KIMIA FISIKA
“KENAIKAN TITIK DIDIH”
Disusun oleh :
Nama Mahasiswa : Rahmat Aldi Irawan
NIM : 201420033
Program Studi : Teknik Pengolahan Migas
Bidang Minat : Refinery
Tingkat : II (Dua)
dimana ;
Harga Kb dapat diketahui jika massa zat terlarut diketahui. Jadi dari penentuan
titik didih pelarut murni, dan kenaikan titik didih larutan yang diketahui konsentrasinya,
dapat ditentukan berat molekul zat terlarut ( Atkins, PW. 1994).
Keterangan simbol:
● ∆Tb merujuk pada kenaikan titik didih zat cair
● Kb merujuk pada nilai kenaikan titik didih untuk 1 mol dalam 1000 g zat pelarut
● m merujuk pada molal atau konsentrasi larutan
Selanjutnya, persamaan berikut menunjukkan selisih antara titik didih larutan
dengan titik didih pelarut:
∆Tb = Tb – Tb0
Berdasarkan persamaan tersebut dapat diketahui bahwa nilai Kb memiliki
pengaruh paling besar bagi naiknya titik didih suatu larutan. Sebab, konsentrasi dari
partikel yang terlarut lah yang memaksa suatu larutan harus menaikkan titik didih.
Terkadang suatu zat terlarut juga memiliki sifat elektrolit. Dalam Hukum Roult,
persamaannya digambarkan sebagai berikut (Chang, 2003).
Hukum Roult
∆Tb = Kb . m [1 + (n – 1) α]
Keterangan simbol:
● n merujuk pada jumlah ion dalam zat cair
● α merujuk pada derajat ionisasi
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Ukur titik didih larutan yang diketahui berat molekulnya, massa zat
terlarut, dan massa pelarut serta catat.
Ulangi langkah 5 untuk zat terlarut yang diberikan oleh asisten (Zat
X).
Bahan Massa Tb (℃ ) ∆ Tb (℃ ) i
Aquades - 100℃ - 0
gr 1000
● ∆ Tb Zat X = Kb x x xi
mr 100
5,0453 10
i = 0,52 x x x3
Mr 1
78,70668
i =
Mr
Mr = 78,70668
● Perhitungan Tb
Tb = ∆ T bteori + Tbpelarut observasi
● Tb Na2CO3 = 0,7363 + 100
= 100,7363
● Tb Fe2SO4 = 0,3328 + 100
= 100,3423
● Tb NaCl = 0,9037 + 100
= 100,9037
● Persen Eror
% eror = Tbobservasi - Tbteori x 100%
102−100,7363
● % error Na2CO3 = x 100%
100,7363
= 1,2544%
101−100,3328
● % error FeSO4 = x 100%
100,3328
= 0,6649%
101−100,9037
● % error NaCl = x 100%
100,9037
= 0,0954%
4.3 Pembahasan
Pada Praktikum kenaikan titik didih yang telah dilakukan kami mengamati
kenaikan titik didih dari sebuah larutan aquades yang dimasukan kedalam gelas beaker
100ml sebanyak 5 beaker glass yang masing – masing diisi aquades dan beberapa zat
kimia yang akan di uji titik didihnya.
Kenaikan titik didih adalah peristiwa naiknya titik didih saat suatu zat terlarut
ditambahkan kedalam pelarut. Atau dapat dikatakan bahwa terjadinya kenaikan titik
didih ini disebabkan karena adanya penambahan zat terlarut yang telah bercampur
dengan aquades sehingga masing – masing larutan dengan senyawa yangg berbeda –
memiliki titik didih yang berbeda. Titik didih terjadi apabila tekanan uap jenuh sama
dengan tekanan atmosfer. Titik didih ditandai pada saat air dipanaskan muncul
gelembung -gelembung air yang bergejolak dari segala arah.
Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh, untuk titik didih dari aquades yang
diperoleh adalah 100°C. Pada larutan aquades yang telah ditambahkan Na 2CO3
mengalami perubahan titik didih dimana meningkat 2°C lebih tinggi dibanding larutan
aquades tanpa ada campuran zat kimia, Begitu juga dengan Fe 2SO4 dengan titik didih
101°C, Nacl sebesar 101°C, Zat X sebesar 101°C. Hal ini dikarenakan semua sampel
yang digunakan ditambah dengan larutan aquades yang memiliki nilai titik didih 100°C
telah dilarutkan zat kimia didalam larutan aquades yang akan diuji guna sebagai bahan
perbanadingan kenaikan titik didih disetiap larutan yang ada dalam beaker glass. Dari
hasil praktikum yang kami lakukan dapat dinyatakan telah sesuai dengan teori yang ada
dikarnakan adanya penambahan zat terlarut pada pelarut akan menyebabkan kenaikan
titik didih pada larutan. Banyaknya zat terlarut yang digunakan berbandinng lurus
dengan besar energi yang digunakan, sehingga semakin banyak zat yag ditambahkan
maka semakin besar energi yang digunakan sehingga dapat meningkatkan kenaikan titik
didih dari suatu larutan. Suhu larutan dapat meningkat seiring dengan pertambahan
konsentrasi, sehingga semakin besar konsentrasi maka akan menyebabkan kenaikan titik
didih yang akan semakin besar. Hal ini terjadi dikarenakan semakin tinggi konsentrasi
zat terlarut maka jumlah molekul juga semakin banyak, dengan adanya penambahan
molekul ini akan menyebabkan terjadinya tumbukan, ketika tumbukan ini terjadi maka
hal tersebut akan menghasilkan energi panas.
