LABORATORIUM
Oleh :
III. Pendahuluan
Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang susunan, struktur,
sifat, perubahan, dan energi yang menyertai perubahan suatu zat atau
materi. Zat atau materi adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan
menempati ruang. Susanan materi meliputi komponen-komponen
pembentuk materi sedangkan struktur materi mencakup susunan partikel.
Hakikat ilmu kimia adalah suatu benda memiliki dapat mengalami
perubahan bentuk dan strukturnya. (Fahardjo dkk, 2016).
Ilmu kimia adalah cabang dari ilmu sains yang mempelajari fenomena
yang terjadi dialam. Hal-hal yang dipelajari dalam ilmu ini meliputi
perubahan, susunan dan materi yang sangat bermanfaat bagi kehidupan
manusia. Masyarakat tidak mengenal ilmu kimia dengan baik, mereka lebih
mengenal kimia sebagai hal yang berbahaya bagi kehidupan. Ilmu kimia jika
dipelajari lebih dalam justru akan sangat berperan penting dalam kelanjutan
hidup manusia (Parning dkk, 2007).
Ilmu kimia adalah ilmu yang bersifat abstrak sehingga perlu dilakukan
praktikum untuk menjadikanya lebih konkret. Pelaksanaan praktikum ini
dilakukan didalam tempat khusus yang dinamakan laboratorium. Saat
melakukan praktikum, praktikan harus sudah mengetahui dasar-dasar dalam
melakukan praktikum oleh karena itu mereka diharuskan membaca dan
memahami buku petunjuk praktikum. Praktikum dalam ilmu kimia tanpa
didasari dengan pengetahuan dan pemahaman yang mumpuni adalah hal
yang tidak memiliki manfaat dan tidak memiliki nilai guna. Pada praktikum
kimia pemahaman ini lebih diutamakan daripada hasil dari penelitian itu
sendiri (Lubis dkk, 2016). 3.1 MSDS (Material Safety Data
Sheet)
Akuades memiliki rumus kimia yaitu H2O. Air adalah senyawa yang
penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini
di Bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71%
permukaan Bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³)
tersedia di
Asam sulfat murni berupa cairan bening seperti minyak, dan oleh
karenanya pada zaman dahulu ia dinamakan 'minyak vitriol'. Asam
sulfat merupakan komoditas kimia yang sangat penting, dan
sebenarnya pula, produksi asam sulfat suatu negara merupakan
indikator yang baik terhadap kekuatan industri negara tersebut.[8]
Kegunaan utama (60% dari total produksi di seluruh dunia) asam
sulfat adalah dalam "metode basah" produksi asam fosfat, yang
digunakan untuk membuat pupuk fosfat dan juga trinatrium fosfat
untuk deterjen. Pada metode ini, batuan fosfat digunakan dan
diproses lebih dari 100 juta ton setiap tahunnya. Bahan-bahan baku
yang ditunjukkan pada persamaan di bawah ini merupakan
fluorapatit, walaupun komposisinya dapat bervariasi. Bahan baku ini
kemudian diberi 93% asam suflat untuk menghasilkan kalsium sulfat,
hidrogen fluorida (HF), dan asam fosfat. HF dipisahan sebagai asam
fluorida.
Asam sulfat digunakan dalam jumlah yang besar oleh industri besi dan
baja untuk menghilangkan oksidasi, karat, dan kerak air sebelum dijual
ke industri otomobil. Asam yang telah digunakan sering kali didaur ulang
dalam kilang regenerasi asam bekas (Spent Acid Regeneration (SAR)
plant). Kilang ini membakar asam bekas dengan gas alam, gas kilang,
bahan bakar minyak, ataupun sumber bahan bakar lainnya. Proses
pembakaran ini akan menghasilkan gas sulfur dioksida (SO2) dan sulfur
trioksida (SO3) yang kemudian digunakan untuk membuat asam sulfat
yang "baru". Kegunaan asam sulfat lainnya yang penting adalah untuk
pembuatan aluminium sulfat. Alumunium sulfat dapat bereaksi dengan
sejumlah kecil sabun pada serat pulp kertas untuk menghasilkan
aluminium karboksilat yang membantu mengentalkan serat pulp menjadi
permukaan kertas yang keras. Aluminium sulfat juga digunakan untuk
membuat aluminium hidroksida. Asam sulfat juga memiliki berbagai
kegunaan di industri kimia. Sebagai contoh, asam sulfat merupakan
katalis asam yang umumnya digunakan untuk mengubah
sikloheksanonoksim menjadi kaprolaktam, yang digunakan untuk
membuat nilon. Ia juga digunakan untuk membuat asam klorida dari
garam melalui proses Mannheim. Banyak H2SO4 digunakan dalam
pengilangan minyak bumi, contohnya sebagai katalis untuk reaksi
isobutana dengan isobutilena yang menghasilkan isooktana
(Wikipedia,2010 dkk Labchem,2009).
