1. Sendi
Pengertian: Sendi adalah penghubung antartulang sehingga tulang bisa dengan
mudah digerakkan.
Macam-macam sendi:
a. Sinartrosis/ sendi mati: sendi yang tidak bisa digerkkan.
Contohnya adalah sendi yang terletak di antara tulang tengkorak.
b. Amfiartrosis/ sendi kaku: sendi yang bisa digerakkan namun sangat terbatas.
Contoh amfiartrosis terletak pada sambungan ruas-ruas tulang belakang dan
sambungan antara tulang rusuk dan tulang dada.
c. Diartrosis/ sendi gerak: sendi yang bisa digerakkan secara bebas.
Berdasarkan jenis gerakannya, diartrosis dibagi menjadi 5 macam sendi, yaitu
sebagai berikut.
1) Sendi peluru: sendi yang memungkinkan terjadinya gerakan bebas.
Contoh: hubungan antara tulang lengan atas dan tulang belikat serta tulang
pinggul dan paha.
Sendi peluru memiliki ujung berbentuk bulat dan masuk ke ujung tulang lain
yang berongga.
Gangguan sendi:
a. Arthritis/ radang sendi: gangguan berupa bengkak, merah, dan nyeri pada sendi
yang disebabkan oleh adanya timbunan asam urat, infeksi oleh bakteri,
menerima beban terlalu berat, dan faktor usia.
b. Rheumatik: peradangan sendi yang sudah kronis yang disebabkan oleh
autoimun. Gejala yang umum dirasakan penderita adalah mengalami nyeri di
bagian persendian.
c. Keseleo: kondisi di mana sendi mengalami cedera, misalnya terpuntir. Akibat
keseleo, seseorang bisa mengalami lepas sendi yang ditandai dengan adanya
memar.
d. Lepas sendi: kondisi di mana sendi lepas dari tempatnya ditambah dengan
robeknya ligamen.
2. Gerak pada tumbuhan
Gerak pada tumbuhan terbagi menjadi tiga macam, yaitu:
1) Gerak Endonom: gerak yang disebabkan rangsangan dari dalam tumbuhan.
2) Gerak Higroskopis: gerak yang disebabkan rangsangan dalam sel tumbuhan
akibat dari perubahan kadar air, sehingga terjadi penyusutan pada sebagian sel.
3) Gerak Esionom: gerak yang disebabkan rangsangan dari luar tumbuhan.
Gerak Esionom terbagi menjadi tiga jenis, yaitu
a. Gerak Tropisme: gerakan pada tumbuhan yang arah gerakanya dipengaruhi
oleh arah datangnya rangsangan.
Terbagi menjadi:
- Gerak Geotropisme: gerak tropisme yang dipengaruhi oleh rangsangan
gravitasi bumi.
Contohnya gerakan akar menuju kepusat bumi.
- Gerak Fototropisme: gerak tropisme yang dipengaruhi oleh rangsangan cahaya.
Contohnya gerak ujung tumbuhan menuju sinar matahari.
- Gerak Tigmotropisme: gerak tropisme yang dipengaruhi oleh rangsangan
sentuhan.
Contohnya gerakan sulur pada tumbuhan semangka.
- Gerak Kemotropisme: gerak tropisme yang dipengaruhi oleh rangsangan zat
kimia.
Contohnya gerakan akar menuju zat kimia (pupuk).
- Gerak Hidrotopisme: gerak tropisme yang dipengaruhi oleh rangsangan air.
Contohnya gerak akar menuju ke air.
11. Darah
Darah terdiri dari beberapa bagian, yaitu. 2 plasma darah, sel darah merah, sel darah
putih, dan keping darah.
1) Plasma darah adalah cairan berwarna kuning yang tersusun atas 90% air, dan 10%
fibrinogen, protombin, kalium dan serum.
Fungsi plasma darah adalah:
Mengangkut zat makanan
Membantu proses penggumpalan darah
Membantu menjaga kekebalan tubuh
2) Sel darah merah (eritrosit)
Di dalam sel darah merah terdapat hemoglobin yang dapat mengikat oksigen dan
karbondioksida yang tidak terpakai tubuh.
Sel darah merah berfungsi untuk membawa oksigen.
Ciri-ciri eritrosit adalah tidak mempunyai inti sel, berbentuk cakram bikonkaf dan
mengandung hemoglobin.
3) Sel darah putih (leukosit)
Sel darah putih berfungsi untuk membunuh kuman penyakit.
Ciri-ciri leukosit yaitu: mempunyai inti dan organel sel, serta bersifat fagositik
(menghancurkan patogen yang masuk ke tubuh).
4) Keping darah (trombosit)
Keping darah merupakan bagian darah yang berfungsi untuk membekukan darah.
20. Faktor yang mempengaruhi naiknya air dari akar sampai ke daun
Air dapat diangkut naik dari akar ke bagian tumbuhan lain yang lebih tinggi dan
diedarkan ke seluruh tubuh tumbuhan karena adanya daya kapilaritas batang.
Pada batang tanaman, air yang berada pada batang tanaman akan lebih tinggi apabila
dibandingkan dengan air yang berada pada tanah.
Daya kapilaritas batang dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi dan adhesi. Kohesi
merupakan kecenderungan suatu molekul untuk dapat berikatan dengan molekul
lain yang sejenis. Adhesi adalah kecenderungan suatu molekul untuk dapat
berikatan dengan molekul lain yang tidak sejenis. Melalui gaya adhesi, molekul air
membentuk ikatan yang lemah dengan dinding pembuluh. Melalui gaya kohesi
akan terjadi ikatan antara satu molekul air dengan molekul air lainnya. Hal ini
akan menyebabkan terjadinya tarik-menarik antara molekul air yang satu
dengan molekul air lainnya di sepanjang pembuluh xilem.