Anda di halaman 1dari 7

NAMA : ATIKA DEWI YULYANI

NIM : 1701070006

CIRI – CIRI MAKHLUK HIDUP


Semua makhluk hidup memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan benda tidak hidup.
Ciri –ciri makhluk hidup antara lain memerlukan makanan, bernapas, mengeluarkan zat sisa,
bergerak, peka/ menanggapi rangsang, tumbuh dan berkembang, berkembang baik, beradaptasi dan
memiliki bahan genetik. Contoh makhluk hidup.

1. Memerlukan Makanan

Makhluk hidup memerlukan makanan untuk mempertahankan hidupnya. Makanan berguna untuk
pertumbuhan, mengganti sel-sel yang rusak, menghasilkan tenaga untuk melakukan berbagai
aktivitas, dan untuk perkembangbiakan. Makhluk hidup memperoleh makanan dengan cara yang
berbeda-beda. Tumbuh dapat membuat makanannya sendiri melalui proses fotosintesis. Pada proses
ini, tumbuhan mengambil air dari dalam tanah dan mengeluarkan karbon diokasida dari udara.
Kedua zat tersebut dengan bantuan cahaya matahari dapat diubah menjadi karbohidrat. Reaksi kimia
dalam fotosintesis berikut ini.

6CO2 + 6H2O ——> C6H12O6 + 6O2


Karbon dioksida air karbohidrat oksigen

Sebagaian karbohidrat merupakan sumber energi bagi tumbuhan dan sebagian lagi disimpan sebagai
makanan cadangan. Hewan dan manusia tidak dapat membuat makanan sendiri. Manusia
memperoleh makanannya dengan cara memakan tumbuhan atau hewan.

Sementara itu, bebrapa jenis hewan memperoleh makannya dengan cara memakan tumbuhan atau
hewan saja. Namun, ada juga hewan yang memakan baik tumbuhan maupun hewan lainnya.
2. Bernapas (respirasi)

Semua makhluk hidup memerlukan oksigen dari lingungan untuk bernapas. Oksigen yang kita hirup
saat bernafas digunakan untuk membakar makanan sehingga menghasilkan tenaga atau energi.
Energi tersebut digunakan untuk semua aktivitas kehidupan. Selain energi, pembakaran makanan
menghasilkan uap air dan karbon dioksida. Kedua zat ini dikeluarkan saat kita menghembuskan
napas. Proses pernapasan ini dapat digambarkan dalam reaksi kimia berikut.

C6H12O6 + 6O2 ——> 6CO2 + 6H2O + energi


karbohidrat oksigen karbon dioksida air

Alat pernapasan pada makhluk hidup bermacam-macam. Paru-paru merupakan alat pernapasan pada
manusia dan hewan darat. Insang merupakan alat pernapasan pada hewan air (kecuali paus dan
lumba-lumba). Trakea merupakan alat pernapsan pada serangga.

Tumbuhan tidak memiliki paru-paru atau insang sebagai alat pernapasan. Tumbuhan memiliki alat
pernapasan khusus, yaitu stomata dan lentisel. Stomata merupakan lubang-lubang kecil yang
terdapat pada permukaan daun dan lentisel merupakan lubang-lubang kecil yang terdapat pada
permukaan kulit batang.

3. Eksresi

Eksresi atau proses pembuang sisa metabolissme dan benda tidak berguna bagi tubuh lainnya.
Tentu kamu mengeluarkan urine setiap hari. Urine ini dihasilkan oleh ginjal dan dikeluarkan dari
dalam tubuh melalui saluran kencing. Urine mengandung urea dan garam mineral lainnya, zat-zat
dalam urine tersebut merupakan zat sisa dari proses metabolisme tubuh. Zat sisa akan menumpuk
dalam tubuh jika tidak dikelurkan. Keadaan ini dapat membahayakan tubuh karena zat tersebut dapat
meracuni tubuh. Proses pernapasan juga mnegeluarkan zat sisa, yaitu karbon dioksida dan uap air.
Kedua zat ini dihasilakan di paru-paru dan harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Proses pengeluaran
zat sisa tersebut eksresi. Ginjal dan paru-paru merupakan alat eksresi pada manusia. Selain ginjal
dan paru-paru, manuisa juga memiliki alat eksresi berupa kulit dan hati. Kulit mengeksresikan
keringat dan hati mengeksresikan cairan empedu.
Sedangkan tumbuhan tidak memiliki saluran pembuangan khusus seperti manusia dan hewan. Zat
sisa pada tumbuhan berupa karbondioksida dan uap air. Zat-zat tersebut dikeluarkan melalui stomata
pada daun dan lentisel pada batang.
4. Bergerak

