https://stikesks-kendari.e-journal.id/JK
Volume 02 | Nomor 03 | Maret | 2019
P-ISSN: 2407-4801 | E-ISSN: 2686-2093
Coresponding Author
Mien
Prodi Sarjana Keperawataan STIKes Karya Kesehatan
Email: mienitumien@gmail.com
Kata Kunci:
Asuhan Keperawatan, Dokumentasi,Tanggung Jawab, Perawat
Keywords :
Documentation, Responsibilities, Nurse, Nursing Care
Abstrak. Dokumentasi sebagai alat bukti tanggung jawab dan tanggung gugat dari perawat dalam
menjalankan tugasnya. Dokumentasi merupakan catatan otentik dalam penerapan manajemen asuhan
keperawatan professional.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pendokumentasian
asuhan keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Buton Utara. Jenis penelitian ini adalah deskriptif
analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data menggunakan teknik puposive
sampling dengan jumlah sampel sebanyak 36 responden. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa di
pengkajian ada 9 rekam medik responden (25%) dalam kategori baik dan 27 rekam medik responden
(75%) dalam kategori kurang, diagnosa ada 28 rekam medik responden (77,8%) dalam kategori baik
dan 8 rekam medik responden (22,2%) dalam kategori kurang, intervensi ada 3 rekam medik
responden (8,3%) dalam kategori baik dan 33 rekam medik responden (91,7%) dalam kategori
kurang, implementasi ada 26 rekam medik responden (72,2%) dalam kategori baik dan 10 rekam
medik responden (27,8%) dalam kategori kurang, evaluasi ada 5 rekam medik responden (13,9%)
dalam kategori baik dan 31 rekam medik responden (86,1%) dalam kategori kurang. Secara
keseluruhan perawat di ruang rawat inap RSUD Buton Utara sudah melakukan pendokumentasian
akan tetapi dalam pelaksanaannya masih kurang optimal yang di buktikan dengan hasil uji statistic
dari 36 rekam medik, ada sebanyak 24 rekam medik (66,7%) dalam kategori kurang dan ada sebanyak
12 rekam medik (33,3%) dalam kategori baik. Sehingga di sarankan perlu mengadakan pelatihan
standar dokumentasi yang telah di pergunakan kepadaa perawat baik yang lama maupun yang baru,
pendidikan SI maupun DIII agar formulir dokumentasi yang ada dapat ditingkatkan.
was 26 medical records of respondents (72,2%) were in good category and 10 medical records of
respondents (27,8%) in the poor category, evaluating there were 5 medical records of respondents
(13.9%) in good category and 31 medical records of respondents (86,1%) in the less category.Overall
nurses in the inpatient ward of North Buton Hospital have documented but in its implementation it is
still less than optimal as evidenced by the results of statistical tests of 36 medical records, there are
24 medical records (66.7%) in the poor category and there are as many as 12 medical records
(33.3%) in good category. So it is recommended to conduct training on documentation standards that
have been used by nurses both old and new, SI and DIII education so that the existing documentation
forms can be improve
menyatakan bahwa tingkat pendidikan tidak Hasil penelitian yang dilakukan pada 36
mempunyai pengaruh dengan pelaksanaan rekam medik berdasarkan pendokumentasian
asuhan keperawatan.7 asuhan keperawatan dari aspek diagnosa
Berdasarkan hasil penelitian yang telah menunjukkan bahwa 8 rekam medik (22,2%)
dilakukan oleh peneliti maka menyimpulkan dalam kategori kurang, karena berdasarkan
bahwa perawat menganggap dokumentasi hasil uji statistic ditemukan 31 rekam medik
merupakan hal sepele dan kurang penting, diagnosa keperawatan tidak mencakup tentang
sehingga perawattidak melakukan masalah kurangnya pengetahuan klien saat itu,
pendokumentasian pengkajian secara lengkap 8 rekam medik diagnosa keperawatan tidak
padapasien. Tahapdokumentasi pengkajian dirumuskan dengan benar (PE/PES).
diruang perawataninternasudahdilakukan oleh Penelitian ini berbeda dengan
perawatpelaksanawalaupun dalam pelaksanaan MichelleJessicaKairupan (2015), tahap
dokumentasikeperawatan belum optimal. diagnosakeperawatan diruangrawatinap
Berbedadengan ruangan yang lain RSUDDrSamRatulangi Tondano belum
(bedah,kebidanan, anak),dokumentasi berjalandengan baik.Seharusnya padatahap
keperawatan tahappengkajiantidakdiisi diagnosakeperawatanmerupakan keputusan
(kosong). Initerbukti darihasilobservasi dariperawatyangmenggambarkan kondisi
pelaksanaan dokumentasiyangadadiruangan pasiennya. Diagnosamencakup
tersebut tidak diisi. pengelompokkan data,analisisdan
merumuskan diagnosa.Diagnosakeperawatan
Diagnosa Keperawatan adayangbersifatpotensial,aktualdanresiko.
Tabel 3 distribusi frekuensi Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti
pendokumentasian asuhan keperawatan dari berasumsi bahwa tingginya persentase
aspek diagnosa di Ruang Rawat Inap RSUD pendokumentasian asuhan keperawatan pada
Buton Utara menunjukkan bahwa dari 36 aspek diagnosa disebabkan karena tingkat
rekam medik ditemukan ada 28 rekam medik pengetahuan perawat yang cukup baik tentang
(77,8%) dalam kategori baik, dan 8 rekam pendokumentasian diagnosa keperawatan
medik (22,2%) dalam kategori kurang. 28 serta tingginya kesadaran perawat dalam
rekam medik (77,8%) menunjukan dalam memahami pentingnya dokumentasi diagnosa
kategori baik karena berdasarkan hasil uji keperawatan.
statistic ditemukan 36 rekam medik diagnosa
keperawatan sesuai dengan prioritas masalah Perencanaan keperawatan
klien saat itu, 5 rekam medik diagnosa Tabel4 distribusi frekuensi
keperawatan mencakup tentang masalah pendokumentasian asuhan keperawatan dari
kurangnya pengetahuan klien saat itu, 28 aspek perencanaan (intervensi) di Ruang
rekam medik diagnosa keperawatan Rawat Inap RSUD Buton Utara menunjukkan
dirumuskan dengan benar (PE/PES). bahwa dari 36 rekam medik ditemukan ada 3
Diagnosa keperawatan merupakan proses rekam medik (8,3%) dalam kategori baikdan
menganalisis data subjektif dan objektif yang 33 rekam medik (91,7%) dalam kategori
diperoleh setelah melakukan pengkajian. kurang. 3 rekam medik (8,3%) dalam kategori
Diagnosa keperawatan melibatkan proses baik, karena berdasarkan hasil uji statistik
berpikir yang menyeluruh tentang data yang ditemukan 15 rekam medik rencana asuhan
dikumpulkan dari klien, keluarga, dan keperawatan mencakup tindakan kolaboratif, 6
pemberikesehatan yang lain. Salah satu proses rekam medik rencana asuhan keperawatan
asuhan keperawatan tidak dilaksanakan meliputi tindakan yang menggambarkan
dengan baik, maka mutu pelayanan keikutsertaan klien/keluarga.
keperawatan menjadi kurang baik pula Tujuan intervensi keperawatan dan
sehingga menimbulkan keluhan-keluhan baik aktivitas keperawatan adalah untuk
dari pasien maupun keluarg apasien.8 Diagnosa mengurangi, menghilangkan, serta mencegah
keperawatan adalah pernyataan yang masalah keperawatan pada klien. Kriteria
menguraikan respon aktual atau potensial proses perawatan membuat rencana tindakan
terhadap masalah kesehatan klien.9 asuhan keperawatan untuk mengatasi masalah
dan meningkatkan kesehatan meliputi
perencanaan terdiri atas prioritas, tujuan serta merupakan hal sepele dan kurang penting,
rencana dari tindakan keperawatan, dalam sehingga perawattidak melakukan
menyusun rencana tindakan keperawatan pendokumentasian perencanaansecara lengkap
bekerjasama dengan klien, perencanaan padapasien.
bersifat individual sesuai dengan keadaan atau
kebutuhan dari klien, mendokumentasikan Tindakan Keperawatan
rencana keperawatan.10 Tabel 5 distribusi frekuensi
Hasil dari penelitian yang dilakukan pada pendokumentasian asuhan keperawatan dari
36 rekam medik berdasarkan aspek tindakan di Ruang Rawat Inap RSUD
pendokumentasian asuhan keperawatan dari Buton Utara menunjukkan bahwa dari 36
aspek perencanaan (intervensi) menunjukkan rekam medik ditemukan ada 26 rekam medik
bahwa 33 rekam medik (91,7%) dalam (72,2%) dalam kategori baik, dan 10 rekam
kategori kurang, karena berdasarkan hasil uji medik (27,8%) dalam kategori kurang. 26
statistik ditemukan 21 rekam medik rencana rekam medik (72,2%) dalam kategori baik,
asuhan keperawatan tidak mencakup tindakan karena berdasarkan hasil uji statistik
kolaboratif, 30 rekam medik rencana asuhan ditemukan 34 rekam medik tindakan observasi
keperawatan tidak mencakup tindakan yang keperawatan yang dilakukan
menggambarkan keterlibatan klien/keluarga. didokumentasikan, 26 rekam medik tindakan
Tujuan dari rencana asuhan keperawatan terapi keperawatan yang dilakukan
yaitu tujuan administrasi meliputi didokumentasikan, 4 rekam medik tindakan
mengidentifikasi fokus keperawatan individu pendidikan kesehatan yang dilakukan
atau keluarga, membedakan tugas perawat didokumentasikan, 21 rekam medik tindakan
dengan profesi kesehatan lainnyamengulang kolaborasi yang dilakukan didokumentasikan,
dan mengevaluasi asuhan keperawatan dengan 22 rekam medik respon klien terhadap
penyusunan kriteria, keberhasilan asuhan tindakan keperawatan didokumentasikan.
keperawatan, menyediakan kriteria klasifikasi Hasil penelitian ini sejalan dengan
klien. Sedangkan tujuan klinik meliputi suatu penelitian yang dilakukan oleh Agus Siswanto
pedoman dalam penulisan, di Instalasi Gawat Darurat RSUD Panembahan
mengkomunikasikan asuhan keperawatan yang Senopati Bantul Yogyakkarta tahun 2015 yang
akan diimplememtasikan dengan perawat lain menunjukkan pada aspekimplementasi
seperti apa yang akan diajarkan, apa yang didapatkan 66dokumen(80,5%)
harus diobservasi, apa yang akan dilakukan. terisidengankategoribaik.
Menyusun kriteria hasil (outcome) untuk Hasil penelitian yang dilakukan pada 36
pengulangan serta mengevaluasi keberhasilan rekam medik berdasarkan pendokumentasian
asuhan keperawatan, rencana intervensi yang asuhan keperawatan dari aspek tindakan
spesifik dan langsung kepada perawat untuk menunjukkan bahwa 10 rekam medik (27,7%)
melaksanakan intervensi kepada klien dan dalam kategori kurang, karena berdasarkan
keluarganya.11 Pada tahap perencanaan hal-hal hasil uji statistik ditemukan 2 rekam medik
yang harus ada didalamnya antaralain: tindakan observasi keperawatan yang
perumusan tujuan yang berfokus pada klien, dilakukan tidak didokumentasikan, 10 rekam
dapat diukur, jelas, singkat, dan diobservasi, medik tindakan terapi keperawatan yang
realistis, ada waktu yang ditargetkan, serta dilakukan tidak didokumentasikan, 32 rekam
melibatkan klien.3 medik tindakan pendidikan kesehatan yang
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan dilakukan tidak didokumentasikan, 15 rekam
penelitian yang dilakukan oleh Agus Siswanto medik tindakan kolaborasi yang dilakukan
di Instalasi Gawat Darurat RSUD Panembahan tidak didokumentasikan, 14 rekam medik
Senopati Bantul Yogyakkarta tahun 2015 yang respon klien terhadap tindakan keperawatan
menunjukkan pada aspekperencanaan tidak didokumentasikan.
