DINAS KESEHATAN
Jl. Multatuli No. 5 Telp. (0252)201312 Fax. (0252)201024 Kode Pos 42311
RANGKASBITUNG
TENTANG
PEDOMAN TATA NASKAH DINAS
DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN LEBAK
MEMUTUSKAN :
Ditetapkan di : Rangkasbitung
Pada tanggal : Februari 2019
MAMAN SUKIRMAN
LAMPIRAN 1.
KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LEBAK
NOMOR :
TENTANG : PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI
LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN LEBAK
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pengaturan tata naskah dan dokumentasi dalam satu proses
kegiatan dianggap penting karena dokumen merupakan acuan kerja,
bukti pelaksanaan dan penerapan kebijakan, program dan kegiatan.
Dengan adanya sistem dokumentasi yang baik dalam suatu
institusi/organisasi diharapkan fungsi-fungsi setiap personil maupun
bagian-bagian dari organisasi dapat berjalan sesuai dengan perencanaan
bersama dalam upaya mewujudkan kinerja yang optimal.
Dokumen yang dimaksud secara garis besar dibagi atas dua bagian
yaitu dokumen internal dan eksternal. Dokumen tersebut digunakan
untuk membangun dan membakukan sistem manajemen mutu dan
sistem manajemen pelayanan. Dokumen internal tersebut berupa
Kebijakan, Pedoman/Panduan, Standar operasional prosedur (SOP) dan
dokumen lain disusun berdasarkan peraturan perundangan dan
pedoman-pedoman (regulasi) eksternal yang berlaku.
C. KETENTUAN UMUM
Dalam Keputusan ini, yang dimaksud dengan:
1. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak.
2. Kepala Dinas Kesehatan adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Lebak.
3. Sekretaris Dinas Kesehatan adalah Sekretaris Dinas Kesehatan
Kabupaten Lebak.
4. Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak terdiri dari Dinas
Kesehatan, Puskesmas dan Laboratorium Kesehatan Daerah (
Labkesda ) Kabupaten Lebak.
5. Tata naskah dinas adalah pengelolaan informasi tertulis yang
meliputi pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan,
pengabsahan, distribusi dan penyimpanan naskah dinas serta media
yang digunakan dalam komunikasi kedinasan.
6. Naskah dinas adalah informasi tertulis sebagai alat komunikasi
kedinasan yang dibuat dan/atau dikeluarkan oleh pejabat yang
berwenang di lingkungan Pemerintah Daerah.
7. Format adalah naskah dinas yang menggambarkan tata letak dan
redaksional, serta penggunaan lambang/logo dan cap dinas.
8. Stempel/cap dinas adalah tanda identitas Dinas Kesehatan,
Puskesmas dan Labkesda.
9. Kop naskah dinas adalah kop surat yang menunjukan nama Dinas
Kesehatan, Puskesmas dan Labkesda yang ditempatkan dibagian
atas kertas.
10. Kop sampul naskah dinas adalah kop surat yang Dinas Kesehatan,
Puskesmas dan Labkesda yang ditempatkan dibagian atas sampul
naskah.
11. Kewenangan adalah kekuasaan yang melekat pada suatu jabatan.
12. Delegasi adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab dari
pejabat kepada pejabat tertentu atau pejabat dibawahnya.
13. Mandat adalah pelimpahan wewenang yang diberikan oleh atasan
kepada bawahan untuk melakukan suatu tugas tertentu atas nama
yang memberi mandat.
14. Penandatanganan naskah dinas adalah hak, kewajiban dan
tanggungjawab yang ada pada seorang pejabat untuk
menandatangani naskah dinas sesuai dengan tugas dan
kewenangan pada jabatannya.
15. Surat edaran adalah naskah dinas yang berisi pemberitahuan,
penjelasan dan/atau petunjuk cara melaksanakan hal tertentu yang
dianggap penting dan mendesak.
16. Surat biasa adalah naskah dinas yang berisi pemberitahuan,
pertanyaan, permintaan jawaban atau saran dan sebagainya.
17. Surat keterangan adalah naskah dinas yang berisi pernyataan
tertulis dari pejabat sebagai tanda bukti untuk menerangkan atau
menjelaskan kebenaran sesuatu hal.
18. Surat perintah adalah naskah dinas dari atasan yang ditujukan
kepada bawahan yang berisi perintah untuk melaksanakan
pekerjaaan tertentu.
19. Surat izin adalah naskah dinas yang berisi persetujuan terhadap
suatu permohonan yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang.
20. Surat perjanjian adalah naskah dinas yang berisi kesepakatan
bersama antara dua belah pihak atau lebih untuk melaksanakan
tindakan atau perbuatan hukum yang telah disepakati bersama.
21. Surat perintah tugas adalah naskah dinas dari atasan yang
ditujukan kepada bawahan yang berisi perintah untuk
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
22. Surat perintah perjalanan dinas adalah naskah dinas dari pejabat
yang berwenang kepada bawahan atau pejabat tertentu untuk
melaksanakan perjalanan dinas.
23. Surat kuasa adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang
kepada bawahan berisi pemberian wewenang dengan atas namanya
untuk melakukan suatu tindakan tertentu dalam rangka kedinasan.
24. Surat undangan adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang
berisi undangan kepada pejabat/pegawai yang tersebut pada alamat
tujuan untuk menghadiri suatu acara kedinasan.
25. Surat keterangan melaksanakan tugas adalah naskah dinas dari
pejabat yang berwenang berisi pernyataan bahwa seorang pegawai
telah menjalankan tugas.
26. Surat panggilan adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang
berisi panggilan kepada seorang pegawai untuk menghadap.
27. Nota dinas adalah naskah dinas yang bersifat internal berisi
komunikasi kedinasan antar pejabat atau dari atasan kepada
bawahan atau dari bawahan kepada atasan.
28. Nota pengajuan konsep naskah dinas adalah naskah dinas untuk
menyampaikan konsep naskah dinas kepada atasan.
29. Lembar disposisi adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang
berisi petunjuk tertulis kepada bawahan.
30. Telaahan staf adalah naskah dinas dari bawahan kepada atasan
antara lain berisi analisis pertimbangan, pendapat dan saran-saran
secara sistematis.
31. Pengumuman adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang
berisi pemberitahuan yang bersifat umum.
32. Laporan adalah naskah dinas dari bawahan kepada atasan yang
berisi informasi dan pertanggungjawaban tentang pelaksanaan
tugas kedinasan.
33. Rekomendasi adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang
berisi keterangan atau catatan tentang sesuatu hal yang dapat
dijadikan bahan pertimbangan kedinasan.
