Benzena pertama kali berhasil diisolasi dari residu minyak oleh Michael Faraday tahun 1825.
Benzena digolongkan dalam senyawa organik paling sederhana. tahun berikutnya baru diketahui
rumus molekul benzena yaitu C6H6 dan termasuk dalam kelompok hidrokarbon. Sedangkan
strukur heksagonal yang diusulkan oleh Kakule muncul 40 tahun setelahnya.
Jenis reaksi kimia pada benzena umumnya adalah reaksi substitusi. Reaksi ini melibatkan
serangan pada cincin benzena yang kaya akan elektron oleh elektrofil yang mengandung
muatan positif parsial/utuh. Karenanya, reaksi subsitusi ini juga dikenal sebagai reaksi substitusi
elektrofilik. Reaksi substitusi dapat berlangsung pada suhu tinggi, atau lebih umum
menggunakan katalis agar dapat berlangsung pada suhu lebih rendah.
Di samping itu, meski sulit namun benzena juga dapat bereaksi melalui reaksi adisi tetapi pada
kondisi ekstrim, yakni pada suhu dan tekanan tinggi dengan bantuan katalis. Reaksi adisi yang
terjadi melibatkan radikal bebas, bukan ikatan rangkap karena akan mengganggu delokalisasi
elektron tersebut. Seperti halnya senyawa hidrokarbon pada umumnya, benzena juga dapat
teroksidasi melalui reaksi oksidasi berupa pembakaran.