Gerakan makhluk hidup mudah kamu amati pada manusia dan sebagian besar hewan. Hal ini karena
manusia dan dan hewan mampu bergerak aktif dan berpindah tempat. Alat gerak manusia berupa
kaki dan tangan serta alat gerak hewan berupa kaki/tungkai, sayap, dan sirip. Gerakan tumbuhan
sangat lambat sehingga gerakannya sulit untuk diamati oleh mata kita. Gerak tumbuhan bersifat
pasif. Tumbuhan melakukan gerak tanpa berpindah tempat. Gerak tumbuhan dipengaruhi oleh
rangsang. Contohnya daun putri malu yang mengatup ketika disentuh dan gerak ujung batang yang
tumbuh ke arah cahaya matahari.

5. Iritabilitas (peka terhadap rangsang)

Iritabilitas adalah kemampuan makhluk hidup untuk bereakasi atau menanggapi suatu stimulus
(rangsang) (kbbi.web.id). Rangsang dapat berasal dari luar tubuh maupun dari dalam tubuh.
Rangsang dari luar tubuh maupun dari dalam tubuh. Rangsang dari luar tubuh dapat berupa rangsang
yang bersifat fisik, yaitu intensitas cahaya, perubahan suhu, dan sentuhan. Contoh rangsang yang
bersifat kimiawi adalah bau zat tertentu. Rangsang dari dalam tubuh dapat berupa rasa lapar dan
haus. Manusia dan hewan memiliki alat indra yang peka terhadap rangsang. Ada lima indra, mata
(peka terhadap cahya), telinga (peka terhadap suara), hidung (peka terhadap bau), lidah (peka
terhadap rasa), dan kulit (peka terhadap sentuhan,perubahan suhu, dan tekanan). Semua rangsang
akan diterima oleh reseptor pada alat indra. Rangsang kemudian diteruskan ke sistem saraf pusat
sehingga tubuh dapat menanggapi rangsang tersebut.
Seddangkan tumbuhan tidak memiliki alat indra dan sistem saraf untuk menerima dan menyebarkan
rangsang. Rangsang yang datang pada tumbuhan disebarkan oleh cairan dalam sel tumbuhan.
Tumbuhan tertentu memiliki kepekaan terhadap jenis rangsang tertentu pula. Contohnya ujung
batang tumbuhan tumbuh membengkok ke arah cahaya, akar tumbuhan tumbuh ke arah pusat bumi,
dan daun putri malu akan mengatup jika disentuh.

6. Tumbuh dan Berkembang

Manusia mengalami pertumbuhan dari bayi, anak-anak, remaja, dan akhirmya menjadi dewasa. Pada
proses pertumbuhan terjadi penambahn ukuran tubuh dari yang semula kecil kemudian berubah
menjadi besar. Hal ini terjadi karena jumlah dan ukuran sel penyusun tubuh mengalami
penambahan. Pertumbuhan bersifat irreversible atau tidak dapat balik dan bersifat kuantitatif atau
dapat diukur. Manusia juga mengalami perkembangan. Perkembangan merupakan proses menuju
kedewasaan yang bersifat kualitatif atau tidak dapat diukur. Perkembangan merupakan
perubahan/penyempurnaan struktur dan fungsi organ tubuh yang menyertai proses pertumbuhan.
Hewan dan tumbuhan juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan yaitu faktor keturunan dan
hormon. Adapun faktor luar meliputi faktor-faktor lingkungan, misalnya suhu dan kelembapan
udara.

7. Melakukan Metabolisme

Di dalam tubuh manusia terjadi reaksi-reaksi kimia yang disebut metabolisme. Reaksi-reaksi
tersebut dapat berupa penyusun maupun penguraian zat tertentu agar dapat diserap oleh tubuh.
Proses penguraian suatu zat menjadi partikel yang lebih kecil tersebut dengan proses katabolisme
sedangkan proses penyusun senyawa tertentu disebut dengan proses anabolisme.

8. Berkembang biak

Cara makhluk hidup mempertahankan hidupnya adalah dengan cara berkembang biak atau
reproduksi. Dalam proses perkembanganbiakan, sifat anak akan mewarisi sifat induknya.
Perkembangbiakan makhluk hidup dibedakan menjadi dua cara yaitu berkembang biak secara
vegetative (tidak melakukan perkawinan) dan perkembangbiakan generative (melalui proses
fertilisasi/perkawinan).

9. Adaptasi

Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Hal
ini dilakukan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Bagi makhluk hidup yang dapat
beradaptasi maka ia dapat bertahan lebih lama dan populasinya akan bertambah banyak. Namun jika
tidak dapat beradaptasi dengan lingkungannya maka makhluk hidup pun akan punah.

