Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM IPA SD

MODUL 1
MAKHLUK HIDUP

KEGIATAN PRAKTIKUM 1 (TERBIMBING) :


 Ciri-Ciri Umum Makhluk Hidup
 Gerak Pada Tumbuhan (Seismonasti dan Niktinasti)

KEGIATAN PRAKTIKUM 2 (MANDIRI) :


 Simbiosis Parasitisme

KEGIATAN PRAKTIKUM 3 (TERBIMBING) :


 Perkembangbiakan Seksual Pada Tumbuhan
(Struktur Bunga)

DISUSUN OLEH

NAMA : ELISABETH MURDININGSIH


NIM : 822388978
UPBJJ UT : 44/SURAKARTA
0
KEGIATAN PRAKTIKUM 1 : CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

A. CIRI-CIRI UMUM MAKHLUK HIDUP

1. TUJUAN PRAKTIKUM:
Mengamati ciri-ciri makhluk hidup yang ada di sekitar tempat tinggal
2. ALAT DAN BAHAN:
a. Alat tulis
b. Tabel pengamatan
c. Alam sekitar
3. CARA KERJA:
a. Siapkan alat-alat tulis dan tabel pengamatan yang diperlukan.
b. Pergi ke lingkungan yang ada di sekitar tempat tinggal, seperti kebun, sawah, hutan, atau
lingkungan lainnya, sesuai tempat tinggalmu.
c. Menentukan 10 makhluk hidup (5 hewan dan 5 tumbuhan)..
d. Mencatat kesepuluh jenis makhluk hidup tersebut dalam lembar pengamatan
e. Mengamati ciri-ciri setiap makhluk hidup.
f. Membubuhkan tanda cek (√) sesuai dengan ciri yang diamati, pada pada lembar kerja (tabel
yang disediakan).
4. TEORI:
Ciri-ciri makhluk hidup terdiri dari :
a. Bergerak dan peka terhadap rangsang.
 Bergerak adalah merupakan perubahan posisi, baik seluruh tubuh atau sebagian.
Bergerak dibagi menjadi 2 yaitu : bergerak secara aktif dan bergerak secara pasif.
 Peka terhadap rangsang (iritabilitas) dapat ditunjukkan sebagai berikut:
1) Pada tumbuhan, daun putri malu bila diberi rangsang sentuhan akan menanggapi
rangsang dengan menutup daunnya.
2) Pada hewan, ayam ketika fajar menyingsing akan berkokok.
3) Manusia jika diberi bau yang merangsang akan menanggapi rangsang, misalnya
bersin.
b. Bernafas (respirasi) yaitu pengambilan oksigen untuk oksidasi makanan, sehingga
memperoleh energi dan mengeluarkan karbondioksida sebagai zat sisa.
c. Memerlukan makan (nutrisi) bertujuan agar dapat mempertahankan hidup, menghasilkan
energi, dan pertumbuhan.
d. Tumbuh adalah bertambahnya volume atau ukuran makhluk hidup yang irreversible.
e. Berkembang adalah proses menuju kedewasaan yang dipengaruhi oleh hormon, nutrisi dan
lingkungan.
5. HASIL PENGAMATAN:
Tabel 1.1.
Hasil Pengamatan Ciri-Ciri Makhluk Hidup
Ciri-ciri Makhluk Hidup *)
No Nama Makhluk Hidup
1 2 3 4 5
1 Putri malu √ √ √ √ √
2 Pohon mangga √ √ √ √ √
3 Pohon belimbing √ √ √ √ √
4 Kacang tanah √ √ √ √ √
5 Bunga mawar √ √ √ √ √
6 Kambing √ √ √ √ √
7 Ayam √ √ √ √ √
8 Ikan √ √ √ √ √
9 Burung √ √ √ √ √
10 Kucing √ √ √ √ √
1
*) Keterangan :
1) bergerak dan bereaksi terhadap rangsang;
2) bernapas;
3) perlu makan (nutrisi);
4) tumbuh;
5) berkembang