Fungsi dari alat alat tersebut diberikan secara umum karena saat
melangsungkan kegiatan, tidak mungkin disampaikan penulisan alat alat
diurutkan sesuai abjad untuk memudahkan dalam memahami fungsi dari
alat itu (Koesmdja, 2006).
- Gelas ukur
- Gelas Kimia
- Corong Pisah
- Gelas beaker
- Bunsen Pemanas
- Pipet
- Buret
- Termometer
- Statif
- Kertas Serap (Tisu)
- Timbangan/Neraca
- Gelas Arloji
- Erlenmeyer
4.1.2 Bahan
- Asam pekat (HCl)
- Aquades (H2O)
- Tembaga (Cu)
Aquades
Hasil
-Dimasukkan kedalam gelas beaker
Tabung reaksi
-Dihadapkan mulut tabung reaksi
kearah aman
selesai
Hasil
Hasil
Akuades = 5 mL
5.1.2 Pengukuran massa Massa
1 = 0,20 g
Massa 2 = 0,16 g
5.1.3 Menentukan massa jenis cairan dan padatan menggunakan gelas ukur
Percobaan 1
Massa gelas ukur = 31,30 g
Massa gelas ukur + akuades = 41,19 g
Massa akuades = 9,89 g
Percobaan 2
Massa gelas ukur = 31,32 g
Massa gelas ukur + akuades = 41,20 g
Massa akuades = 9,88 g
5.1.4 Menentukan massa jenis cairan dan padatan menggunakan buret
Volume akuades = 80 mL
Massa botol + tutup = 16,79 g
Volume akuades dalam botol 1 = 5 mL
Volume akhir buret = 42 mL
Massa botol + akuades = 21,93 g
Massa akuades = 5,14 g
Volume akuades dalam botol 2 = 6 mL
Volume akhir buret = 41 mL
Massa botol + akuades = 22,91 g
Massa akuades = 6,12 g
5.2. Perhitungan
5.2.1.Pengukuran massa
Rata-rata = gram
5.2.2. Menentukan massa jenis cairan dan padatan menggunakan gelas ukur
Percobaan 1
Massa gelas ukur = 31,30 g
Volume akuades = 100 mL = 0,1 L
Massa gelas ukur + akuades = 41,19 g
Massa akuades = (massa gelas ukur +akuades) – massa gelas ukur
= 41,19-31,30 = 9,89 g
Massa jenis g/L
Percobaan 2
Massa gelas ukur = 31,32 g
Volume akuades = 100 mL = 0,1 L
Massa gelas ukur + akuades = 41,20 g
Massa akuades = (massa gelas ukur +akuades) – massa gelas ukur
= 41,20-31,32 = 9,88 g
Percobaan 1
Volume = 5 mL = 0,005 L
Percobaan 2
Volume = 6 mL = 0,006 L
Rata-rata = g
6.1.1 Tabel Hasil Penentuan Massa Jenis Cairan dan Padatan Menggunakan
Gelas
Ukur
Massa Massa gelas Massa Volume Massa jenis
No gelas ukur ukur + akuades
(g) (mL) (g/mL)
kering (g) akuades (g)
PEMBAHASAN
Dalam mengencarkan asam sulfat pekat, kita harus menuangkan
aquades terlebih dahulu sebelum memasukan asam sulfat pekat. Hal ini
karena asam sulfat bersifat asam kuat dan eksotermis. Dan untuk
pelarutannya sebaiknya air dahulu lalu ditambahkan larutan Asam
sulfat. Jika suatu larutan senyawa kimia yang pekat diencerkan, kadang-
kadang sejumlah panas dilepaskan. Hal ini terutama dapat terjadi pada
pengenceran asam klorida pekat. Agar panas ini dapat dihilangkan
dengan aman, asam klorida pekat yang harus ditambahkan ke dalam air,
tidak boleh sebaliknya. Jika air ditambahkan ke dalam asam klorida
pekat, panas yang dilepaskan sedemikian besar yang dapat
menyebabkan air mendadak mendidih dan menyebabkan asam klorida
memercik. Jika kita berada di dekatnya, percikan asam sulfat ini bisa
merusak kulit
Termometer memang harus kita basahi terlebih dahulu, agar
mengstabilkan suhunya, karena terkadang Suhu dari termometer sendiri
bisa berubah akibat kontak dengan kulit manusia ketika memegangnya
6.1.Hasil
No. Massa jenis saat Massa jenis saat 6mL ssa jenis saat 8 mL
5 mL (mL) (g/mL) (g/mL)
