Anda di halaman 1dari 6

JURNAL STINDO PROFESIONAL

Volume VI | Nomor 2 | Maret 2020


I S S N : 2443 – 0536

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAWAT DALAM PELAKSANAAN


PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN
DI INSTALASI REKAM MEDIK RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH PANDAN
TAHUN 2018

Oleh :
Benri Situmorang, M.Kes
(Dosen AKPER Pemkab. Tapanuli Utara)

Abstrak

Dokumentasi asuhan keperawatan sangat penting bagi perawat karena pelayanan


asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien membutuhkan catatan dan
pelaporan yang dapat digunakan sebagai tanggung jawab dan tanggung gugat dari
berbagai kemungkinan masalah yang dialami pasien baik masalah kepuasan maupun
ketidak puasan terhadap pelayanan yang diberikan (Praticia, 2011). Berdasarkan uraian
di atas, maka penulis tertarik meneliti tentang “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Perawat dalam Pelaksanaan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Instalasi
Rekam Medik Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Tahun 2018”.

Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitikan ini adalah cross– sectional,
karena variabel bebas dan variabel terikat diamati pada saat yang bersamaan. Variabel
sebab dan akibat yang terjadi pada subyek penelitian diukur atau dikumpulkan dalam
waktu bersamaan, dengan jumlah sampel 55 perawat.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan nilai p=0,000 maka dapat disimpulkan ada
hubungan antara umur dengan praktek dokumentasi asuhan keperawatan. Hasil uji
statistik diperoleh nilai p=0,000 maka dapat disimpulkan ada hubungan antara
pengetahuan dengan praktek dokumentasi asuhan keperawatan. Hasil uji statistik
diperoleh nilai p=0,000 maka dapat disimpulkan ada hubungan antara pendidikan
dengan praktek dokumentasi asuhan keperawatan. Hasil uji statistik diperoleh nilai
p=0,000 maka dapat disimpulkan ada hubungan antara masa kerja dengan praktek
dokumentasi asuhan keperawatan. Hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,000 maka dapat
disimpulkan ada hubungan antara ketersediaan fasilitas dengan praktek dokumentasi
asuhan keperawatan.

Untuk meningkatkan pengetahuan perawat dalam penulisan asuhan keperawatan perlu


diadakan refresing adanya evaluasi secara rutin dengan standar baku serta adanya
umpan balik sehingga perawat tahu keberhasilan dan kekurangan dalam penulisan
serta merasa diperhatian.

