolan individu guna menjaga keharmonisan tim.
adanya penonjolan individu guna menjaga keharmonisan tim.
5.5. Perbedaan
Perbedaanpendapat
pendapatakan
akandipecahkan
dipecahkandg
dgkepala
kepala
dingin
dingindan
dansecara
secaraterbuka
terbuka

Prinsipnya jangan pernah mencari kambing hitam jika


Prinsipnya jangan pernah mencari kambing hitam jika
tim kerja kita mengalami kegagalan..!! Karena akan
tim kerja kita mengalami kegagalan..!! Karena akan
menurunkan semangat bagi si ‘kambing’ itu pada
menurunkan semangat bagi si ‘kambing’ itu pada
khususnya dan juga pada anggota tim lain tentunya. Dan
khususnya dan juga pada anggota tim lain tentunya. Dan
kalau sudah begitu, jangan harap akan muncul ide-ide
kalau sudah begitu, jangan harap akan muncul ide-ide
kreatif dari anggota…..karena prinsip menang jadi
kreatif dari anggota…..karena prinsip menang jadi
bintang dan kalah jadi kambing tadi……
bintang dan kalah jadi kambing tadi……
6.6. Pembagian
Pembagian dan
dan pendelegasian
pendelegasian tangungjawab
tangungjawab dg
dg
bekerja
bekerja secara
secara mandiri
mandiri tapi
tapi dalam
dalam kerangka
kerangka
kerjasama
kerjasama

Demikian juga dalam sebuah organisasi, setiap staf hendaknya


Demikian juga dalam sebuah organisasi, setiap staf hendaknya
bertanggungjawab penuh atas tugas yang diembannya. Untuk itu, dia
bertanggungjawab penuh atas tugas yang diembannya. Untuk itu, dia
seharusnya mengusai seluk beluk pekerjaan yang diterimanya dari
seharusnya mengusai seluk beluk pekerjaan yang diterimanya dari
pimpinan. Disamping itu dia harus bermotivasi tinggi menyelesaikan tugas
pimpinan. Disamping itu dia harus bermotivasi tinggi menyelesaikan tugas
pekerjaan secara mandiri dengan prinsip pelayanan prima, yakni : better,
pekerjaan secara mandiri dengan prinsip pelayanan prima, yakni : better,
faster, cheaper, simpler dan newer. Prinsip ini penting diterapkan dengan
faster, cheaper, simpler dan newer. Prinsip ini penting diterapkan dengan
mengingat prinsip bahwa hasil pekerjaannya mungkin merupakan bahan
mengingat prinsip bahwa hasil pekerjaannya mungkin merupakan bahan
baku bagi proses pekerjaan orang lain. Sehingga apabila pekerjaan yang
baku bagi proses pekerjaan orang lain. Sehingga apabila pekerjaan yang
dilakukan kurang baik atau terlambat maka pekerjaan orang lain akan
dilakukan kurang baik atau terlambat maka pekerjaan orang lain akan
terkena dampak buruknya.
terkena dampak buruknya.
7.7.Menerima
Menerima berbagai
berbagai saran
saran guna
guna perbaikan
perbaikan
kinerja
kinerjatim
tim

Begitu pula sebaiknya dari suatu tim kerja yang efektif. Saran masukan
Begitu pula sebaiknya dari suatu tim kerja yang efektif. Saran masukan
dari orang luar hendaknya ditelaah dengan baik sebagai bahan masukan.
dari orang luar hendaknya ditelaah dengan baik sebagai bahan masukan.
Hal itu penting mengingat seorang anggota tim yang terjebak dengan
Hal itu penting mengingat seorang anggota tim yang terjebak dengan
rutinitas pekerjaan, kadang demikian sibuk sehingga seringkali mengalami
rutinitas pekerjaan, kadang demikian sibuk sehingga seringkali mengalami
kelelahan, baik fisik maupun fikiran akan mengalami penurunan
kelelahan, baik fisik maupun fikiran akan mengalami penurunan
kreatifitas. Disamping itu, seorang anggota tim biasanya menjadi kurang
kreatifitas. Disamping itu, seorang anggota tim biasanya menjadi kurang
objektif terhadap hasil kerjanya. Oleh karena itu, setiap tim kerja
objektif terhadap hasil kerjanya. Oleh karena itu, setiap tim kerja
memerlukan hasil evaluasi yang lebih objektif dari orang luar, yang
memerlukan hasil evaluasi yang lebih objektif dari orang luar, yang
notabene lebih netral. Disamping itu, saran perbaikan yang bersifat
notabene lebih netral. Disamping itu, saran perbaikan yang bersifat
membangun diharapkan dapat diperoleh guna memperbaiki kinerja
membangun diharapkan dapat diperoleh guna memperbaiki kinerja
organisasi.
organisasi.
8.8. Seluruh
Seluruhanggota
anggotatidak
tidakragu
ragumengambil
mengambilinisiatif
inisiatifdan
dan
tindakan
tindakanyang
yangdiperlukan
diperlukantanpa
tanpacemas
cemas

