Anda di halaman 1dari 25

Setelah mempelajari materi pada sub pokok bahasan I, mahasiswa di

harapkan dapat menjelaskan pengertian, tujuan dan prinsip-prinsip


klasifikasi mahluk hidup.
Dalam sub Pokok Bahasan I menyajikan :
1. Pengertian dan Ciri Mahluk Hidup
2. Keanekaragaman dan Klasifikasi Mahluk hidup
3. Penyebab Terjadinya Keanekaragaman Mahluk hidup

Keanekaragaman hayati (biological diversity) merupakan istilah yang


digunakan untuk menerangkan kekayaan spesies dari berbagai hewan,
tumbuhan, serta jasad renik di alam serta proses ekologi di dalamnya.
Istilah keanekaragaman hayati atau “biodiversitas” menunjukkan
sejumlah variasi yang ada pada makhluk hidup baik variasi gen, jenis dan
ekosistem yang yang di suatu lingkungan tertentu. Keanekaragaman
hayati yang ada di bumi kita ini merupakan hasil proses evolusi yang
sangat lama, sehingga melahirkan bermacam-macam makhluk hidup.
Dengan demikian keanekaragamn hayati mencakup keragaman ekosistem
(habitat), jenis (spesies) dan genetik (varietas/ras).

Mahasiswa dapat Mendeskripsikan bentuk dan ciri mahluk hidup,


Menjelaskan keanekaragaman mahluk hidup dan klasifikasinya, serta
menjelaskan tujuan dan prinsip-prinsip klasifikasi mahluk hidup.

1.1 PENGERTIAN DAN CIRI MAKHLUK HIDUP

Secara Umum, pengertian mahluk hidup adalah mahluk dengan


ciri-ciri kehidupan seperti bernapas, bergerak, makan, peka terhadap
rangsangan dan berkembangbiak. Berbagai aktivitas yang dilakukan
makhluk hidup adalah faktor yang membedakannya dengan makhluk tak
hidup. Sebelum kamu mengetahui ciri-ciri makhluk hidup, dapatkah kamu
membedakan mana yang termasuk makhluk hidup dan makhluk tak
hidup? Perhatikan gambar di bawah ini!
Gambar 1.1 Makhluk hidup dan tak hidup (sumber:
https://www.pelajaran.co.id/2017/21/pengertian-dan-ciri-ciri-mahkluk-hidup-beserta-
gambarnya.html

Jika kamu perhatikan gambar di atas, apakah semuanya bergerak,


memerlukan makanan, bernapas, dan bertambah banyak? Bunga mawar,
kelinci, burung, dan manusia, semuanya bergerak, memerlukan makanan,
bernapas, dan berkembang biak. Mengapa hal ini terjadi?
Hal tersebut terjadi karena mereka adalah makhluk hidup. Mobil
tidak bisa bergerak jika tidak diberi bensin dan dikemudikan. Demikian
juga dengan sepeda dan becak, jika tidak dikendarai manusia tidak akan
bergerak. Jadi, makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri
kehidupan seperti bernapas, bergerak, dan berkembang biak.
Pengertian lain dari seorang ahli bernama kimbal (1983),
mengemukakan pendapatnya tentang apa itu mahluk hidup. Menurutnya,
mahluk hidup adalah sesuatu yang memiliki sembilan ciri. Lebih jauh, ciri
tersebut dijelaskan sebagai berikut.
a) Bernapas
Semua makhluk hidup melakukan proses pernapasan. Bernapas
adalah proses mengambil udara (O2) dari luar dan mengeluarkan udara
(CO2) dari dalam tubuh.
Oksigen (O2) sangat diperlukan makhluk hidup untuk pembakaran
makanan dalam tubuh dan menghasilkan energi yang diperlukan tubuh
atau disebut juga oksidasi tubuh. Energi ini digunakan tubuh untuk
bergerak dan melakukan aktivitas lainnya.
Proses pernapasan pada setiap mahluk hidup berbeda-beda
tergantung dari habitat/tempat hidup serta jenis mahluk hidup
tersebut. Makhluk hidup yang hidup di darat mempunyai system
pernapasan yang berbeda dengan yang hidup di air. Manusia dan
hewan di darat umumnya bernapas dengan paru-paru. Untuk makhluk
hidup yang hidup di air, seperti ikan bernapas dengan insang.
Tumbuhan pun bernapas. Oksigen diambil oleh tumbuhan melalui
stomata atau mulut daun, dan lentisel (lubang-lubang yang ada pada
batang tumbuhan).

