Anda di halaman 1dari 24

Lampiran Peraturan Kepala Puskesmas Nomor

Tahun 2017 Tentang Pemberlakuan Pedoman


Pendidikan Pasien Puskesmas Basirih Baru

PEDOMAN PENDIDIKAN PASIEN PUSKESMAS BASIRIH BARU TAHUN


2017

PUSKESMAS BASIRIH BARU


No Dokumen : Ditetapkan Oleh Kepala
Puskesmas Basirih baru
Pedoman Terbitan : 01
Pendidikan
Pasien No. Revisi : 00

Puskesmas Tgl. Mulai Berlaku : dr. Hj. Widi Utami, M.M


Basirih NIP 19701028200003007
1-02-2017
Baru
Halaman :1-
61

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.... i
DAFTAR ISI. ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Sasaran Pedoman
D. Ruang Lingkup Pedoman
E. Batasan Operasional
BAB II STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber daya Manusia

B. Distribusi Ketenagaan

C. Jadual Kegiatan
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan
B. Metode
C. Langkah Kegiatan
BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat


merupakan sarana kesehatan yang sangat penting dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Untuk itu peranan puskemas hendaknya tidak lagi
menjadi sarana pelayanan pengobatan dan rehabiliatif saja tetapi juga lebih
ditingkatkan pada upaya promotif dan preventif. Oleh karena itu promosi
kesehatan (pendidikan pasien dan keluarga) menjadi salah satu upaya wajib di
puskesmas.

Pendidikan pasien dan keluarga di puskesmas merupakan upaya


puskesmas dalam memberdayakan pengunjung dan masyarakat baik di dalam
maupun di luar puskesmas agar berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
untuk mengenali masalah kesehatan, mencegah dan menanggulanginya.
Dengan pendidikan pasien dan keluarga juga menjadikan lingkungan
puskesmas lebih aman, nyaman, bersih dan sehat dalam mendukung perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS).

Pendidikan pasien dan keluarga di Puskesmas Basirih Baru merupakan


tanggung jawab bersama antara petugas, pengunjung maupun masyarakat.
Petugas puskesmas diharapkan menjadi teladan perilaku sehat di masyarakat
dan melahirkan gerakan pemberdayaan masyarakat. Sedang para pengunjung
puskesmas yaitu para pasien dan keluarganya dapat menerapkan perilaku sehat
juga aktif menjadi penggerak atau kader kesehatan dimasyarakat.

Pendidikan pasien dan keluarga pasien merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan outcome klinis yang optimal. Namun perlu ada kerjasama antara
petugas kesehatan dan pasien/keluarga pasien. Pendidikan yang efektif diawali
dengan assessment kebutuhan pembelajaran pasien dan keluarganya.
Assessment ini menjelaskan bukan hanya kebutuhan akan pembelajaran, tetapi
juga bagaimana pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik. Pembelajaran
akan lebih efektif ketika disesuaikan dengan keyakinan, pilihan pembelajaran
yang tepat, agama, nilai budaya, dan kemampuan membaca, serta bahasa.

3
Demikian juga ketika ditemukan hal yang dibutuhkan dalam proses pelayanan
pasien. Pendidikan termasuk baik kebutuhann pengetahuan pasien selama
proses pemberian pelayanan maupun kebutuhan pasien setelah pulang untuk
dirujuk ke pelayanan kesehatan lain atau pulang ke rumah.

Pasien dan keluarganya harus mengetahui hal-hal yang terkait dengan


penyakit yang dideritanya seperti: penyebab penyakit, cara penularannya (bila
penyakit menular), cara pencegahannya, proses pengobatan yang tepat dan
sebagainya. Apabila pasien dan keluarganya memahami penyakit yang
dideritanya diharapkan akan membantu mempercepat proses penyembuhan dan
tidak akan terserang oleh penyakit yang sama.