6. PEMBAHASAN:
 Tumbuhan maupun hewan memiliki ciri-ciri yang sama yaitu bergerak dan bereaksi terhadap
rangsang, bernafas, perlu makan, tumbuh, dan berkembang.
 Tumbuhan melakukan gerak, akan tetapi tidak semua dapat diamati dengan jelas. Tumbuhan
yang mudah diamati geraknya yaitu daun putri malu dan gerak tidur berbunga kupu-kupu
menjelang senja hari.
 Semua tumbuhan melakukan gerak yaitu gerak tumbuh akar dan batang. Gerak lainnya yaitu
gerak reaksi terhadap rangsang misalnya gerak batang dan daun karena cahaya
mengikuti/mengarah ke matahari.
 Gerak pada hewan dan tumbuhan berbeda. Jika hewan dapat bergerak organ di tempat
maupun gerak berpindah tempat, maka gerak pada tumbuhan tidak menimbulkan
perpindahan tempat (kecuali tumbuhan bersel tunggal).
 Hewan dan tumbuhan sama-sama melakukan pernafasan. Pada tumbuhan oksigen masuk
melalui stomata dan lentisel (tumbuhan tidak punya organ khusus), sedangkan oksigen
masuk ke dalam tubuh hewan melalui organ pernafasan khusus.
 Hewan dan tumbuhan memerlukan makan dan air, hanya saja saja berbeda bentuk dan
prosesnya. Tumbuhan makan dengan melakukan fotosintesis, sedangkan hewan memakan
bentuk yang sudah jadi.
 Hewan dan tumbuhan sama-sama tumbuh dan berkembang, bertambah ukuran tinggi dan
besar maupun beratnya.

7. KESIMPULAN:
Makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang sama yaitu bergerak dan bereaksi terhadap rangsang,
bernafas, memerlukan makan, serta dapat tumbuh dan berkembang. Kelima ciri ini pasti
melekat pada makhluk hidup baik tumbuhan maupun hewan meskipun ada sedikit perbedaan
misalnya proses bergerak dan bernafas.

8. PERTANYAAN DAN JAWABAN:


1) Apakah tumbuhan memenuhi ciri-ciri gerak dan berekasi terhadap rangsang? Jelaskan!
Ya, tumbuhan juga bergerak dan bereaksi terhadap rangsang. Gerak tumbuhan yaitu gerak
taksis (gerak pindah tempat seluruh tubuh pada tumbuhan bersel satu), gerak nasti (gerak
sebagian tubuh, tidak ditentukan arah datangnya rangsang), gerak tropisme (gerak
sebagian tubuh, dipengaruhi arang datangnya rangsang).
2) Jelaskan persamaan dan perbedaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan!
Persamaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan yaitu bergerak dan bereaksi terhadap
rangsang, bernafas, memerlukan makan, serta dapat tumbuh dan berkembang.
Perbedaan ciri kehidupan hewan dan tumbuhan:
Tumbuhan :
 Reaksi terhadap rangsang lambat/terbatas, umumnya menetap atau bergerak sebagian
tubuh.
 Tidak memiliki alat pernafasan khusus, mengambil dan mengeluarkan gas secara pasif.
 Menyusun zat-zat makanan sendiri.
 Tumbuh kembang berlangsung selama hidupnya, ada daerah tumbuh tertentu. Bentuk
tubuh menyebar dan bercabang. Jumlah bagian tubuh tak tentu.

2
Hewan :
 Memiliki alat pernafasan khusus. Mengambil dan mengeluarkan gas secara pasif.
 Reaksi terhadap rangsang cepat, simultan, aktif dan dapat berpindah tempat.
 Makan makhluk hidup lain.
 Tumbuh kembang terjadi dalam masa tertentu, serempak pada semua bagian tubuh.
Jumlah bagian tubuh tertentu/pasti.

