Anda di halaman 1dari 24

PERCOBAAN III

RUMUS EMPRIS SENYAWA DAN HIDRASI AIR

I.

Tujuan
1. Mencari rumus empiris dari suatu senyawa dan menetapkan rumus
molekul senyawa tersebut
2. Mempelajari cara mendapatkan data percobaan dan cara memakai data
untuk menghitung rumus empiris
3. Mempelajari sifat-sifat senyawa berhidrat
4. Mempelajari reaksi bolak-balik hidrasi
5. Menentukan persentase air dalam suatu berhidrat

II.

Teori
Dalam kimia dikenal dengan tiga macam rumus, yaitu rumus empiris (RE),

rumus molekul (RM), dan struktur molekul.


Rumus empiris menyatakan perbandingan atom unsur dalam senyawa.
Contohnya dalam rumus etana terdapat karbon dan hidrogen dengan
perbandingan atomnya 1 : 3, sedangkan glukosa mengandung karbon, oksigen,
dan hidrogen dengan perbandingan 1 : 2 : 1. Dengan demikian RE kedua
senyawa adalah
(CH 3)n

(CH 2 O)n

RE Etana

RE Glukosa

Rumus molekul menyatakan baik jenis maupun jumlah atom yang terdapat
dalam satu molekul. Kita kembali ke contoh etana dan glukosa diatas. Dari
penyelidikan ternyata etana dan glukosa me,punyai n masing-masing 2 dan 6,
sehingga Rmnya adalah:
C2 H 6
Etana

C6 H 12 O6
Glukosa
(Syukri S,1999:45-46)

Rumus paling sederhana dari suatu molekul dinamakan rumus empiris,


yaitu rumus molekul yang menunjukkan perbandingan atom-atom penyusun
molekul paling sederhana dan merupakan bilangan bulat. Rumus empiris
merupakan rumus molekul yang diperoleh dari percobaan. Contoh, rumus

molekul benzena adalah

C6 H 6

molekul hidrogen peroksida adalah

, rumus empirisnya adalah CH. Rumus


H 2 O2

, rumus empirisnya HO. Rumus

empiris dapat juga menunjukkan rumus molekul apabila tidak ada informasi
tentang massa molekul relatif dari senyawa itu.
(Yayan sunaryo:2010,82-85)
Rumus empiris atau rumus sederhana menyatakan perbandingan mol
unsur-unsur dalam suatu senyawa. Untuk menentukan rumus empiris diperlukan
perbandingan mol antar unsur-unsur penyusun rumus empiris dari pengukuran
hasil percobaan persen susunan senyaw. Misalnya pada senyawa benzena dengan
rumus molekul

C6 H 6

mempunyai rumus empiris

(CH )n

karena

perbandingan mol antara C dan H 6 : 6 atau bila disederhanakan = 1 : 1. Artinya


dari rumus empiris tersebut dapat diperoleh senyawa lain dengan mengubah
C2 H 2
faktor n, misalnya = (CH )2 =
.
(Ir.Tety Elida S,1996:74)
Rumus empiris biasanya digunakan untuk zat-zat yang terdiri dari
molekul-molekul diskrit, kalsium karbonat

CaCO3

, natrium klorida

(NaCl) . Dari suatu rumus massa setiap unsur dapat dihitung karena rumus
suatu senyawa menyatakan jumlah dan macam atom. Sebaliknya dari massa
setiap unsur dalam suatu cuplikan senyawa dapat ditentukan rumus senyawa
tersebut. Oleh karena itu untuk menentukan rumus empirirs diperlukan data
tentang macam unsur dalam senyawa. Persen komposisi unsur dan massa atom
relatif unsur-unsur itu.
Tahap-tahap dalam penentuan rumus empiris. Setelah diketahui macam
rumus yang terdapat dalam suatu senyawa yaitu dengan suatu analisis kualitatif.
Maka kini perlu ditentukan % komposisi unsur, kemudian menentukan jumlah
mol setiap unsur yang terdapat dalam sejumlah senyawa dan untuk mudahnya
dalam 100 g senyawa. Untuk menentukan jumlah mol diperlukan data massa
atom relatif setelah jumlah mol diperlukan data massa atom relatif. Setelah

jumlah mol setiap unsur yang tentu akan sama dengan perbandingan atom dari
perbandingan atom dapat ditentukan dengan mudah rumus senyawa.
(Drs.Hiskin achmad,dkk,1994:66)
Rumus molekul adalah suatu rumus yang menyatakan tidak hanya jumlah
relatif atom-atom dari setiap elemen tetapi juga menunjukkan jumlah aktual
atom-atom setiap unsur penyusun dalam satu molekul senyawa. Misalnya kita
kenal benzena mempunyai rumus molekul

C6 H 6

artinya benzena tersusun

dari enam buah atom C.


(Ir. Tety Elida S,1996:72-74)
Rumus molekul memberikan jumlah mol setiap jenis atom dalam satu mol
molekul senyawa data yang diperlukan untuk memerlukan rumus molekul:
a) Rumus Empiris
b)Massa molekul relatif (kira-kira)
Data yang dibutuhkan untuk menentukan rumus empiris:
a) Macam unsur dalam senyawa (analisis kualitatif)
b)Persen komposisi unsur
c) Massa atom relative unsur-unsur bersangkutan
(Ahmad Hiskia,2001:123)
Air merupakan senyawa serbaguna yang berpartisipasi dalam berbagai
reaksi kimia di bumi. Air hidrasi adalah air yang terkandung dalam kristal yang
terikat pada ion atau molekul yang membentuk kristal. Fakta bahwa kristalisasi
tidak terjadi tanpa air, meskipun air tidak menciptakan ikatan dengan ion kristal
inti. Yang mengejutkan air hidrasi mempengaruhi warna kristal dengan bentuk.
Setelah menyelesaikan kristalisasi, sebagian kecil dari kadar air yang menjadi
bagian dari struktur kristal dan dikenal sebagai kristalisasi air dan hidrasi air.
Hidrasi air yang terkandung dalam struktur dan struktural kristal dari senyawa
organik. Yang diukur dari segi jumlah molekul air yang terkait dalam setiap
molekul senyawa.
(Tim Dosen Kimia UNHAS,2009:102)
Senyawa hidrat adalah senyawa yang mengikat molekul-molekul air.
Molekul air yang terikat dinamakan molekul hidrat. Penentuan molekul hidrat

yang terikat dilakukan dengan cara memanaskan garam terhidrat (mengandung


air) menjadi garam anhidrat (tidak mengandung air).
(Campbell,2002:50-51)
Senyawa anhidrat adalah senyawa yang kehilangan molekul air karena
pemanasan terus menerus. Senyawa hidrat disebut juga senyawa kristal yang
mengandung molekul yang mempunyai ikatan hidrogen.
(Rahmi,2006:74)
Pemahaman tentang hidrasi ir sangat banyak manfaatnya utnuk setiap
aspek kehidupan. Dalam bidang farmasi, prinsip hidrasi air digunakan dalam
pembuatan alkohol melalui hidrasi langsung dan seperti yang diketahui bahwa
alkohol merupakan bahan dasar dalam industri dan dunia farmasi.
(Gholil Ibnu,2007:11)
Senyawa atau zat padat yang tidak mengandung air disebut anhidrat.
Misalnya CaO yang merupakan anhidrat basa dari

Ca(OH )2 . Sedangkan

senyawa yang mengandung atau mengikat molekul air secara kimia sebagai
bagian dari kisi kristalnya disebut senyawa anhidrat. Misalnya

BaCl 2 .2 H 2 O

Molekul air yang terikat dalam hidrat disebut dengan air hidrat.
(Willaniacatton,1989:205-206)

III.

Prosedur kerja
3.1 Alat dan Bahan:
3.1.1 Alat
Cawan krus dan tutupnya
Neraca
Kertas tisu
Kaki tiga
Penjepit krus
Arloji
Pipet tetes
Gelas arloji

Cawan porselin dan tutupnya


Segitiga penyangga
Bunsen
3.1.2 Bahan
Pita Mg (10-15 cm)
Kertas tisu
Air
10 mL asam hidrat 4 M
Detergen
Tembaga(II)sulfat pentahidrat

3.2 Skema Kerja


3.2.1 Rumus Empiris Senyawa
Pita Mg (10-15 cm)
diambil cawan krus dan tutupnya
ditimbang krus dan tutupnya hingga ketelitian 0,01 g
dicatat bobotnya
diambil sepotong
dibersihkan dengan kertas tisu
digulung
dimasukkan kedalam krus dan ditimbang
diletakkan krus dan isinya diatas kaki tiga yang dilengkapi
dengan segitiga porselen
dipanaskan krus beserta isinya dengan bunsen
diambil penjepit krus dan dibuka tutup krus agar udara
dapat masuk setelah dipanasi 20 menit
dilanjutkan pemanasan selama 20 menit lagi
dimatikan bunsen dan dibiarkan dingin sekitar 15 menit
40 tetes air
diteteskan kedalam cawan krus menggunakan pipet tetes

dipanaskan dengan api kecil selama 5 menit hingga tidak


ada lagi asap yang timbul
dimatikan bunsen
didinginkan krus selama 15 menit
ditimbang
dilanjutkan pemanasan dengan api kecil sekitar 20 menit
didinginkan
ditimbang krus dengan isinya dan tutupnya
Hasil

Bila tidak tersedia Mg dapat digunakan Cu dengan prosedur


sebagai berikut:
0,5 g Cu
dibersihkan cawan penguap
dipanaskan
didinginkan
ditimbang sampai bobotnya tetap
ditambahkan kedalam cawan
10 mL asam nitrat 4 M
dicampurkan kedalam cawan
ditutup dengan gelas gelas arloji
dipanaskan lagi sampai terbentuk kristal kekuningkuningan
didinginkan dalam suhu kamar
ditimbang cawan penguap beserta isinya sampai bobot
tetap
ditentukan rumus empiris dari oksida tembaga tersebut
Hasil

3.2.2

Hidrasi Air

Detergen dan air


diperiksa cawan porselin dan tutupnya
dicuci cawan
dibilas
Air suling

dibilas
HNO3 6
M
dibilas dengan larutan
Air suling
dikeringkan dan ditempatkan cawan pada segitiga
penyangga
diatur ketinggian kaki tiga
dipanaskan dengan keadaan penutup sedikit terbuka
dipanaskan dengan hati-hati
dipertahankan pemanasan hingga 5 menit
dihentikan pemanasan dan didinginkan pada suhu kamar
10-15 menit
dijaga cawan dan tutupnya selalu dalam keadaan bersih
ditimbang cawan beserta tutupnya
didapatkan contoh dari asisten
dicatat bobotnya
1 g sampel
ditempatkan dalam cawan
ditimbang beserta tutupnya
diletakkan cawan pada segitiga dengan tutup sedikit
terbuka
dipanaskan cawan selama 1 menit
dinaikkan panas hingga bagian atas cawan terlihat merah
dibiarkan pemanasan selama 10 menit
dihentikan pemanasan. Ditutup cawan
dibiarkan dingin pada suhu kamar
ditimbang
diulangi pemanasan sampai didapat bobot tetap
dihitung persentase air dalam contoh dan ditentukan
rumus hidratnya
Hasil

3.2.3

Reaksi bolak-balik hidrat

CuSO
Tembaga(II)Sulfat Pentahidrat ( 4 .5 H 2 O)

dimasukkan

setengah

spatula

tembaga

(II)

sulfat

pentahidrat kedalam cawan porselen


diambil sampel dan dicatat warnanya
ditutup cawan dengan kaca arloji
dipanaskan
dicatat hasil pengamatan
dihentikan pemanasan
diteteskan air yang terkumpul pada kaca arloji kedalam
cawan setelah dingin atau ditambahkan air lain jika tidak
terkumpul
Hasil

IV.

Hasil dan pembahasan


4.1 Data dan Perhitungan
4.1.1 Data

No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10

Bobot cawan krus+tutup


Bobot cawan krus+magnesium
Bobot magnesium
Bobot cawan krus+tutup+magnesium oksida
Bobot magnesium oksida
Bobot oksida
Bobot atom magnesium
Bobot atom oksida
Jumlah mol atom oksida
Jumlah mol atom magnesium

Bagaimana

Ulangan

Ulangan

mendapatkannya
Menimbang
Menimbang
(2)-(1)
Menimbang
(4)-(1)
(4)-(2)
Tabel berkala
Tabel berkala

I
62,34
38,86
23,53
61,2336
-1,1564
22,3736
24,3
16,0
1,5
1

II
62,34
38,86

.
11. Rumus empiris magnesium oksida
1. Senyawa Magnesium

2. Senyawa tembaga

Bobot cawan penguap = 37,7g


Bobot cawan penguap + tembaga = 38,7 g
Bobot cawan penguap + oksida tembaga = 39,5 g
Bobot oksida tembaga yang diperoleh = 1,8 g
Ditulis reaksi antara logam tembaga dengan asam sulfat

Mg2 O 3

24,3
16,0

A. Hidrat
1. Massa cawan kosong + tutup = 62,9921 gram
2. Massa cawan kosong + tutup + contoh = 63,99027 gram
3. Massa cawan kosong + tutup + contoh = 63,6542 gram
Pemanasan I
4. Massa cawan kosong + tutup + contoh = 63,628 gram
Pemanasan II
5. Massa cawan kosong + tutup + contoh = 63,428 gram
Pemanasan III
6. Massa contoh setelah pemanasan (bobot tetap) = 0,6621 gram
7. Massa contoh setelah pemanasan = 0,6621 gram
8. Massa air yang hilang dari contoh = 0,3365 gram
9. Persentase air yang hilang dari contoh = 33,70 %
10. Massa molar senyawa anhidrat = 159,5 mol
CuSO 4 .5 H 2 O
11. Rumus hidrat =
12. Jumlah zat anu = 9

B. Reaksi bolak-balik
CuSO 4 .5 H 2 O
a. Warna
= biru
b. Pada pemanasan

CuSO 4 .5 H 2 O

terdapat air pada kaca arloji

c. Warna contoh setelah pemanasan adalah putih pucat


H2O
d. Setelah pemanasan dan penambahan
terjadi warna biru
kembali
e. Persamaan reaksi
CuSO 4 .5 H 2 O CuSO4 + 5 H 2 O
CuSO 4 +5 H 2 O CuSO4 .5 H 2 O

4.1.2 Perhitungan
A. Senyawa magnesium
Bobot magnesium = (bobot cawan krus + Mg) (bobot cawan krus + tutup)
= 23,53 gram

Bobot oksida = (bobot cawan krus+tutup+magnesium oksida) (bobot cawan


krus+Mg) = 61,2336 38,86 = 22,3736 gram
Bobot oksida
Ar oksida

Mol atom oksida =

Mol atom magnesium =

22,3736
= 1,5 mol
16

Bobot Mg
Ar Mg

23,53
24,3 =0,97 mol=1 mol

Rumus empiris magnesium oksida


Mol magnesium : mol oksida
1 : 1,5
2:3
Rumus empiris =

Mg2 O3

B. Hidrat
Massa sampel = (massa cawan+tutu+contoh sebelum) (massa cawan+tutup)
= 63,6542 62,9921
= 0,6621 gram
Bobot air yang hilang=(massa cawan+tutup+contoh sebelum pemanasan)
(massa cawan + tutup + contoh setelah pemanasan)
=63,9907 63,6542=0,3365 gram.
Persentase air yang hilang dari contoh:
=

massa air yang h ilang


X100%
massa sampel

0,3365
= 0,9986 X100%
=33,70%

Mol air=

massa air yang h ilang 0,3365


=
= 0,019 mol
mr air
18

Mol

CuSO 4=

massa conto h setela h pemanasan 0,6621


=
=0,00415 mol
mr CuSO 4
159,5

Mol

CuSO 4

: mol

H2O

0,00415 : 0,019
1 : 4,58
1:5
Jadi, rumus hidratnya

CuSO 4 .5 H 2 O

4.2 Pembahasan
Dari praktikum yang berjudul Rumus Empiris Senyawa dan Hidrasi Air
dapat dibahas sebagai berikut:
Percobaan ini bertujuan untuk mencari rumus empiris dari suatu senyawa
dan menetapkan rumus molekul senyawa tersebut, mempelajari cara mendapatkan
data percobaan dan cara memakai data untuk menghitung rumus empiris,
mempelajari sifat-sifat senyawa berhidrat, mempelajari reaksi bolak-balik hidrasi,
dan menentukan persentase air dalam suatu berhidrat.

Pada percobaan ini praktikan melakukan 3 macam percobaan yaitu


percobaan untuk menentukan rumus empiris, percobaan tentang hidrasi air dan
percobaan tantang reaksi bolak-balik hidrasi.
A. Rumus Empiris Senyawa
Rumus empiris itu sendiri adalah ekspresi sederhana jumlah relatif setiapsetiap jenis atom. Rumus empiris menyatakan rasio atom terkecil dari
perbandingan pembentuk sebuah senyawa.
Data yang telah diperoleh dari percobaan yang telah dilakukan bobot
magnesium=25,53 gram. Boobt oksida=22,3736 gram. Mol Mg=1 mol. Mol
oksida=1,5 mol.
Sehingga untuk menentukan rumus empiris magnesium oksidadapat dilakukan
dengan cara membandingkan mol Mg dan mol oksigen sehingga didapat hasil 2:3
dan rumus empirisnya adalah

Mg2 O3

Ketika pemanasan dilakukan tutup dibukadengan tujuan agar pita magnesium


dapat bereaksi dengan udara bebas seperti yang kita ketahui bahwa udara
mengandung banyak gas seperti oksigen dan nitrogen. Kita hanya dapat
memprediksi pita Magnesium bereaksi dengan gas apa, membentuk apa dengan
melihat massa perhitungan yang mendekati. Misalkan magnesium bereaksi
dengan oksigen membentuk MgO kita harus mencari mol Mg dan mol
2 Mg ( s) +O2( g ) 2 MgO
Mula-mula:

2mol

1,5mol

Reaksi:

2mol

1mol

2mol

0,5mol

2mol

Sisa:

O2

Massa MgO yang terbentuk = 2 mol X 40,3

gr /mol =80,6 gram

Kemudian jika magnesium bereaksi dengan gas nitrogen, maka:

3 Mg( s) + N 2( g) Mg 3 N 2
Mula-mula:

3mol

Reaksi:

3mol

Sisa:

Massa

Mg3 N 2

1mol

x-1mol

3mol

yang terbentuk = 3mol X 96,9

Dan bila magnesium bereaksi dengan

3mol

NO2

gr /mol =290,7 gram.

, maka

NO
Mg( 2)2 +2 H 2 O
Mg ( s) +2 NO 2
Mula-mula:

1mol

Reaksi:

1mol

Sisa:

Massa

zmol

NO
Mg( 2)2

z-2mol

2mol
1mol

1mol

2mol
2mol

yang terbentuk adalah 1mol X 148,3%

gr /mol =148,3

gram.
Dari percobaan ini dapat kita lihat bahwa pita Mg bereaksi dengan beberapa
gas diudara membentuk senyawa yang berbeda, kemudian bereaksi dengan air
membentuk senyawa yang berbeda pula. Kita juga dapat melihat rumus empiris
tiap senyawa baru yang terbentuk berdasarkan nisbah terkecil jumlah atom yang
terdapat dalam senyawa tersebut.

B. Hidrasi Air
Data yang diperoleh dari percobaan adalah massa cawan dan tutupnya 62,9921
gram. Massa cawan + tutup setelah pemanasan adalah 63,6542 gram. Massa
contoh setelah pemanasan 0,6621 gram, massa air yang hilang adalah 0,3365
gram. Persentase air yang hilang dari contoh adalah 33,70%. Dari data persentase
air yang hilang dapat dicari rumus hidratnya, yaitu dengan mencari mol
dan mol

H2O

Mol air =

CuSO 4

kemudian dibandingkan.
massa air 0,3365
=
=0,019 mol
Mr air
18

massa CuSO4 0,6621


CuSO
=
=
=0,00415 mol
4
Mol
Mr CuSO 4
159,5

Mol

CuSO 4

: mol air

0,00413 : 0,019
1 : 4,56
1:5
Jadi, rumus senyawa hidrat yang digunakan pada praktikum ini adalah
CuSO 4 5 H 2 O

yang berarti 1 mol

CuSO 4

mengikat 5 molekul air. Apabila

molekul hidrat dipanaskan maka molekul air akan lepas dari hidrat dan menguap
keudara bebas tanpa mengubah komposisi senyawa.
Dari pembahasan diketahui massa sampel yang digunakan 0,9986 gram dan
tidak tepat 1 gram. Hal ini dikarenakan kurang telitinya praktikan dalam
menimbang massa zat.
C. Reaksi bolak-bali hidrat

