2/58
Beberap de nisi dalam materi kompleks logam
ligan: Bilangan koordinasi:
- molekul netral atau ion yang memiliki Jumlah ikatan kovalen koordinasi
pasangan elektron non-ikatan yang yang terikat pada ion logam sebagai atom
dapat digunakan untuk membentuk ikatan pusat.
dengan logam.
Logam:
3/58
Struktur dan bilangan koordinasi
4/58
Struktur dan bilangan koordinasi
5/58
Tipe ligan
1. ligan monodentat: satu ligan hanya
menyumbangkan satu ikatan kovalen
koordinasi (satu donor pasangan elektron)
6/58
Ligan monodentat
7/58
Contoh kompleks logam-(ligan monodentat)
Contoh kompleks dengan bilangan koordinasi 4
8/58
Contoh kompleks logam-(ligan monodentat)
Contoh kompleks dengan bilangan koordinasi 6
9/58
Ligan bidentat
10/58
Contoh kompleks logam-(ligan bidentat)
Kompleks bilangan koordinasi 4: Pt(Gly)2
11/58
Ligan polidentat
12/58
Ligan polidentat
13/58
Contoh kompleks logam-(ligan polidentat)
Kompleks Metal-EDTA: Kompleks Co-EDTA:
14/58
Contoh kompleks biologi
Kompleks pada hemoglobin:
15/58
Efek jepitan (khelat) ligan polidentat
Jepitan ligan pooidentat memberikan kestabilan ekstra pada senyawa kompleks yang
dibentuknya:
2 + 2 + 8
Ni (aq) + 6 NH (aq) −
⇀
↽− [Ni(NH ) ] (aq) K form = 2.0 × 10
3 3 6
2 + 2 + 17
−
⇀
Ni (aq) + 3 en(aq) ↽− [Ni(en) ] (aq) K form = 1.4 × 10
3
[Ni(en) ]
3
2 +
lebih stabil 2 x 109 kali dibanding [Ni(NH3 )6 ]2 +
· Senyawa kompleks yang mengikat ligan polidentat akan menghasilkan lebih sedikit
spesi hasil penguraian dibanding senyawa kompleks yang mengikat ligan monodentat. Oleh
karena itu, efek entropi akan lebih kecil pada senyawa kompleks yang mengikat lignd
polidentat dibanding yang mengikat lignd monodentat.
16/58
Tatanama kompleks
Aturan IUPAC untuk tatanama senyawa kompleks
17/58
Tatanama kompleks
(b) ligan dengan akhiran -ate berubah menjadi -ato
18/58
19/58
3. ligan netral diberi nama seperti pada molekul, kecuali untuk:
H O : aqua NH : amin
2 3
4. Bila ada lebih dari satu ligan, tambahkan awalan berikut sesuai dengan jumlah ligan
2 di‑ bis‑
3 tri‑ tris‑
4 tetra‑ tetrakis‑
5 penta‑
6 hexa‑
- Dalam rumus: simbol logam diikuti nama lignd dengan urutan lignd anion disebutkan
terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan lignd netral. Keduanya mengikuti urutan alfabet.
- Dalam nama kompleks: lignd diberi nama terlebih dahulu dengan urutan sesuai alfabet,
kemudian diikuti nama logam.
20/58
6. Bila ion kompleks bermuatan negatif, maka nama logam diberi akhiran -at.
Aluminum Aluminat
Kromium Kromat
Mangan Manganat
Nikel Nikelat
Cobalt Cobaltat
Zinc Zincat
Platina Platinat
Vanadium Vanadat
7. Nama logam ditulis dalam bahasa latin dan bilangan oksidasinya dituliskan menggunakan
huruf romawi dalam kurung.
21/58
Contoh nama senyawa kompleks
−
[Ag(CN) ] : ion disianoargentat
2
2 −
[Zn(OH) ] : ion tetrahidroksoozincat(II)
4
3 +
[Co(NH ) ] : ion heksaaminkobalt(III)
3 6
22/58
Latihan 1
Berapakah bilangan oksidasi besi dalam kompleks K 3 [Fe(CN)6 ]?
A. 6+
B. 3+
C. 3-
D. 0
E. 2+
Submit Show Hint Show Answer Clear
23/58
Latihan 2
Apa rumus kompleks yang terdiri dari ion Cr dan enam molekul amonia? tambahkan ion
2 +
A. K 2 [Cr(NH3 )6 ]
B. [Cr(NH3 )6 ]
C. [Cr(NH3 )6 ]Cl2
D. [Cr(NH3 )6 ]Cl
E. K[Cr(NH3 )6 ]
Submit Show Hint Show Answer Clear
24/58
Latihan 3
Apa nama yang tepat untuk senyawa kompleks: Ni(Br)(CN)(NH3 )2 ?
A. nikel(II)sianobromodiamin
B. diaminbromosianonikel(II)
C. aminebromosianonikel
D. bromosianodiamminnikel(II)
E. bromosianoamminnikel(II)
Submit Show Hint Show Answer Clear
25/58
Latihan 5
Berapakah bilangan koordinasi kobalt pada [CoCl2 (en)2 ] ?