Dalam sebuah tim kerja, tugas dan wewenang setiap anggota


Dalam sebuah tim kerja, tugas dan wewenang setiap anggota
hendaknya diputuskan sejak awal secara mendetail. Hal ini termasuk
hendaknya diputuskan sejak awal secara mendetail. Hal ini termasuk
juga pendelegasian wewenang secara hirarkis, mulai dari pemimpin,
juga pendelegasian wewenang secara hirarkis, mulai dari pemimpin,
wakil pemimpin, orang ketiga, keempat dan seterusnya. Hal ini penting
wakil pemimpin, orang ketiga, keempat dan seterusnya. Hal ini penting
dilakukan untuk menghindari terhambatnya pekerjaan akibat
dilakukan untuk menghindari terhambatnya pekerjaan akibat
berhalangan hadirnya salah seorang pimpinan. Bagi saya inisiatif
berhalangan hadirnya salah seorang pimpinan. Bagi saya inisiatif
menjadi barang langka di berbagai unit kerja di instansi pemerintah.
menjadi barang langka di berbagai unit kerja di instansi pemerintah.
Akibatnya, jika seorang pimpinan berhalangan atau sedang dinas luar
Akibatnya, jika seorang pimpinan berhalangan atau sedang dinas luar
maka seluruh pekerjaan suatu organisasi menjadi terhambat….dan itu
maka seluruh pekerjaan suatu organisasi menjadi terhambat….dan itu
semua disebabkan kalimat ”belum ada petunjuk dari pimpinan….”
semua disebabkan kalimat ”belum ada petunjuk dari pimpinan….”
Keberhasilan - Komitmen Pimpinan
Keberhasilan - Komitmen Pimpinan
Pelaksanaan - Komunikasi
Pelaksanaan - Komunikasi
Kelompok Budaya - Motivasi
Kelompok Budaya - Motivasi
Kerja - Lingkungan Kerja
Kerja - Lingkungan Kerja
- Perubahan
- Perubahan
- Kerjasama Melalui
- Kerjasama Melalui
Kelompok
Kelompok
- Disiplin
- Disiplin
STRUKTUR ORGANISASI K B K

 PENANGGUNG JAWAB
PUCUK PIMPINAN

 PENGARAH
ADALAH PARA PIMPINAN DIBAWAH TOP MANAGER, YG BERPERAN SEBAGAI SUMBER
PENGARAH, DPT MERANGKAP SEBAGAI FASILITATOR