Sebelum
CuSO 4 5 H 2 O

pemanasan

senyawa

tembaga(II)sulfat

berwarna biru, setelah pemanasan terjadi perubahan warna

terjadi dari biru menjadi putih, lalu ditambahkan


kembali. Sebenarnya warna biru tersebut adalah
CuSO 4

pentahidrat

H2O
H2O

akan menjadi biru


yang diikat oleh

pada saat pemanasan air akan lepas dan menguap sehingga menjadi

putih. Setelah ditambah

H2O

air diikat kembali oleh

CuSO 4

kedalam

struktur hidratnya, berikut reaksinya:


CuSO 4 5 H 2 O CuSO4 + 5 H 2 O
Biru

Putih

CuSO 4 +5 H 2 O CuSO 4 5 H 2 O
Putih

Biru

Sehingga reaksinya adalah


CuSO 4 5 H 2 O
CuSO 4+ 5 H 2 O
Reaksi tersebut

merupakan bukti dari reaksi bolak-balik hidrasi pada

senyawa hidrat berubah menjadi senyawa anhidrat karena air yang dikandung
lepas. Setelah ditambah air berubah menjadi senyawa hidrat kembali.
Sifat senyawa hidrat yaitu:
1. Membentuk kristal
2. Mengandung molekul air
3. Mengalami reaksi bolak-balik

Pada praktikum kali ini percobaan rumus empiris senyawa yang


menggunakan bahan tembaga (Cu) tidak dilakukan, hal ini karena keterbatasan
alat yang ada di laboratorium sehingga bahan yang digunakan adalah Mg.

V.

Kesimpulan dan saran


5.1 Kesimpulan
1. Rumus empiris menunjukkan perbandingan bilangan bulat paling
sederhana dari atom-atomnya tetapi tidak selalu menunjukkan
jumlah atom sementara dalam suatu molekul. Sedangkan, rumus
molekul menunjukkan jumlah ekksak atom-atom dari setiap unsur
dalam unit terkecil suatu zat.
2. Rumus empiris dapat ditentukan dengan cara mencari massa dari
tiap

unsur

penyusun

senyawa,

diubah

ke

satuan

mol,

menyederhanakan perbandingan mol tiap unsur merupakan rumus


empiris.
3. Sifat-sifat

senyawa

berhidrat

yaitu:

membentuk

kristal,

mengandung molekul air, dan mengalami reaksi bolak-balik.


4. Pada reaksi bolak-balik hidrasi senyawa hidrat akan berubah
menjadi senyawa anhidrat melalui proses pemanasan akan berubah
menjadi senyawa hidrat kembali melalui penambahan air.
5. Menentukan persentasi air yang hilang adalah dengan rumus:
massa air yang hilang
air yang h ilan g=
X 100
massa sebelum pemanasan
5.2 Saran

Dalam percobaan ini sebaiknya praktikan lebih teliti dalam melakukan


penimbangan agar hasilnya lebih akurat dan diharapkan sangat berhati-hati
dalam menggunakan zat kimia pada percobaan ini. Dan semoga alat-alat di
laboratorium dan bahannya lebih lengkap lagi.

DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Hiskin,Drs.1994.Kimia.Jakarta:Erlangga
Ahmad, Hiskia.2001.Kimia Larutan.Bandung:Citra Aditia Bakti
Elida, Tety S.Ir.1996.Pengantar Kimia Diktat Kuliah.Jakarta:Gunadarma
Ibnu, Gholil Gaiyar.2007.Kimia Farmasi Analisis.Yogyakarta:Pustaka Pelajar
S, Syukri.1999.Kimia Dasar I.Bandung:ITB
Sunarya, Yayan.2010.Kimia Dasar I:Berdasarkan prinsip-prinsip kimia
terkini.Bandung:CV Yrama Widya
Tim Dosen Kimia UNHAS.2009.Kimia Dasar I.Makasar:UNHAS
Willaniacatton.1985.General Chemistry.Sounders College Publishing:New
York

LAMPIRAN
Pertanyaan Prapraktikum
1. Apakah yang dimaksud dengan rumus empiris dan rumus molekul ?
2. Jika dalam 5 gram tembaga klorida terdapat 2,35 gram tembaga dan 2,65
gr klorida, tentukan rumus yang paling sederhana dari tembaga klorida
tersebut.
3. Definisikan apa yang dimaksud hidrat.
4. Suatu sampel diketahui berupa hidrat yaitu zink sulfat

ZnSO
( 4 ) . Bila 300

gram sampel dipanaskan hingga bobotnya tetap, bobot yang tersisa adalh
1,692 g. Bagaimana rumus garam hidrat ini ?
Jawab:
1. rumus empiris merupakan rumus paling sederhana dari suatu molekul,
yaitu rumus molekul yang menunjukkan perbandingan atom-atom
penyusun molekul paling sederhana dan merupakan bilangan bulat.
rumus molekul adalah rumus kimia yang menyatakan jumlah atom-atom
dari unsur-unsur yang menyusun satu molekul kaitannya dengan rumus
empiris, rumus molekul merupakan kelipatan dari rumus empiris.
2. Diketahui:masssa Cu = 2,35 gr

Ar Cu = 65,4
Massa Cl = 2,65 gr
Ar Cl = 35,5
Massa tembaga klorida = 5 gr
Ditanya: RE ?
Jawab:
massaCu 2,35
=
=0,04 mol
Mol=
Ar Cu
65,4

Mol Cl=

massaCl 2,65
=
=0,08 mol
Ar Cl
35,5

Perbandingan mol Cu : mol Cl = 0,04 mol : 0,08 mol


= 1: 2
CuCl2
Jadi rumus empirisnya adalah
3. Hidrat adalah senyawa (padatan) yang mengikat beberapa molekul air
sebagai bagian dari struktur kristalnya. Molekul air tersebut biasanya dapat
dihilangkan dengan pemanasan tanpa mengubah komposisi senyawa.
4. Diketahui:
Massa sampel: 3 gram
Massa sisa: 1,692 gr
ZnSO 4
Mr
: 161,4
Mr

H2O

: 18

Ditanya: rumus garam hidrat?


Jawab:
ZnSO 4 x H 2 O ZnSO 4 + H 2 O
3 gr

Mol

ZnSO 4

Mol

H2O

1,692 gr

1,308 gr

massa ZnSO 4
1,692
=
161,4 =0,01 mol
Mr ZnSO 4

massa H 2 O
1,308
= Mr H 2 O = 18 =0,07 mol

Mol

ZnSO 4

: mol

H2O

0,01 : 0,07
1:7
Jadi, rumus hidratnya =

ZnSO 4 7 H 2 O

Pertanyaan pascapraktikum
1. Bila logam magnesium yang digunakan bobotnya berbeda-beda,
apakah rumus empirisnya sama ? jelaskan.
2. Dari data dibawah ini, hitunglah rumus empiris senyawa. Suatu
senyawa sulfur dengan bobot 50,00 gr dipanaskan dengan kondisi
tertentu untuk menghasilkan senyawa sulfur oksigen. Bobot senyawa
sulfur oksigen 100,00 gr. Bagaimana rumus empiris senyawa tersebut.
3. Suatu senyawa setelah dianalisis ternyata mengandung 74,06%
okseigen dan sisanya nitrogen. Tentukan rumus empiris senyawa
tersebut.
4. Berapa gr logam zink yang akan larut dalam 1,5 kg HCl 37% dan
beberapa vollume gas hidrogen yang dibebaskan dalam keadaan
standar?
Jawab:
1. Ya, bila logam magnesium yang digunakan bobotnya berbeda-beda
maka rumus empirisnya tetap sama. Karena rumus empiris hanya
menyatakan perbandingan terkecil atom-aotm yang menyusun
senyawa itu.
2. Diket:
Massa S: 30 gr
Ar S: 32
Massa sulfur oksigen: 100 gr

