Anda di halaman 1dari 68

TEORI GRUP DAN STRUKTUR SENYAWA

ANORGANIK
(Bagian 2)

NURYONO
Pokok bahasan
• Aplikasi konsep simetri dan teori grup untuk:
menjelaskan:
 struktur elektronik berbagai jenis molekul
hasil pendekatan teori orbital molekul,
meliputi air, etilen diboran, bromin
pentrafluorida, amoniak, molekul
oktahedron, dan molekul dengan elektron
sistem phi
 Gerakan vibrasi berbagai molekul meliputi
air dan amoniak
Struktur Elektronik H2O
Tujuan:
• Menyusun diagram tingkat energi orbital dan konfigurasi elektron
• Memahami hubungan antara jenis ikatan/orbital dan jumlah/posisi
elektron dengan struktur / sudut ikat molekul

x y

h2

h1

σ σ’
Tabel karakter C2v
Tahapan
1. Transformasi 2 orbital 1s (h1 dan h2) dari dua
atom H
Representasi hasil transformasi 2 orbital
tersebut adalah

RR dapat diuraikan menjadi representasi


iredusibel (RI) yang ada pada tabel karakter C2v

RI mana yang merupakan komponen dari RR?


Apakah A1, B1, A2 atau B2?
Dengan cara yang sama diperoleh hasil bahwa RI
yang merupakan komponen RR adalah A1 dan B1
RR = A1 + B1
Pendekatan lain untuk mendapatkan 2 RI, yaitu A1 + B1
adalah dengan teknik “Kombinasi Teradaptasi Simetri”
Linear combination of atomic orbitals (LCAO) 2 orbital 1s dari
hidrogen:
Interaksi ikatan dalam H2O dan
ketergantungan sudut ikat
• Interaksi terjadi antara orbital hasil LCAO dari 2
orbital atom H dan orbital atom dari O
• Interkasi terjadi antara orbital-orbital yang
tertransformasi ke RI sama (memiliki simetri
sama)
• Simetri yang berbeda tidak akan menghasilkan
interaksi (overlap yang terjadi sama dengan nol)
• Interaksi akan menghasilkan overlap besar jika
perbedaan tingkat energi kecil
Contoh interaksi antara dua orbital yang
simetrinya berbeda dan sama
Diagram tingkat energi orbital dalam H2O
Data spektroskopi fotoeletron
Eksperimen Kalkulasi (eV) Ionisasi dari
(eV) elektron pada

12,62 12,5 B2

13,78 14 A1

17,02 17 B1

32,20 30 A1
Tabel konfigurasi elektron beberapa
spesies dan sudut ikat
Spesies A1 B2 Sudut ikat
BH2 tereksitasi 0 1 180o
BH2 1 0 131o
NH2+ tereksitasi 1 1 144o
BH2- 2 0 100o
cH2 2 0 102o
CH2- 2 1 99o
NH2 2 1 103o
OH2+ 2 1 107o
OH2 2 2 105o
NH2- 2 2 104o
Struktur Etilen (C2H4)

2
Point group D2h
Interaksi orbital atom dari dua atom C
s dan pz
Hasil mixing Ag dan B1u
px dan py
Transformasi orbital 2 atom C
Simetri 4 orbital atom H
Transformasi 4 orbital 1s atom H

• Representasi redusibel di atas menghasilkan:


RI: Ag + B3g + B1u + B2u
Metode operator proyeksi
Interaksi orbital dari 4 orbital atom H dan
orbital atom C
Diagram tingkat energi orbital
Penjelasan tingkat energi Etilen
• Tingkat energi terendah: Ag
1. Orbital mengandung komponen 2s dari C
2. Orbital yang terlibat adalah “bonding” baik C-H dan C-C
(sigma,σ)
• Tingkat energi berikutnya: B1u
1. Orbital bonding dengan overlap besar
2. Mengandung 2s (C) dan bonding C-H tetapi antibonding σ C-C
• B2u dan B3g  B2u < B3g
1. Bonding C-H mengandung orbital 2p
2. B2u mengandung bonding C-C
3. B3g mengandung antibonding C-C
• Urutan tingkat energi: Ag < B1u < B2u < B3g
Ikatan yang terjadi pada C-C:
• Ag: orbital bonding σ(C-C) lebih stabil daripada
π bonding B3u
• Ikatan σ(C-C): 360 kJ/mol; σ(C-H): 420 kJ/mol
• Urutan: Ag(C-H bonding) > B1u (C-H bonding) >
Ag (C-C bonding)
• Berdasarkan energi ikat dipredeksi:
• B2u(C-H bonding) > Ag(C-C bonding)
• Terakhir: B3u: Bonding π(C-C)
Data tingkat energi
• 1B3u (C-C bonding) : 10,51 (10,44) eV
• 1B3g (C-H bonding) : 12,85 (13,00) eV
• 2Ag (C-C bonding) : 14,66 (14,70) eV
• 1B2u (C-H bonding) : 15,87 (16,07) eV
• 1B1u (C-H bonding) : 19,10 (19,44) eV
• 1Ag (C-H bonding) : 23,50 (26,00) eV
Molekul diboran
Tingkat energi diboran
• 1B3g (B-Ht bonding) : 11,81 (11,95) eV
• 2Ag (B-Hb-B bonding): 13,3 (13,12) eV
• 1B2u (B-Ht bonding) : 13,9 (13,73) eV
• 1B3u (B-Hb-B bonding): 14,7 (14,04) eV
• 1B1u (B-Ht bonding) : 16,06 (16,34) eV
• 1Ag (B-Ht bonding) : 21,4 (22,57) eV
Molekul BrF5

