Anda di halaman 1dari 8

Aku Ada Karena Dunia Ada

Tuesday, September 09, 2014

Laporan Praktik Kenaikan Titik Didih Larutan

Laporan Praktik

Kenaikan Titik Didih


Larutan
o
l
e
h

1. Aslimatul Khoyriyah
2. Keren Oktaviana
3. Rizky Puji Lestari
4. Sofian Habibi

XII IPA
SMAN 1 Gunung Terang
Jl. Poros Pakuan Totomulyo Kec. Gunung
Terang
Tulang Bawang Barat
Lampung
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami
dapat menyelesaikan laporan analisis Kimia tentang Kenaikan Titik
Didih Larutan.
Kami menyadari laporan ini masih banyak kekurangan dalam
penulisan dan penyusunan, baik dari segi teknik maupun dalam
penggunaan bahasa. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Semoga laporan ini bisa menambah pengetahuan dan manfaat bagi
para pembaca.

Gunung Terang, - - 2014


Penyusun

KELOMPOK

DAFTAR ISI Halaman

HALAMAN MUKA ............................................................................ i


KATA PENGANTAR .......................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Tujuan Kegiatan .......................................................................... 1
1.3 Manfaat Kegiatan ........................................................................ 1
1.4 Metode ........................................................................................ 1
BAB II TEORI ................................................................................ 2
2.1 Kenaikan Titik Didih Larutan...................................................... 2
BAB III KEGIATAN PRAKTIK .................................................. 3
3.1 Alat dan Bahan .......................................................................... 3
3.2 Langkah Kerja ............................................................................ 3
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................... 4
4.1 Hasil Praktik .............................................................................. 4
4.2 Pembahasan ............................................................................... 4
4.3Pertanyaan dan Jawaban .............................................................4
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................... 5
5.1 Kesimpulan ................................................................................ 5
5.2 Saran .......................................................................................... 5

BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Titik didih adalah suhu dimana cairan mendidih,
dimana tekanan uap sebuah zat cair sama dengan tekanan
eksternal yang dialami cairan. Larutan dapat dibagi menjadi dua
berdasarkan nilai titik didih zat terlarut. Pertama adalah titik
didih zat terlarut lebih kecil daripada pelarutnya sehingga zat
terlarut lebih mudah menguap. Yang kedua adalah zat terlarut
lebih besar daripada pelarutnya dan jika dipanaskan pelarut lebih
dulu menguap. Kenaikan titik didih larutan bergantung pada jenis
zat terlarutnya.
Titik didih adalah suhu (temperatur) dimana tekanan uap
sebuah zat cair sama dengan tekanan external yang dialami oleh
cairan. Sebuah cairan di dalam vacuum akan memiliki titik didih

yang rendah dibandingkan jika cairan itu berada di dalam


tekanan atmosphere. Cairan yang berada di dalam tekanan tinggi
akan memiliki titik didih lebih tinggi jika dibandingkan dari titik
didihnya di dalam tekanan atmosphere.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana pengaruh titik didih larutan setelah penambahan zat
terlarut?

1.3 Metode
Praktik

BAB II
Teori
2.1 Kenaikan Titik Didih Larutan
Titik didih zat cair adalah suhu tetap pada saat zat cair
mendidih. Pada suhu ini, tekanan uap zat cair sama dengan
tekanan udara di sekitarnya. Hal ini menyebabkan terjadinya
penguapan di seluruh bagian zat cair. Titik didih zat cair diukur
pada tekanan 1 atmosfer. Dari hasil penelitian, ternyata titik
didih larutan selalu lebih tinggi dari titik didih pelarut
murninya. Hal ini disebabkan adanya partikel - partikel zat
terlarut dalam suatu larutan menghalangi peristiwa penguapan
partikel - partikel pelarut. Oleh karena itu, penguapan partikel partikel pelarut membutuhkan energi yang lebih besar.
Perbedaan titik didih larutan dengan titik didih pelarut murni di
sebut kenaikan titik didih yang dinyatakan dengan (\Delta Tb)
Titik didih adalah suhu (temperatur) dimana tekanan uap
sebuah zat cair sama dengan tekanan external yang dialami
oleh cairan. Sebuah cairan di dalam vacuum akan memiliki titik
didih yang rendah dibandingkan jika cairan itu berada di dalam
tekanan atmosphere. Cairan yang berada di dalam tekanan
tinggi akan memiliki titik didih lebih tinggi jika dibandingkan
dari titik didihnya di dalam tekanan atmosphere.
Tb = m Kb
Tb = Tb pelarut Tb larutan

Tb = titik didih
Tb = kenaikan titik didih larutan
m = molalitas
Kb = ketetapan kenaikan titik didih molal

BAB III
Kegiatan Praktik
3.1 Alat & Bahan
3.1.1 Alat
1. Kimia kimia 3 buah
2. Pembakar spiritus 3 buah
3. Kaki tiga 3 buah
4. Termometer 3 buah

3.1.2 Bahan
1. Akuades 100 ml
2. Larutan NaCl 100 ml
3. Larutan Marimas 100 ml

3.2 Langkah Kerja


1. Masukkan akuades ke dalam gelas kimia pertama, larutan
NaCl ke dalam gelas kimia kedua, dan larutan Marumas
ke dalam gelas ketiga.
2. Didihkan ketiga larutann dalam gelas kimia tersebut
secara bersamaan
3. Ukur suhu larutan saat mendidih menggunakan
termometer.
4. Catat suhu larutan dalam tabel pengamatan

BAB IV
Hasil Praktik & Pembahasan

4.1 Hasil Pengamatan


Larutan
Akuades

Titik Didih (C)


79 (8 menit 52 detik)

NaCl
90 (3 menit 36 detik)
Marimas
88 (4 menit 29 detik)
4.2 Pembahasan
1. Akuades mendidih setelah 8 menit 52 detik setelah dipanaskan.
2. NaCl mendidih setelah 3 menit 36 detik setelah dipanaskan.
3. Marimas mendidih setelah 4 menit 29 detik setelah dipanaskan.
4. Titik didih akuades yaitu 79 C
5. Titik didih NaCl yaitu 90 C
6. Titik didih marimas yaitu 88 C

4.3 Pertanyaan dan Jawaban


4.3.1 Pertanyaan
1. Hitunglah kenaikan titik didih larutan NaCl dal laritan
marimas pada percobaan tersebut
2. Apakah kenaikan titik didih larutan NaCl dan laritan
marimas berbeda? Jelaskan!
3. Berdasarkan percobaan ini, bandingkan perbedaan sifat
koligatif lariutan elektrolit dan nonelektrolit!
4. Apa kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini?

4.3.2 Jawaban
1. Tb NaCl = Tb larutan Tb pelarut
= 216 532
= -316 detik
Tb Marimas = Tb larutan Tb pelarut
= 269 532
= -263 detik
2. Walaupun konsentrasinya sama, jumlah partikel NaCl
berbeda dengan partikel yang ada pada marimas. Hal ini
dikarenakan NaCl terurai menjadi ion-ion, sedangkan
partikel marimas tidak terurai. Sehingga sifat koligatif
larutan elektrolit lebih besar daripada nonelektrolit.
3. Perbedaan penurunan suhu larutan elektrolit (cuka) lebih
besar daripada penurunan suhu larutan nonelektrolit
(marimas)
4. Air memiliki titik didih terkecil, yaitu 79 C. selanjutnya
marimas (88 C) dan terakhir NaCl (90). Titik didih larutan
elektrolit lebih tinggi daripada titik didih larutan
nonelektrolit.

BAB V

Kesimpulan & Saran


5.1 Kesimpulan
Dari percobaan di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Titik didih adalah suhu saat tekanan uap jenuh cairan sama
dengan tekanan udara luar
2. Kenaikan titik didih adalah selisih titik didih larutan dnegan
titik didih pelarut
3. Faktor yang mempengaruhi kenaikan titik didih adalah
konsentrasi (molalitas) dan harga Kb.
4. Semakin tinggi konsentrasi, kenaikan titik didih larutan
semakin tinggi.
5. Semakin tinggi harga Kb, kenaikan titik didih laruta semakin
tinggi.
6. Air memiliki titik didih terkecil, yaitu 79 C. selanjutnya
marimas (88 C) dan terakhir NaCl (90).
7. Titik didih larutan elektrolit lebih tinggi daripada titik didih
larutan nonelektrolit.

5.2 Saran
Lakukan praktikum dengan teliti, sehingga hasil yang
didapatkan sesuai dengan apa yang ada. Berhati-hati pula
dikarenakan dalam praktikum ini terdapat spirtus, zat yang
mudah terbakar.

Sofian Habibi at Tuesday, September 09, 2014


Share

1 comment:
Hardy Kosidi Tuesday, August 18, 2015 5:13:00 p.m.
Terima kasih banyak , sangat membantu.
Reply

Enter your comment...

Comment as:

Unknown (Google)
Sign out

Publish

Notify me

Preview

Home

View web version


Powered by Blogger.

Anda mungkin juga menyukai