ismailfahmi@poltekkesjambi.ac.id
LINGKUP BAHASAN
Konsep Proses
Keperawatan 01
Penerapan 3S
02
•Aplikasi kasus
03
ismailfahmi@poltekkesjambi.ac.id
Konsep Proses
Keperawatan
ismailfahmi@poltekkesjambi.ac.id
Definisi Proses Keperawatan
• Proses Keperawatan Didefinisikan sebagai
pendekatan sistematis untuk perawatan
dengan menggunakan prinsip-prinsip dasar
pemikiran kritis, pendekatan yang berpusat
pada klien, berorientasi tujuan, intervensi
praktik berbasis bukti (EBN), dan intuisi
keperawatan (Toney-Butler TJ, Thayer JM,
2020 )
• Proses keperawatan berfungsi sebagai
panduan yang sistematis dimana asuhan yang
diberikan berpusat pada klien dengan 5
langkah yang berurutan (Raso A, Ligozzi L,
Garrino L, Dimonte V, 2019)
ismailfahmi@poltekkesjambi.ac.id
Asuhan Keperawatan
1. Wawancara
1. Mengumpulkan data
Pengumpulan 2. Pemeriksaan
secara sistematik
Data Dasar Fisik
2. Memilah data dan
Pasien 3. Pemeriksaan
mengelompokkan
penunjang
data
3. Dokumentasi dalam
format pengkajian
ismailfahmi@poltekkesjambi.ac.id
Con’t....
Data subjektif
Gali Keluhan atau
kebutuhan pasien
Wawancara sebelum dan saat
sakit
VALIDASI
Inspeksi
Auskultasi
Pemeriksaan Fisik Perkusi
Data objektif
Palpasi
Bandingkan hasil
Pemeriksaan temuan wawancara
dan pemfis dengan
Diagnostik diagnostik
(Toney-Butler TJ, Thayer JM, 2020 )
ismailfahmi@poltekkesjambi.ac.id
Example.... Wawancara : Gali Keluhan atau
Pasien mengeluh nafas kebutuhan pasien
terasa sesak sejak 1 sebelum dan saat
minggu SMRS, sesak sakit
bertambah saat
berbaring
VALIDASI
Pemeriksaan Fisik : Inspeksi
RR 25x/i, JVP meningkat, Auskultasi
BJ murmur, edema tungkai Perkusi
GRADE 2, sianosis perifer, Palpasi
CRT > 3 detik
Bandingkan hasil
Diagnostik : temuan wawancara
Ejeksi fraksi 35%, RO dan pemfis dengan
hepatomegali, EKG diagnostik
adanya LVH
ismailfahmi@poltekkesjambi.ac.id
Diagnosis Keperawatan
ANALISIS DATA
1. Diagnosis Aktual
2. Diagnosis Risiko
3. Diagnosis Sehat ( promosi kesehatan)
ismailfahmi@poltekkesjambi.ac.id
Penulisan Diagnosis Keperawatan
Promosi Kesehatan : Masalah dibuktikan dengan Tanda dan Gejala (two part)
Penyebab
Diagnosis aktual
Kondisi klinis terkait
Faktor Risiko
Diagnosis Risiko
Gejala
Diagnosis promkes
Kegiatan
Airway
Breathing
Circulation
Disability
ismailfahmi@poltekkesjambi.ac.id
Hirarki Maslow
ismailfahmi@poltekkesjambi.ac.id
Menentukan Kriteria Hasil Keperawatan
1. Tingkat Nyeri
2. Tingkat keletihan
Negatif 3. Tingkat ansietas
4. Tingkat berduka
5. Respons alergi lokal
Setelah dilakukan intervensi selama 3 jam, maka Bersihan jalan nafas Meningkat, dengan kriteria hasil
1) Batuk efektif Luaran keperawatan Ekspektasi
2) Produksi sputum menurun
3) Frekuensi nafas 12-20 kali/menit
ismailfahmi@poltekkesjambi.ac.id
Sumber : Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia, 2016
Pertimbangan Menetapkan WAKTU
3 Perencanaan
(Lanjutan) pada Luaran Keperawatan
1 CONTOH PENULISAN LUARAN KEPERAWATAN
Patofisiologi Setelah dilakukan intervensi selama 4 jam, maka
masalah Bersihan Jalan Napas Meningkat, dengan kriteria
hasil ……
2
Kemampuan Atau dapat dipersingkat:
mengatasi
masalah
Dalam 4 jam, maka Bersihan Jalan Napas
3 Meningkat, dengan kriteria hasil ……
Turn Around
Time (TAT) DI IGD, HINDARI MENULISKAN 1x24 JAM,
2x24 JAM, 3x24 JAM!