34. Surat pengantar adalah naskah dinas berisi jenis dan jumlah barang
yang berfungsi sebagai tanda terima.
35. Telegram adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
hal tertentu yang dikirim melalui telekomunikasi elektronik.
36. Berita daerah adalah naskah dinas untuk mengundangkan
peraturan kepala daerah.
37. Berita acara adalah naskah dinas yang berisi keterangan atas
sesuatu hal yang ditanda tangani oleh para pihak.
38. Notulen adalah naskah dinas yang memuat catatan proses sidang
atau rapat.
39. Kebijakan adalah adalah Peraturan/ Surat Keputusan yang
ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Kepala
Puskesmas atau Kepala UPT Labkesda yang merupakan garis besar
yang bersifat mengikat dan wajib dilaksanakan oleh penanggung
jawab maupun pelaksana.
40. Manual mutu adalah dokumen yang memberi informasi yang
konsisten ke dalam maupun ke luar tentang sistem manajemen
mutu. Manual mutu disusun, ditetapkan, dan dipelihara oleh
organisasi.
41. Rencana Strategis atau Rencana Lima Tahunan adalah perencanaan
yang disususn sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat sesuai dengan target kinerja yang ditetapkan oleh
Bupati.
42. Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) adalah suatu proses
penyusunan rencana kegiatan Puskesmas pada tahun yang akan
datang, dilakukan secara sistematis untuk mengatasi masalah atau
sebagian masalah kesehatan masyarakat diwilayah kerjanya.
43. Pedoman/ panduan adalah: kumpulan ketentuan dasar yang
memberi arah langkah-langkah yang harus dilakukan. Pedoman
merupakan dasar untuk menentukan dan melaksanakan kegiatan.
Panduan adalah petunjuk dalam melakukan kegiatan, sehingga
dapat diartikan pedoman mengatur beberapa hal, sedangkan
panduan hanya mengatur 1 (satu) kegiatan
44. Kerangka Acuan Kegiatan adalah panduan disusun untuk menjadi
acuan dalam pelaksanaan program atau kegiatan yang akan
dilakukan.
45. Standar Operasional Prosedur ( SOP ) adalah adalah serangkaian
instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses
penyelenggaraan aktivitas organisasi, bagaimana dan kapan harus
dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan.
46. Memo adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
catatan tertentu.
47. Daftar hadir adalah naskah dinas dari pejabat berwenang yang berisi
keterangan atas kehadiran seseorang.
48. Piagam adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
penghargaan atas prestasi yang telah dicapai atau keteladanan yang
telah diwujudkan.
49. Sertifikat adalah naskah dinas yang merupakan tanda bukti
seseorang telah mengikuti kegiatan tertentu.
50. Perubahan adalah merubah atau menyisipkan suatu naskah dinas.
51. Pencabutan adalah suatu pernyataan tidak berlakunya suatu
naskah dinas sejak ditetapkan pencabutan tersebut.
52. Pembatalan adalah pernyataan bahwa suatu naskah dinas dianggap
tidak pernah dikeluarkan.
2. PRINSIP
a. Prinsip ketelitian, artinya diselenggarakan secara teliti dan
cermat dari bentuk, susunan pengetikan, isi, struktur, kaidah
bahasa dan penerapan kaidah ejaan didalam pengetikan.
b. Prinsip kejelasan, artinya diselenggarakan dengan
memperhatikan kejelasan aspek fisik dan materi dengan
mengutamakan metode yang cepat dan tepat.
c. Prinsip singkat, artinya diselenggarakan dengan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
d. Prinsip logis dan meyakinkan, artinya diselenggarakan secara
runtut dan logis dan meyakinkan serta struktur kalimat harus
lengkap dan efektif.
BAB II
TATA NASKAH DINAS
B. NASKAH DINAS
1. Bentuk dan susunan naskah dinas produk hukum, terdiri atas:
a. Peraturan Kepala Dinas Kesehatan
b. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan
c. Keputusan Kepala Puskesmas
d. Keputusan Kepala UPT Labkesda
2. Bentuk dan susunan naskah dinas surat, terdiri atas:
a. Instruksi;
b. Surat Edaran;
c. Surat Biasa;
d. Surat Keterangan;
e. Surat Perintah;
f. Surat Izin;
g. Surat Perjanjian;
h. Surat Perintah Tugas;
i. Surat Perintah Perjalanan Dinas;
j. Surat Kuasa;
k. Surat Undangan;
l. Surat Keterangan Melaksanakan Tugas;
m. Surat Panggilan;
n. Nota Dinas;
o. Nota Pengajuan Konsep Naskah Dinas;
p. Lembar Disposisi;
q. Telaahan Staf;
r. Pengumuman;
s. Laporan;
t. Rekomendasi;
u. Surat Pengantar;
v. Telegram;
w. Lembaran Daerah;
x. Berita Daerah;
y. Berita Acara;
z. Notulen; aa. Memo; ab. Daftar Hadir; ac. Piagam; ad.
Sertifikat; dan ae. Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan.
4) Penomoran
Penomoran menggunakan formasi : DD/CC - BB/XX/YY
Keterangan :
DD : Kode jenis naskah
CC : Nomor urut (3 digit diawali angka 0….)
BB : Bidang keluarnya naskah
XX : Bulan ditulis dengan huruf romawi
YY : Tahun ditulis dengan angka internasional
Contoh : 800/001 - SDK/II/2019
5) Stempel
Ukuran stempel untuk keperluan meliputi :
i Ukuran garis tengah lingkaran luar stempel jabatan dan stempel
perangkat daerah adalah 1,8 cm;
ii Ukuran garis tengah lingkaran tengah stempel jabatan dan
stempel perangkat daerah adalah 1,7 cm;
iii Ukuran garis tengah lingkaran dalam stempel jabatan dan
stempel perangkat daerah adalah 1,2 cm; dan
iv Jarak antara 2 (dua) garis yang terdapat dalam lingkaran dalam
maksimal 0,5 cm.
v Stempel untuk naskah dinas menggunakan tinta berwarna ungu
dan dibubuhkan pada bagian kiri tandatangan pejabat yang
menandatangani naskah dinas.
A. KEBIJAKAN
Kebijakan adalah Peraturan/ Surat Keputusan yang ditetapkan oleh
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak yang merupakan garis besar yang
bersifat mengikat dan wajib dilaksanakan oleh penanggung jawab maupun
pelaksana. Berdasarkan kebijakan tersebut, disusun pedoman/ panduan
dan standar operasional prosedur (SOP) yang memberikan kejelasan
langkah-langkah dalam pelaksanaan kegiatan di Dinas Kesehatan
Kabupaten Lebak. Penyusunan Peraturan/Surat Keputusan tersebut harus
didasarkan pada peraturan perundangan, baik Undang-undang, Peraturan
Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan Daerah, Peraturan Kepala
Daerah, Peraturan Menteri dan pedoman pedoman teknis yang berlaku
seperti yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam
Negeri, Dinas Kesehatan Provinsi, dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Peraturan/ Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak
dapat dituangkan dalam lampiran dari peraturan/ keputusan tersebut.
