Anda di halaman 1dari 17

Kelompok Manajemen Keperawatan :

Asep Karyana H, Desi Apriyanti, Ery Suryatin, Eva


Elmiati, Henri Suntoro, Gaudentiana Un Bria, Rohani
Aruan, Roganda Situmorang, Nenden Nurul Huda
Latar Belakang

EBP menjadi sangat penting akhir-akhir ini karena
isu patient centered care yang semakin banyak
digaungkan di dunia kesehatan dan keperawatan.
Proses keperawatan yang dimiliki oleh perawat dan
juga petugas kesehatan lainnya dititikberatkan dan
berfokus hanya pada pasien dan semua keputusan
yang berhubungan dengan kesehatan dan perawatan
pasien hanya diletakkan di tangan pasien.
Pasien memiliki hak penuh untuk menentukan nasib
perawatan kesehatannya sendiri berdasarkan hasil
diskusi dengan tenaga kesehatan yang profesional.
Lanjutan......


 Evidence-based nursing practice merupakan
pengintegrasian hasil penelitian dengan
pengalaman klinik dan nilai – nilai yang
dipercayai oleh pasien dan kelurganya dalam
tindakan keperawatan yang bertujuan untuk
meningkatkan hasil dari asuhan
keperawatan bagi pasien.

 Perawat hendaknya memiliki pengetahuan


yang baik tentang konsep evidence-based
nursing practice dan mampu menyikapi
penerapannya secara positif
DEFINITION OF EBP :
Evidence-based nursing practice is the process
of shared decision-making between practitioner,
patient and significant others, based on research
evidence, the patient’s experiences and
preferences, clinical expertise, and other robust
sources of information. (STTI, 2007)
Sejarah Evidence Based Practice

Suksesnya Evidence Based Medicine (EBM) (Tanner
(1999)) :
 Menstandarkan praktik profesi dokter
 Mengeliminasi praktik yang tidak layak
(buruk)
 Mendukung praktik yang baik (terbaik)
 Meminimalkan biaya dan meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan
Keele , (2011)
Tujuan Evidence Based Practice Di
Tatanan Pelayanan Kesehatan

 Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, meningkatkan
pelayanan yang selalu mendahulukan keselamatan pasien dan
pada akhirnya membantu untuk menurunkan hospital costs.
 Best possible outcomes at possibly lower cost
 Mengikuti kemajuan/perkembangan
 Tuntutan lembaga akreditasi, organisasi profesi,
dan pihak ketiga/pembayar jasa
 Mempersempit “research-practice gap
 Meningkatkan kemampuan pengambilan
keputusan klinis
 Kontribusi terhadap pengembangan ilmu
keperawatan
Kebijakan yang mengatur EBP dalam
Pelayanan Kesehatan

UndangUndang Republik Indonesia Nomor 38
Tahun 2014 Tentang Keperawatan Pasal 2
huruf b yang menyatakan bahwa Praktik
Keperawatan berasaskan nilai ilmiah. Dalam
penjelasannya disebutkan bahwa praktik
keperawatan harus didasarkan pada ilmu
pengetahuan dan tehnologi yang diperoleh
baik melalui penelitian, pendidikan maupun
pengalaman praktik.
Literatur
Review EBP

Evidence-based nursing practice adalah suatu


kerangka kerja bagi perawat yang mengintegrasikan
hasil penelitian terbaik dengan pengalaman klinik
dan keyakinan serta nilai – nilai yang dianut oleh
pasien untuk memutuskan suatu asuhan
keperawatan bagi pasien (Panagiari, 2008).

Menurut Sackettt, Rosenberg, Gray, Haynes, &


Richardson (1996, dalam Ligita, 2014) hasil – hasil
penelitian tidak dapat berdiri sendiri sebagai bukti
ilmiah tunggal, namun harus disertai dengan
pengalaman praktik terbaik yang dilakukan oleh
perawat.
 Peran professional dari
seorang perawat di
pelayanan klinis telah
berkembang menjadi
kemandirian dalam
melakukan
pengambilan
keputusan klinis untuk Tanggung jawab peran
diagnosis keperawatan, profesional perawat diperlukan
suatu penelitian klinis yang dapat
pengujian, dan menjadi bukti kuat bahwa suatu
pemberian asuhan intervensi keperawatan tidak
keperawatan yang membahayakan dan memiliki
efek yang menguntungkan bagi
sesuai dengan kondisi pasien, baik ditinjau dari segi
pasien (Facchiano & klinis dan juga ekonomis (Forbes,
Snyder, 2012). 2009).
Evidence-based nursing practice merupakan
pengintegrasian hasil penelitian dengan

pengalaman klinik dan nilai – nilai yang
dipercayai oleh pasien dan kelurganya dalam
tindakan keperawatan yang bertujuan untuk
meningkatkan hasil dari asuhan
keperawatan bagi pasien.

Perawat hendaknya memiliki pengetahuan


yang baik tentang konsep evidence-based
nursing practice dan mampu menyikapi
penerapannya secara positif
Most nurses agree that EBP is
important…but how do we

make it happen ?

Penerapan evidence-based practice akan terlaksana dengan


baik bila perawat memiki sikap yang positif terhadap
evidence-based practice. Pengetahuan dan pengalaman
yang memadai juga harus didukung sikap yang positif
(Holleman, Eliens, Van Vliet, & Van Achterber, 2006,
dalam Ligita, 2014)
Dalam praktik keperawatan yang
mendasari praktiknya sesuai dengan
ilmu pengetahuan, ada empat pilar
dan juga sekaligus proses yang
membantu perawat untuk mencapai
praktik yang terstandard.
1. EBP;
2. research utilization;
3. reseach conduct;
4. performance improvement.
Strategi Penerapan EBP
(Peran Manajer)

 Manajer Pelay.Kes menumbuhkan budaya EBP mengadakan pelatihan –
pelatihan untuk meningkatkan pemahaman tentang evidence-based nursing
practice baik berupa pelatihan keahlian (skills training), seminar, presentasi
materi, atau .metode studi kasus, kepada para perawat, dokter, dan
multiisiplin lain
 Membentuk forum/komite penelitian atau EBP untuk berdiskusi dan
mengelola proyek EBP
 Meningkatkan akses dengan memfasilitasi EBP dengan melalui
perpustakaan, journal, database, internet, dan peneliti ahli

Menfasilitasi petugas kesehatannya dalam Lokakarya
tentang penelitian dan EBP, berkoordinasi dengan
bidang Perlitbang
Melakukan Kerjasama penelitian dengan pihak lain untuk
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
Mengembangkan pedoman praktik klinik :
 Putting research into action
 Share the knowledge
 Menfasilitasi pertemuan-pertemuan rutin melalui in house training
untuk mensosialisasikan tentang EBP dan pentingnya EBP untuk

Pelayanan Klinis berkoordinasi dengan bidang Perlitbang
 Manajer bekerjasama dengan semua pihak interdisiplin dalam
tatanan pelay.kes.untuk mengidentifikasi area prioritas, misalnya :
1. Aktivitas pelayanan kesehatan yang menyita banyak waktu
2. Pertanyaan tentang teknik dan prosedur tertentu
3. Praktik keperawatan ataupun pelayanan kesehatan yang berdasar
mitos dan tradisi
4. Gap antara praktik dengan hasil-hasil penelitian terbaru
5. Perawatan biaya tinggi
6. Intervensi yang lebih beresiko bahaya dibanding manfaat bagi
pasien
Membangun kapasitas keahlian dengan :
 Pencarian kepustakaan
 Systematic review 
 Kategorisasi tingkat fakta
 Kritik artikel riset (kuantitatif, kualitatif)
 Kritik proposal penelitian
 Isu-isu etik dalam penelitian
 Validitas dan reliabilitas penelitian
 Model-model EBP

Anda mungkin juga menyukai