Sb 2

Sb 1
Point group:
C4v
Teorema Ortonormalitas
1. Dalam setiap tabel karakter terdapat baris / representasi
iredusibel (RI) yang benar-benar simetris (semua karakter
dari setiap klas unsur simetri sama dengan 1).
2. Ambil sembarang baris (representasi iredusibel) dari tabel
karakter (yaitu karakter dari setiap representasi tereduksi),
masing-masing karakter dari setiap klas simetri dikuadratkan
dan kalikan dengan jumlah operasi dari klas itu dan
kemudian dijumlahkan semuanya. Jumlah yang dihasilkan
adalah bilangan bulat yang sama dengan order grup
3. Ambil dua baris (RI) yang berbeda dari tabel karakter, dan
kalikan dua karakter dari setiap klas yang sama, ke,udian
kalikan hasilnya dengan jumlah operasi dalam klas itu.
Selanjutnya, jumlahkan jawabannya semuanya. Hasilnya
akan selalu nol.
4. Ambil setiap klas (kolom) dari tabel karakter dan kuadratkan
masing-masing karakternya. Hasil kemudian dikalikan dengan
jumlah operasi dalam klas. Hasilnya akan selalu bilangan bulat
yang sama dengan order grup.
5. Ambil sembarang dua kelas (kolom) yang berbeda dari tabel
karakter. Kalikan dua karakter yang dimiliki klas dari masing-
masing representasi iredusibel. Kalikan pasangan karakter
tersebut dan jumlah keseluruhannya. Jawabannya selalu sama
dengan nol.
6. Tabel karakter selalu persegi / bujur sangkar, karena memiliki
jumlah kolom dan baris yang sama. Jumlah representasi
iredusibel sama dengan jumlah klas unsur simetri.
Aplikasi teorema untuk
Ikatan dalam BrF5
4 atom F
Interaksi dan tingkat energi orbital

Panjang Ikatan Br-F:


Aksial: 168 A
Equatorial: 178
Molekul Oktahedron
Unsur simetri lain (Sn)
Hubungan antara O dan Oh

Ikatan dalam SF6


Teknik operator Proyeksi
Perubahan simetri ari O ke Oh
• Perbedaan terletak adanya operasi unsur simetri pusat
inversi (i).
• Dari pelabelan stuktur, diperoleh bahwa jika dikenai I
maka akan terjadi perubahan:
• A> C, B—D dan E—F.
• Misal untuk A1 pada O:
• A1 = 1/6(A+B+C+D+E+F) dikenai I tidak terjadi
perubahan fase (selalu postif), jadi bersifat “gerade” (g).
• Jadi A1 pada O berubah A1g pada Oh.
4p Octahedral Metal
Complexes
4s

3d
Keterlibatan ikatan pi
Kompleks logam transisi
Struktur Tetrahedral dan bujursangkar
Diagram tingkat energi orbital
Gerakan vibrasi molekul
• Tiga jenis energy internal molekul:
Elektronik, vibrasi dan rotasi
• Jumlah jenis (mode) vibrasi molekul:
3N-6; 3N-5 (untuk molekul linear)
N=jumlah atom
• Contoh molekul H2O (C2v)
Jumlah atom 3, Jumlah vibrasi: 3
• Gerakan vibrasi dapat didekati melalui konsep
teori grup  Whole molecular Metod
• Misal: H2O
Vibration Stretching and bending
O
r2 r1
H
H
Transormasi dua anak panah (gerakan vibrasi
stretching) menghasilkan:
C2v E C2σv σv’
RR(str) 2 0 2 0
Penurunan RR menghasilkan:
RI(str) = A1 + B1, dan RI(ben) = A1
Operator proyeksi
C2v E C2 σv σv’
r1 r1 r2 r1 r2

Digabung dengan simteri A1:


Diperoleh A1 = 2r1 + 2r2, normalisasi: 1/v2(r1 + r2)

H
H
Operator proyeksi
C2v E C2 σv σv’
r1 r1 r2 r1 r2

Digabung dengan simteri B1:


Diperoleh B1 = 2r1 - 2r2, normalisasi: 1/v2(r1 - r2)

H
H
Contoh 2:

BCl3 (D3h):
• Jumlah atom 4 (tidak linear)
• Terdapat 6 jenis gerakan vibrasi
• RR untuk 12 derajat kebebasan molekul:

Anda mungkin juga menyukai