Format Surat Keputusan disesuaikan dengan Peraturan Daerah yang
berlaku atau dapat disusun sebagai berikut :
1. Pembukaan ditulis dengan huruf kapital:
a. Kebijakan : Keputusan Kepala (sebutkan nama Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Lebak/Kepala
Puskesmas……/Kepala UPT Labkesda),
b. Nomor : ditulis sesuai sistem penomoran,
c. Judul : ditulis judul Peraturan/Keputusan tentang
d. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa
e. Jabatan pembuat keputusan ditulis simetris, diletakkan di tengah
margin diakhiri dengan tanda koma (,)
2. Konsideran, meliputi :
a. Menimbang:
1) Memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang menjadi
latar belakang dan alasan pembuatan keputusan,
2) Huruf awal kata “menimbang” ditulis dengan huruf kapital diakhiri
dengan tanda baca titik dua ( : ), dan diletakkan di bagian kiri,
3) Konsideran menimbang diawali dengan penomoran menggunakan
huruf kecil dan dimulai dengan kata “bahwa” dengan “b” huruf
kecil, dan diakhiri dengan tanda baca (;).
b. Mengingat:
1) Memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan yang
memerintahkan pembuat Peraturan/Surat Keputusan tersebut,
2) Peraturan perundangan yang menjadi dasarhukum adalah
peraturan yang tingkatannya sederajat atau lebih tinggi,
3) Kata “mengingat” diletakkan di bagian kiri sejajar kata menimbang,
4) Konsideran yang berupa peraturan perundangan diurutkan sesuai
dengan hirarki tata perundangan dengan tahun yang lebih awal
disebut lebih dulu, diawali dengan nomor 1, 2, dst, dan diakhiri
dengan tanda baca (;).
3. Diktum:
a. Diktum “MEMUTUSKAN” ditulis simetris di tengah, seluruhnya dengan
huruf kapital;
b. Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata memutuskan sejajar
dengan kata menimbang dan mengingat, huruf awal kata menetapkan
ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua ( :
);
c. Nama keputusan sesuai dengan judul keputusan (kepala), seluruhnya
ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik ( . ).
4. Batang Tubuh.
a. Batang tubuh memuat semua substansi Peraturan /Surat Keputusan
yang dirumuskan dalam diktum diktum,
misalnya:
Kesatu :
Kedua :
Dst.
b. Dicantumkan saat berlakunya Peraturan /Surat Keputusan, perubahan,
pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya, dan
c. Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran Peraturan/ Surat
Keputusan, dan pada halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang
menetapkan
Peraturan/Surat Keputusan.
5. Kaki:
Kaki Peraturan/Surat Keputusan merupakan bagian akhir substansi
yang memuat penanda tangan penerapan Peraturan/Surat Keputusan,
pengundangan peraturan/keputusan yang terdiri dari:
a. tempat dan tanggal penetapan,
b. nama jabatan diakhiri dengan tanda koma (,),
c. tanda tangan pejabat, dan
d. nama lengkap pejabat yang menanda tangani.
6. Penandatanganan:
Peraturan /Surat Keputusan ditandatangani oleh Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Lebak/Kepala Puskesmas/Kepala UPT Labkesda, dituliskan
nama tanpa gelar.
7. Lampiran Peraturan/Surat Keputusan:
a. Halaman pertama harus dicantumkan nomor danJudul Peraturan/ Surat
Keputusan,
b. Halaman terakhir harus ditandatangani oleh Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Lebak/Kepala Puskesmas/Kepala UPT Labkesda
Hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen Peraturan / Surat Keputusan
yaitu:
1. Kebijakan yang telah ditetapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Lebak/Kepala Puskesmas/Kepala UPT Labkesda tetap berlaku meskipun
terjadi penggantian Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak/Kepala
Puskesmas/Kepala UPT Labkesda hingga adanya kebutuhan revisi atau
pembatalan.
2. Untuk format judul SK Bookman Old Style 12 di bold huruf besar
semua,sesuai contoh di atas , jarak antara garis dan judul enter 2x,
paragraf jarak antara menimbang dan mengingat menggunakan after 6
spasi 1,5, dan jarak antara mengingat dan memutuskan enter 2x,
memutuskan menggunakan huruf besar semua, poin penetapan dalam
memutuskan dibuat dengan urutan : Kesatu, Kedua dan seterusnya
(dengan huruf kecil), menimbang, mengingat, menetapkan (dengan huruf
kecil), jarak antara tulisan ditetapkan dan poin urutan penetapan enter
3x, ditetapkan dan pada tanggal dan kepala puskesmas spasi 1, tulisan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak/Kepala Puskesmas/Kepala
UPT Labkesda enter 3x.
B. MANUAL MUTU
Manual mutu adalah dokumen yang memberi informasi yang konsisten
ke dalam maupun ke luar tentang sistem manajemen mutu. Manual
mutu disusun, ditetapkan, dan dipelihara oleh organisasi.
