Anda di halaman 1dari 14

BAB 3

KERANGKA KONSEPTUAL, HIPOTESIS DAN

DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konseptual

Menurut Supardi dan Rustika (2013) Kerangka konsep adalah uraian

tentang hubungan antara variabel-variabel yang terkait dengan masalah

penelitian dan dibangun berdasarkan kerangka teori / kerangka pikir atau hasil

studi sebelumnya sebagai pedoman penelitian. Kerangka konsep merupakan

bagian dari kerangka teori yang akan diteliti, untuk mendeskripsikan secara

jelas variabel yang dipengaruhi (variabel dependent) dan variabel pengaruh

(variabel independent).
Faktor Eksternal

Karakteristik Produk
Harga
Pelayanan
Lokasi
VVariabel Dependent Dimensi Mutu Pelayanan Perawat
Fasilitas
Image Kehandalan (Reliability)
Desain visual Tingkat Kepuasan
Suasana
Komunikasi
Daya tanggap (responsiveness)
Jaminan (assurance)
Empati (empathy)
Bukti fisik (Tangible)

Faktor Internal

Karakteristik Individu
Usia
JenisKeterangan
Kelamin :
Tingkat pendidikan
Pekerjaan : Diteliti
Sosial
Faktor Emosional
Kebudayaan
50
51

: Tidak diteliti
Gambar 3.1: Kerangka Konseptual Penelitian Hubungan Kualitas Pelayanan
Keperawatan Dengan Tingkat Kepuasan Pasien
Sumber: Modifikasi dari Parasuraman. A. dkk (2005), Departemen RI dalam
Nofianti (2015), Shortell (dalam Amrollah.Dkk (2015) dan
Simamora (2003).

3.2 Variabel Penelitian

Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda

terhadap sesuatu penelitian (Nursalam, 2013).

3.2.1 Variabel bebas (Independent)

Menurut Alimul, H (2007) Variabel bebas (Independent) adalah

variabel yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel

dependen (terikat). Variabel ini juga dikenal dengan nama variabel

bebas artinya bebas dalam memengaruhi variabel lain. Dalam

penelitian ini yang menjadi variabel bebas yaitu kualitas pelayanan

perawat.

3.2.2 Variabel Terikat (Dependent)

Menurut Sibagariang, dkk. (2010) Variabel Terikat (dependent)

merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena

adanya variabel lain (variabel bebas) juga sering disebut variabel

terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah

tingkat kepuasan pasien.

3.3 Hipotesis Penelitian


52

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang

diajukan, yang kebenarannya jawaban ini akan dibuktikan secara empirik

dengan penelitian yang dilakukan. (Sibagariang, dkk. 2010).

Berdasarkan latar belakang masalah dan kajian pustaka, maka dapat

dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

1. Hipotesis alternative (Ha) :


Ada Hubungan Kualitas Pelayanan Perawat Dengan Tingkat Kepuasan

pasien di Ruang Rawat Inap Puskesmas Narmada Kabupaten Lombok

Barat.
2. Hipotesis nol (Ho) :
Tidak Ada Hubungan Kualitas Pelayanan Perawat Dengan Tingkat

Kepuasan pasien di Ruang Rawat Inap Puskesmas Narmada Kabupaten

Lombok Barat.
3.4 Definisi Operasional

Menurut Alimul, H (2008), Definisi operasional mendefinisikan

variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati ketika

melakukan pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena

dengan menggunakan parameter yang jelas.


53

Tabel 3.1 Definisi Operasional

N Variabel Definisi Operasional Parameter Alat ukur Skala Kriteria Hasil


o
1 Kualitas Tingkat kesempurnaan Dimensi mutu Kuesione Ordina 1. Sangat
pelayanan pelayanan perawat pelayanan : r l Puas (76-
perawat dalam memberikan rasa a.Kehandalan 100%)
puas pada diri setiap (Reliability) 2. Puas (56-
pasien yang b.Daya Tanggap 75%
menggunakan jasa (Responsivnes 3. Tidak Puas
pelayanan tersebut s) ( <56%).
c.Jaminan (Nursalam,
(Assurance) 2013)
Empati
(Empathy)
d.Bukti fisik
e.(Tangible)
2 Kepuasan Reliability(Kehandalan a. Ketetapan Kuesione Ordina 1. Sangat
pasien pada ) penilaian / anggapan tindakan r l Puas (76-
aspek pasien terhadap tingkat perawat 100%)
Reliability keprofesionalan b. Ketersediaa 2. Puas (56-
(Kehandalan perawat dalam n waktu 75%
) memberikan pelayanan perawat 3. Tidak
keperawatan untuk Puas
konsultasi ( <56%).
bagi (Nursalam,
pasien 2013)
c. Waktu
pelayanan
perawat
sesuai
dengan jam
kerja
54