Sistem Pernapasan Pada Manusia Sistem Pernapasan Pada Burung


Sistem Pernapasan Pada Ikan Alat Pernapasan Pada Tumbuhan

Alat Pernapasan Pada Tumbuhan

Gambar 1.2 Sistem dan alat pernapasan mahluk hidup (sumber: https://artikel-
kependidikan.blogspot.com/2011/04/sistem-pernapasan-pada-hewan dan tumbuhan.html

Ketika kita bernapas, organ-organ pernapasan bergerak bersama-


sama. Diafragma kontraksi sehingga paru-paru memiliki ruangan yang
lebih besar untuk mengisi udara. Untuk kebutuhan mengisi udara di
paru-paru, otot tulang rusuk juga mengangkat ke atas. Udara pun
masuk melalui hidung dan mulut, lalu melewati trakea atau
tenggorokan. Pada saat ini silia bergetar agar lendir dan kotoran dapat
keluar dari paru-paru. Selanjutnya, melalui bronkus dan bronkiolus,
udara melewati cabang di paru-paru. Pada saat Anda membuang napas,
sebagian besar dari organ-organ tersebut bekerja dengan cara
kebalikannya.
Sistem pernapasan pada manusia memang tampak sederhana,
namun di dalamnya terdapat organ-organ yang penting. Dalam sekali
tarikan napas saja, organ-organ tersebut perlu menjalankan
serangkaian proses yang rumit dan saling bekerja sama untuk
mendapatkan oksigen bagi kelangsungan seluruh sistem dalam tubuh.
Peristiwa respirasi (pernapasan) pada tumbuhan juga melibatkan
alat pernapasan berupa stomata yang terletak di bawah permukaan
daun serta Lentisel yang terdapat pada batang. Meskipun begitu, ada
beberapa tumbuhan yang mempunyai stomata yang terletak di atas
permukaan daun, misalnya tumbuhan teratai. Alat pernapasan ini
menjadi tempat pertukaran antara gas oksigen dan karbondioksida.
Jumlah stomata tiap daun bervariasi, tergantung lebar/sempitnya luas
permukaan daun. Sedangkan Lentisel adalah bukaan-bukaan (pori-
pori) kecil tumbuhan yang terletak pada bagian batang. Fungsinya sama
dengan stomata, yaitu tempat terjadinya pertukaran gas oksigen dan
karbondioksida.

b) Bergerak
Bergerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Gerak pada
manusia dan hewan jelas tampak terlihat. Kamu dapat berjalan, berlari,
dan menggerakkan tangan. Begitu juga dengan hewan dapat berlari,
terbang, dan lain sebagainya. Untuk melakukan gerakan tersebut,
manusia dan hewan dibantu oleh alat gerak. Pada manusia, misalnya
tangan dan kaki. Sedangkan, pada hewan, seperti sayap, sirip, kaki,
silia, dan lainnya. Tubuh hewan yang hidup di air memiliki massa jenis
yang lebih kecil daripada lingkungannya. Berbeda dengan ikan dan
hewan yang hidup di dalam air, nyamuk seolah-olah berdiri di atas air
karena memanfaatkan prinsip tegangan permukaan air. Tegangan
permukaan merupakan peristiwa yang diakibatkan adanya gaya kohesi
antar molekul-molekul air. Selain nyamuk, anggang-anggang juga
memanfaatkan gaya tegangan permukaan untuk dapat bergerak di
permukaan air. Hewan-hewan yang terbang di udara juga punya cara
yang unik. Tubuh hewan-hewan tersebut memiliki gaya angkat yang
besar untuk mengimbangi gaya gravitasi. Salah satu upaya untuk
memperbesar gaya angkat dengan menggunakan sayap.

Gambar 1.3 Alat Gerak pada mahluk hidup (sumber: https://ekosistem.co.id/organ-gerak-hewan/

Selain manusia dan hewan, tumbuhan juga melakukan gerakan, tapi


gerakan ini tidak mudah dilihat.beberapa contoh gerakan pada
tumbuhan adalah ketika kita menyentuh daun putri malu. Seketika itu,
daun putri malu akan menutup sebagai akibat rangsangan terhadap
sentuhan. Beberapa arah gerak tumbuh tumbuhan juga merupakan
bukti bahwa tumbuhan tersebut bergerak. Arah pergerakan ini
dipengaruhi oleh arah datangnya sinar matahari. Gerak pada tumbuhan
dapat dibagi menjadi 2 yakni : Gerak Endonom yakni suatu gerakan
pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh sebuah rangsangan dari dalam
tumbuhan. Gerak Etionom yakni suatu gerakan pada tumbuhan yang
dipengaruhi oleh sebuah rangsangan yang berasal dari luar tumbuhan.

Gambar 1.4 Gerak pada tumbuhan (https://www.berpendidikan.com/2015/12/macam-macam-


gerak-pada-tumbuhan-beserta-contohnya-terlengkap.html)

c) Makan
Ciri-ciri makhluk hidup yang ketiga adalah membutuhkan makanan
atau nutrisi. Ciri ini sepertinya sangat mudah terlihat ya, dan
merupakan kebutuhan makhluk hidup setiap harinya. Ketika makhluk
hidup merasa lapar, maka sesegra mungkin mereka akan mencari
sumber makanan untuk dimakan. Makanan yang masuk ke dalam tubuh
makhluk hidup sangat dibutuhkan dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan serta untuk bertahan hidup.
Jika manusia ataupun hewan peliharaan terasa gampang mencari
makanan, lantas bagaimana hewan yang hidup di alam, bebas? Mereka
juga akan berusaha mencari makanan sendiri karena di alam sudah
tersedia banyak sekali sumber makanan. Berdasarkan jenis
makanannya hewan dapat dibagi menjadi 3 golongan. Pertama, hewan
karnivora yang memakan daging. Kedua, herbivora adalah hewan
yang memakan tumbuh-tumbuhan. Terakhir, hewan omnivora yang
memakan daging dan tumbuhan. Tumbuhan juga membutuhkan nutrisi
atau makanan untuk menunjang kehidupannya. Nutrisi yang didapat
oleh tumbuhan umunya di dapat dari dalam tanah. Akar merupakan
organ yang paling penting dalam mencari, menyerap dan mengangkut
nutrisi dan zat-zat mineral dari tanah untuk selanjutnya diedarkan ke
tubuh tumbuhan.
Beberapa fungsi makanan untuk makhluk hidup yakni.
 Sebagai sumber tenaga
 Pembentuk tubuh/pertumbuhan
 Mengganti berbagai Sel yang rusak di dalam tubuh.

Gambar 1.5 Penggolongan hewan berdasarkan makanan (sumber:


http://www.ebiologi.net/2016/04/penggolongan-hewan-berdasarkan-jenis-makanan.html)

d) Iritabilitas (Peka terhadap Rangsangan)


Merupakan kemampuan makhluk hidup memberi tanggapan
terhadap rangsangan. Rangsangan ada dua jenis yaitu rangsangan yang
bersifat fisik dan kimiawi. Rangsangan fisik misalnya berupa sentuhan,
perubahan suhu, perubahan intensitas cahaya (gelap-terang),
sedangkan rangsangan kimiawi berupa pemberian aroma/bau zat
kimia tertentu. Hewan memiliki sistem saraf dalam menanggapi adanya
rangsangan, sedangkan tumbuhan tidak.
Bagaimana mengetahui bahwa tumbuhan juga peka terhadap
rangsangan? Meskipun tumbuhan tidak mempunyai indera, kita dapat
mengamatinya dengan jelas pada tumbuhan putri malu. Jika kamu
menyentuh daunnya, maka daun itu akan segera menutup.
Sesungguhnya semua tumbuhan peka terhadap rangsangan seperti air,
mineral, cahaya matahari, gravitasi, dan kelembapan.

Gambar 1.6 Contoh iritabilitas putri malu (sumber: https://www.zonareferensi.com/ciri-ciri-makhluk-


hidup/
e) Tumbuh dan Berkembang
 Tumbuh adalah bertambahnya volume atau ukuran makhluk
hidup yang irreversible (tidak dapat kembali ke keadaan semula).
Pertumbuhan merupakan pertambahan sel-sel tubuh, sehingga
ukuran tubuh bertambah dan tidak bisa mengecil kembali.
Pertumbuhan merupakan proses penambahan ukuran, berat,
dan volume tubuh makhluk hidup. Pertumbuhan makhluk hidup
mencakup dua hal. Pertama, ukuran selnya bertambah besar.
Kedua, jumlah selnya bertambah banyak.
Gambar 1.7 Pertumbuhan pada tumbuhan (sumber: https://www.biologi.co.id/pengertian-
pertumbuhan-dan-perkembangan/

 Berkembang/perkembangan adalah proses menuju


kedewasaan yang dipengaruhi oleh hormon, nutrisi dan
lingkungan. Perkembangan itu tidak mudah dilihat dalam semua
organisme,. Perkembangan merupakan
perubahan/penyempurnaan struktur danfungsi organ tubuh
yang menyertai proses pertumbuhan.

Gambar 1.8 Pertumbuhan pada manusia (https://rumushitung.com/2015/06/03/tahapan-


pertumbuhan-dan-perkembangan-manusia/)

f) Berkembang biak
Berkembang biak adalah cara makhluk hidup untuk
mempertahankan jenisnya dengan melahirkan keturunan. Tanpa
berkembang biak, organisme akan punah. Dengan demikian tujuan
utama makhluk hidup berkembang biak adalah untuk menjaga
kelangsungan hidupnya dan menjaga kelestarian organisme sehingga
tidak langka dan punah.
Semua makhluk hidup, baik organisme yang bersel banyak maupun
yang bersel tunggal, akan berkembang biak, dengan cara yang berbeda-
beda. Manusia, sapi, rusa, anjing, gajah, dan kuda berkembang biak
dengan cara melahirkan atau disebut Vivipar. Pada umumnya,
perkembangbiakan jenis ini banyak terjadi pada hewan mamalia atau
hewan menyusi. Dengan cara pembuahan sel jantan terhadap sel telur
betina di dalamnya.
Gambar 1.9 Hewan yang berkembangbiak secara vivipar

Ikan, ayam, katak, burung dll berkembang biak dengan cara


bertelur atau Ovipar. Setelah bertelur, induk akan mengerami telur
tersebut beberapa waktu agar bisa menjadi spesies atau individu baru
sejenis. C
Tumbuhan dapat berkembang biak dengan cara generatif dan
vegetatif. Perkembangbiakan secara generatif melalui biji dari buah
tumbuhan, yang merupakan hasil bertemunya benang sari dan putik.
Sedangkan vegetatif bukan dari biji.

(a) (b)
Gambar : 1.10 (a) Induk badak dan anaknya, (b) alat perkembangbiakan pada tumbuhan

g) Adaptasi
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan supaya dapat bertahan
hidup dan terlidungi dari serangan musuh. Bagi makhluk hidup
yang dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungannya, ia dapat
hidup lebih lama dan individu sejenisnya (populasi) cenderung
bertambah banyak. Tetapi bagi makhluk hidup yang tidak dapat
menyesuaikan diri terhadap lingkungan akan punah.
Adaptasi terlihat dari adanya perubahan bentuk tubuh luar
atau dalam organisme sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan
tempat hidupnya. Selain itu habitat organisme sangat beraneka
ragam, sehingga bentuk adaptasi yang ada menjadi beraneka
ragam.
Contoh adaptasi pada hewan adalah terdapat berbagai bentuk
paruh dan kaki pada burung sesuai dengan jenis makanan dan
tempat hidupnya. Contoh adaptasi pada tumbuhan adalah bentuk
daun yang berbeda antara tumbuhan yang hidup di daerah lembap,
berair, dan kering. Perhatikan gambar 1.11 berikut ini:

(a) (b)
(c)
Gambar 1.11. Adaptasi hewan. (a) Serangga Berbentuk Batang, (b) Belalang daun, (c) Kepik duri.
Sumber: Kadaryanto, 2006

Pada gambar serangga di atas bentuk dan warna tubuh serangga


berbentuk batang hampir tidak dapat dilihat di antara dahan-
dahan. Keadaan ini menyebabkan serangga tersebut tersamar dalam
lingkungannya, tersembunyi dari pemangsa. Perhatikan pula gambar 1.11
(b) dan (c). Bagaimana menurut Anda? Penjelasan lengkap tentang
adaptasi dibahas pada Bab 3 buku ini.

1.2 KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP


Indonesia memiliki potensi
yang sangat besar dalam
Keanekaragaman hayati tergolong pengelolaan sumber daya alam
SDA yang dapat diperbarui, karena
dapat dikembangbiakan, baik hayati untuk kesejahteraan hidup
secara generatif ataupun vegetatif
bangsanya, baik golongan
tumbuhan maupun hewan. Jumlah
dan jenis keanekaragaman alam hayati melimpah ruah sebagai akibat
tanahnya yang subur dibandingkan negara lainnya, seperti tabel di bawah
ini.
Tabel 1. Taksiran Jumlah Jenis Kelompok Utama Mahluk Hidup

Sumber : Sastrapradja, D. 1989

Berdasarkan tabel di atas, keanekaragaman hayati di Indonesia bisa


dikatakan menduduki keanekaragaman hayati dunia. Hal ini berarti
Indonesia mempunyai kesempatan besar untuk mengembangkan dan
menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan bagi warga negaranya
dengan syarat dapat dikelola secara baik dan seimbang. Keanekaragaman
hayati adalah tergolong sumber daya alam (SDA) yang dapat diperbarui,
karena dapat dikembangbiakan, baik secara seksual (generatif), aseksual
(vegetatif), maupun secara paraseksual (perkawinan sel vegetatif untuk
menghasilkan sel poliploidi atau melalui upaya rekayasa genetika). Namun
demikian, SDA hayati dapat saja semakin sedikit dan akhirnya menjadi
punah, apabila pengelolaannya tidak memperhatikan pelestariannya
sebagaimana makhluk hidup purba yang mengalami nasib kepunahan.
Sayangnya, sekarang ini kondisi keanekaragaman hayati di
Indonesia sanagat memprihatinkan. Terbukti beberapa spesies yang
menjadi flora atau fauna khas Indonesia diambang kepunahan. Atau
bahkan beberapa diantaranya telah benar-benar punah. Sebagai contoh,
badak bercula satu (di Ujung Kulon, Jawa), Komodo di pulau Komodo,
burung jalak Bali, burung maleo, burung cenderawasih, anoa, Harimau
Sumatera, Beruang Madu, Orang Hutan di Kalimantan, pohon matoa
(tanaman khas Jawa barat), tanaman duwet (buah jamblang), dll.

Gambar 1.12 Keanekaragaman pada makhluk hidup

1.3 PENYEBAB TERJADINYA KEANEKARAGAMAN


Keanekaragaman makhluk
hidup terjadi oleh adanya
mekanisme atau proses evolusi. Faktor yang mempengaruhi
terjadinya keanekaragaman hayati
Evolusi merupakan Perubahan ada dua macam, yaitu faktor
makhluk hidup dari bentuk yang genetik dan faktor lingkungan

sederhana ke bentuk yang lebih


kompleks dan bervariasi terjadi karena DNA mengalami perubahan kode
genetik (mutasi). Kode genetik yang paling sesuai dengan keadaan
lingkungan akan mendapatkan peluang ang lebih besar untuk
berkembang.
Faktor yang mempengaruhi terjadinya keanekaragaman hayati ada
dua macam, yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik
merupakan penurunan sifat dari induk kepada anaknya. oleh karenanya,
faktor genetik amat ditentukan oleh gen. Sementara faktor lingkungan
adalah faktor yang muncul dari lingkungan fisik, kimia, dan abiotik seperti
suhu, cahaya, makanan, mineral, air, dan sebagainya.
a. Perkawinan dan Persilangan
Perkawinan termasuk ke dalam faktor genetik karena dengan
adanya perkawinan antar individu, maka akan dihasilkan individu
baru yang memiliki sifat berbeda dari induknya. Begitu juga dengan
persilangan yang biasanya terjadi pada tumbuhan. dengan
melakukan persilangan dapat dihasilkan tanaman baru yang
memiliki sifat-sifat unggul. dengan bemunculannya spesies atau
varietas baru tersebut, maka terciptalah keanekaragaman makhluk
hidup.
b. Keadaan Lingkungan
Selain faktor genetik, lingkungan juga merupakan faktor
penting dalam mempengaruhi keanekaragaman hayati. Contohnya,
di daerah yang lebih subur biasanya akan terdapat lebih banyak
jenis makhluk hidup bila dibandingkan dengan daerah yang
gersang. Keanekaragaman makhluk hidup menunjukkan adanya
berbagai macam variasi bentuk, penampilan, jumlah dan sifat yang
terlihat pada berbagai tingkat gen, tingkat jenis dan tingkat
ekosistem.
Berdasarkan tingkatan atau hierarki keanekaragaman hayati,
para pakar membedakan menjadi tiga tingkatan, yaitu tingkat gen,
spesies, dan ekosistem.
 Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen
Keanekaragaman tingkat gen disebut pula keanekaragaman
genotip, yaitu tingkat variasi pada organisme sejenis sebagai akibat
interaksi antar gen di dalam genotipnya dengan lingkungan
sehingga memunculkan fenomena yang berbeda sekalipun gen-
gennya sama. Semua perbedaan yang terdapat dalam satu spesies
disebabkan adanya perbedaan gen. Jadi, keanekaragaman gen
adalah segala perbedaan yang dijumpai pada makhluk hidup dalam
satu spesies.

