Disusun oleh
Nama : Heni Anggraini
NIM : 181810301005
Kelas : Kesetimbangan Kimia / A
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2020
BAB 1. PENDAHULUAN
Hasil
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Penurunan Titik Beku
Zat Tf ∆Tf
naftalen 73 oC -4oC
naftalen + sulfur 69oC -4oC
4.1.2 Penentuan Mr Sulfur
∆Tf m sulfur m naftalen Kf Naftalen Mr Sulfur
43,028oC 1 gram 5 gram 6,94oC/molal 347g/mol
4.2 Pembahasan
Praktikum kali ini mempelajari tentang penentuan berat molekul dengan penurunan
titik beku yang memiliki tujuan untuk mempelajari sifat koligatif larutan, menentukan
berat molekul zat terlarut dengan metode penurunan titik beku dan sekaligus menguji
keakuratan metode tersebut dengan membandingkan berat molekul dari rumus molekul.
Sifat koligatif merupakan sifat larutan yang bergantung pada jumlah partikel (zat terlarut)
dan bukan oleh jenisnya. Sifat koligatif ada empat dan salah satunya adalah penurunan titik
beku (∆Tf). Titik beku adalah suhu dimana terjadi perubahan fasa dari wujud cair ke padat
pada pelarut tertentu, sedangkan penurunan titik beku merupakan selisih antara titik beku
pelarut dan larutan dimana titik beku larutan lebih rendah daripada titik beku pelarut.
(Chang, 2005).
Percobaan pertama yang dilakukan dalam praktikum penentuan berat molekul
dengan penurunan titik beku kali ini adalah menentukan titik beku larutan naftalene.
Langkah awal yang dilakukan adalah air sebanyak 350 mL dimasukkan ke dalam gelas
kimia 500 mL. Air yang digunakan dalam percobaan kali ini tidak terlalu banyak agar
waktu pemanasan tidak terlalu lama. Gelas kimia yang berisi air kemudian dipanaskan.
Gelas kimia yang dipanaskan ini berfungsi sebagai wadah untuk memanaskan ataupun
melelehkan sampel. Sampel naftalene yang telah ditimbang sebanyak 5 gram kemudian
dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Langkah selanjutnya tabung reaksi dijepit pada statif
dan dipanaskan dalam gelas kimia berisi air yang telah dipanaskan sebelumnya. Padatan
naftalene dalam tabung reaksi tersebut lama kelamaan akan meleleh sehingga berubah fasa
menjadi cair karena temperatur yang tinggi. Hal ini sesuai literature Labchem (2020) yang
menyebutkan bahwa naftalen memiliki titik leleh sebesar 80,2 oC sehingga naftalen
meleleh dengan cepat pada suhu 80 oC sampai 70 oC. Naftalen diaduk dengan tujuan agar
naftalen meleleh dengan sempurna dan dihasilkan larutan berwarna kuning. Tabung reaksi
kemudian dikeluarkan dari waterbath dan dijepit menggantung pada suhu kamar.
Perlakuan tersebut bertujuan agar suhu naftalene mengalami penurunan dan naftalene
membeku. Fungsi pembekuan dalam tabung reaksi pada temperatur ruang adalah untuk
mengetahui titik beku pelarut murni berdasarkan percobaan. Termometer dimasukkan ke
dalam tabung reaksi untuk mengukur suhu naftalene setiap 30 detik sekali. Naftalene akan
berada pada suhu konstan dalam fasa padatannya. Titik beku dari naftalene dapat diketahui
ketika suhu telah konstan dalam setiap waktu yang terbaca oleh termometer. Titik beku
naftalene pada pengukuran kali ini diperoleh nilai sebesar 73 oC.
Percobaan kedua yang dilakukan yaitu menentukan titik beku campuran, dalam hal
ini menggunakan naftalene yang dicampurkan dengan sulfur. Tahapan yang dilakukan
tetap sama dengan penentuan titik beku larutan murni (naftalene). Sulfur yang telah
ditimbang sebanyak 107 gram dicampurkan kedalam naftalene dalam tabung reaksi yang
telah dilelehkan sebelumnya. Campuran naftalene dan sulfur dipanaskan kembali sambil
diaduk sampai larutan homogen. Pengadukan dilakukan untuk mempercepat proses
pelelehan campuran. Titik leleh campuran berbeda dengan pelarut murni karena dalam
campuran, pelarut dan zat terlarut akan meleleh secara bergantian dikarenakan kedua zat
ini memiliki titik leleh yang berbeda-beda. Naftalene yang merupakan pelarut dengan titik
leleh lebih rendah yaitu sebesar 80,2 oC akan meleleh terlebih dahulu dan kemudian sulfur
sebagai zat terlarut yang meleleh karena memiliki titik leleh lebih tinggi yaitu sebesar
115,21 oC. Tabung reaksi kemudian dikeluarkan dari waterbath dan dijepit menggantung
pada suhu kamar. Perlakuan ini bertujuan agar suhu campuran mengalami penurunan dan
campuran dapat membeku. Pembekuan dalam tabung reaksi pada suhu ruang berfungsi
untuk mengetahui titik beku campuran berdasarkan percobaan. Termometer dimasukkan ke
dalam tabung reaksi untuk mengukur suhu campuran setiap 30 detik sekali. Penurunan
suhu tersebut lama-kelamaan akan konstan yang menandakan bahwa titik beku campuran
naftalene dengan sulfur telah tercapai. Titik beku campuran yang diperoleh pada percobaan
yaitu sebesar 69oC. Titik beku dapat dicapai ketika suhu telah konstan. Titik beku dari
campuran naftalen dan sulfur dapat diketahui ketika suhu telah konstan dalam setiap waktu
yang terbaca pada termometer. Campuran naftalen dan sulfur yang telah membeku pada
suhu kamar tersebut dilelehkan kembali, hal tersebut bertujuan supaya lebih mudah untuk
mengeluarkan termometer.