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah model atau metode yang digunakan peneliti

untuk melakukan suatu penelitian yang memberikan arah terhadap jalannya

penelitian, desain penelitian ditetapkan berdasarkan tujuan dan hipotesis

penelitian. Desain merupakan karakteristik dari suatu penelitian yang

membedakannya dengan penelitian lain, beberapa peneliti dapat

mengemukakan masalah penelitian sama, tetapi desain penelitian yang mereka

ajukan dapat berbeda, karena desain penelitian ditentukan oleh peneliti

(Dharma, K.K, 2011).

Berdasarkan tujuan penelitian, penelitian ini merupakan penelitian

yang bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan studi korelasional dimana

peneliti ingin menggambarkan, mencari, menjelaskan suatu hubungan antar

variabel, memperkirakan dan menguji berdasarkan teori yang ada, yaitu

hubungan antara kualitas pelayanan perawat dengan tingkat kepuasan pasien

di Ruang Rawat Inap Puskesmas Narmada Kabupaten Lombok Barat.

Penelitian deskriptif analitik adalah suatu metode penelitian yang

mencoba menggambarkan kemudian menggali bagaimana dan mengapa suatu

fenomena kesehatan itu terjadi. Sedangkan, pendekatan studi korelasional

adalah jenis rancangan atau desain penelitian yang mengkaji hubungan antara

dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok subjek. Hal ini dilakukan

untuk melihat hubungan antara gejala satu dengan gejala yang lain, atau

variabel satu dengan variabel yang lain (Notoatmodjo, 2012).

54
55

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian


4.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Rawat Inap Puskesmas

Narmada Kabupaten Lombok Barat.

4.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan mulai bulan Februari 2017.

4.3 Populasi, Sampel dan Tehnik Sampling


4.3.1 Populasi

Menurut Supardi dan Rustika (2013), populasi adalah

keseluruhan jumlah anggota dari suatu himpunan yang ingin diketahui

karakteristiknya berdasarkan inferensi atau generasilasi.

Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien yang dirawat

di Ruang Rawat Inap puskesmas Narmada Kabupaten Lombok Barat

dengan jumlah rata-rata populasi pasien lima bulan terakhir pada tahun

2016 berjumlah 125 orang.

4.3.2 Sampel
1. Sampel
Menurut Supardi dan Rustika (2013), sampel adalah sebuah

gugus atau sejumlah tertentu anggota himpunan yang dipilih

dengan cara tetentu agar mewakili populasi.


2. Besar Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah pasien Rawat Inap di

Puskesmas Narmada Kabupaten Lombok Barat. Jumlah sampel

yang diambil dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus sebagai

berikut (Nursalam, 2013):


N
n
1 N (d ) 2
56

Keterangan:

n : Besar Sampel

N : Besar Populasi

d : Tingkat Signifikan (d = 0,1)

Jumlah rata-rata populasi pasien lima bulan terakhir pada

tahun 2016 berjumlah 125 orang.

0,1 2
1+125
125
n=

125
n=
1+125(0,01)

125
n=
1+1,25

125
n=
2,25

= 55,55 (dibulatkan menjadi = 56)

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka dapat diketahui

jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 56 orang.

3. Kriteria Sampel
a. Kriteria inklusi
Menurut Supardi dan Rustika (2013), kriteria inklusi

adalah persyaratan umum yang harus dipenuhi oleh subyek

penelitian / populasi agar dapat diikutsertakan dalam

penelitian.
Adapun kriteria inklusi dalam penelitian ini antara lain:
57

1) Pasien Rawat Inap di Puskesmas Narmada Kabupaten

Lombok Barat
2) Bersedia menjadi responden
3) Tidak mengalami gangguan pendengaran dan fungsi

bicara
4) Pasien yang bisa baca tulis
5) Sehat jasmani dan rohani
6) Pada pasien anak-anak diwakili oleh orang tuanya

sebagai responden.
b. Kriteria eksklusi
Menurut Supardi dan Rustika (2013), kriteria eksklusi

adalah keadaan yang menyebabkan subyek penelitian yang

memenuhi kriteria inklusi tetapi tidak dapat diikutsertakan

dalam penelitian.
Adapun kriteria eksklusi dalam penelitian ini antara lain:
1) Pasien yang tidak besedia menjadi responden
2) Pasien yang tidak kooperatif
3) Pasien yang tidak bisa baca tulis

4.3.3 Tehnik Sampling

Teknik sampling merupakan cara pengambilan sejumlah

sampel agar dapat mewakili jumlah dan karakteristik populasinya

(Supardi dan Rustika, 2013).

