Anda di halaman 1dari 21

Nama :

NIM :
Mata Kuliah : PRATIKUM IPA DI SD

PERCOBAAN BIMBINGAN

I. Ciri – Ciri Mahluk Hidup (Gerak Pada Tumbuhan)


a. Tujuan
Mengamati Ciri-Ciri makhluk hidup yang ada disekitar tempat tinggal,

b. Alat dan Bahan


1. Alat-alat tulis
2. Tabel pengamatan
3. Alam sekitar

c. Cara Kerja
1. Siapkan alat-alat tulis dan tabel pengamatan yang diperlukan.
2. Pergi ke lingkungan yang ada di sekitar tempat tinggal, Seperti kebun, Sawah,
Hutan atau Lingkungan lainnya, Sesuai tempat tinggal anda.
3. Menentukan 10 makhluk hidup (5 hewan dan 5 tumbahan).
4. Mencatat kesepuluh jenis makhluk hidup dalam lembar pengamatan.
5. Mengamati ciri-ciri setiap makhluk hidup.
6. Membubuhkan Tanda cek ( √ ) sesuai dengan ciri yang diamati Pada tabel.

d. Data Hasil Pengamatan


Tabel 1.1
Hasil Pengamatan Ciri-ciri Makhluk Hidup
Ciri-ciri Makhluk Hidup *)
No Nama Makhluk Hidup
1 2 3 4 5
1 Putri Malu √ √ √ √ √
2 Pohon Mangga √ √ √ √ √
3 Pohon Belimbing √ √ √ √ √
4 Kacang Merah √ √ √ √ √
5 Jagung √ √ √ √ √
6 Kambing √ √ √ √ √
7 Ayam √ √ √ √ √
8 Sapi √ √ √ √ √
9 Ikan √ √ √ √ √
10 Kucing √ √ √ √ √

*) Keterangan :
1. Bergerak dan bereaksi terhadap rangsang 4. Tumbuh
2. Benapas 5. Berkembang
3. Perlu Makanan (Nutrisi)

L a p o r a n P r a k t i k u m D i S D 1 | 21
e. Pembahasan
 Tumbuhan mampu hewan memiliki Ciri - ciri yang sama yaitu bergerak dan
bereaksi terhadap rangsang, bernafas, perlu makan, tumbuh, dan berkembang.
 Tumbuhan melakukan gerak, akan tetap tidak semua dapat diamati dengan jelas.
Tumbuan yang mudah diamati geraknya yaitu daun putri malu dan gerak tidur
berbunga kupu - kupu menjelang senja hari.
 Semua tumbuhan melakukan gerak yaitu gerak tumbuh akar dan batang. Gerak
lainnya yaitu gerak reaksi terhadap rangsang misalnya gerak batang dan daun
karena cahaya mengikuti / mengarah ke matahari.
 Gerak pada hewan dan tumbuhan berbeda. Jika hewan pada bergerak organ
ditempat maupun gerak perpindah tempat, Maka gerak pada tumbuhan tidak
menimbulkan perpindahan tempat (kecuali tumbuhan bersel tunggal).
 Hewan dan tumbuhan sama – sama melakukan pernafasan. Pada tumbuhan
oksigen maupun masuk melalu stomata dan lensitel ( Tumbuhan tidak punya organ
khusus), Sedangkan oksigen masuk ke dalam tubuh hewan melalui organ
pernafasan khusus.
 Hewan dan tumbuhan memerlukan makan dan air, hanya saja berbeda bentuk dan
prosesnya. Tumbuhan makan dengan melakukan fotosintesis, Sedangkan hewan
memakan bentuk yang sudah jadi.
 Hewan dan tumbuhan sama sama tumbuh dan berkembang, Bertambah ukuran
tinggi dan besar maupun beratnya.

f. Kesimpulan
Makhluk hidup memiliki ciri – ciri yang sama yaitu bergerak dan bereaksi terhadap
rangsang, berfas, memerlukan makanan, serta dapat tumbuh dan berkembang. Kelima
ciri ini pasti melekat pada makhluk hidup baik tumbuhan maupun hewan meskipun
ada sedikit perbedaan misalnya proses bergerak dan bernafas.

g. Jawaban Pertanyaan
1) Ya, Tumbuhan juga bergerak dan bereaksi terhadap rangsang. Gerak
tumbuhanyaitu taksis (Gerak pindah tempat seluruh tubuh pada tumbuhan bersel
satu), Gerak nasti (gerak sebagian tubuh ditentukan arah datangnya rangsang),
Gerak tropisme (Gerak sebagian tubuh dipengaruhi arah datangnya rangsang).
- Apakah tumbuhan memenuhi ciri gerak dan bereaksi terhadap rangsangan,
jelaskan !
- Jelaskan persamaan dan perbedaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan !.
2) Persamaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan yaitu bergerak dan bereaksi
terhadap rangsang, bernafas, memerlukan makan, serta dapat tumbuh dan
berkembang.

