Anda di halaman 1dari 56

LKPI

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA DI SD


PDGK4107 MODUL 1
(CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP)

NAMA : NITA SUGIANTI

NIM : 858872079

UPBJJ MALANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERTISTAS TERBUKA

TAHUN 2023
1. CIRI-CIRI UMUM MAKHLUK HIDUP
a. Tujuan
Mengamati cirri-ciri makhluk hidup yang ada di sekitar tempat tinggal.

b. Alat dan Bahan


1) Alat-alat tulis
2) Tabel pengamatan
3) Alam sekitar.

c. Cara Kerja
1) Siapkan alat-alat tulis dan tabel pengamatan yang diperlukan (gunakan Tabel
1.1 di bagian akhir modul ini).
2) Pergilah ke lingkungan yang ada di sekitar tempat tinggal anda, seperti kebun,
sawah, hutan, atau lingkungan lainnya, sesuai tempat tinggal anda.
3) Temukan lebih kurang 10 makhluk hidup (5 hewan dan 5 tumbuhan)
yang anda kenal nama dan jenisnya (minimal nama daerahnya)
4) Catatlah kesepuluh jenis makhluk hidup tersebut dalam lembar pengamatan.
5) Amatilah cirri-ciri dari setiap makhluk hidup yang telah anda catat
tersebut, dengan cermat.
6) Bubuhkan tanda cek (√) sesuai dengan cirri-ciri yang anda amati pada Tabel.
1.1 dalam Lembar Kerja yang disediakan di bagian akhir modul ini.

d. Pertanyaan
1. Apakah tumbuhan memenuhi cirri-ciri gerak dan bereaksi terhadap
rangsang? Jelaskan?

2. Jelaskan persamaan dan perbedaan cirri kehidupan pada hewan dan


tumbuhan!
Tabel 1.1.
Hasil pengamatan ciri-ciri makhluk hidup

Ciri-ciri Makhluk Hidup *)


1.1.1 Hasil n No. Nama Makhluk Hidup 1 2 3 4 5
1 Sapi √ √ √ √ √
2 Ayam √ √ √ √ √
3 Kambing √ √ √ √ √
4 Kucing √ √ √ √ √
5 Burung √ √ √ √ √
6 Pohon Mangga √ √ √ √ √
7 Bunga Melati √ √ √ √ √
8 Bunga Mawar √ √ √ √ √
9 Bunga Anggrek √ √ √ √ √
10 Putri Malu √ √ √ √ √
*) Keterangan :
1. bergerak dan bereaksi terhadap rangsang;
2. bernapas;
3. perlu makan (nutrisi);
4. tumbuh;
5. berkembang.

e. Pembahasan
a) Tumbuhan maupun hewan memiliki ciri-ciri yang sama yaitu bergerak dan
bereaksi terhadap rangsang, bernafas, perlu makan, tumbuh, dan
berkembang.
b) Tumbuhan melakukan gerak, akan tetapi tidak semua dapat diamati dengan
jelas. Tumbuhan yang mudah diamati geraknya yaitu daun putri malu dan
gerak tidur berbunga kupu-kupu menjelang senja hari.
c) Semua tumbuhan melakukan gerak yaitu gerak tumbuh akar dan batang.
Gerak lainnya yaitu gerak reaksi terhadap rangsang misalnya gerak batang
dan daun karena cahaya mengikuti/mengarah ke matahari.
d) Gerak pada hewan dan tumbuhan berbeda. Jika hewan dapat bergerak
organ di tempat maupun gerak berpindah tempat, maka gerak pada
tumbuhan tidak menimbulkan perpindahan tempat (kecuali tumbuhan
bersel tunggal)
e) Hewan dan tumbuhan sama-sama melakukan pernafasan. Pada tumbuhan
oksigen masuk melalui stomata dan lentisel (tumbuhan tidak punya organ
khusus), sedangkan oksigen masuk ke dalam tubuh hewan melalui organ
pernafasan khusus.
f) Hewan dan tumbuhan memerlukan makan dan air, hanya saja saja berbeda
bentuk dan prosesnya. Tumbuhan makan dengan melakukan fotosintesis,
sedangkan hewan memakan bentuk yang sudah jadi.
g) Hewan dan tumbuhan sama-sama tumbuh dan berkembang, bertambah
ukuran tinggi dan besar maupun beratnya.
h) Gerak pada hewan dan tumbuhan berbeda. Jika hewan dapat bergerak
organ di tempat maupun gerak berpindah tempat, maka gerak pada
tumbuhan tidak menimbulkan perpindahan tempat (kecuali tumbuhan
bersel tunggal)
i) Hewan dan tumbuhan sama-sama melakukan pernafasan. Pada tumbuhan
oksigen masuk melalui stomata dan lentisel (tumbuhan tidak punya organ
khusus), sedangkan oksigen masuk ke dalam tubuh hewan melalui organ
pernafasan khusus.
j) Hewan dan tumbuhan memerlukan makan dan air, hanya saja saja berbeda
bentuk dan prosesnya. Tumbuhan makan dengan melakukan fotosintesis,
sedangkan hewan memakan bentuk yang sudah jadi.
k) Hewan dan tumbuhan sama-sama tumbuh dan berkembang, bertambah
ukuran tinggi dan besar maupun beratnya.

Dari hasil pengamatan terhadap 5 hewan dan 5 tumbuhan di atas, dapat


disampaikan hal-hal sebagai berikut :
1) Kelima hewan di atas akan bergerak saat kita sentuh, mereka juga bernafas.
Hal itu ditunjukkan saat pengambilan oksigen. Kelimanya juga mengalami
pertumbuhan ditunjukkan dari ukuran fisik yang kecil menjadi besar. Dan
yang terakhir mereka juga berkembang biak yang ditunjukkan dengan
bertambahnya jumlah populasinya.
2) Kelima tumbuhan diatas tumbuh bergerak keatas, mereka juga memerlukan
oksigen untuk bernafas, hal ini dapat dibuktikan dengan memasukkan daun
dari salah satu jenis tumbuhan tersebut kedalam plastik yang tertutup rapat
selama 3 hari, maka daun tersebut akan mongering dan membusuk.
3) Kelima tumbuhan tersebut juga berkembang biak, bergerak, perlu makan
dan air, dan peka terhadap rangsangan.
f. Kesimpulan
Makhluk hidup mempunyai ciri-ciri yang sama yaitu bergerak dan bereaksi
terhadap rangsang, bernafas, memerlukan makan, serta dapat tumbuh dan
berkembang. Kelima ciri ini pasti melekat pada makhluk hidup baik
tumbuhan. maupun hewan meskipun ada sedikit perbedaan misalnya proses
bergerak dan bernafas
g. Jawaban Pertanyaan
1. Ya, tumbuhan juga bergerak dan bereaksi terhadap rangsang. Gerak tumbuhan
yaitu gerak taksis (gerak pindah tempat seluruh tubuh pada tumbuhan bersel
satu), gerak nasti (gerak sebagian tubuh, tidak ditentukan arah datangnya
rangsang), gerak tropisme (gerak sebagian tubuh, dipengaruhi arah datangnya
rangsang)
2. Persamaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan yaitu bergerak dan
bereaksi terhadap rangsang, bernafas, memerlukan makan, serta dapat tumbuh
dan berkembang.
Perbedaan ciri kehidupan hewan dan tumbuhan:
Tumbuhan :
a. Reaksi terhadap rangsang lambat/terbatas, umumnya menetap atau
bergerak sebagian tubuh.
b. Tidak memiliki alat pernafasan khusus, mengambil dan mengeluarkan
gas secara pasif.
c. Menyusun zat-zat makanan sendiri.
d. Tumbuh kembang berlangsung selama hidupnya, ada daerah tumbuh
tertentu. Bentuk tubuh menyebar dan bercabang. Jumlah bagian tubuh
tak tentu.
Hewan :
a. Memiliki alat pernafasan khusus. Mengambil dan mengeluarkan gas
secara pasif.
b. Reaksi terhadap rangsang cepat, simultan, aktif dan dapat berpindah
tempat.
c. Makan makhluk hidup lain.
d. Tumbuh kembang terjadi dalam masa tertentu, serempak pada semua
bagian tubuh. Jumlah bagian tubuh tertentu/pasti.

h. Daftar Pustaka
Maman Rumanta, dkk. Praktikum IPA di SD, PDGK 4107/3 SKS /Modul 1-9,  Universitas Terbuka.

https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/10/193000069/gerak-tropisme-pada-tumbuhan
https://pustaka.stipap.ac.id/files/ta/1501189_200220110938_BAB_II.pdf
LAMPIRAN
2. GERAK PADA TUMBUHAN
a. Tujuan
1) Mengamati gerak seismonasti.
2) Mengamati gerak niktinasti
3) Mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan.

b. Alat dan Bahan


1) Seismonasti dan Niktinasi
a. Tanaman putri malu dalam pot 1 buah
b. Kotak dari karton warna hitam atau kardus dilapisi kertas hitam 1 buah.
c. Stop watch atau jam tangan 1 buah.
d. Alat-alat tulis dan penggaris.
2) Geotropisme
a) Pot berukuran kecil 2 buah.
b) Tanah yang subur secukupnya.
c) Biji kacang merah secukupnya
d) Air secukupnya

c. Cara Kerja
1) Seismonasti dan Niktinasti
a. Seismonasti
1) Sediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot yang berisi
tanaman putri malu , lembar kerja, alat-alat tulis, dan penggaris.
2) Pot putri malu sebaiknya anda siapkan beberapa hari sebelumnya,
sehingga ketika akan dilakukan percobaan pot tersebut dalam
keadaan segar. Caranya carilah tanaman putri malu ukuran sedang
selanjutnya anda anda ambil tanaman tersebut dengan menyodokkan
dengan skop atau alat lainnya sehingga tanaman tersebut dapat anda
pindahkan kedalam pot tanpa mengganggu bagian akarnya.
3) Letakkan pot putri malu yang telah anda siapkan diatas meja,
selanjutnya lakukan sentuhan halus hingga sentuhan yang paling kasar
terhadap daun-daun putri malu tersebut dengan menggunakan
penggaris.
4) Catatlah hasil pengamatan anda pada lembar kerja.
b. Niktinasi
1) Sediakan 2 buah pot putri malu.
2) Berilah tanda A pada pot pertama dan tanda B pada pot kedua.
3) Letakkan pot A di tempat terang dan terbuka.
4) Simpanlah pot B diatas meja dan tutuplah dengan menggunakan
kotak karton atau kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati agar
tidak menyentuhnya.

5) Biarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam.


6) Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, bukalah dengan hati-hati
(tidak menyentuh tanamannya)
7) Amati apa yang terjadi dengan daun putri malu tersebut dan
bandingkan dengan daun putri malu pada pot A.
8) Catatlah hasil pengamatan anda dan tuangkan hasilnya pada
lembar kerja.
2) Gerak Tropisme (Geotropisme negatif)
a) Buatlah dua buah pot tanaman kacang merah. Caranya tanamlah 3 biji
kacang merah dalam setiap pot ukurang kecil (atau botol air kemasan
yang dipotong dan diberi lubang dibagian alasnya) 1 – 2 minggu sebelum
percobaan dimulai. Pembuatan pot tanaman kacang merah ini sebaiknya
dilakukan di tempat terbuka sehingga tanaman yang dihasilkan berdiri
dengan tegak.
b) Jika anda sudah mendapatkan dua pot tanaman kacang merah yang
cukup baik dan berdiri dengan tegak, selanjutnya beri label A untuk pot
pertama dan lebel B untuk pot yang lainnya.
c) Letakkan pot B secara horizontal, Sedangankan pot A dibiarkan berdiri dan
simpanlah keduanya ditempat terbuka.
d) Lakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama 1 minggu.
e) Tungakan hasil pengamatan anda pada lembar kerja.

3) Gerak Tropisme (Geotropisme negatif)


a) Buatlah dua buah pot tanaman kacang merah. Caranya tanamlah 3 biji
kacang merah dalam setiap pot ukurang kecil (atau botol air kemasan yang
dipotong dan diberi lubang dibagian alasnya) 1 – 2 minggu sebelum
percobaan dimulai. Pembuatan pot tanaman kacang merah ini sebaiknya
dilakukan di tempat terbuka sehingga tanaman yang dihasilkan berdiri
dengan tegak.
b) Jika anda sudah mendapatkan dua pot tanaman kacang merah yang cukup
baik dan berdiri dengan tegak, selanjutnya beri label A untuk pot pertama
dan lebel B untuk pot yang lainnya.
c) Letakkan pot B secara horizontal, Sedangankan pot A dibiarkan berdiri
dan simpanlah keduanya ditempat terbuka.
d) Lakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama 1 minggu.
e) Tungakan hasil pengamatan anda pada lembar kerja.

d. Pertanyaan
1. Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasi! Jelaskan
alasan anda memilih nya!
2. Apa perbedaan antara niktinasi dengan Seismonasti pada percobaan yang
telah anda lakukan? Jelaskan !
3. Pada percobaan geotropisme yang telah anda lakukan sebenarnya anda juga
sekaligus telah membuktikan adanya gerakan fototropisme. Mengapa ? jenis
fototropisme apakan yang terjadi ? Jelaskan !

e. Hasil Pengamatan
1) Seismonasti dan Niktinasti
Tabel 1.2.
Hasil Pengamatan Seismonasti
Jenis sentuhan pada
No Reaksi daun putri malu Keterangan
putri malu
1 Halus Daun menutup perlahan Waktu cukup lama
2 Sedang Seluruh daun menutup Waktu agak cepat
Seluruh daun dan tangkai
3 Kasar Waktunya cepat
menutup

Tabel 1.3.
Hasil Pengamatan Niktinasti
Reaksi putri malu
No Pot putri malu
Mula-mula ½ jam kemudian
1 Disimpan di tempat terang Membuka Tetap membuka
Ditutup dengan penutup
2 Membuka Menutup
yang kedap cahaya
f. Hasil Pengamatan
2) Seismonasti dan Niktinasti
Tabel 1.2.
Hasil Pengamatan Seismonasti
Jenis sentuhan pada
No Reaksi daun putri malu Keterangan
putri malu
1 Halus Daun menutup perlahan Waktu cukup lama
2 Sedang Seluruh daun menutup Waktu agak cepat
Seluruh daun dan tangkai
3 Kasar Waktunya cepat
menutup

Tabel 1.3.
Hasil Pengamatan Niktinasti
Reaksi putri malu
No Pot putri malu
Mula-mula ½ jam kemudian
1 Disimpan di tempat terang Membuka Tetap membuka
Ditutup dengan penutup
2 Membuka Menutup
yang kedap cahaya

3) Geotropisme
Tabel 1.4.
Hasil pengamatan geotropisme positif

Jenis Pengamatan Hari ke


Ket.
Pot 1 2 3 4 5 6 7
A Bakal Batang Batang Batang Batang Batang Batang Batang
batang mulai mulai bertamba semakin semaki semakin tumbuh
mulai kelihatan tumbuh h tinggi tinggi n tinggi tinggi tegak
tumbuh
B Bakal Batang Batang Batang Batang Batang Batang Batang
batang mulai tumbuh bertamba bertamba semaki n semakin membeng
mulai tumbuh dan sedikit h tinggi h tinggi tinggi tinggi dan kok ke atas
tumbuh sedikit membeng dan dan dan membeng mengikuti
kok memben semakin membe kok cahaya
gkok ke memben ngkok mengikuti matahari
atas gkok ke atas rangsanga n
cahaya
g. Pembahasan
 Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa
getaran. Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan yang
berbeda, pengaruhnya juga berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya
lambat. Bila disentuh dengan sedang, reaksinya agak cepat menutup. Dan jika
disentuh dengan kasar akan dengan cepat menutup daun dan tangkainya.
Reaksi ini terjadi akibat perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan air yang
terjadi pada bantal daun yang kehilangan tekanan air sehingga daun maupun
tangkai mengatup.

 Niktinasti
Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh
suasana gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh
suasana gelap, gerak “tidur” daun-daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan
tekanan turgor di dalam persendian daun. Pengamatan niktinasti pada
tumbuhan putri malu, dengan menyimpan putri malu di tempat terang atau
terbuka dan membandingkannya dengan putri malu yang diletakkan di tempat
tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan putri malu yang berada di tempat
kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai mengatup. Hal-hal yang
menyebabkannya sama seperti yang terjadi pada saat gerak tidur pada
tumbuhan putri malu.

 Geotropisme negatif
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi.
Jika arah geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya
gerakan akar menuju tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut
geotropisme negatif, misalnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah.
Pada pengamatan percobaan, pot A mengalami pertumbuhan batang secara
normal menuju ke atas. Pada pot B yang diletakkan horizontal pertumbuhan
batang membelok dari horizontal menuju arah vertikal secara bertahap selama
7 hari. Hal ini terjadi akibat gerak tumbuh batang menjauhi tanah.
h. Kesimpulan
- Sentuhan halus pada daun putri malu menyebabkan gerak menutup daun
dengan
pelan. Sentuhan sedang menyebabkan gerak menutup daun dengan agak cepat.
Sentuhan kasarmenyebabkan gerak menutup daun dengan cepat.
- Tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri
malu
tersebut mulai mengatup. Sedangkan tumbuhan putri malu yang berada di
tempat
terang, daunnya tetap membuka.
- Tujuan putri malu mengatupkan daunnya ialah sebagai alat untuk pertahanan
diri
dan hewan-hewan yang akan mengkonsumsinya dan untuk melindungi
simpanan
airnya dan penguapan yang dikarenakan oleh angin.
- Kacang tanah dalam pot yang diletakkan horizontal, batangnya akan
membengkok
ke atas dan menjauhi tanah. Peristiwa ini disebut geotropisme negative.

a. Jawaban Pertanyaan
1. Leguminosae atau polong-polongan (Leguminosaceae) seperti bunga
merak (Caesalpinia pulcherrima) dan daun kupu-kupu (Bauhinia
purpurea). Daun-daun tersebut akan menutup pada malam hari dan akan
membuka kembali jika matahari terbit.
2. Pada percobaan di atas,
Niktinasti : gerak daun putri malu dipengaruhi rangsang dari
cahaya Seismonasti : gerak putri malu dipengaruhi rangsang
sentuhan
3. Pada percobaan geotropisme di atas sekaligus membuktikan fototropisme
karena arah tumbuh batang menuju ke arah cahaya matahari. Jenis
fototropisme yang terjadi adalah fototropisme positif karena arah tumbuh
batang menuju sumber rangsang cahaya.
LAMPIRAN
3. Respirasi pada Makhluk Hidup
a. Tujuan
1) Membuktikan bahwa respirasi memerlukan udara (oksigen)

2) Membuktika bahwa respirasi membutuhkan karbondiaoksida.

b. Alat dan bahan


1) Untuk membuktikan respirasi perlu udara (oksigen)
a) Botol ukuran kecil 3 buah
b) Sedotan air kemasan gelas (aqua gelas)
c) Plastisin secukupnya
d) Veselin secukupnya.
e) Kapur sirih secukupnya
f) Kapas secukupnya
g) Kacang merah/kedelai yang sedang berkecambah secukupnya
h) Kecoa atau belalang 1 ekor
i) Pipet tets satu buah
j) Air yang diberi pewarna merah secukupya.

2) Untuk membuktikan respirasi menghasilkan karbondioksida


a) Kapur tohor atau kapur sirih secukupnya.
b) Air suling , bila tidak ada bias digunakan air tawar secukupnya.
c) Botol selai atau botol lain yang bermulut agak lebar 3 buah.
d) Platisin secukupnya.
e) Sedotan limun 6 buah.
f) Spidol 1 buah
g) Selang plastic kecil 1 meter
h) Kertas saring (jika perlu) dua lembar
i) Corong plastic ukuran kecil 1 buah

c. Cara Kerja
1) Respirasi memerlukan udara oksigen
a) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b) Masukkan sedikit kapur sirih kedalam dasar botol, selanjutnya
masukkan kapas secukupnya.
c) Masukkan kacang merah atau kedelai yang sedang berkecambah ke
dalam botol yang telah diberi alat kapas pada (b).
d) Lapisi bagian dekat pangkal sedotan air kemasan dengan segumpal
plastisin, kira-kira dapat menyumbat mulut botol, selanjutnya
masukkan pangkal sedotan air kemasan yang dilapisi gumpalkan
plastisin tersebut hingga plastisin menutup mulut botol, sedotan air
kemasan menghubungkan udara luar dengan udara di dalam botol air.
e) Rapikan platisin pada mulut botol hingga mulut botol tertutup
dengan rapat dan rapi.
f) Olesi dengan vaselin celah yang terjadi di antara plastisin dengan
sedotan air kemasan gelas agar tidak terjadi kebocoran udara yang
bisa menghambat jalannya percobaan.
g) Respirometer buatan ini selanjutnya diberi label A dengan
menggunakan spidol, kemudia letakkan secara horizontal.
h) Lakukan langkah a – g, dengan cara yang sama, namun kecambah diganti
dengan kecoa atau belalang dan diberi label B.
i) Lakukan langkah a – g, hanya tanpa menggunakan makhluk hidup
(sebagai control) dan diberi Label C.
j) Dalam waktu yang hamper bersamaan, dengan menggunakan pipet tetes,
tetesilah ujung sedotan air kemasan gelas pada setiap respirometer
dengan air yang diberi pewarna merah.
k) Amatilah tetesan air berwarna pada setiap respirometer, dengan selang
waktu 5 menit selama 5 kali pengamatan.
l) Tuangkan hasil pengamatan anda pada lembar kerja.

2) Respirasi menghasilkan Karbondioksida (CO2)


a) Membuat air kapur jenuh.
1) Larutkan kapur tohor (jenis kapur yang apabila kena air
mengeluarkan panas) atau kapur sirih ke dalam lebih kurang 250 ml
hingga jenuh (sebagian ada yang tidak melarut.
2) Biarkan air kapur mengendap semalaman hingga diperoleh air yang
jernih.
3) Sedotlah air kapur yang jernih dengan selang plastic kecil, hati-hati
agar endapan kapur tidak ikut tersedot.
4) Bila anda ceroboh, maka endapan kapur akan ikut tersedot dan air
kapur menjadi keruh. Bila hal ini terjadi lakukan penyaringan
dengan menggunakan kertas saring yang diletakkan pada corong
plastic hingga diperoleh air kapur yang benar-benar jernih.
b) Tuangkan air kapur jenuh pada botol selai (A), (B), dan (C)
dengan ukuran yang sama, lebih kurang 50 ml.
c) Pasanglah perangkat percobaan lainnya, yaitu sedotan limun dan plastisin.
d) Hisaplah udara dari botol A, melalui sedotan limun (1), gunakan
untuk bernafas. Selanjutnya hembuskan nafas anda pada botol
(B)belalui sedotan libun (1).
e) Lakukan langkah (4 ) berkali-kali hingga air kapur di botol (B) menjadi
keruh.
f) Amati kedudukan air berwarna dalam pipa dari sedotan aqua gelas pada
setiap respirometer.
g) Tuangkan hasil pengamatan anda pada lembar kerja.

d. Pertanyaan
1. Apa guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen ?
2. Apa yang terjadi pada pergerakan tetesan pewarna (eosin) pada
alat respirometer (A), (B), dan (C)? mengapa hal itu terjadi?
Jelaskan!
3. Pada akhir percobaan respirasi menghasilkan karbondioksida, air kapur
pada botol manakah yang paling keruh? Mengapa demikian ?

e. Laporan hasil pengamatan


1) Respirasi memerlukan udara (oksigen)
Tabel 1.5.
Hasil pengamatan respirasi memerlukan udara (oksigen)
Keadaan air berwarna pada respirometer, 5 menit
Respirometer
Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima
A. Kecambah Gerak Gerak Gerak Gerak Gerak
Lambat Lambat Lambat Lambat Lambat
B. Belalang Gerak agak Gerak agak Gerak agak Gerak agak Gerak agak
cepat cepat cepat cepat cepat
C. Tanpa makhluk Diam (tidak Diam (tidak Diam (tidak Diam (tidak Diam (tidak
hidup bergerak) bergerak) bergerak) bergerak) bergerak)
2) Respirasi menghasilakan karbondioksida
Tabel 1.6
Hasil pengamatan respirasi menghasilakan karbondioksida
Kondisi mula- Kondisi akhir
Botol percobaan
mula percobaan
A. Diberi oksigen dengan cara
Jernih Jernih
menarik nafas
B. Diberikan karbondioksida dengan
Jernih Keruh
acara menghembuskan nafas
C. Tidak diperlukan apa-apa Jernih Jernih

f. Pembahasan
1) Dalam percobaan Respirasi memerlukan udara (oksigen), yang terjadi adalah
pergerakan air warna dalam waktu 5 menit. Pada botol B, air berwarna
pergerakannya lebih cepat mendekati hewan yang berada didalam botol
tersebut dibandingkan dengan botol yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa
respirasi yang banyak memerlukan oksigen adalah hewan/serangga. Sedangkan
untuk botol A (yang berisi kecambah), kecambah(tumbuhan) tidak memerlukan
oksigen, tetapi menghasilkan oksigen.
2) Dalam percobaan respirasi menghasilakn karbondioksida, di dapat hasil bahwa
botol B airnya keruh. Hal ini menunjukkan bahwa air yang berada di dalam
botol B tersebut mengandung karbondioksida setelah kita menghembuskan
nafas ke dalam botol tersebut (botol B)

g. Kesimpulan
(1) Respirasi memerlukan oksigen dipengaruhi oleh oksigen dan hewan.
(2) Semakin banyak kandungan udara yang berasal dari pernafasan, maka
akan semakin keruh air kapur sirih tersebut.

h. Jawaban pertanyaan

1) Guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen adalah


untuk sebagai peningkat suhu agar respirasi terjadi lebih cepat.
2) Yang terjadi pada pergerakan tetesan pewarna pada alat respirometer (A),
(B), dan (C) adalah terjadi pergerakan air dari posisi semula sampai posisi
terakhir dalam hitungan waktu 5 menit. Dibotol B, pergerakan air warnanya
lebih cepat karena kebutuhan oksigen pada hewan lebih banyak dibandingkan
tumbuhan.
3) Pada akhir percobaan respirasi menghasilkan karbondioksida. Air pada botob
B lah yang paling keruh. Hal itu terjadi karena di dalam botol B lebih banyak
mengandung karbondioksida yang disebabkan oleh udara yang berasal dari
hembusan nafas kita.
4. SIMBIOSIS
a. Simbiosis Parasitisme
1) Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis parasitisme dilingkungan sekitar

2) Alat dan Bahan


a) Alat-alat tulis
b) Lembar pengamatan
c) Lingkungan sekitar

3) Cara Kerja
a) Siapkan alat bahan yang diperlukan
b) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal anda, jika anda
pergilah kekebun atau hutan terdekat.
c) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi antara
hewan dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara
tumbuhan dengan tumbuhan.
d) Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi!
e) Tuliskan hasil identifikasi anda pada lembar kerja.
f) Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana
yang diuntungkan.
g) Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan
simbiosis tersebut?
h) Tuangkan hasilnya untuk melengkapi tabel.

4) Pertanyaan
a) Apakah hubungan antara kutu anjing dengan anjing merupakan
hubungan parasitisme ? jelaskan !
b) Diantara hubungan parasitisme yang anda temukan, adakah
yang menyebabkan kematian pada inangnya? Jelaskan!
5) Hasil
pengamatan
Tabel 1.7.
Hasil pengamatan simbiosis parasitisme
Pihak yang dirugikan Pihak yang diuntungkan
Jenis hubungan Jenis Jenis Jenis
No Jenis
parasitisme makhluk makhluk keuntungan
kerugian
hidup hidup
Nyamuk pada Gatal dan Menghisap
1 Manusia Nyamuk
Manusia penyakit kulit darah
Gatal dan Menghisap
2 Lalat pada sapi Sapi Lalat
penyakit kulit darah
Benalu pada Pohon Makanan Menyerap
3 Benalu
pohon mangga mangga berkurang makanan
Terhisap Menghisap
4 Kutu pada anjing Anjing darahnya dan Kutu anjing darah
gatal anjing
Tali putri pada Pohon Menghambat Mendapat
5 Tali putrid
pohon tetehan tetehan pertumbuhan makanan
Sakit perut
Cacing kremi pada Cacing Menyerap
6 Manusia dan gatal
manusia kremi makan
anus

6) Pembahasan
Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua individu berbeda spesies yang
hanya menguntungka sepihak saja dan pihak yang lainnya dirugikan.
o Nyamuk merugikan manusia karena nyamuk menghisap darah manusia.
Manusia dirugikan karena nyamuk menyebabkan gatal dan
menyebabkan penyakit yang berbahaya yang mengancam kehidupan
manusia (nyamuk aides aygepty dan nyamuk cikungunya.
o Lalat menempel, mengganggu, dan menggigit (menghisap darah sapi)
sehingga sapi merasa gatal (dirugikan) darahnya berkurang.
o Kutu pada anjing menghisap darah anjing sehingga anjing dirugikan. Selain
dirugikan, anjing juga akan merasa gatal.
o Putrid malu yang biasanya menempel pada pohon tetehan (tanaman pagar)
menyerap bahan makanan dari inangnya, sehingga pertumbuhan pohon
tetehan itu akan terhambat.
o Cacing kremi yang hidup di saluran pencernaan manusiamenyerap
sari makanan yang telah dicerna manusia, sehingga pencernaan
manusia terganggu.
7) Kesimpulan
Segala jenis hubungan dua individu berbeda spesies yang membuat satu pihak
untung dan pihak lain rugi disebut simbiosis parasitisme. Parasit tidak akan
membunuh inangnya karena kalau inangnya mati, maka parasitnya juga akan mati
karena kekurangan sumber makanan.
8) Jawaban pertanyaan
a) Hubungan antara kutu anjing dan anjing merupakan hubungan parasitisme,
karena kutu anjing diuntungkan dengan cara menghisap darah anjing.
Sedangkan anjing dirugikan karena darahnya berkurang dan menderita
gatal- gatal (penyakit kulit)
b) Pada hubungan di atas ada hubungan yang dapat mengakibatkan kematian
misalnya hubungan antara nyamuk dan manusia. Nyamuk aides aygepty
dapat menyebabkan penyakit demam berdarah. Jika terlambat mendapat
pertolongan maka dapat mengakibatkan kematian.. nyamuk cikungunya dapat
mengakibatkan kelumpuhan pada manusia.

b. Simbiosis Komensalisme
1) Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar

2) Alat dan bahan


a) Alat-alat tulis
b) Lembar pengamatan
c) Lingkungan sekitar

3) Cara Kerja
a) Cobalah analisis makhluk mana yang diuntungkan dan makhluk mana
yang tidak diuntungkan dan tidak dirugikan
b) Jenis keuntungan apa saja yang diperolehnya? Jelaskan!
c) Tuangkan hasilnya dengan melengkapi table
4) Pertanyaan
Apakah hubungan komersialisme dalam kadar tertentu dapat menyebabkan
kerugian pada inangnya? Jelaskan dan berikan contohnya!
5) Hasil Pengamatan
Tabel 1.8.
Hasil pengamatan simbiosis komensalisme
Pihak yang diuntungkan Jenis makhluk
Jenis hubungan hidup yang
No Jenis makhluk
simbiosis Jenis keuntungan tidak untung
hidup
dan tidak
rugi
Tumbuhan paku Mendapat tempat
1 Tumbuhan paku Pohon jati
dan pohon jati hidup
Anggrek dan pohon Mendapat tempat
2 anggrek Pohon mangga
manga hidup
Terhindar dari
Ikan remora dan bahaya musuh dan
3 Ikan remora Ikan hiu
ikan hiu mendapat sisa-sisa
makanan

6) Pembahasan

o Tumbuhan paku menempel pada pohon jati namun tidak menyerap makanan
dari inangnya karena tumbuhan paku dapat membuat makanan sendiri.
o Anggrek yang hidup dengan cara menempel pada pohon mangga tidak
menyerap makanan dari inangnya karena anggrek dapat membuat
makanan sendiri.
o Dalam hubungan ikan remora dan ikan hiu, ikan remora bisa berada di sekitar
ikan hiu agar terhindar dari bahaya musuh dan bias mendapatkan makanan
sisa ikan hiu tanpa mengganggu ikan hiu.
7) Kesimpulan
Simbiosis komensalisme melibatkan dua individu dimana yang satu
diuntungkan, sedangkan yang lainnya tidak diuntungkan dan tidak dirugikan.
8) Jawaban Pertanyaan
Simbiosis komensalisme jika terjadi berlebihan juga akan dapat merugikan pihak
lain. Misalnya anggrek yang ditanam dua, tiga, atau lebih pada satu pohon
mangga juga dapat menghambat pertumbuhan pohon mangga atau berkurangnya
produktivitas buah mangga.
c. Simbiosis Mutualisme
1) Tujuan
Menganalisis simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar

2) Alat dan Bahan


a) Alat-alat tulis
b) Lembar pengamatan
c) Lingkungan sekitar

3) Cara Kerja
a) Siapkan alat dan bahan
b) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal (hutan / kebun)

a) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis mutualisme yang terjadi antara


hewan dan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara
tumbuhan dengan tumbuhan
b) Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi
c) Tuliskan hasil identifikasi pada lembar kerja
d) Jenis keuntungan apa yang diperoleh setiap spesies anggota simbiosis
tersebut
e) Tuangkan hasilnya dengan melengkapi table

4) Pertanyaan
Didalam tubuh kita, sebenarnya banyak terjadi simbiosis, coba anda sebutkan
beberapa contoh simbiosis muatualisme yang ada ditubuh kita! Jelaskan
keuntungan bagi organisme tersebut dan apa pula keuntungan bagi tubuh kita.

5) Hasil Pengamatan
Tabel 1.9.
Hasil pengamatan simbiosis mutualisme
Pihak I yang diuntungkan Pihak II yang diuntungkan
Jenis hubungan Jenis Jenis Jenis
No Jenis
mutualisme makhluk makhluk keuntungan
keuntungan
hidup hidup
Kupu-kupu dengan Menghisap Terbantu proses
1 Kupu-kupu bunga
bunga madu penyerbukannya
Ular sawah dengan Makan tikus Hama tikus
2 Ular sawah petani
petani sawah berkurang
Mendapat Akar Mendapat
Bakteri Rhizobium –
3 Rhizobium habitat pada tanaman nitrogen dari
akar tanaman polong
akar tanaman polong bakteri
Burung jalak dan Kenyang
4 Burung jalak Kerbau Bebas dari kutu
kerbau makan kutu
6) Pembahasan
o Dalam hubungan kupu-kupu dan bunga, kupu-kupu membantu bunga
dalam penyerbukan sedangkan kupu-kupu dapat menghisap madu dari
bunga. Jadi keduanya sama-sama diuntungkan.
o Ular sawah dapat membantu petani mengurangi tikus dengan
cara memangsa tikus-tikus tersebut yang merusak dan makan
padi.
o Bakteri Rhizobium mendapatkan habitat habitat hidupnya pada akar
tanaman polongan, sedangkan tanaman polonganmendapat
keuntungan
berupa nitrogen yang didapat dari bakteri Rhizobium. Tanpa bakteri
tersebut, polongan tidak dapat mengambil nitrogen dari udara bebas.
o Burung jalak yang hinggap di punggung kerbau memakan kutu-kutu
kerbau, sedangkan kerbau merasa nyaman karena kutu-kutu di tubuhnya
berkurang.
7) Kesimpulan
Simbiosis mutualisme adalah hubungan dua spesies yang hidup bersama dan
saling menguntungkan.

8) Jawaban Pertanyaan
Contoh simbiosis mutualisme dalam tubuh manusia yaitu :
1. Bakteri Eschereria coli yang hidup di kolon (usus besar) manusia,
berfungsi membantu membusukkan sisa pencernaan juga
menghasilkan vitamin B12, dan vitamin K yang penting dalam proses
pembekuan darah.
2. Bakteri Bacillus brevis, Bacillus subtilis, dan Bacillus polymyxa
menghasilkan zat antibiotic
5. PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN, DAN PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK
HIDUP

1. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan


a. Tujuan
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang hijau.

b. Alat dan Bahan


1. Biji kacang hijau 6 buah
2. Botol aqua
3. Tisu secukupnya
4. Kertas label secukupnya
5. Gunting 1 buah

c. Cara Kerja
1. Rendam biji kacang hijau dalam air semalaman.
2. Lipatlah kertas saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol selai.
Bila perlu potonglah kelebihannya.
3. Gulunglah kertas saring tersebut dan masukan kedalam botol selai sehingga
menempel pada dinding botol bagian dalam.
4. Sisipkan 6 biji kacang hijau pada abotol. Tambahkan air secukupnya, sehingga
kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10 nya).
5. Simpan sediaan di tempat terang tetepi tidak terkena sinar matahari langsung
selama 2 minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring mengering),
tambahkan air secukupnya agar kertas saring tetap basah, tetapi permukaan air
tidak merendam bji.
6. Amatilah perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan
tersebut. Catatalah kapan biji kacang hijau mulai berkecambah, Amatilah
bagaimana akar, batang, dan daun tumbuh.

d. Pertanyaan
1. Pada hari keberapa akar kecambah kacang hijau mulai tumbuh?
2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang arah
pertumbuhannya ke atas? Mengapa demikian!

e. Hasil Pengamatan
Tebel 1.10.
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkecambahan biji kacang hijau.
Pertumbuhan Panjang (mm)
Hari
Kecambah Kacang Keterangan
Ke Akar Batang
merah
0 Kondisi Awal 1 mm 2 – 3 mm Bakal akar terlihat
1 Tumbuh Akar 1 – 1,5 mm 8 – 10 mm Jelas terlihat
Biji kacang
2 Tumbuh Batang 2 – 3 mm 20 mm
terangkat
Terlihat batang,
3 5 – 10 mm 40 mm Terangkat ke atas
daun
4 Terlihat daun 10 mm 150 mm Tumbuh daun
Batang mulai
5 10-15 mm 15 cm Daun bertambah
panjang
Batang semakin
6 15-20 mm 23 cm Bertambah Panjang
panjang

f. Pembahasan
Pada hari pertama akar mulai terlihat tumbuh, hari berikutnya akar mulai
memanjang dan batang mulai tumbuh. Setelah beberapa hari batang mulai
meninggi dan daunpun mulai terlihat. Pada hari ke 5 batang akan terlihat mulai
panjang namun tidak terlalu kokoh dan daun mulai bertambah banyak. Pada hari ke
6 batang beranjak tinggi dan daun bertambah lebar.
g. Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan kacang yang telah
direndam selama semalam kemudian kacang disisipkan ke dalam botol yang telah
di beri kertas saring dan air secukupnya akan mulai tumbuh dan lama-kelamaan air
akan mulai kering karena terhisap oleh kecambah yang mulai tumbuh, kecambah
tumbuh normal akan tetapi tidak terlalu kokoh mungkin dikarenakan kekurangan
cahaya matahari dan nutrisi yang terdapat pada media tanam kurang seimbang.
h. Jawaban Pertanyaan
1. pada hari ke- 1
2. Tidak, akar akan melingkar disekitar/didalam botol

2. Pertumbuhan dan perkembangan Hewan


a. Tujuan
1) Mengamati pertumbuna dan perkembangan lalat buah (Drosophila sp) dari telur
sampai imago (dewasa)
2) Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah

b. Alat dan Bahan


1) Plastik tranparan pembungkus ukuran besar
2) Botol Jam (selai) 3 buah
3) Pisang ambon secukupnya
4) Tape ketela pohon secukupnya
5) Sendok makan 1 buah
6) Kertas saring 1 buah
7) Lalat buah (Drosophila sp.) ± 20 ekor
c. Cara Kerja
1) Membuat medium lalat buah
Untuk setiap botol selai diperlukan ± 2 sendok makan penuh medium. Jadi untuk
percobaan ini diperlukan ± 6 sendok makan penuh medium. Dengan demikian
anda dapat memperkirakan banyaknya medium yanga akan dibuat. Cara membuah
medium lalat buah ikutulah prosedur berikut :
a. Menyediakan alat penumbuk/blender jika ada. Pastikan alat-alat tersebut dalam
keadaan bersih.
b. Haluskan pisang ambon yang sudah ranum , dan tape ketela pohon dengan
perbandingan 6 pisang :1 tape menggunakan penumbuk/blender.
c. Kemudian setelah keduanya tercampur dengan rata dan halus, memasukkan
kedalam botol selai, masing-masing botol 2 sendok makan dan ratakanlah.
d. Memasukkan kertas saring steril atau kertas tissue yang sudah dilipat kedalam
botol selai.
2) Menangkap lalat buah
Lalat buah merupakan sejenis lalat yang ukurannya jauh lebih kecil dari lalat
rumah. Lalat buah biasanya banyak di temukan di tempat sampah. Mereka bisa
berkerumun pada buah-buahan yang membusuk di tong sampah, mungkin karena
itulah disebut lalat buah. Untuk menangkapnya lakukan langkah-langkah berikut :
a. Mempersiapkan botol selai dan tutupnya serta kantong plastik besar
b. Mengunjungi tempat yang terdapat tumpukan sampah
c. Setelah sampai, kemudian mengembangkan kantong plastik besar dengan
mulut plastik terbuka lebar dan memegang pangkalnya kemudian mengarahkan
mulut plastik ke tempat sampah dan membuat kejutan dengan menginjak keras
serta memukul-mukul sampah.
d. Setelah terlihat ada beberapa yang terperangkap, kemudian langsung menutup
kantong plastik dengan cepat agar lalat buah yang terperangkap tidak kabur.

3) Mengkultur lalat buah


Setelah botol kultur medium dan lalat buah siap, maka selanjutnya dilakukan
pembiakan dengan cara sebagai berikut :

a. Memasukkan lalat buah yang terperangkap dalam plastik kedalam botol kultur
dengan penuh hati-hati. Pekerjaan ini agak sulit dan mintalah bantuan teman.
Jika anda kesulitan biuslah lalat buah dyang ada dalam plastic tersebut dengan
ether/chloroform yang dimaksukkan bersama segumpal kapas. Setelah tampak
terbius tumpahkanlah di atas sehelai kertas. Selagi terbius masukkan ke dalam
botol kultur lebih kurang ekor lalat buah. Hati-hati jangan sampai terendam
atau terkena medium. Jadi sebaiknya diletakkan di atas kertas saring.
Biasanya dalam waktu kurang 5 menit lalat buah akan siuman.
b. Sebelum lalat buah siuman tutuplah botol kultur dengan plastik, dan ikatlah
dengan karet.
c. Kemudian menusuk-nusuk plastik dengan jarum pentul agar ada sirkulasi udara
d. Meletakkan dan menyimpan botol kultur diruangan yang teduh dan
terhindar dari sinar matahari langsung
e. Mengamati perkembangbiakan setiap pagi dan sore 06.00 dan 16.30 setiap
hari secara teratur selama 11 hari. Pengamatan meliputi kapan timbul telur,
larva, pupa, pupa berubah warna, dan keluatnya lalat dewasa (imago). Dan
menuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja.
d. Pertanyaan
1) Pada hari keberapa lalat buah meletakkan telur-telurnya?
2) Pada hari keberapa pupa dan lalat dewasa terjadi ?

e. Hasil Pengamatan
Tebel 1.11.
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkembangan lalat buah
Hari Waktu
Kejadian/ perubahan
ke- pengamatan
0 Persiapan alat dan bahan
1 06.00 dan 16.30 Belum ada perubahan
2 06.00 dan 16.30 Tubuh berwarna kuning kecoklatan dan berut mulai besar
Mulai bertelur (bentuk telur seperti bercak-bercak
3 06.00 dan 16.30
berwarna putih) dan lalat buah meletakkan telurnya di
kertas saring.

4 06.00 dan 16.30 Telur menetas menjadi larva instar I (berwan mengrna
putih, bersegmen dan mirip belatung tetapi sangat kecil)
Larva mulai bergerak aktiv (dengan menggeliat-geliat)
5 06.00 dan 16.30 mulut larva berwarna hitam, dan bergerak aktiv (dengan
merayap keatas botol) ukurannya bertambah besar
6 06.00 dan 16.30 Gerakan larva melambat

Hampir menyerupai pupa tubuhnya memendek, berwarna


7 06.00 dan 16.30
putih dan tidak bergerak lagi/diam
Sudah menjadi pupa (warnanya putih kecoklatan, tetap
8 06.00 dan 16.30
diam, dan segmen tubuhnya mulai terlihat)
Sudah menjadi pupa (warnanya putih kecoklatan, tetap
9 06.00 dan 16.30
diam, dan segmen tubuhnya mulai terlihat)
Menyerupai bentuk drospila / seperti induknya dahulu.
10 06.00 dan 16.30
Tetapi ukurannya kecil dan sayapnya belum terbentang.
Menjadi lalat buah muda
11 06.00 dan 16.30
Sudah menjadi drospilla dewasa dan siap untuk terbang
12 06.00 dan 16.30
dan dilepaskan.
a. Pembahasan
Dari pengamatan yang telah dilakukan yaitu dimulai dari tanggal 26 maret dengan
mengamati pertumbuhan dan perkembangan siklus hidup lalat buah drospila sp dari
telur sampai dengan imago. Pengamatan dilakukan selama dua kali sehari selama 11
hari setiap pagi dan sore. Dimana lalat buah disimpan didalam botol selai yang sudah
ada makanannya kemudian diletakkan di ruangan yang teduh.
Pada hari ke-0 s/d 1 tubuh lalat tetap berwarna kuning kecoklatan. Dan dihari kedua
mulai ada bercak-bercak putih yang tidak lain itu adalah telur. Kemudian dihari ke-3
bercak-bercak putih/ telur berubah menjadi larva yang berwarna puih, bersegmen dan
mirip dengan belatung tetapi bentuknya sangat kecil. Proses ini terus terjadi sampai
hari ke-4 dan dihari ke-5 larva mulai bergerak aktiv ditandai dengan tubuhnya yang
menggeliat. Tubuhnya bergerak semakin aktiv dengan merayap ke atas botol da
ukurannya bertambah besar. Pada hari ke-6 bentuknya hampir menyerupai pupa
dimana tubuhnya mulai memendek, berwarna putih dan sudah tidak bergerak lagi
bahkan diam. Di hari 7 s/d 8 sudah mencapai fase pupa warnanya berubah menjadi
putih kecoklatan, masih terlihat diam, dan segmen tubuhnya mulai terlihat jelas. Pada
hari ke 9s/d10 lalat buah mulai menyerupai bentuk drospila / seperti induknya
dahulu. Tetapi ukurannya kecil dan sayapnya belum terbentang.dan dihari ke 11 lah
sudah menjadi imago/lalat dewasa yang siap unutk dilepas dari botol dan siap untuk
terbang.

b. Kesimpulan
Tahapan fase daur hidup drosphilla sp adalah telur - larva - pupa - lalat muda - lalat
dewasa/ imago.
c. Jawaban Pertanyaan
1) Lalat buah meletakkan telurnya pada hari kedua
2) Pupa terbentuk pada hari ke-7s/d8, namun pada hari ke-6 sudah hampir
menyerupai pupa, Lalat dewasa terbentuk pada hari ke 11.
3. Perkembangbiakan Tumbuhan
3.1. Struktur Bunga
a. Tujuan
Mengamati Struktur Bunga
b. Alat dan bahan
1) Struktur bunga
2) Loup (kaca pembesar) 1 buah
3) Pinset 1 buah
4) Pisau/Silet 1 buah
5) Bunga sepatu 1 buah
c. Cara Kerja
1) Amatilah bagian-bagian bunga dengan tanpa merusaknya, perhatikan bagian
kelopak, mahkota, benang sari, putik dan dasar bunganya.
2) Gambarlah hasil pengamatan anda pada lembar kerja
3) Amatilah bagian kelopaknya. Catatlah bentuk dan warna kelopan yang
anda amati.
4) Amatilah pula mahkota bunganya. Catatlah bentuk dan warnanya!
5) Untuk mengamati benang sari, anda harus mengingkitkan bagian mahkota
bunga.
Hitunglah jumlah benang sari yang ada. Apakah benang sari melekat pada
mahkota bunga? Catat hasil pengamatan anda. Dnegan menggunakan kaca
pembesar amatilah bagian kepala sari (anthera). Apakah anda melihat adanya
serbuk sari yang bentuknya mirip debu pada kepala sari.
6) Amatikah bagian putik yang biasanya terletak di bagian tengah bunga. Catatlah
bagaiman bentuk putik bunga tersebut. Perhatikan bagian ovarium, tangkai putik
dan kepala putiknya.
7) Buatlah gambar struktur putik, meliputi ovarium, tangkai putik atau
kepala putik.
Tuangkan hasilnya pada lembar kerja.

d. Pertanyaan
1) Berapa buah benang sari pada bunga sepatu yang anda amati ?
2) Apa Fungsi benang sari dan putik? Jelaskan !
e. Hasil Pengamatan

Gambar 1.1.
Morfologi bunga sepatu

Klasifikasi Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L)


Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus rosa- Sinensis L

Gambar 1.1.
Sayatan vertical bunga sepatu
Bunga berbentuk trompet, dengan diameter bunga sekitar 6 cm. hingga 20 cm.
Bunga bisa mekar menghadap ke atas, ke bawah, atau menghadap ke samping.
Pada umumnya, tanaman bersifat steril dan tidak menghasilkan buah.
Bagian-bagian bunga yang tampak:
a. Kepala Putik . Tangkai Putik . Tangkai putik berbentuk silinder panjang
dikelilingi tangkai sari berbentuk oval yang bertaburan serbuk sari. Putik
( Pistillum) menjulur ke luar dari dasar bunga. Bunga bisa mekar menghadap
ke atas, ke bawah, atau menghadap ke samping. Pada umumnya, tanaman
bersifat steril dan tidak menghasilkan buah.

b. Serbuk Sari . Tanaman ini memiliki benang sari yang filamen seluruhnya
bersatu dalam satu berkas/setukal ( mono = satu, adelphus = tukal) sehingga
membentuk tabung yang membungkus putik.
c. Tangkai Serbuk Sari
d. Biji. Biji terdapat di dalam buah berbentuk kapsul berbilik lima.
e. Mahkota . Mahkota bunga terdiri dari 5 lembar atau lebih jika merupakan
hibrida
f. Bakal Buah . Biji terdapat di dalam buah berbentuk kapsul berbilik lima.
g. Kelopak . Bunga terdiri dari 5 helai daun kelopak yang dilindungi oleh kelopak
tambahan (Epicalyx ) sehingga terlihat seperti dua lapis lingkaran kelopak
bunga
h. Dasar Bunga

f. Pembahasan
1. Kelopak bunga
Kelopak bunga merupakan bagian bunga paling besar, sebenarnya
adalah pucuk daun yang memiliki modifikasi. Fungsinya melindungi bunga
sepatu kuncup. Bentuknya panjang dan ujungnya lancip warnanya hijau.
2. Mahkota bunga
Mahkota bunga terletak dibagian dalam kelopak tersusun bertumpuk-
tumpuk. Mahkota berbentuk bundar dan lebar, pangkalnya kecil, warnanya
merah. Karena warnanya yang cantik dan bunga yang harum sehingga
menjadi daya tarik serangga untuk datang menghisap madu dan membantu
proses penyerbukan. Jumlah mahkota ada 5 buah.
3. Benang sari
Benang sari ada di bagian dalam mahkota bunga. Benang sari
bentuknya panjang dan kecil. Pada ujungnya terdapat kepala sari. Warnanya
merah kekuning-kuningan. Benang sari fungsinya sebagai alat
perkembangbiakan jantan. Jumlah benang sari ada 74 buah. Benang sari
tidak melekat pada mahkota, serbuk sarinya mirip debu yang terdapat pada
kepala sari.
4. Putik
Putik ada di dalam mahkota bunga. Bentuknya bundar, jumlahnya ada
5 warnanya merah. Fungsinya putik sebagai alat perkembangbiakan betina.
5. Bunga disayat secara vertikal
Ketika bunga disayat akan terlihat ovarium (bakal buah), yaitu suatu
rongga pada bagian dasar karpel dengan dinding tebal disekelilingnya dan di
dalamnya terdapat satu atau lebih ovulum yang nantinya ovarium ini
berkembang menjadi buah. Selain ovarium juga terlihat ovulum (bakal biji)
pada tumbuhan berbiji, suatu struktur yang berisi gamet betina yang setelah
dibuahi gamet jantan berkembang menjadi embrio. Ovulum ini melekat
pada dinding ovarium melalui sebuah tangkai.

g. Kesimpulan
Bunga sepatu memiliki struktur kelengkapan bunga tapi tidak bisa
melakukan perkembangan secara generatif. Hal tersebut terjadi karena letak
putik berada diatas benang sari, sehingga sulit terjadi penyerbukan dan
pembuahan. Bunga sepatu dikembangbiakan melalui cara vegetatif buatan
yaitu dengan stek batang dan mencangkok.
h. Pertanyaan dan Jawaban
1. Berapa buah benang sari bunga sepatu yang anda amati ?
Ada 5 buah benang sari
2. Apa fungsi benang sari dan putik ? jelaskan !
Benang sari sebagai alat perkembangbiakan jantan.
Putik sebagai alat perkembangbiakan betina.
Karena tanpa adanya kedua alat perkembangbiakan tidak akan terjadi proses
pembuahan yang diawali proses penyerbukan yaitu peristiwa menempelnya
dan jatuhnya benang sari ke kepala putik.
3.2. Perkembangan Aseksual (Vegetatif) alami
a. Tujuan
Mengidentifikasi tumbuhan yang melakukanperkembangbiakan secara vegetatif
alami
b. Alat dan bahan
1) Alat-alat tulis dan lembar pengamatan
2) Tumbuhanyang ada di sekitar anda
3) Cangkul kecil (Kored – Sunda) atau sekop

c. Cara Kerja
4) Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan
5) Pergilah ke kebun yang ada di sekitar tempat tinggal anda.
6) Carilah jenis-jenis tanaman yang melakukan perkembangbiakan vegetatif alami
(misalnya : dengan cara bertunas, akar rimpang, geragih, dan umbi)
7) Galilah tanaman, jika anda ingin meyakinkan umbi atau akar rimpang.
8) Gambarlah morfotologi tumbuhan yang melakukan
perkembangbiakan vergetatif alami tuangkan hasilnya pada Lembar
kerja.

d. Hasil Pengamatan
Tabel 1.12
Perkembangan aseksual alami pada tumbuhan
No
Nama tumbuhan dan jenis
Gambar tumbuhan dengan perkembangbiakan
perkembangbiakan
aseksual
aseksual
1

Paku
(spora)

Bambu
(tunas)

Cocor bebek
(tunas daun/ tunas
adventif)

Bawang merah
(umbi lapis)
5

Wortel
(umbi akar)

Jahe
(akar tinggal/ rhizoma)

e. Pembahasan
1. Spora
Spora adalah sel yang berubah fungsi menjadi alat perkembangbiakan. Ukuran
spora sangat kecil dan bentuknya seperti biji. Tumbuhan yang berkembangbiak dengan
spora yaitu jamur, lumut, dan paku-pakuan
2. Tunas
Tunas tumbuh dari batang yang terdapat di dalam tanah.
Tunas muda menjadi tumbuhan baru dan tumbuh di sekitar induknya
sehingga terbentuklah tidak tergantung pada induknya. Walaupun induknya ditebang,
tunas ini akan tumbuh terus. Tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas, antara lain
pisang, bambu, dan tebu.
3. Tunas adventif
Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh tidak di ujung batang dan ketiak daun.
Tunas ini tumbuh di bagian tumbuhan yang biasanya tidak bertunas, seperti pada bagian
daun dan akar. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas adventif adalah
cocor bebek, sukun, cemara, dan kersen/talok.
4. Umbi lapis
Umbi lapis merupakan pelepah daun yang berlapis-lapis. Pada bagian atas umbi
lapis tumbuh daun, sedangkan pada bagian bawah umbi lapis terdiri dari cakram dan
akar serabut. Contoh tumbuhan yang memiliki umbi lapis, antara lain bawang merah,
bawang putih, bunga bakung, dan bunga tulip. Perkembangbiakan umbi lapis dimulai
dengan tumbuhnya siung pada tunas ketiak yang paling luar. Pada awal pertumbuhannya,
siung mengambil makanan dari induknya. Jika siung itu telah berdaun dan berakar, siung
itu dapat membuat makanannya sediri dengan melakukan fotosintesis.
5. Umbi akar
Umbi akar adalah akar yang membesar berisi cadangan makanan. Jika umbi ini
ditanam bersama dengan pangkal batang maka akan tumbuh tunas. Tunas tersebut
merupakan tumbuhan baru. Contoh tumbuhan yang memiliki umbi akar, antara lain
dahlia, wortel, lobak, dan singkong. Pada singkong umbi akarnya tidak dapat untuk
berkembang biak, karena tidak ada pangkal batangnya. Sedangkan umbi akar pada dahlia
dan wortel dapat untuk berkembang biak karena ada tunas pada pangkal batangnya.
6. Akar tinggal
Akar tinggal adalah batang yang seluruhnya berada dan tumbuh menjalar di
permukaan tanah. Tunas tumbuhan baru tumbuh dari ketiak sisik setiap buku akar
tinggal. Contoh tumbuhan yang memiliki akar tinggal, antara lain kunyit, jahe, lengkuas,
dan kencur.
f. Kesimpulan
Perkembangbiakan vegetatif alami dapat terjadi melalui spora, tunas, tunas adventif,
umbi lapis, umbi akar, dan akar tinggal.
3.3. Perkembangan Aseksual (vegetatif) buatan pada tumbuhan
a. Tujuan
Terampil melakukan perkembangbiakan vegetatif buatan dengan cara
menyambung, okulasi dan cangkok.
b. Alat dan Bahan
1. Gunting stek
2. Pisau tajam
3. Tanah gembur dan humus
4. Plastik/sabut kelapa
5. Tanaman untuk keperluan stek, okulasi, nyambung, dan cangkok
6. Vaselin

c. Cara Kerja
1) Okulasi (menempel)
a) Tentukan jenis tanaman yang akan ditempel
b) Tentukan pula jenis tanaman yang masih muda dengan diameter batang ± 1
cm (sebesar jari kelingking) dan berasal dari biji serta mempunyai sifat batang
dan perakaran yang kuat, untuk dijadikan batang bawah
c) Buat torehan persegi panjang dengan ukuran 1,5 x 2 cm pada batang bawah
d) Ambil kulit yang berisi mata tunas dari ranting tanaman yang akan ditempel
dengan ukuran yang sama dengan torehan pada batang bawah
e) Tempelkan kulit bertunas pada batang bawah dan ikat dengan tali rafia dan
tutuplah dengan celah-celah yang ada dengan menggunakan vaselin
f) Setelah tunas baru tumbuh, bukalah tali pengikatnya dan potonglah bagian atas
dari tanaman bawah
2) Menyambung
a) Carilah tanaman bawah (root stock) kira-kira sebesar jari kelingking
a) Potonglah batang tersebut secara miring dengan jarak lebih kurang 5 cm
dari permukaan tanah dan beri sedikit sayatan pada potongan tersebut
b) Ambillah ranting tanaman yang sejenis yang mempunyai sifat-sifat yang kita
inginkan dan ukurannya kira-kira sama dengan ukuran batang bawah dan
dipotong dengan kmeiringan yang sama dengan kemiringan potongan
batang bawah dan diberi sedikit sayatan pada potongan batang bawah
tersebut
c) Sambungkan ranting tersebut dengan batang bawah, lalu ikat dengan
menggunakan sloptip transparan atau tali rapia
d) Buang ranting pada tanaman bawah dan jagalah tanaman tersebut agar
tidak terkena sinar matahari terlalu banyak
2) Mencangkok
a) Tentukan jenis tanaman yang anda inginkan untuk dicangkok,
syaratnya memiliki cambium dan mudah anda jumpai
b) Pilihlah cabang yang akan dicangkok dengan diameter ± 2,5 cm dan tidak
berpenyakit
c) Kulit cabang tanaman tersebut sepanjang ± 10 cm dan berjarak 10-15 cm dari
pangkal cabang
d) Buanglah kambiumnya dengan cara mengoreknya sampai bersih
e) Biarkan mongering selama 6-2 jam
f) Tutuplah bagian yang terbuka tersebut dengan tanah yang gembur dicampur
kompos secukupnya
g) Bungkuslah dengan sabut kelapa atau plastik dan ikatlah kedua ujungnya

b. Pertanyaan
1. Mengapa pada celah-celah tempelan pada percobaan okulasi sebaiknya diolesi
dengan vaselin? Jelaskan!
2. Mengapa setelah mata tunas tumbuh menjadi tunas, tanaman bawah harus
dipotong?
3. Pada hari keberapa tunas-tunas batang yang disambung pada percobaan
menyambung mengalami pertumbuhan?

4. Pada hari keb erapa sambungan tersebut sudah menyatu dengan kuat?
5. Pada percobaan mencangkok, setelah cambium dikorek, sebaiknya sayatan
dikeringkan selama 6-12 jam. Apa tujuan perlakuan tersebut?
6. Pada hari keberapa akar cangkokkan yang anda kerjakan mulai tumbuh dan pada
hari keberapa perakaran tersebut sudah cukup banyak dan siap disemaikan?
1. Mencangkok
Tabel 1.15.
Menyangkok

NO KONDISI TEMPELAN HARI KE-


0 Belum ada perubahan
1 Masih dalam penyesuaian
2 Agak sedikit merekat
3 Mulai menyatu dengan batang lama
4 Mulai terlihat titik akar baru
5 Kambium menyatu dengan kedua batang
6 Terlihat akar kecil dengan jumlah sedikit
7 Akar baru nampak jelas
8 Akar mulai agak kuat dan kokoh
9 Menunggu akar kuat
10 Siap pada hari ke-21

c. Pembahasan
a. Menempel (okulasi)
Perbanyakan tanaman dengan cara okulasi paling banyak dilakukan dalam
perkebunan terutama pada perkebunan karet dan kakao. Beberapa kelebihan
dari perbanyakan tanaman dengan cara okulasi yaitu :
1) Dengan cara diokulasi dapat diperoleh tanaman yang dengan produktifitas
yang tinggi.
2) Pertumbuhan tanaman yang seragam.

3) Penyiapan benih relatif singkat.


4) Pada musim gugur daun pada tanaman karet daun yang gugur dari satu
klon agar serentak pada waktu tertentu, dengan demikian akan
memudahkan pengendalian penyakit Oidium hevea bila terjadi.
Kelemahan dari perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan cara okulasi
yaitu :
1) Suatu tanaman hasil okulasi ada yang kurang normal terjadi karena tidak
adanya keserasian antara batang bawah dengan batang atas (entres)
2) Perlu menggunakan tenaga ahli untuk pengokulasian ini.
3) Bila salah satu syarat dalam kegiatan pengokulasian tidak terpenuhi
kemngkinan gagal atau mata entres tidak tumbuh sangat besar.
Syarat tanaman dapat diokulasi yaitu :
1) Tanaman tidak sedang Flush (sedang tumbuh daun baru)
2) Antara batang atas dan batang bawah harus memiliki umur yang sama.
3) Tanaman harus masih dalam satu family atau satu genus.
4) Umur tanaman antara batang atas dan batang bawah sama.
5) Pada klon yang dijadikan batang bawah memiliki perakaran yang
kuat/kokoh, tidak mudah terserang penyakit terutama penyakit akar,
mimiliki biji/buah yang banyak yang nantinya disemai untuk dijadikan
batang bawah, umur tanaman induk pohon batang bawah yang
biji/buahnya akan dijadikan benih untuk batang bawah minimal 15 tahun,
memiliki pertumbuhan yang cepat. Pada klon yang akan dijadikan batang
atas atau entres tanaman harus memiliki produksi yang unggul, dan
memiliki pertumbuhan yang cepat, dan tahan terhadap penyakit.
Syarat tanaman dapat diokulasi yaitu :
1) Tanaman tidak sedang Flush (sedang tumbuh daun baru)
2) Antara batang atas dan batang bawah harus memiliki umur yang sama.
3) Tanaman harus masih dalam satu family atau satu genus.
4) Umur tanaman antara batang atas dan batang bawah sama.
5) Pada klon yang dijadikan batang bawah memiliki perakaran yang
kuat/kokoh, tidak mudah terserang penyakit terutama penyakit akar,
mimiliki biji/buah yang banyak yang nantinya disemai untuk dijadikan
batang bawah, umur tanaman induk pohon batang bawah yang
biji/buahnya akan dijadikan benih untuk batang bawah minimal 15 tahun,
memiliki pertumbuhan yang cepat. Pada klon yang akan dijadikan batang
atas atau entres tanaman harus memiliki produksi yang unggul, dan
memiliki pertumbuhan yang cepat, dan tahan terhadap penyakit.

Teknik Mengokulasi :
1) Membuat Jendela Okulasi
Ukuran jendela disesuaikan dengan perisai dan besarnya batang bawah.
Untuk batang bawah yang dibawah umur 5-6 bulan dapat ukuran jendela
(¾ – 1) cm x (3 – 4) cm.
Torehan membujur dapat dimulai daribawah atau dari atas. Jarak torehan
terbawah lebih kurang 5 cm dari tanah. Torehan melintang dapat dari atas
atau dari bawah. Jika diatas jendela akan terbuka kebawah atau juga
sebaliknya.
Sebelum ditoreh, batang dibersihkan dari kotoran atau tanah yang
menempel akubat percikan air hujan. Setelah ditoreh akan keluar lateks,
lateks ini dibiarkan membeku kemudian dibersihkan dengan kain sebelum
jendela dibuka.
2) Mengambil Mata Okulasi
Mata okulasi diambil dari kayu okulssiyang sehat, segar dan mudah
dikupas.
Mata okulasi diambil bersama sedikit bagian kayu, bentuk perisai yang
ukuranya sedikit lebih kecil dari ukuran jendela okulasi. Pengambilan mata
okulsi yang terlalu kecil akan mengakibatkan pemulihan luka lambat.
Untuk melepas bagian kayu, menariknya pelan-pelan supaya mata tetap
menempel pada kulit. Pembuatan perisai harus bersih dan lapisan
kambium jangan sampai terkena tangan atau kotoran. Perisai yang telah
dibuat harus segera diselipkan ke jendela okulasi.

3) Menempel Mata Okulasi Dan Membalut


Setelah perisai disiapkan, jendela okulasi dibuka denga cara menarik bibir
jendela okulasi. Perisai diselipkan dibawah jendela okulasi dan dijepit
dengan ibu jari untuk memudahkan pembalutan. Dalam keadaan perisai
terlalu kecil, diusahakan supaya tepi tepi bagian atas dan salah satu sisi
perisai berimpit dengan jendela okulasi.
Pembalutan dimulai dari torehan melintang digunakan plastik ukuran 2 x
0,02 cm dengan panjang 40 cm. Akhir ikatan sebaiknya dibawah. Pada
waktu membalut jangan sampai perisai bergeser.

Pemeriksaan Hasil Okulasi

Pemeriksaan pertama dilakukan 2-3 minggu setelah okulasi dilaksanakan


bersamaan dengan pembukaan pembalut.Okulasi yang gagal diberi tanda dengan
mengikat tali pada batang bawah, hal ini dilakukan untuk memudahkan okulasi
janda. Pemeriksaan ke dua dilakukan 10 – 15 hari dari pemeriksaan pertama.
Cara pemeriksaan sama seperti pemeriksaan pertama.
b. Menyambung
Salah satu teknik menyambung yang dapat disampaikan dalam laporan
ini adalah sambung celah. Adapun teknik-teknik dalam kegiatan sambung
celah itu sebagai berikut:
1) Batang bawah dipotong mendatar dengan gunting atau pisau yang tajam.
Daunnya disisakan satu atau dua pasang kemudian pada luka potongan
batang dibuat celah ditengah-tengah sepanjang 3-4 cm dengan pisau
sambung.
2) Entres dipilih dari ruas ke dua dan dipotong per ruas + 7 cm. Daun dan
cabang dikupir labih kurang 1,5 cm dari sumbu entres. Kemudian pangkan
entres diruncingkan sebelah kanan dan kirinya sepanjang 3-4 cm.
3) Entres kemudian dimasukkan sedalam celah pada batang bawah, kemudian
diikat dengan tali rafia.
4) Untuk menjaga kelangsungan pada sambungan,sambungan sungkup
sengan kantong plastik.
5) Untuk menjaga kelangsungan tanah, sebelum dan sesudah penyambungan
dilakukan penyiraman.
6) Setelah selang 30 – 35 hari dapat diketahui berhasil atau tidaknya
penyambungan tersebut yaitu melihat ada tidaknya tunas yang tumbuh
pada batang atas. Bila tunas sudah kelihatan tumbuh maka sungkup plastik
harus dibuka.
c. Mencangkok
Teknik mencangkok ini telah umum digunakan oleh masyarakat. Tetapi
dalam kegiatan pencangkokkan ini terdapat beberapa kelemahan antara lain:
praktikan atau pencangkok harus memiliki keahlian dalam pencangkokan ini,
kegiatan pencangkokkan pada pohon yang telah tinggi sukar dilakukan karena
untuk mencangkok harus lebih dahulu memanjat. Selain itu karena kegiatan
pencangkokkan ini menggunakan cabag tanaman yang nantinya dipotong,

maka terlalu boros dalam pengguanaan bahan tanam (batang yang untuk
dicangkok). Untuk cangkokkan umumnya digunakan cabang orthotrof yang
tidak telalu tua maupun terlalu muda yang umumnya berwarna hijau kecoklat-
coklatan.

Bahan untuk pembungkus cangkokkan biasanya digunakan sabut kelapa atau


karung goni untuk membungkus tanah sebagai media perakaran. Supaya
cangkokkan dapat berhasil dengan baik, dengan waktu yang relatif cepat dan
ekonomis maka sabut kelapa atau karung goni diganti dengan plastik. Medium
perakaran tanah dapat diganti dengan gambut atau lumut. Lumut yang
digunakan sebagai media tanam mempunyai sifat selain anti septik juga dapat
menahan kandungan air yang cukup tinggi, sehingga dalam pelaksanaan
pencangkokkan tidak perlu terlalu sering disiram air. Mengenai kulit bagian
atas yang diiris sebaiknya dioles dengan Rootone F yang berguna untuk
mempercepat dan memperbanyak keluarnya akar.
d. Kesimpulan
Setiap tumbuhan memiliki ciri-ciri makhluk hidup diantaranya berkembang
biak, tetapi diantara kesamaan tersebut banyak sekali perbedaannya, dalam
pembahasan kali ini dibahas masalah perkembangbiakan, perkembangbiakan
tumbuhan terdiri dari dua yaitu vegetatif dan generative, tapi kali ini kita hanya
membahas perkembangbiakan vegetatif, vegetatif terbagi dua seperti yang kita bahas
sekarang yaitu vegetatif buatan, dalam perkembangbiakan vegetatif buatan tumbuhan
atau tanaman memiliki berbagai cara untuk berkembangbiak diantaranya
mencangkok, menempel dan menyambung. Biasanya kegiatan ini banyak digunakan
oleh petani untuk memperbanyak hasil panen. sedangkan pada hewan ada yang
bertunas, membelah diri, fragmentasi, Parthenogenesis. Tapi dalam penelitian kali ini
kami hanya membahas pada tumbuhan saja.
e. Jawaban Pertanyaan
1. Agar tidak terkena tangan atau kotoran
2. Karena tanaman bawah merupakan kultur jaringan sangat rentan
terhadap serangan hama penyakit dan udara luar.
3. 2-3 minggu
4. 30 – 35 hari
5. Agar cambium tetap kering
6. Pada hari ke 30-35 mulai tumbuh akar cangkokan dan pada hari 60-70
akar sudah siap disemaikan.

Anda mungkin juga menyukai