Anda di halaman 1dari 14

Aturan 18 Elektron

Mata Kuliah Kimia Koordinasi

Teddy Hardiansyah
NPM. 71200517003
Aturan 18 elektron

Aturan 18 elektron merupakan aturan yang mirip dengan


kaidah duplet aupun oktet, Dimana aturan 18 elektron
dirancang untuk memprediksi struktur dan rekatifitas senyawa
kompleks untuk senyawa kompleks logam yang stabil, khusunya
organologam
Aturan 18 elektron ini hanya berlaku untuk senyawa
koordinasi dengan medan ligan yang kuat, dan biasnya ligan
tersebut merupakkan donor dan akseptor yang baik, salah satu
contohnya adalah ligan karbonil (CO)
Lanjutan...
Aturan 18 elektron ini merupakan cara lain untuk meramalkan kestabilan
senyawa koordinasi (kompleks) selain penggunaan Nomor Atom Efektif. Aturan
18 elektron ini dikemukakan oleh Sidgwick yang mulai dikembangkan untuk
senyawa kompleks logam transisi karean orbital valensi logam transisi adalah
ns (n-1)d sehingga elektron maksimum yang adapat ditampung oleh 9 orbital
(satu orbital s, lima orbital d dan tiga orbital p) tersebu adalah 18.

Adapun dasar perhitungan elektron yang digunakan di dalam aturan kompleks


dengan rumus umum adalah:

Jumlah electron = N+a+2b-c


Dimanan: N = electron valensi logam/ion logam (nomor golongan logam); a = jumlah
ligan 1e; b = jumlah ligan 2e; c= muatan kompleks; X = Ligan 1 e dan L = Ligan 2 e
Perhitungan Jumlah electron senyawa Koordinasi berdasarkan
aturan 18 elektron

Cara Kovalen : Memperhitungkan


jumlah elektron berdasarkan
elektron valensi atom logam pusat
dan elektron ligan

Cara Ionik : Memperhitungkan


jumlah elektron valensi ion logam
pusat sebagai ion positif dan ligan
negatif
Lanjutan...

Aturan 18 electron terbagi


menjadi 2 metode:
1.METODE DONOR PAIR
2.METODE NEUTRAL LIGAND
Metode Donor Pain/Donor Pair Method
(Method A)
Pada metode ini melibatkan ligan sebagai pendonor pasangan electron
ke logam. Untuk menentukan jumlah total electron, kita harus
menghitung juga muatan setiap ligand dan menentukan tingkat atau
bilangan oksidasi formal dari atom pusat.
Contoh:
dikarbonil kloro pentahapto siklopentadienil besi (II) (η5-
C5H5)Fe(CO)2Cl. η5-C5H5-mendonorkan 3 pasang e-, CO mendonorkan
2 elektron (karena terdapat 2 CO maka dikali 2), Fe(II) = [Ar] jadi
mendonorkan 6 elektron, sehingga jika dijumlahkan:
Neutral Ligand Method (Method B)
Pada metode ini kita akan menggunakan jumlah
electron yang akan didonasikan oleh ligand tetapi
dalam keadaan netral. Pada ligan anorganik
sederhana, jumlah electron yang didonasikan sama
dengan muatan negatifnya sebagai ion beb as.
Misalnya Cl donor 1 e- (muatan ion bebas -1), O
donor 2 e- (muatan ion bebeas -2), N donor 3 e-
(muatan ion bebas -3). Pada metode ini kita tidak
memerlukan penentuan bilangan oksidasi dari atom
pusat.
Lanjutan...

Contoh:
dikarbonil kloro pentahapto siklopentadienil besi (II) (η5-
C5H5)Fe(CO)2Cl. Fe mendonorkan 8 e- sesuai konfigurasi
elektronnya, η5-C5H5 mendonorkan 5 e- (kita mempertimbangan
ligan ini sebagai ligan netral), CO mendonorkan 2 e-, dan Cl
mendonorkan 1 e- (sebagai spesies netral).
Lanjutan...

Berikut adalah ligan yang terdapat pada 2 metode.


Contoh Perhitungan
Contoh Perhitungan
Contoh Perhitungan

Anda mungkin juga menyukai