L a p o r a n P r a k t i k u m D i S D 2 | 21
o Perbedaan ciri kehidupan hewan dan tumbuhan :
Tumbuhan :
 Reaksi terhadap rangsang lambat / terbatas, umumnya menetap atau
bergerak sebagian tubuh.
 Tidak memliki alat pernafasan khusus, mengambil dan mengeluarkan gas
secara pasif.
 Menyusun zat – zat makanan sendiri.
 Tumbuh kembang berlangsung selama hidupnya, ada daerah tumbuh
tertentu bentuk tubuh menyebar dan bercabang. Jumlah bagian tubuh tak
tentu.

Hewan :
 Memiliki alat pernafasan khusus mengambil dan mengeluarkan gas secara
pasif
 Reaksi terhadap rangsang cepat, simultan, aktif dan dapat berpindah
tempat.
 Makan makhluk hidup lain
 Tumbuh kembang terjadi dalam masa tertentu, serempak pada semua
bagian tubuh. Jumlah bagian tubuh tertentu / pasti.

1. Gerak Pada Tumbuhan


a) Tujuan
1. Mengamati gerak seismonasti.
2. Mengamati gerak niktinasti.
3. Mengamati gerak geotropisme negative pada tumbuhan.

b) Alat dan Bahan


1. Seismonasti dan niktinasti
a. Tanaman putri dalam pot 1 buah
b. Kotak dari karton warna hitam atau kardus dilapisi kertas hitam 1 buah
c. Stop watch 1 buah
d. Alat – Alat tulis dan penggaris

2. Geotropisme
a. Pot berukuran kecil 1 buah
b. Tanah yang subuh secukupnya
c. Biji kacang merah secukupnya
d. Air secukupnya

L a p o r a n P r a k t i k u m D i S D 3 | 21
c) Cara kerja
1. Seismonasti dan niktinasti
a. Seismonasti
1) Sediakan alat – alat dan bahan yang diperlukan.
2) Pot putri malu sebaiknya disediakan beberapa hari sebelumnya agar ketika
percobaan dalam keadaan segera. Caranya dengan mencari tanaman putri
malu dan memindahkan dengan mencari tanaman putri malu dan
memindahkan dengan tanpa menggangu akarnya ( Mengikutkan bagian
tanahnya).
3) Letakkan putri malu dimeja, Selanjutkan lakukan sentuhan halus hingga
sentuhan kasar pada bagian daun dengan menggunakan penggaris.
4) Catatlan hasil pengamatan pada lembar kerja.

b. Niktinasti
1) Sediakan dua buah pot putri malu
2) Berilah tanda A pada pot pertama dan B pada pot kedua
3) Letakkan pot A ditempat terang dan terbuka
4) Simpanlah pot B diatas meja dan tutup dengan kotak karton atau kardus
yang kedap cahaya ( jangan menyentuhnya )
5) Biarkan pot B tertutup ½ jam
6) Bukalah dengan hati – hati dan jangan sampai menyentuh tanaman
7) Amati yang terjadi pada daun putri malu dan bandingkan dengan pot A
8) Catatlah hari pengamatan.

2. Geotropisme
1) Sediakan dua pot kecil untuk tanaman kacang merah. Tanamlah 3 biji kacang
merah pada setiap pot 1 - 2 minggu sebelum percobaan dimulai
2) Beri label A untuk pot satu dan label B untuk pot lainnya
3) Letakan pot A dalam keadaan norman ( vertical ), Dan pot B dalam keadaan
tidur ( horizontal )
4) Lakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama 1 minggu
5) Tuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja ( Tabel yang disiapkan )

L a p o r a n P r a k t i k u m D i S D 4 | 21
d) Data Hasil Pengamatan
1. Seismonasti dan Niktinasti
Tabel 1.2
Hasil Pengamatan Seismonasti
Jenis Sentuhan
No Reaksi Daun Putri Malu Keterangan
Pada Putri Malu
1 Halus Daun menutup berlahan Waktu cukup lama
2 Sedang Seluruh daun menutup Waktu agak cepat
3 Kasar Seluruh daun dan tangkai Waktunya cepat
menutup