B. TUJUAN
Tujuan disusunnya pedoman ini sebagai acuan bagi petugas Puskesmas
Basirih Baru untuk menyelenggarakan kegiatan pendidikan pasien dan keluarga
di wilayah kerja puskesmas Basirih Baru.
C. SASARAN PELAYANAN

Sasaran dari pedoman ini adalah semua Dokter, paramedis dan karyawan
Puskesmas basirih yang terlibat pada pelayanan UKP

D. RUANG LINGKUP PELAYANAN


Pendidikan pasien dan keluarga di Puskesmas Basirih Baru pada intinya
tidak terlepas dari pasien, keluarga pasien dan petugas kesehatan yang
memberikan pelayanan. Sasaran yang termasuk dalam ruang lingkup pendidikan
ini adalah:
a. Penderita (pasien) pada berbagai tingkat penyakit.
b. Kelompok atau individu yang sehat seperti keluarga pasien yang
mengantarkan atau yang menemani pasien.
c. Petugas puskesmas, yang secara fungsional dapat dibedakan menjadi
petugas medis, paramedis dan non medis, sedangkan secara structural dapat
dibedakan menjadi pimpinan, tenaga administrasi dan tenaga teknis. Apapun
fungsinya dan strukturnya semua petugas mempunyai kewajiban untuk
melakukan promosi kesehatan untuk pengunjung puskesmas baik pasien
maupun keluarga, di samping tugas pokok mereka. Oleh sebab itu, sebelum

4
mereka melakukan promosi kepada pasien dan keluarga pasien, mereka
harus dibekali kemampuan promosi kesehatan.

Ruang lingkup pendidikan / penyuluhan berkaitan dengan hal-hal sebagai


berikut :
1. Strategi promosi kesehataan
2. Pendukung dalam pelaksaanan promosi kesehataan
3. Kegiataan promosi kesehataan didalam gedung puskesmas

E. BATASAN OPERASIONAL
a. Promosi (pendidikan/penyuluhan) kesehataan puskesmas adalah upaya
puskesmas melaksanakan pemberdayaan kepada masyarakat untuk
mencegah penyakit dan meningkatkan kesehataan setiap individu, keluarga
serta lingkungannya secara mandiri dan mengembangkan upaya kesehataan
bersumber masyarakat.
b. Strategi Promosi kesehataan merupakan strategi dasar utama promosi
kesehataan yang meliputi: 1. Pemberdayaan, 2. Bina suasana, 3. Advokasi,
serta dijiwai semangat, 4. Kemitraan.
c. Pendukung pelaksanaan promosi kesehataan adalah metode atau media
yang tepat dalam pelaksanaan promosi kesehataan serta sumber daya yang
memadai
d. Kegiataan promosi kesehataan didalam gedung puskesmas merupakan
bentuk kegiatan promosi kesehataan yang dapat dilakukan di dalam gedung
puskesmas meliputi :
1. Ruang Pendaftaran dan Rekam Medis
2. Ruang Pemeriksaan Umum
3. Ruang KIA/KB
4. Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut
5. Laboratorium
6. Ruang Farmasi

5
BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA

Semua karyawan puskesmas wajib berpartisipasi dalam


pendidikan/penyuluhaan (promosi kesehataan) mulai dari Kepala Puskesmas,
dokter, perawat, bidan, D3 gizi, analis laboratorium, S1 apoteker, asisten
apoteker, D3 kesling, Sarjana kesehataan masyarakat, petugas administrasi
(loket dan rekam medis).

Kualifikasi sumber daya manusia yang ada di puskesmas adalah :


1. Tenaga Medis
Tenaga medis yang ada di pelayanaan klinis adalah tenaga medis yang
bersertifikat,dan berkompeten dibidangnya dalam arti sudah lulus dari
pendidikan kedokteran umum sebagai dokter umum dan lulus dari
pendidikan kedokteran gigi sebagai dokter gigi.
2. Tenaga Perawat
Untuk menunjang pelayanan klinis di puskesmas harus di dukung oleh
tenaga perawat yang memiliki keterampilan, pendidikan dan pelatihan yang
mendukung dalam pelayanan klinis dan promosi kesehatan.
3. Tenaga kesehatan lain
Dalam hal ini tenaga kesehatan lain juga juga diperlukan dalam pelayanan
klinis dan promosi kesehataan untuk mendukung berjalannya pelayanan Klinis
dan promosi kesehatan,diantaranya ahli gizi,farmasi,dan pekarya kesehatan
yang terdidik dan terlatih (petugas administrasi).

