Anda di halaman 1dari 27

MODUl 1

MAKHLUK HIDUP

KEGIATAN PRAKTIKUM 1
CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

KEGIATAN PRAKTIKUM
1. Ciri-ciri Makhluk Hidup
A. Tujuan
Mengamati ciri-ciri makhluk hidup yang ada di sekitar tempat tinggal.

B. Teori Dasar
Ciri-ciri makhluk hidup sebagai berikut :
1) Bergerak
Bergerak adalah perpindahan posisi seluruh atau sebagian
tubuh makhluk hidup karena adanya rangsangan. Gerak yang
dilakukan oleh tumbuhan antara lain : gerak menutupnya daun putri
malu jika disentuh, gerak ujung batang dari bawah ke atas kearah
sinar matahari, dan gerak membukanya biji lamtoro yang disebabkan
perubahan kadar air. Pada hewan juga terdapat gerak, antara lain :
gerak aktif pada hewan vertebrata yaitu alat gerak berupa otot, gerak
pasif pada hewan vertebrata yaitu alat gerak tulang, dan

pada

manusia yaitu berjalan, berlari, dan lain-lain.


2) Memerlukan makanan (nutrisi)
Setiap makhluk hidup memerlukan makanan. Hal ini
bertujuan agar dapat mempertahankan hidupnya, menghasilkan
energi, dan untuk pertumbuhan. Setiap makhluk hidup mempunyai
cara yang berbeda-beda dalam memperoleh makanan. Tumbuhan
dapat membuat makanan sendiri dengan proses fotosintesis. Hewan
dan manusia tidak dapat membuat makanan sendiri, tetapi
mendapatkan makanan dari makhluk hidup lain/ tergantung pada
makhluk hidup lainnya.

3) Respirasi (Bernapas)
Respirasi atau bernapas yaitu pengambilan oksigen (O2)
untuk oksidasi makanan sehingga memperoleh energy dan
mengeluarkan karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O) sebagai zat

sisa. Makhluk hidup mempunyai cara dan alat pernapasan yang


berbeda-beda. Manusia, mamalia,unggas dan reptile bernapas
dengan paru-paru, sedangkan ikan bernapas dengan insang.
Tumbuhan bernapas melalui lubang-lubang kecil pada seluruh
bagian tumbuhan, yaitu stomata (pada daun) dan lentisel (pada
batang tumbuhan).
C6H12O6 (zat makanan) + O2

Energi + CO2+ H2O

4) Tumbuh dan Berkembang


Pertumbuhan merupakan bertambahnya volume atau
ukuran makhluk hidup yang irreversible (tidak dapat kembali ke
ukuran sebelumnya). Berkembang adalah proses menuju kedewasaan
yang dipengaruhi oleh hormon, nutrisi dan lingkungan.
5) Berkembangbiak (Reproduksi)
Berkembangbiak

adalah

memperbanyak

diri

untuk

mempertahankan kelestarian jenisnya. Cara berkembangbiak sebagai


berikut :
a. Secara kawin/ generatif : perkembangbiakan yang melibatkan
sel telur dan sel sperma.
b. Secara tak kawin/ vegetatif : perkembangbiakan yang tidak
melibatkan sel telur dan sel sperma, melainkan melibatkan sel
tubuh.

6) Adaptasi
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk
menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Terdapat 3 macam
adaptasi yaitu :

a. Adaptasi morfologi : penyesuaian diri terhadap alat-alat


tubuhnya.
Contoh : burung elang mempunyai kuku yang tajam untuk
menerkam mangsa. Bunga teratai mempunyai daun yang lebar
untuk memperluas bidang penguapan.
b. Adaptasi fisiologi : penyesuaian terhadap lingkungan dengan
fungsi alat-alat tubuh.
Contoh : manusia menambah jumlah sel darah merah bila berada
di pegunungan. Kotoran unta kering, tetapi urinenya kental.
c. Adaptasi tingkah laku : penyesuaian diri terhadap lingkungan
dengan tingkah lakunya.
Contoh : Bunglon mengubah warna tubuhnya, ikan paus muncul
ke permukaan secara periodik.
7) Peka terhadap rangsangan (Iritabilitas)
Setiap

makhluk

hidup

mempunyai

kemampuan

menanggapi rangsangan dengan cara yang berbeda-beda. Kepekaan


terhadap rangsangan menunjukan bahwa di dalam tubuh makhluk
terjadi proses pengaturan. Hal ini dapat ditunjukan sebagai berikut :
Pada tumbuhan, daun putri malu bila diberi rangsangan
berupa sentuhan akan menanggapi rangsang dengan menutup
daunnya.
Pada hewan, ayam ketika fajar menyingsing akan
berkokok. Manusia jika diberi bau yang merangsang akan
menanggapi rangsang, misalnya bersin.