 FASILITATOR
ADALAH KOORDINATOR KELOMPOK YG MENGARAHKAN AKTIVITAS, SATU FASILITATOR DPT
MEMBAWAI BEBERAPA KELOMPOK

 KETUA KBK / LEADER

ADALAH SALAH SATU ANGGOTA KELOMPOK YG MEMIMPIN PERTEMUAN

 ANGGOTA KBK

ADALAH KARYAWAN TERDEPAN YG MENANGANI


LANGSUNG SUATU PEKERJAAN PADA SUATU UNIT KERJA
YG SAMA
Pola/Cara Kerja Dalam
KBK

1. Komitmen pimpinan, karena budaya kerja bersifat top down, peran


1. Komitmen pimpinan, karena budaya kerja bersifat top down, peran
pimpinan sebagai pelopor dan pendorong semangat bagi bawahan sangat
pimpinan sebagai pelopor dan pendorong semangat bagi bawahan sangat
penting.
penting.
2. Identifikasi lingkungan kerja, terutama hal–hal yang berpengaruh kepada
2. Identifikasi lingkungan kerja, terutama hal–hal yang berpengaruh kepada
produktivitas kerja
produktivitas kerja
misalnya : (1) Peraturan yang menyangkut prosedur dan tata kerja, (2)
misalnya : (1) Peraturan yang menyangkut prosedur dan tata kerja, (2)
kepemimpinan, perilaku, keteladanan, ketrampilan, (3) gejala sosial yang
kepemimpinan, perilaku, keteladanan, ketrampilan, (3) gejala sosial yang
mencakup kelompok kerja, pergaulan perilaku dan motivasi kerja, (4 ) situasi
mencakup kelompok kerja, pergaulan perilaku dan motivasi kerja, (4 ) situasi
perkembangan sosial, ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi.
perkembangan sosial, ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Sasaran yang akan dicapai sesuai kemampuan yang dimiliki, baik sasaran
3. Sasaran yang akan dicapai sesuai kemampuan yang dimiliki, baik sasaran
jangka pendek maupun jangka panjang.
jangka pendek maupun jangka panjang.
4. Prioritas perhatian, yang diberikan kepada kegiatan terkait Pelayanan
4. Prioritas perhatian, yang diberikan kepada kegiatan terkait Pelayanan
kepada masyarakat.
kepada masyarakat.
5. Strategi, yang disusun sesuai hasil pengamatan lingkungan kerja dan
5. Strategi, yang disusun sesuai hasil pengamatan lingkungan kerja dan
kemampuan yang dimiliki
kemampuan yang dimiliki
Manfaat Kelompok Budaya
Manfaat Kelompok Budaya
Kerja
Kerja

- Menciptakan lingkungan yang kondusif agar nilai nilai luhur dapat


- Menciptakan lingkungan yang kondusif agar nilai nilai luhur dapat
teraktualiasasi dalam sikap dan perilaku organisasi
teraktualiasasi dalam sikap dan perilaku organisasi
- Makin tinggi tingkat kepercayaan, makin baik kualitas kerjasamanya
- Makin tinggi tingkat kepercayaan, makin baik kualitas kerjasamanya
- Hasil program semakin berkualitas
- Hasil program semakin berkualitas
- Kemampuan mengelola proses perubahan, karena berdasar pada nilai
- Kemampuan mengelola proses perubahan, karena berdasar pada nilai
nilai kebersamaan/integritas, sehingga sedikit demi sedikit sikap
nilai kebersamaan/integritas, sehingga sedikit demi sedikit sikap
perilaku yang negatif akan terkikis dan munculnya nilai nilai baru yang
perilaku yang negatif akan terkikis dan munculnya nilai nilai baru yang
lebih baik untuk mendorong manajemen menjadi lebih optimal
lebih baik untuk mendorong manajemen menjadi lebih optimal
- Membuka benteng benteng birokrasi yang selama ini membuat SDM itu
- Membuka benteng benteng birokrasi yang selama ini membuat SDM itu
terkotak kotak, sehingga komunikasi terhambat
terkotak kotak, sehingga komunikasi terhambat
- Mampu melihat, merekam ruang dan kreatifitas sebagai sarana untuk
- Mampu melihat, merekam ruang dan kreatifitas sebagai sarana untuk
mencapai tingkat sinergi yang sangat diperlukan dalam menyesuaikan
mencapai tingkat sinergi yang sangat diperlukan dalam menyesuaikan
terhadap tantangan dan perubahan lingkungan eksternal dan internal
terhadap tantangan dan perubahan lingkungan eksternal dan internal
- Tantangan, keterlibatan dan kesungguhan
- Tantangan, keterlibatan dan kesungguhan
- Kebebasan mengambil keputusan
- Kebebasan mengambil keputusan
- Waktu yang tersedia untuk memikirkan ide ide baru
- Waktu yang tersedia untuk memikirkan ide ide baru
- Memberi peluang untuk mencoba ide ide baru
- Memberi peluang untuk mencoba ide ide baru
- Tinggi rendahnya tingkat konflik
- Tinggi rendahnya tingkat konflik
- Keterlibatan dalam tukar pendapat
- Keterlibatan dalam tukar pendapat
- Kesempatan humor, bercanda dan bersantai
- Kesempatan humor, bercanda dan bersantai
- Tingklat kepercayaan dan keterbukaan
- Tingklat kepercayaan dan keterbukaan
- Keberanian menanggung resiko/boleh gagal
- Keberanian menanggung resiko/boleh gagal
- Kesadaran diri
- Kesadaran diri
- Hati nurani mampu menyesuaikan dengan perkembangan jaman dan
- Hati nurani mampu menyesuaikan dengan perkembangan jaman dan
bisikan hati
bisikan hati
- Kehendak bebas memberikan kemampuan pada kita untuk bertindak
- Kehendak bebas memberikan kemampuan pada kita untuk bertindak
- Imajinasi kreatif
- Imajinasi kreatif
HASIL PEMIKIRAN KELOMPOK BUDAYA KERJA
HASIL PEMIKIRAN KELOMPOK BUDAYA KERJA
DIHARAPKAN DAPAT MELAKUKAN PERBAIKAN SISTEM
DIHARAPKAN DAPAT MELAKUKAN PERBAIKAN SISTEM
YANG BERPEDOMAN PADA UNSUR KUALITAS DARI SENDI-
YANG BERPEDOMAN PADA UNSUR KUALITAS DARI SENDI-
SENDI PELAYANAN YAITU :
SENDI PELAYANAN YAITU :