Manual mutu tersebut meliputi :
Kata Pengantar
I. Pendahuluan
A. Latar belakang
1. Profil Organisasi
2. Kebijakan Mutu
3. Proses Pelayanan (Proses Bisnis)
B. Ruang Lingkup
C. Tujuan
D. Landasan hukum dan acuan
E. Istilah dan definisi
II. Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Penyelenggaraan
Pelayanan:
A. Persyaratan umum
B. Pengendalian dokumen
C. Pengendalian rekaman
III. Tanggung Jawab Manajemen:
A. Komitmen manajemen
B. Fokus pada sasaran/pasien
C. Kebijakan mutu
D. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran
Kinerja/Mutu
E. Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi
F. Wakil Manajemen Mutu/Penanggung Jawab Manajemen Mutu
G. Komunikasi internal
IV. Tinjauan Manajemen:
A. Umum
B. Masukan Tinjauan Manajemen
C. Luaran tinjauan
V. Manajemen Sumber Daya:
A. Penyediaan sumber daya
B. Manajemen sumber daya manusia
C. Infrastruktur
D. Lingkungan kerja
VI. Penyelenggaraan Pelayanan:
A. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas:
1. Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat, akses dan
pengukuran kinerja
2. Proses yang berhubungan dengan sasaran:
a. Penetapan persyaratan sasaran
b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran
c. Komunikasi dengan sasaran
3. Pembelian (jika ada)
4. Penyelenggaraan UKM:
a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya
b. Validasi proses penyelenggaraan upaya
c. Identifikasi dan mampu telusur
d. Hak dan kewajiban sasaran
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (jika ada)
f. Manajemen risiko dan keselamatan
5. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan sasaran
kinerja UKM:
a. Umum
b. Pemantauan dan pengukuran:
1) Kepuasan pelanggan
2) Audit internal
3) Pemantauan dan pengukuran proses
4) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
d. Analisis data
e. Peningkatan berkelanjutan
f. Tindakan korektif
g. Tindakan preventif
B. Pelayanan klinis (Upaya Kesehatan Perseorangan):
1. Perencanaan Pelayanan Klinis
2. Proses yang berhubungan dengan pelanggan
3. Pembelian/pengadaan barang terkait dengan pelayanan
klinis:
a. Proses pembelian
b. Verifikasi barang yang dibeli
c. Kontrak dengan pihak ketiga
4. Penyelenggaraan pelayanan klinis:
a. Pengendalian proses pelayanan klinis
b. Validasi proses pelayanan
c. Identifikasi dan ketelusuran
d. Hak dan kewajiban pasien
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan(spesimen,
rekam medis, dsb)
f. Manajemen risiko dan keselamatan pasien
5. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan
Pasien:
a. Penilaian indikator kinerja klinis
b. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan
pasien
c. Pelaporan insiden keselamatan pasien
d. Analisis dan tindak lanjut
e. Penerapan manajemen risiko
6. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan:
1) Umum
2) Pemantauan dan pengukuran:
a) Kepuasan pelanggan
b) Audit internal
c) Pemantauan dan pengukuran proses, kinerja
d) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
3) Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
4) Analisis data
5) Peningkatan berkelanjutan
6) Tindakan korektif
7) Tindakan preventif
VII. Penutup
Daftar Pustaka
C. RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS
Sejalan dengan rencana strategis Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota,
Puskesmas perlu menyusun rencana kinerja lima tahunan dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan target kinerja
yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Rencana lima tahunan tersebut harus sesuai dengan visi, misi,tugas
pokok dan fungsi Puskesmas bedasarkan pada analisis kebutuhan
masyarakat akan pelayanan kesehatan sebagai upaya untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat secara optimal.
Dalam menyusun rencana lima tahunan, Kepala Puskesmas bersama
seluruh jajaran karyawan yang bertugas di Puskesmas melakukan analisis
situasi yang meliputi analisis pencapaian kinerja, mencari faktor-faktor
yang menjadi pendorong maupun penghambat kinerja, sehingga dapat
menyusun program kerja lima tahunan yang dijabatkan dalam kegiatan dan
rencana anggaran.
1. Sistematika Rencana Kinerja Lima Tahunan Puskesmas
Sistematika Rencana Kinerja Lima Tahunan Puskesmas dapat disusun
dengan sistematika sebagai berikut:
Kata Pengantar
Bab I. Pendahuluan
A. Keadaan Umum Puskesmas
B. Tujuan penyusunan rencana lima tahunan
Bab II. Kendala dan Masalah
A. Identifikasi keadaan dan masalah
a. Tim mempelajari kebijakan, RPJMN, rencana strategis
Kementerian Kesehatan, DinasKesehatan
Provinsi/Kabupaten/Kota, target kinerja lima tahunan yang
harus dicapai oleh Puskesmas.
b. Tim mengumpulkan data:
a) Data umum
b) Data wilayah
c) Data penduduk sasaran
d) Data cakupan
e) Data sumber daya
c. Tim melakukan analisis data
d. Alternatif pemecahan masalah
B. Penyusunan rencana
1) Penetapan tujuan dan sasaran
2) Penyusunan rencana
a) Penetapan strategi pelaksanaan
b) Penetapan kegiatan
c) Pengorganisasian
d) Perhitungan sumber daya yang diperlukan
C. Penyusunan Rencana Pelaksanaan (Plan of Action)
1) Penjadwalan
2) Pengalokasian sumber daya
3) Pelaksanaan kegiatan
4) Penggerak pelaksanaan
D. Penyusunan Pelengkap Dokumen
Bab III.Indikator dan standar kinerja untuk tiap jenis pelayanan dan
upaya Puskesmas
Bab IV. Analisis Kinerja
A. Pencapaian Kinerja untuk tiap jenis pelayanan dan upaya Puskesmas
B. Analisis Kinerja: menganalisis faktor pendukungdan penghambat
pencapaian kinerja
Bab V. Rencana Pencapaian Kinerja Lima Tahun
A. Program Kerja dan kegiatan: berisi program-program kerja yang akan
dilakukan yang meliputi antara lain:
1) Program Kerja Pengembangan SDM, yang dijabarkan dalam
kegiatan-kegiatan,misalnya: pelatihan, pengusulan penambahan
SDM, seminar, workshop, dsb.
2) Program Kerja Pengembangan sarana,yang dijabarkan dalam
kegiatan-kegiatan, misalnya : pemeliharaan sarana, pengadaan
alat-alat kesehatan, dsb.
3) Program Kerja Pengembangan Manajemen,dan seterusnya.
B. Rencana anggaran: yang merupakan rencana biaya untuk tiap-tiap
program kerja dan kegiatan-kegiatan yang direncanakan secara garis
besar.
Bab VI. Pemantauan dan Penilaian
Bab VII. Penutup
2. Langkah-langkah Penyusunan Rencana Kinerja Lima Tahunan
Puskesmas:
Adapun tahapan penyusunan rencana lima tahunan Puskesmas adalah
sebagai berikut :
a. Membentuk tim penyusunan rencana kinerja lima tahun yang terdiri
dari Kepala Puskesmas bersama dengan penanggung jawab upaya
Puskesmas dan Pelayanan Klinis.
b. Tim mempelajari RPJMN, rencana strategis Kementerian Kesehatan,
Dinas Kesehatan Provinsi/ Kabupaten/Kota, target kinerja lima
tahunan yang harus dicapai oleh Puskesmas.
c. Tim mengumpulkan data pencapaian kinerja.
d. Tim melakukan analisis kinerja.
e. Tim menyusun pentahapan pencapaian indikator kinerja untuk tiap
upaya Puskesmas dengan penjabaran pencapaian untuk tiap tahun.
f. Tim menyusun program kerja dan kegiatan yangakan dilakukan untuk
mencapai target pada tiap-tiap indikator kinerja.
g. Tim menyusun dokumen rencana kinerja lima tahunanuntuk disahkan
oleh Kepala Puskesmas.
h. Sosialisasi rencana pada seluruh jajaran Puskesmas.