Massa O: 50 gr
Dit: rumus empiris ?
Jawab:
massa S 50 gr
=
=1,5625mol
Mol S=
Ar S
32
massaO 50
= =3,125 mol
Mol O=
Ar O
16
Perbandingan mol S: mol O
1,5625 mol : 3,125 mol
1:2
SO 2
Jadi, rumus empirisnya
3. Diketahui:
Massa oksigen=74,06%
Ar O=16
Ar N=14
Ditanya:rumus empiris ?
Jawab:
Massa nitrogen=(100-74,06)%=25,94%
74,06
Mol O= 16 =4,63 mol
Mol N=

25,94
=1,85 mol
14

Perbandingan mol N : mol O


1,85 mol : 4,63 mol
2:5
N 2 O3
Jadi, rumus empirisnya
4. Diketahui:
HCl: 1,5 kg 37%
Ditanya: massa Zn ?
Jawab:
Massa HCl=1,5 kg 37%=555 gr
massa HCl 555
=
=15,20 mol
Mol HCl= Mr HCl
36,5
Zn+2 HCl ZnCl2 + H 2
7,6mol 15,20mol 7,6mol 7,6mol
Massa Zn=mol Zn X Ar Zn=7,6 mol X 64,5 mol
=490,2 gram
Volume

H2

dalam STP=mol

H2

=7,6 X 22,4
=170,24 L

X 22,4

Pertanyaan pasca praktikum


1. Kenapa dipilih cawan porselin yang baik (utuh) untuk percobaan
menentukan rumus hidrat (percobaan A)
2. Apa yang dimaksud dengan bobot tetap ?
3. Apa tujuan menutup mulu tabung reaksi pada percobaan B ? jelaskan
CuSO 4
4. Mengapa warna
yang biru berubah menjadi putih pada
pemanasan ?
5. Pemanasan harus dihentikan segera bila warna berubah menjadi cokelat
atau hitam. Jelaskan maksud dan tujuan kalimat tersebut
6. Suatu senyawa hidrat mempunyai massa 1,632 gr sebelum dipanaskan.
Hitung persentase air secara eksperimen pada hidrat
CuSO 4 5 H 2 O
7. Tuliskan reaksi setimbang dari pemanasan
jawab:
1. Karena cawan porselin digunakan untuk memanaskan zat maka cawan
porselin yang digunakan dalam keadaan baik. Jika tidak/kurang baik akan
mempengaruhi proses percobaan misalnyadari segi waktu. Selain itu juga
dapat mengakibatkan tumpahnya bahan kimia di dalam cawan langsung
mengenai api.
2. Bobot tetap adalah bobot yang didapat setelah veverapa kali pemanasan
hingga tidak ada terjadi perubahan lagi pada bobotnya.
3. Mulut tabung reaksi ditutup dengan tujuan tidak ada air dari senyawa
hidrat tersebut keluar dan membuktikan bahwa senyawa tersebut adalah
hidrat yang mengandung air.
CuSO 4
4. Warna biru
sebenarnya adalah air yang diikat, pada saat
dipanaskan air yang diikat tersebut lepas dan menguap sehingga warna
CuSO 4

yang tadinya berwarna biru berubah menjadi putih.

5. Pemanasan harus dihentikan segera bila warna berubah menjadi


coklat/hitam karena tidak ada lagi air ynag tersedia dan dapat membakar
zat serta tidak ada lagi bobot tetap.

6. Diket:
Massa sebelum pemanasan:1,632 gram
Massa setelah pemanasan:1,008 gram
Ditanya: persentase air yang hilang ?
Jawab:
Massa air yang hilang:1,632 gr 1,008 gr = 0,624 gr
Persentase air yang hilang:
massa air yang h ilang
X 100
massa sebelum pemanasan
0,624 gr
X 100
= 1,632 gr
=30,25%
7. Reaksi seimbang dari persamaan
CuSO 4 .5 H 2 O CuSO4 + 5 H 2 O
CuSO 4 +5 H 2 O CuSO 4 .5 H 2 O

CuSO 4 .5 H 2 O

adalah:

Anda mungkin juga menyukai