NIM : 858872079
UPBJJ MALANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERTISTAS TERBUKA
TAHUN 2023
1. CIRI-CIRI UMUM MAKHLUK HIDUP
a. Tujuan
Mengamati cirri-ciri makhluk hidup yang ada di sekitar tempat tinggal.
c. Cara Kerja
1) Siapkan alat-alat tulis dan tabel pengamatan yang diperlukan (gunakan Tabel
1.1 di bagian akhir modul ini).
2) Pergilah ke lingkungan yang ada di sekitar tempat tinggal anda, seperti kebun,
sawah, hutan, atau lingkungan lainnya, sesuai tempat tinggal anda.
3) Temukan lebih kurang 10 makhluk hidup (5 hewan dan 5 tumbuhan)
yang anda kenal nama dan jenisnya (minimal nama daerahnya)
4) Catatlah kesepuluh jenis makhluk hidup tersebut dalam lembar pengamatan.
5) Amatilah cirri-ciri dari setiap makhluk hidup yang telah anda catat
tersebut, dengan cermat.
6) Bubuhkan tanda cek (√) sesuai dengan cirri-ciri yang anda amati pada Tabel.
1.1 dalam Lembar Kerja yang disediakan di bagian akhir modul ini.
d. Pertanyaan
1. Apakah tumbuhan memenuhi cirri-ciri gerak dan bereaksi terhadap
rangsang? Jelaskan?
e. Pembahasan
a) Tumbuhan maupun hewan memiliki ciri-ciri yang sama yaitu bergerak dan
bereaksi terhadap rangsang, bernafas, perlu makan, tumbuh, dan
berkembang.
b) Tumbuhan melakukan gerak, akan tetapi tidak semua dapat diamati dengan
jelas. Tumbuhan yang mudah diamati geraknya yaitu daun putri malu dan
gerak tidur berbunga kupu-kupu menjelang senja hari.
c) Semua tumbuhan melakukan gerak yaitu gerak tumbuh akar dan batang.
Gerak lainnya yaitu gerak reaksi terhadap rangsang misalnya gerak batang
dan daun karena cahaya mengikuti/mengarah ke matahari.
d) Gerak pada hewan dan tumbuhan berbeda. Jika hewan dapat bergerak
organ di tempat maupun gerak berpindah tempat, maka gerak pada
tumbuhan tidak menimbulkan perpindahan tempat (kecuali tumbuhan
bersel tunggal)
e) Hewan dan tumbuhan sama-sama melakukan pernafasan. Pada tumbuhan
oksigen masuk melalui stomata dan lentisel (tumbuhan tidak punya organ
khusus), sedangkan oksigen masuk ke dalam tubuh hewan melalui organ
pernafasan khusus.
f) Hewan dan tumbuhan memerlukan makan dan air, hanya saja saja berbeda
bentuk dan prosesnya. Tumbuhan makan dengan melakukan fotosintesis,
sedangkan hewan memakan bentuk yang sudah jadi.
g) Hewan dan tumbuhan sama-sama tumbuh dan berkembang, bertambah
ukuran tinggi dan besar maupun beratnya.
h) Gerak pada hewan dan tumbuhan berbeda. Jika hewan dapat bergerak
organ di tempat maupun gerak berpindah tempat, maka gerak pada
tumbuhan tidak menimbulkan perpindahan tempat (kecuali tumbuhan
bersel tunggal)
i) Hewan dan tumbuhan sama-sama melakukan pernafasan. Pada tumbuhan
oksigen masuk melalui stomata dan lentisel (tumbuhan tidak punya organ
khusus), sedangkan oksigen masuk ke dalam tubuh hewan melalui organ
pernafasan khusus.
j) Hewan dan tumbuhan memerlukan makan dan air, hanya saja saja berbeda
bentuk dan prosesnya. Tumbuhan makan dengan melakukan fotosintesis,
sedangkan hewan memakan bentuk yang sudah jadi.
k) Hewan dan tumbuhan sama-sama tumbuh dan berkembang, bertambah
ukuran tinggi dan besar maupun beratnya.
h. Daftar Pustaka
Maman Rumanta, dkk. Praktikum IPA di SD, PDGK 4107/3 SKS /Modul 1-9, Universitas Terbuka.
https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/10/193000069/gerak-tropisme-pada-tumbuhan
https://pustaka.stipap.ac.id/files/ta/1501189_200220110938_BAB_II.pdf
LAMPIRAN
2. GERAK PADA TUMBUHAN
a. Tujuan
1) Mengamati gerak seismonasti.
2) Mengamati gerak niktinasti
3) Mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan.
c. Cara Kerja
1) Seismonasti dan Niktinasti
a. Seismonasti
1) Sediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot yang berisi
tanaman putri malu , lembar kerja, alat-alat tulis, dan penggaris.
2) Pot putri malu sebaiknya anda siapkan beberapa hari sebelumnya,
sehingga ketika akan dilakukan percobaan pot tersebut dalam
keadaan segar. Caranya carilah tanaman putri malu ukuran sedang
selanjutnya anda anda ambil tanaman tersebut dengan menyodokkan
dengan skop atau alat lainnya sehingga tanaman tersebut dapat anda
pindahkan kedalam pot tanpa mengganggu bagian akarnya.
3) Letakkan pot putri malu yang telah anda siapkan diatas meja,
selanjutnya lakukan sentuhan halus hingga sentuhan yang paling kasar
terhadap daun-daun putri malu tersebut dengan menggunakan
penggaris.
4) Catatlah hasil pengamatan anda pada lembar kerja.
b. Niktinasi
1) Sediakan 2 buah pot putri malu.
2) Berilah tanda A pada pot pertama dan tanda B pada pot kedua.
3) Letakkan pot A di tempat terang dan terbuka.
4) Simpanlah pot B diatas meja dan tutuplah dengan menggunakan
kotak karton atau kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati agar
tidak menyentuhnya.
d. Pertanyaan
1. Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasi! Jelaskan
alasan anda memilih nya!
2. Apa perbedaan antara niktinasi dengan Seismonasti pada percobaan yang
telah anda lakukan? Jelaskan !
3. Pada percobaan geotropisme yang telah anda lakukan sebenarnya anda juga
sekaligus telah membuktikan adanya gerakan fototropisme. Mengapa ? jenis
fototropisme apakan yang terjadi ? Jelaskan !
e. Hasil Pengamatan
1) Seismonasti dan Niktinasti
Tabel 1.2.
Hasil Pengamatan Seismonasti
Jenis sentuhan pada
No Reaksi daun putri malu Keterangan
putri malu
1 Halus Daun menutup perlahan Waktu cukup lama
2 Sedang Seluruh daun menutup Waktu agak cepat
Seluruh daun dan tangkai
3 Kasar Waktunya cepat
menutup
Tabel 1.3.
Hasil Pengamatan Niktinasti
Reaksi putri malu
No Pot putri malu
Mula-mula ½ jam kemudian
1 Disimpan di tempat terang Membuka Tetap membuka
Ditutup dengan penutup
2 Membuka Menutup
yang kedap cahaya
f. Hasil Pengamatan
2) Seismonasti dan Niktinasti
Tabel 1.2.
Hasil Pengamatan Seismonasti
Jenis sentuhan pada
No Reaksi daun putri malu Keterangan
putri malu
1 Halus Daun menutup perlahan Waktu cukup lama
2 Sedang Seluruh daun menutup Waktu agak cepat
Seluruh daun dan tangkai
3 Kasar Waktunya cepat
menutup
Tabel 1.3.
Hasil Pengamatan Niktinasti
Reaksi putri malu
No Pot putri malu
Mula-mula ½ jam kemudian
1 Disimpan di tempat terang Membuka Tetap membuka
Ditutup dengan penutup
2 Membuka Menutup
yang kedap cahaya
3) Geotropisme
Tabel 1.4.
Hasil pengamatan geotropisme positif
Niktinasti
Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh
suasana gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh
suasana gelap, gerak “tidur” daun-daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan
tekanan turgor di dalam persendian daun. Pengamatan niktinasti pada
tumbuhan putri malu, dengan menyimpan putri malu di tempat terang atau
terbuka dan membandingkannya dengan putri malu yang diletakkan di tempat
tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan putri malu yang berada di tempat
kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai mengatup. Hal-hal yang
menyebabkannya sama seperti yang terjadi pada saat gerak tidur pada
tumbuhan putri malu.
Geotropisme negatif
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi.
Jika arah geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya
gerakan akar menuju tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut
geotropisme negatif, misalnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah.
Pada pengamatan percobaan, pot A mengalami pertumbuhan batang secara
normal menuju ke atas. Pada pot B yang diletakkan horizontal pertumbuhan
batang membelok dari horizontal menuju arah vertikal secara bertahap selama
7 hari. Hal ini terjadi akibat gerak tumbuh batang menjauhi tanah.
h. Kesimpulan
- Sentuhan halus pada daun putri malu menyebabkan gerak menutup daun
dengan
pelan. Sentuhan sedang menyebabkan gerak menutup daun dengan agak cepat.
Sentuhan kasarmenyebabkan gerak menutup daun dengan cepat.
- Tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri
malu
tersebut mulai mengatup. Sedangkan tumbuhan putri malu yang berada di
tempat
terang, daunnya tetap membuka.
- Tujuan putri malu mengatupkan daunnya ialah sebagai alat untuk pertahanan
diri
dan hewan-hewan yang akan mengkonsumsinya dan untuk melindungi
simpanan
airnya dan penguapan yang dikarenakan oleh angin.
- Kacang tanah dalam pot yang diletakkan horizontal, batangnya akan
membengkok
ke atas dan menjauhi tanah. Peristiwa ini disebut geotropisme negative.
a. Jawaban Pertanyaan
1. Leguminosae atau polong-polongan (Leguminosaceae) seperti bunga
merak (Caesalpinia pulcherrima) dan daun kupu-kupu (Bauhinia
purpurea). Daun-daun tersebut akan menutup pada malam hari dan akan
membuka kembali jika matahari terbit.
2. Pada percobaan di atas,
Niktinasti : gerak daun putri malu dipengaruhi rangsang dari
cahaya Seismonasti : gerak putri malu dipengaruhi rangsang
sentuhan
3. Pada percobaan geotropisme di atas sekaligus membuktikan fototropisme
karena arah tumbuh batang menuju ke arah cahaya matahari. Jenis
fototropisme yang terjadi adalah fototropisme positif karena arah tumbuh
batang menuju sumber rangsang cahaya.
LAMPIRAN
3. Respirasi pada Makhluk Hidup
a. Tujuan
1) Membuktikan bahwa respirasi memerlukan udara (oksigen)
c. Cara Kerja
1) Respirasi memerlukan udara oksigen
a) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b) Masukkan sedikit kapur sirih kedalam dasar botol, selanjutnya
masukkan kapas secukupnya.
c) Masukkan kacang merah atau kedelai yang sedang berkecambah ke
dalam botol yang telah diberi alat kapas pada (b).
d) Lapisi bagian dekat pangkal sedotan air kemasan dengan segumpal
plastisin, kira-kira dapat menyumbat mulut botol, selanjutnya
masukkan pangkal sedotan air kemasan yang dilapisi gumpalkan
plastisin tersebut hingga plastisin menutup mulut botol, sedotan air
kemasan menghubungkan udara luar dengan udara di dalam botol air.
e) Rapikan platisin pada mulut botol hingga mulut botol tertutup
dengan rapat dan rapi.
f) Olesi dengan vaselin celah yang terjadi di antara plastisin dengan
sedotan air kemasan gelas agar tidak terjadi kebocoran udara yang
bisa menghambat jalannya percobaan.
g) Respirometer buatan ini selanjutnya diberi label A dengan
menggunakan spidol, kemudia letakkan secara horizontal.
h) Lakukan langkah a – g, dengan cara yang sama, namun kecambah diganti
dengan kecoa atau belalang dan diberi label B.
i) Lakukan langkah a – g, hanya tanpa menggunakan makhluk hidup
(sebagai control) dan diberi Label C.
j) Dalam waktu yang hamper bersamaan, dengan menggunakan pipet tetes,
tetesilah ujung sedotan air kemasan gelas pada setiap respirometer
dengan air yang diberi pewarna merah.
k) Amatilah tetesan air berwarna pada setiap respirometer, dengan selang
waktu 5 menit selama 5 kali pengamatan.
l) Tuangkan hasil pengamatan anda pada lembar kerja.
d. Pertanyaan
1. Apa guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen ?
2. Apa yang terjadi pada pergerakan tetesan pewarna (eosin) pada
alat respirometer (A), (B), dan (C)? mengapa hal itu terjadi?
Jelaskan!
3. Pada akhir percobaan respirasi menghasilkan karbondioksida, air kapur
pada botol manakah yang paling keruh? Mengapa demikian ?
f. Pembahasan
1) Dalam percobaan Respirasi memerlukan udara (oksigen), yang terjadi adalah
pergerakan air warna dalam waktu 5 menit. Pada botol B, air berwarna
pergerakannya lebih cepat mendekati hewan yang berada didalam botol
tersebut dibandingkan dengan botol yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa
respirasi yang banyak memerlukan oksigen adalah hewan/serangga. Sedangkan
untuk botol A (yang berisi kecambah), kecambah(tumbuhan) tidak memerlukan
oksigen, tetapi menghasilkan oksigen.
2) Dalam percobaan respirasi menghasilakn karbondioksida, di dapat hasil bahwa
botol B airnya keruh. Hal ini menunjukkan bahwa air yang berada di dalam
botol B tersebut mengandung karbondioksida setelah kita menghembuskan
nafas ke dalam botol tersebut (botol B)
g. Kesimpulan
(1) Respirasi memerlukan oksigen dipengaruhi oleh oksigen dan hewan.
(2) Semakin banyak kandungan udara yang berasal dari pernafasan, maka
akan semakin keruh air kapur sirih tersebut.
h. Jawaban pertanyaan
3) Cara Kerja
a) Siapkan alat bahan yang diperlukan
b) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal anda, jika anda
pergilah kekebun atau hutan terdekat.
c) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi antara
hewan dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara
tumbuhan dengan tumbuhan.
d) Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi!
e) Tuliskan hasil identifikasi anda pada lembar kerja.
f) Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana
yang diuntungkan.
g) Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan
simbiosis tersebut?
h) Tuangkan hasilnya untuk melengkapi tabel.
4) Pertanyaan
a) Apakah hubungan antara kutu anjing dengan anjing merupakan
hubungan parasitisme ? jelaskan !
b) Diantara hubungan parasitisme yang anda temukan, adakah
yang menyebabkan kematian pada inangnya? Jelaskan!
5) Hasil
pengamatan
Tabel 1.7.
Hasil pengamatan simbiosis parasitisme
Pihak yang dirugikan Pihak yang diuntungkan
Jenis hubungan Jenis Jenis Jenis
No Jenis
parasitisme makhluk makhluk keuntungan
kerugian
hidup hidup
Nyamuk pada Gatal dan Menghisap
1 Manusia Nyamuk
Manusia penyakit kulit darah
Gatal dan Menghisap
2 Lalat pada sapi Sapi Lalat
penyakit kulit darah
Benalu pada Pohon Makanan Menyerap
3 Benalu
pohon mangga mangga berkurang makanan
Terhisap Menghisap
4 Kutu pada anjing Anjing darahnya dan Kutu anjing darah
gatal anjing
Tali putri pada Pohon Menghambat Mendapat
5 Tali putrid
pohon tetehan tetehan pertumbuhan makanan
Sakit perut
Cacing kremi pada Cacing Menyerap
6 Manusia dan gatal
manusia kremi makan
anus
6) Pembahasan
Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua individu berbeda spesies yang
hanya menguntungka sepihak saja dan pihak yang lainnya dirugikan.
o Nyamuk merugikan manusia karena nyamuk menghisap darah manusia.
Manusia dirugikan karena nyamuk menyebabkan gatal dan
menyebabkan penyakit yang berbahaya yang mengancam kehidupan
manusia (nyamuk aides aygepty dan nyamuk cikungunya.
o Lalat menempel, mengganggu, dan menggigit (menghisap darah sapi)
sehingga sapi merasa gatal (dirugikan) darahnya berkurang.
o Kutu pada anjing menghisap darah anjing sehingga anjing dirugikan. Selain
dirugikan, anjing juga akan merasa gatal.
o Putrid malu yang biasanya menempel pada pohon tetehan (tanaman pagar)
menyerap bahan makanan dari inangnya, sehingga pertumbuhan pohon
tetehan itu akan terhambat.
o Cacing kremi yang hidup di saluran pencernaan manusiamenyerap
sari makanan yang telah dicerna manusia, sehingga pencernaan
manusia terganggu.
7) Kesimpulan
Segala jenis hubungan dua individu berbeda spesies yang membuat satu pihak
untung dan pihak lain rugi disebut simbiosis parasitisme. Parasit tidak akan
membunuh inangnya karena kalau inangnya mati, maka parasitnya juga akan mati
karena kekurangan sumber makanan.
8) Jawaban pertanyaan
a) Hubungan antara kutu anjing dan anjing merupakan hubungan parasitisme,
karena kutu anjing diuntungkan dengan cara menghisap darah anjing.
Sedangkan anjing dirugikan karena darahnya berkurang dan menderita
gatal- gatal (penyakit kulit)
b) Pada hubungan di atas ada hubungan yang dapat mengakibatkan kematian
misalnya hubungan antara nyamuk dan manusia. Nyamuk aides aygepty
dapat menyebabkan penyakit demam berdarah. Jika terlambat mendapat
pertolongan maka dapat mengakibatkan kematian.. nyamuk cikungunya dapat
mengakibatkan kelumpuhan pada manusia.
b. Simbiosis Komensalisme
1) Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar
3) Cara Kerja
a) Cobalah analisis makhluk mana yang diuntungkan dan makhluk mana
yang tidak diuntungkan dan tidak dirugikan
b) Jenis keuntungan apa saja yang diperolehnya? Jelaskan!
c) Tuangkan hasilnya dengan melengkapi table
4) Pertanyaan
Apakah hubungan komersialisme dalam kadar tertentu dapat menyebabkan
kerugian pada inangnya? Jelaskan dan berikan contohnya!
5) Hasil Pengamatan
Tabel 1.8.
Hasil pengamatan simbiosis komensalisme
Pihak yang diuntungkan Jenis makhluk
Jenis hubungan hidup yang
No Jenis makhluk
simbiosis Jenis keuntungan tidak untung
hidup
dan tidak
rugi
Tumbuhan paku Mendapat tempat
1 Tumbuhan paku Pohon jati
dan pohon jati hidup
Anggrek dan pohon Mendapat tempat
2 anggrek Pohon mangga
manga hidup
Terhindar dari
Ikan remora dan bahaya musuh dan
3 Ikan remora Ikan hiu
ikan hiu mendapat sisa-sisa
makanan
6) Pembahasan
o Tumbuhan paku menempel pada pohon jati namun tidak menyerap makanan
dari inangnya karena tumbuhan paku dapat membuat makanan sendiri.
o Anggrek yang hidup dengan cara menempel pada pohon mangga tidak
menyerap makanan dari inangnya karena anggrek dapat membuat
makanan sendiri.
o Dalam hubungan ikan remora dan ikan hiu, ikan remora bisa berada di sekitar
ikan hiu agar terhindar dari bahaya musuh dan bias mendapatkan makanan
sisa ikan hiu tanpa mengganggu ikan hiu.
7) Kesimpulan
Simbiosis komensalisme melibatkan dua individu dimana yang satu
diuntungkan, sedangkan yang lainnya tidak diuntungkan dan tidak dirugikan.
8) Jawaban Pertanyaan
Simbiosis komensalisme jika terjadi berlebihan juga akan dapat merugikan pihak
lain. Misalnya anggrek yang ditanam dua, tiga, atau lebih pada satu pohon
mangga juga dapat menghambat pertumbuhan pohon mangga atau berkurangnya
produktivitas buah mangga.
c. Simbiosis Mutualisme
1) Tujuan
Menganalisis simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar
3) Cara Kerja
a) Siapkan alat dan bahan
b) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal (hutan / kebun)
4) Pertanyaan
Didalam tubuh kita, sebenarnya banyak terjadi simbiosis, coba anda sebutkan
beberapa contoh simbiosis muatualisme yang ada ditubuh kita! Jelaskan
keuntungan bagi organisme tersebut dan apa pula keuntungan bagi tubuh kita.
5) Hasil Pengamatan
Tabel 1.9.
Hasil pengamatan simbiosis mutualisme
Pihak I yang diuntungkan Pihak II yang diuntungkan
Jenis hubungan Jenis Jenis Jenis
No Jenis
mutualisme makhluk makhluk keuntungan
keuntungan
hidup hidup
Kupu-kupu dengan Menghisap Terbantu proses
1 Kupu-kupu bunga
bunga madu penyerbukannya
Ular sawah dengan Makan tikus Hama tikus
2 Ular sawah petani
petani sawah berkurang
Mendapat Akar Mendapat
Bakteri Rhizobium –
3 Rhizobium habitat pada tanaman nitrogen dari
akar tanaman polong
akar tanaman polong bakteri
Burung jalak dan Kenyang
4 Burung jalak Kerbau Bebas dari kutu
kerbau makan kutu
6) Pembahasan
o Dalam hubungan kupu-kupu dan bunga, kupu-kupu membantu bunga
dalam penyerbukan sedangkan kupu-kupu dapat menghisap madu dari
bunga. Jadi keduanya sama-sama diuntungkan.
o Ular sawah dapat membantu petani mengurangi tikus dengan
cara memangsa tikus-tikus tersebut yang merusak dan makan
padi.
o Bakteri Rhizobium mendapatkan habitat habitat hidupnya pada akar
tanaman polongan, sedangkan tanaman polonganmendapat
keuntungan
berupa nitrogen yang didapat dari bakteri Rhizobium. Tanpa bakteri
tersebut, polongan tidak dapat mengambil nitrogen dari udara bebas.
o Burung jalak yang hinggap di punggung kerbau memakan kutu-kutu
kerbau, sedangkan kerbau merasa nyaman karena kutu-kutu di tubuhnya
berkurang.
7) Kesimpulan
Simbiosis mutualisme adalah hubungan dua spesies yang hidup bersama dan
saling menguntungkan.
8) Jawaban Pertanyaan
Contoh simbiosis mutualisme dalam tubuh manusia yaitu :
1. Bakteri Eschereria coli yang hidup di kolon (usus besar) manusia,
berfungsi membantu membusukkan sisa pencernaan juga
menghasilkan vitamin B12, dan vitamin K yang penting dalam proses
pembekuan darah.
2. Bakteri Bacillus brevis, Bacillus subtilis, dan Bacillus polymyxa
menghasilkan zat antibiotic
5. PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN, DAN PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK
HIDUP
c. Cara Kerja
1. Rendam biji kacang hijau dalam air semalaman.
2. Lipatlah kertas saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol selai.
Bila perlu potonglah kelebihannya.
3. Gulunglah kertas saring tersebut dan masukan kedalam botol selai sehingga
menempel pada dinding botol bagian dalam.
4. Sisipkan 6 biji kacang hijau pada abotol. Tambahkan air secukupnya, sehingga
kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10 nya).
5. Simpan sediaan di tempat terang tetepi tidak terkena sinar matahari langsung
selama 2 minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring mengering),
tambahkan air secukupnya agar kertas saring tetap basah, tetapi permukaan air
tidak merendam bji.
6. Amatilah perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan
tersebut. Catatalah kapan biji kacang hijau mulai berkecambah, Amatilah
bagaimana akar, batang, dan daun tumbuh.
d. Pertanyaan
1. Pada hari keberapa akar kecambah kacang hijau mulai tumbuh?
2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang arah
pertumbuhannya ke atas? Mengapa demikian!
e. Hasil Pengamatan
Tebel 1.10.
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkecambahan biji kacang hijau.
Pertumbuhan Panjang (mm)
Hari
Kecambah Kacang Keterangan
Ke Akar Batang
merah
0 Kondisi Awal 1 mm 2 – 3 mm Bakal akar terlihat
1 Tumbuh Akar 1 – 1,5 mm 8 – 10 mm Jelas terlihat
Biji kacang
2 Tumbuh Batang 2 – 3 mm 20 mm
terangkat
Terlihat batang,
3 5 – 10 mm 40 mm Terangkat ke atas
daun
4 Terlihat daun 10 mm 150 mm Tumbuh daun
Batang mulai
5 10-15 mm 15 cm Daun bertambah
panjang
Batang semakin
6 15-20 mm 23 cm Bertambah Panjang
panjang
f. Pembahasan
Pada hari pertama akar mulai terlihat tumbuh, hari berikutnya akar mulai
memanjang dan batang mulai tumbuh. Setelah beberapa hari batang mulai
meninggi dan daunpun mulai terlihat. Pada hari ke 5 batang akan terlihat mulai
panjang namun tidak terlalu kokoh dan daun mulai bertambah banyak. Pada hari ke
6 batang beranjak tinggi dan daun bertambah lebar.
g. Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan kacang yang telah
direndam selama semalam kemudian kacang disisipkan ke dalam botol yang telah
di beri kertas saring dan air secukupnya akan mulai tumbuh dan lama-kelamaan air
akan mulai kering karena terhisap oleh kecambah yang mulai tumbuh, kecambah
tumbuh normal akan tetapi tidak terlalu kokoh mungkin dikarenakan kekurangan
cahaya matahari dan nutrisi yang terdapat pada media tanam kurang seimbang.
h. Jawaban Pertanyaan
1. pada hari ke- 1
2. Tidak, akar akan melingkar disekitar/didalam botol
a. Memasukkan lalat buah yang terperangkap dalam plastik kedalam botol kultur
dengan penuh hati-hati. Pekerjaan ini agak sulit dan mintalah bantuan teman.
Jika anda kesulitan biuslah lalat buah dyang ada dalam plastic tersebut dengan
ether/chloroform yang dimaksukkan bersama segumpal kapas. Setelah tampak
terbius tumpahkanlah di atas sehelai kertas. Selagi terbius masukkan ke dalam
botol kultur lebih kurang ekor lalat buah. Hati-hati jangan sampai terendam
atau terkena medium. Jadi sebaiknya diletakkan di atas kertas saring.
Biasanya dalam waktu kurang 5 menit lalat buah akan siuman.
b. Sebelum lalat buah siuman tutuplah botol kultur dengan plastik, dan ikatlah
dengan karet.
c. Kemudian menusuk-nusuk plastik dengan jarum pentul agar ada sirkulasi udara
d. Meletakkan dan menyimpan botol kultur diruangan yang teduh dan
terhindar dari sinar matahari langsung
e. Mengamati perkembangbiakan setiap pagi dan sore 06.00 dan 16.30 setiap
hari secara teratur selama 11 hari. Pengamatan meliputi kapan timbul telur,
larva, pupa, pupa berubah warna, dan keluatnya lalat dewasa (imago). Dan
menuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja.
d. Pertanyaan
1) Pada hari keberapa lalat buah meletakkan telur-telurnya?
2) Pada hari keberapa pupa dan lalat dewasa terjadi ?
e. Hasil Pengamatan
Tebel 1.11.
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkembangan lalat buah
Hari Waktu
Kejadian/ perubahan
ke- pengamatan
0 Persiapan alat dan bahan
1 06.00 dan 16.30 Belum ada perubahan
2 06.00 dan 16.30 Tubuh berwarna kuning kecoklatan dan berut mulai besar
Mulai bertelur (bentuk telur seperti bercak-bercak
3 06.00 dan 16.30
berwarna putih) dan lalat buah meletakkan telurnya di
kertas saring.
4 06.00 dan 16.30 Telur menetas menjadi larva instar I (berwan mengrna
putih, bersegmen dan mirip belatung tetapi sangat kecil)
Larva mulai bergerak aktiv (dengan menggeliat-geliat)
5 06.00 dan 16.30 mulut larva berwarna hitam, dan bergerak aktiv (dengan
merayap keatas botol) ukurannya bertambah besar
6 06.00 dan 16.30 Gerakan larva melambat
b. Kesimpulan
Tahapan fase daur hidup drosphilla sp adalah telur - larva - pupa - lalat muda - lalat
dewasa/ imago.
c. Jawaban Pertanyaan
1) Lalat buah meletakkan telurnya pada hari kedua
2) Pupa terbentuk pada hari ke-7s/d8, namun pada hari ke-6 sudah hampir
menyerupai pupa, Lalat dewasa terbentuk pada hari ke 11.
3. Perkembangbiakan Tumbuhan
3.1. Struktur Bunga
a. Tujuan
Mengamati Struktur Bunga
b. Alat dan bahan
1) Struktur bunga
2) Loup (kaca pembesar) 1 buah
3) Pinset 1 buah
4) Pisau/Silet 1 buah
5) Bunga sepatu 1 buah
c. Cara Kerja
1) Amatilah bagian-bagian bunga dengan tanpa merusaknya, perhatikan bagian
kelopak, mahkota, benang sari, putik dan dasar bunganya.
2) Gambarlah hasil pengamatan anda pada lembar kerja
3) Amatilah bagian kelopaknya. Catatlah bentuk dan warna kelopan yang
anda amati.
4) Amatilah pula mahkota bunganya. Catatlah bentuk dan warnanya!
5) Untuk mengamati benang sari, anda harus mengingkitkan bagian mahkota
bunga.
Hitunglah jumlah benang sari yang ada. Apakah benang sari melekat pada
mahkota bunga? Catat hasil pengamatan anda. Dnegan menggunakan kaca
pembesar amatilah bagian kepala sari (anthera). Apakah anda melihat adanya
serbuk sari yang bentuknya mirip debu pada kepala sari.
6) Amatikah bagian putik yang biasanya terletak di bagian tengah bunga. Catatlah
bagaiman bentuk putik bunga tersebut. Perhatikan bagian ovarium, tangkai putik
dan kepala putiknya.
7) Buatlah gambar struktur putik, meliputi ovarium, tangkai putik atau
kepala putik.
Tuangkan hasilnya pada lembar kerja.
d. Pertanyaan
1) Berapa buah benang sari pada bunga sepatu yang anda amati ?
2) Apa Fungsi benang sari dan putik? Jelaskan !
e. Hasil Pengamatan
Gambar 1.1.
Morfologi bunga sepatu
Gambar 1.1.
Sayatan vertical bunga sepatu
Bunga berbentuk trompet, dengan diameter bunga sekitar 6 cm. hingga 20 cm.
Bunga bisa mekar menghadap ke atas, ke bawah, atau menghadap ke samping.
Pada umumnya, tanaman bersifat steril dan tidak menghasilkan buah.
Bagian-bagian bunga yang tampak:
a. Kepala Putik . Tangkai Putik . Tangkai putik berbentuk silinder panjang
dikelilingi tangkai sari berbentuk oval yang bertaburan serbuk sari. Putik
( Pistillum) menjulur ke luar dari dasar bunga. Bunga bisa mekar menghadap
ke atas, ke bawah, atau menghadap ke samping. Pada umumnya, tanaman
bersifat steril dan tidak menghasilkan buah.
b. Serbuk Sari . Tanaman ini memiliki benang sari yang filamen seluruhnya
bersatu dalam satu berkas/setukal ( mono = satu, adelphus = tukal) sehingga
membentuk tabung yang membungkus putik.
c. Tangkai Serbuk Sari
d. Biji. Biji terdapat di dalam buah berbentuk kapsul berbilik lima.
e. Mahkota . Mahkota bunga terdiri dari 5 lembar atau lebih jika merupakan
hibrida
f. Bakal Buah . Biji terdapat di dalam buah berbentuk kapsul berbilik lima.
g. Kelopak . Bunga terdiri dari 5 helai daun kelopak yang dilindungi oleh kelopak
tambahan (Epicalyx ) sehingga terlihat seperti dua lapis lingkaran kelopak
bunga
h. Dasar Bunga
f. Pembahasan
1. Kelopak bunga
Kelopak bunga merupakan bagian bunga paling besar, sebenarnya
adalah pucuk daun yang memiliki modifikasi. Fungsinya melindungi bunga
sepatu kuncup. Bentuknya panjang dan ujungnya lancip warnanya hijau.
2. Mahkota bunga
Mahkota bunga terletak dibagian dalam kelopak tersusun bertumpuk-
tumpuk. Mahkota berbentuk bundar dan lebar, pangkalnya kecil, warnanya
merah. Karena warnanya yang cantik dan bunga yang harum sehingga
menjadi daya tarik serangga untuk datang menghisap madu dan membantu
proses penyerbukan. Jumlah mahkota ada 5 buah.
3. Benang sari
Benang sari ada di bagian dalam mahkota bunga. Benang sari
bentuknya panjang dan kecil. Pada ujungnya terdapat kepala sari. Warnanya
merah kekuning-kuningan. Benang sari fungsinya sebagai alat
perkembangbiakan jantan. Jumlah benang sari ada 74 buah. Benang sari
tidak melekat pada mahkota, serbuk sarinya mirip debu yang terdapat pada
kepala sari.
4. Putik
Putik ada di dalam mahkota bunga. Bentuknya bundar, jumlahnya ada
5 warnanya merah. Fungsinya putik sebagai alat perkembangbiakan betina.
5. Bunga disayat secara vertikal
Ketika bunga disayat akan terlihat ovarium (bakal buah), yaitu suatu
rongga pada bagian dasar karpel dengan dinding tebal disekelilingnya dan di
dalamnya terdapat satu atau lebih ovulum yang nantinya ovarium ini
berkembang menjadi buah. Selain ovarium juga terlihat ovulum (bakal biji)
pada tumbuhan berbiji, suatu struktur yang berisi gamet betina yang setelah
dibuahi gamet jantan berkembang menjadi embrio. Ovulum ini melekat
pada dinding ovarium melalui sebuah tangkai.
g. Kesimpulan
Bunga sepatu memiliki struktur kelengkapan bunga tapi tidak bisa
melakukan perkembangan secara generatif. Hal tersebut terjadi karena letak
putik berada diatas benang sari, sehingga sulit terjadi penyerbukan dan
pembuahan. Bunga sepatu dikembangbiakan melalui cara vegetatif buatan
yaitu dengan stek batang dan mencangkok.
h. Pertanyaan dan Jawaban
1. Berapa buah benang sari bunga sepatu yang anda amati ?
Ada 5 buah benang sari
2. Apa fungsi benang sari dan putik ? jelaskan !
Benang sari sebagai alat perkembangbiakan jantan.
Putik sebagai alat perkembangbiakan betina.
Karena tanpa adanya kedua alat perkembangbiakan tidak akan terjadi proses
pembuahan yang diawali proses penyerbukan yaitu peristiwa menempelnya
dan jatuhnya benang sari ke kepala putik.
3.2. Perkembangan Aseksual (Vegetatif) alami
a. Tujuan
Mengidentifikasi tumbuhan yang melakukanperkembangbiakan secara vegetatif
alami
b. Alat dan bahan
1) Alat-alat tulis dan lembar pengamatan
2) Tumbuhanyang ada di sekitar anda
3) Cangkul kecil (Kored – Sunda) atau sekop
c. Cara Kerja
4) Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan
5) Pergilah ke kebun yang ada di sekitar tempat tinggal anda.
6) Carilah jenis-jenis tanaman yang melakukan perkembangbiakan vegetatif alami
(misalnya : dengan cara bertunas, akar rimpang, geragih, dan umbi)
7) Galilah tanaman, jika anda ingin meyakinkan umbi atau akar rimpang.
8) Gambarlah morfotologi tumbuhan yang melakukan
perkembangbiakan vergetatif alami tuangkan hasilnya pada Lembar
kerja.
d. Hasil Pengamatan
Tabel 1.12
Perkembangan aseksual alami pada tumbuhan
No
Nama tumbuhan dan jenis
Gambar tumbuhan dengan perkembangbiakan
perkembangbiakan
aseksual
aseksual
1
Paku
(spora)
Bambu
(tunas)
Cocor bebek
(tunas daun/ tunas
adventif)
Bawang merah
(umbi lapis)
5
Wortel
(umbi akar)
Jahe
(akar tinggal/ rhizoma)
e. Pembahasan
1. Spora
Spora adalah sel yang berubah fungsi menjadi alat perkembangbiakan. Ukuran
spora sangat kecil dan bentuknya seperti biji. Tumbuhan yang berkembangbiak dengan
spora yaitu jamur, lumut, dan paku-pakuan
2. Tunas
Tunas tumbuh dari batang yang terdapat di dalam tanah.
Tunas muda menjadi tumbuhan baru dan tumbuh di sekitar induknya
sehingga terbentuklah tidak tergantung pada induknya. Walaupun induknya ditebang,
tunas ini akan tumbuh terus. Tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas, antara lain
pisang, bambu, dan tebu.
3. Tunas adventif
Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh tidak di ujung batang dan ketiak daun.
Tunas ini tumbuh di bagian tumbuhan yang biasanya tidak bertunas, seperti pada bagian
daun dan akar. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas adventif adalah
cocor bebek, sukun, cemara, dan kersen/talok.
4. Umbi lapis
Umbi lapis merupakan pelepah daun yang berlapis-lapis. Pada bagian atas umbi
lapis tumbuh daun, sedangkan pada bagian bawah umbi lapis terdiri dari cakram dan
akar serabut. Contoh tumbuhan yang memiliki umbi lapis, antara lain bawang merah,
bawang putih, bunga bakung, dan bunga tulip. Perkembangbiakan umbi lapis dimulai
dengan tumbuhnya siung pada tunas ketiak yang paling luar. Pada awal pertumbuhannya,
siung mengambil makanan dari induknya. Jika siung itu telah berdaun dan berakar, siung
itu dapat membuat makanannya sediri dengan melakukan fotosintesis.
5. Umbi akar
Umbi akar adalah akar yang membesar berisi cadangan makanan. Jika umbi ini
ditanam bersama dengan pangkal batang maka akan tumbuh tunas. Tunas tersebut
merupakan tumbuhan baru. Contoh tumbuhan yang memiliki umbi akar, antara lain
dahlia, wortel, lobak, dan singkong. Pada singkong umbi akarnya tidak dapat untuk
berkembang biak, karena tidak ada pangkal batangnya. Sedangkan umbi akar pada dahlia
dan wortel dapat untuk berkembang biak karena ada tunas pada pangkal batangnya.
6. Akar tinggal
Akar tinggal adalah batang yang seluruhnya berada dan tumbuh menjalar di
permukaan tanah. Tunas tumbuhan baru tumbuh dari ketiak sisik setiap buku akar
tinggal. Contoh tumbuhan yang memiliki akar tinggal, antara lain kunyit, jahe, lengkuas,
dan kencur.
f. Kesimpulan
Perkembangbiakan vegetatif alami dapat terjadi melalui spora, tunas, tunas adventif,
umbi lapis, umbi akar, dan akar tinggal.
3.3. Perkembangan Aseksual (vegetatif) buatan pada tumbuhan
a. Tujuan
Terampil melakukan perkembangbiakan vegetatif buatan dengan cara
menyambung, okulasi dan cangkok.
b. Alat dan Bahan
1. Gunting stek
2. Pisau tajam
3. Tanah gembur dan humus
4. Plastik/sabut kelapa
5. Tanaman untuk keperluan stek, okulasi, nyambung, dan cangkok
6. Vaselin
c. Cara Kerja
1) Okulasi (menempel)
a) Tentukan jenis tanaman yang akan ditempel
b) Tentukan pula jenis tanaman yang masih muda dengan diameter batang ± 1
cm (sebesar jari kelingking) dan berasal dari biji serta mempunyai sifat batang
dan perakaran yang kuat, untuk dijadikan batang bawah
c) Buat torehan persegi panjang dengan ukuran 1,5 x 2 cm pada batang bawah
d) Ambil kulit yang berisi mata tunas dari ranting tanaman yang akan ditempel
dengan ukuran yang sama dengan torehan pada batang bawah
e) Tempelkan kulit bertunas pada batang bawah dan ikat dengan tali rafia dan
tutuplah dengan celah-celah yang ada dengan menggunakan vaselin
f) Setelah tunas baru tumbuh, bukalah tali pengikatnya dan potonglah bagian atas
dari tanaman bawah
2) Menyambung
a) Carilah tanaman bawah (root stock) kira-kira sebesar jari kelingking
a) Potonglah batang tersebut secara miring dengan jarak lebih kurang 5 cm
dari permukaan tanah dan beri sedikit sayatan pada potongan tersebut
b) Ambillah ranting tanaman yang sejenis yang mempunyai sifat-sifat yang kita
inginkan dan ukurannya kira-kira sama dengan ukuran batang bawah dan
dipotong dengan kmeiringan yang sama dengan kemiringan potongan
batang bawah dan diberi sedikit sayatan pada potongan batang bawah
tersebut
c) Sambungkan ranting tersebut dengan batang bawah, lalu ikat dengan
menggunakan sloptip transparan atau tali rapia
d) Buang ranting pada tanaman bawah dan jagalah tanaman tersebut agar
tidak terkena sinar matahari terlalu banyak
2) Mencangkok
a) Tentukan jenis tanaman yang anda inginkan untuk dicangkok,
syaratnya memiliki cambium dan mudah anda jumpai
b) Pilihlah cabang yang akan dicangkok dengan diameter ± 2,5 cm dan tidak
berpenyakit
c) Kulit cabang tanaman tersebut sepanjang ± 10 cm dan berjarak 10-15 cm dari
pangkal cabang
d) Buanglah kambiumnya dengan cara mengoreknya sampai bersih
e) Biarkan mongering selama 6-2 jam
f) Tutuplah bagian yang terbuka tersebut dengan tanah yang gembur dicampur
kompos secukupnya
g) Bungkuslah dengan sabut kelapa atau plastik dan ikatlah kedua ujungnya
b. Pertanyaan
1. Mengapa pada celah-celah tempelan pada percobaan okulasi sebaiknya diolesi
dengan vaselin? Jelaskan!
2. Mengapa setelah mata tunas tumbuh menjadi tunas, tanaman bawah harus
dipotong?
3. Pada hari keberapa tunas-tunas batang yang disambung pada percobaan
menyambung mengalami pertumbuhan?
4. Pada hari keb erapa sambungan tersebut sudah menyatu dengan kuat?
5. Pada percobaan mencangkok, setelah cambium dikorek, sebaiknya sayatan
dikeringkan selama 6-12 jam. Apa tujuan perlakuan tersebut?
6. Pada hari keberapa akar cangkokkan yang anda kerjakan mulai tumbuh dan pada
hari keberapa perakaran tersebut sudah cukup banyak dan siap disemaikan?
1. Mencangkok
Tabel 1.15.
Menyangkok
c. Pembahasan
a. Menempel (okulasi)
Perbanyakan tanaman dengan cara okulasi paling banyak dilakukan dalam
perkebunan terutama pada perkebunan karet dan kakao. Beberapa kelebihan
dari perbanyakan tanaman dengan cara okulasi yaitu :
1) Dengan cara diokulasi dapat diperoleh tanaman yang dengan produktifitas
yang tinggi.
2) Pertumbuhan tanaman yang seragam.
Teknik Mengokulasi :
1) Membuat Jendela Okulasi
Ukuran jendela disesuaikan dengan perisai dan besarnya batang bawah.
Untuk batang bawah yang dibawah umur 5-6 bulan dapat ukuran jendela
(¾ – 1) cm x (3 – 4) cm.
Torehan membujur dapat dimulai daribawah atau dari atas. Jarak torehan
terbawah lebih kurang 5 cm dari tanah. Torehan melintang dapat dari atas
atau dari bawah. Jika diatas jendela akan terbuka kebawah atau juga
sebaliknya.
Sebelum ditoreh, batang dibersihkan dari kotoran atau tanah yang
menempel akubat percikan air hujan. Setelah ditoreh akan keluar lateks,
lateks ini dibiarkan membeku kemudian dibersihkan dengan kain sebelum
jendela dibuka.
2) Mengambil Mata Okulasi
Mata okulasi diambil dari kayu okulssiyang sehat, segar dan mudah
dikupas.
Mata okulasi diambil bersama sedikit bagian kayu, bentuk perisai yang
ukuranya sedikit lebih kecil dari ukuran jendela okulasi. Pengambilan mata
okulsi yang terlalu kecil akan mengakibatkan pemulihan luka lambat.
Untuk melepas bagian kayu, menariknya pelan-pelan supaya mata tetap
menempel pada kulit. Pembuatan perisai harus bersih dan lapisan
kambium jangan sampai terkena tangan atau kotoran. Perisai yang telah
dibuat harus segera diselipkan ke jendela okulasi.
maka terlalu boros dalam pengguanaan bahan tanam (batang yang untuk
dicangkok). Untuk cangkokkan umumnya digunakan cabang orthotrof yang
tidak telalu tua maupun terlalu muda yang umumnya berwarna hijau kecoklat-
coklatan.