Tehnik yang digunakan dalam penelitian ini adalah

nonprobability sampling yaitu pemilihan sampel yang tidak dilakukan

secara acak. Nonprobability sampling menghasilkan peluang yang

tidak sama pada individu dalam populasi untuk terpilih menjadi

sampel. Sedangkan penelitian ini menggunakan metode Purposive

Sampling yaitu suatu metode pemilihan sampel yang dilakukan

berdasarkan maksud atau tujuan tertentu yang ditentukan oleh peneliti.


58

Seseorang dapat dijadikan sebagai sampel karena peneliti menganggap

bahwa orang tersebut memiliki informasi yang diperlukan untuk

penelitiannya.

4.4 Etika Penelitian

Penelitian yang menggunakan manusia sebagai subyek tidak boleh

bertentangan dengan etik. Tujuan penelitian harus etis dalam arti hak

responden harus dilindungi. Pada penelitian ini, peneliti (dalam hal ini adalah

mahasiswa) mendapat surat pengantar dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Yarsi Mataram. Kemudian diserahkan kepada Kepala BAPPEDA Lombok

Barat dan DIKES Lombok Barat serta Kepala Puskesmas Narmada Kabupaten

Lombok Barat untuk mendapatkan persetujuan melakukan penelitian pada

pasien rawat inap di Puskesmas Narmada Kabupaten Lombok Barat. Setelah

mendapat persetujuan, penelitian bisa dilakukan dengan menekankan masalah

etika, antara lain:

4.4.1 Informed Content (Lembar Persetujuan Menjadi Responden)

Lembar persetujuan ini diberikan dan dijelaskan kepada

responden yang akan diteliti yang memenuhi kriteria inklusi sebelum

dilakukan pengumpulan data melalui kuesioner dan disertai judul

sertaa manfaat penelitian dengan harapan responden dapat mengerti

maksud dan tujuan penelitian. Bila subyek menolak, maka peneliti

tidaak boleh memaksa dan tetap menghormati hak-hak subyek.

4.4.2 Anonimity (Tanpa Nama)

Untuk menjaga kerahasiaan identitas subyek, peneliti tidak

akan mencantumkan nama subyek pada lembar pengumpulan data


59

yang diisi subyek, tetapi lembar tersebut hanya diberikan kode

tertentu.

4.4.3 Confidentiality (Kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi responden dijamin peneliti, hanya

kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian.

4.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan oleh peneliti

untuk mengobservasi, mengukur atau menilai suatu fenomena. Data yang

diperoleh dari suatu pengukuran kemudian dianalisis dan dijadikan sebagai

bukti (evidence) dari suatu penelitian. Sehingga instrumen atau alat ukur

merupakan bagian yang penting dalam suatu penelitian (Dharma, K.K, 2011).

Kuesioner merupakan suatu daftar yang berisi rangkaian pertanyaan

mengenai sesuatu hal untuk mendapatkan informasi penting dari

responden.Kuesioner merupakan alat bantu untuk pengumpulan data dengan

cara wawancara / angket (Supardi dan Rustika, 2013). Kuesioner digunakan

untuk memperoleh data variabel penelitian yaitu kualitas pelayanan perawat

dan tingkat kepuasan pasien di Ruang Rawat Inap Puskesmas Narmada

Kabupaten Lombok Barat.

4.6 Pengumpulan Data


4.6.1 Prosedur Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan

peneliti dalam mengumpulkan data penelitian (Dharma, K.K, 2011).

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 macam

yaitu: data primer dan data sekunder.

1. Data Primer
60

Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti

langsung dari sumber data atau responden (Supardi dan Rustika,

2013) meliputi:

a. Data mutu pelayanan perawat


b. Data tingkat kepuasan pasien
2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang telah tersedia hasil

pengumpulan data untuk keperluan tertentu, yang dapat digunakan

sebagian atau seluruhnya sebagai sumber data penelitian (Supardi

dan Rustika, 2013).

Dalam penelitian ini yang merupakan data sekunder adalah

gambaran umum lokasi penelitian yaitu Ruang Rawat Inap di

Puskesmas Narmada Kabupaten Lombok Barat.

4.6.2 Cara Pengumpulan Data


1. Data Primer
a. Data Kualitas Pelayanan Perawat

Data mutu pelayanan dikumpulkan dengan pengisian

kuesioner. Responden menjawab pertanyaan yang berada

dalam kuesioner dengan jenis pertanyaan Sangat Puas Puas

dan Tidak puas. Setiap kategori pertanyaan dengan jawaban

Sangat Puas diberi skor 3, Puas diberi skor 2, dan tidak

puas diberi skor 1, menurut Dewi dan Wawan (2011)

dikelompokkan menjadi:

1) Sangat Puas : Bila Skor 76-100%


2) Puas : Bila Skor 56-75%
3) Tidak Puas : Bila Skor <56%
b. Data kepuasan pasien
61

Data tingkat kepuasan pasien dalam pelayanan

keperawatan diukur pada 5 (lima) dimensi yaitu : Kehandalan

(Reliability), Jaminan (Assurance), Daya Tanggap

(Responsiveness), Empati (Empathy), dan bukti fisik

(Tangible).Dikumpulkan dengan pengisian kuesioner dengan

pernyataan masing-masing 5 item. Responden menjawab

pertanyaan yang berada dalam kuesioner dengan jenis

pertanyaan Sangat Puas Puas Tidak Puas. Setiap kategori

pertanyaan dengan jawaban Sangat Puas diberi skor 3,

Puas diberi skor 2, dan tidak puas diberi skor 1.

Keseluruhan hasil dijumlahkan, kemudian menurut Nursalam,

(2013) dikelompokkan menjadi:

1) Sangat Puas (76-100%)


2) Puas (56-75%)
3) Tidak Puas (<56%).
4.7 Pengolahan Data

Dalam penelitian ini dilakukan pengolahan data dengan tahapan

sebagai berikut (Sibagariang, dkk. 2010):

1. Editing Data

Proses editing merupakan proses dimana peneliti melakukan

klarifikasi, keterbacaan, konsistensi dan kelengkapan data yang sudah

terkumpul. Proses klarifikasi menyangkut memberikan penjelasan

mengenai apakah data yang sudah terkumpul akan menciptakan masalah

konseptual atau teknis pada saat peneliti melakukan analisis data. Dengan

adanya klarifikasi ini diharapkan masalah teknis atau konseptual tersebut

tidak mengganggu proses analisis sehingga dapat menimbulkan bias


62

penafsiran hasil analisis. Keterbacaan berkaitan dengan apakah data yang

sudah terkumpul secara logis dapat digunakan sebagai justifikasi

penafsiran terhadap hasil analisis.

2. Pengkodean data (data coding)

Merupakan suatu pemberian kode yang biasanya dalam bentuk

angka, proses penyusunan secara sistematis data mentah (yang ada dalam

kuesioner) ke dalam bentuk yang mudah dibaca oleh mesin pengolah data

seperti komputer.

3. Pemindahan data ke komputer (data entering)

Adalah pemindahan data yang telah diubah menjadi kode ke dalam

mesin pengolah data.

4. Pembersihan data (data cleaning)

Adalah memastikan bahwa seluruh data yang telah dimasukkan ke

dalam mesin pengolah data sudah sesuai dengan sebenarnya.Peneliti

melakukan pengecekan kesalahan sebelum dimasukkan ke dalam

komputer untuk melihat apakah langkah-langkah sebelumnya sudah

diselesaikan tanpa kesalahan yang serius.

4.8 Analisis Data

Data yang sudah dilakukan pengolahan kemudian di analisis secara

bertahap sesuai dengan tujuan penelitian, meliputi:

1. Analisis Univariat (Analisis Deskriptif)


63

Analisis Univariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum

dengan cara menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap

variabel yang digunakaan dalam penelitian yaitu dengan melihat gambaran

distribusi frekuensi baik variabel independen maupun variabel dependen.

Analisis ini hanya menggambarkan distribusi frekuensi dan

presentase dari tiap variabel yaitu kualitas pelayanan keperawatan dan

tingkat kepuasan pasien di Ruang Rawat Inap Puskesmas Narmada

Kabupaten Lombok Barat. Tujuan dari analisis univariat adalah untuk

menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian

(Notoatmodjo, 2012).

2. Analisi Bivariat

Analisis bivariat yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga

berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2012). Pengukuran kualitas

pelayanan perawat dengan tingkat kepuasan pasien di Ruang Rawat Inap

Puskesmas Narmada Kabupaten Lombok Barat dapat dilakukan dengan

menggunakan Spearman Rank (Rho) menurut Dharma, K.K, (2011)

Spearman Rank digunakan untuk menguji hubungan antara variabel

independen dan variabel dependen berskala ordinal.

Anda mungkin juga menyukai