3. Matriks Rencana Kinerja Lima Tahunan
Panduan dalam mengisi matriks rencana kinerja lima tahunan:
a. Nomor: diisi dengan nomor urut.
b. Pelayanan/Upaya Puskesmas: diisi dengan Pelayanan Klinis (Upaya
Kesehatan Perseorangan), dan Upaya Kesehatan Masyarakat yang
dilaksanakan di Puskesmas tersebut, misalnya Upaya KIA, Upaya KB,
Upaya PKM, dan seterusnya.
c. Indikator: diisi dengan indikator-indikator yang menjadi tolok ukur
kinerja Upaya/Pelayanan.
d. Standar: diisi dengan standar kinerja untuk tiap indikator.
e. Pencapaian: diisi dengan pencapaian kinerja tahun terakhir.
f. Target pencapaian: diisi dengan target-target yang akan dicapai pada
tiap tahap tahunan.
g. Program Kerja: diisi dengan Program Kerja yang akan dilakukan untuk
mencapai target pada tiap tahun berdasarkan hasil analisis kinerja,
misalnya program kerja pengembangan SDM, program kerja
peningkatan mutu, program kerja pengembangan SDM, program kerja
pengembangan sarana, dsb.
h. Kegiatan: merupakan rincian kegiatan untuk tiap program yang
direncanakan, misalnya untuk program pengembangan SDM, kegiatan
Pelatihan Perawat, Pelatihan Tenaga PKM, dan sebagainya.
i. Volume: diisi dengan volume kegiatan yang direncanakan untuk tiap
tahapan tahunan.
j. Harga Satuan: harga satuan untuk tiap kegiatan.
k. Perkiraan Biaya: diisi dengan perkalian antara volumedengan harga
satuan.
4. Penutup
Panduan ini disusun dengan harapan akan membantu Kepala
Puskesmas dalam menyusun rencana kinerja lima tahunan, yang
kemudian diuraikan dalam rencana tahunan dalam bentuk Rencana
Usulan Kegiatan dan Rencana Pencapaian Kegiatan.
a. Pendahuluan
Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang bersifat umum yang
masih terkait dengan upaya/ kegiatan.
b. Latar belakang
Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau alasan mengapa
program tersebut disusun. Sebaiknya dilengkapi dengan data-data
sehingga alasan diperlukan program tersebut dapat lebih kuat.
c. Tujuan umum dan tujuan khusus
Tujuan ini adalah merupakan tujuan Program/kegiatan.Tujuan umum
adalah tujuan secara garis besarnya, sedangkan tujuan khusus adalah
tujuan secara rinci.
d. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah kegiatan
yang harus dilakukan sehingga tercapainya tujuan Program/kegiatan.
Oleh karena itu antara tujuan dan kegiatan harus berkaitan dan sejalan.
e. Cara melaksanakan kegiatan
Cara melaksanakan kegiatan adalah metode untuk melaksanakan
kegiatan pokok dan rincian kegiatan. Metode tersebut bisa antara lain
dengan membentuk Tim, melakukan rapat, melakukan audit, dan lain-
lain.
f. Sasaran
Sasaran program adalah target pertahun yang spesifik dan terukur untuk
mencapai tujuan-tujuan upaya/ kegiatan.
Sasaran Program/ kegiatan menunjukkan hasil antara yang diperlukan
untuk merealisir tujuan tertentu. Penyusunan sasaran program perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Sasaran yang baik harus memenuhi “SMART” yaitu:
1) Specific: sasaran harus menggambarkan hasil spesifik yang
diinginkan, bukan cara pencapaiannya. Sasaran harus memberikan
arah dan tolok ukur yang jelas sehingga dapat dijadikan landasan
untuk penyusunan strategi dan kegiatan yang spesifik.
2) Measurable: sasaran harus terukur dan dapat dipergunakan untuk
memastikan apa dan kapan pencapaiannya. Akuntabilitas harus
ditanamkan ke dalam proses perencanaan. Oleh karenanya metodologi
untuk mengukur pencapaian sasaran (keberhasilan upaya/ kegiatan)
harus ditetapkan sebelum kegiatan yang terkait dengan sasaran
tersebut dilaksanakan.
3) Agressive but Attainable: apabila sasaran harus dijadikan standar
keberhasilan, maka sasaran harus menantang, namun tidak boleh
mengandung target yang tidak layak.
4) Result oriented: sedapat mungkin sasaran harus menspesifikkan hasil
yang ingin dicapai. Misalnya : mengurangi komplain masyarakat
terhadap pelayanan rawat inap sebesar 50%.
5) Time bound: sasaran sebaiknya dapat dicapai dalam waktu yang relatif
pendek, mulai dari beberapa minggu sampai beberapa bulan (sebaiknya
kurangdari 1 tahun). Kalau ada Program/kegiatan 5 (lima) tahun dibuat
sasaran antara. Sasaran akan lebih mudah dikelola dan dapat lebih
serasi dengan proses anggaran apabila dibuat sesuai dengan batas-
batas tahun anggaran di Puskesmas.
g. Jadwal pelaksanaan kegiatan
Jadwal adalah merupakan perencanaan waktu untuk tiap-tiap rincian
kegiatan yang akan dilaksanakan, yang digambarkan dalam bentuk
bagan.
h. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
Yang dimaksud dengan evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah evaluasi
pelaksanaan kegiatan terhadap jadwal yang direncanakan. Jadwal
tersebut akan dievaluasi setiap berapa bulan sekali (kurun waktu
tertentu), sehingga apabila dari evaluasi diketahui ada pergeseran jadwal
atau penyimpangan jadwal, maka dapat segera diperbaiki sehingga tidak
mengganggu Program/ kegiatan secara keseluruhan. Karena itu yang
ditulis dalam kerangka acuan adalah kapan (setiap kurun waktu berapa
lama) evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan dan siapa yang
melakukan. Yang dimaksud dengan pelaporannya adalah bagaimana
membuat laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan tersebut dan kapan
laporan tersebut harus dibuat.
Jadi yang harus ditulis di dalam kerangka acuan adalah cara bagaimana
membuat laporan evaluasi dan kapan laporan tersebut harus dibuat dan
ditujukan kepada siapa.
i. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
Pencatatan adalah catatan kegiatan dan yang ditulis dalam kerangka
acuan adalah bagaimana melakukan pencatatan kegiatan atau membuat
dokumentasi kegiatan. Pelaporan adalah bagaimana membuat laporan
program dan kapan laporan harus diserahkan dan kepada siapa saja
laporan tersebut harus diserahkan. Evaluasi kegiatan adalah evaluasi
pelaksanaan Program/ kegiatan secara menyeluruh. Jadi yang ditulis di
dalam kerangka acuan, bagaimana melakukan evaluasi dan kapan
evaluasi harus dilakukan. Jika diperlukan, dapat ditambahkan butir-butir
lain sesuai kebutuhan, tetapi tidak diperbolehkan mengurangi, misalnya
rencana pembiayaan dan anggaran.
JUDUL SOP
JUDUL SOP
No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit:
Halaman :
Puskesmas
RAWAT INAP Nama Kepala
CIPANAS Puskesmas
NIP...........................
......
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur
6. Diagram Alir
(bila perlu)
7. Unit terkait
8.Rekaman
Historis
Perubahan
● Penjelasan :
a. Penulisan SOP harus tetap di dalam kotak adalah : nama puskesmas
dan logo, judul SOP, nomor dokumen, tanggal terbit dan tanda tangan
kepala puskesmas
b. Logo kabupaten dan lambang puskesmas baik surat keputusan maupun
SOP berdiameter 2 cm.
c. Tulisan judul SOP Arial 12 bold, spasi judul 1,5 cm, panjang kotak 7 cm
d. Kotak logo kabupaten lebar 3,5 cm, logo puskesmas lebar 5 cm
e. Nomer dokumen, nomer revisi, tanggal terbit, halaman spasi 1,5 lebar 6
cm, Arial12 cm.
f. Tulisan SOP Arial 12 bold, lebar kotak 1cm.
g. Penulisan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak lebar 3,5 cm, panjang
enter 2 kali, penulisannya Bookman Old Style 12 (center)
h. Penulisan Kepala Puskesmas Arial 12, dan penulisan NIP Arial 12.
i. Kop SOP dan komponen SOP formatnya jadi satu, untuk garis tengah di
komponen SOP sejajar dengan garis kanan kop logo kabupaten.
j. Untuk pengertian, tujuan, kebijakan, referensi, prosedur, diagram alir
(bila perlu), unit terkait, rekaman historis perubahan, lebar kotak
menyesuaikan isi materi.
f. Petunjuk Pengisian SOP
1) Logo:
a) bagi Puskesmas, logo yang dipakai adalah logo Pemerintah
kabupaten/kota, dan lambang Puskesmas.
2) Kotak Kop/Heading diisi sebagai berikut :
a) Heading hanya dicetak halaman pertama.
b) Kotak Kop kanan kiri diberi Logo pemerintah daerah, dan lambang
Puskesmas.
. c) Kotak Judul diberi Judul /nama SOP sesuaiproses kerjanya.
d) Nomor Dokumen : diisi sesuai dengan ketentuan penomeran yang
berlaku di Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak.
e) No. Revisi : diisi dengan status revisi, dapat menggunakan huruf.
Contoh: dokumen baru diberi huruf A, dokumen revisi pertama diberi
huruf B dan seterusnya. Tetapi dapat juga dengan angka, misalnya
untuk dokumen baru dapat diberi nomor 0, sedangkan dokumen revisi
pertama diberi nomor 1, dan seterusnya.
f) Tanggal terbit : diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau tanggal
diberlakukannya SOP tersebut.
g) Halaman: diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga total
halaman untuk SOP tersebut (misal 1/5). Namun, di tiap halaman
selanjutnya dibuat footer misalnya pada halaman kedua : 2/5, halaman
terakhir : 5/5.
h) Ditetapkan Kepala Puskesmas : diberi tanda tangan Kepala dan nama
dan gelarnya serta Nomer Induk Pegawai (NIP).
3) Isi SOP
Isi dari SOP setidaknya adalah sebagai berikut :
a) Pengertian : diisi definisi judul SOP, dan berisi penjelasan dan atau
definisi tentang istilah yang mungkin sulit dipahami atau menyebabkan
salah pengertian/ menimbulkan multi persepsi.
b)Tujuan : berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik. Kata kunci:
“Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk ……”.
c) Kebijakan : berisi kebijakan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak
yang menjadi dasar dibuatnya SOP tersebut, misalnya untuk SOP
imunisasi pada bayi, pada kebijakan dituliskan : Keputusan Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak No 005/2014 tentang Pelayanan
Kesehatan Ibu dan Anak.
d) Referensi : berisi dokumen eksternal sebagaiacuan penyusunan SOP,
bisa berbentuk buku, peraturan perundang-undangan, ataupun bentuk
lain sebagai bahan pustaka.
e) Prosedur : bagian ini merupakan bagian utama yang menguraikan
langkah-langkah kegiatan untukmenyelesaikan proses kerja tertentu.
f) Diagram Alir/ bagan alir (Flow Chart) :
Di dalam penyusunan prosedur maupuni nstruksi kerja sebaiknya
dalam langkah-langkah kegiatan dilengkapi dengan diagram alir/ bagan
alir untuk memudahkan dalam pemahaman langkah-langkahnya.
Adapun bagan alir secara garis besar dibagi menjadidua macam, yaitu
diagram alir makro dan diagram alir mikro.
(1) Diagram alir makro, menunjukkan kegiatan-kegiatan secara garis
besar dari proses yang ingin kita tingkatkan, hanya mengenal satu
simbol, yaitu
simbol balok :
(2) Diagram alir mikro, menunjukkan rincian kegiatan-kegiatan dari
tiap tahapan diagram makro, bentuk simbol sebagai berikut :
o Awal kegiatan :
o Akhir kegiatan :
o Simbol Keputusan :
ya
tidak
o Penghubung :
o Dokumen :
g) Unit terkait : berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur
terkait dalam proses kerja tersebut.
h) Rekaman Historis Perubahan : berisi rekaman tentang isi
perubahan SOP yang akan diubah serta tanggal pemberlakuan.
g. Syarat penyusunan SOP :
1) Perlu ditekankan bahwa SOP harus ditulis oleh mereka yang
melakukan pekerjaan tersebut atau oleh unit kerja tersebut. Tim atau
panitia yang ditunjuk oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak
hanya untuk menanggapi dan mengkoreksi SOP tersebut. Hal tersebut
sangatlah penting, karena komitmen terhadap pelaksanaan SOP hanya
diperoleh dengan adanya keterlibatan personel/ unit kerja dalam
penyusunan SOP.
2) SOP harus merupakan flow charting dari suatu kegiatan. Pelaksana
atau unit kerja agar mencatat proses kegiatan dan membuat alurnya
kemudian Tim Mutu diminta memberikan tanggapan.
3) Di dalam SOP harus dapat dikenali dengan jelas siapa melakukan apa,
dimana, kapan, dan mengapa.
4) SOP jangan menggunakan kalimat majemuk. Subjek, predikat dan
objek SOP harus jelas.
5) SOP harus menggunakan kalimat perintah/instruksi bagi pelaksana
dengan bahasa yang dikenal pemakai.