1. Kesederhanaan, dalam arti bahwa prosedur atau tata


1. Kesederhanaan, dalam arti bahwa prosedur atau tata
cara pelayanan diselenggarakan secara mudah, lancar,
cara pelayanan diselenggarakan secara mudah, lancar,
cepat, tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah
cepat, tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah
dilaksanakan.
dilaksanakan.
2. Kejelasan dan Kepastian, dalam arti adanya
2. Kejelasan dan Kepastian, dalam arti adanya
kejelasan dan kepastian dalam hal :
kejelasan dan kepastian dalam hal :

a. prosedur atau tata cara pelayanan umum


b. persyaratan-persyaratan umum baik teknis maupun administratif
c. unit kerja dan atau pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab dalam
memberikan pelayanan umum
d. rincian biaya atau tarif pelayanan umum dan tata cara pembayarannya
e. jadwal waktu penyelesaian pelayanan umum
f. hak dan kewajiban baik dari pemberi maupun penerima pelayanan umum
berdasarkan bukti-bukti penerimaan permohonan atau kelengkapannya sebagai
alat untuk memastikan mulai dari proses pelayanan umum hingga ke
penyelesaiannya
3. Keamanan,
Dalam arti bahwa proses serta hasil pelayanan umum
dapat memberikan keamanan dan kenyamanan serta
dapat memberikan kepastian hukum.

4. Keterbukaan,
Dalam arti bahwa setiap prosedur atau tata cara, persyaratan, satuan
kerja pejabat penanggung jawab, pemberi pelayanan umum, waktu
penyelesaian, rincian biaya atau tarif dan hal-hal yang berkaitan
dengan proses pelayanan umum wajib diinformasikan secara tebuka
agar mudah diketahui dan dipahami oleh masyarakat.
6. Ekonomis,
Dalam arti pengenaan biaya pelayanan umum harus
ditetapkan secara wajar dengan memperhatikan :

a. Nilai barang dan atau jasa pelayanan umum tidak menuntut biaya
a. Nilai barang dan atau jasa pelayanan umum tidak menuntut biaya
tinggi diluar kewajaran.
tinggi diluar kewajaran.
b. Kondisi dan kemampuan masyarakat untuk membayar secara umum.
b. Kondisi dan kemampuan masyarakat untuk membayar secara umum.
c. Ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
c. Ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
7. Keadilan,
7. Keadilan,

Dalam arti cakupan atau jangkauan pelayanan


umum harus diusahakan seluas mungkin dengan
distribusi yang merata dan diberlakukan secara
adil.
8. Tepat waktu
Pelaksanaan pelayanan umum dapat
diselesaikan dalam waktu yang telah
ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai