PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
penyelenggaraan upaya kesehatan serta suatu organisasi dengan sistem terbuka dan
pelayanan kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
Asuhan gizi rawat inap merupakan serangkaian proses kegiatan pelayanan gizi
yang berkesinambungan dimulai dari perencanaan diet hingga evaluasi rencana diet
pasien rawat inap. Asuhan gizi rawat inap ini bertujuan untuk memberikan pelayanan
kepada pasien rawat inap agar memperoleh gizi yang sesuai dengan kondisi penyakit,
kesehatan yang berkualitas. Pelayanan kesehatan yang baik dan berkualitas tidak
Sistem Pencatatan Rumah Sakit, rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis
1
maupun terekam tentang identitas, anamnesa, penentuan fisik, laboratorium, diagnosa
segala pelayanan dan tindakan medik yang diberikan kepada pasien dan pengobatan
baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat
darurat. Rekam medis mempunyai pengertian yang sangat luas, tidak hanya sekedar
pelayanan medik, dilanjutkan dengan penanganan berkas rekam medis yang meliputi
lainnya.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 269 tahun 2008 tentang
rekam medis dalam pasal 3 menyebutkan butir-butir minimal yang harus dimuat
untuk pasien rawat inap dan perawatan satu hari sekurang-kurangnya memuat : (a)
identitas pasien, (b) tanggal dan waktu, (c) hasil anamnesis, mencakup sekurang-
kurangnya keluhan dan riwayat penyakit, (d) hasil pemeriksaan fisik dan penunjang
medic, (e) diagnosis, (f) rencana penatalaksanaan, (g) pengobatan dan/atau tindakan,
(h) persetujuan tindakan bila diperlukan, (i) catatan observasi klinis dan hasil
pengobatan, (j) ringkasan pulang (discharge summary), (k) nama dan tanda tangan
dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan
kesehatan, (l) pelayanan lain yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tertentu, dan
Kualitas rekam medis yang menjadi salah satu permasalahan rumah sakit
disebutkan Dirjen Pelayanan Medik Depkes RI bahwa rekam medis yang lengkap dan
akurat dapat digunakan sebagai referensi pelayanan kesehatan dasar hukum (medico
legal), menunjang informasi untuk meningkatkan kualitas medis, riset medis dan
2
dijadikan dasar menilai kinerja rumah sakit Ketidaklengkapan dokumen rekam medis
menjadi salah satu masalah karena rekam medis seringkali merupakan satu-satunya
catatan yang dapat memberikan informasi terinci tentang apa yang sudah terjadi
selama pasien dirawat di Rumah Sakit. Kelengkapan pengisian rekam medis juga
Penelitian yang telah dilakukan oleh Kusumastuti dan Adjie tentang Tinjauan
Kelengkapan Pengisian Asuhan Gizi Pada Rekam Medis Pasien di IRNA I RSUP Dr.
sebesar 32% pada form pemberia pendidikan kesehatan pasien/keluarga inter disiplin
sebesar 77,3%
kelengkapan asuhan gizi pada rekam medis pasien di INSKA RSUP Dr. SARDJITO
tahun 2014
3
B. Rumusan Masalah
Apakah ada ketidaklengkapan pengisian asuhan gizi pada rekam medis pasien di
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengidentifikasi kelengkapan pengisian asuhan gizi pada rekam medis
pasien di INSKA RSUP Dr. Sardjito Tahun 2014
2. Tujuan Khusus
D. Hipotesis penelitian
Terdapat ketidaklengkapan pengisian asuhan gizi pada rekam medis pasien INSKA
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Memberikan wawasan dan pengembangan ilmu pengetahuan tentang kelengkapan
pengisia asuhan gizi pada rekam medis pasien di INSKA RSUP Dr. Sardjito
2. Manfaat praktis
asuhan gizi pada rekam medis pasien di INSKA RSUP Dr. Sardjito
4
F. Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan ruang lingkup penelitian gizi klinik.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Asuhan gizi
Asuhan gizi merupakan sarana dalam pemenuhan dalam upaya pemenuhan zat
gizi pasien. Pelayanan gizi rawat inap sering disebut juga dengan terapi gizi medik.
Pelayanan kesehatan paripurna seorang pasien, baik rawat inap maupun rawat jalan,
secara teoritis memerlukan tiga jenis asuhan (care) yang pada pelaksanaannya dikenal
sebagi pelayan (service). Ketiga jenis asuhan tersebut adalah : asuhan medik, asuhan
Tujuan utama asuhan gizi adalah memenuhi kebutuhan zat gizi pasien secara
optimal baik berupa pemberian makanan pada pasien yang dirawat maupun konseling
gizi pada pasien rawat jalan. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kerjasama
tim yang terdiri dari unsure terkait untukmelaksanakan urutan kegiatan, yang
evaluasi. Tim ini dipimpin oleh seorang dokter dengan anggota yang terdiri dari
dokter, nutrionis atau dietsien, perawat dan tenaga kesehatan lainnya. Tim asuahn gizi
6
bertugas menyelenggarakan pelayanan gizi paripurna kepadaklien/pasien, terutama
yang membutuhkan terapi gizi pada pasien rawat jalan (Depkes, 2006).
Asuhan gizi rawat inap adalah serangkaian proses kegiatan pelayanan gizi
yang berkesinambungan dimulai dari perencanaan diet hingga evaluasi rencana diet
memperoleh gizi yang sesuai dengan kondisi penyakit, dalam upaya mempercepat
3. Penentuan macam atau jenis diet sesuai dengan penyakitnya dan cara pemberian
makanan
4. Konseling gizi
medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada
pasien.
rekam medis dijelaskan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan
7
dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan
Sedangkan menurut Huffman dalam Fajri (2008:5) rekam medis adalah fakta
yang berkaitan dengan keadaan pasien, riwayat penyakit dan pengobatan masa lalu
serta saat ini yang ditulis oleh profesi kesehatan yang memberikan pelayanan kepada
pasien tersebut.
Dengan melihat ketiga pengertian di atas dapat dikatakan bahwa suatu berkas
rekam medis mempunyai arti yang lebih luas daripada hanya sekedar catatan biasa,
karena didalam catatan tersebut sudah memuat segala informasi menyangkut seorang
pasien yang akan dijadikan dasar untuk menentukan tindakan lebih lanjut kepada
pasien.
8
simpanrahasia kedokteran, sehingga tidak boleh disebar luaskan tanpaijin penderita
tersebut.
identitas pasien (nama, alamat, dan lain-lain) sertainformasi lain yang tidak
mengandung nilai medis. Berkas rekammedis asli tetap harus disimpan dirumah
sakit dan tidak bolehdiserahkan kepada pengacara atau siapapun, yang berhak
tanggung jawab penuh dokter yangmerawat dimana catatan harus cermat, singkat
nyeri dan pengkajian resiko decubitus. Skrining gizi dilakukan untuk menentukan
apakah pasien beresiko malnutrisi atau tidak. Ahli gizi bertugas untuk mengontrol
skrining nutrisi yang telah diisi secara terintegritasi oleh perawat. Skrining nutrisi
9
jika ada jawaban ya sebanyak 1 atau >1 maka harus dikonsultasikan ke ahli
gizi.
dari kolom tanggal dan jam, profesi, perkembangan pasien dengan format SOAP
implementasi. Ahli gizi bertanggung jawab mengisi form ini dengan format
SOAP, jika pasien mengalami malnutrisi. Jika tidak beresiko ahli gizi tidak perlu
masalah, kebutuhan pasien, rencana penatalaksanaan dan tujuan terukur, nama dan
tanda tangan serta tanggal masalah teratasi. Ahli gizi bertugas untuk mengisi jika
pasien beresiko malnutrisi meliputi masalah yang berkaitan dengan gizi serta
pendidikan kesehatan, evaluasi respon, nama dan tanda tangan pemberi serta
penerima pendidikan. Ahli gizi bertanggung jawab untuk mengisi form pemberian
Pendidikan kesehatan diisi oleh ahli gizi meliputi menjelaska atau edukasi dan
motovasi diet yang akan di jalani, menanyakan adanya alergi makanan, edukasi
10
G. Kerangka Teori
Rekam medis
Asuhan gizi rawat jalan
H. Kerangka Konsep
Form Rencana
Penatalaksanaan Terintegrasi LENGKAP
Pemberian pemndidikan
kesehatan pasien/ keluarga
inter disiplin
11
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
1. Populasi
Populasipenelitian ini adalah semua berkas rekam medis pasien di INSKA ruang
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian berkas rekam medis pasien di INSKA
ruang melati 1,2,3 dan 4 RSUP Dr. Sardjito berdasarkan kriteria sebagai berikut :
a. Pasien yang sedang rawat inap di INSKA ruang melati 1,2,3 dan 4 sebanyak 40
rekam medis
D. Variabel penelitian
E. Definisi operasional
pengisian form asuhan gizi pada rekam medis pasien yang sedang dirawat inap ≥ 3
hari.