8) Ekskresi
Ekskresi adalah pengeluaran sisa-sisa metabolism yang
tidak diperlukan lagi oleh tubuh. Dala proses Oksidasi makanan serta
pertukaran zat di dalam tubuh makhluk hidup (metabolisme) selain

menghasilkan energy juga menghasilkan zat sisa yang harus


dikeluarkan dari dalam tubuh. Apabila zat sisa tersebut tidak
dikeluarkan akan membahayakan tubuh. Contohnya manusia
mengeluarkan karbondioksida melalui paru-paru, ikan mengeluarkan
karbondioksida melalui insang.
9) Regulasi
Regulasi adalah proses pengaturan keserasian di dalam
tubuh organism yang diatur oleh syaraf dan hormon.
C. Alat dan Bahan
1) Alat-alat tulis,
2) Tabel pengamatan,
3) Alam sekitar.
D. Cara Kerja
1) Siapkan alat-alat tulis dan table pengamatan yang diperlukan.
2) Pergi ke lingkungan yang ada di sekitar tempat tinggal Anda misal
hutan, sawah, ladang, atau lingkungan lainnya, sesuai tempat tinggal
Anda.
3) Menentukan 10 makhluk hidup (5 hewan dan 5 tumbuhan) yang
Anda kenal nama jenisnya (minimal nama daerahnya)
4) Catatlah sepuluh jenis makhluk hidup tersebut dalam lembar
pengamatan
5) Amatilah ciri-ciri dari setiap makhluk hidup yang telah Anda catat
tersebut dengan cermat.
6) Bubuhkan tanda cek () sesuai dengan ciri-ciri yang Anda amati
pada tabel 1.1, dalam Lembar Kerja.
E. Hasil Pengamatan
Tabel 1.1

Hasil pengamatan ciri-ciri makhluk hidup


No
.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Nama Makhluk Hidup


Kucing
Ayam
Kelinci
Kambing
Burung
Kacang tanah
Bunga Melati
Pohon Mangga
Pohon Pepaya
Putri Malu

Ciri-ciri makhluk hidup *)


1
2
3
4
5

*) Keterangan :
1. Bergerak dan bereaksi terhadap rangsang;
2. Bernapas;
3. Perlu makan (nutrisi);
4. Tumbuh;
5. Berkembang.
F. Pembahasan
1. Tumbuhan dan hewan adalah makhluk hidup ciptaan Allah SWT.
Tumbuhan dan hewan memiliki cirri-ciri yang sama yaitu: bergerak
dan bereaksi terhadap rangsang, bernafas, perlu makan,tumbuh dan
berkembang,
2. Tumbuhan melakukan gerak, tetapi tidak semua gerak tumbuhan
bisa diamati, hanya tumbuhan putri malu saja yang mudah diamati.
Dan gerak tidur berbunga kupu-kupu menjelang senja .
3. Semua tumbuhan melakukan gerak yaitu gerak tumbuhan akar dan
batang. Gerak lainnya yaitu gerak reaksi terhadap rangsang misalnya
gerak batang dan daun karena cahaya mengikuti/mengarah ke
matahari.

4. Gerak pada hewan dan tumbuhan berbeda. Jika hewan dapat


bergerak, organ di tempat, maupun gerak berpindah tempat, maka
gerak pada tumbuhan tidak menimbulkan perpindahan tempat
(Kecuali tumbuhan bersel satu/ tunggal )
5. Hewan dan tumbuhan sama-sama melakukan pernafasan pada
tumbuhan oksigen untuk melalui stomata dan lentisel (tumbuhan
tidak perlu organ khusus), sedangkan oksigen untuk ke dalam tubuh
hewan melalui organ pernafasan khusus.
6. Hewan dan tumbuhan memerlukan makan dan air, hanya

saja

berbeda bentuk dan prosesnya Tumbuhan makan dengan melakukan


Fotosintesis, sedangkan hewan-hewan memakan bentuk yang sudah
jadi.
7. Hewan dan tumbuhan sama-sama tumbuh dan berkembang,
bertambah ukuran tinggi dan besar maupun batang.
G. Kesimpulan
Makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang sama yaitu bergerak dan bereaksi
terhadap rangsang, bernafas memerlukan makan, serta dapat tumbuh dan
berkembang. Kelima ciri ini pasti melekat pada makhluk hidup baik
tumbuhan maupun hewan meskipun ada sedikit perbedaan. Misalnya
proses bergerak dan bernafas.