didapatkan 78dokumen Kriteria pengimplementasian tindakan
terisidalamkatagoribaik(95,1%). meliputi; melibatkan klien dalam pelaksanaan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah tindakan keperawatan, bekerjasama dengan
dilakukan oleh peneliti maka menyimpulkan tim kesehatan lain, melakukan tindakan
bahwa perawat menganggap dokumentasi keperawatan untuk mengatasi kesehatan klien,
JURNAL KEPERAWATAN | VOLUME 02 | NOMOR 03 | MARET |2019 33
Kasman Jaya, Mien, Ketut Rasmiati, Suramadhan. Gambaran Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di
Ruang Rawat Inap Rsud Buton Utara
memberikan edukasi pada klien dan keluarga Hasil penelitian yang dilakukan pada 36
tentang konsep keterampilan asuhan diri serta rekam medik berdasarkan pendokumentasian
membantu klien memodifikasi lingkungan asuhan keperawatan dari aspek evaluasi
yang digunakan, mengkaji ulang dan menunjukkan bahwa 31 rekam medik (86,1%)
mengevaluasi pelaksanaan tidakan dalam kategori kurang, karena berdasarkan
10
keperawatan berdasarkan respon klien. hasil uji statistik ditemukan 8 rekam medik
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti diagnosa keperawatan dievaluasi setiap hari
berasumsi bahwa tingginya persentase tidak sesuai dengan SOAP, 28 rekam medik
pendokumentasian asuhan keperawatan pada diagnosa keperawatan yang sudah teratasi
aspek diagnosa disebabkan karena (1) tingkat tidak terlihat dalam dokumentasi.
pengetahuan perawat yang cukup baik tentang Berdasarkan hasil penelitian yang telah
pendokumentasian implementasi keperawatan dilakukan oleh peneliti maka menyimpulkan
serta (2) tingginya kesadaran perawat dalam bahwa perawat menganggap dokumentasi
memahami pentingnya dokumentasi merupakan hal sepele dan kurang penting,
implementasi keperawatan. sehingga perawattidak melakukan
pendokumentasian evaluasisecara lengkap
Evaluasi padapasien. Initerbukti darihasilobservasi
Tabel 5 distribusi frekuensi pelaksanaan dokumentasiyangadadiruangan,
pendokumentasian asuhan keperawatan dari tidak terlihat penggunaan metode SOAP
aspek evaluasi di Ruang Rawat Inap RSUD (subjektif, objektif, analisis dan perencanaan).
Buton Utara menunjukkan bahwa dari 36
rekam medik ditemukan ada 5 rekam medik Pendokumentasian Asuhan
(13,9%) dalam kategori baik dan 31 rekam Keperawatan
medik (86,1%) dalam kategori kurang. 5 Tabel 6 distribusi frekuensi
rekam medik (13,9%) dalam kategori baik, pendokumentasian asuhan keperawatan di
karena berdasarkan hasil uji statistik Ruang Rawat Inap RSUD Buton Utara
ditemukan 28 rekam medik diagnosa menunjukkan bahwa dari 36 rekam medik
keperawatan dievaluasi setiap hari sesuai ditemukan ada 12 rekam medik (33,3%) dalam
dengan SOAP, terlihat dalam 8 rekam medik kategori baikdan 24 rekam medik (66,7%)
diagnosa keperawatan yang sudah teratasi. dalam kategori kurang. 12 rekam medik
Evaluasi keperawatan ialah (33,3%) dalam kategori baik, karena
membandingkan efek / hasil dari berdasarkan hasil uji statistik terdapat 9 rekam
pengimplementasian tindakan keperawatan medik pengkajian dalam kategori baik, 28
dengan norma atau kriteria tujuan yang sudah rekam medik diagnosa keperawatan dalam
ditentukan, langkah akhir dari proses kategori baik, 3 rekam medik intervensi
keperawatan, menilai tujuan dalam rencana (perencanaan) dalam kategori baik, 26 rekam
perawatan tercapai atau tidak, menilai medik implementasi dalam kategori baik, 12
efektifitas intervensi keperawatan atau strategi rekam medik evaluasi dalam kategori baik.