B. GERAK PADA TUMBUHAN (SEISMONASTI dan NIKTINASTI)

1. TUJUAN PRAKTIKUM:
a. Mengamati gerak seismonasti.
b. Mengamati gerak niktinasti.

2. ALAT DAN BAHAN:


a. Tanaman putri malu dalam pot 1 buah.
b. Kotak dari karton warna hitam atau kardus dilapisi kertas hitam 1 buah.
c. Stop watch/jam tangan 1 buah.
d. Alat-alat tulis dan penggaris.

3. CARA KERJA:
a. Seismonasti
1) Sediakan alat dan bahan yang diperlukan.
2) Pot putri malu sebaiknya disediakan beberapa hari sebelumnya agar ketika percobaan
dalam keadaan segar. Caranya dengan mencari tanaman putri malu dan memindahkan
dengan tanpa mengganggu akarnya (mengikutkan bagian tanahnya).
3) Letakkan pot putri malu di meja, selanjutnya lakukan sentuhan halus hingga sentuhan
kasar pada bagian daun dengan menggunakan penggaris.
4) Catatlah hasil pengamatan pada lembar kerja (tabel yang disediakan).
b. Niktinasti
1) Sediakan dua buah pot putri malu.
2) Berilah tanda A pada pot petama dan B pada pot kedua.
3) Letakkan pot A di tempat terang dan terbuka.
4) Simpanlah pot B di atas meja dan tutup dengan kotak karton atau kardus yang kedap
cahaya (jangan menyentuhnya).
5) Biarkan pot B tertutup ½ jam.
6) Bukalah dengan hati-hati dan jangan sampai menyentuh tanaman.
7) Amati yang terjadi pada daun putri malu dan bandingkan dengan pot A.
8) Catatlah hasil pengamatan pada lembar kerja (tabel yang disediakan).

4. TEORI:
Setiap organisme mampu menerima rangsang yang disebut iritabilitas, dan mampu pula
menanggapi rangsang tersebut. Salah satu bentuk tanggapan yang umum adalah berupa gerak.
Gerak berupa perubahan posisi tubuh atau perpindahan yang meliputi seluruh atau sebagian dari
tubuh.
Gerak pada tumbuhan dibagi 3 golongan, yaitu :
1) Gerak Higroskopis yaitu gerak yang ditimbulkan oleh pengaruh perubahan kadar air.
Misalnya:
- gerak membukanya kotak spora.
- pecahnya buah tanaman polong.
2) Gerak Esionom yaitu gerak yang dipengaruhi rangsang dari luar.
a. Tropi (Tropisme) yaitu gerak bagian tumbuhan yang dipengaruhi oleh arah rangsang.
Tropisme positif jika mendekati rangsang dan tropisme negatif jika menjauhi. Bentuk
tropisme antara lain:

3
- fototropisme atau heliotropisme
- geotropi
- tigmotropi atau haptotropi  rangsang berupa sentuhan
- hidrotropi
b. Taksis yaitu gerak berpindah seluruh tubuh tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang.
Seperti bentuk tropisme, terdapat taksis positif dan negatif.
Beberapa bentuk taksis:
- fototaksis
- kemotaksis
c. Nasti yaitu gerak bagian tumbuhan yang tidak dipengaruhi arah rangsang. Gerak ini
disebabkan terjadinya perubahan tekanan turgor akibat pemberian rangsang.
Beberapa bentuk nasti:
- Niktinasti : rangsang berupa gelap
- Seismonasti : rangsang sentuhan atau mekanik
- Nasti kompleks : rangsang tidak hanya satu
Contoh: gerak membuka dan menutupnya sel-sel penutup stomata  rangsang berupa
cahaya, suhu, air, dan zat kimia.
3) Gerak Endonom yaitu gerak yang belum/tidak diketahui sebabnya. Karena belum diketahui
sebabnya ada yang menduga tumbuhan itu sendiri yang menggerakkannya  gerak OTONOM,
misalnya aliran plasma sel.