6
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN

NO. JENIS TENAGA PUSKESMAS


YANG ADA KURANG
1. Kepala 1 -
Puskesmas
2. Dokter Umum 2 -
3. Dokter Gigi 1 -
4. Apoteker 1 -
5. Perawat 7 -
6. Perawat gigi 2 -
7. Bidan 5 -
8. Asisten Apoteker 2 -
9. Sanitarian 1 -
10. Nutrisionis 1 -
11. Laboratorium 1 -
12. Ka. TU 1 -
13. Staf Administrasi 2 -
14. Cleaning Service 1 -
15. Security 1 -

C. JADUAL KEGIATAN

NO. JENIS PELAYANAN WAKTU KETERANGAN


1. Pelayanan Umum 08.00 13.00 WITA Jadual
2. Pelayanan Tindakan 08.00 15.00 WITA pelayanan rawat
3. Pelayanan Gigi 08.00 13.00 WITA jalan khusus hari
4. Pelayanan KIA / KB 08.00 13.00 WITA jum`at sampai
5. Pelayanan Konsultasi 08.00 10.00 WITA jam 11.00 wita
Gizi dan hari sabtu
6. Pelayanan 08.00 12.00 WITA sampai jam
Laboratorium Jumat : 08.00 12.00 wita.
10.00
Sabtu : 08.00 12.00
7. Pelayanan Obat 08.00 13.00 WITA
8. Pelayanan persalinan Selama Jam kerja

7
BAB III

STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANG

LANTAI 1 LANTAI 2

Pintu
Utama Ruang
Loket Ruang Ruang Ruang Tata
Farmasi Penyimp Kepala
Pendaftaran Usaha
Ruang anan Puskesmas
KIA- Obat

KB
Tangga
Tangga
Ruang Gigi

Ruang Ruang
Ruang Tindakan Verifikasi -
Bersalin Ruang Tunggu AULA
Keuangan

Ruang
Ruang Pemeriksaan Imunisasi dan
Ruang
Umum dan Pelayanan Gizi
Sanitasi
PKPR
WC
Pasien
Ruang Ruang
Genset Gudang Ruang
Ruang
WC Laboratorium
Ruang Pengambilan
Dapur Karyawan sample

B. STANDAR FASILITAS

Adapun sarana/peralatan promosi kesehatan puskesmas Basirih Baru


adalah sebagai berikut:

No Jenis sarana/peralatan Jumlah


1 Layar Proyektor 1 buah
2 LCD 1 buah
3 Microphone 7 buah
4 Papan informasi 1 buah

8
BAB IV

TATA LAKSANA PELAYANAN

Kegiatan pendidikan pasien dan keluarga di Puskesmas Pekauman


dilaksanakan sejalan dengan pelayanan yang diselenggarakan puskesmas.
Berikut rincian bentuk kegiatan pendidikan pasien dan keluarga/penyuluhan
(promosi kesehataan) yang dilakukan.

A. LINGKUP KEGIATAN
1. Kegiatan pendidikan pasien dan keluarga di dalam gedung
Promosi kesehatan di dalam gedung puskesmas adalah promosi kesehatan
yang dilaksanakan dilingkungan dan gedung puskesmas seperti di tempat
pendaftaran, poli, ruang perawatan, laboratorium, kamar obat, tempat
pembayaran dan halaman puskesmas, dengan perincian sebagai berikut:
a. Di Tempat Pendaftaran
Jenis informasi yang disediakan antara lain adalah:
1. Alur pelayanan puskesmas
2. Jenis pelayanan kesehatan
3. Denah ruangan puskesmas
4. Informasi masalah kesehatan yang menjadi isu pada saat itu
5. Peraturan kesehatan seperti; dilarang merokok, dilarang meludah
sembarangan, membuang sampah pada tempatnya dan lain-lain.
6. Petugas memberikan salam dan sambutan yang menyenangkan pada
pengunjung puskesmas dengan baik.

b. Di Ruang Pemeriksaan Umum dan Ruang Kesehatan Gigi dan


Mulut

Jenis informasi yang disediakan antara lain:


1. Petugas meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
pasien tentang penyakit & obatnya.

9
2. Menyediakan berbagai media seperti lembar balik (flashcard), poster,
gambar-gambar, model anatomi dan brosur (leaflet).
3. Di ruang tunggu perlu dipasang media seperti poster, brosur,
peutaran film, pemutaran radio, tape recorder dan media lain yang
berisi penyakit dan cara pencegahannya serta berbagai jenis
pelayanan yang bisa diperoleh dipuskesmas tersebut.