1. 4.729 g/mL 4.1 g/mL 0.878 g/m
6.2.1.Menentukan massa jenis cairan dan padatan menggunakan buret
Massa Jenis
Percobaan Volume Akuades (L) Massa (g)
(g/L)
1. 0,005 5,14 1,028
2. 0,006 6,12 1,020
6.2.2 Tabel Hasil Penentuan Massa Jenis Cairan dan Padatan Menggunakan
Gelas Ukur
6.2 Pembahasan
Meniscus adalah gelombang kecil yang terletak pada bagian paling atas
saat pengukuran pada alat ukur. Meniscus ini dapat terlihat jelas pada alat ukur
volume dengan diameter yang relative kecil, seperti pada gelas ukur. Cara
membaca meniscus dilakukan dengan membaca skala atas pada cairan yang
berwarna dan membaca skala bawah pada cairan yang bening. Meniskus
dibagi menjadi dua yaitu meniskus cekung dan meniskus cembung. Adanya
meniskus digunakan untuk membaca batas pengukuran zat cair sesuai
kebutuhan. Timbulnya meniskus disebabkan oleh adanya gaya kohesi dan
adhesi pada gelas ukur (Arisworo, 2006)
Jika asam klorida masuk ke mulut atau saluran sistem pernapasan akan sangat
berbahaya. Karena itu uap atau asap dari asam klorida sebisa mungkin harus
dihindari. Bagi orang – orang yang bekerja di perusahaan yang kegiatan sehari
– harinya berkecimpung dengan zat asam klorida, maka penting bagi mereka
untuk selalu mengetahui bagaimana cara kerja agar zat asam klorida tidak
terkontaminasi dengan dirinya.
6.2.2 Pertolongan Pertama ketika terkena HCl
Jika asam klorida terhirup, orang yang bersangkutan harus segera menghirup
udara segar agar saluran nafas tidak keracunan
Jika asam klorida tersentuh dengan tangan atau bagian tubuh lain, maka
bagian tubuh yang menyentuh asam klorida tersebut harus segera di cuci dan
dibersihkan kemudian disterilkan
Jika asam klorida tertelan, maka orang yang bersangkutan harus segera di
bawa ke dokter karena berpotensi menyebabkan gangguan sistem cerna
bahkan kematian
Kesimpulan
Menurut Wikipedia Kimia adalah cabang dari ilmu fisik yang mempelajari
tentang susunan, struktur, sifat, dan perubahan materi.[1][2] Ilmu kimia
meliputi topik-topik seperti sifat-sifat atom, cara atom membentuk ikatan
kimia untuk menghasilkan senyawa kimia, interaksi zat-zat melalui gaya
antarmolekul yang menghasilkan sifat-sifat umum dari materi, dan interaksi
antar zat melalui reaksi kimia untuk membentuk zat-zat yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Hokayuruke, 2013. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Industri. Banjar Baru:
Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat.
Labchem. 2018. Material Safety Data Sheet of sulfiric acid. [Serial Online]
http://www.labchem.com/tools/msds/msds/LC25550. Diakses pada 19
September 2021.
Lutfi. 2006. IPA Kimia IA SMP&MTS untuk Kelas VII. Jakarta: Esis.
Parning., Horale., & Topan. 2007. KIMIA 1A. Jakarta: Ghalia Indonesia
Printing.
Rusman, Ratu, F., & Mukhlis. 2018. Buku Ajar Kimia Larutan. Aceh:
Syiah Kuala University Press
Tim Kimia Dasar. 2012. Penuntun Praktikum Kimia Dasar Jurusan Pendidikan
IPA. Jember: Universitas Jember
DATA PERHITUNGAN
A. Penentuan massa jenis cairan dan padatan menggunakan gelas ukur
Pengulangan 1
Massa gelas ukur Massa gelas isi 10 Suhu
kosong mL
31,30 gram 41,19 gram 28⁰C
Pengulangan 2
Massa gelas ukur Massa gelas isi 10 Suhu
kosong mL
31,32 gram 41,20 gram 28⁰C