Tabel 1.3
Hasil Pengamatan Niktinasti
Jenis Pot Reaksi Putri Malu
No
Putri Malu Mula-mula ½ Jam Kemudian
1 Disimpan Membuka Tetap Membuka
ditempat terang
2 Ditutup dengan Membuka Menutup
penutup yang
kedap cahaya

2. Geotropisme
Tabel 1.4
Hasil Pengamatan Geotropisme
Jenis Pengamatan Hari Ke Hari
Ket.
Pot 1 2 3 4 5 6 7
A Batang tumbuh tegak
Batang membelok keatas
B
menuju cahaya matahari

e) Pembahasan
 Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsang berupa getaran.
Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakukan sentuhan yang berbeda,
jika sentuhannya halus, prosoes menutupnya lambat. Bila disentuh dengan sedang
reaksinya cepat menutup dan jika disentuh dengan kasar akan dengan cepat
menutup daun dan tangkainnya.

L a p o r a n P r a k t i k u m D i S D 5 | 21
 Niktinasti
Niktinasti (Nyictas = Malam) Merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh
suasana gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Gerak “tidur” daun-daunan
tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam persendian daun.
Pengamatan Niktinasti pada putri malu, Dengan menyimpan putri malu pada
tempat terang atau terbuka dan membandingkannya dengan putri malu
diletakannya ditempat tertutup atau kedap cahaya.

 Geotropisme Negative
Geotropisme adalah bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi. Jika arah
beratnya menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya gerakan akar
menuju tanah. Jika geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme negatif.
Misalnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah pada pengamatan percobaan, Pot A
mangalami pertumbuhan batang normal menuju ke atas. Pada Pot B yang diletakan
horizontal pertumbuhan batang mambelok dari horizontal menuju arah vertikal.
secara bertahap selama 7 hari, hal ini terjadi akibat gerak tumbuh batang menjauhi
tanah.

f) Kesimpulan
 Sentuhan harus pada daun putri malu menyebabkan gerak menutup daun dengan
pelan. Sentuhan sedang menyebabkan gerak penutup daun dangan agak cepat.
Sentuhan gerak penutup daun dengan cepat.
 Tumbuhan putri malu yang berada ditempat kedap cahaya, daun daun putri malu
mulai mengatup. Sedangkan tumbuhan putri malu yangberada ditepat
terang,daunya tetap membuka.
 Tujuan putri malu mengatupkan daunya ialah sebagai alat untuk pertahanan diri
dari hewan-hewan yang akan mengkonsumsinya.
 Kacang tanah dalam pot yang diletakkan horizontal, batangnya akan membengkok
keatas dan menjauhi tanah.

g) Jawaban Pertanyaan
 Leguminasoe atau potong potonganserti bunga merak dan daun kupu kupu
bauhinia purpurea daun daun teb akan menutup pada malam hari dan akan
membuka jika matahari terbit.
 Pada percobaan diatas,
Niktinasti : Gerak daun putri malu dipengaruhi rangsang cahaya.
Sesmonasti : Gerak putri malu dipengaruhi rangsang sentuhan.

L a p o r a n P r a k t i k u m D i S D 6 | 21
 Pada percobaan geotropisme diatas membuktikan fototropisme karena arah cahaya
matahari, karena arah batang menuju sumber rangsang cahaya.
1. Sebutkan 2 jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti, jelaskan alasan
anda memilihnya !
2. Apa perbedaan antara niktinasti dengan seismonasti pada percobaan yang
telah anda lakukan, jelaskan !
3. Pada percobaan geotropisme yang telah anda lakukan sebenarnya anda jugase
kaligus telah membuktikan adanya gerak fototropisme. Mengapa jenis
fototropisme apakah yang terjadi. Jelaskan !

L a p o r a n P r a k t i k u m D i S D 7 | 21
II. Pertumbuhan, Perkembangan, dan Perkembangbiakan Makhluk Hidup
1) Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan
A. Tujuan
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah

B. Alat dan Bahan


1. Biji kacang merah 6 buah
2. Wadah /pot 2 buah
3. ...

C. Cara Kerja
1. Merendam biji kacang merah daam air selama.
2. Melipat kertas sering sehingga lebarnyabesar sampai leher botol selai.
3. Menggulang kertes sering tersebut dan masukkan kedalam botol selai sehingga
menempel pada dinding botol dalam.
4. Menyisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air secukupnya
sehingga kertas saring tetap besah (1/10 nya).
5. Menyimpan sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari
langsung selama 2 minggu. Menambahkan air secukupnya sehingga kertas
saring tetap basah tetapi permukaan air tidak merendam biji.
6. Mengamati perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan
tersebut, mencetak kapan biji kacang merah mulai berkecambah. Mengamati
bagaimana akar, Batang dan daun tumbuh.