c. Di Ruang Pelayanan KB & KIA


Jenis informasi yang disediakan antara lain adalah:
1. Petugas meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
pasien tentang penyakit & obatnya serta pelayanan-pertanyaan lain
yang berhubungan dengan bayi, anak, ibu hamil, ibu menyusui
maupun alat kontra sepsi.
2. Menyediakan berbagai media seperti lembar balik (flashcard), poster,
gambar-gambar, model anatomi dan brosur (leaflet) khususnya
masalah penyakit pada bayi, anak dan seputar kehamilan,
persalinan dan lain sebagainya termasuk informasi tentang Keluarga
Berencanan (KB).
3. Di ruang tunggu perlu dipasang media seperti poster, brosur,
pemutaran radio dan media lain yang berisi penyakit dan cara
pencegahannya serta berbagai jenis pelayanan yang bisa diperoleh
dipuskesmas tersebut terutama penyakit pada bayi dan anak,
pentingnya memeriksakan kehamilannya secara teratur, tablet Fe
bagi ibu hamil, imunisasi lengkap bagi bayi, tumbuh kembang balita,
KB dan lain sebagainya.

d. Di Laboratorium
Umumnya pengunjung di ruang ini tidak terlalu lama menunggu, oleh
kerena itu jenis informasi yang disediakan harus bersifat swalayan (self
service) seperti poster/standing banner yang dapat di baca dan leaflet
yang dapat diambil yang berisikan informasi tentang pentingnya
penegakaan diagnosis, manfaat screening kesehatan secara berkala,
jenis pelayanan maupun pola tarifnya dan lain sebagainya.

10
e. Di Ruang Farmasi
Jenis informasi yang disediakan di ruang ini adalah poster/standing
banner yang dapat di baca, dan leaflet yang dapat diambil, yang berisikan
informasi tentang manfaat obat generik & keuntungan menggunakannya,
kesabaran & kedisiplinan menggunakan obat sesuai petunjuk dokter serta
pentingnya Taman Obat Keluarga (TOGA).

f. Ruang Gizi, PKPR


Pada umumnya poli khusus di puskesmas antara lain poli gizi, poli
sanitasi, poli PKPR. Oleh karena itu promosi kesehatan yang paling
efektif adalah berupa konseling dengan didukung oleh semua media dan
alat peraga diatas sesuai kebutuhan masing-masing pasien/klien seperti;
lembar balik, leaflet, poster, banner, buku saku, pantoom,

g. Di Halaman Puskesmas

Jenis informasi yang disediakan antara lain adalah:


1. Di tempat parkir, promosi kesehatan bersifat umum seperti himbauan
ber-PHBS, larangan merokok, larangan menyalahgunakan Narkoba,
bahaya napza dan lain sebagainya dengan menggunakan media
baliho/bilboard, spanduk dan media serupa lainya.
2. Taman puskesmas, sebagai media memperindah halaman dapat
dijadikan sebagai model promosi kesehatan dengan memberikan
contoh-contoh Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan contoh
tanaman bergizi seperti sayuran dan buah-buahan (warung hidup)
sekaligus diberikan penjelasan kandungan gizi maupun manfaatnya.
3. Di dinding puskesmas, dapat dimanfaatkan untuk promosi kesehatan
dengan menggunakan poster dan media serupa lainnya yang ditata
seindah dan serapi mungkin (jangan terlalu banyak) yang berisi
pesan-pesan umum tentang kesehatan dan PHBS.
4. Di pagar puskesmas Pada waktu-waktu tertentu, misalnya pada waktu
peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN), hari tembakau, hari gizi
11
dan lain sebagainya, pagar dapat dimanfaatkan sebagai media
promosi melalui pemasangan spanduk, rontek, umbul-umbul atau
bahkan murral, semuanya harus dipertimbangkan agar tidak
merusak keindahan.
2. KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DI LUAR GEDUNG
PUSKESMAS
Kegiatan ini berupa promosi kesehatan yang dilakukan dengan
sasaran masyarakat yang berada di wilayah kerja puskesmas yang
bersangkutan sebagai upaya untuk meningkatkan PHBS dengan
pengorganisaian masyarakat. Pelaksanaan pendidikan pasien dan
keluarga diluar gedung dilaksanakan puskesmas bekerjasama dengan
berbagai fihak potensial melalui metode advokasi, bina suasana, gerakan
pemberdayaan yang dijiwai semangat kemitraan