Kata kunci: Umur, Pengetahuan, Pendidikan, Lama bekerja, Ketersediaan Fasilitas

11
JURNAL STINDO PROFESIONAL
Volume VI | Nomor 2 | Maret 2020
I S S N : 2443 – 0536

I. PENDAHULUAN asuhan keperawatan Departemen


Kesehatan tahun 2017, format baku,
Pelayanan keperawatan adalah suatu instrumen evaluasi penerapan standart
bentuk pelayanan kesehatan yang asuhan keperawatan Departemen
bersifat profesional dalam memenuhi Kesehatan tahun 2014, namun dalam
kebutuhan dasar manusia meliputi bio- pelaksanaanya masih banyak kendala.
psiko-sosio - kultural dan spiritual yang
dapat ditunjukan pada individu dan Hasil prasurvei tentang
masyarakat dalam rentang sehat, sakit pendokumentasian asuhan keperawatan
(Praptiningsih, 2009). di instalasi RSUD Pandan pada bulan
tanggal 5 Juli 2018 didapatkan hasil dari
Tugas perawat dalam memberikan 302 rekam medik yang masuk di bagian
asuhan keperawatan antara lain sub bidang rekam medik dapat diperoleh
mengkaji kebutuhan pasien, informasi bahwa pendokumentasian
merencanakan tindakan keperawatan, asuhan keperawatan masih ada yang
melaksanakan rencana tindakan, kurang lengkap dalam penulisannya
mengevaluasi hasil asuhan meliputi pengkajian 55%, diagnose
keperawatan, mendokumentasikan keperawatan 55%, perencanaan
asuhan keperawatan, berperan serta keperawatan 54%, tindakan keperawatan
dalam melakukan penyul (Hidayat, 2009). 55% dan evaluasi tindakan keperawatan
57%.
Berdasarkan prosedur tetap rumah sakit
klas C dan D setiap petugas rumah sakit Berdasarkan uraian tugas yang ada
yang melayani atau melakukan tindakan pengendalian kegiatan dibangsal
kepada pasien diharuskan mencatat termasuk pendokumentasian asuhan
semua tindakan kepada pasien pada keperawatan menjadi salah satu tugas
lembaran cacatan sesuai dengan kepala bangsal, akan tetapi dalam
wewenang dan tanggung jawabnya pelaksanannya kurang optimal.
(Departemen Kesehatan RI, 2009).
Metode Penelitian
Dokumentasi asuhan keperawatan
sangat penting bagi perawat karena Jenis Penelitian
pelayanan asuhan keperawatan yang Jenis penelitian yang digunakan dalam
diberikan pada pasien membutuhkan penelitian ini adalah ekplanatip survei
catatan dan pelaporan yang dapat karena penelitian ini dilakukan untuk
digunakan sebagai tanggung jawab dan menemukan penjelasan tentang suatu
tanggung gugat dari berbagai kejadian atau gejala terjadi, dengan hasil
kemungkinan masalah yang dialami akhir adalah gambaran mengenai
pasien baik masalah kepuasan maupun hubungan sebab akibat variabel bebas
ketidak puasan terhadap pelayanan yang dan variabel terikat. Pendekatan waktu
diberikan (Praticia, 2011). yang digunakan pada penelitikan ini
adalah cross– sectional, karena variabel
Dalam meningkatkan mutu bebas dan variabel terikat diamati pada
pelayanan asuhan keperawatan di saat yang bersamaan. Variabel sebab
RSUD Pandan telah disediakan sarana dan akibat yang terjadi pada subyek
untuk pendokumentasian asuhan penelitian diukur atau dikumpulkan
keperawatan antara lain standart dalam waktu bersamaan.

12
JURNAL STINDO PROFESIONAL
Volume VI | Nomor 2 | Maret 2020
I S S N : 2443 – 0536

Variabel Penelitian ketersediaan fasilitas tersedia


1. Krakteristik perawat (umur, masa sebanyak 12 orang (21,8%).
kerja, pendidikan pengetahuan ) 6. Karakteristik Responden
2. Ketersediaan fasilitas ( format, berdasarkan Praktek Dokumentasi
standar asuhan keperawatan) Asuhan Keperawatan
3. Praktek pendokumentasian asuhan Hasil penelitian menunjukkan
keperawatan. bahwa praktek dokumentasi
asuahan keperawatan mayoritas
Hasil Penelitian baik sebanyak 30 orang (54,5%) dan
minortitas praktek dokumentasi
1. Karakteristik Responden asuhan keperawatan kurang
berdasarkan Umur sebanyak 25 orang (45,5%).
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa umur responden mayoritas Pembahasan
berumur 36-45 tahun sebanyak 35
orang (63,6%) dan minoritas 27-35 1. Hubungan Umur dengan Praktek
tahun sebanyak 20 orang (36,4%). Dokumentasi Asuhan Keperawatan
2. Karakteristik Responden
berdasarkan Pengetahuan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Hasil penelitian menunjukkan dari 55 orang responden dengan umur
bahwa pengetahuan responden 27-35 tahun mayoritas melaksanakan
mayoritas baik sebanyak 29 orang praktek dokumentasi asuhan
(63,6%) dan minoritas pengetahuan keperawatan baik sebanayak 20 orang
kurang sebanyak 26 orang (43,3%). (66,6%) dan umur 36-45 tahun mayoritas
3. Karakteristik Responden responden kurang melaksanakan praktek
berdasarkan Masa Kerja dokumentasi asuahan keperawatan
Hasil penelitian menunjukkan sebanayak 25 orang (100%). Hasil uji
bahwa masa kerja responden statistik diperoleh nilai p=0,000 maka
mayoritas 1-10 tahun sebanyak 40 dapat disimpulkan ada hubungan antara
orang (72,7%) dan minortitas masa umur dengan praktek dokumentasi
kerja >10 tahun sebanyak 15 orang asuhan keperawatan.
(27,3%).
4. Karakteristik Responden Hasil penelitian ini di dukung oleh
berdasarkan Pendidikan penelitian Sumarliyo (2010) bahwa usia
Hasil penelitian menunjukkan lanjut umumnya lebih bertanggung
bahwa pendidikan responden jawab dan lebih teliti dibanding dengan
mayoritas D3/S1 sebanyak 43 orang usia muda, hal ini terjadi kemungkinan
(78,2%) dan minortitas pendidikan usia yang lebih muda kurang
responden SPK sebanyak 12 orang berpengalaman, sesuai data yang
(21,8%). didapatkan dari lapangan bahwa
5. Karakteristik Responden perawat yang mempunyai umur > 45
berdasarkan Ketersediaan Fasilitas tahun memiliki praktek
Hasil penelitian menunjukkan pendokumentasian asuhan keperawatan
bahwa ketersediaan fasilitas lebih baik. Prosentase usia responden
mayoritas tidak tersedia sebanyak yang paling besar pada usia 20 -30 tahun
43 orang (78,2%) dan minortitas sehingga mereka belum memiliki
pengalaman yang banyak.