5. HASIL PENGAMATAN:
Tabel 1.2.
Hasil Pengamatan Seismonasti

Jenis sentuhan
No Reaksi daun putri malu Keterangan
pada putri malu
1 Halus Daun menutup perlahan Waktu cukup lama
2 Sedang Seluruh daun menutup Waktu agak cepat
3 Kasar Seluruh daun dan tangkai menutup Waktunya cepat

Tabel 1.3.
Hasil Pengamatan Niktinasti

Reaksi putri malu


No Pot putri malu
Mula-mula ½ jam kemudian
1 Disimpan di tempat terang Membuka Tetap membuka
Ditutup dengan penutup
2 Membuka Lambat laun menutup
yang kedap cahaya

6. PEMBAHASAN:
a. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran. Daun
putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan yang berbeda, pengaruhnya juga
berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya lambat. Bila disentuh dengan sedang,
reaksinya agak cepat menutup. Dan jika disentuh dengan kasar akan dengan cepat menutup
daun dan tangkainya. Reakei ini terjadi akibat perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan air
yang terjadi pada bantal daun yang kehilangan tekanan air sehingga daun maupun tangkai
mengatup.
b. Niktinasti
Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap,
sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak “tidur” daun-
daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam persendian daun.

4
Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu, dengan menyimpan putri malu di tempat
terang atau terbuka dan membandingkannya dengan putri malu yang diletakkan di tempat
tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya,
daun-daun putri malu tersebut mulai mengatup. Hal-hal yang menyebabkannya sama seperti
yang terjadi pada saat gerak tidur pada tumbuhan putri malu.

7. KESIMPULAN:
 Sentuhan halus pada daun putri malu menyebabkan gerak menutup daun dengan pelan.
Sentuhan sedang menyebabkan gerak menutup daun dengan agak cepat. Sentuhan
kasarmenyebabkan gerak menutup daun dengan cepat.
 Tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut
mulai mengatup. Sedangkan tumbuhan putri malu yang berada di tempat terang, daunnya
tetap membuka.
 Tujuan putri malu mengatupkan daunnya ialah sebagai alat untuk pertahanan diri dan hewan-
hewan yang akan mengkonsumsinya dan untuk melindungi simpanan airnya dan penguapan yang
dikarenakan oleh angin.

8. PERTANYAAN DAN JAWABAN:


1) Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasi! Jelaskan alasan Anda
memilihnya!
Leguminosae atau polong-polongan (Leguminosaceae) seperti bunga merak (Caesalpinia
pulcherrima) dan daun kupu-kupu (Bauhinia purpurea).
Daun-daun tersebut akan menutup pada malam hari dan akan membuka kembali jika matahari
terbit.
2) Apa perbedaan antra niktinasi dengan seismonasti pada percobaan yang telah anda
lakukan? Jelaskan!
Pada percobaan di atas,
Niktinasti : gerak daun putri malu dipengaruhi rangsang dari cahaya.
Seismonasti : gerak putri malu dipengaruhi rangsang sentuhan.

9. DAFTAR PUSTAKA:

Andrews WA, Andrews BJ, Balconi DA, and Purcell NJ. (1983). Discovering Biological Science.
Ontario-Hall, Canada Inc.

Browse PMc. (1979). Plant Propagation. New York: Mitchell Beazley Publ. Limited.

Kimbal JW. (1967). Biology: A Laboratory Introduction. Massachusetts: Addison-Wesley Publ.


Co.

Kimbal JW. (1967). Biology. 5th Ed. Massachusetts: Addison-Wesley Publ. Co.

Rumanta, M. (2002). Praktikum Biologi III, Modul 2 dan 4. Jakarta: Pusbit UT.

Parjatmo, W. (1994). Petunjuk Praktikum Biologi. Modul 3. Jakarta: Karunika UT.

Hopsons and Wessels. (1990). Essentials of Biology. New York: McGraw-Hill Publ. Co.

Internet (dari berbagai sumber, web/blog)

5
KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : SIMBIOSIS PARASITISME

1. TUJUAN PRAKTIKUM:
Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar.

2. ALAT DAN BAHAN:


a. Alat-alat tulis.
b. Lembar pengamatan.
c. Lingkungan sekitar.