Gambar 1.13: Bentuk daun Salvinia (A), Ranunculus (B), dan Myriophyllum (C) dipengaruhi
oleh perbedaan kondisi lingkungannya
Keanekaragaman tingkat gen dapat kita pelajari pada pola-pola
bentuk daun pada tumbuhan. Pada tumbuhan Dahlia memiliki
bentuk daun yang berbeda-beda antara daun semasa kecambah,
semasa muda, dan semasa dewasanya atau semasa akan
menghasilkan bunga.
Demikian pula bentuk daun Ranunculus aquatalis, Salvinia, dan
Myriophyllum adalah berbeda antara daun yang berada di atas
permukaan air dengan daun yang berada di bawah permukaan air.
Hal ini berarti faktor lingkungan mempengaruhi penampakan sifat
genotip yang sama pada suatu bagian organisme sejenis di tempat
tertentu.
 Keanekaragaman Tingkat Jenis
Spesies atau jenis adalah individu yang memiliki persamaan
secara morfologi, anatomis, fisiologis, dan mampu saling kawin
dengan sesamanya (interhibridisasi) dan mampu menghasilkan
keturunan yang fertile (subur) guna melanjutkan generasinya.
Keanekaragaman jenis adalah segala perbedaan yang ada pada
makhluk hidup antarjenis atau antarspesies. Perbedaan antar
spesies organisme dalam satu keluarga lebih mencolok, sehingga
lebih muda diamati dari pada perbedaan antara individu dalam
satu spesies (keanekaragaman gen).
Keanekaragaman ini tejadi pada makhluk hidup yang berada
dalam satu family namun berbeda spesies. Contohnya adalah family
kucing (Felidae) yait harimau, kucing, singa, macan, leopard, dsb.
Meskipun masih tergabung dalam satu family, mereka memiliki ciri
dan sifat yang berbeda-beda.
Gambar 1.14 keanekaragaman jenis pada ras kucing (sumber:
https://tugassekolah.co.id/2019/08/keanekaragaman-makhluk-hidup.html)

Individu yang satu dengan individu yang lainnya memiliki


persamaan dan perbedaan. Makin banyak persamaannya atau makin
sedikit perbedaannya, makin dekat kekerabatannya, dan sebaliknya.
Untuk melihat jauh dekatnya kekerabatan suatu organisme satu
dengan organisme lainnya, para ahli membuat sistem
pengelompokan-pengelompokan atau klasifikasi yang disebut
tingkatan takson. Ilmu yang khusus mempelajari pengelompokan
atau klasifikasi organisme ini disebut Taksonomi.

Gambar 1.15. Dasar – dasar taksonomi untuk penamaan ilmiah

 Keanekaragaman Tingkat Ekosistem


Istilah Ekosistem berasal dari bahasa Greek,yaitu Ecosistem
(oikos = rumah tangga, + Sistema = keseluruhan bagian-bagian
sebagai satu kesatuan). Ekosistem, yaitu satu kesatuan antara
semua makhluk hidup dengan lingkungan abiotiknya. Seringkali
faktor abiotik menjadi faktor pembatas bagi pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup. Faktor pembatas dapat berupa
perbedaan iklim, bentang alam yang luas, keadaan air tanah dan
mineral yang mempengaruhi pertumbuhan organisme. Oleh karena
setiap jenis makhluk hidup memiliki daya toleransi, adaptasi, dan
suksesi yangberbeda-beda terhadap lingkungan yang berbeda-
beda, menyebabkan di dunia terjadi keanekaragaman ekosistem
maupun bioma. Keanekaragaman ekosistem terbentuk karena
keanekaragaman gen dan keanekaragaman spesies.