Tabel Data Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan


Perkecambahan Biji Kacang Merah
Hari Gambar Pertumbuhan Panjang (MM)
Ke Keterangan
Kecambah Kacang Merah Akar Batang
0 Kondisi Awal 0 mm 0 mm Bakal akar terlihat
1 Tumbuh Akar 0 mm 0 mm Jelas terlihat
2 Terlihat Batang 2-3 mm 20 mm Biji kacang terangkat
3 Terlihat Batang 5-10 mm 40 mm Terangkat keatas
4 Terlihat Batang 15 mm 60 mm Terangkat keatas
5 Terlihat Batang 25 mm 75 mm Terangkat keatas
6 Terlihat Batang 27 mm 85 mm Terangkat keatas
7 Terlihat Batang 33 mm 90 mm Terangkat keatas
8 Terlihat Batang 37 mm 110 mm Terangkat keatas
9 Terlihat Batang 43 mm 120 mm Terangkat keatas
10 Terlihat Batang 50 mm 135 mm Terangkat keatas

L a p o r a n P r a k t i k u m D i S D 8 | 21
11 Terlihat Batang semakin Panjang 70 mm 145 mm Terangkat keatas
12 Terlihat Batang semakin Panjang 75 mm 155 mm Terangkat keatas
13 Terlihat Batang semakin Panjang 80 mm 165 mm Terangkat keatas
14 Terlihat Batang semakin Panjang 90 mm 180 mm Terangkat keatas

D. Pembahasan
Berdasarkan hasil pratikum dapat di keteahui bahwa pada minggu pertama
terdapat perubahan pada umur 1 hari panjang akar 1 mm dan terus bertambah
panjangnya hingga minggu ke 2 panjangnya mencapai 14 cm, begitu juga batang
dan tumbuhannya daun. Hal itu dikarenakan sel terus membelah dan berdiferensi
dan merupakan akibat dan aktivitas meristem lateral. Ukuran akar yang semakin
panjang dikarenakan pada ujung akar sel selalu membelah karena adanya aktivitas
meristem apikal. Daun yang semula 1 helai kecil tumbuh menjadi 2 helai yang
besar dan bertambah batang kecambah.

E. Kesimpulan
 Berdasarkan hasil pratikum pada tumbuhan dan berkembang dapat
disimpulkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan organisme merupakan
hasil dari pembelahan sel.
 Proses pertumbuhan dan perkembangan kacang merah khususnya dari waktu
ke waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari
bertambahnya tinggi, jumlah daun, diameter akar, dan batang pada tanaman.
 Pertumbuhan dan perkembangan tanaman dipengaruhi oleh faktor dari luar
maupun dalam hormon, sedangkan faktor dari luar yaitu gen, cahaya matahari,
suhu udara, kelembapan udara, tanah, nutrisi, dan air.
F. Pertanyaan Dan Jawaban
1) Pada hari keberapa akar kecambah kacah merah mulai tumbuh?
Jawab : Pada hari ke2 yaitu mulai terlihat akar dengan panjang 2-3 mm dan
panjang batang 20 mm.
2) Perlihatkan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang
pertumbuhanya ke atas? Mengapa demikan?
Jawab : Tidak, akar tumbuh ke bawah dan bergerombol pada dasar kapas
dalam botol selai.

G. Referensi
Rumanta, M (2019)- pratikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata sejati mandiri.
Semoga postingan laporan pratikam pertumbuhan dan perkembangan pertumbuhan
( Praktikum IPA di SD ) ini bisa memberi manfaat, Amiin YRA,
Penulis : Retno Dwi Ayu Setyowati (SI PGSD UT-POKJAR Jombang) Editor : Admin

L a p o r a n P r a k t i k u m D i S D 9 | 21
2) Pertumbuhan dan Perkembangan pada hewan
a. Tujuan
 Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah (DROSOPhila SP) dari
telur sampai imagu (dewasa).
 Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah.

b. Alat dan bahan


1. Plastik transparan pembungkus ukuran besar 1 buah.
2. Botol selai 3 buah.
3. Pisang ambon secukupnya.
4. Tape ketela pohon secukupnya.
5. Sendok makan 1 buah.
6. Kertas saring secukupnya.
7. Lalat buah ± 20 ekor

c. Cara Kerja
1. Membuat medium lalat buah
Untuk setiap botol selai diperlukan ± 2 sendok makan penuh medium. Jadi
untuk percobaan ini di perlukan ± 6 sendok makan penuh medium. Dengan
demikian anda dapat memperkirakan banyaknya medium yang akan di buat.
Cara membuat medium lalat buah ikutilah prosedur berikut :
- Sediakan alat penumbuk/blender jika ada, pastikan alat-alat tersebut dalam
keadaan bersih.
- Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape katela pohon dengan
perbandingan 6 pisang, 1 tape menggunakan penumbuk/blender.
- Sesudah medium tercampur rata dan halus masukan ke dalam botol selai,
masing masing 2 sendok makan dan ratakanlah.
- Masukan kertas saring steril atau kertas tissue yang sudah anda lipat
kedalam botol selai.

2. Menangkap lalat buah


- Persiapkan botol selai dan tutupnya serta plastik besar.
- Pergilah ke tempat dimana terdapat tong sampah/tumpukan sampah.
- Setelah sampai di tempat sampah kembangkanlah kantong plastik besar
dengan mulut plastik.
- Terbuka lebar dan anda pegang pada pangkalnya kemudian arahkan mulut
tong sampah terbuka dan buatlah kejutan dengan cara memukul atau
mengguncang-guncangkan tong sampah.

L a p o r a n P r a k t i k u m D i S D 10 | 21
- Biasanya lalat buah akan terbang dan akan terperangkap kedalam kantong
plastik dengan cara sehingga beberapa ekor lalat buah sekarang
terperangkap dalam kantong plastik.

3. Mengkultur lalat buah


- Masukan lalat buah yang terperangkap kedalam plastik tadi dengan hati-hati
kedalaman botol kultur, pekerjaan ini agak sulit dan mintalah bantuan
teman, jika anda kesulitan biuslah lalat buah yang ada dalam plastik tersebut
dengan ether/chloroporm yang dimasukan kedalam botol kultur lebih
kurang 20 ekor lalat buah, hati hati jangan sampai terendam atau terkena
medium, jadi sebaiknya diletakkan di atas kertas saring, biasanya dalam ± 5
menit lalat akan siuman.
- Sebelum lalat buah siuman tutuplah botol kultur dengan plastik dan ikatlah
dengan karet gelang.
- Tusuk-tusuklah tutup botol plastik dengan jarum pentul agar ventilasinya
baik.
- Tempatkanlah botol kultur di tempat yang teduh dan aman.
- Amatilah biarkan tiap pagi dan soreh hari secara teratur, misalnya setiap
jam 08.00 dan jam 10.00 pengamatan meliputi kapan timbul telur, warna,
pura, pura berubah warnah, dan kelurnya Lalat dewasa (Imago) tuangkanlah
hasil pengamatan anda pada lembar kerja (tabel J)

TABEL J : Hasil Perngamatan Perubahan Dan Perkembangan Lalat Buah


Hari Ke- Kejadian / Perubahan
0 Tumbuh berwarna kuning kecoklatan
1 Tubuh berwarna kuning kecoklatan
2 Mulai bertelur (bentuk telur seperti bercak-bercak berwarna putih).
3-4 Telur menetes menjadi larva instor 1 (berwarna putih, bersegmen dan
mirip belatung tapi sangat kecil).
5 Larva mulai bergerak aktif, mulut larva berwarna hitam dan bergerak
aktif, ukuran bertambah besar.
6 Hampir menyerupai pupa tubuhnya memendek, putih dan tak banyak.
7-8 Sudah menjadi pupa.
9-10 Menyerupai bentuk dropsila / seperti induknya tapi ukuran kecil.
11 Sudah menjadi drosila dan siap untuk terbang dan dilepaskan.

L a p o r a n P r a k t i k u m D i S D 11 | 21
4. Pertanyaan
- Pada hari ke berapa lalat buah meletakan telur-telurnya ?
Jawab : lalat buah meletakan telurnya pada hari ke 2
- Pada hari ke berapa pura dan lalat dewasa terjadi ?
Jawab : Pada hari ke -6 hampir menyecapai lalat dewasa terbentuk pada
hari ke-11.

5. Pembahasan
Dari pengamatan yang telah dilakukan yaitu mulai dari hari 0 dengan
mengamati pertumbuhan dan perkembanggan siklus hidup lalat buah dropsila
sp dan telur sampai dengan imago – pengamatan dilakukan selama 2x sehari
selama 11 hari setiap pagi dan sore, dimana lalat buah disimpan didalam botol
selai yang sudah ada makananya kemudian diletakan di ruang yang teduh.

6. Kesimpulan
Tahapan fase dan hidup drosphila sp adalah telur _ larna _ lalat muda_ lalat
dewasa atau imago.

7. Refrensi
Rumatan, M.(2019). Pratikum IPA di SD Jakarta : PT Prata Sejati Mandiri.

L a p o r a n P r a k t i k u m D i S D 12 | 21
III. Ekosistim (Ekonomi sistim Darat)
A. Tujuan
Membandingkan komponen yang terdapat pada ekosistim darat alami dan buatan.

B. Alat dan Bahan


1. Alat tulis
2. Kaca pembesar
3. Barometer
4. Lingkungan sekitar

C. Dasar Teori
- Semua orgasme yang hidup di alam harus berinteranksi baik dengan lingkunganya
(alam). Organisme hidup dalam sebuah sistim yang ditopang oleh berbagai
komponen yang saling berhubungan dan saling berpengaruh baik secara langsung
maupun tidak langsung.
- Ekosistim merupakan hubungan timbal balik antara komponen biotik dengan
komponen abiotik, komponen biotik terdiri dari makhluk hidup yang hidup
diekosistem tersebut, sedangkan komponen abiotik meliputi udara, air dan tanah.
- Ekosistem juga dibagi menjadi 2 yaitu ekosistem alami dan buatan.

D. Prosedur Percobaan
1. Menentukan ekosistim darat alami disekitar tempat tinggal.
2. Mengamati komponen abiotik meliputi suhu udara, percahayaan, angin dan jenis /
warna tanah.
3. Menggunakan barometer untuk mengetahui suhu udara, untuk mengetahui keadaan
percahayaan, angin atau tanah mengunakan perkiraan saja.
4. Mencatat data pada tabel dalam lembar kerja.
5. Mengamati komponen biotik, meliputi makhluk hidup yang ada di sekitar.
6. Mencatat jenis tumbuhan sebagai produser yang ada dengan nama latinnya.
7. Mencatat jenis hewan sebagai konsumen yang ada di ekosistim, baik yang tetap
maupun yang singgah, termasuk hewan –hewan yang berukuran kecil.
8. Mengamati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat dalam tanah /
dekat permukaan atau pada sela–sela daun/batang dengan mengunakan kaca
pembesar jika perlu.
9. Mencatat data pada lembar kerja.
10. Membuat kesimpulan utama tentang perbedaan kedua sistem tersebut.

L a p o r a n P r a k t i k u m D i S D 13 | 21
E. Hasil Pengamat
Komponen Abiotik Ekosistim Darat Alami
No Komponen Abiotik Kondisi/Keadaan
1 Suhu 280 C
2 Cahaya Cukup
3 Angin Semilir
4 Tanah Subur, Basah
5 Air Sangat Cukup

Komponen Biotik Ekosistim Darat Alami


No Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1 Rumput Burung Rayap
2 Pohon Jati Semut Cacing
3 Pohon Sangon Belalang Bakteri
4 Pepaya Katak Jamur
5 Pohon Pinus Ulat

Komponen Abiotik Ekosistim Darat Buatan


No Komponen Abiotik Kondisi/Keadaan
1 Angin Semilir
2 Tanah Kering
3 Air Mengalir sedikit
4 Cahaya Sangat cukup
5 Suhu 280C

Komponen Biotik Ekosistim Darat Buatan


No Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1 Padi Ayam Bakteri
2 Rumput Laut Burung Jamur
3 Gulma Ulat
4 Pohon Mangga Katak
5 Pohon Pisang Tikus

F. Pembahasan
Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang
terjadi pada alam seperti hutan merupakan ekosistem darat alami, hal ini sama sekali
tidak ada campur tangan manusia, sedangkan pertumbuhan komponen biotiknya tidak
dikendalikan oleh manusia.

L a p o r a n P r a k t i k u m D i S D 14 | 21
Hubungan timbali balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang
terjadi disawah merupakan eksosistem buatan, dimana disitu terdapat unsur campur
tangan manusia diantaranya adalah dalam menentukan jenis komponen biotik dan
jumlah populasi komponen biotiknya.

G. Kesimpulan
Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama, ada air,
tanah dan udaranya. Hanya berbeda pada komponen biotiknya. Ekosistem darat alami
tidak dikendalikan jumlah populasinya atau biasa dikatakan penyusun ekosistem darat
alami lebih lengkap dibanding ekosistem darat buatan.