12
Parameter :
a. Lengkap bila pengisian form pengkajian awal dan form PFE pada pasien tidak risiko
b. Tidak lengkap bila form pengkajian awal, form PFE, form rencana penatalaksanaan
1) Lengkap (100%).
Jenis data yang digunakan dalam penelitian dibagi menjadi dua adalah sebagai
berikut:
a. Data primer
Data sekunder meliputi jumlah dan catatan rekam medis yang ada di INSKA
13
2. Cara Pengumpulan Data
dengan meninjau Kelengkapan pengisian asuhan gizi pada rekam medis di INSKA
meliputi:
a. Editing
b. Coding
Setelah data diteliti, kegiatan selanjutnya yaitu coding. Coding adalah kegiatan
untuk memberi kode pada data, sehingga memudahkan untuk entry data,
c. Entry data
Entry data adalah suatu kegiatan untuk pemasukan data yang sudah di kode
d. Cleaning
masuk. Kegiatan ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah ada kesalahan
e. Tabulating
Nilai yang dimasukkan kedalam master tabel dicari distribusi frekuensinya dan
14
2. Analisis Data
a. Analisis Univariat
H. Etika penelitian
hanya akan disajikan kepada kelompok tertentu yang berhubungan dengan penelitian,
15
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
a. Tanggal penelitian
lebih banyak tanggal penelitian di 15-04-2014 , untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel 1
Tanggal Penelitian n %
14-04-2014 12 32,5
15-04-2014 22 59,4
16-04-2014 3 8,1
Total 37 100
Pengkajian Awal
Ruang Total
Lengkap Tidak Lengkap
Perawatan
n % n % n %
Melati 1 4 10,8 0 0 4 10,8
Melati 2 15 40,5 0 0 15 40,5
Melati 3 11 29,7 0 0 11 29,7
Melati 4 7 19,0 0 0 7 19,0
Total 37 100 0 0 37 100
16
c. Penatalaksanaan Terintegritas
Penatalaksanaan Terintegrasi
Ruang Total
Lengkap Tidak Lengkap
Perawatan
n % n % n %
Melati 1 4 10,8 0 0 4 10,8
Melati 2 15 40,5 0 0 15 40,5
Melati 3 11 29,7 0 0 11 29,7
Melati 4 7 19,0 0 0 7 19,0
Total 37 100 0 0 37 100
17
B. Pembahasan
Asuhan gizi merupakan sarana dalam pemenuhan dalam upaya pemenuhan zat
gizi pasien. Dokumentasi asuhan gizi dimasukkan dalam rekam medik sebagai
Asuhan gizi pada rekam medik di RSUP Dr. Sardjito terdapat dalam form
Dari hasil yang diperoleh untuk form Pengkajian Awal Pasien Rawat Inap
seluruhnya terisi lengkap yaitu Ada empat indikator penilaian malnutrisi yang terisi
lengkap oleh ahli gizi pada kolom skrining gizi begitu pula Form Rencana
Pasien/Keluarga Inter Disiplin (PFE) masih terdapat 10,9% (n=4) yang belum terisi
Ketidaklengkapan form ini terletak pada 3 rekam medik yang tidak diisinya bagian isi
pendidikan kesehatan pada pasien atau keluarga pasien yang meliputi penjelasan diet,
riwayat alergi makanan dan bahan makanan dari luar, sedangkan 1 rekam medik tidak
18
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Adanya ketidaklengkapan pengisian asuhan gizi pada rekam medik pasien rawat
inap di IRNA I RSUP Dr. Sardjito yaitu pada form pemberian pendidikan kesehatan
pasien/keluarga inter disiplin (PFE) terintegrasi berisi tidak lengkap sebesar 10,9 %
dan lengkap sebesar 89,1%.
B. Saran
1. Adanya monitoring dan evaluasi kelengkapan pengisian asuhan gizi pada pasien
rawat inap.
2. Ahli gizi ruangan membawa lembar PFE tersendiri.
19