(a) (b)
Gambar 1.16 (a) Ekosistem darat, (b) Ekosistem air
Jawablah Pertanyaan di bawah ini dngan tepat !

1. Makhluk hidup yang mempunyai kaki yang bealur paralel dan lengket
merayap di dinding yaitu...
a. Iguana
b. Cicak
c. Bunglon
d. Kadal
e. Biawak
2. Kemampuan suatu makhluk hidup dalam menentukan keadaan
disekitarnya dengan menggunakan bunyi pantul disebut...
a. Iritabilita
b. Adaptasi
c. Ekolokasi
d. Mimikri
e. Eksresi
3. Daun pada tumbuhan kaktus berubah bentuk menjadi duri bertujuan
untuk
a. Mengurangi Penguapan
b. Menyimpan Air
c. Memperbesar Penguapan
d. Mencari air
e. Perstiwa Evolusi
4. Hewan Yang hidup di daerah kutub memiliki kemampuan tidur yang
sangat lama dengan tujuan untuk menghemat cadangan makanan.
Kemampuan tidur dalam jangka waktu yang lama disebut...
a. Autotomi
b. Adaptasi
c. Ekolokasi
d. Hibernasi
e. Mimikri
5. Ibu membawa pot tanaman yang telah berisi tanah humus yang
gembur dan lembab, ibu ingin menanam suatu tanaman yang cocok
untuk diletakan di teras belakang rumah dengan keadaan lingkungan
yang sejuk dan teduh. Tanaman apa saja yang sebaiknya ibu tanam
dengan lokasi seperti tersebut …
a. Teratai dan eceng gondok
b. Kaktus dan bromeliad
c. Mawar dan Pucuk Merah
d. Anggrek dan Kangkung
e. Palem dan Bougenville
6. Indonesia merupakan wilayah yang memiliki jenis hutan hujan tropis.
Hutan hujan tropis memiliki jenis tanaman yang beranekaragam, salah
satunya terdapat tanaman yang memiliki biji bersayap dua, hal ini
dimaksudkan agar biji dapat menempuh jarak yang cukup jauh guna
mencari tempat baru untuk tumbuh sehingga tidak bersaing dengan
biji lain dalam mencari nutrisi. Berdasarkan deskripsi diatas, cirri-ciri
makhluk hidup yang dimaksud adalah...
a. Tumbuh dan Berkembang
b. Berkembangbiak
c. Beradaptasi
d. Bergerak
e. Memerlukan Makan
7. Keanekaragaman Hayati akhir-akhir ini cenderung menurun. Hal ini
disebabkan oleh...
a. Faktor Alami
b. Faktor Alami dan Manusia
c. Pembuangan Limbah
d. Faktor Manusia
e. Perburuan Liar
8. Perhatikan pernyataan berikut ini!
1. Tanaman labu membelitkan bagian batangnya pada pagar bamboo
2. Saat terik matahari semakin panas kerbau akan berendam
dikubangan lumpur
3. Saat suhu dan udara kering, tanaman petai cina memecahkan
polong bijinya yang sudah tua
4. Ikan air tawar minum sedikit air akan tetapi menghasilkan urine
yang encer
Berdasarkan beberapa pernyataan diatas, manakah yang
menunjukkan cirri makhluk hidup peka terhadap rangsangan …
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 1 dan 4
d. 2 dan 3
e. 3 dan 4
9. Berikut ini peristiwa yang menunjukkan bahwa makhluk hidup
memiliki ciri ekskresi adalah …
a. saat kemarau panjang tanaman tropofit menggugurkan daunnya
b. tumbuhan eceng gondok memiliki tangkai daun yang
menggelembung
c. tanaman talas mengeluarkan uap air yang berupa tetesan air ditepi
daun setiap pagi
d. tanaman kaktus memiliki daun berupa duri
e. ranting tanaman jarak yang dipatahkan mengeluarkan getah
10. Manakah dibawah ini yang menunjukkan keanekaragaman makhluk
hidup pada tingkat jenis …
a. ayam bekisar dan ayam burma
b. harimau dan kucing hutan
c. kucing persia dan kucing scotish fold
d. anjing siberian husky dan anjing pit bull
e. singa dan serigala

Anda mungkin juga menyukai