Perbedaan kadar larutan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kenaikan
titik didih, Dimana konsentrasi dari larutan akan semakin besar sehingga titik didih
yang dibutuhkan akan semakin besar juga. Titik didih suatu larutan juga bergantung
pada tekanan luar atau tekanan lingkungan sekitar, dimana jika suhu pada saat tekanan
uap jenuh cairan itu sama dengan tekanan luar, maka gelembung uap yang terbentuk
dalam cairan dapat terdorong ke permukaan menuju fase gas (penguapan).
Pada praktikum yang dilakukan dapat diketahui bahwa tekanan uap larutan lebih
rendah dari pada tekanan uap pelarut murninya, disebabkan oleh meningkatnya ketidak
teraturan yang menyebabkan perbedaan kosentrasi larutan, akibat proses fisis dan proses
kimia, semakin tidak teratur maka semakin besar kecenderungan berlangsungnya suatu
proses penguapan.
Pada praktikum yang dilakukan dapat dikatakan bahwa titik didih larutan lebih
tinggi dari pada titik didih pelarut murninya. Hal ini disebabkan oleh Penambahan zat
terlarut yang tidak mudah menguap dalam suatu pelarut menyebabkan penurunan
tekanan uap. Larutan yang terbentuk harus dipanaskan hingga suhu yang lebih tinggi,
sehingga tekanan uapnya menjadi sama dengan tekanan atmosfer.
Pada praktikum ini juga kita menggunakan persamaan untuk menentukan
kenaikan titik didih pada teori jika larutanya adalah larutan elektrolit maka kita
mengunakan persamaan sebagai berikut :
∆ Tb = Kb x m x i
massa( gr ) 1000
∆ Tb Kb x x xi
Mr p
Pada praktikum kali ini juga masih mendapatkan % error, namun dengan skala
yang sangat kecil dan juga praktikum kali ini dapat dikatakan sesuai dengan teori
dikarnakan nilai error yang didapat sangat kecil. Dimana Na 2CO3 sebesar 1,2544%,
Fe2SO4 sebesar 0,6649% dan NaCl 0,0954. Error yang didapatkan ini juga kemungkinan
berasal dari pada saat pembacaan suhu pada termometer, atau pada pemanasan pada hot
plate yang tidak merata sehingga menyebabkan larutan yang diuji mendapatkan panas
yang tidak merata.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil praktikum kenaikan titik didih yang telah dilakukan, maka
dapat disimpulkan bahwa :
● Konsentrasi larutan dapat mempengaruhi kenaikan titik didih dimana semakin
besar konsentrasi maka akan semakin besar kenaikan titik didih larutan tersebut.
● Saat pelarut atau zat cair yang dicampurkan dengan suatu zat terlarut, maka
larutan tersebut akan mengalami kenaikan titik didih.
● Ketika penambahan suatu zat terlarut ke dalam pelarut maka menyebabkan zat
terlarut akan menghambat larutan yang hendak menguap sehingga titik didih
larutan akan lebih besar dari titik didih pelarut dan terjadilah kenaikan titik didih
pada larutan tersebut.
5.2 Saran
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, Adapun beberapa saran yang dapat
diberikan :
● Pada praktikan diharapkan agar mahasiswa dapat memahami prosedur kerja
sebelum melakukan praktikum.
● Diharapkan pada saat praktikum dihrapkan agar mahasiswa dapat lebih teliti
dalam melakukan penimbangan agar hasil yang didapat lebih maksimal.
● Diharapkan praktikan lebih teliti pada saat pembacaan thermometer.
DAFTAR PUSTAKA
1. Harnanto, Ari, Ruminten. 2009. Kimia 3 : Untuk SMA/M Kelas XII. Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
2. Chang, Raymond. 2003. Kimia Dasar Jilid 1. Jakarta : Erlangga
3. Atkins, PW. 1994. Kimia Fisik II. Jakarta : Erlan
LAMPIRAN
wpl