PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan ditindaklanjuti oleh Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Propinsi sebagai daerah otonom, memberikan kewenangan kepada daerah
untuk menangani manajemen pemerintahan di daerahnya secara utuh sehingga dapat leluasa
melaksanakan pelayanan kepada masyarakat atas prakarsa sendiri sesuai dengan kepentingan
Karawang Kota saat ini diarahkan kepada upaya-upaya peningkatan manajemen beberapa
program kesehatan yang bersifat unggulan yang ditunjang oleh peningkatan kualitas sumber
meningkatkan derajat kesehatan secara cukup bermakna, walaupun masih dijumpai berbagai
Banyak faktor yang menyebabkan timbulnya berbagai masalah kesehatan dan kurang
Agar kinerja pembangunan kesehatan bisa lebih optimal dan dapat keluar dari
permasalahan yang ada, telah ditetapkan visi dan misi pembangunan kesehatan untuk
Dengan visi dan misi tersebut, orientasi pembangunan kesehatan yang semula sangat
menekankan upaya kuratif dan rehabilitatif, secara bertahap pindah menjadi upaya kesehatan
1
yang terintegrasi menuju kawasan sehat dengan peran aktif masyarakat yang bersifat
B. Tujuan
5. Quality Control
C. Metodologi
2
BAB II
SISTEM PENJAMINAN MUTU
PUSKESMAS KARAWANG KOTA
A. VISI
B. MISI
Untuk mewujudkan visi pembangunan kesehatan tersebut diatas maka telah ditetapkan
fakta.
C. STRATEGI
1) Peningkatan kualitas dan cakupan ANC (Ante Natal care), PNC (Pre Natal Care) dan Linakes
3
4) Peningkatan kualitas MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit) dan MTBM (Manajemen
3) Pemenuhan obat, bahan habis pakai, alat kesehatan sesuai standar dan kebutuhan
3. Pemberdayaan Masyarakat
a. Revitalisasi Posyandu sebagai forum komunikasi dan tempat pelayanan kesehatan terpadu
b. Pos Kesehatan termasuk pos Kesehatan di pesantren sebagai pusat pengembangan perilaku
4
c. Pemantapan pemanfaatan Polindes (Pondok Bersalin Desa)
d. Pemantapan Gerakan Sayang Ibu, Desa siaga, donor darah berjalan, Bidan siaga, Tabulin,
e. Peningkatan kemitraan dengan lintas sektor, swasta, LSM dan organisasi masyarakat dalam
f. Peningkatan perilaku hidup sehat keluarga dan masyarakat melalui pendidikan kesehatan
Desa sehat
a. Penggalian dana masyarakat termasuk swasta, dana sehat, infak sehat, tabungan bersalin,
sumber lain : PLN, hibah) disertai penggunaan lebih efektif dan efisien khususnya
a. Sumber Daya
Memiliki jumlah tenaga kesehatan tidak cukup banyak yaitu sebanyak 21 orang
b. Sarana
c. Prasarana
5
d. Dana
a. Sumber Daya
Distribusi tenaga tidak merata dan pola penempatan tenaga belum sesuai
b. Sarana
Jenis peralatan yang diperlukan tidak sesuai dengan kebutuhan karena pengadaan sarana yang
c. Prasarana
Bangunan berada di pinggir jalan protokol, sehingga akses mudah dan pada saat ini sedang
direnovasi dan di perbaiki sementara tinggal dibelakang perumahan dengan mengontrak satu
rumah
d. Dana
6
a. Akses terlalu dekat dengan kota sehingga masyarakat ada yang langsung berobat ke RSUd
atau RS swasta
c. Semua pegawai bertempat tinggal di kota sehingga saat jam kerja selesai masyarakat harus ke
F. KENDALA
3. Jumlah pegawai puskesmas masih sedikit kekurangan SDM walau sudah diajukan permintaan
4. Pelayanan kesehatan yang dilakukan pegawai tidak hanya dilakukan di dalam gedung
Puskesmas
6. Distribusi tugas dan tanggung jawab belum berdasar pada prinsip “ The right person on the
right place”
7
G. SOLUSI
2. Mengaktifkan kegiatan apel pagi sebagai sarana silaturahmi dan berbagi informasi antar
karyawan
3. Pembagian tugas berdasarkan prinsip “ The right person on the right place”
4. Pendelegasian wewenang dari Kepala Puskesmas kepada staf yang ditunjuk
berkesinambungan
2. Program pengobatan gratis bagi pasien yang datang pada jam kerja
Menjaga pelayanan yang optimal dengan cara memberikan kepuasan kepada customer
1. Meningkatkan produktifitas
8
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Peranan Puskesmas sebagai unit fungsional kesehatan yang terdepan akan sangat
menentukan keberhasilan pencapaian visi dan misi. Secara operasional peran Puskesmas
tersebut harus lebih jelas dan terukur sehingga Puskesmas harus lebih efekktif dan responsif
Pelayanan kesehatan dituntut untuk memberikan suatu jaminan dalam bentuk layanan
B. Saran
Keberhasilan sarana kesehatan dapat dilihat dari sudut dan tingkat kepuasan
pelanggannya. Ukuran keberhasilan layanan kesehatan dapat dilihat dari layanan yang
diberikan. Oleh karena itu maka semua layanan kesehatan harus melaksanakan Gugus
9
Telaah program puskesmas karawang kota
Disusun untuk memenuhi mata kuliah prakTIk komunitas
DISUSUN OLEH:
PRODI/TINGKAT:
S1 Keperawatan/Tingkat II Non Reg
10