H. Pertanyaan dan Jawaban


1) Apakah tumbuhan memenuhi ciri-ciri gerak dan bereaksi terhadap
rangsang ? Jelaskan !
Jawab :
Ya, tumbuhan juga bergerak dan bereaksi terhadap rangsang. Gerak
tumbuhan yaitu gerak taktis (gerak pindah tempat seluruh tubuh pada
tumbuhan bersel satu, gerak nasti (gerak adegan tubuh, tidak

ditentukan arah datangnya rangsang), gerak inspisme (gerak


sebagain tubuh, dipengaruhi orang datangnya rangsang.
2) Jelaskan persamaan dan perbedaan ciri kehidupan pada hewan dan
tumbuhan !
Jawab :
Persamaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan yaitu bergerak
dan bereaksi terhadap rangsang, bernafas, memerlukan makan, serta
dapat tumbuh dan berkembang.
Perbedaan Ciri Kehidupan hewan dan tumbuhan:
Tumbuhan:
a. Reaksi terhadap rangsang lambat/terbatas, umumnya menatap
atau bergerak sebagian tubuh.
b. Tidak memiliki alat pernafasan khusus, mengambil dan
mengeluarkan gas secara pasif.
c. Menyimpan zat-zat makanan sendiri.
d. Tumbuh kembang berlangsung selama hidupnya, ada daerah
tumbuh tertentu, bentuk tubuh menyebar dan bercabang serta
jumlah bagian tumbuh tak tentu.
Hewan:
a. Memiliki alat pernafasan khusus, mengambil dan mengeluarkan
gas secara pasif.
b. Reaksi terhadap rangsang, cepat, stimulant, aktif dan dapat
berpindah tempat.
c. Makan makhluk hidup lainnya.
d. Pertumbuhan

dan

perkembangan

terjadi

dalam

masa

tertentu.Serempak pada semua bagian tubuh.Jumlah bagian tubuh


tertentu/pasti.
I. Lampiran

Kucing

Kacang Tanah

Ayam

Melati

Kelinci

Pohon Mangga

Kambing

Pohon Pepaya

Burung Love Bird


2. Gerak pada Tumbuhan

Putri Malu

A. Tujuan
1) Mengamati gerak seismonasti.
2) Mengamati gerak niktinasi.
3) Mengamati gerak geotropisme negatif tumbuhan.
B. Teori Dasar

Ciri dari mahluk hidup salah satunya adalah bergerak. Dengan


demikian tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak. Jika
hewan dan manusia dapat melakukan gerakan secara aktif dan berpindah
tempat, tapi gerakan pada tumbuhan sangat terbatas. Sehingga tumbuhan
dikatakan melakukan gerak pasif. Gerakan yang dilakukan oleh
tumbuhan hanya dilakukan pada bagian tertentu. Misalnya bagian ujung
tunas, bagian ujung akar, ataupun pada bagian lembar daun tertentu.
Pada prinsipnya, gerakan tumbuhan terjadi karena adanya proses
pertumbuhan dan adanya kepekaan terhadap rangsang atau irritabilitas
yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut. Sebagai tanggapan terhadap
rangsang terebut, tumbuhan melakukan gerakan yang mungkin menuju
kearah rangsang atau menjauhi, atau melakukan gerak tanpa menunjukan
arah tertentu.
Gerak pada tumbuhan dibedakan menjadi dua, yaitu :
1) Gerak Endonom/Autonom
Gerak endonom adalah gerakan pada tumbuhan yang diakibatkan
oleh rangsangan yang berasal dari dalam tumbuhan itu sendiri.
Gerak endonom ada 2 yaitu :
a. Endonom nutasi yang merupakan gerakan spontan (gerak aliran
sitoplasma pada tanaman air Hydrilla verticillata).
b. Endonom higroskopis yaitu akibat kadar air yang rendah
(contoh : pecah kacang polong-polongan saat kering).

2) Gerak Etionom / Gerak Esionom


Gerak etinom adalah gerakan pada tumbuhan yang disebabkan oleh
rangsangan yang berasal dari luar tumbuhan tersebut. Faktor
penyebab gerakan etionom bisa berasal dari faktor rangsang
sentuhan, air, cahaya, temperatur/suhu, zat kimia, gravitasi, dan lain
sebagainya.
Beberapa jenis gerakan etionom yaitu tropisme, taksis, dan nasti.

a) Tropisme
Tropisme adalah gerakan tumbuhan yang arah geraknya
dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang. Rangsang dari luar
yang mempengaruhi gerak tumbuhan ada bermacam-macam.
Misalnya cahaya, gravitasi, air atau kelembaban, dan sentuhan
atau singgungan. Berdasarkan jenis rangsangan tersebut,
tropisme

dibedakan

menjadi

fototropisme,

geotropisme,

hidrotropisme, dan tigmotropisme.