B. METODE

a.Promosi kesehatan melalui pendekatan individu

b.Promosi kesehatan melalui pendekatan kelompok (TP PKK,


karang taruna, posyandu, SBH, majlis taklim dan lain sebagainya)

c.Promosi kesehatan melalui pendekatan organisasi masyarakat (ormas)


seperti kelompok kesenian tradisional dan lain sebagainya

d.Penggerakan dan pengorganisaian masyarakat melalui:

1. Kunjungan rumah
2. Pemberdayaan berjenjang
3. Pengorganisasian masyarakat melalui Survei Mawas Diri (SMD) dan
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)

12
C.LANGKAH KEGIATAN

1. Kegiatan pendidikan pasien dan keluarga di dalam gedung


a. Di Ruang Pendaftaran
- Petugas memberikan salam dan sambutan yang
menyenangkan pada pengunjung puskesmas dengan baik
- Menyediakan media pendidikan dan penyuluhan seperti
brosur, pamflet
b. Di Ruang pelayanan
- Petugas menentukan diagnosa, rencana terapi atau tindakan.
- Petugas memberikan penyuluhan kepada pasien / keluarga
tentang :
Informasi penyakit yang diderita pasien.
Penggunaan obat secara aman dan efektif untuk semua
obat yang dikonsumsi pasien.
Makanan yang dianjurkan & makanan yang dilarang di
konsumsi.
Aspek etika dalam pengobatan.
PHBS
Petugas selesai melakukan penyuluhan dalam asuhan
pasien, dengan mencatat kegiatan pada rekam medik.
c. Di Halaman Puskesmas
Puskesmas menyediakan himbauan ber-PHBS, larangan merokok,
larangan menyalahgunakan Narkoba, bahaya napza dan lain
sebagainya dengan menggunakan media baliho/bilboard, spanduk
dan media serupa lainya, contoh-contoh Tanaman Obat Keluarga
(TOGA) dan contoh tanaman bergizi seperti sayuran dan buah-
buahan (warung hidup) sekaligus diberikan penjelasan kandungan
gizi maupun manfaatnya, poster dan media serupa lainnya yang
ditata seindah dan serapi mungkin (jangan terlalu banyak) yang
berisi pesan-pesan umum tentang kesehatan dan PHBS.

2. Kegiatan pendidikan pasien dan keluarga di luar gedung


a. Mempersiapkan dan mengusulkan rencana aksi program

13
PHBS berdasarkan proritas masalah kesehatan yang dihadapi
b. Menggali dan mendorong partisipasi masyarakat
c. Bersama sama melaksanakan program secara efektif dan
efisien
d. Ikut memantau dan membina
e. Melaporkan perkembangan pelaksanaan dan keberhasilan
promosi kesehatan di instansi terkait

14
BAB V

LOGISTIK

Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan pendidikan pada


pasien dan keluarga direncanakan dan diajukan sesuai kebutuhan kegiatan
pendidikan pada pasien dan keluarga.

15
BAB VI

KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan pendidikan pasien


dan keluarga diperhatikan keselamatan pasien dengan melakukan identifikasi risiko
terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan
pendidikan pasien. Upaya pencegahan risiko terhadap sasaran harus dilakukan
pada setiap pelaksanaan kegiatan dengan cara penggunaan peralatan dan media
informasi yang tidak membahayakan pasien dan keluarga sesuai dengan SOP.

16
BAB VII

KESELAMATAN KERJA

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan pendidikan pasien


dan keluarga diperhatikan keselamatan petugas dengan melakukan identifikasi risiko
terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan pendidikan
pasien dan keluarga. Upaya pencegahan risiko terhadap petugas yang memberikan
pendidikan pasien dan keluarga harus dilakukan pada setiap pelaksanaan kegiatan
dengan cara :
penggunaan peralatan dan media informasi pendidikan pasien dan keluarga
yang aman bagi petugas.
Mendokumentasikan kegiatan pendidikan pasien dan keluarga dalam rekam
medis.