6) SOP harus jelas, ringkas, dan mudah dilaksanakan. Untuk SOP
pelayanan pasien maka harus memperhatikan aspek keselamatan,
keamanan dan kenyamanan pasien. Untuk SOP profesi harus mengacu
kepada standar profesi, standar pelayanan, mengikuti perkembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) kesehatan, dan
memperhatikan aspek keselamatan pasien.
h. Evaluasi SOP
Evaluasi SOP dilakukan terhadap isi maupun penerapan SOP.
1) Evaluasi penerapan/ kepatuhan terhadap SOP dapat dilakukan dengan
menilai tingkat kepatuhan terhadap langkah-langkah dalam SOP.
Untuk evaluasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan daftar
tilik/check list :
a) Daftar tilik adalah daftar urutan kerja (actions) yang dikerjakan
secara konsisten, diikuti dalam pelaksanaan suatu rangkaian
kegiatan, untuk diingat, dikerjakan, dan diberi tanda (checkmark).
b) Daftar tilik merupakan bagian dari sistem manajemen mutu untuk
mendukung standarisasi suatu proses pelayanan.
c) Daftar tilik tidak dapat digunakan untuk SOP yang kompleks.
d) Daftar tilik digunakan untuk mendukung, mempermudah
pelaksanaan dan memonitor SOP, bukan untuk menggantikan SOP
itu sendiri.
e) Langkah-langkah menyusun daftar tilik :
Langkah awal menyusun daftar tilik dengan melakukan Identifikasi
prosedur yang membutuhkan daftar tilik untuk mempermudah
pelaksanaan dan monitoringnya.
(1) Gambarkan fl ow-chart dariprosedur tersebut,
(2) Buat daftar kerja yang harusdilakukan,
(3) Susun urutan kerja yang harusdilakukan,
(4) Masukkan dalam daftar tilik sesuaidengan format tertentu,
(5) Lakukan uji-coba,
(6) Lakukan perbaikan daftar tilik,
(7) Standarisasi daftar tilik.
f) Daftar tilik untuk mengecek kepatuhan terhadap SOP dalam
langkah-langkah kegiatan, dengan rumus sebagai berikut :
Compliance rate (CR) = Σ Ya x 100 %
Σ Ya+Tidak
KOP
INSTRUKSI KEPALA DINAS KESEHATAN
NOMOR ………. …………
TENTANG
..........................................
KEPALA DINAS KESEHATAN,
Dalam rangka …...................................………………….................................
........................................... dengan
ini menginstruksikan:
Kepada : 1. ...................
2. ...................
3. ...................
Untuk :
KESATU : ........
KEDUA : ........
KETIGA : dan seterusnya;
Instruksi ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di :
Pada tanggal :
KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN LEBAK,
(ditandatangani)
H. M. SUKIRMAN, S.Sos, M.Si.
NIP.
B. Contoh Surat Edaran
KOP
Rangkasbitung,……………
Kepada
Yth. .......................................
……………………….
di - .........................
SURAT EDARAN
NOMOR :………………….……………….
TENTANG
............................................................................................
............................................................................................
............................................................................................
...............................................
(ditandatangani)
Kepada
.......................................................................................
................................................................................................
...........................................
.......................................................................................
................................................................................................
...........................................
.......................................................................................
................................................................................................
...........................................
(ditandatangani)
SURAT KETERANGAN
NOMOR ……………………..
a. Nama : .....................
b. Jabatan : Kepala Dinas Kesehatan kabupaten lebak
a. Nama/NIP : ................................../NIP...............
b. Pangkat/Golongan : .............................../...............................
c. Jabatan : .............................
d. Maksud : .................................................................
................................................................
(ditandatangani)
SURAT PERINTAH
NOMOR. ………………
MEMERINTAHKAN :
Kepada :
a. Nama : .....
b. Jabatan : ......
Untuk :
...........................................................................................
.........................................................................................
............................................................................................
................................................
Ditetapkan di …………………..
Pada tanggal …………………..
(ditandatangani)
-49-
F. Contoh Surat Izin
KOP
TENTANG
..................................................................
Dasar : a. ...........................................................................
..........................................................................
b. ..........................................................................
..........................................................................
MEMBERI IZIN:
Kepada :
Nama : ................................................................................
Jabatan : ...............................................................................
Alamat : ................................................................................
Untuk : ..............................................................................
Ditetapkan di ………………………
pada tanggal ………………………
KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN LEBAK,
(ditandatangani)
-50-
G. Contoh Surat Perjanjian
Pedoman dan tata naskah dinas dalam rangka pengikatan perjanjian
dan/atau kerjasama berpedoman pada peraturan perundang-undangan
yang mengatur tentang perjanjian dan/atau kerjasama daerah.
Dasar : ..........
..........
MEMERINTAHKAN :
Untuk : 1. ...................................................................
2. ...................................................................
3. ...................................................................
Ditetapkan di …………………..
pada tanggal ……………………..
KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN LEBAK,
(ditandatangani)
-52-
J. Contoh Surat Kuasa
KOP
SURAT KUASA
Nomor ...............................
MEMBERI KUASA
Kepada :
a. Nama : .........................
b. Jabatan : .........................
c. NIP. : ...............................................
Untuk : .............................................................................
.............................................................................
.............................................................................
KOP
Kepada
Hari : .....................
Tanggal : ...................... Pukul :
......................
Tempat : .....................
Acara : ................................
...........................................................................................
.............................
KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN LEBAK,
(ditandatangani)
Catatan :
1. .....................
2. .....................
-54-
L. Contoh Surat Keterangan Melaksanakan Tugas
KOP
SURAT KETERANGAN MELAKSANAKAN TUGAS
NOMOR …………………………
(ditandatangani)
-55-
M. Panggilan
KOP
Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun
Kepada
Nomor : ............................ Yth. .......
Sifat :............................. .......
Lampiran : ............................
Hal : Panggilan. di -
...............................
Dengan ini diminta kedatangan Saudara di Kantor
....................................................................................................
pada:
Hari : ...................... Tanggal
: ...................... Pukul :
......................
Tempat : ......................
Menghadap
kepada : ......................
(ditandatangani)
-56-
N. Contoh Surat Pengumuman
KOP
PENGUMUMAN
NOMOR : ……………
TENTANG
.........................................................................
.......................................................
...............................................................................................................
................................................................................
...............................................................................................................
................................................................................
...............................................................................................................
................................................................................
Ditetapkan di …………………….
Pada tanggal………………………
KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN LEBAK,
(ditandatangani)
-57-
O. Rekomendasi
KOP
REKOMENDASI ...............................
NOMOR ……………
....................................................................................................................
..................................................................................................
a. …………………………………………………………………………………………………
.…………………………………………………………………………………….
b. …………………………………………………………………………………………………
.…………………………………………………………………………………….