+
A. 2
B. 3
C. 4
D. 5
E. 6
Submit Show Hint Show Answer Clear
26/58
Latihan 6
Senyawa kompleks koordinasi manakah yang diharapkan paling stabil (memiliki nilai K f orm
paling besar)?
A. Co(NH3 )6
3 +
B. CoF36 −
C. Co(en)3
3 +
D. Co(dien)2
3 +
E. Co(EDTA)
Submit Show Hint Show Answer Clear
27/58
Latihan 7
Spesi mana yang dapat berfungsi sebagai ligan pengkhelat (penjepit)?
A. NH3
B. NH+
4
C. CN
−
28/58
Latihan 8
Nama yang tepat untuk [CrCl2 (en)2 ]2 C2 O 4 adalah ...
A. diklorobis(etilenediamin)krom(III) oksalat
B. bis(etolenediamin)diklorokromat(III) oksalat
C. diklorobis(etilenediamin)oksalatokromium(III)
D. diklorobis(etilenediamin)oksalatokromat(III)
E. bis(diklorobis(etilenediamin)kromium(III)) oksalat
Submit Show Hint Show Answer Clear
29/58
Latihan 9
Nama yang tepat untuk [Co(NH3 )6 ]2 [PtCl4 ]3 adalah ...
D. heksaminkobalt(III) tetrakloroplatinat(II)
30/58
Latihan 10
Nama senyawa, (NH4 )3 [FeF6 ] adalah ...
31/58
Isomer
Isomer adalah senyawa-senyawa dengan rumus kimia yang sama tetapi memiliki sifat sik
yang berbeda.
Contoh lain:
32/58
Isomer geometri
Bilangan koordinasi 4 Bilangan koordinasi 6
33/58
Isomer geometri
Bentuk trans Bentuk cis
34/58
Khiralitas
Kiralitas merujuk pada struktur yang banyangan cerminnya tidak saling tumpangsuh.
Enansiomer adalah dua isomer bayangan cermin yang tidak saling tumpangsuh.
35/58
Menentukan khiralitas secara eksperimen
Untuk menentukan apakah suatu senyawa khiral atau tidak, dapat diuji apakah senyawa
tersebut dapat memutar bidang polarisasi atau tidak (optik aktif). Bidang polarisasi adalah
vektor medan magnet atau listrik dari radiasi elektromagnetik (cahaya)
Polarimeter adalah alat yang dapat menentukan putaran bidang polarisasi. Sampel
ditempatkan dalam ruang sampel polarimeter, kemudian cahaya monokromatik (cahaya yang
mengandung satu bidang polarisasi) dilewatkan pada ruang sampel. Enansiomer akan
memutar bidang polarisasi.
36/58
Latihan 11
Kompleks manakah yang memiliki isomer cis- dan trans-?
A. [Fe(H 2 O)6 ]
3 +
B. [CuCl4 ]
2 −
C. [NiBr(NH3 )5 ] +
D. [Mn(NH3 )4 Cl2 ]
E. [Pt(en)2 ]
2 +
37/58
Latihan 12
Tentukan jumlah isomer geometri untuk senyawa koordinasi dari platina yang memiliki
geometri kotak berikut:
1. [Pt(Br)(Cl)(I)(NH3 )]
−
2. [PtCl(NH3 )2 Br]
3. [PtBr(CN)3 ]+
38/58
Latihan 13
Tentukan jumlah isomer geometri untuk senyawa koordinasi dari platina yang memiliki
geometri kotak berikut:
1. [CoCl2 (NH3 )4 ]
2. [CoCl3 (NH3 )3 ]
−
39/58
Latihan 14
Ion kompleks manakah yang merupakan isomer khiral?
B. tetrahedral [NiCl4 ]2
C. oktahedral [Co(en)3 ]3 +
40/58
Teori medan kristal
1. Kompleks logam transisi umumnya berwarna
2. Adanya orbital d yang belum lengkap pada logam transisi membuat sebagian senyawa
kompleksnya bersifat paramagnetik.
Teori medan kristal mencoba menjelaskan ikatan pada kompleks logam transisi dan
menerangkan warna dan sifat magnetiknya.
41/58
Teori medan kristal
Teori medan kristal memandang interaksi antara ligan dan ion logam transisi murni sebagai
interaksi elektrostatik (ionik) dengan mengabaikan interaksi kovalen.
Ligan dianggap sebagai titik muatan negatif yang saling tolak menolak ketika berinteraksi
dengan orbital d dari ion logam transisi.
Pada kompleks oktahedral, ligan kontak secara elektrostatik dengan sumbu pada orbital d
logam, sehingga orbital dx 2 −y2 dan dz2 akan merasakan tolakan lebih besar dibanding orbital
dxy , dxz , dyz . Hal ini menyebabkan adanya pemisahan orbital d.
