Oleh :
Dr. Nita Kusumawati, M.Sc
Contoh :
Larutan yang mengandung ion Cu2+ berwarna biru, karena :
Larutan tersebut menyerap warna komplementer , kuning,
dari sinar putih dan meneruskan warna sisanya yaitu biru,
sehingga larutan teramati oleh mata kita berwarna biru.
2
Hubungan intensitas yang diserap dengan konsentrasi
larutan
5
Hubungan-hubungan antar istilah :
(1) Panjang gelombang dengan Frekuensi.
λ = c/f
dimana, λ = Panjang gelombang (cm)
f = Frekuensi gelombang (detik-1 atau Hertz)
c = Kecepatan cahaya (3x1010 cm/detik)
9
Istilah Penting Berkenaan dengan
Spektrofometri UV-Tampak
Kromofor
Gugus tak jenuh kovalen yang bertanggung jawab terhadap
terjadinya peristiwa adsorpsi radiasi oleh molekul (Contoh : C=C,
C=O dan NO2)
Auksokrom
Gugus jenuh yang apabila terikat pada kromofor dapat menyebabkan
perubahan λ dan intensitas absorbansi maksimum molekul (Contoh :
-OH, -NH2 dan –Cl)
Pergeseran Batokromik
Pergeseran adsorpsi molekul ke λ yang lebih tinggi akibat substitusi
suatu auksokrom atau karena pengaruh solven. Disebut juga dengan
red-shift.
10
Pergeseran Hipsokromik
Pergeseran adsorpsi molekul ke λ lebih rendah akibat
substitusi suatu auksokrom atau karena pengaruh solven.
Disebut juga dengan blue-shift.
Efek Hiperkromik
Kenaikan intensitas adsorpsi molekul terhadap radiasi.
Efek Hipokromik
Penurunan intensitas adsorpsi molekul terhadap radiasi.
11
Transisi “allowed” dan “Forbidden”
1. Allowed Transition
Transisi yang secara statistika diperkenankan.
Adsorpsi dari transisi elektronik jenis ini biasanya sangat kuat dan
mempunyai harga absorptivitas molar (ε) > 10.000
2. Forbidden Transition
Transisi yang secara statistik probabilitasnya nol.
Transisi ini secara statistik diharapkan tidak pernah terjadi, tetapi
faktanya sering terjadi. Adsorpsi yang dihasilkan biasanya
merupakan pita lemah dengan harga ε jarang melebihi 1000
Contoh : transisi d→d* u/ logam transisi, n→π* u/ gugus karbonil
(280 nm), π→π* u/ senyawa aromatis (230-330 nm). 12
Contoh Adsorpsi Karakteristik
Senyawa Organik
Senyawa yang hanya mengandung elektron σ
1. Contoh senyawa jenis ini adalah senyawa hidrokarbon
jenuh.
2. Karena senyawa jenis ini hanya mempunyai elektron σ,
maka transisi elektronik yang mungkin hanyalah σ→σ*.
3. Transisi ini memerlukan energi yang cukup tinggi, yaitu
185 kkal/mol, yang hanya dapat dipenuhi o/ uv-jauh.
Oleh karena itu, senyawa hidrokarbon jenuh adalah
senyawa transparan di daerah uv dekat.
13
Hidrokarbon jenuh yang mempunyai elektron n
1. Senyawa hidrokarbon jenuh heteroatom yang memiliki
atom-atom O, N, S atau halogen yang selain memliki
elektron-σ juga memiliki elektron non bonding, sehingga
dapat mengalami transisi n→σ*.
2. Transisi ini membutuhkan energi <<< transisi σ→σ*, tetapi
mayoritas senyawa jenis ini belum menunjukkan serapan
di daerah uv dekat.
3. Contoh, alkohol dan eter mempunyai adsorpsi < 185 nm
sehingga sering dipakai u/ solven dalam analisis uv-vis.
Namun demikian, karena keberadaannya sebagai solven,
Konsentrasinya dalam larutan tinggi, sehingga A-nya
melebar sampai λ 200-220 nm.
14
Senyawa yang mengandung elektron π
1. Senyawa ini umumnya juga mengandung pas. elektron
non-bonding, sehingga dapat mengalami 3 jenis transisi
elektronik : n→σ*, π→π*, dan n→π*.
2. Adsorpsi pada uv dekat umumnya berasal dari n→π*.
Po P
17
Perhitungan Untuk Campuran
Lebih Dari Satu Spesies
18
19
Keterangan :
Dari gambar tampak :
Aλ1 = Axλ1 + Ayλ1 = εxλ1 b cx + εyλ1 b cy
20
Contoh Soal
Kalium dikromat dan kalium permanganat dalam 1 M H2SO4 mempunyai
spektra A yang saling tumpang tindih. K2Cr2O7 mempunyai Amax pada
440 nm dan KMnO4 pada 545 nm (A sebenarnya adalah pada 525 nm,
tetapi λ yang lebih tinggi biasanya dipakai untuk penentuan karena
interferensinya minimal). Campuran kedua zat tersebut dianalisis dengan
mengukur A larutan pada kedua λ tersebut dengan hasil sbb : A440 =
0,405 dan A545 = 0,712. Tebal sel yang digunakan 1 cm. A larutan murni
K2Cr2O7 1x10-3 M dan KMnO4 2x10-4 M dalam 1 M H2SO4 menggunakan
sel yang sama adalah sebagai berikut :
ACr, 440 = 0,374 ACr, 545 = 0,009
AMn, 440 = 0,019 AMn, 545 = 0,475
Hitunglah konsentrasi bikromat dan permanganat dalam larutan
campuran tersebut !