....................................................................................................................
..............................................................................
(ditandatangani)
-58-
P. Contoh Surat Berita Acara
KOP
BERITA ACARA
................................................................
NOMOR : ………...................
Dibuat di ...................................
Mengetahui/Mengesahkan
Q. Contoh Surat Memo
KOP
MEMO
Dari : ...........................................
Kepada : ............................................
_____________________________________________________________
ISI : ..................................................................
...................................................................
....................................................................
..................................................................
.................................................................
(ditandatangani)
KOP
NOTA – DINAS
Kepada : .......................
Dari : .......................
Tanggal : .......................
Nomor : .......................
Sifat : .......................
Lampiran : .......................
Hal : ...........................
__________________________________________________________________
Disposisi ISI
...........................................................................................
...................................................................
...........................................................................................
................................................................
...........................................................................................
.................................................................
KOP
Kepada
Nomor : ............................... Yth. .....................................
......................................
di -
...................
LEMBAR DISPOSISI
Perihal :
Catatan :
Nama Jabatan
Paraf dan tanggal
Nama Pejabat
U. Contoh Surat Telaahan Staf
KOP
TELAAHAN STAF
Kepada : .............
Dari : .............
Tanggal : .............
Nomor : .............
Lampiran : .............
Hal : ......................
__________________________________________________________________
I. Persoalan.
II. Praanggapan
IV. Analisis
V. Kesimpulan
VI. Saran
NAMA JABATAN
NAMA PEJABAT
Pangkat
NIP
V. Contoh Surat Laporan
KOP
LAPORAN
TENTANG
...............................
I. Pendahuluan.
A. Umum/latar belakang
B. Landasan Hukum
V. Penutup.
Dibuat di
pada tanggal
NAMA JABATAN
NAMA PEJABAT
Pangkat
NIP.
W. Contoh Surat naskah Surat Pengantar
KOP
Kepada,
Yt................................
di –
.......................
SURAT PENGANTAR
NOMOR : ……………
Penerima Pengirim
Nama Jabatan, Nama Jabatan,
FORMULIR BERITA
Registrasi No : ………………
DARI : ...................
UNTUK : ...................
TEMBUSAN : ....................
KLASIFIKASI : SEGERA
Nomor : ………………………
....KMA .............
................................. TTK
Nama :
Jabatan :
Tanda tangan :
Y. Contoh Surat Notulen
KOP
NOTULEN
Sidang/Rapat : ................................
Hari/Tanggal : ................................
Waktu Panggilan : ................................
Waktu sidang/rapat : ................................
Acara : 1. ................................
2. dan seterusnya
3. Penutup.
Pimpinan Sidang/Rapat
Ketua : ................
Sekretaris : ................................ Pencatat :
................................
PIMPINAN SIDANG/RAPAT
NAMA JABATAN
NAMA PEJABAT
Pangkat
NIP
Z. Contoh Surat Daftar Hadir
KOP
Hari : ...................................
Tanggal : ...................................
Waktu : ...................................
Tempat : .....................................
Acara : .....................................
1. 2.
3.
dan
seterusnya.
NAMA JABATAN
NAMA PEJABAT
Pangkat
NIP.
AA. Contoh Surat Piagam Penghargaan
LAMBANG KABUPATEN
PIAGAM PENGHARGAAN
NOMOR ......................
Nama : .......................................
Tempat/Tanggal lahir : .......................................
NIP/NRP : .......................................
Jabatan : .......................................
Instansi : .......................................
(ditandatangani)
LAMBANG DAERAH
SERTIFIKAT
Diberikan kepada :
Nama : .......................................
Tempat/Tanggal lahir : .......................................
NIP : .......................................
Jabatan : .......................................
Instansi : .......................................
(ditandatangani)
Kepala Dinas Kesehatan kabupaten lebak berdasarkan PP Nomor ... Tahun ... dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor ... Tahun ....
dan ketentuan-ketentuanya menyatakan bahwa:
Nama :
Tempat/Tanggal Lahir :
Pas foto
NIP. :
4x6
Pangkat/Golongan Ruang :
Jabatan :
Instansi :
Kualifikasi : LULUS
Pada Pendidikan dan Pelatihan .............. Kabupaten Lebak yang diselenggarakan oleh Badan/Kantor ....................... Kabupaten Lebak di
..................... dari tanggal ................... sampai dengan .................. yang meliputi ....................
AGENDA PEMBELAJARAN
TEMA
Umum : (ditentukan oleh badan diklat kemendagri .........................................................................................
.........................................................................................
.........................................................................................
Khusus : (ditentukan oleh penyelenggara dengan mengacu pada tema dan isu aktual setempat) ........................................
........................................................................................ ..........................................................................
KEPALA SKPD
NAMA
NIP
PANGKAT/GOLONGAN
LAMPIRAN. III
PERATURAN KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN LEBAK
NOMOR :
TENTANG : PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI
LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN LEBAK
Nama
Pangkat
NIP.
2. Penggunaan “ u.b.”:
u.b. KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LEBAK
KABID…….,
Nama
Pangkat
NIP.
3. Penggunaan “Plt”:
Plt. SEKRETARIS DINAS KESEHATAN
KABID………,
Nama
Pangkat
NIP.
4. Penggunaan “Plh” :
Plh. KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LEBAK
SEKRETARIS DINAS,
Nama
Pangkat
NIP.
LAMPIRAN IV
KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LEBAK
NOMOR :
TENTANG : PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN DINAS
KESEHATAN KABUPATEN LEBAK
PARAF KOORDINASI
Dinas ……
Badan ……
Kantor …..
dst
2. Penulisan nama pejabat yang berwenang menandatangani naskah
dinas.
a. penulisan nama Kepala Dinas Kesehatan/Kepala
Puskesmas/Kepala UPT Labkesda pada naskah dinas dalam
bentuk produk hukum tidak menggunakan gelar;
b. penulisan nama Kepala Dinas Kesehatan/Kepala
Puskesmas/Kepala UPT Labkesda pada naskah dinas dalam
bentuk surat dapat menggunakan gelar;
c. nama pejabat yang menduduki jabatan struktural dan
fungsional menggunakan gelar, NIP dan pangkat.
LAMPIRAN V
KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LEBAK
NOMOR :
TENTANG : PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LEBAK
2,7 cm 3,8 cm 4 cm
Lambang Negara/Daerah
1 cm 2,7 cm 3,8 cm
4 cm
b. stempel jabatan dan stempel SKPD.
Kepada
Nomor : …../…../…/……. Yth. Sdr. ………………………
Stempel di –
…………………
Kode Pos
e. CONTOH FORMAT MAP
LAMBANG
LOGO
DAERAH