H. Jawaban Pertanyaan
Menurut pendapat anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis komponen biotik
yang lebih banyak ?, mengapa demikian ?, jelaskan secara singkat !
Jawaban
Komponen biotik pada ekosistme darat alami lebih banyak dibandingkan dengan
ekosistem darat buatan, karena ekosistem darat alami jumlah populasi dan jenis
makhluk hidupnya tidak dikendalikan oleh manusia.

Referensi
Rumanta, M. (2019) Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri

L a p o r a n P r a k t i k u m D i S D 15 | 21
IV. Pencemaran Lingkungan (Pengaruh Detergen Pada Perkecambahan)
A. Tujuan
Mengamati pengaruh detergen terhadap perkecambahan kacang hijau

B. Alat dan Bahan


 Neraca analitik / sendok teh 1 buah.
 Gelas kimia 600 ml 10 buah
 Kertas saring
 Kertas timah
 Mistar
 Kertas untuk label
 Gelas kimia 1000 ml 1 buah
 Air ledeng
 Detergen serbu 1 gram

C. Cara Kerja
 Sediakan larutan detergen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10% serta
kontrol air ledeng, lalu simpan cairan gelas kimia beri label.
 Cara menyediakan larutan dapat dilihat pada percobaan pertama.
 Sediakan 6 gelas kimis lain, berlabel kontrol I, II, III, IV, V dan VI masing-
masing diberi lingkaran kertas saring.
 Masukkan kacang hijau kedalam air pada gelas kimia, buanglah kaca yang
mengapung.
 Ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir dalam larutan II, 10 butir
dalam larutan III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan V dan 10
butir dalam larutan VI dan 10 butir dalam larutan kontrol.
 Aturlah kacang ijo dalam gelas kimia dengan label yang sesuai.
 Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau dengan larutan berlabel sama.
 Tutuplah kelima gelas dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya masuk.
 Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam, ukur panjang akar dengan
mistar.
Kacang hijau yang tidak tumbuh akar dianggap memiliki panjang akar = 0 mm.
 Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah konsentrasi setelah 24 jam dan
48 jam.

L a p o r a n P r a k t i k u m D i S D 16 | 21
D. Hasil Pengamatan

Tabel 1 Pengaruh Detergen Pada Tumbuhan

Konsentrasi Larutan Detergen, Hari Ke – 1 (24)


No
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1 1 1 2 2 2 3 5
2 1 2 2 2 3 4 6
3 1 2 3 3 3 4 66
4 1 2 2 2 3 3 5
5 1 1 2 0 4 3 7
6 0 2 3 2 3 4 7
7 1 0 0 2 3 4 6
8 1 1 2 2 2 3 7
9 0 2 0 2 3 3 6
10 1 0 0 3 3 4 7
Jml 8 12 16 20 29 35 62
Rt 1 1 2 2 3 4 6

Tabel 2 Pengaruh Detergen Pada Tumbuhan

Konsentrasi Larutan Detergen, Hari Ke – 2 (24)


No
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1 2 2 3 3 3 5 7
2 3 3 3 3 3 5 6
3 2 3 5 4 4 4 6
4 1 3 4 3 4 3 7
5 2 2 4 0 4 6 7
6 0 3 6 3 3 3 6
7 3 0 0 3 3 4 7
8 2 2 4 3 3 6 8
9 0 3 0 4 4 3 7
10 3 0 0 4 4 6 8
Jml 18 21 29 30 35 45 69
Rt 2 2 3 3 4 5 7

L a p o r a n P r a k t i k u m D i S D 17 | 21
80

70

60

50

40

30

20

10

0
1 2 4 6 10 12

Konsentrasi 1 Konsentrasi 2 Konsentrasi 3 Konsentrasi 4


Konsentrasi 5 Konsentrasi 6 Konsentrasi 7

Grafik Rata-rata Pertumbuhan Kecambah Perkonsentrasi Pada 24 Jam

E. Pembahasan
 Pencemaran lingkungan menimbulkan banyak kerugian bagi manusia serta
lingkungan, ada 4 tahap pencemaran :
 Pencemaran tidak merugikan, dilihat dari kadar dan waktu.
 Pencemaran yang mulai menimbulkan gangguan komponen ekosistem.
 Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi yang fatal.
 Pencemaran yang menimbulkan kematian dari kadar yang tinggi.
F. Kesimpulan
Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa kecambah pada kadar konsentrasi
tertentu (rendah) masih bisa mengalami pertumbuhan maupun ada hambatan tetapi
pada konsentrasi tinggi kecambah tumbuh namun tidak mengalami pertumbuhan
dan pada akhirnya akan mati.
G. Pertanyaan
1. Apa fungsi larutan 0 (kontrol) ?
Jawaban : Fungsi laruan 0 (kontrol) sebagai pembanding dengan konsentrasi
larutan detergen dan sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah
larutan yang paling baik dalam pertumbuhan karena tidak
mengandung detergen.
2. Apa kesimpulan anda bila pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati ?
Jawaban : Jika pada larutan 0 (kontrol) adalah hijau yang mati, mungkin
kacang hijau tersebut bukan bibit unggul (mandul).

L a p o r a n P r a k t i k u m D i S D 18 | 21
V. Pengelompokkan Bahan Makanan
A. Tujuan
Dapat mengelompokkan bahan makanan berdasarkan kandungan zat gizinya.

B. Alat dan Bahan


1. Tempat plastik
2. 20 macam bahan makanan

C. Dasar Teori
Bahan makanan dikelompokkan menjadi bahan makanan pokok, bahan makanan
lauk pauk, bahan makanan sayur dan bahan makanan buah.
Jika dihubungkan dengan kandungan gizi masing-masing jenis pangan tersebut, pola
menu juga dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Pangan pokok umumnya seabagai sumber karbohidrat.
2. Lauk pauk sebagai sumber protein, hewani dan nabati.
3. Sayur dan buah-buahan sebagai sumber vitamin dan minieral.

D. Cara Kerja
1. Kumpulkan bahan makanan sebanyak 20 macam.
2. Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut kedalam kelompok
karbohidrat, protein, lemak dan vitamin.
3. Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah
disediakan pada lembar kerja.
4. Simpulan yang dapat diambil dari percobaan ini.

E. Hasil Pengamatan
Jenis Bahan
No Karbohidrat Protein Lemak Vitamin
Makanan
1 Kentang √
2 Tepung √
3 Jagung √
4 Ubi √
5 Pisang √
6 Mangga √
7 Telur √
8 Beras √
9 Ikan √

L a p o r a n P r a k t i k u m D i S D 19 | 21
10 Daging √
11 Kedelai √
12 Kacang Tanah √
13 Susu √
14 Kacang Hijau √ √
15 Wortel √
16 Tomat √
17 Bayam √
18 Kacang Merah √
19 Jeruk √
20 Gajih Sapi √

F. Pembahasan
Karbohidrat disebut juga hidrat arang atau zat tepung merupakan makanan
pokok yang berguna sebagai sumber zat tenaga. Karbohidrat terdapat pada padi-
padian atau umbi-umbian misalnya kentang, jagung, ubi jalar, gandum, tepung
beras, beras merah. Protein sebagai zat pembangun terdiri 2 jenis :
1. Protein nabati bersumber dari tumbuhan. Contohnya kacang hijau, kedelai dan
kacang tanah, kacang merah.
2. Protein hewani bersumber dari hewan. Contohnya susu, telur lemak berfungsi
sebagai sumber energi dan cadangan energi. Terdapat pada kelapa, kemiri,
gajih,. Vitamin berguna sebagai zat pembangun.
Contoh : a. Tomat, wortel sebagai sumber prekusor vitamin A (Betakarotin).
b. Bayam, daun pepaya sebagai mereduksi pembentukan kolestrol.

G. Kesimpulan
Kesimpulan berdasarkan pengamatan pengelompokan bahan makanan berdasarkan
zat gizi ada 4 jenis :
1. Karbohidrat sebagai sumber zat tenaga contoh : kentang, tepung beras, jagung.
2. Protein sebagai zat pembangun contoh : telur, ikan, daging, kedelai.
3. Lemak sebagai sumber energi dan cadangan energi contoh : gajih.
4. Vitamin sebagai zat pembangun contoh : wortel, tomat, bayam.

H. Pertanyaan & Jawaban


Pertanyaan
1. Zat makanan (zat gizi) apakah yang sangat diperlukan oleh balita ?
2. Zat makanan apakah yang terutama diperlukan orang yang bekerja ?
3. Pada usia lanjut zat makanan apakah yang diperlukan ?

L a p o r a n P r a k t i k u m D i S D 20 | 21
Jawaban
1. Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan balita adalah :
2. Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan untuk orang bekerja adalah :
3. Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan pada usia lanjut adalah :

Referensi
Rumanta, M (2019)- pratikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata sejati mandiri.
Semoga postingan laporan pratikam pengelompokan bahan makanan ( Praktikum IPA
di SD ) ini bisa memberi manfaat, Amiin YRA.

L a p o r a n P r a k t i k u m D i S D 21 | 21

Anda mungkin juga menyukai