13
JURNAL STINDO PROFESIONAL
Volume VI | Nomor 2 | Maret 2020
I S S N : 2443 – 0536

2. Hubungan Pengetahuan dengan sebanyak 25 orang (100%). Hasil uji


Praktek Dokumentasi Asuhan statistik diperoleh nilai p=0,000 maka
Keperawtan dapat disimpulkan ada hubungan antara
pendidikan dengan praktek dokumentasi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa asuhan keperawatan.
dari 55 orang responden dengan
pengetahuan baik mayoritas Tingkat pendidikan seseorang
melaksanakan praktek dokumentasi berpengaruh dalam memberikan respon
asuhan keperawatan baik sebanyak 29 terhadap sesuatu yang datang dari
orang (96,6%) dan pengetahuan kurang luar. Orang berpendidikan tinggi akan
responden mayoritas responden kurang lebih rasional dan kreatif serta terbuka
melaksanakan praktek dokumentasi dalam menerima adanya bermacam
asuahan keperawatan sebanayak 25 usaha pembaharuan ia juga akan lebih
orang (100%). Hasil uji statistik diperoleh dapat menyesuaikan diri terhadap
nilai p=0,000 maka dapat disimpulkan berbagai perubahan (Suhainie dkk,
ada hubungan antara pengetahuan 2015). Pendidikan yang dicapai
dengan praktek dokumentasi asuhan seseorang diharapkan menjadi faktor
keperawatan. determinan produktifitas antara lain
knowledge, skills, abilities, attitude dan
Pengetahuan adalah kumpulan behavior, yang cukup dalam
informasi yang dipahami, diperoleh dari menjalankan aktifitas pekerjaanya
proses belajar selama hidup dan dapat (Azwar, 2015).
digunakan sewaktu – waktu sebagai alat
penyesuaian diri baik terhadap diri Tingkat pendidikan seseorang
sendiri maupun lingkunganya (Supriadi, berpengaruh dalam memberikan respon
2011) terhadap sesuatu yang datang dari luar.
Orang berpendidikan tinggi akan lebih
Setelah seseorang mengetahui stimulus rasional dan kreatif serta terbuka dalam
atau obyek, kemudian mengadakan bermacam usaha pembaharuan, ia juga
penilaian atau pendapat terhadap apa akan lebih dapat menyesuaikan diri
yang diketahui, proses selanjutnya terhadap berbagai perubahan (Maltis
diharapakan akan melaksakan atau dkk, 2010). Pendidikan yang dicapai
mempraktekkan apa yang diketahui seseorang diharapkan menjadi faktor
(Supriadi, 2011). determinan produktifitas antara lain
knowledge, skills, abilities, attitude dan
3. Hubungan Pendidikan dengan behavior, yang cukup dalam
Praktek Dokumentasi Asuhan menjalankan aktifitas pekerjaanya
Keperawtan (Newland, 2009).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dari 55 orang responden dengan Meskipun perilaku adalah bentuk respon
pendidikan Rendah (SPK) mayoritas dari stimulus atau rangsangan dari luar,
melaksanakan praktek dokumentasi namun dalam memberikan respon
asuhan keperawatan baik sebanyak 12 sangat tergantung pada karakteristik
orang (40%) dan pendidikan tinggi atau faktor – faktor lain dari orang yang
(D3/S1) responden mayoritas responden bersangkutan. Faktor – faktor yang
kurang melaksanakan praktek membedakan respon terhadap stimulus
dokumentasi asuahan keperawatan yang berbeda di sebut determinan

14
JURNAL STINDO PROFESIONAL
Volume VI | Nomor 2 | Maret 2020
I S S N : 2443 – 0536

perilaku.Diterminan perilaku dapat berbagai pengharapan yang lebih tinggi


dibedakan menjadi dua yaitu a) (Hani, 2009).
faktor internal yakni karakteristik yang
bersangkutan, jenis kelamin, usia, Penelitian Eni Suhaeni tahun 2015
pendidikan, pengetahuan, b) faktor menyatakan semakin lama masa kerja
eksternal yakni linkungan baik bidan maka semakin banyak pengalaman
lingkungan fisik, budaya, politik, yang dimiliki dalam memberikan
ekonomi, sosial. Factor ppendidikan pelayanan dibanding dengan bidan yang
merupakan faktor interna yang bisa baru.
mempengaruhi terhadap praktek
pemdokumentasian asuhan 5. Hubungan Kesediaan Fasilitas
keperawatan. dengan Praktek Dokumentasi
Keperawatan
4. Hubungan Masa Kerja dengan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Praktek Dokumentasi Asuhan dari 55 orang responden dengan
Keperawatan ketersediaan fasilitas yang tersedia
mayoritas melaksanakan praktek
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dokumentasi asuhan keperawatan baik
dari 55 orang responden dengan masa sebanyak 20 orang (66,6%) dan
kerja 1-10 tahun mayoritas ketersedian fasilitas tidak tersedia
melaksanakan praktek dokumentasi mayoritas responden kurang
asuhan keperawatan baik sebanyak 30 melaksanakan praktek dokumentasi
orang (100%) dan masa kerja >10 tahun asuahan keperawatan sebanyak 25
mayoritas responden kurang orang (100%). Hasil uji statistik diperoleh
melaksanakan praktek dokumentasi nilai p=0,000 maka dapat disimpulkan
asuahan keperawatan sebanyak 15 ada hubungan antara ketersediaan
orang (60%). Hasil uji statistik diperoleh fasilitas dengan praktek dokumentasi
nilai p=0,000 maka dapat disimpulkan asuhan keperawatan.
ada hubungan antara masa kerja dengan
praktek dokumentasi asuhan Membantu perawat untuk mengatur
keperawatan. pemikirannya dan memberikan struktur
yang dapat meningkatkan pemecahan
Masa kerja biasanya dikaitkan dengan masalah yang kreatif. Komunikasi yang
waktu mulai bekerja, dimana terstruktur akan mempermudah
pengalaman kerja juga ikut menentukan konsistensi penyelesaian masalah di
kinerja seseorang. Semakin lama masa antara tim kesehatan (Notoadmojo,
kerja maka kecakapan akan lebih baik 2014).
karena sudah menyesuaikan diri
dengan pekerjaanya. Seseorang akan Penelitian serupa juga menunjukan
mencapai kepuasan tertentu bila sudah pendapat responden yang menyatakan
mampu menyesuaikan diri dengan format selalu ada saat dibutuhkan dan
lingkungan. Semakin lama karyawan mudah dimengerti mempunyai
bekerja mereka cenderung lebih persentase paling kecil kurang dari
terpuaskan dengan pekerjaan separo (46,6%) dibanding dengan yang
mereka. Para karyawan yang relatip baru lain, hal ini sesuai dengan hasil pra
cenderung kurang terpuaskan karena survey alasan kekurang lengkapan
pendokumentasian asuhan keperawatan