42/58
Faktor yang mempengaruhi besarnya nilai Δ
1. Faktor ligan
Ada ligan yang menghasilkan Δ besar dan ada yang kecil. Berikut adalah deret spektroskopi
yang susun berdasarkan penurunan kekuatan ligan:
− − 2 − − − − − −
CN > NO2 > en > NH > H O > C O > OH > F > Cl > B > I
3 2 2 4
43/58
3. Faktor posisi logam dalam sistem periodik
- Nilai ΔFe3 + 3 +
< Ru
3 +
< Os
- Ion dengan ukuran besar memiliki orbital d yang lebih yang lebih besar dan semakin jauh dari
inti. Hal ini menyebabkan meningkatkan tolak-menolak elektrostatik antara elektron ligan dan
elektron pada orbital d.
44/58
Aplikasi Teori Medan Kristal
dengan mudah dioksidasi menjadi Cr dalam [Cr(H 2 O)6 ] dan [Cr(H 2 O)6 ] . Teori
2 + 3 + 2 + 3 +
Cr
Ligan H O
2
merupakan ligan lemah sehingga nilai Δ yang dihasilkan relatif rendah. Hal ini
memungkinkan elektron ke empat untuk dipromosikan ke orbital dx 2 −y2 atau dz2 . Oleh karena
itu pelepasan 1 elektron lebih disukai karena meninggalkan tiga elektron tidak berpasangan
pada orbital dxy , dxz , dyz .
45/58
Aplikasi Teori Medan Kristal
Ketika foton cahaya memiliki energi yang sama dengan Δ , maka cahaya akan diserap dan
elektron ditransfer dari orbital dxy , dxz , atau dyz ke orbital dx −y atau dz .
2 2 2
- Bila Δ besar, maka foton berenergi tinggi dari cahaya UV yang diperlukan. Kompleks akan
berwaran putih karena tidak ada cahaya pada daerah sinar tampak yang diserap
- Bila Δ kecil, maka foton dari cahaya sinar tampak yang diserap, kompleks akan berwarna.
46/58
Roda warna
· Bila cahaya putih mengenai benda,
sebagian akan diserap dan sebagian akan
dipantulkan atau diteruskan. Cahaya yang
dipantulkan atau diteruskan adalah
cahaya komplemen.
47/58
Efek ligan pada warna kompleks krom
48/58
Aplikasi Teori Medan Kristal
· Sifat kemagnetan: [Fe(H O) ]
2 6
2 +
bersifat paramagnetik, tetapi [Fe(CN) ]
6
4 −
bersifat
diamagnetik.
· Pairing energy = P = energi yang diperlukan untuk mengatasi gaya tolak menolak dua
elektron yang diletakan secara berpasangan dalam satu orbital.
- Bila Δ > P maka elektron akan lebih stabil berpasangan pada orbital d bawah.
- Bila Δ < P maka elektron akan cenderung tersebar hingga mengisi orbital d atas.
49/58
Perbandingan Sifat kemagnetan
[Fe(H O) ]
2 6
2 +
memiliki lebih banyak elektron tidak berpasangan (spin tinggi) dibanding
[Fe(CN) ]
6
4 −
yang tidak memiliki elektron tidak berpasangan (spind rendah), sehingga
[Fe(H O) ]
2 6
2 +
bersifat paramagnetik.
50/58
Latihan 15
Kompleks berwarna merah, sedangkan kompleks berwarna hijau.
3 + 3 +
[CoA ] [CoB ]
6 6
51/58
Teori medan kristal untuk geometri kotak
· Geometri kotak atau segiempat datar
terbentuk dari geometri oktahedral yang
kehilangan orbital pada z, akibatnya:
52/58
Contoh distribusi elektron pada geometri kotak
· Contoh: ion yang diketahui
−
[Ni(CN) ]
4 2
53/58
Teori medan kristal untuk geometri tetrahedral
· Pada geometri tetrahedral ligan
mendekat pada atom pusat pada posisi
antar sumbu, sehingga tolak-menolak
dengan orbital dxy , dxz , dyz menjadi lebih
tinggi dibanding dengan orbital dx 2 −y2 dan
dz2 .
54/58
Teori medan kristal untuk geometri tetrahedral
· [CoCl ]
4
2 −
adalah contoh kompleks
dengan geometri tetrahderal
55/58
Latihan 16
Ni(CN) Br
2 2
bersifat diamagnetik dan merupakan kompleks berwarna merah. Apa warna
cahaya yang diserap oleh senyawa kompleks ini dan apa geometrinya?
A. Merah, tetrahedral
56/58
Latihan 17
Di bawah ini adalah deret spektroskopi untuk ligan
2 − − − − −
CN > NO > en > NH > H O > C O > OH > F > Cl > Br > I
2 3 2 2 4
Berdasarkan deret ini, manakah yang akan menyerap cahaya dengan energi paling tinggi?
A. [Fe(NH3 )6 ]
2 +
B. [Fe(NH3 )6 ]
3 +
C. [Os(CN)6 ]4 −
D. [Os(NH3 )6 ]
2 +
E. [Fe(CN)6 ]
3 −
57/58
Latihan 18
Di bawah ini adalah deret spektroskopi untuk ligan
2 − − − − −
CN > NO > en > NH > H O > C O > OH > F > Cl > Br > I
2 3 2 2 4
manakah yang benar dalam menggambarkan sifat kemagnetan kedua kompleks ini?
58/58