OLEH
NIRMA
2019
1
PENDAHULUAN
Perawat memegang peranan yang penting dalam pelayanan rumah sakit, dimana
perawat berada dengan pasien selama 24 jam. Perawat tidak hanya berperan sebagai care
giver namun juga sebagai client advocate, counsellor, educator, collaborator,
coordinator, change agent dan consultant (Doheny dalam Kusnanto, 2003). Asuhan
keperawatan adalah suatu tindakan atau proses dalam praktik keperawatan yang diberikan
secara langsung kepada pasien untuk memenuhi kebutuhan objektif pasien, sehingga
dapat mengatasi masalah yang sedang dihadapinya (Potter & Perry, 2012). Olehnya itu
perawat dituntut agar dapat memberikan asuhan keperawatan berdasarkan evidence based
practice (Hart, et al., 2008). Perawat juga harus memiliki kemauan dalam meningkatkan
kesadaran profesional kesehatan dalam belajar, mengetahui dan menerapkan praktik
berbasis bukti dalam keperawatan atau disebut Evidence Based Pratice (EBP) (3rd
International Nursing Conference, 2012).
Evidenced-based practice (EBP) berperan secara integral dalam pelayanan kesehatan
yang berkualitas tinggi dan telah diakui secara internasional sebagai pendekatan problem
solving yang ideal serta menekankan pada penerapan penelitian terbaik, membantu
profesional kesehatan tetap up to date dan membuat keputusan perawatan kesehatan yang
lebih baik (Stokke, Olsen, Espehaug, & Nortvedt, 2014; Chang & Crowe, 2011). EBP
merupakan landasan praktik keperawatan sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas
perawatan pasien (American Academy of Nursing, 2016).
EBP bertujuan untuk memberi alat, berdasarkan bukti-bukti terbaik, untuk
mencegah, mendeteksi dan menangani gangguan kesehatan artinya dalam memilih suatu
pendekatan pengobatan kita hendaknya secara empiris melihat kajian penelitian yang
menunjukkan keefektifan suatu pendekatan terapi tertentu pada diri individu tertentu.
Secara internasional, WHO dan Komisi Eropa menekankan bahwa layanan
kesehatan dan sosial harus didasarkan pada bukti penelitian terbaik (WHO, 2018). Praktik
pelaksanaan EBP telah dilakukan oleh sebagian besar rumah sakit di negara-negara
Eropa, Australia, dan Amerika serta Asia khususnya Taiwan (Pereira, Salvi, & Verloo,
2017; Stokke et al., 2014; Weng et al., 2013a; Cruz et al., 2016), karena terdapat
kurikulum tentang EBP yang diterapkan sejak bangku perkuliahan (Finotto, Carpanoni,
Turroni, Camellini, & Mecugni, 2013; Cruz et al., 2016; Stichler, Fields, Kim, & Brown,
2011).
2
1.3 TujuanPenelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka secara operasianal penelitian ini memiliki
tujuan yaitu:
4
Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan
terutama dalam penerapan praktik keperawatan berdasarkan evidence based practice.
2. Diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan bahan pertimbangan dalam
penerapan praktik keperawatan yang didasarkan pada evidence based practice.
3. Diharapkan dapat memberikan gambaran tentang pengaruh evidence based practice
terhadap peningkatan mutu pelayanan keperawatan.
5
METODE PENELITIAN.
3.2.1. Populasi.
Populasi ialah setiap subjek (dapat berupa manusia, binatang percobaan, dan lain-
lain), yang memenuhi karateristik yang di tentukan. Ada dua jenis populasi yaitu populasi
target, dan populasi terjangkau. Dengan perkataan lain populasi terjangkau ialah bagian
dari populasi target yang dibatasi oleh tempat dan waktu. Dari populasi terjangkau inilah
akan dipilih sampel, yang terdiri dari subjek yang akan diteliti (Sastroasmoro,S &
Ismael,S, 2008). Pada rencana penelitian ini populasi target yaitu semua perawat di
Rumah Sakit Grestelina Makassar.
3.2.2. Sampel.
Sampel adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Yang menjadi sampel dalam proposal penelitian ini adalah perawat pelaksana
yang bekerja di ruang ICU Rumah Sakit Grestelian Makassar.
Pengambilan sampel yang akan digunakan peneliti dalam pengambilan sampel pada
saat penelitian adalah dengan menggunakan metode total sampling.
Data pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer yaitu
data yang diperoleh dengan cara pengamatan langsung dan penyebaran kuesioner pada
sampel perawat yang memenuhi kriteria inklusif, yang bersedia menjadi responden dan
menandatangani informed consent . Sedangkan data sekunder yaitu data yang berkaitan
dengan penelitian yang diperoleh dari ruang ICU Rumah Sakit Grestelina Makassar.
Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan wawancara langsung kepada
responden dengan berpedoman pada kuesioner yang telah dipersiapkan terlebih dahulu
mengenai terpaparnya informasi tentang evidence based practice di ruang ICU Rumah
Sakit Grestelina.
7
Dalam rancangan proposal penelitian ini, data yang digunakan meliputi dua jenis
sumber data yaitu:
1. Data primer.
Data primer didapatkan melalui pembagian kuisioner atau angket secara langsung
kepada responden yang bersedia menjadi responden dan mengetahui tentang
objek yang sedang diteliti.
2. Data sekunder.
Data sekunder bersifat kualitatif serta informasi yang berkaitan dengan topik yang
akan diteliti. Untuk memperoleh fakta dari informasi yang dibutuhkan, dilakukan
melalui penelusuran data dari bagian kepegawaian Rumah Sakit Grestelina
Makassar. Juga peneliti dapatkan melalui observasi yang dilakukan oleh peneliti
sendiri, serta melalui wawancara dengan kepala ruangan terkait penilaian kepala
ruangan terhadap kinerja bawahannya. Selain itu data juga diperoleh dengan
membaca atau mempelajari buku-buku teks, bahan seminar, jurnal keperawatan
dan lain-lain.
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data melalui data primer dan data
sekunder yang digunakan bersifat kuantitatif, mengingat pendekatan yang dipakai
merupakan kombinasi penelitian deskriptif analitik, maka metode pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Wawancara terstruktur dengan menggunakan kuisioner.
Kuisioner dibuat sendiri oleh peneliti yang telah dirancang sebelumnya dengan
melakukan modifikasi dan penyempurnaan instrumen dari penelitian serupa yang
telah dilakukan sebelumnya berdasarkan buku sumber atau literatur yang
digunakan dalam penelitian dan akan dilakukan uji validitas dan reliabilitas
sebelum penelitian dilakukan.
8