17
BAB VIII

PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian mutu kegiatan pendidikan pasien dan keluarga dilaksanakan


dengan pemantauan dan evaluasi berkala terhadap kegiatan yang dilakukan
oleh Kepala Puskesmas, Tim Mutu, Koordinator UKP dan Koordinator UKM.

A. PEMANTAUAN

Pemantauan Kegiatan ini berfungsi untuk mengetahui sejauh mana


pencapaian pelaksanaan pendidikan pasien dan keluarga dengan
mekanisme; petugas membuat catatan secara berkala yang dilaporkan
kepada kepala puskesmas dan kunjungan lapangan di beberapa lokasi
terpilih.

B. EVALUASI
Evaluasi sebaiknya dilaksanakan pada setiap tahap menejerial mulai
dari perencanaan, pelaksanaan dan hasil sekurang-kurang pada tiap
pertengahan tahun dan akhir tahun dengan menggunakan indikator pada
setiap tahapan.
C. INDIKATOR KEBERHASILAN
1. Indikator masukan, yaitu :
1.1 Adanya komitmen Kepala Puskesmas yang mencerminkan dalam
Rencana Umum Pengembangan pendidikan pasien dan keluarga
Puskesmas.
1.2 Adanya komitmen seluruh jajaran yang tercermin dalam Rencana
Operasional Pendidikan pasien dan keluarga Puskesmas
1.3 Adanya tenaga PKM sesuai dengan acuan dalam standar SDM
pendidikan pasien dan keluarga puskesmas
1.4 Adanya tenaga PKM dan tenaga kesehatan lain dipuskesmas yang
sudah dilatih
1.5 Adanya sarana dan peralatan pendidikan pasien dan keluarga
puskesmas sesuai acuan dalam standar sarana pendidikan pasien
dan keluarga puskesmas

18
1.6 Adanya dana di puskesmas yang mencukupi untuk
penyelenggaraan pendidikan pasien dan keluarga puskesmas.
2. Indikator proses, yaitu:
2.1 Dilaksanakannya kegiatan pendidikan pasien dan keluarga didalam
gedung (setiap tenaga kesehatan melakukan promosi atau
diselenggarakan klinik khusus, pemasangan poster dan lain-lain)
dan atau frekuensinya
2.2 Kondisi media komunikasi yang digunakan (poster, leaflet, spanduk
dan lain-lain) masih bagus dan relevan
2.3 Dilaksanakannya kegiatan pendidikan pasien dan keluarga di
masyrakat (kunjungan rumah & pengorganisasian masyarakat).

3. Indikator keluaran, yaitu:


3.1 Semua tenaga kesehatan puskesmas telah melaksanakan
pendidikan pasien dan keluarga
3.2 Berapa banyak pasien/klien yang sudah terlayani oleh berbagai
kegiatan pendidikan pasien dan keluarga dalam gedung (konseling,
bibliografi dan lain-lain)
3.3 Berapa banyak keluarga yang telah mendapat kunjungan rumah
oleh puskesmas
3.4 Berapa banyak kelompok masyarakat yang sudah digarap
puskesmas dengan pengorganisasian masyarakat
3.5 Puskesmas sebagai model institusi kesehatan yang ber-PHBS, yaitu
dengan puskesmas bebas rokok, lingkungan bersih, bebas jentik
dan jamban sehat

4. Indikator dampak, yaitu indikator yang mengacu pada tujuan


dilaksanakannya pendidikan pasien dan keluarga di puskesmas yaitu
terciptanya PHBS di masyarakat untuk semua tatanan. Tatanan yang
dianggap mewakili untuk dievaluasi adalah tatanan rumah tangga (dalam
Kebijakan Nasional Pendidikan pasien dan keluarga tahun 2010). Adapun
indikator PHBS untuk 5 tatanan adalah sebagai berikut:
4.1 Tatanan Rumah Tangga
4.1.1 Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
19
4.1.2 Memberi bayi ASI ekslusif
4.1.3 Menimbang balita
4.1.4 Menggunakan air bersih
4.1.5 Mencuci tangan dengan air bersih dan memakai sabun
4.1.6 Menggunakan jamban sehat
4.1.7 Memberantas jentik
4.1.8 Makan sayur buah
4.1.9 Melakukan aktifitas fisik
4.1.10 Tidak merokok didalam rumah
4.2 Tatanan Institusi Kesehatan
4.2.1 Menggunakan air bersih