21
Penyimpangan Hukum
Lambert Beer
Grafik antara absorbansi A vs C menurut hukum Lambert-
Beer seharusnya selalu memberikan kurva yang linier,
namun demikian penyimpangan terhadap hukum ini
kadang-kadang terjadi.
Penyebab terjadinya penyimpangan hukum Lambert-Beer
dikelompokkan menjadi 3, yaitu :
1. Real Factor
2. Instrumental Factor
3. Chemical Factor
22
Ketiga faktor tersebut dapat menyebabkan kurva A vs C
menjadi kurva cekung (penyimpangan positif) atau kurva
cembung (penyimpangan negatif).
A
C
B
A = Penyimpangan positif
B = Penyimpangan negatif
C = Tidak terjadi penyimpangan
23
Real Factor
Penyimpangan ini terjadi karena pada waktu penurunan
hukum Lambert Beer terjadi pengabaian perubahan indeks
bias sepanjang medium yang dilalui sinar.
29
Kesalahan Fotometri
Kesalahan fotometri adalah kesalahan yang diakibatkan oleh sel
fotolistrik pada detektor dalam membedakan sinar datang dan sinar
yang ditransmisikan.
Kesalahan ini terjadi pada larutan yang terlalu encer dan pekat.
Solusi :
Harus dicari daerah konsentrasi atau absorbansi yang memberikan
kesalahan paling minimum.
Berdasarkan penelitian :
Pada daerah transmitansi 10-80% (A= 1-0,1), kesalahan relatif dari
konsentrasi konstan, yang berarti kesalahan dalam analisis akan
minimum jika harga A diusahakan berada pada A = 0,1 – 1 dengan
cara mengencerkan atau memekatkan larutan.
30
Instrumentasi spektrofotometri
Alat yang dipakai untuk mempelajari adsorpsi atau emisi
radiasi elektromagnetik sebagai fungsi panjang gelombang
disebut spektrofotometer.
Komponen utama alat spektrofotometer :
1) Sumber radiasi yang stabil dan berkelanjutan (kontinyu)
2) Sistem lensa, cermin dan celah untuk membatasi,
membuat paralel dan memfokuskan berkas sinar.
3) Monokromator, untuk menyeleksi sinar menjadi λ tertntu
4) Kontainer transparan untuk tempat sampel
5) Detektor radiasi yang dirangkaikan dengan suatu
pembaca (read out).
31
BAGAN UMUM INSTRUMENTASI
SPEKTROFOTOMETER UV-VIS
Detektor
Read Out
32
Sumber Radiasi
Radiasi sinar tampak (UV-Visible)
Menggunakan lampu filamen tungsten yang mempunyai daerah λ
pada rentang 320 – 2500 nm
Radiasi Sinar Ultraviolet (UV)
Menggunakan lampu hidrogen atau deuterium yang menghasilkan
radiasi kontinyu pada λ = 180 – 375 nm.
Kelebihan lampu deuterium :
Dapat menghasilkan intensitas sinar yang lebih besar dari lampu
hidrogen.
33
Monokromator
Ada 2 jenis monokromator :
1> Prisma
Penguraian sinar didasarkan pada perbedaan indeks bias di
luar dan di dalam prisma, sehingga sinar diteruskan sesuai
dengan panjang gelombang masing-masing.
2> Difraksi Grating
Penguraian sinar didasarkan pada grating (permukaan benda
seperti gergaji). Grating dapat diputar dengan sudut tertentu
sehingga diperoleh sinar dengan λ yang diinginkan.
34
Difraksi Prisma
Sinar Putih
Difraksi Grating
800
600
400
200
º tertentu 35
Kontainer Sampel (Sel/Kuvet)
Sel atau kuvet tempat sampel (biasanya berupa larutan)
ditempatkan, harus terbuat dari bahan yang tembus radiasi
pada λ yang akan digunakan untuk pengukuran absorbansi
Jenis Kuvet :
1) Untuk daerah UV (λ < 380 nm)
Sel dari kuarsa
2) Untuk daerah UV Vis (380 nm < λ < 750 nm)
a) Sel kaca silikat : 350 nm – 2 μm
b) Sel plastik : 350 – 750 nm
36
Detektor
Ada 3 jenis detektor yang biasa digunakan, yaitu :
1. Sel Fotovoltaik (Barrier layer)
2. Phototube
3. Photomultiplier tube
40