10.Reagulasi
Reagulasi adalah proses pengaturan keserasian di dalam tubuh organisme yang diatur oleh syaraf
dan hormon.

Sumber :
www.zonabiokita.web.id
www.pengetahuanalam.com
URUTAN TINGKAT ORGANISASI KEHIDUPAN
(HIERARKI KEHIDUPAN)

1. Tingkat Molekul

Di dalam tingkat molekul terdapat partikel proton, neutron, dan elektron bergabung
membentuk atom (contohnya atom hidrogen, karbon, nitrogen, dan oksigen). Atom-atom
tersebut berikatan membentuk molekul, contohnya molekul air, glukosa, protein, dan
DNA. DNA termasuk kedalam molekul.
Molekul-molekul ini saling berikatan dan membentuk ikatan yang lebih kompleks
penyusun organel pada sel. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa molekul, atom, dan
partikel subatomik merupakan organisasi fungsional tingkat biokimia (senyaawa kimia
penyusun makhluk hidup).

2. Tingkat Sel

Bebagai jenis molekuk saling berikatan membentuk prganel. Organel adalah komponen
(subunit) sel dengan spesifik, contohnya ribosom sebagai tempat sintesis protein. Sintesis
protein merupakan proses penyusun protein. Berbagai senyawa serta organel berinteraksi
satu sama lain membentuk suatu kesatuan yang disebut sel.
Suatu sel tunggal memiliki karakteristik makhluk hidup. Setiap sel memiliki materi
hereditas, melakukan aktivitas metabolisme, mampu tumbuh serta berkembang. Karena
memiliki karakteristik yang dibutuhkan sebagai makhluk hidup, sel disebut sebagai
satuan unit terkecil kehidupan. Ukuran sel sangat kecil sehingga untuk melihatnya
dubutuhkan alat mikroskop.

3. Tingkat Jaringan

Jaringan ditemukan pada organisme multiseluler (bersel banyak). Jaringan adalah


kumpulan sel yang memiliki bentuk (struktur) serta fungsi yang sama.
Kelompok sel ini memiliki fungsi yang spesifik misalnya pada jaringan hewan dan
jaringan tumbuhan.

4. Tingkat Organ

Organ juga hanya ditemukan pada organisme multiseluler. Organ merupakan struktur
yang terbentuk dari beberapa jenis jaringan yang bekrja sama untuk menjalankan fungsi
tertentu. Misalnya, jarinhgan syaraf dan jaringan ikat menyusun organ otak dan bekerja
sama untuk melakasanakan fungsi koordinasi. Jaringan epidermis, jaringan tiang, dan
jaringan bunga karang menyusun organ daun dan bekerja sama untuk melaksanakan
fungsi fotosintesis, transpirasi, serta pertukaran gas.

5. Tingkat Sistem Organisme

Organ-organ yang melakukan fungsi dan tugas saling berkait disebut sebagai sistem
organ. Sebagai contoh, sistem pernafasan terbentuk dari kerja sama organ hidung, faring,
laring, trakea, bronkus, dan paru-paruuntuk menjalankan fungsi respirasi.

6. Tingkat Organisme (individu)

Khusus untuk organisme bersel tunggal (uniseluler) organisme tersebut sudah disebut
sebagai individu. Contoh: bakteri dan protozoa adalah contoh organisme bersel tunggal.
Satu bakteri dan satu protozoa disebut sebagai satu individu.
Individu multiseluler terbentuk dari sistem organ yang sama dalam suatu kesatuan.
Setiap sistem organ tidak dapat melaksanakan fungsinya masing-masing. Setoiap sistem
organ memiliki kebergantungan pada sistem organ yang lainnya.

7. Tingkat Populasi

Individu-individu sejenis (dapat melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan)


yang berkumpul di dustu tempat tertentu pada waktu yang sama membentuk tingkat
organisasi kehidupan yang disebut sebagai populasi.

8. Tingkat Komunitas
Umumnya di suatu tempat terdapat lebih dari satu macam populasi.

9. Tingkat Ekosistem

Pada tingkat ekosistem, banyak hal yang daapt dipelajari, seperti hubungan timbal balik
anatarkomponen biotik, hubungan timbal balik antar komponen abiotik, serta hubungan
timbal balik antara komponen biotik dan abiotik.

10.Tingkatan Bioma

Bioma merupakan daerah daratan yang cukup luas di bumi bercirikan satu jenis
tumbuhan dominan. Contohnya : bioma gurun, bioma padang rumput, bioma hutan
hujan, bioma tropis, bioma tundra, dan bioma taiga. Adapun objek biologi yang paling
besar yang dipelajari adalah biosfer.

sumber :
www.belajarbiologi.com

Anda mungkin juga menyukai