4.2.2 Menggunakan jamban

4.2.3 Membuang sampah pada tempatnya


4.2.4 Tidak merokok di Institusi Kesehatan
4.2.5 Tidak meludah sembarangan
4.2.6 Memberantas jentik nyamuk
4.2.7 Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun
4.3 Tatanan Institusi Pendidikan
4.3.1 Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan sabun
4.3.2 Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah
4.3.3 Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
4.3.4 Olahraga yang teratur dan terukur
4.3.5 Memberantas jentik nyamuk
4.3.6 Tidak merokok di sekolah
4.3.7 Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan
4.3.8 Membuang sampah pada tempatnya
4.4 Tatanan Institusi Tempat Kerja
4.4.1 Tidak merokok di tempat kerja
4.4.2 Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja
4.4.3 Melakukan olahraga secara teratur / aktivitas fisik
4.4.4 Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan
sesudah buang air besar dan buang air kecil
4.4.5 Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja
20
4.4.6 Menggunakan air bersih
4.4.7 Menggunakan jamban saat buang air kecil dan air besar
4.4.8 Membuang sampah pada tempatnya
4.4.9 Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai jenis pekerjaan
4.5 Tatanan Institusi Pasar
4.5.1 Menggunakan air bersih

4.5.2 Menggunakan jamban

4.5.3 Membuang sampah pada tempatnya


4.5.4 Tidak merokok di pasar
4.5.5 Tidak meludah sembarangan
4.5.6 Memberantas jentik nyamuk
4.6 Tatanan Institusi Tempat Ibadah
4.6.1 Menggunakan air bersih
4.6.2 Menggunakan jamban
4.6.3 Membuang sampah pada tempatnya
4.6.4 Tidak merokok di tempat ibadah
4.6.5 Tidak meludah sembarangan
4.6.6 Memberantas jentik nyamuk
4.7 Tempat Makan (Rumah Makan)
4.7.1 Menggunakan air bersih
4.7.2 Menggunakan jamban
4.7.3 Membuang sampah pada tempatnya
4.7.4 Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
4.7.5 Tidak merokok di tempat makan
4.7.6 Menutup makanan dan minuman
4.7.7 Tidak meludah sembarangan
4.7.8 Memberantas jentik nyamuk

4.8 Transportasi Umum


4.8.1 Menggunakan air bersih
4.8.2 Menggunakan jamban
4.8.3 Membuang sampah pada tempatnya
4.8.4 Tidak merokok di angkutan umum
21
4.8.5 Tidak meludah sembarangan

22
BAB IX

PENUTUP

Pedoman ini sebagai acuan dalam melakukan pendidikan pasien dan


keluarga di Puskesmas Basirih Baru. Pelaksanaan pendidikan pasien dan keluarga
di Puskesmas Basirih Baru merupakan tanggung jawab dan tugas seluruh petugas
kesehatan di Puskesmas Basirih Baru.
Upaya-upaya yang paling penting dilaksanakan dalam rangka pendidikan
pasien dan keluarga di Puskesmas Basirih Baru adalah upaya-upaya
pemberdayaan, baik pemeberdayaan terhadap pasien maupun terhadap
individu/keluarga/masyarakat yang sehat. Upaya-upaya tersebut akan lebih berhasil
jika didukung oleh upaya-upaya bina suasana dan advokasi serta memanfaatkan
peluang pendidikan pasien dan keluarga di dalam gedung maupun di luar gedung
Puskesmas Basirih Baru.
Pelaksanaan pendidikan pasien dan keluarga diharapkan sesuai dengan
pedoman sehingga dapat mengutamakan keselamatan pasien dan petugas.
Keberhasilan pendidikan pasien dan keluarga tergantung pada komitmen yang kuat
dari semua pihak yang terkait termasuk pemenuhan sumber daya sarana prasarana.

23
DAFTAR PUSTAKA

- Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor


585/Menkes/SK/V/2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi
Kesehatan di Puskesmas

24

Anda mungkin juga menyukai