Fototropisme
Fototropisme adalah gerak bagian tumbuhan yang
dipengaruhi oleh rangsang cahaya. Apabila gerak tumbuhan
tersebut menuju kearah cahaya, berarti tumbuhan tersebut
melakukan gerak fototropisme positif. Apabila gerakan
tumbuhan ini menjauhi arah cahaya, maka disebut
fototropisme negatif. Contoh gerak fototropisme positif
adalah tanaman biji-bijian yang sedang tumbuh tunas.

Geotropisme
Geotropisme

adalah gerakan bagian tumbuhan

karena pengaruh gravitasi (gaya tarik) bumi. Apabila arah


pertumbuhan tersebut ke atas, maka termasuk geotropisme
negatif. Akan tetapi, apabila arah pertumbuhan menuju
kebawah berarti termasuk gerak geotropisme positif.
Contoh geotropisme positif adalah pertumbuhan akar yang
selalu menuju kebawah atau kedalam tanah.

Hidrotropisme
Hidrotropisme adalah gerak bagian tumbuhan
menuju kearah yang basah atau berair. Arah pertumbuhan
menuju temapt yang berair disebut gerak hidrotropisme

positif. Apabila araah pertumbuhan tanaman menjauhi


tempat yang berair disebut gerakan hidrotropisme negatif.
Contoh hidrotropisme positif adalah arah pertumbuhan
ujung akar didalam tanah yang selalu menuju ketempat
yang mengandung air.

Tigmotropisme
Tigmotropisme adalah gerak tumbuhan dari bagian
tumbuhan akibat persinggungan. Contohnya sulur markisa
dan batang mentimun yang membelit tanaman lain.

b) Taksis
Tumbuhan umumnya hanya mampu melalukan gerak
pada sebagian anggota tubuhnya, misalnya akar yang mendekati
air atau pucuk yang mendekati cahaya. Namun, pada tumbuhan
tingkat rendah mampu melakukan gerak berpindah tempat.
Seluruh tubuhnya berpindah. Misalnya, tumbuhan euglena dan
bakteri besi. Gerak seluruh tubuh tumbuhan yang disebabkan
oleh datangnya rangsang disebut gerak taksis.

Berdasarkan rangsang penyebabnya, taksis dibedakan


menjadi fototaksis dan kemotaktis.

Fototaksis
Fototaksis merupakan gerak seluruh tubuh tumbuhan yang
disebabkan oleh rangsang cahaya. Misalnya gerakan
euglena yang selalu mendekati cahaya.

Kemotaksis

Kemotaksis adalah gerak taksis yang disebabkan oleh


rangsang berupa zat kimia. Contohnya Spermatozoid pada
Arkegonium

lumut-lumutan

dan

paku-pakuan

yang

bergerak karena tertarik oleh zat gula atau protein.


c) Nasti
Gerak nasti adalah gerak pada tumbuhan yang arah
geraknya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang. Sama
halnya dengan gerak tropisme, gerak nasti juga dipengaruhi oleh
rangsang dari luar seperti cahaya, suhu, sentuhan/singgungan,
bahan kimia, serta kondisi gelap.
Macam-macam gerak nasti:

Fotonasti
Fotonasti adalah gerak nasti yang dipengaruhi oleh
rangsang berupa cahaya. Contoh fotonasti adalah gerak
mekarnya bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) pada sore
hari.

Thermonasti
Thermonasti adalah gerak nasti yang dipengaruhi rangsang
berupa suhu. Contohnya mekarnya bunga tulip pada suhu
tertentu.

Niktinasti
Niktinasti adalah gerak nasti karena kondisi gelap.
Contohnya gerak menutupnya daun majemuk (lamtoro, turi)
karena cahaya gelap.

Seismonasti

Seismonasti adalah gerak nasti karena pengaruh rangsang


berupa

sentuhan.

Contoh

seismonasti

adalah

gerak

menutupnya daun putri malu (Mimosa pudica) karena


sentuhan. Daun putri malu akan menutup apabila disentuh.
Dan setelah didiamkan agak lama, daun tersebut akan
membuka kembali. Gerak tersebut sebagai tanggapan atas
reaksi yang datang dari luar, sedangkan arah gerakannya
tidak ditentukan oleh arah datangnya rangsang.

Kemonasti
Kemonasti adalah gerak nasti karena pengaruh rangsang
berupa zat kimia. Contohnya adalah membukanya mulut
daun

(stomata)

pada

siang

hari

karena

adanya

karbondioksida.

Nasti kompleks
Nasti kompleks adalah gerak nasti yang dipengaruhi lebih
dari satu macam rangsang. Contohnya gerak membuka dan
menutupnya mulut daun (stomata) karena cahaya matahari,
zat kimia, air dan suhu.

C. Alat dan Bahan


1) Seismonasti dan Niktinasi
a) Tanaman putri malu dalam pot 1 buah
b) Kotak dari karton warna hitam atau kardus dilapisi kertas hitam 1
buah
c) Stop watch atau jam tangan 1 buah
d) Alat-alat tulis dan penggaris
2) Geotropisme
a) Pot berukuran kecil 2 buah
b) Tanah yang subur secukupnya
c) Biji kacang merah secukupnya
d) Air secukupnya

D. Cara Kerja
1) Seismonasti dan Niktinasti
a) Seismonasti
(1) Sediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot yang
berisi tanaman putri malu, lembar kerja, alat-alat tulis, dan
penggaris.
(2) Pot putri malu, sebaiknya Anda siapkan beberapa hari
sebelumnya, sehingga ketika akan dilakukan percobaan pot
tersebut dalam keadaan segar. Caranya carilah tanaman putri
malu ukuran sedang selanjutnya Anda ambil tanaman tersebut
dengan menyodoknya dengan skop atau alat lainnya sehingga
tanaman tersebut dapat Anda pindahkan ke dalam pot tanpa
mengganggu bagian akarnya.
(3) Letakkan pot putri malu yang telah Anda siapkan di atas
meja, selanjutnya lakukan sentuhan halus hingga sentuhan
yang paling kasar terhadao daun-daun putri malu tersebut
dengan menggunakan penggaris.
(4) Catatlah hasil pengamatan Anda pada Lembar Kerja (Tabel
1.2)
b) Niktinasti
(1) Sediakan dua buah pot putri malu.
(2) Berilah tanda A pada pot pertama dan tanda B pada pot
kedua.
(3) Letakkan pot A di tempat terang dan terbuka.
(4) Simpanlah pot B di atas meja dan tutuplah dengan
menggunakan kotak karton atau kardus yang kedap cahaya
dengan hati-hati agar tidak menyentuhnya.
(5) Biarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam.

(6) Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, bukalah dengan


hati-hati (tidak menyentuh tanamannya).
(7) Amati apa yang terjadi dengan daun putri malu tersebut dan
bandingkan dengan daun putri malu pada pot A.
(8) Catatlah hasil pengamatan Anda dan tuangkan hasilnya pada
Lembar Kerja (Tabel 1.3)
2) Gerak Tropisme (Geotropisme negatif)
a) Buatlah dua buah pot tanaman kacang merah. Caranya tanamlah 3
biji kacang merah dalam setiap pot ukuran kecil (atau botol air
kemasan yang dipotong dan diberi lubang dibagian alasnya) 1-2
minggu sebelum percobaan dimulai. Pembuatan pot tanaman
kacang murah ini sebaiknya dilakukan di tempat terbuka sehingga
tanaman yang dihasilkan berdiri dengan tegak.
b) Jika Anda sudah mendapatkan dua pot tanaman kacang merah
yang cukup baik dan berdiri tegak, selanjutnya beri label A untuk
pot pertama dan label B untuk pot yang lainnya.
c) Letakkan pot B secara horizontal (arah mendatar), sedangkan pot
A dibiarkan berdiri (vertikal) dan simpanlah keduanya di tempat
terbuka.
d) Lakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama 1 minggu.
e) Tuangkan hasil pengamatan Anda pada Lembar Kerja (Tabel 1.4)

E. Hasil Pengamatan
1) Seismonasti dan Niktinasti
Tabel 1.2.
Hasil pengamatan seismonasti

Jenis sentuhan

Reaksi daun

Keterangan

No

pada daun

1.

putri malu
Halus

Daun menutup

2.
3.

Sedang
Kasar

perlahan
lama
Seluruh daun menutup Waktu agak cepat
Seluruh daun dan
Waktunya cepat

putri malu
Waktu cukup

tangkai menutup
Tabel 1.3.
Hasil pengamatan Niktinasti
No
.
1.

