Disusun Oleh :
NIM : 191810301018
Kelompok/kelas : 6/A
Sifat koligatif larutan itu merupakan suatu sifat fisis larutan yang hanya
bergantung pada jumlah konsentrasi partikel zat terlarut dan tidak tergantung
pada sifat zat terlarut pada larutan tersebut. Istilah sifat koligatif sendiri, berasal
dari bahasa latin yaitu colligarae yang artinya bergabung bersama. Terdapat
empat macam sifat koligatif larutan, yaitu penurunan tekanan uap larutan jenuh,
penurunan titik beku, kenaikan titik didih, dan tekanan osmotic (Brady, 1999).
1.3 Tujuan
1.3.1 Menguji penurunan titik beku larutan elektrolit dan non elektrolit.
1.3.2 Menguji penurunan titik beku laruan yang memiliki konsntrasi yang
berbeda-beda.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
(2.1)
Larutan elektolit kuat yaitu larutan yang semua molekulnya terurai menjadi
ion-ion (terionisasi sempurna) mempunyai harga derajat ionisasi mendekati 1.
Perbandingan tersebut biasa disebut dengan factor van’t hoff dan dinotasikan
dengan huruf “i”. Nilai dari factor van’t hoff dapat dinyatakan dengan
persamaan berikut.
i = 1 + (n – 1). α (2.2)
Keterangan :
α = derajat ionisasi
(Giancoli, 2001).
Sifat koligatif larutan non elektrolit merupakan sifat larutan yang tidak
tergantung pada macamnya zat terlarut tetapi hanya ditentukan oleh banyaknya
zat terlarut (konsentrasi zat terlarut). Larutan non elektrolit memiliki sifat antara
lain yaitu tidak dapat menghantarkan listrik karena tidak dapat terionisasi,
memiliki derajat ionisasi α = 0 (tidak terionisasi), tidak dapat menyalakan
lampu dan tidak menghasilkan gelembung pada elektroda, karena tidak dapat
menghantarkan listrik dan derajat ionisasi = 0, contohnya adalah larutan gula,
larutan alkohol, larutan urea (Petrucci, 1987).
Keterangan :
(Oktoby, 2001)
P = P0 . N1 (2.4)
Keterangan :
= Kb. m (2.6)
= Tb – Tb0 (2.7)
Keterangan :
m = molaritas (mol.Kg-1)
Penurunan titik beku pada konsepnya sama dengan kenaikan titik didih.
Larutan mempunyai titik beku yang lebih rendah dibandingkan dengan pelarut
murni. Selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan dinamakan
penurunan titik beku larutan ( ). Dirumuskan sebagai
berikut.
= Tf –Tf0 (2.8)
= m . Kf (2.9)
Keterangan :
m = molalitas
V = nRT (2.10)
= MRT (2.11)
= (2.12)
Keterangan :
= Tekanan osmosik
(Petrucci, 1987).
BAB 3 METODOLOGI PERCOBAAN
3.1.1 Alat
- Panci / Baskom
- Tabung reaksi
- Gelas Ukur 10 mL
- Labu Ukur 25 mL
3.1.2 Bahan
- Urea (CO(NH2)2)
- Sukrosa (Gula)
-Aquades
3.2 Diagram Alir
Suhu
larutan
Perubahan
suhu
b. Pengaruh Konsentrasi terhadap perubahan titik beku larutan
Suhu
larutan
Perubahan
suhu
a. Preparasi larutan
Hasil
b. Perubahan Titik Beku berbagai Jenis larutan
Hasil
c. Pengaruh Konsentrasi terhadap perubahan Titik Beku Larutan
Hasil
DAFTAR PUSTAKA
Aksara.
Farid, R dkk. 2012. “Model metal calon guru kimia mengenai sifat koligatif
Politeknik Makasasar.
Erlangga.
Petrucci, Ralph H. 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Edisi
Saksono, Nelson. 2014. “Analisis materi ajar kimia SMA/MA pada konsep sifat
Indonesia.
Universitas Jember