asuhan keperawatan, menentukan efektif/ Hasil penelitian yang dilakukan pada 36
tidaknya tindakan keperawatan dan rekam medik berdasarkan pendokumentasian
perkembangan pasien terhadap masalah asuhan keperawatan menunjukkan bahwa 24
kesehatan.2 rekam medik (66,7%) dalam kategori kurang,
Berbeda dengan hasil penelitian Angganis karena berdasarkan hasil uji statistik terdapat
(2012) yang berjudul Hubungan Sikap 27 rekam medik pengkajian dalam kategori
Perawat Dengan Pendokumentasian Asuhan kurang, 8 rekam medik diagnosa keperawatan
Keperawatan di Ruang Rawat Inap Umum Rs. dalam kategori kurang, 33 rekam medik
Dr Sitanala di Tangerang menunjukkan hasil intervensi (perencanaan) dalam kategori
dokumentasi asuhan keperawatan pada tahap kurang, 10 rekam medik implementasi dalam
evaluasi di 6 ruang rawat inap umum kategori kurang, 24 rekam medik evaluasi
didapatkan hasil sebesar 83.3% memiliki dalam kategori kurang.
dokumentasi cukup dan sebesar 16.7% Sebagai anggota dari tim perawatan
memiliki dokumentasi asuhan keperawatan kesehatan, informasi tentang klien harus
kurang. dikomunikasikan secara akurat oleh perawat.
JURNAL KEPERAWATAN | VOLUME 02 | NOMOR 03 | MARET |2019 34
Kasman Jaya, Mien, Ketut Rasmiati, Suramadhan. Gambaran Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di
Ruang Rawat Inap Rsud Buton Utara
pendidikan S1 maupun DIII agar formulir 4. Permenkes RI Nomor 148 tahun 2010
dokumentasi yang ada dapat ditingkatkan dan tentang izin dan penyelenggaraan
perlunya diberi motivasi , reward dan praktik perawat
dukungan dengan mengadakan kesepakatan 5. Setiadi, 2012. Konsep & penulisan
secara intern dari kepala ruangan baik secara dokumentasi
internal maupun eksternal dan kepala bidang
asuhankeperawatan.Yogyakarta:Graha
keperawatan dalam membuat dokumentasi
asuhan keperawatan yang baik dan benar. Ilmu
2. Perawat 6. Sujarweni 2015. Metodologi
Perawatan kiranya mengevaluasi asuhan penelitian . Yogyakarta pustaka baru
keperawatan yang selama ini diterapkan untuk press
mengatasi masalah mengenai pelaksanaan 7. Utami, 2009.Hubungan Antara
dokumentasi asuhan keperawatan dan tim Dengan Sikap Perawat Dalam
komite keperawatan perlu meninjau ulang Pemenuhan Kebutuhan Spiritual
format dokumentasi asuhan keperawatan untuk Pasien Di RSUD Sukoharjo. Jurnal
diruangan dengan morbilitas tinggi yang tidak Berita Ilmu Keperawatan
memerlukan banyak waktu dengan cara uji
8. Deswani,2009.Proses Keperawatan
cobakan cek list atau system komputerisasi.
Dan Berpikir Kritis. Salemba Medika.
3. Peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya, hendaknya hasil Jakarta
penelitian ini dijadikan referensi untuk 9. Potter & Perry. 2009. Buku ajar
mengadakan penelitian lanjutan mengenai fundamental keperawatan.jakarta
faktor lain yang berhubungan dengan :Erlangga
pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan. 10. Nursalam, 2007.Proses Dan
Dokumentasi keperawatan Konsep
Daftar Rujukan Dan Praktik. Edisi 2 jakarta: Salemba
1. Pribadi, 2009. Analisis pengaruh Medika
factor pengetahuan, motivasi dan 11. Cafenito, 2006.Rencana Asuhan dan
persepsi perawat tentang supervisi Dokumentasi Keperawatan Ed 10
kepala ruangan terhadap Dialihbahasakan oleh Asih, Yasmin.
pelaksanaan dokumentasi asuhan Jakarta: EGC
keperawatan di RRI RSUD Kelet 12. Kusnanto,2004 Pengantar profesi &
Jawa Tengah. E–JurnalUndip. praktik keperawatan professional.
2. Nursalam, 2011. Proses dan Jakarta : EGC
dokumentasi keperawatan, konsep 13. Marrelli, 2008. buku saku
praktek. Jakarta : Salemba Medika dokumentasi keperawatan edisi 3.
3. Handayaningsih, 2009 Dokumentasi Jakarta: EGC
Keperawatan. Yogyakarta : Mitra
Cendikia Press