15
JURNAL STINDO PROFESIONAL
Volume VI | Nomor 2 | Maret 2020
I S S N : 2443 – 0536

antara lain format yang ada kurang 2. Adanya evaluasi secara rutin dengan
simpel, pengadaan kurang lancar, supaya standar baku serta adanya umpan
kegiatan berjalan sesuai tujuan salah balik sehingga perawat tahu
satu hal yang perlu diperhatikan adalah keberhasilan dan kekurangan dalam
sarana. Ketersediaan sumber daya, yang penulisan serta merasa diperhatian.
terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia 3. Untuk menimbulkan motivasi dalam
atau tidak tersedianya fasilitas atau menulis asuhan keperawatan perlu
sarana – sarana.. faktor ini terwujud adanya rewart
dalam lingkungan fisik, tersedia atau 4. Kepada manajerial keperawatan
tidak tersedianya fasilitas – fasilitas atau perlu dievaluasi format asuhan
sarana yang merupakan sumber daya keperawatan yang sudah ada.
untuk menunjang perilaku (Supriadi,
2011).
DAFTAR PUSTAKA
Kesimpulan dan Saran 1. Ali, Zaidin . 2010. Dasar – Dasar
Keperawatan Profesional. Widya
Kesimpulan Medika.Jakarta.
1. Hasil uji statistik diperoleh nilai 2. Azwar, Saifudin. 2010. Sikap
p=0,000 maka dapat disimpulkan Manusia. Pustaka Pelajar.
ada hubungan antara umur dengan Jogyakarta.
praktek dokumentasi asuhan 3. Departemen Kesehatan RI, 2009.
keperawatan. Protap Di Rumah Sakit Kelas C dan
2. Hasil uji statistik diperoleh nilai D, Jakarta.
p=0,000 maka dapat disimpulkan 4. Departemen Kesehatan RI. 2014.
ada hubungan antara pengetahuan Instrumen Evaluasi Penerapan
dengan praktek dokumentasi Standar Asuhan Keperawatan
asuhan keperawatan. Rumah Sakit . Jakata.
3. Hasil uji statistik diperoleh nilai 5. Gamea & Faustino. 2011.
p=0,000 maka dapat disimpulkan Manajemen Sumberdaya Manusia.
ada hubungan antara pendidikan Jogyakarta.
dengan praktek dokumentasi 6. Gibson. 2009. Perilaku Struktur dan
asuhan keperawatan. Proses. Binarupa. Jakarta.
4. Hasil uji statistik diperoleh nilai 7. Husein Umar. 2011. Sumberdaya
p=0,000 maka dapat disimpulkan Manusia Dalam Organisasi.
ada hubungan antara masa kerja Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
dengan praktek dokumentasi 5. Hani. 2013. Manajemen Personalia
asuhan keperawatan. dan Sumberdaya Manusia. BpFE.
5. Hasil uji statistik diperoleh nilai Jogyakarta.
p=0,000 maka dapat disimpulkan 6. Ilyas,Yaslis. 2012. Perencanaan
ada hubungan antara ketersediaan Sumber Daya manusia Rumah
fasilitas dengan praktek Sakit. UGM
dokumentasi asuhan keperawatan. 7. Maltis, Robet. 2012. Manajemen
Sumberdaya Manusia. Salemba.
Saran Jakarta.
1. Untuk meningkatkan pengetahuan 8. Notoadmojo, Suekidjo. 2009.
perawat dalam penulisan asuhan Pendidikan dan Perilaku
keperawatan perlu diadakan refresing Kesehatan. Rineka Cipta.

16

Anda mungkin juga menyukai