Disimpan di tempat

Reaksi daun putri malu


Mula-mula jam kemudian
Membuka
Tetap Membuka

2.

terang
Ditutup dengan penutup

Membuka

Pot putri malu

Menutup

yang kedap cahaya


2) Geotropisme
Tabel 1.4.
Hasil pengamatan geotropisme negatif
Jenis pot
1
A

Keteranga

Pengamatan hari ke
2

n
6

7
Batang
tumbuh

tegak
Batang
membelok
ke atas
menuju
cahaya
matahari

F. Pembahasan
1) Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan, karena adanya rangsangan
berupa

getaran. Daun putri malu akan menutup bila disentuh.

Perlakuan sentuhan yang berbeda, pengaruhnya juga berbeda pula.


Jika sentuhan halus, proses menutupnya lambat. Bila disentuh dengan
sedang, reaksinya agak cepat menutup. Jika disentuh dengan kasar,
maka daun dan tangkai akan cepat menutup.
2) Niktinasti.
Niktinasti merupakan gerak nasti yang diakibatkan oleh suasana
gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh
suasana gelap, gerak tidur daun-daun tersebut dapat terjadi akibat
perubahan tekanan turgor di dalam persendian daun.
3) Geotropisme negative
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan, karena pengaruh gaya
gravitasi bumi. Jika arah geraknya menuju rangsang disebut gerak
geotropism positif, misalnya gerak akar menuju tanah. Jika arah
geraknya menjauhi rangsang, maka disebut gerak geotropisme
negative.

G. Kesimpulan
1)

Sentuhan halus pada daun putri malu menyebabkan gerak daun

menutup pelan, sentuhan sedang, gerak menutup daun agak cepat dan
sentuhan kasar, gerak daun putri malu menutup cepat.
2)

Tumbuhan putri malu ditempat gelap daunnya membuka sedikit,

sedangkan putri malu di tempat terbuka daunnya terbuka lebar.

3)

Kacang hijau yang diletakkan horizontal, batangnya akan

membengkok ke atas dan menjauhi tanah.


H. Pertanyaan dan Jawaban
1) Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti!
Jelaskan alasan Anda memilihnya !
Jawab :
Legomonisae atau polong-polongan seperti bunga merak dan daun
kupu-kupu Daun-daun tersebut akan menutup pada malam hari.
2) Apa perbedaan antara niktinasti dengan seismonasti pada percobaan
yang telah Anda lakukan ?
Jawab :
Niktinasi : Gerak daun putrid malu dipengaruhi rangsang dari cahaya.
Seismonasti : gerak putri malu dipengaruhi rangsang sentuhan.
3) Pada percobaan geotropisme yang telah Anda lakukan sebenarnya
Anda juga sekaligus telah membuktikan adanya gerak fototropisme.
Mengapa? Jenis fototropisme apakah yang terjadi? Jelaskan!
Jawab :
Pada

percobaan

geotropisme

diatas

sekaligus

membuktikan

fototropisme karena arah tumbuh batang menuju ke arah cahaya


matahari. Jenis fototropisme yang terjadi adalah foto tropisme positif
karena arah tumbuh batang menuju sumber rangsang cahaya.

I. Lampiran

Gerak Seismonasti pada


tumbuhan putri malu

Gerak Geotropisme negatif


pada tumbuhan kacang
tanah

Gerak Niktinasti pada


tumbuhan turi

3. Respirasi pada Makhluk Hidup


A. Tujuan
1) Membuktikan bahwa respirasi memerlukan udara (oksigen).
2) Membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbondioksida.
B. Teori Dasar
Respirasi adalah suatu proses pengambilan Oksigen untuk
memecah senyawa-senyawa organik menjadi Karbondioksida, Air dan
energi. Namun demikian respirasi pada hakikatnya adalah reaksi redoks,
dimana substrat dioksidasi menjadi Karbondioksida sedangkan Air yang
diserap sebagai oksidator mengalami reduksi menjadi Air. Substrat
respirasi adalah setiap senyawa organik yang dioksidasikan dalam
respirasi, atau senyawa-senyawa yang terdapat dalam sel tumbuhan yang
secara relatif banyak jumlahnya dan biasanya direspirasikan menjadi
Karbondioksida

dan

intermediat-intermediat

air.