3. CARA KERJA:
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b. Pergi ke lingkungan sekitar tempat tinggal (kebun/hutan).
c. Mengidentifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi antara hewan dan tumbuhan,
antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan tumbuhan.
d. Menemukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi.
e. Menuliskan hasil identifikasi pada lembar kerja.
f. Menganalisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan diuntungkan.
g. Menjelaskan jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi dalam simbiosis tersebut.
h. Menuangkan hasilnya untuk melengkapi tabel.

4. TEORI:
Hubungan timbal baik antara dua organisme yang berbeda disebut simbiosis.
Dari proses simbiosis ini dapat menimbulkan dampak bagi kedua makhluk hidup baik itu
merugikan maupun menguntungkan.
Simbiosis parasitisme adalah hubungan timbal baik antara dua organisme yang berbeda dimana
salah satunya merugikan pihak lain.
Demikian juga dengan proses simbiosis ini, di mana satu pihak mendapat keuntungan dan pihak
yang lain akan di rugikan.
Contoh simbiosis parasitisme yaitu: tumbuhan benalu dengan inangnya, bunga raflesia dengan
inangnya, cacing perut yang hidup dalam tubuh manusia, dll.

5. HASIL PENGAMATAN:

Tabel 1.7.
Hasil Pengamatan Simbiosis Parasitisme

Pihak yang dirugikan Pihak yang diuntungkan


Jenis hubungan
No Jenis Jenis Jenis Jenis
parasitisme
makhluk hidup kerugian makhluk hidup keuntungan
Nyamuk pada Gatal dan Menghisap
0 Manusia Nyamuk
manusia penyakit kulit darah
Gatal dan Menghisap
1 Lalat pada sapi Sapi Lalat
penyakit kulit darah
Benalu pada pohon Makanan Menyerap
2 Pohon mangga Benalu
mangga berkurang makanan
Terhisap
Menghisap
3 Kutu pada anjing Anjing darahnya dan Kutu anjing
darah anjing
gatal
Tali putri pada Pohon Menghambat Mendapat
4 Tali putri
pohon tetehan tetehan pertumbuhan makanan
Cacing kremi pada Sakit perut dan Menyerap
5 Manusia Cacing kremi
manusia gatal anus makanan

6
6. PEMBAHASAN:
Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua individu berbeda spesies yang hanya menguntungkan
sepihak saja dan pihak yang lainnya dirugikan.
 Nyamuk merugikan manusia karena nyamuk menghisap darah manusia. Manusia dirugikan
karena nyamuk menyebabkan gatal dan menyebabkan penyakit yang berbahaya yang
mengancam kehidupan manusia (nyamuk aides aygepty dan nyamuk cikungunya.
 Lalat menempel, mengganggu, dan menggigit (menghisap darah sapi) sehingga sapi merasa
gatal (dirugikan) darahnya berkurang.
 Kutu pada anjing menghisap darah anjing sehingga anjing dirugikan. Selain dirugikan, anjing
juga akan merasa gatal.
 Putri malu yang biasanya menempel pada pohon tetehan (tanaman pagar) menyerap bahan
makanan dari inangnya, sehingga pertumbuhan pohon tetehan itu akan terhambat.
 Cacing kremi yang hidup di saluran pencernaan manusiamenyerap sari makanan yang telah
dicerna manusia, sehingga pencernaan manusia terganggu.

7. KESIMPULAN:
Segala jenis hubungan dua individu berbeda spesies yang membuat satu pihak untung dan pihak
lain rugi disebut simbiosis parasitisme. Parasit tidak akan membunuh inangnya karena kalau
inangnya mati, maka parasitnya juga akan mati karena kekurangan sumber makanan.

8. PERTANYAAN DAN JAWABAN:


1) Apakah hubungan antara kutu anjing dengan anjing merupakan hubungan parasitisme?
Jelaskan!
Hubungan antara kutu anjing dan anjing merupakan hubungan parasitisme, karena kutu anjing
diuntungkan dengan cara menghisap darah anjing. Sedangkan anjing dirugikan karena
darahnya berkurang dan menderita gatal-gatal (penyakit kulit).
2) Di antara hubungan parasitisme yang Anda temukan, adakah yang menyebabkan
kematian pada inangnya? Jelaskan!
Pada hubungan di atas ada hubungan yang dapat mengakibatkan kematian misalnya hubungan
antara nyamuk dan manusia. Nyamuk aides aygepty dapat menyebabkan penyakit demam
berdarah. Jika terlambat mendapat pertolongan maka dapat mengakibatkan kematian.
Nyamuk cikungunya dapat mengakibatkan kelumpuhan pada manusia.

9. DAFTAR PUSTAKA:

Andrews WA, Andrews BJ, Balconi DA, and Purcell NJ. (1983). Discovering Biological Science.
Ontario-Hall, Canada Inc.

Browse PMc. (1979). Plant Propagation. New York: Mitchell Beazley Publ. Limited.

Kimbal JW. (1967). Biology: A Laboratory Introduction. Massachusetts: Addison-Wesley Publ.


Co.

Kimbal JW. (1967). Biology. 5th Ed. Massachusetts: Addison-Wesley Publ. Co.

Rumanta, M. (2002). Praktikum Biologi III, Modul 2 dan 4. Jakarta: Pusbit UT.

Parjatmo, W. (1994). Petunjuk Praktikum Biologi. Modul 3. Jakarta: Karunika UT.

Hopsons and Wessels. (1990). Essentials of Biology. New York: McGraw-Hill Publ. Co.

Internet (dari berbagai sumber, web/blog)

7
KEGIATAN PRAKTIKUM 3 : PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN

A. PERKEMBANGBIAKAN SEKSUAL PADA TUMBUHAN (STRUKTUR BUNGA)

1. TUJUAN PRAKTIKUM:
Mengamati struktur bunga.

2. ALAT DAN BAHAN:


a. Struktur bunga.
b. Loup ( kaca pembesar ) 1 buah.
c. Pinset 1 buah.
d. Pisau / silet 1 buah.
e. Bunga sepatu 1 buah.

3. CARA KERJA:
a. Amatilah bagian-bagian bunga dengan tanpa merusaknya, perhatikan bagian kelopak,
mahkota, benang sari, putik, dan dasar bunganya.
b. Gambarlah hasil pengamatan dan lengkapi keterangan gambar.
c. Amatilah bagian kelopaknya. Catatlah bentuk dan warna kelopak yang diamati.
d. Amati pula mahkota bunganya. Catat bentuk dan warnanya.
e. Untuk mengamati benang sari, singkirkan bagian mahkota bunga. Hitunglah jumlah benang
sari yang ada. Apakah benang sari melekat pada mahkota bunga ? Catat hasil pengamatan.
Dengan menggunakan kaca pembesar amati bagian kepala sari (anthera). Apakah terlihat
adanya serbuk sari yang bentuknya mirip debu pada kepala sari ?
f. Amatilah bagian putik yang biasanya terletak di bagian tengah bunga. Catatlah bagaimana
bentuk putik bunga tersebut. Perhatikan bagian ovarium, tangkai putik dan kepala putiknya.
g. Buatlah gambar struktur putik, meliputi ovarium, tangkai putik dan kepala putik pada lembar
kerja.

4. TEORI:
Bunga (flos) atau kembang adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga (divisio
Magnoliophyta atau Angiospermae, "tumbuhan berbiji tertutup").
Pada bunga terdapat organ reproduksi (benang sari dan putik).
Bunga secara sehari-hari juga dipakai untuk menyebut struktur yang secara botani disebut
sebagai bunga majemuk atau inflorescence.
Bunga majemuk adalah kumpulan bunga-bunga yang terkumpul dalam satu karangan.
Dalam konteks ini, satuan bunga yang menyusun bunga majemuk disebut floret.
Bunga berfungsi utama menghasilkan biji.
Penyerbukan dan pembuahan berlangsung pada bunga.
Setelah pembuahan, bunga akan berkembang menjadi buah. Buah adalah struktur yang membawa
biji.
Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal
buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet
betina) di dalam kantung embrio.
Pada ujung putik terdapat kepala putik atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen.
Tangkai putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah.

8
5. HASIL PENGAMATAN:

Keterangan gambar :
Bagian-bagian bunga sempurna
1. Bunga sempurna,
2. Kepala putik (stigma),
3. Tangkai putik (stilus),
4. Tangkai sari (filament, bagian dari benang sari),
5. Sumbu bunga (axis),
6. artikulasi,
7. Tangkai bunga (pedicel),
8. Kelenjar nektar,
9. Benang sari (stamen),
10. Bakal buah (ovum),
11. Bakal biji (ovulum),
12. Saluran Serbuk sari
13. Serbuk sari (pollen),
14. Kepala sari (anther),
15. Perhiasan bunga (periantheum),
16. Mahkota bunga (corolla),
17. Kelopak bunga (calyx)

Gambar 1.1.
Sayatan vertikal bunga sepatu

6. PEMBAHASAN:
 Struktur pada bunga sepatu merupakan salah satu contoh bunga lengkap dan bunga sempurna
karena bunga sepatu memiliki kelopak, mahkota, putik, dan benang sari. Dalam pengamatan
kita dapat melihat adanya serbuk sari yang mirip debu pada kepala putik.
 Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh
dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu.
Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis
diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan
ketersediaan air.
 Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina (putik)
secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga banci atau
hermafrodit. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua bagian utama
bunga. Empat bagian utama bunga (dari luar ke dalam) adalah sebagai berikut:
a. Kelopak bunga atau calyx;
b. Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk memikat
serangga yang membantu proses penyerbukan;
c. Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa Yunani andros oikia: rumah pria) berupa
benang sari;
d. Alat kelamin betina atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia: "rumah wanita")
berupa putik.

7. KESIMPULAN:
 Perkembangbiakan tumbuhan dilakukan dengan alat khusus yang disebut bunga. Dalam bunga
terdapat beberapa bagian yaitu kelopak, mahkota, benang sari, putik, ovarium dan yang
utama adalah sel-sel gamet.
 Bunga sepatu memiliki struktur kelengkapan bunga tapi tidak bisa melakukan perkembangan
secara generatif. Hal tersebut terjadi karena letak putik berada diatas benang sari,
sehingga sulit terjadi penyerbukan dan pembuahan. Bunga sepatu dikembangbiakan melalui
cara vegetatif buatan yaitu dengan stek batang dan mencangkok.

9
8. PERTANYAAN DAN JAWABAN:
1) Berapa buah benang sari bunga sepatu yang anda amati ?

Ada 74 buah benang sari

2) Apa fungsi benang sari dan putik ? Jelaskan !

Benang sari sebagai alat perkembangbiakan jantan, putik sebagai alat perkembangbiakan

betina pada bunga agar dapat melakukan perkembangbiakan secara generatif. Karena tanpa

adanya kedua alat perkembangbiakan tidak akan terjadi proses pembuahan yang diawali

proses penyerbukan yaitu peristiwa menempelnya dan jatuhnya benang sari ke kepala putik.

9. DAFTAR PUSTAKA:

Andrews WA, Andrews BJ, Balconi DA, and Purcell NJ. (1983). Discovering Biological Science.
Ontario-Hall, Canada Inc.

Browse PMc. (1979). Plant Propagation. New York: Mitchell Beazley Publ. Limited.

Kimbal JW. (1967). Biology: A Laboratory Introduction. Massachusetts: Addison-Wesley Publ.


Co.

Kimbal JW. (1967). Biology. 5th Ed. Massachusetts: Addison-Wesley Publ. Co.

Rumanta, M. (2002). Praktikum Biologi III, Modul 2 dan 4. Jakarta: Pusbit UT.

Parjatmo, W. (1994). Petunjuk Praktikum Biologi. Modul 3. Jakarta: Karunika UT.

Hopsons and Wessels. (1990). Essentials of Biology. New York: McGraw-Hill Publ. Co.

Internet Internet (dari berbagai sumber, web/blog)

10

Anda mungkin juga menyukai