Tahap III Perencanaan (Lanjutan)
1. Nyeri akut b.d. teknik mengangkat yang tidak adekuat d.d. pasien
mengeluh nyeri, mengatakan tidak tahu cara mengangkat yang tepat,
tampak meringis, posisi menghindari nyeri
2. Nyeri akut b.d. prosedur pembedahan d.d. pasien mengeluh nyeri, tampak
luka insisi, tampak meringis, posisi menghindari nyeri
TERAPEUTIK
2 • Memulihkan status kesehatan atau mencegah perburukan masalah
EDUKASI
3 • Meningkatkan pengetahuan/kemampuan merawat diri
KOLABORASI
4 • Bekerjasama dengan perawat atau tenaga kesehatan lainnya
Sumber : Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia, 2016 ismailfahmi@poltekkesjambi.ac.id
Langkah Penggunaan Buku SIKI
Langkah 1
Intervensi utama
Intervensi
pendukung
Langkah 2
Langkah 3
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif b.d. hipersekresi jalan napas dibuktikan denga
batuk tidak efektif, sputum berlebih, dispnea, gelisah
T
Contoh Penulisan 4. Posisikan semi Fowler 30-45 derajat
Rencana Intervensi
5. Lakukan fisioterapi dada
Keperawatan
E
6. Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari jika tidak ada
kontraindikasi
7. Ajarkan pasien teknik batuk efektif
K
8. Kolaborasi pemberian bronkodilator, jika perlu
9. Kolaborasi pemberian mukolitik
ismailfahmi@poltekkesjambi.ac.id
222-00-202
Tn. Alisyah
LOGO RS Pria
23 mei 1980
28/08/2021 09.05
Bersihan Jalan Napas Tidak Dalam 4 jam, Bersihan Jalan Manajemen Jalan Napas
Efektif b/d hipersekresi jalan Napas meningkat, dengan - Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman,
napas dan proses infeksi d/d kriteria hasil: usaha napas) tiap 1 jam
- Batuk tidak efektif - Batuk efektif meningkat - Monitor bunyi napas wheezing tiap 1 jam
- Sputum berlebih - Sputum menurun - Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
- Terdengar wheezing - Wheezing menurun tiap 1 jam
- Dispnea - Dispnea menurun - Posisikan semi Fowler atau Fowler
- RR 32 x/menit - RR 12-20 x/menit - Berikan minum hangat
- Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari
- Ajarkan teknik batuk efektif
- Kolaborasi pemberian mukolitik bisolvon
Perencanaan
(Lanjutan)
ttd ttd
Ns. Adnan
Implementasi dan Evaluasi
Manajemen Jalan Napas Implementasi
1. Melakukan monitoring pola nafas dan bunyi nafas
1. Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, (Pukul................)
usaha napas) Hasil : RR 26x/menit, nafas dalam, adanya retraksi dada, bunyi
nafas ronchi
2. Monitor bunyi napas tambahan 2. Memposisikan pasien posisi semi fowler
Hasil : pasien mengatakan rileks, hasil penghitungan pernafasan
3. Posisikan semi Fowler 30-45 derajat
RR 22 x/menit
4. Lakukan fisioterapi dada 3. Mengajarkan pasien teknik batuk efektif
Hasil : pasien mempu mempraktikan teknik batuk efektif dengan
5. Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari jika baik dan mampu mengeluarkan sputum, pasien mengatakan
tidak ada kontraindikasi sesak berkurang dan mampu melakukan batuk efektif
4. Melakukan terapi nebulizer dengan obat bisolvon
6. Ajarkan pasien teknik batuk efektif Hasil : setelah dilakukan terapi nebulizer pasien mampu
7. Kolaborasi pemberian bronkodilator, jika mengeluarkan sputum
perlu 1. Melakukan monitoring pola nafas dan bunyi nafas
(Pukul................)
8. Kolaborasi pemberian mukolitik Hasil : RR 22x/menit, nafas dalam, adanya retraksi dada, bunyi
nafas ronchi
Sumber : Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia, 2016 ismailfahmi@poltekkesjambi.ac.id
TGL, JAM IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN PARAF &
NAMA
Analisis data
ismailfahmi@poltekkesjambi.ac.id
Analisis data
Luaran
2
3
4 Dokumentasikan
OTEK
Sumber : Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia, 2016 ismailfahmi@poltekkesjambi.ac.id
YOK DISKUSI..... !!!!!!!!
ismailfahmi@poltekkesjambi.ac.id
Save One Life, You’re a Hero
Save million Life, You-re a NURSE
ismailfahmi@poltekkesjambi.ac.id