Sedangkan

yang

metabolit

terbentuk

respirasi

dalam

adalah

reaksi-reaksi

respirasi.Karbohidrat merupakan substrat respirasi utama yang terdapat


dalam sel tumbuhan tinggi. Terdapat beberapa substrat respirasi yang
penting lainnya diantaranya adalah beberapa jenis gula seperti glukosa,
fruktosa, dan sukrosa; pati; asam organik; dan protein (digunakan pada

keadaan & spesies tertentu). Secara umum, respirasi karbohidrat dapat


dituliskan sebagai berikut:
C6H12O6 + O2 6CO2 + Air + energi
C. Alat dan Bahan
1) Untuk membuktikan respirasi perlu udara (oksigen).
a) Botol ukuran kecil 3 buah
b) Sedotan air kemasan gelas (aqua gelas) 3 buah.
c) Plastisin secukupnya.
d) Vaselin secukupnya.
e) Kapur sirih secukupnya.
f) Kapas secukupnya.
g) Kacang merah / kedelai yang sedang berkecambah secukupnya.
h) Kecoa atau belalang 1 ekor.
i) Pipet tetes 1 buah.
j) Air yang diberi pewarna merah secukupnya.
2) Untuk membuktikan respirasi menghasilkan karbondioksida.
a) Kapur tohor atau kapur sirih secukupnya.
b) Air suling, bila tidak ada bisa digunakan air tawar secukupnya.
c) Botol selai atau botol lain yang bermulut agak lebar 3 buah.
d) Plastisin secukupnya.
e) Sedotan limun 6 buah.
f) Spidol 1 buah.
g) Selang plastik kecil 1 meter.
h) Kertas saring (jika perlu) 2 lembar.
i) Corong plastik ukuran kecil 1 buah.
D. Cara Kerja
1) Respirasi memerlukan udara (oksigen)
a) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.

b) Masukkan sedikit kapur sirih ke dalam dasar botol, selanjutnya


masukkan kapas secukupnya.
c) Masukkan kacang merah/kedelai yang sedang berkecambah ke
dalam botol yang telah diberi alat kapas pada langkah (b).
d) Lapisi bagian dekat pangkal sedotan air kemasan dengan segumpal
plastisin, kira-kira dapat menyumbat mulut botol, selanjutnya
masukkan pangkal sedotan air kemasan yang dilapisi gumpalan
plastisin tersebut hingga plastisin menutup mulut botol, sedotan air
kemasan menghubungkan udara luar dengan udara di dalam botol.
e) Rapikan plastisin pada mulut botol hingga mulut botol tertutup
dengan rapat dan rapi.
f) Olesi dengan vaselin celah yang terjadi di antara plastisin dengan
sedotan air kemasan gelas agar tidak terjadi kebocoran udara yang
bisa menghambat jalannya percobaan.
g) Respirometer buatan ini selanjutnya diberi label A dengan
menggunakan spirol, kemudian letakkan secara horizontal.
h) Lakukan langkah a-g, dengan cara yang sama, namun kecambah
diganti dengan kecoa atau belalang dan diberi label B.
i) Lakukan langkah a-g, hanya tanpa menggunakan makhluk hidup
(sebagai kontrol) dan diberi label C.
j) Dalam waktu yang hampir bersamaan, dengan menggunakan pipet
tetes, tetesilah ujung sedotan air kemasan gelas pada setiap
respirometer dengan air yang diberi pewarna merah.
k) Amatilah tetesan air berwarna pada setiap respirometer, dengan
selang waktu 5 menit selama 5 kali pengamatan.
l) Tuangkan hasil pengamatan Anda pada Lembar Kerja (Tabel 1.5)
2) Respirasi menghasillan karbondioksida (CO2)
a) Membuat air kapur jenuh

(1) Larutkan kapur tohor (jenis kapur yang apabila kena air
mengeluarkan panas) atau kapur sirih ke dalam lebih kurang
250 ml hingga jenuh (sebagian ada yang tidak melarut).
(2) Biarkan air kapur mengendap semalaman hingga diperoleh air
yang jernih.
(3) Sedotlah air kapur yang jernih dengan selang plastik kecil,
hati-hati agar endapan kapur tidak ikut tersedot.
(4) Bila Anda ceroboh, maka endapan kapur akan ikut tersedot dan
air kapur menjadi keruh. Bila hal ini terjadi lakukan
penyaringan

dengan

menggunakan

kertas

saring

yang

diletakkan pada corong plastik, hingga memperoleh air kapur


yang benar-benar jernih.
b) Tuangkan air kapur jenuh pada botol selai (A), (B), dan (C) dengan
ukuran yang sama, lebih kurang 50 ml.
c) Pasanglah perangkat percobaan lainnya, yaitu sedotan limun dan
plastisin.
d) Hisaplah udara dari botol A, melalui sedotan limun (1), gunakan
untuk bernapas. Selanjutnya hembuskan napas Anda pada botol (B)
melalui sedotan limun (1).
e) Lakukan langkah (4) berkali-kali hingga air kapur di botol (B)
menjadi keruh.
f) Amati kedudukan air berwarna dalam pipa dari sedotan aqua gelas
pada setiap respirometer.
g) Tuangkan hasil pengamatan Anda pada Lembar Kerja (Tabel 1.6)

