TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sifat Koligatif Larutan
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada macamnya
zat terlarut tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut
(kosntrasi zat terlarut). Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi
larutan dan sifat larutan itu sendiri. Jumlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak
sama dengan jumlah partikel dalam larutan elektrolit, walaupun konsentrasi
keduanya sama. Hal ini dikarenakan larutan non elektrolit terurai menjadi ionionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak terurai menjadi ion-ion. Dengan
demikian sifat koligatif larutan dibedakan atas sifat koligatif larutan non elektrolit
dan sifat koligatif larutan non elektrolit (Ratna,2009).
Larutan terlarut mengandung zat terlarut non-volatil menunjukkan sifat berikut :
1.
2.
3.
4.
yang berada pada larutan. Relasi yang dekat antara satu sama lain melalui penjelasan
secara umum, sifat tersebut di klasifikasikan sebagai sifat koligatif (Bahl, dkk.,
2007).
demikian,
molekul
pelarut
lebih
kecil
kecenderungannya
untuk
Gambar 2.1 Tekanan Uap Versus Temperatur dari Pelarut Murni dan Larutan
dengan Zat Terlarut Nonvolatil
Elektrolit ialah zat yang larutannya dalam air atau leburannya dapat
menghantarkan aliran listrik. Larutan elektrolit juga menunjukkan sifat-sifat
koligatif, tetapi lebih besar dari zat nonelektrolit dengan konsentrasi yang sama.
Untuk larutan encer, ternyata sifat-sifat koligatif larutan elektrolit dari HCl, NH 4Cl 2
kali lebih besar; CaCl2, K2SO4 3 kali lebih besar dan K3[Fe(CN)6], AlCl3 4 kali lebih
besar daripada yang diperhitungkan menurut rumus untuk larutan nonelektrolit
(Sukardjo, 1989).
Hukum Raoult hanya berlaku untuk larutan nonelektrolit. Untuk larutan
elektrolit berlaku:
Tb = m Kb i
(Chang, 2003)
Dimana :
i = 1 + (n - 1)
n = banyaknya ion
= derajat ionisasi
untuk elektrolit kuat ( = 1), harga i = n
(Chang, 2003)
2.4 Aplikasi Kenaikan Titik Didih Pemisahan Otomatis Cairan Organik
Berdasarkan Titik Didihnya
Proses evaporasi dan kondensasi caria telah lama diamati dan dipelajari selama
waktu yang lama dengan investigasi sistematik pertama pada proses evaporasi air
oleh Dalton pada tahun 1803. Jumlah kecil dari satu atau lebih cairan yang memiliki
titik didih tinggi tersebar pada jumlah besar dari satu atau lebih campuran cairan
yang mempunyai titik didih yang lebih rendah dapat dipisahkan.
Sistem yang telah dirangkai memiliki kegunaan yang luas. Sistem tersebut dapat
digunakan pada industri minyak untuk pemisahan cairan-cairan yang berbeda ke
dalam ruang masing-masing. Sistem tersebut dapat juga digunakan dalam industri
cat, industri kimia dan secara luas pada industri gula. Terutama pada industri gula,
proses dapat digunakan untuk mengekstrak molases. Molases adalah sisa dari tebu
dari mana gula sudah diekstrak. Molases dianggap sebagai bahan bakar bio. Hal ini
dapat memberikan produk yang menguntungkan dari industri yang biasanya dibuang.
Sistem ini terbagi dalam empat tahap yaitu mendidihkan cairan, kondensasi,
Mulai
Dimasukan sampel ke dalam labu alas bulat
Selesai