Titik beku yang dihasilkan oleh campuran naftalen dengan sulfur
yaitu 69oC lebih kecil dari titik beku pelarut murninya (naftalen) yang
memiliki titik beku sebesar 73oC. Hasil yang diperoleh ini telah sesuai
dengan literatur karena menurut Bird (1993), titik beku dari suatu
campuran akan lebih kecil dari titik beku zat murninya, hal ini
dikarenakan zat-zat penyusunnya membentuk produk baru sehingga
berpengaruh terhadap sifat fisik maupun kimianya. Hasil nilai titik beku
yang diperoleh dari naftalen murni serta dari campuran antara naftalen
dengan sulfur ini digunakan untuk mengetahui nilai penurunan titik
bekunya. Penurunan titik beku merupakan selisih antara titik beku larutan campuran
dengan titik beku pelarut murninya. Hasil penurunan titik beku (∆ T f ) yang diperoleh yaitu
sebesar -4oC. Hasil ∆ T f yang telah diperoleh ini kemudian digunakan untuk
menentukan berat molekul dari sulfur. Berat molekul sulfur yang
diperoleh yaitu sebesar -347 g/mol. Hasil berat molekul sulfur yang diperoleh
akan berubah mengikuti penurunan titik beku.
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum penentuan berat molekul dengan penurunan titik beku kali
ini adalah sebagai berikut :
1. Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada macamnya zat
terlarut tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut (konsentrasi
zat terlarut). Penurunan titik beku merupakan salah satu dari sifat koligatif larutan.
Hasil penurunan titik beku dari naftalen yang ditambahkan dengan sulfur adalah
sebesar -4oC.
2. Penentuan berat molekul zat terlarut dapat dicari dengan metode penurunan titik beku
g 1000
berdasarkan persamaan ∆Tf = × × Kf . Hasil berat molekul yang
Ar P
diperoleh pada percobaan ini yaitu sebesar -347g/mol.
5.2 Saran
Saran pada percobaan penentuan berat molekul dengan penurunan titik beku
kali ini adalah sebaiknya praktikan lebih memahami materi percobaan agar pada saat
melakukan percobaan dapat lebih mengerti dan paham mengenai hasil pengamatan
yang diperoleh. Praktikan juga harus lebih teliti dan hati-hati dalam percobaan yang
dilakukan agar hasil yang diperoleh dapat akurat dan presisi. Praktikan juga harus lebih
teliti dalam mengontrol perubahan suhu yang muncul pada termometer.
DAFTAR PUSTAKA
Bird. 1993. Kimia Fisika untuk Universitas Cetakan ke-2. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama.
Chang, R. 2005. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta: Erlangga
LabChem. 2020. Material Safety Data Sheet Of Aquadest. [Serial Online].
https://www.labchem.com (diakses pada tanggal 10 April 2020).
LabChem. 2020. Material Safety Data Sheet Of Naphthalene. [Serial Online].
https://www.labchem.com (diakses pada tanggal 10 April 2020).
LabChem. 2020. Material Safety Data Sheet Of Sulfur. [Serial Online].
https://www.labchem.com (diakses pada tanggal 10 April 2020).
Moechtar, 1990. Farmasi Fisik. UGM-press: Yogyakarta
Mulyani, Sri dan Hendrawan. 2000. Kimia Fisik II. Universitas Pendidikan Indonesia:
Bandung
Tim Kimia Fisik. 2020. Penuntun Praktikum Kesetimbangan Kimia. Universitas Jember:
Jember
Yazid, Estein. 2005. Kimia Fisika untuk Paramedis. Andi Offset: Yogyakarta
LAMPIRAN
∆Tf = m x Kf
g 1000
∆Tf = × × Kf
Ar P
1g 1000
∆Tf = × x 6,94oC/molal
64 g/mol 5g
∆Tf = 21,6875oC
b. Mencari Mr Sulfur
∆Tf = m x Kf
g 1000
∆Tf = × × Kf
Mr P
1 g 1000
-4oC = × x 6,94oC/molal
Mr 5g