E. Hasil Pengamatan
1) Respirasi memerlukan udara (oksigen)
Tabel 1.5.
Hasil pengamatan respirasi memerlukan udara (oksigen)

Respiromete
r
A
B
C

Keadaan air berwarna pada respirometer, 5 menit


Kelim
Pertama Kedua Ketiga Keempat
a
1,5 cm
2,6 cm
5 cm
6 cm
7,1 cm
3 cm
4,2 cm
6,5 cm
8 cm
8,5 cm
tetap
tetap
tetap
tetap
Tetap

2) Respirasi menghasilkan karbondioksida


Tabel 1.6.
Hasil pengamatan respirasi menghasilkan karbondioksida
Botol
percobaan
A
B
C

Kondisi mula-mula

Kondisi akhir percobaan

Jernih
Jernih
Jernih

Jernih
Keruh
Jernih

F. Pembahasan
1) Reaksi respirasi memerlukan udara (oksigen).
Pada respirometer A terdapat kecambah yang memerlukan proses
respirasi. Udara tidak dapat berjalan cepat karena ukuran tumbuhan
masih kecil (kecambah).
Pada respirator B, belalang memerlukan udara untuk respirasi.
Oksigen yang masuk berjalan dengan cepat, karena belalang
memerlukan oksigen lebih banyak daripada kecambah.
Pada respirator C, tidak terjadi jalannya air warna, karena tidak
terdapat makhluk hidup di dalamnya. Hal ini membuktikan tidak ada
respirasi.
2) Respirasi menghasilkan karbon dioksida (CO2)
3 botol yang diberi label A, B, dan C berisi endapan air kapur sirih
mula-mula dalam keadaan jernih. Ketiga botol diberi sedotan limun
(1) dan (2) dengan posisi yang berbeda seperti pada gambar. Dengan
menghirup udara melalui sedotan limun dari botol A, dan
dihembuskan ke botol B, secara berulang-ulang menghasilkan :

a) Botol B yang airnya semula jernih menjadi keruh, karena


mendapat Karbondioksida (CO2).
b) Botol A airnya tetap jernih, karena tidak mendapatkan
karbondioksida (CO2) , tetapi melepaskan oksigen (O2).
Peristiwa di atas membuktikan bahwa, respirasi CO2 yang bereaksi
dengan air kapur sirih dari jernih menjadi keruh.
G. Kesimpulan

Respirasi memerlukan oksigen dipengaruhi oleh: ketersediaan


substrat, oksigen, suhu, tipe dan umur tumbuhan / hewan.

Semakin

banyak

kandungan

Karbondioksida

dalam

udara

pernapasan maka semakin keruh air kapur, semakin sedikit


kandungan Karbondioksida dalam udara pernapasan maka air kapur
akan semakin bening. Air kapur dapat dijadikan indikator adanya
respirasi dengan menggunakan reaksinya terhadap Karbondioksida.
H. Pertanyaan dan Jawaban
1) Apa guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen?
Jawab :
Guna kapur sirih dalam respirasi memerlukan oksigen adalah untuk
mengidentifikasi bahwa dalam respirasi benar-benar memerlukan
oksigen.
2) Apa yang terjadi pada pergerakan tetesan pewarna (eosin) pada alat
respirometer (A), (B), dan (C)? Mengapa hal itu terjadi? Jelaskan!
Jawab :

Tetesan

pewarna

berjalan

pelan.,

karena

makhluk

hidup

respirasinya berjalan lamban, kecambah lebih sedikit memerlukan


CO2.

Tetesan warna pada respirometer B, berjalan lenih cepat, karena


belalang lebih banyak membutuhkan oksigen untuk respirasi.

Tetesan warna pada respirometer C, tidak berjalan, karena tidak ada


makhluk hidup di dalamnya.

3) Pada akhir percobaan respirasi menghasilkan karbondioksida, air


kapur pada botol manakah yang paling keruh? Mengapa demikian?
Jawab :
Pada akhir percobaan respirasi menghasilkan karbondioksida, air
kapur sirih yang paling jernih pada botol B. Hal ini disebabkan pada
respirasi menghasilkan CO2 yang ditandai berubahnya air setelah
diberi hembusan nafas.
I. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai