Anda di halaman 1dari 244

PRAKTIKUM MODUL 1

KEGIATAN PRAKTIKUM 1

1. Ciri-ciri makhluk hidup

A. Tujuan
Mengamati ciri-ciri makhluk hidup yang ada disekitar tempat tinggal.

B. Alat dan Bahan


1. Alat-alat tulis
2. Table pengamatan
3. Alam sekitar

C. Landasan Teori
Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan. Ciri-ciri makhluk hidup
membedakannya dari benda tak hidup. Ciri-ciri keduanya berbeda terutama tampak pada ciri –
ciri fisiologisnya. Berbeda dengan benda mati ciri-ciri pada makhluk hidup adalah perlu makan,
bergerak terhadap rangsangan, bernapas, tumbuh dan berkembangbiak.

D. Prosedur Percobaan
1. Menyiapkan alat tulis dan tabel pengamatan yang diperlukan.
2. Pergi ke lingkungan sekitar lingkungan tempat tinggal.
3. Menemukan lebih kurang 10 mahluk hidup yaitu : 5 hewan dan 5 tumbuhan.
4. Mencatat kesepuluh jenis mahluk hidup tersebut kedalam lembar  pengamatan.
5. Member tanda cek ( √ ) sesuai dengan ciri – ciri yang telah diamati pada tabel.

E. Hasil Pengamatan
Berdasarkan 10 makhluk hidup yang kami temukan di lingkungan tempat tinggal dan sekitarnya,
sebagai berikut:
Tabel 1.1
Hasil pengamatan ciri-ciri makhluk hidup

NO Nama Makhluk Hidup Ciri – Ciri Makhluk Hidup


1 2 3 4 5
1 Putri Malu √ √ √ √ √
2 Pohon Jeruk √ √ √ √ √
3 Tanaman Aglonema √ √ √ √ √
4 Pohon Kelapa √ √ √ √ √
5 Pohon Cabai √ √ √ √ √
6 Kucing √ √ √ √ √
7 Ikan √ √ √ √ √
8 Ayam √ √ √ √ √

1
9 Kecoa √ √ √ √ √
10 Kupu-kupu √ √ √ √ √
*Keterangan :
1.    Bergerak dan Bereaksi Terhadap Rangsang
2.    Bernapas
3.    Perlu Makan
4.    Tumbuh
5.    Berkembang

F. Pertanyaan
1) Apakah tumbuhan memenuhi ciri-ciri gerak dan bereaksi terhadap rangsang? Jelaskan!
Jawaban: Benar, bahwa tumbuhan memenuhi ciri-ciri gerak dan beraksi pada rangsangan,
seperti pada percobaan yang telah di lakukan dimana putri malu disentuh daunnya akan
tertutup begitupula dengan tumbuhan yang lainnya seperti pohon jeruk, pohon cabai, pohon
kelapa akan menghadap kearah sinar matahari karena adanya rangsangan dari luar.
2) Jelaskan persamaan dan perbedaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan!
Jawaban: persamaan pada kedua ciri makhluk hidup tersebut (hewan dan tumbuhan) adalah
bergerak, bernapas, memerlukan makan, bereaksi terhadap rangsang, dan dapat tumbuh dan
berkembang.
Sedangkan perbedaan ciri makhluk hidup pada hewan dan tumbuhan yaitu:
 Hewan reaksi terhadap rangsang cepat, simultan, aktif dan berpindah, sedangkan
tumbuhan berrekasi terhadap rangsang lambat
 Hewan memiliki alat pernapasan khusus, sedangkan tumbuhan tidak memiliki alat
bernapas khusus tetapi bernapas secara pasif
 Hewan memakan makhluk hidup lainnya, sedangkan tumbuhan dapat menyusun
makanan berlangsung selama hidupnya.
 Hewan tumbuh kembang terjadi dalam masa tertentu serempak pada semua bagian
tubuhnya, sedangkan tumbuhan tumbuh kembang berlangsung selama hidupnya.

G. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian ciri makhluk hidup memiliki perbedaan antara makhluk hidup
hewan dan tumbuhan, yaitu:
1. Bergerak dan bereaksi terhadap rangsang
Pada hewan bergerak secara aktif atau dapat bergerak bebas berpindah-pindah tempat,
sedangkan tumbuhan bergerak secara pasif atau gerakan yang disebabkan karena rangsangan
dari luar
2. Bernapas
Mahluk hidup bernafas untuk bertahan hidup. Ketika bernafas, mahluk hidup mengambil
oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Pada hewan yang hidup didarat umumnya
bernapas dengan paru-paru dan pada hewan yang hidup di laut seperti ikan bernapas
menggunakan insang. Sedangkan pada tumbuhan bernapas melalui mulut daun dan lubang-
lubang tang ada pada batang tumbuhan
3. Perlu makan (Nutrisi)

2
Setiap mahluk hidup memerlukan makanan, yang bertujuan agar dapat mempertahankan
hidup,tumbuh dan menghasilkan energi. Mahluk hidup memiliki cara berbeda – beda dalam
memperoleh makanan. Hewan tidak dapat membuat makanan sendiri, tetapi tergantung pada
makhluk hidup lainnya, sedangkan tumbuhan dapat membuat makanan sendiri melalui proses
fotosintesis.
4. Berkembangbiak
Berkembangbiak merupakan cara mempertahankan kelestarian jenisnya, dari individu
berkembang menjadi sekelompok individu.

H. Kesimpulan
Pada penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa hewan dan tumbuhan memiliki ciri-
ciri sebagai makhluk hidup yaitu bergerak dan bereaksi terhadap rangsangan, bernapas, perlu
makan, tumbuh dan berkembang. Hanya dibedakan antara hewan dan tumbuhan pada proses
bergerak dan bernapas.

I. Daftar Pustaka

Rumanta, M. (2022). Praktikum IPA di SD. Tanggerang Selatan: Universitas


Terbuka.

Suara.com (2021). Ciri-ciri makhluk hidup pelajaran IPA kelas 3 SD. Diakses Jumat
22 April 2022 https://www.suara.com/tekno/2021/01/06/145000/ciri-ciri-
makhluk-hidup-pelajaran-ipa-kelas-3-sd. Diakses pada Jumat 22 April 2022

J. Kesulitan Yang Dialami : Saran dan Masukan


Kesulitan yang dialami pada saat mencari kupu-kupu, karena disekitar tempat tinggal sudah
padat penduduk dan jarang ada kupu-kupu..

K. Foto Praktikum

PUTRI MALU POHON JERUK

3
TANAMAN AGLONEMA
POHON KELAPA

KUCING

POHON CABAI

IKAN AYAM

KECOA
KUPU-KUPU

4
2. Gerak Pada Tumbuhan
A. Tujuan
1. Mengamati gerak seismonasti
2. Mengamati gerak niktinasti
3. Mengamati gerak geotropismenegatif pada tumbuhan

B. Alat dan Bahan


1. Seimonasti
a. Tanaman putri malu dalam pot 1 buah
b. Kotak dari warna karton hitam atau kardus dilapisi kertas hitam 1 buah
c. Stopwatch atau jam tangan 1 buah
2. Geotropisme
a. Pot berukuran kecil 2 buah ( gelas bekas air mineral)
b. Tanah yang subur secukupnya
c. Biji kacang hijau secukupnya
d. Air secukupnya

C. Landasan Teori
Tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak. Namun, gerak yang dilakukan
oleh tumbuhan tidak seperti yang dilakukan oleh hewan maupun manusia. Gerakan pada
tumbuhan sangat terbatas. Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan hanya dilakukan pada bagian
tertentu, misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung akar, ataupun pada bagian lembar daun
tertentu.(Ferdinand,2003 dalam Rumanta, 2011). Gerak yang disebabkan rangasangan gaya
gravitasi disebut geotropisme. Karena gerak akar diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi
(gravitasi) dan arah gerak menuju arah datangnya rangsangan, maka gerak tumbuh akar disebut
geotropisme positif. Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain yang menjauhi pusat bumi disebut
geotropisme negatif (Campbell, 2004 dalam Rumanta, 2019).  Nasti adalah gerak bagian
tumbuhan yang tidak dipengaruhi oleh rangsang. Gerak ini disebabkan oleh adanya perubahan
tekanan turgor akibat pemberian rangsang. Karena tidak dipengaruhi oleh arah sehingga tidak
ada nasti positif atau negatif.

D. Prosedur Percobaan
1) Seimonasti
a. Sediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot yang berisi tanaman putri malu,
lembar kerja, alat-alat tulisdan penggaris
b. Pot putri malu, sebaiknya anda siapkan beberapa hari sebelumnya sehingga ketika akan
dilakukan percobaan pot tersebut dalam keadaan segar. Caranya carilah tanaman putri
malu ukuran sedang selanjutnya anda ambil tanaman tersebut dengan menyodoknya
dengan skop atau alat lainnya sehingga tanaman tersebut dapat anda pindahkan
kedalam pot tanpa mengganggu bagian akarnya.
c. Letakkan pot putri malu yang telah anda siapkan diatas meja, selanjutnya lakukan
sentuhan halus hingga sentuhan paling kasar terhadap daun-daun putri malu tersebut
dengan menggunakan penggaris.

5
d. Catatlah hasil pengamatan andapada lembar kerja (tabel 1.2)

2) Niktinasti
a. Menyediakan dua buah pot tanaman putri malu, memberikan tanda A pada pot pertama
dan tanda B pada pot kedua.
b. Meletakkan pot A di tempat terang/terbuka.
c. Menyimpan pot B di atas meja dan menutupnya dengan menggunakan kotak karton
atau kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati agar tidak menyentuhnya.
d. Membiarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam (30 menit).
e. Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, membuka dengan hati-hati (tidak
menyentuh tanamannya).
f. Mengamati apa yang terjadi dengan daun putri malu pada pot B dan membandingkan
dengan daun putri malu pada pot A.
g. Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan

3) Gerak Tropisme (Geotropisme negative)


a. Menanam biji kacang hijau dalam pot A dan pot B, 1 minggu sebelum kegiatan
praktikum IPA
b. Memberi label A untuk pot pertama dan label B untuk pot lainnya.
c. Meletakkan pot B secara horizontal, sedangkan pot A dibiarkan berdiri dan simpan
keduannya di tempat terbuka
d. Melakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama 1 minggu.
e. Mencatat hasil pengamatan pada table pengamatan

E. Hasil Pengamatan

Tabel 1.2
Hasil pengamatan seismonasti

No Jenis sentuhan pada daun Reaksi daun putri keterangan


putri malu malu

1 Halus Daun menutup dengan Reaksi lambat


lambat

2 Sedang Daun menutup agak Reaksi agak


cepat serentak

3 Kasar Daun menutup dengan Reaksi sangat


cepat cepat

6
Tabel 1.3
Hasil pengamatan niktinasti

No Pot putri malu Reaksi daun puti malu

Mula-mula ½ jam kemudian

1 Di tempat terang Daun terbuka Daun terbuka

2 Ditutup dengan penutup yang Daun terbuka Daun tertutup


kedap cahaya

Tabel 1.4
Hasil pengamatan geotropisme negatif
Jenis pot Pengamatan hari ke Keterangan

1 2 3 4 5 6 7

A 0 5 8 11,5 13 15 Batang tumbuh tegak

B 0 5 7,5 10,2 12,5 14,3 Batang tumbuh membelok


mengikuti cahaya matahari

F. Pertanyaan
1) Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti! Jelaskan alasan anda
memilihnya !
Jawabannya: Tanaman petai cina dan pohon turi. Tanaman pada daun tersebut akan menutup
pada malam hari dan akan membuka kembali jika matahari terbit.

2) Apa perbedaan antara niktinasti dengan seismonasti pada percobaan yang telah anda
lakukan ? jelaskan!
Jawabannya: Pada percobaan di atas, diketahui bahwa :

Niktinasti : Gerak daun putri malu dipengaruhi rangsang dari cahaya

Seismonasti : Gerak putri malu dipengaruhi rangsang sentuhan

3) Pada percobaan geotropisme yang telah anda lakukan sebenarnya anda juga sekaligus telah
membuktikan adanya gerak fototropisme. Mengapa? Jenis fototropisme apakah yang terjadi?
Jelaskan!
Jawabannya: Pada percobaan geotropisme di atas sekaligus membuktikan fototropisme karena
arah tumbuh batang menuju ke arah cahaya matahari. Jenis fototropisme yang terjadi adalah
fototropisme positif karena arah tumbuh batang menuju sumber rangsang cahaya.

7
G. Pembahasan
Gerak pada tumbuhan terjadi karena adanya rangsangan baik yang berasal dari dalam maupun
luar individu. berdasarkan hasil pengamatan yaitu :
1) Gerak seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran.
Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Jika sentuhan halus, proses menutupnya
lambat. Bila disentuh dengan sedang, reaksinya agak cepat menutup. Dan jika disentuh
dengan kasar akan dengan cepat menutup daun dan tangkainya.perlakuan sentuhan yang
berbeda, pengaruhnya juga berbeda.
2) Niktinasti merupakan gerak yang disebabkan oleh suasana gelap, gerak daundaun “tidur”
tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor didalam persendian daun. Pada
pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu membandingkan penyimpanan putri malu
di tempat terang dengan tempat tertutup. Pada tumbuhan putri malu yang berada di tempat
kedap cahaya, daun-daun putri malu mulai mengatup. Yang menyebabkannya sama seperti
yang terjadi pada saat gerak tidur pada tumbuhan putri malu.
3) Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi. Jika arah
geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya gerakan akar menuju
tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme negatif, misalnya gerak
tumbuh batang menjauhi tanah. Pada percobaan pengamatan, pot A mengalami pertumbuhan
batang secara normal menuju ke atas. Sedangkan pot B yang diletakkan horizontal
pertumbuhan batang membelok dari horizontal menuju arah vertikal secara bertahap selama
6 hari. Hal ini akibat gerak tumbuh batang menjauhi tanah.

H. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa Seismonasti
adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa getaran. Niktinasti adalah
gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa gelap. Sedangkan geotropisme
adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh gravitasi bumi atau jika arah pertumbuhan
menjauhi titik pusat bumi disebut geotropisme negatif.

I. Daftar Pustaka

Campbel, 2004. Biologi, edisi ke-2, jilid 2.  Erlangga : Jakarta.

Ferdinand, Fiktor. 2003. Praktis Belajar Biologi. Grafindo, Yogyakarta

Rumanta, M. (2022). Praktikum IPA di SD. Tanggerang Selatan: Universitas


Terbuka.

J. Kesulitan Yang Dialami : Saran dan Masukan


Kesulitan yang dialami pada saat memindahkan tanaman putrimalu ke pot, karena akar
putrimalu sangat kuat dan di batangnya terdapat banyak duri

8
Saran dan masukan: Menyiapkan bahan dengan teliti dan Untuk pelabelan bisa menggunakan
spidol agar terlihat lebih jelas.

K. Foto Praktikum
1) Percobaan Seismonasti

Sentuhan Sedang Reaksinya Daun


Sentuhan Halus Reaksinya Daun Menutup Pelan Menutup Agak Cepat

Sentuhan Kasar Reaksinya Daun Menutup sangat cepat

2) Percobaan Niktinasti

9
Label A (DAUN TETAP MEMBUKA) Label B (MULA-MULA DAUN
MEMBUKA)

Label B (DAUN TERTUTUP)

3) Percobaan Geotropisme Negatif

HARI KE-1 HARI KE-2

HARI KE-3
HARI KE-4

10
HARI KE-5 HARI KE-6

11
3. Respirasi Pada Makhluk Hidup
A. Tujuan

1. Membuktikan bahwa respirasi memerlukan udara (oksigen)


2. Membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbondioksida

B. Alat dan Bahan


 Untuk respirasi memerlukan oksigen
1. Botol Sedotan air kemasan gelas 3 buah.
2. Plastisin secukupnya.
3. Kapur sirih secukupnya.
4. Kapas secukupnya.
5. Jangkrik 1 ekor.
6. Kecambah secukupnya
7. Pipet tetes 1 buah.
8. Air yang diberi pewarna merah secukupnya
9. Ukuran kecil 3 buah.

 Untuk respirasi menghasilkan karbondioksida

1. Kapur sirih secukupnya


2. Air secukupnya
3. Botol selai 3 buah
4. Plastisin secukupnya
5. Sedotan limun 6 buah
6. Spidol 1

C. Landasan Teori
Alat respirasi pada hewan bervariasi antara hewan yang satu dengan hewan yang lain,
ada yang berupa paru-paru, insang, kulit, trakea, dan paru-paru buku. Pertukaran gas antara
tubuh hewan dan lingkungannya selalu terjadi pada lingkungan aquatic maupun terrestrial.
Sedangkan pada tumbuhan respirasi merupakan suatu proses reaksi katabolisme yang
memecah molekul- molekul gula menjadi molekul anorganik berupa karbondioksida (CO2) dan
air (H2O), (Salisbury, 1995). Respirasi merupakan proses penghirupan oksigen melalui organ
pernafasan untuk memecah senyawa organik CO2, H2O, dan energi. Respirasi pada hakikatnya
merupakan reaksi redoks dimana dioksidadi menjadi CO2 sedangkan O2 diserap sebagai
oksidator dan mengalami perubahan menjadi H2O.
Respirasi merupakan proses pelepasan energi yang tersimpan dan sumber energi melalui
proses kimia menggunakan oksigen. Proses respirasi mengeluarkan energi kimia ATP sebagai
penggerak respirasi. Respirasi terdiri dari rangkaian banyak reaksi dari komponen- komponen
yang masing- masing dikatalisasi oleh enzim yang berbeda- beda

12
D. Prosedur Percobaan
1. Respirasi memerlukan oksigen
a. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b. Memasukkan sedikit kapur sirih ke dalam dasar botol, selanjutnya memasukkan kapas
secukupnya.
c. Masukkan jangkrik kedalam botol yang telah diberi kapur sirih dan kapas pada langkah (2).
Kemudian berilah label A pada botol tersebut.
d. Memasukkan kecambah ke dalam botol yang telah diberi kapas pada langkah (2).Kemudian
berilah label B pada botol tersebut.
e. Melapisi bagian dekat pangkal sedotan air kemasan dengan segumpal plastisin, kira-kira
dapat menyumbat mulut botol, selanjutnya masukkan pangkal sedotan air kemasan yang
dilapisi gumpalan plastisin tersebut hingga plastisin menutup mulut botol, sedotan air
kemasan menghubungkan udara luar dengan udara di dalam botol.
f. Merapikan plastisin pada mulut botol hingga mulut botol tertutup dengan rapat dan rapi.
g. Memberi label C pada respirometer buatan tanpa menggunakan makhluk hidup (sebagai
kontrol).
h. Menetesi ujung sedotan air kemasan gelas pada setiap respirometer dengan air yang diberi
pewarna merah.
i. Mengamati tetesan air berwarna pada setiap respirometer dengan selang waktu 5 menit
selama 5 kali pengamatan.
j. Menuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja (Tabel 1.5).

2. Respirasi menghasilkan karbondioksida


a. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b. Membuat air kapur jenuh. Larutkan kapur sirih kedalam lebih kurang 250 ml hingga jenuh.
c. Biarkan air kapur mengendap hingga diperoleh air yang jernih.
d. Sedotlah air kapur jernih dengan selang plastik kecil.
e. Tuanglah air kapur jenuh pada botol (A), (B), (C) dengan ukuran yang sama.
f. Pasanglah perangkat percobaan yaitu sedotan, plastisin seperti gambar.
g. Hisaplah udara dari botol (A) melalui sedotan limun, gunakan untuk bernapas. Selanjutnya
hembuskan napas anda ke botol (B) melalui sedotan limun.
h. Lakukan langkah tersebut berkali-kali hingga air kapur di botol (B) menjadi keruh.
i. Amati kedudukan air berwarna dalam pipa dari sedotan aqua gelas pada setiap respirometer.
j. Tuangkan hansil pengamatan pada tabel pengamatan.

13
E. Hasil Pengamatan

Tabel 1.5.
Hasil pengamatan Respirasi membutuhkan oksigen

No Respirator Keadaan Air Berwarna Pada Respirator, 5 menit

Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima

1 A 2 cm 4,2 cm 6,5 cm 8 cm 8,5 cm

2 B 1,5 cm 2,6 cm 5 cm 6 cm 7,1 cm

3 C Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap

Gambar 1.6.
Percobaan Respirasi menghasilkan Karbondioksida

Botol percobaan Kondisi mula-mula Kondisi akhir


percobaan

A Jernih Jernih

B Jernih Keruh

C Jernih Keruh

F. Pertanyaan
1) Apa guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen?
Jawaban: Kegunaan kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen adalah untuk
mengikat   sehingga   yang dikeluarkan jangkrik setelah melakukan respirasi/pernapasan
bereaksi dengan kapur sirih.

2) Apa yang terjadi pada pergerakan tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer (A), (B),
dan (C)? Mengapa hal itu terjadi? Jelaskan!
Jawaban : tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer (A) bergerak dan (B) tidak
bergerak. Hal ini disebabkan karena respirometer (A) diisi dengan makhluk hidup (jangkrik)
sedangkan kita semua mengetahui bahwa setiap makhluk hidup melakukan respirasi. Pada
saat melakukan respirasi makhluk hidup memerlukan udara (oksigen). Dengan demikian,
tetesan pewarna (eosin) pada respirometer (A) bergerak disebabkan karena adanya
pergerakan/pergeseran udara (oksigen) di dalam respirometer. Tetesan pewarna (eosin) pada
alat respirometer (B) tidak bergerak karena tidak ada makhluk hidup di dalam respirometer
sehingga tidak terjadi respirasi di dalamnya akibatnya udara di dalam respirometer (B) tidak
bergerak dan tetesan pewarna (eosin) pada respirometer (B) pun tidak ikut bergerak.

14
3) Pada akhir percobaan respirasi menghasilkan karbondioksida, air kapur pada botol manakah
yang paling keruh? Mengapa demikian?
Jawaban: Air kapur yang paling keruh didapatkan dpada botol (B), karena pada udara hasil
pernapasan dari hisapan udara di botol (A) banyak mengandung CO2. Karena terdapat
endapan garam pada air kapur. Ketika air kapur (Ca(OH)2) direaksikan dengan CO2 yang
dihasilkan oleh ekspirasi pernapasan kita akan menghasiulkan garam (CaCO3) dan air
(H2O). Garam inilah yang menyebabkan air kapur menjadi keruh.

G. Pembahasan

Respirasi memerlukan oksigen

Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada
respirometer A (yang diisi jangkrik) berjalan dari 0 cm menjadi 2 cm untuk 5 menit pertama,
berjalan kembali menjadi 4,2 cm untuk 5 menit kedua, berjalan lagi menjadi 6,5 cm setelah 5
menit ketiga, sedangkan untuk 5 menit keempat 8 cm dan 5 menit  kelima respirometer
menunjukkan angka81,5 cm.

Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada
respirometer B (yang diisi kecambah) berjalan dari 0 cm menjadi 1,5 cm untuk 5 menit pertama,
berjalan kembali menjadi 2,6 cm untuk 5 menit kedua, berjalan lagi menjadi 5 cm setelah 5
menit ketiga, sedangkan untuk 5 menit keempat 6 cm dan 5 menit kelima respirometer
menunjukkan angka 7,1 cm.

Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada
respirometer C (tanpa diisi makhluk hidup) tidak berjalan dan menunjukkan angka yang sama
yaitu 0 ml baik pada waktu 5 menit pertama, kedua, ketiga, keempat maupun kelima.

Berdasarkan hasil pengamatan pada Tabel 3.1 dapat kita amati bahwa cairan berwarna
pada respirometer yang diisi makhluk hidup dapat berjalan dan berpindah tempat hal ini
menunjukkan adanya pergeseran atau pergerakan udara (oksigen) di dalam respirometer,
sedangkan cairan berwarna pada respirometer tanpa makhluk hidup tidak berjalan hal ini
menunjukkan tidak adanya pergerakan udara (oksigen) di dalam respirometer.

Respirasi mengeluarkan Karbondioksida

Dari praktikum diatas, Telah membuat alat pernapasan sederhana yang bertujuan untuk
membuktikan bahwa sistem pernapasan manusia menghasilkan gas karbondioksida.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, Botol yang diberi label A, B, C berisi endapatn air
kapur sirih mula-mula dalam keadaan jernih. Ketika botol diberi sedotan limun (1), dan (2)
dengan porsi yang berbeda. Dengan menghirup udara dari dari botol A menggunakan sedotan
limun (1) dan dihembuskan pada botol B melalui sedotan limun (1) secara berulang-ulang
menghasilkan Botol B yang semula airnya jernih berubah keruh karena mendapat CO2 dan botol
A airnya tetap jernih karena tidak mendapat CO2 tetapi melepaskan CO2.Praktikum diatas

15
membuktikan bahwa proses pernapasan manusia menghasilkan karbondioksida bereaksi dengan
air kapur yang jernih menjadi lebih keruh setelah ditiup dengan selang atau sedotan.
Hasil pernapasan yang dikeluarkan adalah berupa CO2. Sebenarnya reaksi pernapasan
berupa pengolahan O2 menjadi energi dan penglepasan CO2 tersebut dilakukan di dalam sel dan
terjadi pada bagian yang disebut mitokondria. Udara hasil pernapasan selain CO2 adalah H2O
(uap air). Oleh karena itulah, apabila kita mengembuskan napas di kaca akan terbentuk titik-titik
air.Pertukaran gas antara oksigen dengan karbondioksida dari atmosfer, yang menyediakan
kandungan gas oksigen sebanyak 21% dari seluruh gas yang ada. Oksigen masuk kedalam tubuh
melalui perantaraan alat pernapasan yang berada di luar. Pada manusia, alveolus yangterdapat di
paru-paru berfungsi sebagai permukaan untuk tempat pertukaran gas. Pada udara pernapasan ada
udara yang masuk dan ada udara yang dikeluarkan. Susunan atau komposisi udara yang masuk
dan udara yang dikeluarkan dalam pernapasan berbeda-beda. Perbedaan komposisikandungan
gas dalam udara terdiri atas nitrogen 79,01 %, oksigen 20,95 %, karbondioksida 0,04 % dan
sisanya adalah gas- gas lain. Sedangkan komposisi gas yang keluar dari udara yang
dipernapaskan terdiri dari nitrogen 79,6 %, oksigen 18,6 %, dan karbondioksida 4,0 %. Manusia
membutuhkan suply oksigen secara terus-menerus untuk proses respirasi sel, dan membuang
kelebihan karbondioksida sebagai limbah beracun produk dari proses tersebut.

H. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap makhluk hidup pasti
memerlukan memerlukan respirasi atau pernafasan. Pada saat respirasi dibutuhkan oksigen
untuk menguraikan senyawa-senyawa pada setiap makhluk hidup. Ketika melakukan respirasi
makhluk hidup menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Kesimpulan dari hasil
percobaan ini adalah dapat dibuktikan bahwa pada perubahan air kapur yang awalnya jernih
kemudian berubah menjadi keruh setelah berikatan dengan karbondioksida. Warna kapur yang
keruh tersebut bukti nyata hasil dari endapan reaksi air kapur dengan karbondioksida.

I. Daftar Pustaka

Guru Pendidikan. Pengertian Respirasi pada manusia dan tumbuhan secara singkat.
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-proses-respirasi-pada-manusia-dan-tumbuhan-
secara-singkat/. (Diakses 22-04-2022)

Hikmat, (2015). Pengertian Respirasi.


https://kliksma.com/2015/01/pengertian-
respirasi.html. (Diakses 21-04-2022)

Rumanta, M. (2022). Praktikum IPA di SD. Tanggerang Selatan: Universitas


Terbuka.
Salisbury, Frank B dan Cleon W Ross. (1995). Fisiologi Tumbuhan. Bandung: ITB

16
J. Foto Praktikum

MELAKUKAN PERCOBAAN

ALAT DAN BAHAN

MELAKUKAN PERCOBAAN
HASIL PERCOBAAN

17
KEGIATAN PRAKTIKUM 2

1. Simbiosis Parasitisme

A. Tujuan
Mengidentifikasi Simbiosis Parasitisme di lingkungan sekitar.

B. Alat dan Bahan


a. Alat-alat tulis
b. Lembar pengamatan
c. Lingkungan sekitar

C. Landasan Teori
Suatu ekosistem selalu terjadi hubungan saling ketergantungan antara makhluk hidup dengan
makhluk hidup dan dengan lingkungannya. Suatu bentuk hubungan yang sangat erat antara satu
spesies makhluk hidup dengan spesies makhluk hidup lainnya yang hidup bersama dalam suatu
habitat tertentu yang disebut simbiosis. Salah satu jenis simbiosis yaitu simbiosis parasitisme
yang merupakan hubungan antara dua  jenis mahkluk hidup dimana yang satu beruntung dan
yang lain dirugikan
D. Prosedur Percobaan
1) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2) Pergi kelingkungan sekitar tempat tinggal anda, jika ada pergilah ke kebun atau hutan terdekat.
3) Mencoba identifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi antara hewan dengan
tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan tumbuhan.
4) Menemukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi
5) Menulis hasil identifikasi anda pada lembar kerja (tabel 1.7)
6) Mencoba analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang diuntungkan
7) Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis tersebut
8) Mencatat hasilnya dengan melengkapi tabel 1.7

E. Hasil Pengamatan
Berdasarkan jenis hubungan parasitisme yang kami temukan di lingkungan tempat tinggal dan
sekitarnya, sebagai berikut:
Tabel 1.7
Hasil Pengamatan Simbiosis Paratisme
Pihak yang dirugikan Pihak yang diuntungkan
Jenis
Jenis makhluk Jenis Jenis keuntungan
No hubungan
hidup Jenis kerugian makhluk
parasitisme
hidup
18
Nyamuk pada Gatal-gatal /
1 Manusia Nyamuk Mengisap darah
manusia penyakit kulit
Cacing kremi Gatal anus / Cacing Menyerap
2 Manusia
pada manusia sakit perut kremi makanan
Kutu pada Darah kucing Memperoleh
3 Kucing Kutu
kucing dihisap kutu makanan
Dapat
Jamur panu dan Gatal-gatal pada
4 Manusia Jamur melangsungkan
manusia kulit
hidupnya
Menyerap
Pohon beringin Menguasai
5 Pohon beringin Benalu makanan dari
dan benalu pohon inang
inangnya

F. Pertanyaan
1) Apakah hubungan antara kutu anjing dengan anjing merupakan hubungan parasitisme?
Jelaskan!
Jawaban: Antara kutu anjing dan anjing merupakan hubungan parasitisme, karena kutu anjing
diuntungkan dengan cara menghisap darah anjing. Sedangkan anjing dirugikan karena
darahnya berkurang dan menderita gatal-gatal atau penyakit kulit.

2) Diantara hubungan parasitisme yang anda lakukan,adakah yang menyebabkan kematian pada
inangnya? Jelaskan!
Jawaban: Pada hubungan kedua individu ada yang dapat mengakibatkan kematian, seperti
hubungan parasitisme antara manusia dengan nyamuk. Pada hubungan tersebut dapat
mengakibatkan kematian. Nyamuk Aides Aygepty dapat menyebabkan penyakit demam
berdarah. Jika terlambat mendapat pertolongan maka dapat mengakibatkan kematian.
Nyamuk cikungunya dapat mengakibatkan kelumpuhan pada manusia.

G. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitianya simbiosis parasitisme adalah hubungan dua individu berbeda
spesies yang hanya menguntungkan sepihak saja dan pihak lainnya dirugikan. Adanya simbiosis
parasitisme sangat diperlukan guna menjaga kelangsungan hidup organisme didalam suatu
ekosistem.

1. Hubungan nyamuk dengan manusia, nyamuk merugikan manusia karena nyamuk menghisap
darah manusia. Manusia dirugikan karena nyamuk menyebabkan gatal dan menyebabkan
penyakit yang berbahaya yang mengancam kehidupan manusia

2. Hubungan cacing kremi dengan tubuh manusia yaitu cacing pita memperoleh keuntungan
dikarenakan ia mendapatkan sari makanan dari manusia, sedangkan manusia merasa
dirugikan karena cacing pita memakan sari makanan.

19
3. Kutu kucing yang dimana kutu kucing memperoleh keuntungan dengan memperoleh
makanan dari hewan yang ditumpanginya yaitu kucing, dan kucing merasa dirugikan karena
daranya dihisap dan juga akan merasa gatal.

4. Hubungan jamur pada panu dengan manusia,yang dimana jamur mendapatkan keuntungan
karena menempel pada kulit manusia sebagai tempat hidup dan mendapatkan makanan dari
penyerapan protein di kulit manusia sehingga manusia mengalami kerugian yaitu kulit
menjadi gatal.

5. Hubungan benalu dengan inang yaitu benalu memiliki klorofil dan dapat melakukan proses
fotosintesis secara mandiri. Tetapi benalu mengambil alih air dan unsur hara (mineral) yang
berasal dari  pohon beringin. Hal ini mengingat benalu tak punyai akses akar yang menuju ke
tanah. Tumbuhan inang seperti pohon beringin dirugikan sebab separuh dari hasil penyerapan
akar digunakan untuk  perkembangan tanaman benalu

H. Kesimpulan
Pada penelitian kali ini hubungan dua individu yang berbeda spesies yang membuat satu pihak
untung dan pihak lain dirugikan, disebut simbiosis parasitisme. Simbiosis parasitisme
berpengaruh buruk pada tumbuhan yang ditumpanginya. Namun parasit tidak akan membunuh
tumbuhan inanngya ( tumbuhan yang ditumpanginya ) karena kalau inangnya mati, maka
parasitnya juga akan mati karena kekurangan makanan.

I. Daftar Pustaka

Rumanta, M. (2022). Praktikum IPA di SD. Tanggerang Selatan: Universitas


Terbuka.
Susanto P.,dkk. (2004). Sains untuk SD dan MI kelas 4. Klaten : CV Sahabat

J. Foto Praktikum

Cacing Kremi Pada Manusia Pohon Beringin dan Benalu

20
Kutu Pada Kucing Jamur Pada Manusia

Nyamuk dan Manusia

21
2. Simbiosis Komenslisme

A. Tujuan
Mengidentifikasi Simbiosis Komenslisme di lingkungan sekitar.

B. Alat dan Bahan


1) Alat-alat tulis
2) Lembar pengamatan
3) Lingkungan sekitar

C. Landasan Teori
Simbiosis merupakan interaksi antara dua organisme yang hidup berdampingan. Simbiosis
merupakan pola interaksi yang sangat erat dan khusus antara dua makhluk hidup yang berlainan
jenis. Makhluk hidup yang melakukan simbiosis disebut simbion
Menurut Susanto P, Sarjan dan Handayani (2004 : 41 ) simbiosis komensalisme adalah hubungan
antara dua mahkluk hidup dimana salah satu mendapat untung, sedangkan yang lain tidak
dirugikan dan tidak pula diuntungkan

D. Prosedur Percobaan
1) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2) Pergi kelingkungan sekitar tempat tinggal anda, jika ada pergilah ke kebun atau hutan terdekat.
3) Mencoba identifikasi beberapa simbiosis komensalisme yang terjadi antara hewan dengan
tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan tumbuhan.
4) Menemukan setidaknya 3-5 hubungan yang terjadi
5) Menulis hasil identifikasi anda pada lembar kerja (tabel 1.8)
6) Mencoba analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang diuntungkan
7) Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis tersebut
8) Mencatat hasilnya dengan melengkapi tabel 1.8

E. Hasil Pengamatan
Berdasarkan jenis hubungan komensalisme yang kami temukan di lingkungan tempat tinggal dan
sekitarnya, sebagai berikut:

22
Tabel 1.8
Hasil Pengamatan Simbiosis Komensalisme
Pihak yang diuntungkan
Jenis Jenis makhluk hidup
No hubungan Jenis yang tidak untung dan
simbiosis makhluk Jenis keuntungan tidak rugi
hidup

Anggrek dan Mendapatkan tempat


1 Anggrek Pohon Jambu
pohon jambu hidup

Pohon naga
Mendapatkan tempat
2 dan pohon Pohon naga Pohon angsana
hidup
angsana

Terhindar dari
Ikan remora bahaua musuh
3 Ikan remora Ikan hiu
dan ikan hiu mendapatkan sisa
makanan

F. Pertanyaan
1) Apakah hubungan komensalisme dalam kadar tertentu dapat menyebabkan kerugian pada
inangnya? Jelaskan dan berikan contohnya!
Jawaban: Simbiosis Komensalisme jika terjdi berlebihan dapat merugikan pihak lain.
Contohnya pada anggrek yang ditanam dua dalam satu pohon jambu juga dapat menghampat
pertumbuhan pohon jambu dan berkurangnya produktivitas buah mangga karena intensitas
cahaya matahari yang diperoleh menjadi berkurang.

G. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitianya simbiosis komensalisme adalah hubungan yang menguntungkan
satu pihak, sedangkan pihak lain tidak diuntungkan dan juga tidak dirugikan
1. Hubungan tanaman anggrek dengan pohon jambu. Dimana tanaman anggrek merambat pada
pohon jambu untuk mendapatkan air dengan cara menyerap mineral yang terdapat pada
pohon mangga,sinar matahari dan senyawa lainnya yang di butuhkan untk fotosintesis
tanaman anggrek. Hubungan ini keuntungan bagi tanaman anggrek, tetapi tidak memberi
pengaruh apapun pada pohon jambu.

2. Hubungan pohon naga dan pohon angsana. Pohon naga hidup dengan cara menempel pada
pohon angsana dan tidak menyerap makanan dari pohon angsana karena pohon naga dapat

23
membuat makanan sendiri. Hubungan ini keuntungan bagi pohon naga tetapi tidak
memberikan pengaruh apapun pada pohon angsana.

3. Hubungan ikan remora dan ikan hiu. Dimana ikan remora bisa berada disekitar ikan hiu agar
terhindar dari bahaya mush dan bisa mendapat makanan sisa ikan hiu tanpa mengganggu ikan
hiu. Dari hubungan ini terlihat ikan hiu tidak mendapatkan kerugian apapun sedangkan
keuntungan didapatkan pada ikan remora.

H. Kesimpulan
Pada penelitian kali ini dua spesies makhluk hidup dimana yang satu diuntungkan, sedangkan
yang lainnya tidak diuntungkan atau dirugikan. Simbiosis komensalisme ini juga dapat
berpengaruh buruk bagi tumbuhan yang ditumpanginya jika terjadi terus-menerus karena dapat
menghambat pertumbuhan atau berkurangnya produktivitas tumbuhan inangnya.

I. Daftar Pustaka

Rumanta, M. (2022). Praktikum IPA di SD. Tanggerang Selatan: Universitas


Terbuka.
Susanto P.,dkk. (2004). Sains untuk SD dan MI kelas 4. Klaten : CV Sahabat

J. Foto Praktikum

Ikan Remore dan Ikan Hiu


Anggrek dan Pohon Jambu

Pohon Naga dan Pohon Angsana

24
3. Simbiosis Mutualisme

A. Tujuan
Mengidentifikasi Simbiosis Mutualisme di lingkungan sekitar.

B. Alat dan Bahan


1) Alat-alat tulis
2) Lembar pengamatan
3) Lingkungan sekitar

C. Landasan Teori
Makna kata “mutual” adalah saling sehingga Menurut Dwidjoseputro (1994), simbiosis
mutualisme adalah bila dua spesies makhluk hidup, hidup bersama masing-masing mendapat
keuntungan dan kedua populasi dapat berkembang dengan baik. Jadi ketika terjadi interaksi
antara 2 makhluk hidup yang berbeda, maka keduanya akan mendapatkan manfaat dari. Pada
umumnya makhluk hidup yang melakukan simbiosis mutualisme akan mengalami kerugian,
apabila tidak melakukan simbiosis. Oleh karena itu kehadiran makhluk hidup lain menjadi begitu
penting bagi dirinya

D. Prosedur Percobaan
1) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2) Pergi kelingkungan sekitar tempat tinggal anda, jika ada pergilah ke kebun atau hutan terdekat.
3) Mencoba identifikasi beberapa simbiosis mutualisme yang terjadi antara hewan dengan
tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan tumbuhan.
4) Menemukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi
5) Menulis hasil identifikasi anda pada lembar kerja (tabel 1.9)
6) Mencoba analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang diuntungkan
7) Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis tersebut
8) Mencatat hasilnya dengan melengkapi tabel 1.9

E. Hasil Pengamatan
Berdasarkan jenis hubungan mutualisme yang kami temukan di lingkungan tempat tinggal dan
sekitarnya, sebagai berikut:

25
Tabel 1.9
Hasil Pengamatan Simbiosis Mutualisme

Pihak I yang diuntungkan Pihak II yang diuntungkan


Jenis
No hubungan Jenis makhluk Jenis Jenis keuntungan
mutualisme hidup Jenis makhluk
keuntungan hidup

Semut Melindungi
Dapat membuang
1 rangrang dan Semut rangrang Tumbuhan tumbuhan dari
sarang tumbuhan
tumbuhan serangan hama

Kupu-kupu Membantu
2 Kupu-kupu Menghisap madu Bunga
dan bunga penyerbukan

Mendapatkan
Proses resapan air
Cacing dan makanan dari
3 Cacing Tumbuhan dan udara pada
tumbuhan daun kering yg
tanah
berguguran

F. Pertanyaan
1) Di dalam tubuh kita sebenarnya banyak terjadi simbiosis , coba anda sebutkan beberapa
contoh mutualisme yang ada di tubuh kita ! Jelaskan keuntungan bagi organisme tersebut dan
apa pula keuntungannya bagi tubuh kita!
Jawaban : Salah satu contoh simbiosis mutualisme pada tubuh yaitu bakteri Escherichia Coli
pada usus besar manusia mendapatkan keuntungan berupa makanan sedangkan manusia
mendapatkan keuntungan berupa proses pembusukan makanan sehingga mudah dikeluarkan
dari tubuh manusia, selain itu manusia diuntungkan dengan adanya pembentukan vitamin K
yang dapat dimanfaatkan oleh tubuh manusia.

G. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitianya simbiosis mutualisme adalah suatu interaksi antara 2 makhluk
hidup yang saling menguntungkan kedua belah pihak.
1. Interaksi antar Semut rang-rang dan tumbuhan. Keberadaan semut ini sangat menguntungkan
pada tumbuh-tumbuhan. Karena semur rang-rang memperoleh keuntungan karena dapat
membuat sarang pada tumbuhan. Sehingga ketika terdapat hama yang menyerang tumbuhan
tersebut, hama menyerang sarang semut rang-rang. Semut rang-rang pun menyerang balik
hama tersebut.
2. Interaksi antara kupu-kupu dengan bunga. Dimana kupu-kupu menyuki memakan sari pada
bunga. Sedangkan bunga sebagai organ reproduksi pada tumbuhan terbantu karena kupu-
kupu membantu menyebarkan serbuk sari. Saat kupu-kupu hinggap di bunga, serbuk sari
menempel pada putik dan terjadi proses penyerbukan pada bunga.

26
4. Interaksi cacing dan tumbuhan,dimana tumbuhan mendapatkan kemudahan untuk proses
penyerap air dan udara dari tanah yang berlubang karena adanya aktivitas cacing, sedangkan
cacing mendapatkan keuntungan dari memakan daun kering yang jatuh.

H. Kesimpulan
Pada penelitian kali ini simbiosis mutualisme merupakan hubungan dua spesies makhuk hidup
yang hidup bersama dan saling menguntungkan satu sama lain. Seperti halnya antara kupu-kupu
dengan tumbuhan bunga-bungaan, keduanya saling diuntungkan. Kupu-kupu diuntungkan karena
mendapatkan makanan berupa cairan sari bunga, sedangkan bunga itu sendiri mendapatkan
keuntungan berupa penyerbukan yang dibawa oleh kupu-kupu.   

I. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2022). Praktikum IPA di SD. Tanggerang Selatan: Universitas
Terbuka.

Dwidjoseputro. (1994).Ekologi, Manusia dengan Lingkungannya. Jakarta : Erlangga

J. Foto Praktikum

Kupu-kupu dengan Bunga


Cacing dengan Tumbuhan

Semut Rang-rang dengan Tumbuhan

27
KEGIATAN PRAKTIKUM 3

1. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

A. Tujuan
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang hijau.

B. Alat dan Bahan


1. Biji kacang hijau 6 buah
2. Botol aqua
3. Tisu secukupnya
4. Kertas label secukupnya
5. Gunting 1 buah

C. Landasan Teori
Suatu ekosistem selalu terjadi hubungan saling ketergantungan antara makhluk hidup dengan
makhluk hidup dan dengan lingkungannya. Suatu bentuk hubungan yang sangat erat antara satu
spesies makhluk hidup dengan spesies makhluk hidup lainnya yang hidup bersama dalam suatu
habitat tertentu yang disebut simbiosis. Salah satu jenis simbiosis yaitu simbiosis parasitisme
yang merupakan hubungan antara dua  jenis mahkluk hidup dimana yang satu beruntung dan
yang lain dirugikan
D. Prosedur Percobaan
1. Rendam biji kacang hijau dalam air semalaman.
2. Lipatlah kertas saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol selai.
Bila perlu potonglah kelebihannya.
3. Gulunglah kertas saring tersebut dan masukan kedalam botol selai sehingga
menempel pada dinding botol bagian dalam.
4. Sisipkan 6 biji kacang hijau pada abotol. Tambahkan air secukupnya, sehingga
kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10 nya).
5. Simpan sediaan di tempat terang tetepi tidak terkena sinar matahari langsung
selama 2 minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring mengering), tambahkan
air secukupnya agar kertas saring tetap basah, tetapi permukaan air tidak
merendam bji.
6. Amatilah perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan
tersebut. Catatalah kapan biji kacang hijau mulai berkecambah, Amatilah
bagaimana akar, batang, dan daun tumbuh.

E. Hasil Pengamatan
Tebel 1.10.

28
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkecambahan biji kacang hijau.

Pertumbuhan Panjang
Hari
Kecambah Kacang Keterangan
Ke Akar Batang
Hijau

1 Kondisi awal Belum terlihat Belum terlihat Belum terlihat

2 Tumbuh akar 1mm Belum terlihat Biji kacang terbelah

3 Terlihat 1-1,5 mm 30 mm Terangkat ke atas

4 Terlihat batang 5-10 mm 2 cm Terangkat ke atas

5 Terlihat daun, batang 1 cm 3 cm Tumbuh ke atas

Pertumbuhan
6 2 cm 6 cm Tumbuh subur
keseluruhan

F. Pertanyaan
1) Pada hari keberapa akar kecambah kacang hijau mulai tumbuh?
Jawaban: Hari ke 3

2) Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang arah
pertumbuhannya ke atas? Mengapa demikian!
Jawaban: Jika pada kar tumbuhan tidak ada yang kearah atas pasti kearah bawah untuk
menyerap air, jika pada batang dan daun tumbuhan kecambah pasti kea rah atas untuk
mencari rangsangan terhadap cahaya.

G. Pembahasan
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa  pada
minggu pertama terdapat perubahan.  Pada umur 3 hari panjang akar 1mm dan terus
bertambah panjangnya Pertumbuhan dan perkembangan juga nantinya terjadi pada
daun.
Karena pada biji kacang merah kurang mengalami perkembangan kami juga
melakukan percobaan untuk penanaman biji kacang hijau untuk melihat
perkembangan dan pertumbuhan pada biji-bijian, bisa di lihat dari tabel di atas
pengamatan biji kacang hijau, banyak perubahan yang terjadi setelah adanya
pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau yaitu mengalami pertumbuhan
daun, batang dan akar sehingga biji kacang setiap hari dapat bertumbuh besar.

29
H. Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan proses pertumbuhan dan
perkembangan tanaman kacang – kacangan dari waktu ke waktu mengalami perubahan tumbuh
tanaman apabila dilihat dari bertambahnya tinggi, jumlah daun, diameter akar dan batang pada
tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar
maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu gen, cahaya
matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.

K. Daftar Pustaka

Rumanta, M. (2022). Praktikum IPA di SD. Tanggerang Selatan: Universitas


Terbuka.
Susanto P.,dkk. (2004). Sains untuk SD dan MI kelas 4. Klaten : CV Sahabat

L. Foto Praktikum

30
2. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan

A. Tujuan
1) Mengamati pertumbuna dan perkembangan lalat buah (Drosophila sp) dari telur
sampai imago (dewasa)
2) Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah

B. Alat dan Bahan


1) Plastik tranparan pembungkus ukuran besar
2) Botol Jam (selai) 3 buah
3) Pisang ambon secukupnya
4) Tape ketela pohon secukupnya
5) Sendok makan 1 buah
6) Kertas saring 1 buah
7) Lalat buah (Drosophila sp.) ± 20 ekor

C. Landasan Teori
Suatu ekosistem selalu terjadi hubungan saling ketergantungan antara makhluk hidup dengan
makhluk hidup dan dengan lingkungannya. Suatu bentuk hubungan yang sangat erat antara satu
spesies makhluk hidup dengan spesies makhluk hidup lainnya yang hidup bersama dalam suatu
habitat tertentu yang disebut simbiosis. Salah satu jenis simbiosis yaitu simbiosis parasitisme
yang merupakan hubungan antara dua  jenis mahkluk hidup dimana yang satu beruntung dan
yang lain dirugikan
D. Prosedur Percobaan
1) Membuat medium lalat buah
Untuk setiap botol selai diperlukan ± 2 sendok makan penuh medium. Jadi untuk
percobaan ini diperlukan ± 6 sendok makan penuh medium. Dengan demikian
anda dapat memperkirakan banyaknya medium yanga akan dibuat. Cara
membuah medium lalat buah ikutulah prosedur berikut :
a. Menyediakan alat penumbuk/blender jika ada. Pastikan alat-alat tersebut dalam
keadaan bersih.
b. Haluskan pisang ambon yang sudah ranum , dan tape ketela pohon dengan
perbandingan 6 pisang :1 tape menggunakan penumbuk/blender.
c. Kemudian setelah keduanya tercampur dengan rata dan halus, memasukkan
kedalam botol selai, masing-masing botol 2 sendok makan dan ratakanlah.
d. Memasukkan kertas saring steril atau kertas tissue yang sudah dilipat kedalam
botol selai.
2) Menangkap lalat buah
31
Lalat buah merupakan sejenis lalat yang ukurannya jauh lebih kecil dari lalat
rumah. Lalat buah biasanya banyak di temukan di tempat sampah. Mereka bisa
berkerumun pada buah-buahan yang membusuk di tong sampah, mungkin karena
itulah disebut lalat buah. Untuk menangkapnya lakukan langkah-langkah berikut
:
e. Mempersiapkan botol selai dan tutupnya serta kantong plastik besar
f. Mengunjungi tempat yang terdapat tumpukan sampah
g. Setelah sampai, kemudian mengembangkan kantong plastik besar dengan mulut
plastik terbuka lebar dan memegang pangkalnya kemudian mengarahkan mulut
plastik ke tempat sampah dan membuat kejutan dengan menginjak keras serta
memukul-mukul sampah.
h. Setelah terlihat ada beberapa yang terperangkap, kemudian langsung menutup
kantong plastik dengan cepat agar lalat buah yang terperangkap tidak kabur.
3) Mengkultur lalat buah
Setelah botol kultur medium dan lalat buah siap, maka selanjutnya
dilakukan pembiakan dengan cara sebagai berikut :

i. Memasukkan lalat buah yang terperangkap dalam plastik kedalam botol kultur
dengan penuh hati-hati. Pekerjaan ini agak sulit dan mintalah bantuan teman.
Jika anda kesulitan biuslah lalat buah dyang ada dalam plastic tersebut dengan
ether/chloroform yang dimaksukkan bersama segumpal kapas. Setelah tampak
terbius tumpahkanlah di atas sehelai kertas. Selagi terbius masukkan ke dalam
botol kultur lebih kurang ekor lalat buah. Hati-hati jangan sampai terendam atau
terkena medium. Jadi sebaiknya diletakkan di atas kertas saring. Biasanya dalam
waktu kurang 5 menit lalat buah akan siuman.
j. Sebelum lalat buah siuman tutuplah botol kultur dengan plastik, dan ikatlah
dengan karet.
k. Kemudian menusuk-nusuk plastik dengan jarum pentul agar ada sirkulasi udara
l. Meletakkan dan menyimpan botol kultur diruangan yang teduh dan terhindar
dari sinar matahari langsung
m. Mengamati perkembangbiakan setiap pagi dan sore 06.00 dan 16.30 setiap hari
secara teratur selama 11 hari. Pengamatan meliputi kapan timbul telur, larva,
pupa, pupa berubah warna, dan keluatnya lalat dewasa (imago). Dan
menuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja.

32
E. Hasil Pengamatan
Tebel 1.11.
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkembangan lalat buah

Waktu pengamatan Kejadian/perubahan Keterangan

Hari ke-1 Pukul 08.00 Belum ada tanda-tanda -

Pukul 18.00 Terjadi perkawinan antara lalat Perkawinan       berlangsung


buah betina dan jantan selama 3-5 menit
Hari ke-2 Pukul 08.00 Terdapat beberapa lalat buah Ada  lalat  buah yang hamil
betina yang hamil
Pukul 18.00 Belum ada tanda-tanda bertelur -

Hari ke-3 Pukul 08.00 lalat buah betina   yang   Terdapat   banyak   larva   pada
bertelur dan sudah menetas media 1 & 2
menjadi larva
Pukul 18.00 Larva berubah/mengalami  Warna      larva      berubah
perubahan fase ke-2 menjadi kuning kecoklatan

Hari ke-5 Pukul 08.00 Larva berubah/mengalami  Larva    bergerak    semakin


perubahan fase ke-3 dan lamban
merayap keatas toples

Hari ke-7 Pukul 08.00 Larva berubah menjadi pupa Larva bergerak

Hari ke-8 Pukul 08.00 Pupa  berubah  menjadi imago Lalat semakin banyak

F. Pertanyaan
1) Pada hari keberapa lalat buah meletakkan telur-telurnya?
Jawaban: Hari ke 3

2) Pada hari keberapa pupa dan lalat dewasa terjadi ?


Jawaban: Hari ke-6 menjadi pupa dan hari ke-8 menjadi lalat dewasa

G. Pembahasan
Dari pengamatan yang telah dilakukan yaitu mengamati pertumbuhan dan perkembangan siklus
hidup lalat buah drospila sp dari telur sampai dengan imago. Pengamatan dilakukan selama

33
selama 8 hari setiap pagi dan sore. Dimana lalat buah disimpan didalam toples yang sudah ada
makanannya kemudian diletakkan di ruangan yang teduh.
Pada hari ke-1 terjadi perkawinan antara lalat buah betina dan jantan. Dan dihari kedua terdapat
beberapa lalat buah betina yang hamil. Kemudian dihari ke-3 bercak-bercak putih/ telur berubah
menjadi larva yang berwarna puih, bersegmen dan mirip dengan belatung tetapi bentuknya
sangat kecil. Proses ini terus terjadi sampai hari ke-4 dan dihari ke-5 larva mulai bergerak aktiv
ditandai dengan tubuhnya yang menggeliat. Tubuhnya bergerak semakin aktiv dengan merayap
ke atas toples dan ukurannya bertambah besar. Pada hari ke-6 bentuknya hampir menyerupai
pupa dimana tubuhnya mulai memendek, berwarna putih dan sudah tidak bergerak lagi bahkan
diam.

H. Kesimpulan
Tahapan fase daur hidup drosphilla sp adalah telur - larva - pupa - lalat muda - lalat dewasa/
imago.

I. Daftar Pustaka

Rumanta, M. (2022). Praktikum IPA di SD. Tanggerang Selatan: Universitas


Terbuka.

J. Foto Praktikum

34
35
3. Perkembangbiakan Tumbuhan

A. Tujuan
Mengamati Struktur Bunga

B. Alat dan Bahan


1. Struktur bunga
2. Loup (kaca pembesar) 1 buah
3. Pinset 1 buah
4. Pisau/Silet 1 buah
5. Bunga sepatu 1 buah

C. Landasan Teori
Suatu ekosistem selalu terjadi hubungan saling ketergantungan antara makhluk hidup dengan
makhluk hidup dan dengan lingkungannya. Suatu bentuk hubungan yang sangat erat antara satu
spesies makhluk hidup dengan spesies makhluk hidup lainnya yang hidup bersama dalam suatu
habitat tertentu yang disebut simbiosis. Salah satu jenis simbiosis yaitu simbiosis parasitisme
yang merupakan hubungan antara dua  jenis mahkluk hidup dimana yang satu beruntung dan
yang lain dirugikan
D. Prosedur Percobaan
1. Amatilah bagian-bagian bunga dengan tanpa merusaknya, perhatikan bagian
kelopak, mahkota, benang sari, putik dan dasar bunganya.
2. Gambarlah hasil pengamatan anda pada lembar kerja
3. Amatilah bagian kelopaknya. Catatlah bentuk dan warna kelopan yang anda
amati.
4. Amatilah pula mahkota bunganya. Catatlah bentuk dan warnanya!
5. Untuk mengamati benang sari, anda harus mengingkitkan bagian mahkota
bunga.
Hitunglah jumlah benang sari yang ada. Apakah benang sari melekat pada
mahkota bunga? Catat hasil pengamatan anda. Dnegan menggunakan kaca
pembesar amatilah bagian kepala sari (anthera). Apakah anda melihat adanya
serbuk sari yang bentuknya mirip debu pada kepala sari.
6. Amatikah bagian putik yang biasanya terletak di bagian tengah bunga. Catatlah
bagaiman bentuk putik bunga tersebut. Perhatikan bagian ovarium, tangkai putik
dan kepala putiknya.
7. Buatlah gambar struktur putik, meliputi ovarium, tangkai putik atau kepala
putik.
Tuangkan hasilnya pada lembar kerja.

E. Hasil Pengamatan

36
Gambarl 1.11.
Morfologi Bunga Sepatu

F. Pertanyaan
1) Berapa buah benang sari bunga sepatu yang anda amati ? Ada 5 buah benang sari
Jawaban: Ada lebih dsri 10 benang sari

2) Apa fungsi benang sari dan putik ? jelaskan !


37
Jawaban: Benang sari sebagai alat perkembangbiakan jantan. Putik sebagai alat
perkembangbiakan betina. Karena tanpa adanya kedua alat perkembangbiakan tidak akan
terjadi proses pembuahan yang diawali proses penyerbukan yaitu peristiwa menempelnya dan
jatuhnya benang sari ke kepala putik.

G. Pembahasan
Dari pengamatan struktur bunga sepatu yang telah dilakukan yaitu
 Kelopak bunga
Kelopak bunga merupakan bagian bunga paling besar, sebenarnya adalah pucuk daun yang
memiliki modifikasi. Fungsinya melindungi bunga sepatu kuncup. Bentuknya panjang dan
ujungnya lancip warnanya hijau.
 Mahkota bunga
Mahkota bunga terletak dibagian dalam kelopak tersusun bertumpuk- tumpuk. Mahkota
berbentuk bundar dan lebar, pangkalnya kecil, warnanya merah. Karena warnanya yang
cantik dan bunga yang harum sehingga menjadi daya tarik serangga untuk datang
menghisap madu dan membantu proses penyerbukan. Jumlah mahkota ada 5 buah.
 Benang sari
Benang sari ada di bagian dalam mahkota bunga. Benang sari bentuknya panjang dan kecil.
Pada ujungnya terdapat kepala sari. Warnanya merah kekuning-kuningan. Benang sari
fungsinya sebagai alat perkembangbiakan jantan. Jumlah benang sari ada 74 buah. Benang
sari tidak melekat pada mahkota, serbuk sarinya mirip debu yang terdapat pada kepala sari.
 Putik
Putik ada di dalam mahkota bunga. Bentuknya bundar, jumlahnya ada 5 warnanya merah.
Fungsinya putik sebagai alat perkembangbiakan betina.
 Bunga disayat
Ketika bunga disayat akan terlihat ovarium (bakal buah), yaitu suatu rongga pada bagian
dasar karpel dengan dinding tebal disekelilingnya dan di dalamnya terdapat satu atau lebih
ovulum yang nantinya ovarium ini berkembang menjadi buah. Selain ovarium juga terlihat
ovulum (bakal biji) pada tumbuhan berbiji, suatu struktur yang berisi gamet betina yang
setelah dibuahi gamet jantan berkembang menjadi embrio. Ovulum ini melekat pada
dinding ovarium melalui sebuah tangkai

H. Kesimpulan
Bunga sepatu memiliki struktur kelengkapan bunga tapi tidak bisa melakukan perkembangan
secara generatif. Hal tersebut terjadi karena letak putik berada diatas benang sari, sehingga sulit
terjadi penyerbukan dan pembuahan. Bunga sepatu dikembangbiakan melalui cara vegetatif
buatan yaitu dengan stek batang dan mencangkok.

I. Daftar Pustaka

Rumanta, M. (2022). Praktikum IPA di SD. Tanggerang Selatan: Universitas


Terbuka.

38
J. Foto Praktikum

39
4. Perkembangan Aseksual (Vegetatif) alami

A. Tujuan
Mengidentifikasi tumbuhan yang melakukanperkembangbiakan secara vegetatif
alami

B. Alat dan Bahan


1. Alat-alat tulis dan lembar pengamatan
2. Tumbuhanyang ada di sekitar anda
3. Cangkul kecil (Kored – Sunda) atau sekop

C. Landasan Teori
Perkembangbiakan vegetatif alami merupakan salah satu cara perkembangbiakan
tumbuhan secara vegetatif. Perkembangbiakan vegetatif alami adalah perkembanbiakan secara
tidak kawin pada tumbuhan yang terjadi dengan sendirinya. Jika perkembangbiakan vegetatif
buatan ada campur tangan manusia,sedangkan  perkembanbiakan alami tanpa ada bantuan
manusia. Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan cara vegetatif alami adalah lumut,
paku, dan supir. Tunas Tunas merupakan bagian tanaman yang tumbuh dalam tanah di sekitar
induk.

D. Prosedur Percobaan
1. Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Pergilah ke kebun yang ada di sekitar tempat tinggal anda.
3. Carilah jenis-jenis tanaman yang melakukan perkembangbiakan vegetatif alami
(misalnya : dengan cara bertunas, akar rimpang, geragih, dan umbi)
4. Galilah tanaman, jika anda ingin meyakinkan umbi atau akar rimpang.
5. Gambarlah morfotologi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan
vergetatif alami tuangkan hasilnya pada Lembar kerja.

E. Pembahasan
Perkembangbiakan vegetatif alami adalah perkembanbiakan secara tidak kawin pada tumbuhan
yang terjadi dengan sendirinya. Jika perkembangbiakan vegetatif buatan ada campur tangan
manusia, sedangkan  perkembanbiakan alami tanpa ada bantuan manusia. Contoh tumbuhan
yang berkembangbiak dengan cara vegetatif alami adalah lumut, paku, dan supir. Tunas Tunas
merupakan bagian tanaman yang tumbuh dalam tanah di sekitar induk. Umbi adalah bagian
tubuh tanaman baik batang atau akar yang digunakan untuk menyimpan cadangan makanan.
Selain itu, untuk beberapa jenis tanaman umbi bisa digunakan untuk perkembangbiakan
vegatatif. Biasanya umbi tersebut mengalami pengembangan di dalam tanah.

40
F. Kesimpulan
Perkembangbiakan vegetatif alami dapat terjadi melalui spora, tunas, tunas adventif, umbi lapis,
umbi akar, dan akar tinggal.

G. Daftar Pustaka

Rumanta, M. (2022). Praktikum IPA di SD. Tanggerang Selatan: Universitas


Terbuka.

41
5. Perkembangan Aseksual (vegetatif) buatan pada tumbuhan

A. Tujuan
Terampil melakukan perkembangbiakan vegetatif buatan dengan cara menyambung, okulasi dan
cangkok.

B. Alat dan Bahan


1. Gunting stek
2. Pisau tajam
3. Tanah gembur dan humus
4. Plastik/sabut kelapa
5. Tanaman untuk keperluan stek, okulasi, nyambung, dan cangkok
6. Vaseline

C. Landasan Teori
Dalam perkembangbiakan vegetatif terdapat dua macam, salah satunya adalah vegetatif
buatan. Perkembang biakan vegetatif buatan adalah cara berkembang biak tanaman tanpa proses
penyerbukan atau perkawinan dan proses tersebut dilakukan dengan bantuan manusia.
Perkembangbiakan tanaman dengan cara ini bertujuan untuk memperoleh individu baru yang
unggul, cepat berbuah, rasanya buah sesuai dengan yang diinginkan, dan tahan terhadap
penyakit. Perkembangbiakan vegetatif buatan bisa dilakukan beberapa cara, seperti mencangkok,
menempel (okulasi), menyambung, stek, dan merunduk.
D. Prosedur Percobaan
1. Okulasi (menempel)
a) Tentukan jenis tanaman yang akan ditempel
b) Tentukan pula jenis tanaman yang masih muda dengan diameter batang ± 1
cm (sebesar jari kelingking) dan berasal dari biji serta mempunyai sifat
batang dan perakaran yang kuat, untuk dijadikan batang bawah
c) Buat torehan persegi panjang dengan ukuran 1,5 x 2 cm pada batang bawah
d) Ambil kulit yang berisi mata tunas dari ranting tanaman yang akan
ditempel dengan ukuran yang sama dengan torehan pada batang bawah
e) Tempelkan kulit bertunas pada batang bawah dan ikat dengan tali rafia
dan tutuplah dengan celah-celah yang ada dengan menggunakan vaselin
f) Setelah tunas baru tumbuh, bukalah tali pengikatnya dan potonglah bagian
atas dari tanaman bawah

2. Menyambung
a) Carilah tanaman bawah (root stock) kira-kira sebesar jari kelingking
42
b) Potonglah batang tersebut secara miring dengan jarak lebih kurang 5 cm dari
permukaan tanah dan beri sedikit sayatan pada potongan tersebut
c) Ambillah ranting tanaman yang sejenis yang mempunyai sifat-sifat yang kita inginkan
dan ukurannya kira-kira sama dengan ukuran batang bawah dan dipotong dengan
kmeiringan yang sama dengan kemiringan potongan batang bawah dan diberi sedikit
sayatan pada potongan batang bawah tersebut
d) Sambungkan ranting tersebut dengan batang bawah, lalu ikat dengan menggunakan
sloptip transparan atau tali rapia
e) Buang ranting pada tanaman bawah dan jagalah tanaman tersebut agar tidak terkena
sinar matahari terlalu banyak
3. Mencangkok
a) Tentukan jenis tanaman yang anda inginkan untuk dicangkok,
syaratnya memiliki cambium dan mudah anda jumpai
b) Pilihlah cabang yang akan dicangkok dengan diameter ± 2,5 cm dan
tidak berpenyakit
c) Kulit cabang tanaman tersebut sepanjang ± 10 cm dan berjarak 10-15
cm dari pangkal cabang
d) Buanglah kambiumnya dengan cara mengoreknya sampai bersih
e) Biarkan mongering selama 6-2 jam
f) Tutuplah bagian yang terbuka tersebut dengan tanah yang gembur
dicampur kompos secukupnya
g) Bungkuslah dengan sabut kelapa atau plastik dan ikatlah kedua
ujungnya

E. Hasil Pengamatan
Tabel 1.11.
Hasil Pengamatan Menempel
NO KONDISI TEMPELAN HARI
KE-
1 Belum ada perkembangan
2 Belum ada perkembangan
3 Belum ada perkembangan
4 Belum ada perkembangan
5 Belum ada perkembangan

Tabel 1.11.
Hasil Pengamatan Menyambung
NO KONDISI TEMPELAN HARI
KE-
1 Belum ada perkembangan
2 Belum ada perkembangan
3 Belum ada perkembangan
43
4 Belum ada perkembangan
5 Belum ada perkembangan

Tabel 1.11.
Hasil Pengamatan Mencangkok
NO KONDISI TEMPELAN HARI
KE-
1 Belum ada perkembangan
2 Belum ada perkembangan
3 Belum ada perkembangan
4 Belum ada perkembangan
5 Belum ada perkembangan

F. Pertanyaan
1. Mengapa pada celah-celah tempelan pada percobaan okulasi sebaiknya diolesi
dengan vaselin? Jelaskan!
2. Mengapa setelah mata tunas tumbuh menjadi tunas, tanaman bawah harus
dipotong?
3. Pada hari keberapa tunas-tunas batang yang disambung pada
percobaan menyambung mengalami pertumbuhan?
4. Pada hari keb erapa sambungan tersebut sudah menyatu dengan kuat?
5. Pada percobaan mencangkok, setelah cambium dikorek, sebaiknya sayatan
dikeringkan selama 6-12 jam. Apa tujuan perlakuan tersebut?
6. Pada hari keberapa akar cangkokkan yang anda kerjakan mulai tumbuh dan
pada hari keberapa perakaran tersebut sudah cukup banyak dan siap disemaikan?

G. Pembahasan
Dari pengamatan yang telah dilakukan yaitu Kegiatan okulasi, menyambung dan menempel
sudah dikenal di masyarakat untuk melakukan kegiatan tersebut harus memiliki keahlian dalam
hal ini, kegiatan okulasi pada pohon yang telah tinggi sukar dilakukan karena untuk melakukan
okulasi harus memanjat. Untuk melakukan okulasi umumnya digunakan cabang yang tidak
telalu tua maupun terlalu muda yang umumnya berwarna hijau kecoklat-coklatan. Bahan untuk
pembungkus cangkokkan biasanya digunakan sabut kelapa atau karung goni untuk membungkus
tanah sebagai media perakaran. Supaya cangkokkan dapat berhasil dengan baik, dengan waktu
yang relatif cepat dan ekonomis maka sabut kelapa atau karung goni dapat diganti dengan
plastik.

H. Kesimpulan
Perkembangbiakan secara vegetatif adalah proses berkembang biak tanpa melalui perkawinan.
Sedangkan perkembangbiakan secara generatif melalui proses perkawinan. Ada dua macam

44
perkembangbiakan secara vegetatif, yaitu vegetatif alami dan vegetatif buatan. Vegetatif alami
terjadi tanpa adanya campur tangan manusia. Nah, jika perkembangbiakan dibantu oleh manusia,
maka disebut dengan vegetatif buat. Perkembangbiakan tanaman dengan cara ini bertujuan untuk
memperoleh individu baru yang unggul, cepat berbuah, rasanya buah sesuai dengan yang
diinginkan, dan tahan terhadap penyakit. Masyarakat untuk melakukan okulasi harus memiliki
keahlian dalam hal ini, kegiatan okulasi pada pohon yang telah tinggi sukar dilakukan karena
untuk melakukan okulasi harus memanjat. Untuk melakukan okulasi umumnya digunakan
cabang yang tidak telalu tua maupun terlalu muda yang umumnya berwarna hijau kecoklat-
coklatan. Bahan untuk pembungkus cangkokkan biasanya digunakan sabut kelapa atau karung
goni untuk membungkus tanah sebagai media perakaran. Supaya cangkokkan dapat berhasil
dengan baik, dengan waktu yang relatif cepat dan ekonomis maka sabut kelapa atau karung goni
diganti dengan plastik.

I. Daftar Pustaka

Rumanta, M. (2022). Praktikum IPA di SD. Tanggerang Selatan: Universitas


Terbuka.

J. Foto Praktikum

Menempel (Okulasi)

45
Menyambung

Mencangkok

46
PRAKTIKUM MODUL 2
KEGIATAN PRAKTIKUM 1

1. Ekosistem Darat

A. Tujuan
Membandingkan komponen-komponen yang tersapat pada ekosistem darat alami dan buatan

B. Alat dan Bahan


1. Alat-alat tulis
2. Kaca Pembesar
3. Barometer
4. Lingkungan sekitar

C. Landasan Teori
Ekosistem adalah yang didalamnya terdapat unsure biotik (hidup) dan abiotik (tak hidup)
terjadi hubungan timbale balik antara unsure-unsur tersebut membentuk system ekologi. Jadi
ekosistem merupakan suatu fungsional dan structural dari lingkungan. Ekosistem berdasarkan
terjadinya bisa secara alami atau buatan.
Komponen penyusun ekosistem terdiri dari dua komponen, yakni komponen biotik (makhluk
hidup) dan komponen abiotik (komponen tak hidup). Interaksi antara komponen biotik dan
abiotik inilah yang membentuk suatu sistem dalam sebuah ekosistem.

D. Prosedur Percobaan
1. Mentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal
2. Mengamati komponen abiotiknya meliputi suhu udara, pencahayaan, angin, jenis/warna
tanah
3. Untuk mengetahui suhu udara gunakan barometer, sementara untuk mengetahui keadaan
pencahayaan, angin, atau tanah dapat memperkirakan saja
4. Mencatat semua data
5. Setelah mengamati komponen abiotik perhatikan komponen biotiknya. Catat semua makhuk
hidup yang ada di ekosistem
6. Mulailah mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada.
7. Mencatat semua jenis hewan sebagai konsumen yang ditemui di ekosistem tersebut maupun
yang hanya singgah.
8. Mengamati hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam tanah, sela-sela daun/batang.
9. Sebagai pembanding tentukan ekosistem darat buatan yang ada disekitar tempat tinggal
10. Buat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem tersebut.

47
E. Hasil Pengamatan
Tabel 1.1
Hasil Pengamatan Komponen Abiotik Ekosistem Darat Alami

No. Komponen abiotic Kondisi/keadaan


1 Suhu 30o C
2 Cahaya Cukup
3 Angin Tidak Ada
4 Tanah Subur
5 Air Cukup

Tabel 1.2.
Komponen biotik ekosistem darat alami

No. Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai


1 Pohon Tebu Ayam Cacing
2 Pohon Duku Nyamuk Bakteri
3 Pohon Pisang Belalang Jamur
4 Pohon Jambu Biji Katak
5 Pohon Kedondong Capung Bakteri

Tabel 1.3.
Komponen abiotik ekosistem darat buatan

No. Komponen abiotic Kondisi/keadaan


1 Tanah Kering
2 Suhu 29o C
3 Cahaya Cukup
4 Air Kurang mengalir
5 Angin Tidak ada

48
Tabel 1.4.
Komponen biotik ekosistem darat buatan

No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai


.
1 Falm sarden Belalang Cacing
2 Bougenfille Kupu-kupu Bakteri
3 Padi Capung
4 Bunga mawar Ayam
5 Rumput Kumbang kepik

F. Jawaban Pertanyaan
1. Menurut pendapat anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis komponen biotik lebih
banyak ? mengapa demikian ? jelaskan secara singkat !
Jawaban :
Pada Ekosistem yang mempunyai komponen biotik dengan jumlah yang banyak adalah
ekosistem darat alami dibandingkan ekosistem darat buatan, karena ekosistem darat alami
jumlah makhluk hidupnya tidak dikendalikan oleh manusia.

G. Pembahasan
Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi pada alam
seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal ini sama sekali tidak ada campur
tangan manusia. Sedangkan pertumbuhan komponen biotiknya tidak dikendalikan oleh manusia.

H. Kesimpulan
Dari pengamatan pada lingkungan sekitar dapat disimpulkan bahwa peredaan ekosistem darat
alami dengan darat buatan yaitu dengan mengacu pada bentuk terjadinya. Jika pada ekosistem
darat alami dalam proses terjadinya tidak ada unsure campur tangan dari makhluk hidup lain
yang komponen-komponen didalam ekosistem darat buatan bisa diatur oleh manusia.

I. Kesulitan Yang Dialami : Saran dan Masukan


Kesulitan yang dialami pada saat menentukan lokasi yang akan dilakukan pengamatan.

J. Foto Praktikum
1) Ekosistem Darat (Komponen Ekosistem Alami)

49
DUKU TEBU PISANG

AYAM

JA KEDONGD
MBU BIJI ONG

NYAMUK
CAPUNG BELALANG

KODOK
JAMUR

50
2) Ekosistem Darat (Komponen Biotik Ekosistem Darat Buatan)

FALM SARDEN BOUGENFILLE RUMPUT

CAP
AYAM UNG BELALANG

KUPU-KUPU MAWAR PADI

I. Daftar Pustaka

51
Rumanta, M (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri.

2. Ekosistem Perairan
A. Tujuan
Mengamati komponen-komponen yang terdapat dalam ekosistem perairan

B. Alat dan Bahan


1) Alat tulis
2) Kaca Pembesar
3) Barometer
4) Termometer

C. Landasan Teori
Ekosistem merupakan hubungan timbal balik antara komponen abiotik dengan komponen
biotik. Ekosistem dibagi menjadi 2 :
1) Ekosistem Darat, yaitu hubungan timbale balik antara komponen abiotik dengan komponen
biotik yang terjadi di lingkungandarat. Contoh : Sawah, Hutan Dan Taman
2) Ekosistem Perairan, yaitu hubungan timbale balik antara komponen abiotik dengan komponen
biotik yang terjadi di perairan. Contoh :Kolam, Laut, Danau, dan lain-lain.
Kedua Ekosistem tersebut ada yang alami dan buatan.

D. Prosedur Percobaan
1) Tentukan satu ekosistem perairan alami atau buatan yang ada disekitar tempat tinggal atau
sekolah tempat Anda mengajar
2) Amati komponen abiotiknya catat pada tabel 2.5
3) Amati pula komponen biotiknya catat pada tabel 2.6

E. Hasil Pengamatan

Tabel 1.2
Hasil komponen Abiotik ekosistem perairan
No Komponen Abiotik Kondisi/Keadaan
1 Udara Dingin
2 Air Jernih, mengalir
3 Cahaya Cukup
4 Angin Tidak ada

52
Tabel 1.3
Hasil komponen Abiotik ekosistem perairan
No Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai

1 Lumut Ikan sepat siam Bakteri


2 Kangkung Ikan sepat mata merah Mikroba
3 Enceng Gondok Ikan tebakang
4 Ikan nila merah
5 Ikan gurame
Keong
Ular

F. Jawaban Pertanyaan
1) Jelaskan menurut pendapat anda perbedaan apa yang tampak jelas antara ekosistem darat
pada percobaan 1 dengan ekosistem perairan ini
Jawab : pada ekosistem darat komponen abiotic utama adalah tanah, sedangkan pada
ekosistem perairan komponen abiotic yang paling utama adalah air.dan penyusun komponen
biotik pada ekosistem darat adalah makhluk hidup yang hanya bisa bertahan hidup di
daratan, ekosistem perairan makhluk hidup yang mampu bertanah di air.

G. Pembahasan
Pada ekosistem perairan alami jumlah komponen biotiknya lebih banyak dan kompleks
sedangkan pada ekosistem perairan buatan sepeti tambak umumnya hanya beberapa hewan air
dalam hal ini ikan yang dibudidayakan.
H. Kesimpulan

Pada ekosistem darat komponen abiotic yang paling uama adalah tanah, sedangkan pada
ekosistem perairan komponen abiotic yang paling utama adalah air.dan ekosistem perairan alami
komponen biotiknya lebih banyak.

I. Foto Praktikum

ULAR IKAN NILA

53
KEONG
IKAN SEPAT

GURAME KANGKUNG

ECENG GONDOK LUMUT

J. Daftar Pustaka

Rumanta, M (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri.

54
3. Rantai Makanan, jaring aring makanan dan Piramida Ekologo
A. Tujuan
Menentukan rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida ekologi dalam ekosistem
darat dan ekosistem perairan.

B. Alat dan Bahan


10. Alat tulis
11. Lingkungan sekitar

C. Landasan Teori
Rantai makanan berasal dari organism autrotofik, yaitu berupa tumbuh-tumbuhan. Organisme
yang memakan tumbuhan disebut Herbivora (konsumen sekunder), yang memekan herbivors
disebut karnivora (konsumen sekunder) dan yang memakan konsumen sekunder adalah
konsumen tersier.
Tingkatan organism dalam rantai makanan disebut tingkat trofik. Tingkat trofik pertama
yaitu produsen (tumbuhan). Kumpulan dari beberapa rantai makanan disebut dengan jaring-
jaring makanan. Dengan kata lain rantai makanan yang saling menjalin dengan kompleks.

D. Prosedur Percobaan
 Ekosistem darat:
1) Memperhatikan data pada tabel 2.2 dan 2.4. kemudian membuat bagan rantai makanan
2) Menentukan jenis hewan pertama sebagai konsumen
3) Membuat  bagan rantai makanan
4) Membuat jaring-jaring makanan
5) Mengelompokkan Komponen biotiknya menurut tingkat trofiknya
6) Membuat bagan piramida ekologi

 Ekosistem perairan :
1) Membuat bagan rantai makanan dan jaring-jaring makanan berdasarka tabel.2.6
2) Mengelompokkan komponen biotik ke dalam tingkat trofik
3) Membuat bagan piramida ekologi
4) Membuat kesimpulan mengenai rantai makanan

E. Hasil Pengamatan
1. Ekosistem Makanan 1

55
Rantai makanan 1 :
Rumput          =>         Belalamg          =>         Katak      

Rantai makanan 2 :
Daun         =>           Belalang         =>         Ayam

Rantai makanan 3 :
Padi        =>         Ulat         =>        Ayam        

Tabel
Tingkat Trofit Komponen Biotik pada Ekosistem Darat
Tingkat trofik
No Pengurai
1 2 3 4
1 Rumput Cacing
2 Padi Bakteri
3 Daun Jamur
4 Belalang
5 Ulat
6 Katak
7 Ayam
8 Ular

Bagan Piramida Ekologi Pada Ekosistem Darat

56
2. Ekosistem Perairan

Rantai makanan 1 :
Kangkung           =>           Ikan Nila       =>       Manusia

Rantai makanan 2 :
Lumut         =>          Ikan Sepat         =>         Manusia

Rantai makanan 3 :
Eceng gondok          =>         ikan gurame        =>          manusia

Bagan Jaringan-jaringan Makanan Pada Ekosistem Perairan

Tabel
Tingkat Trofit Biotic pada Ekosistem Perairan
Tingkat trofik
No Pengurai
1 2 3 4
1 Kangkung Bakteri
2 Lumut Mikroba
3 Enceng gondok
4 Ikan nila
5 Ikan sepat
6 Gurame Manusia
7 Ular
8
9
10

F. Jawaban Pertanyaan
57
4) Komponen apakah yang sama-sama terdapat pada ekosistem darat maupun ekosistem
perairan? Jelaskan
Jawab : antara komponen biotik dan abiotic memiliki komponen yang sama yaitu air, tanah,
udara

5) Ditinjau dari data yang diperoleh, pada ekosistem mana lebih banyak jenis komponen
biotiknya? Mengapa demikian?
Jawab: dari data antara ekosistem darat dan ekosistem perairan yang paling banyak
komponen biotiknya adalah ekosistem darat, karena jenis makhluk hidupnya lebih
kompleks.

I. Pembahasan
Dalam ekosistem terjadi interaksi antara komponen biotik dan abiotik, dimulai dari
matahari sebagai sumber energi utama, tumbuhan hijau menerima sebagian radiasi dan
mengubahnya sebagai makanan, maka tumbuhan di sebut produsen.Interaksi suatu individu
dengan lingkungannya terjadi untuk mempertahankan hidupnya.Perpindahan energi yang
berbentuk makanan dari mahluk hidup yang satu ke mahkluk hidup yang lain melalui
serangkaian urutan makanan dan dimakan dsebut rantai makanan
a)      Tingkat trofik pertama / produsen
b)      Tingkat trofik kedua / konsumen tingkat 1
c) Tingkat trofik ketiga / konsumen tingkat 2

J. Kesimpulan
Dari pengamatan dan data yang diperoleh dari percobaan dapat disimpulkan bahwa didalam
suatu ekosistem terjadi interaksi antar individu satu dengan yang lain, dalam proses makan
dimakan.Tujuan interaksi ini hanyalah untuk mempertahankan kelangsungan individu
tersebut.

K. Foto Praktikum

ULAR IKAN NILA

58
KEONG
IKAN SEPAT

GURAME KANGKUNG

ECENG GONDOK LUMUT

L. Daftar Pustaka

Rumanta, M (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri.

59
2. Pencemaran Lingkungan
Percobaan 1 : pengaruh deterjen terhadap perkecambahan

A. Tujuan
Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau

B. Alat dan Bahan


1) Neraca analitik/sendok teh 1 buah
2) Gelas kimia 600 mL 10 buah
3) Kertas saring/tissue secukupnya
4) Kertas timah secukupnya
5) Mistar dengan skal mm 1 buah
6) Kertas untuk label secukupnya
7) Gelas kimia 1000 mL 1 buah
8) Air ledeng secukupnya
9) Deterjen serbuk 1 gram

C. Landasan Teori
Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya pada
tumbuhan berbiji. Dalam tahap perkembangan, embrio didalam biji yang semula berada pada
kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologi yang menyebabkan tumbuhan berbiji
berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal dengan kecambah.
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara,
maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut
tahp imbibisi (berarti “minum”). Biji yang menyerap air dari lingkungan sekelilingnya baik dari
tanah maupun udara (dalam bentuk embun/ uap air, efek yang terjadi adalah membesarnya
membesarnya ukuran biji karna sel-sel embrio membesar) dan biji melunak. Proses ini murni
fisik kehadiran air kehadiran air didalam sel mengaktivkan sejumlah enzim perkecambahan awal.
Fitohormon asam absisat menurun kadarnya, sementara giberelin meningkat.

D. Prosedur Percobaan
Percobaan 1 : pengaruh detergen terhadap pertumbuhan akar bawang merah

1) Sediakan larutan deterjen bubuk 100%, pengenceran 50%, pengenceran 25%, pengenceran
12,5%, pengenceran 6,25%, pengenceran 3,1%,serta kontrol berupa air ledeng. Lalu simpan
larutan yang telah di beri label.
60
 Label 1 : 100%
 Label 2 : 50%
 Label 3 : 25%
 Label 4 : 12,5%
 Label 5 : 6,25%
 Label 6  : 3,10%
 Label kontrol ; air ledeng/PDAM

2) Cara menyediakan larutan


 Larutkan 1 gr deterjen bubuk dalam air ledeng/PDAM hingga 1000 mL. Beri label 100%
 Ambil 500 mL larutan deterjen 100%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL. Beri label
50%
 Ambil 500 mL larutn deterjen 50%, tambahkan air ledeng 1000 mL. Beri label 25%
 Ambil 500 mL larutan deterjen 25%, tambahkan air ledeng higga 1000 mL. Beri label
12,50%
 Ambi 500 mL larutan deterjen 12,5%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL. beri label
6,25%
 Ambil 500mL  larutan deterjen 6,25%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL, beri tabel
3,10%
3) Sediakan bawang merah berukuran sama memiliki diameter hampir sama dengan diameter
lubang tabung reaksi berjumlah 14 buah.Kupas kulit epidermis untuk menghindari bahan kimia
tersisa.Kupas bagian akar primordial berwarna kecoklatan dari bawang merah tersebut. Hati-hati
lingkaran primordial tetap tersisa
4) Isikan larutan deterjen yang sudah di sediakan ke dalam tabung reaksi hingga penuh. Tiap
konsetrasi larutan yang sama diisikan kedalam 2 tabung reaksi.
5) Letakkan bawang merah dengan posisi calon akar primordial letakkan di bawah hingga
menyentuh larutan deterjen.
6) Letakkan pula bawang merah dengan posisi yang sama dengan bawang merah lain di atas
tabung kotrol
7) Amati pertumbuhan akarnya setiap 24 jam, bila larutannya tampak berkurang tambah hingga
penuh
8) Setelah 72 jam, angkat bawang merah lalu hitung Panjang akarnya. Rata-ratakan panjang akar
yang diperoleh untuk setiap perlakuan bila ada panjang akar yang mencolok tidak anya
diabaikan. Teruskan hasil pengamatan.
9) Hitung hambatan pertumbuhannya untuk setiap konsentrasi larutan.
10) IG = (rata-rata panjang akar kontrol-rata-rata panjang altar konsentrasi x)/(rata-rata panjang akar
kontrol) x 100%
Buat grafik IG 50/hambatan pertumbuhannya hasil pengamatan.

E. Hasil Pengamatan

61
Tabel 1.1
Hasil Pengamatan Pertumbuhan Bawang Merah
No Konsentrasi Rata-rata 1 G (%)
1 Kontrol  0,6 0 
2 3,1%  0,1  83,3
3 6,25%  0 100 
4 12,5%  0  100
5 25%  0  100
6 50%  0  100
7 100%  0  100

F. Jawaban Pertanyaan
1. Berapakah konsentrasi larutan deterjen yang mampu mengehntikan pertumbuhan akar
bawang merah?
Jawab : Konsentrasi larutan yang menghentikan proses pertumbuhan dalam larutan deterjent
adalah konsentrasi 6,25%

G. Pembahasan
Air merupakan faktor penting dalam pertumbuhan bawang merah. Pada percobaan ini air yang
digunakan adalah air larutan deterjent Deterjent merupakan bahan yang mengandung Surfaktan.
Dari pengamatan yang telah dilakukan terlihat beberapa akar yang tumbuh tidak optimal dan
juga tidak mengalami pertumbuhan sama sekali dari pengaruh air deterjent tersebut. Konsentrasi
yang tidak mengalami pertumbuhan sama sekali adalah konsentrasi 100%,50%, 25%,12,5%,
6,25%. Pada 3,1% mengalami pertumbuhan yang tidak optimal. Tetapi pada kontrol (Air
PDAM) terjadi pertumbuhan yang baik.

62
100% 1.2 0.2

90%

80%

70%

60%

50%

40%
0.6
0.1
30%

20%

10%
0.1
0% 0 0 0
kontrol 3,1 6,25 12,5

hari 1 hari 2 hari 3

Tabel 1.1
Grafik Hambatan Pertumbuhan Akar Bawang Merah

Kekurangan dan kelebihan air mengakibatkan tanaman mengalami stress.


Perkembangantanaman bawang merah akan menurun dengan penurunan derajad stress air dan
tanaman ini sangat peka terhadap stress air.Untuk meningkatkan kualitas hidupnya manusia
berusaha memanfaatkan kekayaan alam. Melalui pikiran dan akal manusia menciptakan alat dan
bahan yang digunakan untuk membantu meningkatkan kualitas hidup manusia. Namun dalam
kenyataannya kualitas hidup yang hendak dicapai, karena ada dampak negative yang dihasilkan
dari usaha manusia itu sendiri. Dampak negative tersebut dapat disebut dengan pencemaran.

H. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang dapat menunjukkan satu bentuk pencemaran perairan yang dapat
diakibatkan oleh produk industri yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu
deterjen serbuk. Deterjen dalam kadar tertentu dapat mengganggu kehidupan organisme target
maupun non target. Ditandai dengan terhambatnya pertumbuhan atau jika semakin parah akan
berakibat matinya makhluk hidup tersebut.

I. Kesulitan Yang Dialami : Saran dan Masukan


Kesulitan yang dialami pada saat tidak mengalami kesulitan.

J. Foto Praktikum

63
Larutan deterjen dimasukkan ke botol ukur
ALAT DAN BAHAN
sesuai konsentrasi

Bawang merah dimasukkan ke botol


ukur sesuai konsentrat

K. Daftar Pustaka

Rumanta, M (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri.

64
Percobaan 2 : Pengaruh detergen terhadap perkecambahan

A. Tujuan
Mengamati pengaruh detergen terhadap perkecambahan kacang hijau

B. Alat dan Bahan


1) Neraca analitik 1 buah
2) Gas kimia 600 ml 10 buah
3) Kertas saring atau tisu
4) Kertas timahs evukupnya
5) Mistar dengan skla mm 1 buah
6) Kertas label secukupnya
7) Gelas kimia 1000 mL 1 buah
8) Air ledeng
9) Detergen serbuk 1 buah

C. Landasan Teori
Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya pada
tumbuhan berbiji. Dalam tahap perkembangan, embrio didalam biji yang semula berada pada kondisi
dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologi yang menyebabkan tumbuhan berbiji berkembang
menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal dengan kecambah.
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara,
maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahp
65
imbibisi (berarti “minum”). Biji yang menyerap air dari lingkungan sekelilingnya baik dari tanah
maupun udara (dalam bentuk embun/ uap air, efek yang terjadi adalah membesarnya membesarnya
ukuran biji karna sel-sel embrio membesar) dan biji melunak. Proses ini murni fisik kehadiran air
kehadiran air didalam sel mengaktivkan sejumlah enzim perkecambahan awal. Fitohormon asam
absisat menurun kadarnya, sementara giberelin meningkat.
Deterjen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu pembersihan dan
terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan sabun, deterjen mempunyai
keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan
air. Detergen merupakan garam Natrium dari asam sulfonat.

E. Prosedur Percobaan
1. Sediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10%, serta control air ledeng.
Lalu simpan cairan dengan gelas kimia beri label.
a. Label 1 : 100%
b. Label II : 50%
c. Label III : 25%
d. Label IV : 12,5%
e. Label V : 6,25%
f. Label VI : 3,1%
g. Label control : air ledeng /PDAM
2. Cara menyediakan larutan
Cara membuat larutan untuk setiap konsentrasi pada praktikum ini dapat dilihat pada cara
menyedakan larutan pada percobaan 1: bagi pengaruh detergen terhadap pertumbuhan akar
bawang merah
3. Sediakan 6 gelas kimia boleh cangkir akua beri label control 1,II,III,IV,V dan VI masing-masing
diberi loingkaran kertas saring atau kertas tisu
4. Masukkan kacang hjjau kedalam air kedalam gelas kimia buanglah kacang yang mengapung
sementara kacang hijau yang tenggelam yang digunakan dalam percobaan ini kacang hijau
terpilih
5. Dari kacang hijau terpilih ambol 10 butir lalu rendam dalam larutan 1,10 butir dalam larutan II,
sepuluh butir dalam larutan III, sepuluh butir dalam larutan IV \, sepuluh butir dalam larutan V,
sepuluh butir dalam larutan VI dan sepuluh butir dalam larutan control air ledeng pdam. Biarkan
perendaman selama 5 menit
6. Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan lebel yang sesuai atur yang baik agar hilung
mengarah kebawah
7. isilah gelask kimia yang telah diisi kacang hijau tersebut dengan larutan yang berlabel sama kira
kira 100 mL
8. tutup kelima gelas tadi dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya yang dapat masuk
9. lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam pada setiap pengamatan ukurlah panjang akr
dengan mistar dari luar gelas. Kacang hijau yang tumbuh akarnya dianggap memiliki panjang
akar =0 MM jika pada pengamatan dua hari 8 jam tidak tumbuh akarnya 0 mm dianggap kacang
hijau mati.
10. Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah perkonsentrasi setelah 24 jam dan 48 jam

66
K. Hasil Pengamatan

Tabel 1.1
Hasil Pengamatan Pengaruh detergen terhadap pertembuhan

67
Grafik
Grafik rata-rata pertumbuhan kecambah

L. Jawaban Pertanyaan
1. Apa fungsi larutan 0 (kontrol)?
Jawab : Kegunaan larutan 0 atau kontrol merupakan konsentrasi larutan deterjent yang
membuktikkan bahwa larutan kontrol tersebut adalah larutan yang sangat baik dalam
menunjang pertumbuhan tanaman karena tidak mengandung bahan aktif apapun
2. Apa kesimpulan Anda bila pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati?
Jawab : Menurut kami, kacang hijau yang mati akan ditandai dengan munculnya kacang hijau
tersebut keatas permukaan ketika kacang hijau tersebut direndam dalam air. Kacang hijau
yang seperti itu adalah kacang hijau yang kurang baik kualitasnya atau bukan bibit yang
unggul
3. Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan kertas timah?
Jawab : Karena untuk mengurangi intensitas cahaya yang disebabkan dari luar. Kacang hijau
yang terkena sinar cahaya yang cukup menyebabkan ukurannya lebih kecil dan
pertumbuhannya akan lebih lambat jika kacang hijau tersebut tidak terkena cahaya dari luar.

M. Pembahasan
Dari pengamatan yang telah bahwa deterjent merupakan bahan aktif yang digunakan untuk
mencuci yang mempunyai dampak terhadap makhluk hidup disekitarnya baik manusia, hewan
dan tumbuhan. Dalam hal ini tumbuhan yang digunakan adalah biji kacang hijau yang ketika
tumbuh menjadi kecambah. Dapat dilihat dari pengamatan bahwa konsentrasi dibagi menjadi
konsentrasi 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,1% dan kontrol (Air PDAM). Dari kegiatan
tersebut konsentrasi 100%, 50% dan 25%, biji kacang hijaunya berubah warna menjadi hitam
dan tidak ada sama sekali pertumbuhan yang terjadi. Sedangkan konsentrasi 12,5%, 6,25%,
3,1% mengalami penghambatan pertumbuhan yang tidak optimal serta konsentrasi kontrol (Air
PDAM) pertumbuhannya sangat optimal. konsentrasi deterjent yang tinggi membuat tanaman
68
kecambah tersebut tidak dapat tumbuh, dalam konsentrasi deterjent yang rendah tanaman
mengalami pertumbuhan tetapi pertumbuhan tanaman tersebut tidak maksimal. Dalam kegiatan
percobaan tersebut juga biji kacang hijau setelah diletakkan didalam gelas, kacang hijau pun
ditutup dengan timah karena intensitas cahaya nya pun mempengaruhi pertumbuhan kacang
hijau tersebut

N. Kesimpulan
Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa kecambah pada kadar konsentrasi tertentu (rendah)
masih bisa mengalami pertumbuhan walaupun ada hambatan, tetapi pada konsentrasi tinggi
kecambah tumbuh namun tidak mengalami pertumbuhan dan pada akhirnya akan mati.
O. Kesulitan Yang Dialami : Saran dan Masukan
Kesulitan yang dialami pada saat tidak mengalami kesulitan.

P. Foto Praktikum

Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan Kacang hijau

HARI KE -1

69
HARI KE-2

L. Daftar Pustaka

Rumanta, M (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri.

PRAKTIKUM MODUL 3
KEGIATAN PRAKTIKUM 1

1. Jenis Zat Dalam Makanan

A. Tujuan
Dapat Mengelompokkan bahan makanan berdasarkan kandungan zat gizinya.

B. Alat dan Bahan


1. Tempat Plastik
2. 20 Macam bahan makanan

70
C. Landasan Teori
Makanan dapat diartikan sebagai sesuatu yang di makan, akan berfungsi sebagai bahan
baku penyusun tubuh. Makanan seimbang adalah makanan yang etrdiri dari beraneka ragam
bahan pangan sehingga zat-zat yang etrkandung di dalamnya memenuhi zat gizi yang
dibutuhkan. Pengelompokan makanan dapat didasarkan pada slogan empat sehat lima sempurna :

1. Makanan pokok merupakan sumber zat tenaga .


2. Lauk pauk merupakan zat pembangun.
3. Sayur merupakan zat pengatur
4. Buah-buahan merupakan zat pengatur
5. Susu merupakan zat pengatur dan pembangun

Zat-zat gizi dalam makanan terdiri dari :


1. Karbohidrat di sebut juga hidrat orang atau zat tepung yang terdapat pada umbiumbian dan
padi-padian.
2. Protein di sebut juga zat pengatur terdapat pada putih telur, lauk-pauk.
3. Lemak berfungsi sebagai sumber energi dan cadangan makanan.
4. Garam mineral sebagai zat pengatur.
5. Vitamin sangat di perlukan agar organ tubuh bekerja secara optimal.
6. Air sangat berguna sebagai zat pelarut.

D. Prosedur Percobaan
1. Kumpulkan bahan makanan sebanyak 20 macam.
2. Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut kedalam kelompok karbohidrat,
protein,lemak, dan vitamin
3. Catat semua data masing2 kelompok itu dalam kolom yang sudah disediakan pada lembar
kerja
4. Simpulkan apa yang dapat diambil dari percobaan ini

E. Hasil Pengamatan
Berdasarkan 10 makhluk hidup yang kami temukan di lingkungan tempat tinggal dan sekitarnya,
sebagai berikut:
Tabel 1.1
Pengelompokan Bahan Makanan Berdasarkan Zat Gizi

71
F. Jawaban Pertanyaan
1. Zat makana (zat gizi ) apakah yang sangat diperlukan oleh balita ?
Jawab : Zat makanan yang dituhkan oleh siswa adalah vitamin, protein dan karbohidrat.
2. Zat makan apakah yang terutama diperlukan untuk orang yang bekerja ?
Jawab : Zat makanan yang dibutuhkan oleh pekerja adalah karbohidrat
3. Pada usia lanjut zat makanan apakah yang sangat diperlukan ?
Jawab : Zat makanan yang dibutuhkan oleh orang yang lanjut usia adalah protein

G. Pembahasan
Setiap jenis gizi kita dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda. Kerbohidrat merupakan sumber
tenaga yang kita dapatkan sehari-hari. Salah satu contoh makanan yang mengandung karbohidrat
adalah nasi. Protein digunakan oleh tubuh untuk membantu pertembuhan kaita, baik otak
maupun tubuh kita. Lemak digunakan oleh tubuh kita sebagai cadangan energi. Lemak akan
digunakan saat tubuh kekurangan karbohidrat dan lemak akan memecah menjadi glukosa yang
sangat berguna bagi tubuh kita saat membutuhkan energi, contohnya seperti kacang tanah, susu,
kelapa. Protein terlibat dalam sistem kekebalan tubuh sebagai antibody sistem kendali dalam
betuk hormin. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi
organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut. Contohnya susu, telur, dan

72
daging. Vitamin sangat penting untuk sumber vitalitas tubuh serta menjaga kesehatan tubuh kita.
Kita membutuhkan vitamin untuk melengkapi karbohidrat, protein dan lemak, contohnya : jeru,
melon dan brokoli.Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang
terjadi pada alam seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal ini sama sekali tidak
ada campur tangan manusia. Sedangkan pertumbuhan komponen biotiknya tidak dikendalikan
oleh manusia.

H. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang dialakukan pada pengelompokkan bahan makanan
berdasarkan gizi ada 4 jenis zat makanan yaitu :
1. Karbohidrat sebagai sumber zat tenaga, contohnya nasi dan kentang
2. Protein sebagai zat pembangun, contohnya ayam, telur dan tahu/tempe.
3. Lemak sebagai sumber energi dan cadangan energi, contohnya kemiri, margarine dan santan.
4. Vitamin sebagai zat pembangun, contohnya seledri, apel dan pisang.

I. Kesulitan Yang Dialami : Saran dan Masukan


Kesulitan yang dialami pada saat tidak mengalami kesulitan.

J. Foto Praktikum

M. Daftar Pustaka

Rumanta, M (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri.

2. Pengelompokan Sayuran
A. Tujuan
Dapat mengelompokkan sayuran berdasarkan macamnya

B. Alat dan Bahan


73
1. Tempat Plastik
2. 20 Macam bahan makanan

C. Landasan Teori
Sayur merupakan sumber vitamin dan mineral. Beberapa vitamin penting yang terkadang
di dalam sayuran seperti vitamin A yang bersala dari karolin berguna untuk kesehatan mata.
Lalu ada mineral peting seperti zat besi yang berguna untuk menjaga kadar kemoglobin darah.
Sayuran juga merupakan sumber serat yang amat dibutuhkan bagi pencerahaan.
Kurang mengonsumsi sayuran dapat mengakibatkan kekurangan salah satu atau lebih
vitamin dan mineral yang terkandung di dalamnya, sehingga berdampak pada kesehatan anak.
Seperti menyebabkan terganggunya kesehatan mata, munculnya gejala amenia seperti rasa letih,
lesu, malas dan kurang konsentrasi akibat menurunya kadar sel darah merah. Anak pun
berpotensi mengalami susah buang air bebas, sembelit dan daya tahan tubuhnya menurun.

D. Prosedur Percobaan
1. Kumpulkan bahan makanan sebanyak 20 macam.
2. Kelompokkan masing2 bahan makanan tsb kedalam kelompok karbohidrat, protein,lemak,
dan vitamin
3. Catat semua data masing2 kelompok itu dalam kolom yang sudah disediakan pada lembar
kerja
4. Simpulkan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?

E. Hasil Pengamatan

Tabel 1.2
Hasil Pengelompokan Sayur

F. Jawaban Pertanyaan
1. Bila dilihat dari “Tiguna makanan” sayuran termasuk ke dalam kelompok zat makanan apa
saja ?
Jawab : Zat pembangun

74
2. Termasuk ke dalam kelompok sayuran manakah melinjo, brokoli, cabe, bawang merah dan
terong ?
Jawab :
1) Melinjo termasuk sayuran kacang-kacangan
2) Brokoli termasuk sayuran
3) Cabe termasuk sayuran buah
4) Bawang merah termasuk sayur umbi/akar
5) Terong termasuk sayuran buah.

G. Pembahasan
Dari penjelasan yang telah di lakukan di ketahui bahwa sayuran yang termasuk
kelompok sayuran daun adalah bayam dan kangkung, kelompok sayuran buah adalah tomat dan
terong. Kelompok sayuran akar/umbi adalah wortel dan kentang, sayuran kacang-kacangan
adalah kacang panjang dan kacang merah, serta sayuran tunas adalah tebung dan touge. Bahan
makanan sayuran adalah bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan yang setelah dikelola menjadi
makanan penyerta dan makan utama.
a. Sayuran daun adalah tumbuhan dengan bagian utama yang diubah menjadi hidangan
makanan adalah bagian daunnya, (bayam dan kangkung).
b. Sayuran buah adalah tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan
makanan adalah buahnya, (tomat dan terong).
c. Sayuran umbi/akar adalah tumbuhan dengan bagian utama yang diubah menjadi hidangan
makanan adalah bagian umbi/akar, (wortel dan kentang)
d. Sayuran kacang-kacangan adalah tumbuhan dengan bagian utama yang diubah menjadi
hidangan makanan adalah biji yang berupa kacang-kacangan, (kacang panjang dan kacang
merah)
e. Sayuran tunas adalah tumbuhan dengan bagian utama yang diubah menjadi hidangan

H. Kesimpulan

Bahan makanan sayuran yang dikelompokan menjadi 5 kelompok yaitu : Sayuran daun,
sayuran buah, sayuran umbi/akar, sayuran kacang-kacangan dan sayuran tunas.

I. Kesulitan Yang Dialami : Saran dan Masukan


Kesulitan yang dialami pada saat tidak mengalami kesulitan.

I. Foto Praktikum

75
N. Daftar Pustaka

Rumanta, M (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri.

3. Membuat menu makanan berdasarkan 4 sehat 5 sempurna


A. Tujuan
76
Membuat menu makanan berdasarkan 4 sehat 5 sempurna
B. Alat dan Bahan
1. Tempat Plastik
2. 20 Macam bahan makanan

C. Landasan Teori
Makanan sehat adalah yang memiliki mengandung gizi yang seimbang, mengandung serat
dan zat-zat yang diperlukan tubuh untuk proses tumbuh kembang. Menu makanan sehat
harusnya kayak akan unsur zat gizi seperti karbohidrat, protein, mineral, vitamin dan sedikit
lemak tak jenuh, atau lebih tepatnya disingkat dengan nama menu 4 sehat 5 sempurna.
Banyaknya zat-zat kimia dan hanya memilki 1 atau 2 kandungan saja, sehingga tubuh masih
kekurangan atas beberapa zat yang sangat penting.

D. Prosedur Percobaan
1. Siapkan bahan makanan yang diperlukan untuk membuat menu makanan.
2. Dari bahan makanan tersebut buatlah menu sederhana yang memenuhi syarat 4 sehat 5
sempurna.
3. Sebutkan masakan yangb dihasilkan dari bahan makanan tersebut serta masukkan ke dalam
kolom yang sudah disediakan pada lembar kerja.
4. Kelompokkan masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah disediakan pada
lembar kerja.
5. Catat lembar kerja data masing-masing kelompok itu dalam kolomnya sudah disediakan
pada lembar kerja. Simpuan apa saya dapat diambil dari percobaan ini.

E. Hasil Pengamatan

Tabel
Menu Makanan 4 Sehat 5 Sempurna

77
F. Jawaban Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan 4 sehat 5 sempurna ?
Jawab : 2 sehat 5 sempurna adalah cara mudah untuk menyusun menu seimbang yang
bersandar pada nilai gizi dan kebutuhan zat makanan yang dibutuhkan tubuh yaitu : Nasi, lau
pauk, sayuran, buah dan susu.
2. Apa yang dimaksud dengan triguna pangan? Jelaskan !
Jawab : Triguna pangan adalah pengelompkkan makanan berdasarkan fungsinya yaitu
 Untuk bergerak : merupakan zat tenaga (karbohidrat, protein)
 Untuk membangun : merupakan zat pembangunan (protein, mineral,vitamin dan air)
 Untuk mengatur : merupakan zat pengatur. ( protein dan air)

K. Pembahasan
Dari praktikum yang telah dilakukan diketahui bahwa menu makanan haruslah disusun
dapat memperhatikan nilai gizinya. Menu setiap hari harus mengandung gizi yang
seimbang atau dikenal dengan istilah 4 sehat 5 sempurna.

L. Kesimpulan
Menu makanan harus secara seimbang untuk memenuhi kebutuhan gizi dalam tubuh. Zat
gizi yang terkandung dalam makanan sangat diperlukan tubuh agar organ tubuh dapat
berfungsi sebagai mana mestinya. Contohnya karbohidrat berfungsi sebagai sumber tenaga,
protein sebagai zat pembangun, lemak sebagai cadangan makanan, sedangkan vitamin dan
mineral sebagai zat pengatur.

I. Kesulitan Yang Dialami : Saran dan Masukan


Kesulitan yang dialami pada saat tidak mengalami kesulitan.

M. Foto Praktikum

78
N. Daftar Pustaka

Rumanta, M (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri.

79
PRAKTIKUM MODUL 3
KEGIATAN PRAKTIKUM 2

1. Uji Makanan (Karbohidrat, Lemak dan Protein)

A. Tujuan
Mengindentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat.

B. Alat dan Bahan


1) Pisang
2) Apel
3) Nasi
4) Telur Rebus Putih
5) Tepung Terigu
6) Tahu putih
7) Margarine
8) Biskuit
9) Kentang
10) Gula Pasir
11) Betadine

C. Landasan Teori
Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hydrogen dan oksigen.
Tepung atau amilum merupakan salah satu bentuk karbohidrat yang merupakan bagian utama
dari bahan makanan : gandum, jagung, kentang uubi, padi dan lain-lain. Keberadaan amlum
didalam bahan makanan diuji dengan pemberian larutan yodium (betadien). Larutan yodium
menyebabkan amilum berubah warnaya menjadi biru tua. Jadi, bahan makanan yang
mengandung amilum jika ditetesi laruran yodium akan berubah warnanya menjadi biru
keunguan atau biru kehitaman.

D. Prosedur Percobaan
1) Semua Pengamatan harus dicatat dan atau digambar langsung dalam lembar kerja
yang diperuntukkan bagi percobaan ini.
2) Susun semua Makanan dan beri nama bahan-bahan makanan yang akan diuji di atas
piring.
3) Tetesi satu persatu bahan makanan dengan dua sampai 3 tetes betadine. Perhatikan
dan catat perubahan warna yang bagian makanan yang ditetesi larutan yodium. Catatatlah
bahan makanan yang diuji makanan yang menunjukkan warna ungu setelah ditetesi betadine.
4) Catat semua hasil pengamatan kedalam lembar kerja dan buat kesimpulan tentang
zat-zat manakah yang mengandung amilum.
E. Hasil Pengamatan

Tabel 4.5
80
Hasil Pengamatan Uji Karbohidrat

F. Jawaban Pertanyaan
1) Apakah semua bahan makanan yang diuji menujukkan warna yang sama ?
Jawaban: Tidak, karena dari bahan – bahan makanan diatas setelah ditetesi dengan betadine
tidak semua berubah menjadi warna ungu, ada yang tetap berwarna merah, atau merah pekat.
Karena tidak semua bahan makanan dalam sampel termasuk karbohidrat .
2) Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makanan yang mengandung
protein ?
Jawaban :Setelah ditetesi Betadine pada uji karbohidrat apabila hasilnya positif maka akan
ditandai dengan perubahan warna sampel dengan warna ungu atau biru biru
kehitaman yang merupakan larutan iodine atau yodium. Larutan iodine inilah yang
menyebabkan amilum yang merupakan salah satu bentuk dari karbohidrat yang akan berubah
warnanya menjadi biru kehitaman atau ungu. Jadi saat di tetesi betadine bahan makanan yang
mengandung amilum akan berubah menjadi warna ungu sedangkan jika bahan makanan tidak
ada karbohidrat maka tidak akan berubah warna menjadi ungu atau biru kehitaman.
Berdasarkan Uji yang dilakukan ada 4 bahan makanan yang termasuk sumber karbohidrat
yaitu daging ayam, tempe, dan putih telur rebus.
3) Perhatikan putih telur rebus, roti, clean tempe waktu dibakar. Identifikikasi bau yang
ditimbulkannya, jelaskan kira-kira bau apa dari masing-masing bahan makanan yang dibakar
tersebut.
Jawaban : Dari percobaan diatas didapatkan kesimpulan pisang, tahu putih, Apel, gula pasir,
biskuit, dan margarine tidak berubah warna. Sedangkan nasi, biskuit, tepung dan kentang
berubah warna menjadi biru kehitaman atau ungu
G. Pembahasan
Pada Percobaan Pengujian Uji karbohidrat ini menggunakan 10 sampel makanan yang diujikan
kandungan karbohidratnya. Pada uji karbohidrat ini menggunakan indicator media betadine.
Kemudian Dari 10 sampel makanan ditetesi betadine sebanyak 3 sampai 4 tetes betadine. Dari
uji sampel makanan yang ditetesi yaitu Pisang, Tahu putih, Nasi, Apel, Telur Putih Rebus, Gula

81
Pasir, Biskuit, Margarine, Tepung dan Kentang didapatkan 4 sampel yang hasilnya positif
mengandung karbohidrat yaitu Nasi, Telur Putih Rebus, Tepung dan Kentang.

H. Kesimpulan
1. Pada Pengujian Uji karbohidrat ini menggunakan 10 sampel makanan yang diujikan
kandungan karbohidratnya. Dari 10 sampel makanan didapatkan 4 sampel yang hasilnya
positif mengandung karbohidrat.
2. Cara kerja pengujian uji karbohidrat pada sampel makanan yaitu dengan ditetesi betadine
sebanyak 3 sampai 4 tetes betadine, kemudian di tunggu beberapa menit.
3. Makanan yang mengandung karbohidrat setelah ditetesi betadine maka akan berwarna ungu
atau biru kehitaman.
4. Indikator yang digunakan dalam praktikum uji karbohidrat ini menggunakan betadine.
I. Daftar Pusaka
Rumanta, M (2019).Pratikum IPA di SD.Jakarta:PT Prata Sejati Mandiri.

J. Kesulitan Yang Dialami : Saran dan Masukan


Kesulitan yang dialami pada saat melakukan percobaan tidak mengalami kesulitan

K. Foto Praktikum

82
83
2. Uji Lemak
A. Tujuan
Mengindentifikasi bahan makanan yang mengandung

B. Alat dan Bahan


1. Wortel
2. Seledri
3. Margarine
4. Jagung kering
5. Susu
6. Santan
7. Singkong Kering
8. Kemiri
9. Kacang tanag kering
10. Minyak goreng
11. Piring plastik
12. Sendok
13. Pipet 2 Buah
14. Kertas Coklat sampul buku ukuran 10x10 cm
15. Lampu senter
16. Lilin

C. Landasan Teori
Lemak merupakan senyawa yang terdiri dari unsur karbon, hydrogen, dan oksigen
dengan struktur yang berbeda dengan karbohidrat. Lemak dapat dijumpai pada berbagai jenis
bahan makanan seperti bahan makanan yang berasal dari hewan dan tumbuhan. Bahan makanan
yang mengandung lemak berasal dari hewan adalah daging, jeroan, susu, mentega dan lain-lain.
Sedangkan bahan makanan yang mengandung lemak dari tumbuhan adalah minyak goreng,
margarine, kacang tanah, kemiri dan lain-lain. Bahan makanan yang mengandung lemak jika
dipegang terasa licin dan jika ditempelkan pada kertas akan terlihat meninggalkan bekas noda
minyak pada kertas tersebut.

84
D. Prosedur Percobaan
1. Buatlah dua buah kertas sampul buku yang telah dipotong – potong dengan ukuran 10x10
cm.
2. Ambil pipet, isap air dengan pipet dan teteskan di atas salah satu kertas coklat.
3. Ambil pipet yang lain, isap minyak dengan pipet dan teteskan diatas kertas coklat yang
lainnya
4. Biarkan kedua kertas tersebut selama sekitar sepuluh menit. Sesudah itu periksa
keduanya dengan menghadap cahaya. Amati dan catat keadaan permukaan kertas
tersebut. Manakah kertas yang meninggalkan bekas ? Catatan: Gunakan hasil ini
sebgai pembanding untuk bahan yang mengandung minyak atau tidak.
5. Ambilah sepuluh kertas coklat yang sama seperti 1) Berikan nomor dan nama, jenis
bahan makanan yang diuji (1) Kemiri (2) Margarine (3) Seledri (4) Wortel (5) Biji
Jagung kering (6) Singkong kering (7) Kacang tanah kering (8) pepaya (9) Santan
(10) Susu.
6. Menghaluskan kemiri, usap-usap diatas kertas coklat kira-kira sepuluh menit dan bersihkan
sisa kemiri. Biarkan sekitar lima sampai sepuluh menit.
7. Sambil menunggu waktu, kerjakan hal serupa untuk kesembilan bahan makanan lain.
Cairkan margarine diatas sendok dengan menggunakan panas dari nyala lilin. Teteskan
margarine diatas kertas coklat. Biarkan sekitar sepuluh menit.
8. Usapkan Seledri diatas kertas coklat kira-kira sepuluh kali. Potonglah wortel dan usap-
usapkan diatas kertas coklat berulang kali. Usap-usapkan biji jagung kering diatas kertas
coklat berulang –ulang atau sebanyak sepuluh kali. Lakukan hal yang sama untuk singkong
kering dan kacang tanah kering. Potong-potong pepaya dan usap-usapkan diatas kertas
coklat sebanyak sepuluh kali. Teteskan air santan pada kertas coklat. Teteskan pula susu
pada kertas coklat yang terakhir. Biarkan kesepuluh kertas coklat ini selama sepuluh menit.
9. Setelah sepuluh menit, amati kertas coklat satu per satu. Pergunakanlah lampu atau senter
kearah bekas usapan dari bahan-bahan makanan yang diuji. Kertas manakah yang
meninggalkan bekas noda minyak ? Catatlah hasil pengamatan pada table dilembar kerja.

E. Hasil Pengamatan
Tabel 4.6
Hasil Pengamatan Uji Lemak

85
F. Jawaban Pertanyaan
1) Ketika diraba / diusap kemiri di bagian kertas sampul coklat terasa ada minyak dan ketika
diusap di tangan ada bekas minyak yang lengket ditangan. Sedangkan pada bahan seledri,
dan pepaya tidak ada bekas minyak dan saat di rasa ditangan hanya seperti bekas air dari
kandungan bahan seledri dan pepaya.
2) Ketika bekas usapan/tetesan tersebut di terangi di sorot lampu senter bahan makanan yang
positif mengandung lemak akan menghasilkan bekas minyak di bagian kertas sampul coklat.
Sedangkan bahan makanan yang negatif lemak akan menghasilkan noda biasa/kering/berair.
3) Dari 10 bahan makanan yang di uji, di dapatkan 4 bahan makanan yang mengandung lemak
yaitu : Kemiri, margarine, kacang tanah kering, dan minyak goreng.

G. Pembahasan

Pada Pengujian Uji Lemak ini menggunakan 11 sampel bahan makanan yang diujikan
kandungan Lemaknya, 11 bahan makanan tersebut yaitu Kemiri, margarine, wortel, seledri, biji
jagung kering, singkong kering, kacang tanah kering, pepaya santan, minyak goreng dan susu.
Sedangkan Pada uji lemak ini menggunakan indikator media kertas coklat sampul buku dengan
ukuran 10x10 cm. kemudian menggunakan Lampu senter, Lilin dan sendok sebagai alat untuk
menguji uji percobaan lemak.

Dari 11 sampel bahan makanan gosok-gosokan ke kertas sampul coklat selama kurang
lebih 5 sampai 10 menit di dapatkan ada 4 bahan makanan positif meninggalkan bekas noda
minyak di kertas coklat sampul buku berukuran 10x10 cm tersebut. 5 bahan makanan tersebut
adalah kemiri, margarine, kacang tanah kering, santan dan minyak goreng.

H. Kesimpulan
 Pada Pengujian Uji Lemak ini menggunakan 10 sampel bahan makanan yang diujikan
kandungan lemaknya. Dari 10 sampel makanan didapatkan 4 sampel yang hasilnya positif
mengandung lemak.
 Cara kerja pengujian uji lemak pada sampel makanan yaitu dengan digosok – gosokkan
bahan makanan tersebut ke kertas coklat sampul buku berukuran 10x10 cm tersebut. Setelah
di diamkan selamat 5 sampai 10 menit kemudian kertas tersebut di senter.
 Bahan makanan yang mengandung lemak ketika di senter terkena cahaya maka akan terlihat
ada minyak di bagian kertasnya. Hal ini menunjukkan adanya lemak pada bahan makanan
yang di uji. Indikator yang digunakan dalam praktikum uji lemak yakni dengan menggunakan
kertas coklat sampul buku ukuran 10x10 cm, kemudian menggunakan alat lampu senter, lilin
dan sendok.

I. Daftar Pusaka
Rumanta, M (2019).Pratikum IPA di SD.Jakarta:PT Prata Sejati Mandiri.
J. Kesulitan yang dialami : Saran dan Masukan
Kesulitan yang dialami pada saat melakukan percobaan tidak mengalami kesulitan.

K. Foto Praktikum

86
3. Uji Protein
A. Tujuan
Mengindentifikasi bahan makanan yang mengandung protein.

B. Alat dan Bahan


1) Kangkung
2) Susu
3) Tempe
4) Air
5) Roti
6) Tepung Terigu
7) Daging Ayam
8) Bulu Ayam
9) Telur Rebus bagian Putih
10) Gula Pasir
11) Piring
12) Sendok Makan
13) Pipet 2 Buah
14) Korek Api
15) Lilin
16) Jepitan Jemuran
17) Alas Lilin
18) Kertas Label
19) Cangkir Plastik

C. Landasan Teori
Protein merupakan zat yang penting untuk pertumbuhan, perkembangan dan
menggantikan sel-sel organ tubuh yang rusak. Untuk menguji bahan makanan mengandung
sumber protein maka bisa dilakukan dengan meneteskan larutan tembaga sulfat pada bahan
makanan akan diuji. Sebelum meneteskan bahan makanan dengan larutan sulfat, teteskan dulu
87
larutan air kapur sirih. Hal ini bertujuan agar makanan bisa berubah warna menjadi ungu setelah
diberi larutan tempaga sulfat. Semakin gelap warna ungu yang terlihat maka semakin tinggi
kadar protein yang terkandung dalam bahan makanan tersebut.

D. Prosedur Percobaan
1. Nyalakan lilin, dirikan diatas kertas gelas (piring kecil atau alas lainnya). Jepitlah bulu ayam
dengan penjepit jemuran. Kemudian bakarlah diatas nyala lilin. Amatilah dan jelaskan bau
yang ditimbulkannya. Gunakanlah bulu ayam yang terbakar ini sebagai kontrol.
2. Jepitlah satu persatu bahan yang akan diuji, kemudian bakarlah diatas nyala lilin. Bahan yang
diuji adalah seledri, kangkung, putih telur, roti, tempe, dan daging ayam. Amatilah bau yang
ditimbulkan. Manakah dari bahan yang dibakar tersebut baunya sama seperti bau bulu ayam
yang dibakar.
3. Buatlah kesimpulan, manakah bahan makanan yang mengandung protein berdasarkan uji
pembakaran

E. Hasil Pengamatan
Tabel 4.6
Hasil Pengamatan Uji Protein

F. Jawaban Pertanyaan
1. Apakah semua bahan makanan yang diuji menujukkan warna yang sama ?
Jawaban :Tidak Sama
2. Perhatikan putih telur rebus, roti, clean tempe waktu dibakar. Identifikikasi bau yang
ditimbulkannya, jelaskan kira-kira bau apa dari masing-masing bahan makanan yang
dibakar tersebut.
Jawaban : Putih Telur rebus, dan tempe saat dibakar menimbulkan bau anyir mirip dengan
bau bulu ayam yang di bakar hal ini dikarenakan putih telur rebus, dan tempe mengandung
protein sehingga saat di bakar menghasilkan bau anyir. Sedangkan roti saat di bakar
meninggalkan bekas bau gosong terbakar tanpa ada bau anyir.
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makanan yang mengandung
protein ?
Jawaban : Berdasarkan uji yang telah dilakukan ada 3 bahan makanan yang mengandung
protein yaitu daging ayam, tempe dan putih telur rebus.

88
G. Pembahasan

Pada Pengujian Uji Protein dapat diuji dengan cara membakar bahan yang akan diuji.
Bahan makanan yang mengandung protein jika di bakar dapat mengeluarkan bau yang kurang
enak. Contohnya kami menggunakan bau bulu ayam yang dibakar, bau tersebut menandakan
bahwa ada protein yang terbakar.

Awal Mula kami membakar bulu ayam, kemudian mengcium bau bulu ayam yang
dibakar. Setelah mendapatkan bau dari bulu ayam yang dibakar, kemudian kami mencocokkan
dengan bahan-bahan makanan yang sudah disediakan. Didapatkan hasil bahwa bulu ayam yang
dibakar menghasilkan aroma seperti anyir. Kemudian mencocokan dari kesemua bahan
makanan. Dari 8 sampel bahan uji protein: (Seledri, kangkung, daging ayam, tepung, tempe,
roti, Gula pasir, dan putih telur) didapatkan 3 sampel bahan makanan yang mengandung protein
yaitu daging ayam, tempe dan putih telur.

H. Kesimpulan
Dari Praktikum Uji Protein yang kami dapat, dapat kami simpulkan bahwa kita dapat
mengetahui apakah ada kandungan protein atau tidaknya suatu bahan makanan bisa kita coba
dengan cara membakarnya. Jika baunya anyir mirip seperti bau bulu ayam yang sudah di bakar
maka dapat disimpulkan bahwa bahan makanan itu mengandung protein .
I. Daftar Pusaka
Rumanta, M (2019).Pratikum IPA di SD.Jakarta:PT Prata Sejati Mandiri.
J. Kesulitan yang dialami : Saran dan Masukan
Kesulitan yang dialami pada saat melakukan percobaan tidak mengalami kesulitan.

K. Foto Praktikum

89
KEGIATAN PRAKTIKUM 3

1. Percernaan makanan

A. Tujuan
Dapat mengurutkan bagian bagian dari system pencernaan.

B. Alat dan Bahan


1) Gambar system pencernaan
2) Alat tulis
C. Landasan Teori
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak lurus suatu objek dimana dalam gerak ini
kecepatanya tetap atau tanpa percepatan, sehingga jarak yang ditempuh dalam gerak lurus
beraturan adalah kelajuan kali waktu. Suatu benda dikatakan melakukan gerak lurus beraturan
jika kecepatanya selalu konstan. Kecepatan konstan artinya besar kecepatan alias kelajuan dan
arah kecepatan selalu konstan. Karena besar kecepatan alias kelajuan dan arah kecepatan selalu
konstan maka bisa dikatakan bahwa benda bergerak pada lintasan lurus dengan kelajuan konstan.
Misalnya mobil bergerak lurus kearah timur dengan kelajuan konstan 10 m/s. Ini berarti mobil
bergerak lurus ke arah timur sejauh 10 meter setiap sekon. Karena kelajuanya konstan maka
setalah 2 sekon, mobil bergerak lurus kearah timur sejauh 20 meter , setelah 3 sekon mobil
bergerak lurus ke arah timur sejauh 30 meter dan seterusnya. Sehingga bisa dikatakan bahwa
arah kecepatan mobil = arah perpindahan mobil = arah gerak mobil.
Gerak lurus beraturan dapat dirumuskan sebagai berikut :
S = V . t , dimana S = jarak tempuh (m)
V = kecepatan (m/s)
t = waktu (m)

D. Prosedur Percobaan
1. Perhatikan gambara system pencernaan
90
2. Urutkan system pencernaan mulai dari mulut
3. Tulis bagian bagiannya pada lembar kerja
4. Simpukan apa yang dapat diambil dari percobaan ini

E. Hasil Pengamatan
Bagian Bagian utama saluran pencernaan pada manusia adalah:

Gambar
Sistem Pencernaan Manusia

F. Jawaban Pertanyaan
1. Sebutkan Bagian dari system pencernaan yang mengeluarkan enzim
Jawab: Mulut, lambung, usus halus
2. Enzim apasaja yangdihasilkan oleh organ tersebut
Jawab :
a Mulut : lipase lingual, amylase saliva, lisozim, haptocorrin
b Lambung : pepsin, Asam Klorida (HCL), factor intrinsic (IF), mucin, gastrin, lipase
lambung
c Usus halus : secretin, cholecystokinin (CCK), gastrin inhibitory peptide (GIP), motilin,
somastin
G. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa

1. Bagian Mulut

Mulut adalah bagian terdepan dari sistem pencernaan manusia. Mulut dianggap sebagai pintu
bagi makanan dan minuman yang telah konsumsi untuk masuk dan diteruskan kepada sistem
pencernaan selanjutnya. Bagian mulut terdapat beberapa bagian penting, diantaranya adalah
lidah.

91
Lidah berfungsi untuk merasakan makanan, serta memposisikan makanan agar mudah
dikunyah dan membantu makanan agar mudah ditelan. Kemudian gigi, bagian ini berfungsi
untuk mengunyah makanan yang dikonsumsi agar menjadi lebih halus dan lebih mudah dicerna.
Yang terakhir adalah ludah yang akan membantu Anda menelan makanan dengan lebih mudah
lagi dan juga berfungsi sebagai pelindung rongga mulut.

2. Bagian Kerongkongan (Esofagus)

Kerongkongan atau Esofagus berasal dari bahasa ilmiah. Kerongkongan merupakan lorong
yang akan dimasuki makanan yang selesai di kunyah dan telah diproses di dalam mulut.
Kegiatan ini terjadi diantara rongga mulut menuju lambung dan melalui proses pencernaan yang
selanjutnya

Gerakan peristaltic adalah gerakan yang membantu mendorong makanan yang sudah
dikunyah agar masuk ke dalam lambung secara perlahan-lahan. Berdasarkan penelitian makanan
akan melewati kerongkongan biasanya hanya terjadi dalam waktu 6 detik.

3. Bagian Lambung

Lambung atau dalam bahasa ilmiah disebut Ventrikulus. Lambung berbentuk seperti kantong
yang menggelembung dan letaknya pada bagian kiri dalam rongga di perut. Lambung secara
garis besar terdiri dari 3 bagian. Ia memiliki fungsi penting dalam sistem pencernaan salah
satunya adalah menghasilkan asam klorida yang akan membasmi semua mikroorganisme yang
ada pada makanan yang kita makan.

4. Bagian Usus Halus

Usus Halus memiliki beberapa bagian, diantaranya adalah usus dua belas jari, usus kosong
dan usus penyerapan. Ada banyak proses kimia yang terjadi pada usus halus, karena di dalam
usus halus juga memproduksi berbagai macam enzim yang dapat mengubah beberapa zat
makanan menjadi kandungan yang dibutuhkan tubuh agar lebih mudah diserap.

5. Bagian Usus Besar

Usus besar adalah tempat sisa makanan kemudian berada dan nantinya akan dibusukkan
menggunakan bakteri Escherichia coli sehingga bisa menjadi kotoran (feses) yang kemudian
akan dibuang melalui anus.

6. Rektum dan Anus

Rektum adalah bagian paling ujung dari usus besar. Rektum inilah yang disebut sebagai jalur
yang akan dilalui kotoran menuju ke tempat pembuangan terakhirnya yaitu anus. Pada saat
kotoran memasuki rektum maka itu berarti tempat penyimpanan kotoran yang berada di atasnya
sudah penuh dan pada saat itulah seseorang akan merasakan sakit perut serta keinginan untuk
buang air besar. Sedangkan anus seperti yang kita semua ketahui merupakan lubang dimana
kotoran akan dikeluarkan dari dalam tubuh untuk dibuang.

H. Kesimpulan
92
Sistem pencernaan manusia adalah sebuah sistem penting yang membantu manusia dalam
mencerna makanan dan minuman yang dikonsumsinya menjadi zat yang lebih mudah dicerna
oleh tubuh dan diambil berbagai kandungan penting di dalamnya yang bermanfaat untuk organ
dalam dan bagian tubuh secara keseluruhan.

Hal ini terjadi karena adanya proses perubahan makanan dan penyerapan sari makanan yang
berupa nutrisi- nutrisi yang dibutuhkan tubuh dengan bantuan enzim yang memcah molekul
makanan kompleks menjadi sederhana sehingga mudah dicerna tubuh.

Sistem Pencernaan Manusia dimulai dari Proses memasukan makanan ke dalam mulut (Injesti),
Proses mengubah makanan menjadi kecil dan lembut (dikunyah) oleh gigi (Pencernaan
mekanik), Proses mengubah molekul makanan kompleks menjadi sederehana oleh enzim, asam,
‘bile’ dan air (Pencernaan Kimiawi). Penyerapan Nutrisi dan Pembuangan Kotoran (Proses
Penyingkiran).

I. Daftar Pusaka
Rumanta, M (2019).Pratikum IPA di SD.Jakarta:PT Prata Sejati Mandiri.

J. Kesulitan Yang Dialami : Saran dan Masukan


Tidak ada kesulitan yang dialami

93
PRAKTIKUM MODUL 4
KEGIATAN PRAKTIKUM 1

1. Gaya Listrik Statis

A. Tujuan
Untuk mengetahui dan membuktikan adanya gaya listrik statis

B. Alat dan Bahan


a. Sisir Plastik
b. Rambut seseorang yang agak tebal dan kering.
c. Potongan-potongan kertas kecil

C. Landasan Teori
Ada 2 jenis muatan listrik yaitu : muatan listrik positif dan muatan listrik negatif.
Kekekalan muatan listrik menyatakan bahwa jika sejumlah muatan listrik gengan jenis
tertentu dihasilkan dalam suatu proses maka sejumlah listrik bermuatan lawan jenisnya
dihasilkan, sehingga jumlah muatan neto suatu sistem terisolasi adalah nol.
Teori listrik dibagi menjadi 2 yaitu : listrik statis dan listrik dinamis. Listrik statis
adalah listrik yang tidak mengalir atau listrik yang muatan-muatan listriknya berada
dalam keadaan diam. Listrik statis merupakan bentuk listruk yang dihasilkan bila
beebrapa benda digosokkan satu sama lain. Sedabgkan listrik dinamis adalah muatan-
muatan arus listrik yang bergerak dan menghasilkan arus listrik. Peristiwa ini terjadi
proses pemberian muatan secara induksi (digosokkan) kepada isolator.

D. Prosedur Percobaan
1) Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk.
2) Sisirlah rambut kering yang agak tebal dengan sisir plastik.
3) Kemudian dekatkan sisir plastik itu ke potongan-potongan kertas kecil.
4) Amati apa yang terjadi.

E. Hasil Pengamatan

Tabel 4.5
Pengamatan Gaya Listrik Statis

94
No Keadaan Sisir Keadaan Kertas

1. Netral sebelum digosok Diam tak bergerak


rambut

2. Sesudah digosok ke Bergerak/tertarik ke arah


rambut penggaris

F. Jawaban Pertanyaan
1. Pada kegiatan A, gaya apakah yang menyebabkan potongan kertas tertarik oleh sisir plastik
yang digosokkan dengan rambut kering..
Jawab: Gaya Listrik Statis

G. Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan dapat diketahui bahwa adanya gaya listrik statis, maka kita
melakukan percobaan dengan sisir plastik, rambut kering dan agak tebal dan potongan-potongan
kertas. Setelah digosokkan pada rambut dan kita dekatkan pada potongan-potonga kertas, maka
yang terjadi adalah potongan-potongan kertas akan tertarik ke arah sisir plastik tersebut. Hal ini
disebabkan karena sisir plastik sudah mengandung/bermuatan gaya kelistrikan. Adanya gaya
kelistrikan inilah yang mebuat benda plastik dapat menarik potongan- potongan kertas atau
benda-benda kecil lainnya. Akan tetapi tarikan tersebut hanya berlangsung sementara (sebentar),
hal ini terjadi karena benda plastik menjadi tidak bermuatan listrik lagi.

H. Kesimpulan
Sisir plastik setelah digunakan untuk menyisir rambut kering, lalu didekatkan pada potongan-
potongan kertas kecil-kecil, maka kertas tersebut akan tertarik dan menempel pada sisir. Hal ini
terjadi karena gesekan sisir dengan rambut mampu menghasilkan gaya listrik statis. Gaya listrik
statis inilah yang menyebabkan potongan-potongan kerta kecil tertarik dan menempel pada
kertas.

I. Daftar Pusaka
Rumanta, M (2019).Pratikum IPA di SD.Jakarta:PT Prata Sejati Mandiri.

J. Kesulitan Yang Dialami : Saran dan Masukan


Dalam kegiatan ini kami tidak mengalami kesulitan

K. Foto Praktikum

95
Foto pada saat percobaan

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa potongan-potongan kecil kertas tertarik kearah sisir
setelah sisir digosokkan ke rambut yang kering. Hal ini di sebabkan karena sisir telah
bermuatab gaya kelistrikan.

2. Gaya Mgnet

L. Tujuan
a. Untuk mengetahui bahwa magnet dapat menarik benda-benda tertentu.
b. Untuk mengetahiu jenis-jenis benda yang dapat ditarik magnet.

M. Alat dan Bahan


a. Magnet batang
b. Jarum jahit
c. Alumunium
d. Seng
e. Sutas benang jahit
f. Potongan plastik
96
g. Potongan kertas
h. Statif
i. Isolasi plastik

N. Landasan Teori
Magnet berasal dari kata “magnesia” yang artinya nama sebuah daerah kecil di Asia.
Dahulu di tempat itulah orang pertama kami menemukan batu yang mampu menarik
besi. Batu itu kemudian di namakan magnet. Magnet tersebut tergolong magnet alam.
Setelah manusia menguasai teknologi, maka dibuat magnet buatan. Berbagai benda dapat
ditarik pleh magnet tersebut. Tetapi hanya benda-benda tertentu yang mampu tertarik
oleh magnet.
Magnet dapat menarik benda-benda yang terbuat dari logam tertentu, seperti besi,
nikel, dan kobalt. Sedangkan benda lain tidak dapat tertarik olehmagnet karena tidak
mengandung salah satu logam tersebut.

O. Prosedur Percobaan
1. Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk.
2. Dekatkan magnet batang dengan bahan yang tersedia tetapi tidak sampai bersentuan
seperti gambar 4.2.
3. Amati apa yang terjadi.

4. Masukkan data dalam tabel pengamatan.

P. Hasil Pengamatan

Tabel 4.5

Hasil Pengamatan Gaya magnet

No Magnet Bahan Tertarik/Tak


tertarik
1 Magnet Jarum jahit Tertarik
2 Magnet Alumunium Tidak Tertarik
3 Magnet Seng Tertarik
4 Magnet Benang Jahit Tidak Tertarik
5 Magnet Plastik Tidak Tertarik
6 Magnet Kertas Tidak Tertarik

97
Q. Jawaban Pertanyaan
1. Pada percobaan B, mengapa benda-benda logam yang kecil dapat tertarik oleh magnet batang
? Jawab : Karena benda-benda kecil tersebut mengandung sifat magnetis, sehingga jika
didekatkan dengan magnet batang, makan akan tertarik mendekati magnet batang.

R. Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan dapat mengetahui bahan-bahan apa saja yang
bisa/tidak tertarik oleh magnet, maka kita lakukan percobaan seperti diatas. Hasil dari
data pengamatan tersebut dapat kita ketahui bahwa jarum jahit dan seng yang tertarik
oleh magnet. Sedangkan alumunium, benang jahit, plastik, dan kertas tidak tertarik oleh
magnet. Jarum jahit dan seng tertarik mendekati magnet yang kita dekatkan.

S. Kesimpulan

Dari percobaan dapat diketahui hasilnya, maka dapat kita simpulkan bahwa magnet dapat
menarik benda-benda tertentu yang terbuat dari besi,

nikel, dan kobalt yang disebut dengan benda magnetik. Sedangkan benda-benda yang lain tidak
tertarik oleh magnet disebut dengan benda nonmagnetic

T. Daftar Pusaka
Rumanta, M (2019).Pratikum IPA di SD.Jakarta:PT Prata Sejati Mandiri.

U. Kesulitan Yang Dialami : Saran dan Masukan


Dalam kegiatan ini kami tidak mengalami kesulitan

V. Foto Praktikum

98
Benang dan Jarum Jahit

99
Foto pada saat percoban

Dapat dilihat pada percobaan bahwa ada benda yang dapat tertarik oleh magnet
dan benda yang tidak tertarik oleh magnet. Benda yang tertarik oleh magnet
yaitu jarum jahit dan seng. Sedangkan benda yang tidak tertarik oleh magnet
adalah alumuniun, benang jahit dan, plastik dan kertas.

3. Gaya Gesek

A. Tujuan
Untuk mengetahu adanya gaya gesek suatu benda (balok).

B. Alat dan Bahan


a. Kereta
b. Neraca pegas 2 buah
c. Balok Kayu 5 x 5 x 10 cm (Atau benda lainnya)

C. Landasan Teori
Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah cenderung
benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan. Benda-
benda yang dimaksud disini tidak harus berbentu padat, melainkan dapat pula berbentuk
cair ataupun gas. Gaya gesek antara dua buah benda padat misalnya adalah gaya gesek
statis atau kinestis, sedangkan gaya antara benda padat dan cair serta gas adalah gaya
stokes

D. Prosedur Percobaan
a. Letakkan sebuah balok kayu di atas meja kayu.
b. Kaikan ujung neraca pegas pada balok.
100
c. Tariklah neraca pegas ke kanan perlahan-lahan dan catat penunjukkan pada skala
neraca pegas (saat balok mulai bergerak).
d. Ulangi langkah di atas dengan mengganti alas menggunakan sisi yang berbeda. Catatlah
perbedaan gaya yang ditunjukkan skala neraca pegas

E. Hasil Pengamatan

Tabel 4.5

Hasil Pengamatan Gaya Gesek

No Keadaan Balok Penunjukkan Neraca Pegas (Newton)


1 Sebelum bergerak 0
2 Saat bergerak 0,3
F.
3 Sesudah bergerak 0,1
Jawaban Pertanyaan
1. Pada percobaan C, kenapa balok kayu diatas meja hanya dapat ditarik oleh gaya tertentu?
Jawab : Balok diatas meja hanya dapat ditarik dengan gaya gesek karena semakin besar/luas
benda bergesekkan semakin besar pula gaya gesek yang ditimpulkan beratri gerak benda
semakin terhambat.
G. Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan dapat mengetahui pada saat balok kayu ditarik oleh
neraca pegas dengan gaya yang kecil, balok kayu belum bergerak karena adanya gaya
gesek antara kubus dan permukaan meja yang melawan gaya tarik. Pada saat kami
membandingkan, lebih mudah mana menarik balok kayu yang permukaannya kasar
atau yang permukaannya halus, ternyata balok kayu yang permukaanya kasar lebih
mudah ditarik dari pada balok kayu yang permukaanya halus.

H. Kesimpulan
Dari percobaan dapat kita simpulkan bahwa
1) Gaya gesek terdapat pada dua benda yang saling bersentuhan.

2) Gaya gesek memiliki arah berlawanan arah gerak benda.

3) Gaya gesek makin besr jika permukaan benda yang bersentuhan kasar dan gaya
gesek berkurang jika permukaan benda yang bersentuhan licin
I. Daftar Pusaka
Rumanta, M (2019).Pratikum IPA di SD.Jakarta:PT Prata Sejati Mandiri.

J. Kesulitan Yang Dialami : Saran dan Masukan


Dalam kegiatan ini kami tidak mengalami kesulitan
101
K. Foto Praktikum

Foto saat dilakukan percobaan

Dari percobaan diatas dapat dilihat bahwa gaya gesek terjadi antara dua
benda yang bersentuhan ada seperti pada gambar ada balok dan meja , Gaya
gesek besar jika permukaan bendanya kasar, gaya gesek memiliki arah
berlawanan dengan benda.

4. Gaya Pegas

A. Tujuan
Untuk mengetahui adanya gaya pegas.

102
B. Alat dan Bahan
1) Karet gelang.
2) Penggaris
3) Beban 50 gr
4) Statif

C. Landasan Teori
Sebuah benda diregangkan oleh gaya, maka panjang benda akan bertambah. Panjang
atau pendeknya pertambahan panjang benda tergantung pada elastisitas bahan dari benda
tersebut dan juga gaya yang diberikannya. Apabila benda masih dalam keadaan elastis
(batas elastisitanya belum dilampau). Berdasarkan hukum Hooke pertambahan panjang
(Ax) sebanding dengan besar gaya F yang meregangkan benda. Asas ini berlaku juga
bagi pegas heliks, selama batas elastisitas pegas tidak melampaui.
Gaya yang bekerja pada sebuah pegas dihilangkan, pegas tersebut akan kembali pada
keadaan semula. Gaya pegas memiliki sifat elastis pegas tersebut ada batasnya dan besar
gaya pegas sebanding dengan pertambahan panjang pegas. Dari penelitian yang
dilakukan, didapatkan bahwa besar gaya pegas pemulih sebanding dengan pertambahan
panjang pegas.

D. Prosedur Percobaan
a. Ambil seutas karet gelang, gantungkan salah satu ujungnya pada statif.
b. Gantungkan pula sebuah beban pada ujung karet yang satu lagi.
c. Tariklah beban ke bawah, kemudian lepaskan. Amati apa yang terjadi.

E. Hasil Pengamatan
Dari hasil peercobaan yang didapat adalah karet gelang yang diberikan beban bila
ditarik ke bawah selama beberapa kali akan bergerak kembali ke atas. Hal ini disebabkan
oleh kelenturan dan gaya yang ada pada karet gelang yang menimbulkan gaya pegas

F. Jawaban Pertanyaan
1) Pada percobaan D, apa yang menyebabkan benda yang tergantung pada karet gelang apabila
ditarik ke bawah akan kembali ke atas ?
Jawab : Karena adanya gaya pegas pada benda elastis yaitu karet gelang.

G. Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan gaya yang terjadi adalah gaya pegas, karena karet
gelang tersebut kembali ke bentu semula (karet gelang merupakan benda yang elastis).
Bila suatu benda di kenai sebuah gaya dan kemudian gaya tersebut di hilangkan, maka
benda akan kembali semula, berarti benda itu adalah benda elastis. Namun pada
umumnya benda bila dikenai gaya tidak dapat dikembalikan kebentuk semula walaupun
gaya yang bekerja suda hilang. Benda seperti ini disebut benda plastis. Jadi, benda
elastis yang kembali ke bentuk semula mempunyai gaya pegas sedangkan benda platis
tidak mempunyai gaya pegas.

103
H. Kesimpulan

Dari percobaan dapat diketahui bahwa benda yang digantung pada karet gelang bila ditarik
kebawah keatas adalah karena gaya pegas. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan,
ternyata semakin besra gaya yang bekerja pada suaru pegas, maka semakin besar pula
pertambahan panjangnya. Hal ini juga dipengaruhi oleh besarnya massa benda yang
mempengaruhi besarnya gaya tarik pegas. Dimana gaya tarik berbanding lurus dengan massa
benda. Besarnya konstanta pegas tergantung dari pada jenis pegas yang bekerja.

Karet gelang yang diberi beban bila ditarik ke bawah selama beberapa kali lalu ke kanan dan
ke kiri. Hal ini ini disebabkan oleh kelenturan dari gaya dorong yang ada pada karet gelang yang
menimbulkan gaya pegas

nikel, dan kobalt yang disebut dengan benda magnetik. Sedangkan benda-benda yang lain tidak
tertarik oleh magnet disebut dengan benda nonmagnetic

I. Daftar Pusaka
Rumanta, M (2019).Pratikum IPA di SD.Jakarta:PT Prata Sejati Mandiri.

J. Kesulitan Yang Dialami : Saran dan Masukan


Dalam kegiatan ini kami tidak mengalami kesulitan

K. Foto Praktikum

104
Foto pada saat percoban

Dapat dilihat bahwa karet gelang yang di beri beban dan didanting pada statif
ketika di tarik maka karet gelang akan bentu semula. Disini dapat dilihat karek
gelang memiliki gaya pegas yang merupakan benda elastis.

5. Gaya Berat

A. Tujuan
Untuk mengetahui adanya gaya berat pada

B. Alat dan Bahan


1) Kater gelang
2) Penggaris
3) Beban (beban bermasa 50 gr, 100 gr, 150 gr, 200 gr, 250 gr

C. Landasan Teori
Gaya berat (gaya gravitasi) adalah suatu gaya yang bersifat menarik suatu benda
menuju benda lain. Segala benda dapat jatuh ke bumi karena bumi menarik benda
tersebut. Gaya tari bumi dinamakan gaya gravitasi bumi. Benda jatuh bebas disebabkan
oleh gaya gravitas bumi.

D. Prosedur Percobaan
a. Ambil seutas karet gelang, hantungkan salah satu ujungnya pada statif.
b. Ukur panjang karet gelang mula-mula.
c. Gantungkan pula sebuah beban pada ujung karet yang satu lagi.
d. Ukur panjang karet gelang sekarang.
e. Ulangi mengukuran panjang karet gelang setiap penggantian beban yang lebih besar (5
macam beban).
f. Tuliskan hasil pengukuran anda pada

E. Hasil Pengamatan
105
Tabel 4.5

Hasil Pengamatan Gaya Berat

No Massa Beban (gr) Panjang Karet Gelang (cm)


1 50 8
2 100 10
3 150 14
4 200 17
5 250 24,5

F. Jawaban Pertanyaan
1. Pada percobaan E, mengapa panjang karet gelang bertambah sesuai dengan bertambahnya
beba yang digantungkan ?
Jawab : Karena semakin besar/berat benda, maka gaya gravitasinya juga semakin besar.
Sehingga semakin besar gaya gravitasi buminya, maka gaya tarik bumi juga semakin besar
yang menyebabkan panjang karet semakin panjang.
G. Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan dapat mengetahui semakin berat benda yang kita
gantungkan, maka semakin panjang karet gelangnya. Semua itu disebabkan karena
gaya gravitasi yang terdapat pada benda yersebut juga semakin besar, jika beban yang
digantungkan juga besar.

H. Kesimpulan
Dari percobaan dapat kita simpulkan bahwa semakin berat beban yang diterima maka karet
gelang akan semakin memanjang dikarenakan adanya gaya berat (gaya gravitasi). Setiap benda
mempunyai gaya berat (gravitasi). Besar gaya gravitasinya tergantung berat beban tersebut.

I. Daftar Pusaka
Rumanta, M (2019).Pratikum IPA di SD.Jakarta:PT Prata Sejati Mandiri.

J. Kesulitan Yang Dialami : Saran dan Masukan


Dalam kegiatan ini kami tidak mengalami kesulitan

K. Foto Praktikum

106
Foto saat dilakukan percobaan

Dari percobaan diatas dapat dilihat bahwa bahwa ada 5 (lima) percobaan
dengan berat beban yang berbeda-beda. Semakin berat beban yang digantung
maka akan semakin panjang karet gelangnya. Semua itu disebabkan adanya
gaya berat atau gaya gravitasi.

107
6. Perpaduan Gaya

A. Tujuan
Untuk mengetahui perpaduan gaya

B. Alat dan Bahan


1) Kereta
2) Neraca pegas 2 buah

C. Landasan Teori
Perpaduan gaya adalah macam-macam gay yang terdapat dalam suatu percobaan
tertentu. Pengalaman sehari-hari menunjukkan bahwa gaya yang dilakukan pada suatu
benda dilakukan oleh benda lain. Berdasarkan hukuk newton dinyatakan “ Bilamana
suatu benda melakukan gaya pada benda lain, benda kedua melakukan gaya yang sama
tetapi berlawanan arah berhadap benda yang pertama.

D. Prosedur Percobaan

Istilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk!

a. Ambillah semuah balok kayo yang cukup ringan dan dua buah neraca pegas yang
sama.

b. Hubungkan ke dua ujung balok masing-masing dengan neraca pegas dengan


keadaan.

c. Catatlah besar gaya pada masing-masing neraca pegas.

E. Hasil Pengamatan

Tabel 4.5

Hasil Pengamatan Perpaduaan Gaya

No Penunjukkan Besar Gaya Oleh Neraca Pegas


1 Newton 2 Newton
1 0,3 1,5
2 0,5 1,0
3 0,7 0,7
4 1,0 1,0

108
5 1,5 1,5

F. Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan perpaduan gaya diketahui apabila dua gaya telah
dikerjakan pada benda, namun benda tetap diam, maka resultan dua gaya yang berkerja
pada balik tersebut adalah nol. Hal ini terjafi karena dua gaya bekerja saling
berlawanan, sehingga arah benda berada dalam keadaan seimbang

G. Kesimpulan
Dari percobaan dapat kita simpulkan bahwa perpaduan gaya adalah Perpaduan dua gaya yang
berbeda dalam suatu kejadian, perpaduan gaya ini bisa terjadi apabila salah satu gaya
dipengaruhi jenis gaya yang berbeda, misal dalam elastisitas terdapat modulus yang salah satu
rumusnya ada F yang berarti gaya mewton, maka gaya pegas dipengaruhi gaya gravitasi
newtown.

H. Daftar Pusaka
Rumanta, M (2019).Pratikum IPA di SD.Jakarta:PT Prata Sejati Mandiri.

I. Kesulitan Yang Dialami : Saran dan Masukan


Dalam kegiatan ini kami tidak mengalami kesulitan

J. Foto Praktikum

109
Foto saat dilakukan percobaan

Dari percobaan diatas dapat dilihat bahwa terdapat perpaduan gaya dalam satu
kejadiaan dimana ketika kami melakukan 5 kali percobaaan , kami
mendapatkan newton pada neraca pegas yang berbeda-beda.

KEGIATAN PRAKTIKUM 2

1. Gerak Lurus Berubah

A. Tujuan
Mengetahui gerak lurus beraturan (GLB)

B. Alat dan Bahan


3) Kartrol gantung
4) Stop watch
5) Penggaris
6) Beban gantung 100 gr (2 buah)
7) Statif dan klem
8) Benang Kasur
9) Plastisin
10) Beban Tambahan
110
C. Landasan Teori
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak lurus suatu objek dimana dalam gerak ini
kecepatanya tetap atau tanpa percepatan, sehingga jarak yang ditempuh dalam gerak lurus
beraturan adalah kelajuan kali waktu. Suatu benda dikatakan melakukan gerak lurus beraturan
jika kecepatanya selalu konstan. Kecepatan konstan artinya besar kecepatan alias kelajuan dan
arah kecepatan selalu konstan. Karena besar kecepatan alias kelajuan dan arah kecepatan selalu
konstan maka bisa dikatakan bahwa benda bergerak pada lintasan lurus dengan kelajuan konstan.
Misalnya mobil bergerak lurus kearah timur dengan kelajuan konstan 10 m/s. Ini berarti mobil
bergerak lurus ke arah timur sejauh 10 meter setiap sekon. Karena kelajuanya konstan maka
setalah 2 sekon, mobil bergerak lurus kearah timur sejauh 20 meter , setelah 3 sekon mobil
bergerak lurus ke arah timur sejauh 30 meter dan seterusnya. Sehingga bisa dikatakan bahwa
arah kecepatan mobil = arah perpindahan mobil = arah gerak mobil.
Gerak lurus beraturan dapat dirumuskan sebagai berikut :
S = V . t , dimana S = jarak tempuh (m)
V = kecepatan (m/s)
t = waktu (m)

D. Prosedur Percobaan
E. Gerak lurus beraturan (GLB)
1) Rakitlah alat dan bahan.
2) Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila M1 turun dan M2 naik.
3) Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik A.
4) Ukur panjang BC.
5) Biarkan sistem bergerah m + M1 turun dan M2 naik. Ctat waktu yang diperlukan M1
untuk bergerak dari B ke C.
6) Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-beda (tinggi A tetap, B
tetap, C berubah.
7) Catat datanya pada tabel 4.5

F. Hasil Pengamatan

Tabel 4.5
Pengamatan Gerak Lurus Beraturan

No Jarak BC s (m) Waktu t (sek)

1. 0,08 0,30

2. 0,10 0,32

3. 0,12 0,35

4. 0,14 0,38

111
5. 0,16 0,42

G. Jawaban Pertanyaan
a. Buatlah grafik hubungan antara jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data percobaan
GLB (S sumbu vertikal dan t sumbu horizontal) ?
Jawab

GERAK LURUS BERATURAN (GLB)


0.18
0.16
0.14
0.12
JARAK (m)

0.1
0.08
0.06
0.04
0.02
0
0.29 0.31 0.33 0.35 0.37 0.39 0.41 0.43
Waktu (sekon)

b. Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik di atas ?


Jawab :

 Percobaan 1
S
V =
t
0,08
V=
0,3
V = 0,26 m/s
 Percobaan 2
S
V =
t
0,10
V=
0,32
V = 0,31 m/s
 Percobaan 3
S
V =
t
0,12
V=
0,35
V = 0,34 m/s
 Percobaan 4
S
V =
t
0,14
V=
0,38
112
V = 0,36 m/s

 Percobaan 5
S
V =
t
0,16
V=
0,42
V = 0,38 m/s

c. Buatlah kesimpulannya?
Jawab : Gerak lurus beraturan GLB adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis
lurus dengan kecepatan tetap atau konstan dengan beban yang sama beratnya, semakin dekat
jaraknya, semakin cepat pula waktu yang diperlukan.

H. Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan dapat diketahui bahwa dengan beban yang sama beratnya
semakin dekat jaraknya, semakin cepat pula waktu yang diperlukan. Begitupun sebaliknya
semakin jauh jaraknya maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk bergerak.

Dengan menggunakan beban gantung (M) 2 buah masing-masing 100 gr, beban tambahan
(m) dan untuk jarak ditentukan bahwa titik A tetap, B tetap, C berubah dilakukan percobaan
sebanyak 5 kali yaitu :

1) Jika jarak BC 0,8 m, diperoleh waktu tempuh 0,30 sek dengan kecepatan 0,26 m/s.
2) Jika jarak BC 0,10 m, diperoleh waktu tempuh 0,32 sek dengan kecepatan 0,31 m/s
3) Jika jarak BC 0,12 m, diperoleh waktu tempuh 0,35 sek dengan kecepatan 0,34 m/s
4) Jika jarak BC 0,14 m, diperoleh waktu tempuh 0,38 sek dengan kecepatan 0,36 m/s
5) Jika jarak BC 0,16 m, diperoleh waktu tempuh 0,42 sek dengan kecepatan 0,38 m/s

I. Kesimpulan
Gerak lurus beraturan (GLB) merupakan gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis
lurus dengan kecepatan tetap atau konstan dengan beban yang sama beratnya, semakin dekat
jaraknya, semakin cepat pula waktu yang diperlukan. Perbandingan antara jarak dan waktu suatu
benda untuk bergerak lurus beraturan (GLB) adalah berbanding lurus sedangkan kecepatan yang
digunakan adalah konstan.

J. Daftar Pusaka
Rumanta, M (2019).Pratikum IPA di SD.Jakarta:PT Prata Sejati Mandiri.

K. Kesulitan Yang Dialami : Saran dan Masukan

113
Kesulitan yang dialami pada saat melakukan percobaan peneliti kesulitan saat akan menghitung
waktu yang dibutuhkan karena kecepatannya jatuh benda yang terlalu cepat. Sehingga
menimbulkan data yang dihasilkan sedikit melenceng dari teori. Dan saat melakukan percobaan
sering kali beban dan tali terjatuh dari katrol gantung.

Saran dan Masukan

a) Ketika melakukan perhitungan waktu dengan stopwach bisa dilakukan beberapa orang sehingga
dapat data yang lebih akurat.
b) Ketika percobaan harus benar-benar memastikan alat yang digunakan sudah layak pakai dan siap
digunakan

L. Foto Praktikum

KATROL GANTUNG STOPWATCH

PENGGARIS BEBAN

114
STATIF DAN KLE BENANG KASUR

PLASTISIN
BEBAN TAMBAHAN

Menyiapkan alat dan bahan yang Menentukan jarak AB dan BC


diperlukan dan merakit alat dan bahan
sesuai prosedut percobaan.

115
Mencatat waktu yang diperlukan
Membiarkan sistem bergerak m+M1 dan
M1 untuk bergerak dari B ke C
M2 naik

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)


A. Tujuan

Mengetahui gerak lurus berubah beraturan (GLBB)


B. Alat dan Bahan
1. Kartrol gantung
2. Stop watch
3. Penggaris
4. Beban gantung 100 gr (2 buah)
5. Statif dan klem
6. Benang Kasur
7. Plastisin
8. Beban Tambahan

C. Landasan Teori
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus
dengan percepatan linear tetap dengan kecepatan (percepatan positif), maka kecepatan semakin
lama sekali cepat yang disebut dengan GLBB dipercepat. Sebaliknya apabila percepatan
berlawanan arah maka kecepatannya semakin lama semakin lambat dan akhirnya berhenti. Hal
tersebut dinamakan GLBB diperlambat.
Besaran-besaran yang terdapat pada GLBB adalah
Vt = V0 + a . t
Vt² = V0² + 2 a S
S = V0t + ½ at²

116
V = ds
dt

a = dv = konstan
dt

Dimana :
Vt = Kecepatan sesaat benda ( m/s )
V0 = Kecepatan awal benda ( m/s )
S = Jarak yang ditempuh benda ( m )
a = Percepatan benda ( m/s )

D. Prosedur Percobaan
1. Gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
a) Susun alat seperti pada gambar 4.9.
b) Tentukan dan ukur jarak AB dan BC (usahakan AB > BC)
c) Biarkan sistem bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik, usahakan agar beban tambahan m
tertinggal di ring pembatas B.
d) Ukur waktu yang dibutuhkan (M1 + m) dari A ke B (tᴀᴃ) dan M1 untuk bergerak dari B ke
C (tᴃᴄ).
e) Lakukan percobaan sampai 5 x dengan jarak AB (titik A tetap, C tetap, B berubah) dan catat
datanya pada tabel 4.6.

E. Hasil Pengamatan
Tabel 4.6
Pengamatan Gerak Lurus Berubah Beraturan

No Bebas (gr) Sᴀᴃ (cm) tᴀᴃ (sek) Sᴀᴃ (cm) tᴃᴄ (sek)

1. 110 25 0,47 3 0,20

2. 110 23 0,45 5 0,23

3. 110 21 0,42 7 0,28

4. 110 19 0,40 9 0,32

5. 110 17 0,39 11 0,36

F. Jawaban Pertanyaan
1) Buatlah grafik hubungan antara jarak AB (Sᴀᴃ) sebagai fungsi waktu (tᴀᴃ) pada percobaan
GLBB?
Jawab :

117
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
27

25

23
SAB ( cm)

21

19

17

15
0.38 0.39 0.4 0.41 0.42 0.43 0.44 0.45 0.46 0.47 0.48
tAB ( Sekon)

2) Hitunglah percepatan benda berdasarkan grafik di atas?


Jawab :
Percobaan 1  • Percobaan 2
S S
V= V=
t t
0,25 0,23
V= V=
0,47 0,45

V = 0,53 m/s V = 0,51 m/s


Vt = Vo + a . t Vt = Vo + a . t
0,53 = 0 + a . 0,47 0,51 = 0 + a . 0,45
0,53 0,51
a = a =
0,47 0,45

a = 1,12 m/s2 a = 1,13 m/s2


Percobaan 3  Percobaan 4 
S S
V= V=
t t
0,21 0,19
V= V=
0,42 0,40

V = 0,5 m/s V = 0,47 m/s


Vt = Vo + a . t Vt = Vo + a . t
0,5 = 0 + a . 0,42 0,47 = 0 + a . 0,40

118
0,5 0,47
a = a =
0,42 0,40

a = 1,19 m/s2 a = 1,17 m/s2


Percobaan 5
S
V=
t
0,17
V=
0,39

V = 0,44 m/s
Vt = Vo + a . t
0,44 = 0 + a . 0,39
0,44
a =
0,39

a = 1,128 m/s2

3) Buatlah kesimpulannya?
Jawab ; Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada arah mendatar
dengan kecepatan yang berubah setiap saat, ini dikarenakan adanya percepatan yang tetap.
Dengan kata lain benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan
kecepatan awal akan berubah kecepatanyakarena ada percepatan (a=t) atau perlambatan (a=
-)

Jadi, ciri GLBB adalah dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah, semakin lama
semakin cepat/lambat. Sehingga gerakan benda dari waktu ke waktu mengalami
percepatan/perlambatan. Untuk nilai percepatan positif (+) maka dikatakan dengan gerakan
mengalami percepatan

4) Jelaskan perbedaan grafik itu dengan grafik pada percobaan GLB (S fungsi t) ?
Jawab : Perbedaan grafik GLB dengan grafik GLBB. Grafik GLB berupa grafik lurus,
karena kecepatan suatu benda yang yang bergerak lurus adalah tetap bila dalam selang
waktu jarak tempuh dan arahnya sama. Sedangkan grafik GLBB berupa garis lurus tetapi
berubah-ubah, dikarenakan mengalami percepatan yang tetap/konstan.

G. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) dapat diketahui
bahwa benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akan
berubah kecepatanya karena ada bepercepatan. Dengan menggunakan beban gantung (M) 2
buah masing-masing 100 gr, beban tambahan (m) dan untuk jarak ditentukan bahwa titik A
tetap, B berubah, C tetap dilakukan percobaan sebanyak 5 kali yaitu :
119
1) Beban awal (M1 + m) = 110 gr dengan jarak AB = 25 cm diperoleh waktu tempuh 0,47 sek.
Setelah melewati ring pembatas dititik B, beban m tertinggal, tersisa beban M1 dengan jarak
BC = 3 cm diperoleh waktu tempuh 0,20 sek.Diperoleh kecepatan jarak AB sebesar 0,53 m/s
dan percepatan dipercepat sebesar 1,12 m/s2.
2) Beban awal (M1 + m) = 110 gr dengan jarak AB = 23 cm diperoleh waktu tempuh 0,45 sek.
Setelah melewati ring pembatas dititik B, beban m tertinggal, tersisa beban M1 dengan jarak
BC = 5 cm diperoleh waktu tempuh 0,23 sek. Diperoleh kecepatan jarak AB sebesar 0,51
m/s dan percepatan dipercepat sebesar 1,13 m/s2.
3) Beban awal (M1 + m) = 110 gr dengan jarak AB = 21 cm diperoleh waktu tempuh 0,42 sek.
Setelah melewati ring pembatas dititik B, beban m tertinggal, tersisa beban M1 dengan jarak
BC = 7 cm diperoleh waktu tempuh 0,28 sek. Diperoleh kecepatan jarak AB sebesar 0,5 m/s
dan percepatan dipercepat sebesar 1,19 m/s2.
4) Beban awal (M1 + m) = 110 gr dengan jarak AB = 19 cm diperoleh waktu tempuh 0,40 sek.
Setelah melewati ring pembatas dititik B, beban m tertinggal, tersisa beban M1 dengan jarak
BC = 9 cm diperoleh waktu tempuh 0,32 sek. Diperoleh kecepatan jarak AB sebesar 0,47
m/s dan percepatan dipercepat sebesar 1,17 m/s2.
5) Beban awal (M1 + m) = 110 gr dengan jarak AB = 17 cm diperoleh waktu tempuh 0,39 sek.
Setelah melewati ring pembatas dititik B, beban m tertinggal, tersisa beban M1 dengan jarak
BC = 11 cm diperoleh waktu tempuh 0,36 sek. Diperoleh kecepatan jarak AB sebesar 0,43
m/s dan percepatan dipercepat sebesar 1,10 m/s2.
H. Kesimpulan
Gerak Lurus Berubah Beraturan adalah gerak yang lintasanya berupa garis lurus dak
kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan) serta mempunyai percepatan tetap.

I. Daftar Pusaka
Rumanta, M (2019).Pratikum IPA di SD.Jakarta:PT Prata Sejati Mandiri.

J. Kesulitan yang dialami : Saran dan Masukan


Kesulitan yang dialami pada saat melakukan percobaan peneliti kesulitan saat akan menghitung
waktu yang dibutuhkan karena kecepatannya jatuh benda yang terlalu cepat. Sehingga
menimbulkan data yang dihasilkan sedikit melenceng dari teori. Dan saat melakukan percobaan
sering kali beban dan tali terjatuh dari katrol gantung.

Saran dan Masukan

a) Ketika melakukan perhitungan waktu dengan stopwach bisa dilakukan beberapa orang
sehingga dapat data yang lebih akurat.
b) Ketika percobaan harus benar-benar memastikan alat yang digunakan sudah layak pakai dan
siap digunakan
K. Foto Praktikum

120
KATROL GANTUNG STOPWATCH

PENGGARIS BEBAN

STATIF DAN KLEM BENANG KASUR

PLASTISIN
BEBAN TAMBAHAN

121
Menyiapkan alat yang akan digunakan Mengukur panjang AB dan BC sebelum
untuk pratikum.. beban dijatuhkan.

Menjatuhkan beban dan menghitung waktu Mencatat waktu tempuh jatuhnya beban
tempuh dengan stopwatch yang sudah tertera di stopwatch

KEGIATAN PRAKTIKUM 3
1. Katrol
A. Tujuan
a. Menjelaskan manfaat dari katrol
b. Menentukan keuntungan mekanik KM pada katrol

B. Alat Dan Bahan


a. Katrol tetap.
b. Katrol bergerak.
122
c. Neraca pegas 0-500 gram
d. Beban 200 gr, 100 gr, 50 gr, 20 gr (masing-masing dua buah).
e. Benang secukupnya atau senar plastik.
f. Statif atau penggantung katrol,

C. Landasan Teori
. Katrol biasanya digunakan dalam suatu rangkaian yang dirancang untuk
mengurangi jumlah gaya yang dibutuhkan untuk mengangkat suatu beban.Katrol
adalah salah satu dari enam jenis pesawat sederhaan yang berupa suatu roda dengan
bagian berongga di sepanjang sisinya untuk tempat tali atau kabel
Katrol tetap adalah katrol yang posisinya tidak berpindah pada saat digunakan.
Katrol jenis ini biasanya dipasang pada tempat tertentu, katrol yang digunakan pada
tiang bendera dan sumur timba adalah contoh katrol tetap. Katrol bebas, berbeda
dengan katrol tetap pada katrol bebas kedudukan atau posisi katrol berubah dan tidak
dipasang pada tempat tertentu. Katrol jenis ini biasanya ditempatkan di atas tali yang
kedudukannya dapat berubah. Katrol jenis ini bisa kita temukan pada alat-alat
pengangkat peti kemas di pelabuhan.

D. Prosedur Percobaan
a. Lakukan kalibrasi untuk beban yang akan digunakan (200 gr, 100 gr, 50 gr, 20 gr)
dengan menggunakan neraca pegas seperti pada Gambar 4.13. Periksa apakah
skala pada pegas menunjukkan keterbacaan yang sama dengan nilai beban yang
tertera. Masukan data hasil kalibrasi anda dalam Tabel 4.7 pada lembar
pengamatan di akhir modul ini.
b. Susunlah alat dan bahan percobaan seperti Gambar 4.14
c. Kemudian lakukan langkah (b) dengan mengganti beban pada A secra berurutan
dari 100 gr sampai dengan 400 gr.

E. Hasil Pengamatan
Tabel
Hasil Data Kalibrasi

No Beban (gr) Data Hasil Kalibrasi


(Newton)
1 50 0,5 N
2 100 1N
3 150 1,5 N
4 200 2N

Tabel
Hasil Data Percobaan dengan Katrol Tetap

123
No Beban (gr) Data Hasil Kalibrasi
(Newton)
1 50 0,5 N
2 100 1N
3 150 1,5 N
4 200 2N

Tabel
Hasil Data Percobaan dengan Katrol Tetap dan Katrol Bergerak

No Beban (gr) Data Hasil Kalibrasi


(Newton)
1 50 0,5 N
2 100 1N
3 150 1,5 N
4 200 2N

F. Jawaban Pertanyaan

a. Jika saat kalibrasi beban 100 gram, skla pegas menunjukkan 20 skala kecil, maka
satu skala kecil sama dengan masa beban gram ?
Jawab : 100 gram = 20 skala kecil
1 skala kecil = 100 : 20
1 skala kecil = 5 gram

b. Dari langkah (b), keuntungan mekanik yang didapat dari katrol tetap adalah ?

Jawab : Keuntungan mekanik yang didapat dari katrol tetap adalah dalam menarik
beban keatas menggunakan katrol tetap lebih mudah dan lebih ringgan
dibandingkan jika menarik beban secara langsung.
c. Pada langkah (d) keuntungan mekanik dari penggunaan katrol bergerak adalah ?

Jawab : Keuntungan mekanik dari penggunaan katrol bergerk adalah kuasa yang
diperlukan pada katrol bergerak untuk mengangkat beban lebih kecil dari pada
kuasa yang diperlukan pada katrol tetap.
d. Mana yang lebih menguntungkan penggunaan katrol tetap atau katrol bergerak ?
124
Berikan alasan anda dengan singkat dan jelas mengapa hal ini terjadi ?
Jawab : Katrol lebih menguntungkan adalah katrol tetap, karena katrol ini dapat
selalu berubah-ubah posisinya.

G. Pembahasan

Berdasarkan hasil percobaan kalibrasi beban 50 gram, 100 gram, 150 gram dan
200 gram dengan menggunakan neraca pagas skala 0,8 N. Hasil kalibrasi seperti
tertuang pada tabel data kalibrasi Kemudian pada beban A diganti mulai dari 50
gram sampai dengan 200 gram, lalu dicatat perubahan skala pegas pada B untuk
setiap beban yang digantungkan pada katrol bergerak di A secara bergantian sesuai
urutab beban. Hasil pada katrol tetap terjadi pengurangan gaya yang kecil sekali,
sebesar 0,5 newton pada perbedaan masa benda.

H. Kesimpulan
Katrol adalah salah satu jenis pesawat sederhana yang berputar. Semakin jauh jarak
beban dengan katrol semakin kecil gaya yang diperlukan. Pada percobaan pratikum ini
menggunakan 2 jenis katrol yaitu katrol tetap dan katrol bergerak.

I. Daftar Pustaka
Rumanta, M (2019).Pratikum IPA di SD.Jakarta:PT Prata Sejati Mandiri.

J. Kesulitan Yang Dialami : Saran dan Masukan


Dalam kegiatan ini kami tidak mengalami kesulitan

Saran dan Masukan


a. Semoga hasil pratikum ini dapat bermanfaat bagi pembaca yang akan melakukan
pratikum selanjutnya tentang pesawat sederhana.
b. Sebaiknya dalam melakukan pratikum selalu mengikuti petunjuk atau prosedur
kerja, agar pratikum yang dilakukan menjadi lebih terarah
c. Sebelum melakukan pratikum sebaiknya memeriksa kelengkapan alat dan bahan
agar pelaksanaan pratikum menjadi lancar.
K. Foto Pratikum

125
Katrol Neraca Pegas Beban-beban

126
2. Tuas

A. Tujuan
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan. Anda dapat :
a. Menjelaskan manfaat tuas
b. Menentukan keuntungan mekanik (KM) pada tuas.

B. Alat Dan Bahan


a. Penggaris ukuran panjang 30-100 cm.
b. Statif/penyangga untuk menggantung penggaris.
c. Benang secukupnya.
d. Beban antara 10 gram sampai dengan 200 gram masing-masing satu buat.
e. Klip kertas sebagai penggantian beban.
127
C. Landasan Teori

Tuas adalah sebuah bata yang menghasilkan gaya karena berputas di atas
poros atau tumpuan, Tuas atau pengungkit termasuk pesawat sederhana yang
digunakan untuk mengungkit benda berat. Pada pengungkit terdapat 3 bagian yaitu
titik kuasa (K), titik tumpu (T) dan titik beban (B), Titik kuasa adalah tempat dimana
kita memberikan gaya untuk mengangkut. Titik tumpu adalah tempat untuk bertumpu,
dan titik beban adalah tempat dimana beban yang berat terletak.

D. Prosedur Percobaan
a. Sunsunlah penggaris dan statif/penyangga seperti Gambar 4.16
b. Gantungkan penggaris dengan lengan-lengan yang panjang, sehingga dala keadaan
seimbang. Dalam hal ini anggaplah titik nol (0) berada ditengah-tengah penggaris
(misalnya, jika panjang penggaris 3o cm, maka titik sumbu nol pada angka 15).
c. Gantungkan beban 100 gram pada lengan kiri (A) dan 20 gram pada lengan kanan
(B). Atur kedudukan penggaris supaya tetap dalam keadaan seimbang

d. Catatlah jarak OR dan OE pada Tabel 4.8 di Lembar pengamatan diakhir modul
ini.
e. Ulangi langkah (b) dan (c) untuk melengkapi Tabel 4.8 tersebut.

E. Hasil Pengamatan

Tabel
Hasil Pengamatan Tuas

No Beban (gr) Jarak OR (cm) Beban (gr) Jarak OE (cm)


1 50 5 30 10
2 100 5 60 11
3 150 3 90 9,5
4 200 3,5 120 12

F. Jawaban Pertanyaan

a. Jika massa di A lebih besar dari massa di B, maka panjang OR dibandingkan OE


akan.......(Berikan alasan singkat dan jelas mengapa hal ini terjadi )?
Jawab : Massa Alebih besar dari massa B, maka panjang OR dibandingkan OE
akan pendek OR dikarenakan beban yang digantung lebih berat.
b. Berdasarkan hasil percobaan yang anda lakukan maka
: beban x lengan beban = ................ x ..................

128
Jawab : Beban 1 x Lengan beban 1 = 30 x 50 = 1500 gram
Beban 2 x Lengan beban 2 = 60 x 100 = 6000 gram
Beban 3 x Lengan beban 3 = 90 x 150 = 13500 gram
c. Sebutkan 2 contoh pesawat sederhana yang menggunakan asas tuas ?
Jawab : Golongan 1 : jungkit-jungkit, gunting, palu
Golongan 2 : alat pemecah buah/biji, saat kita mendorong gerobak pasir
Golongan 3 : saat kita menggunakan sekop

G. Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan Tuas pada pesawat sederhana menggunakan tuas
adalah untuk memperolah keadaan yang seimbang pada tuas maka langkah awal
meyetel alat seperti tuas dengan panjang 30 cm maka titi sumbuh nol pada angka 15
cm. Mula – mula menggantungkan beban seberat 50 gram pada lengan A (sebelah
kiri) dan lengan B (sebelah kanan) dengan berat 30 gram. Kemudian dengan mengeser
benda posisi eban yang berat nya 50 gram agar beban dala keadaan seimbang. Setelah
keadaan beban seimbang, dilakukan pengukuran pada jarak antara lengan beban kiri
ke titik tumbu dan jarak antara lengan beban kanan titik tumbu dengan hasil lengan
beban 30 cm antara lengan beban kiri ke titik tumbuh adalah 5 cm. sedangkan beban
kuasa jaraknya 10 cm.

H. Kesimpulan
Dapat disimpulkan dari hasil percobaan bahwa:
a. Tuas atau pengungkit adalah sebuah batang yang menghasilkan gaya karena
berputar di atas poros atau tumpuan
b. Ada tiga titik penting yang perlu diketahui dalam menggunakan pengungkit, yaitu
titik kuasa (K), titik tumpu (T) dan titik beban (B).
c. Jika massa A lebih besar dari pada masa di B maka panjang OR dan OE tidak akan
seimbang

I. Daftar Pustaka

Rumanta, M (2019).Pratikum IPA di SD.Jakarta:PT Prata Sejati Mandiri.

J. Kesulitan Yang Dialami : Saran dan Masukan

Dalam kegiatan ini kami tidak mengalami kesulitan

K. Foto Pratikum

Foto alat dan bahan

129
Benang Beban-beban

Penggaris Statif

130
Foto pada saat percobaan

131
PRAKTIKUM MODUL 5
KEGIATAN PRAKTIKUM 1

1. Titik Lebur Es

A. Tujuan
1. Menguji bahwa titik lebur es adalah 0 oC
2. Menguji bahwa titik didih air adalah 100 oC

B. Alat dan Bahan


1. Es batu 1 kg 2-3 buah.

2. Thermometer 2 buah.

3. Bejana Kaca 2 buah.

4. Pengaduk/sendok kecil 2 buah.

5. Bunsen/lampu spiritus 2 buah.

6. Kasa 2 buah.

7. Tripot 2 buah.

8. Static 2 buah.

C. Landasan Teori
Titik didih adalah suhu dimana suatu zat mendidih, sedangkan titik lebur
adalah suhu dimana zat padat melebur.
Pada zat cair seperti air dan alkohol mempunyai titik didih yang berbeda, titik
didih air 100 C sedangkan alkohol 78 oC, sedangakan tembaga mendidih di suhu
1.187 oC. Titik didih suatu zat dapat naik dengan cara menaikan tekanan dan
menambahkan ketidak murnian pada zat tersebut, begitu pula sebaliknya.
Titik lebur suatu zat dapat berubah-ubah dipengaruhi oleh tekanan udara,dan
ketidakmurnian zat. Apabila tekanan udara luar berubah-ubah, maka titik lebur zat
juga akan mengalami perubahan.
Hal ini dapat ditunjukkan bahwa pada tekanan udara lebih dari 76 cmHg es
akan melebur di bawah suhu 0oC, sedangkan dengan penambahan ketidak murnian
zat titik lebur zat akan menurun

D. Prosedur Percobaan
1) Isilah bejana kaca dengan bongkahan es yang telah dihancurkan.
2) Panaskan bejana dengan nyala api kecil dan aduklah pelan-pelan secara terus
menerus sampai mencapai suhu 100oC.
3) Perhatikan perubahan bongkahan es dalam bejana dan perhatikan juga perubahan
suhu yang tertera pada termometer.

132
4) Catat setiap ada perubahan suhu dan perubahan wujud pada kertas kerja.

E. Hasil Pengamatan
1. Suhu es dalam bejana sebelum dipanaskan 3°C
2. Tabel kenaikan suhu es saat mulai dipanaskan setiap 2 menit.

Tabel
Hasil Percobaan Titik Lebur Es

Kenaikan Suhu pada


No. 2 menit ke keterangan
suhu thermometer

1. 1 - 0°C Es melebur dari padat ke


cair

2. 6 5°C 5°C Es terus melebur dan suhu


naik 5°C

3. 10 10°C 15°C Suhu mengalami kenaikan


10°C

4. 14 13°C 23°C Masih tersisa bongkahan


es

5. 16 12°C 35°C Tidak ada lagi bongkahan


es yang tersisa

6. 22 20° 55° Suhu air mulai meningkat,


keluar gelembung air

7. 32 35° 80° Keluar gelembung air


semakin banyak

8. 43 12° 92° Timbul suara air mulai


mendidih

9. 46 4° 96° Air semakin mendidih

10. 49 4° 100° Titik didih air maksimum

F. Jawaban Pertanyaan
1. Benarkah perubahan wujud es menjadi air dikarenakan adanya pemanasan?
Berikan jawaban singkat dan jelas!
Jawaban :

133
benar perubahan wujud es menjadi cair disebabkan karena pemanasan. Hal ini
terjadi es menyerap panas maka suhunya naik hingga terjadi proses peleburan dari
padat ke cair.

2. Saat thermometer menunjukkan skala 0 C, pemanasan masih berlangsung terus!


apakah yang terjadi pada peristiwa ini?
Jawaban :
Pada saat thermometer menunjukkan skala 0°C, pemanasan masih terus
berlangsung, pada saat inilah terjadi proses peleburan dengan energi laten
(tersembunyi).

3. Mengapa bongkahan es dan air suhunya tetap 0 C walau terjadi pemanasan terus
menerus?
Jawaban :
Bongkahan es dan air suhunya tetap 0°C walau terjadi pemanasan terus menerus.
Hal ini terjadi karena masih ada bongkahan es yang belum mencair.

4. Kapan suhu air dapat berubah mencapai suhu 100 C?


Jawaban :
Suhu air dapat berubah mencapai suhu 100°C terjadi pada 2 menit ke- 49 atau 1
jam 38 menit setelah pemanasan.

G. Pembahasan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan mengisi bejana kaca dengan bongkahan es
yang telah dihancurkan     kemudian bejana tersebut dipanaskan dengan nyala api dari
Bunsen. Setelah itu diamati setiap perubahan suhu pada bongkahan es dalam bejana
kaca tersebut tiap 2 menit sekali. Dan hasil pengamatan tertuang pada tabel di atas.
Dari hasil penelitian dapat kita ketahui bahwa titik lebur es berada pada suhu 0°C.
sedangkan titik didih air berada pada suhu 100°C. Hal ini karena pengaruh suhu udara
lingkungan. Bila semakin tinggi / panas suhu pada libgkungan maka akan lebih cepat
air mendidih.

H. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Titik lebur es pada suhu 0 C
2. Titik didih air maksimum 100 C, namun terkadang sebelum suhu mencapai 100 C
sudah bisa mendidih. Hal tersebut terjadi karena pengaruh suhu udara lingkungan
sekitar. Apabila cuaca panas semakin tinggi maka titik didik akan lebih cepat atau
lebih cepat mendidih.

O. Daftar Pustaka

Rumanta, M (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri.
L. Kesulitan Yang Dialami : Saran dan Masukan

134
Kesulitan yang dialami pada saat melakukan percobaan tidak mengalami kesulitan
M. Foto Praktikum

2. Perubahan Wujud Padat Menjadi Gas Dan Sebaliknya


A. Tujuan
1. Menguji bahwa benda padat dapat Iangsung menjadi gas;
2. Menguji bahwa benda gas dapat Iangsung menjadi cair.

B. Alat dan Bahan


1. Yodium kristal                      secukupnya.

2. Kapur barus                         secukupnya.

3. Parafin                                   secukupnya.

4. Tabung reaksi                     3 buah.

5. Penjepit tabung                   3 buah.

6. Bunsen/lampu spiritus      2 buah.

C. Landasan Teori
Benda (zat) wujud padat bisa langsung berubah menjadi gas pada suhu kamar tanpa
mengalami wujud cair terlebih dahulu. Sebaliknya, gas (uap) dapat Iangsung didinginkan
menjadi padat tanpa mengalami wujud cair terlebih dahulu.

135
D. Prosedur Percobaan
Rangkailah alat dan bahan yang telah disediakan seperti tampak pada gambar di
bawah ini:
1. Masukkan beberapa butir salah satu kristal ke dalam sebuah tabung reaksi.
2. Panasi tabung reaksi tersebut dengan Bunsen atau lampu spiritus
3. Mengamati apa yang terjadi dengan Kristal yang ada di dasar tabung

E. Hasil Pengamatan

Tabel
Hasil Pecobaan Wujud Padat menjadi Gas

F. Jawaban Pertanyaan

1. Apa yang terjadi jika uap/gas tersebut kemudian didinginkan?


Jawaban : Jika uap atau gas tersebut didinginkan maka akan membeku.

2. Bagaimana dengan salju yang ada di atmosfer?


Jawaban : Salju yang ada di atmosfer wujudnya tetap salju (kumpulan gas atau
awan yang mencapai titik jenuh dan mengkristal.Bila turun ke bumi akan berupa
butiran – butiran es / bunga salju).

G. Pembahasan
Bahan – bahan berupa kristal seperti yodium, kapur barus, paraffin di
masukkan kedalam tabung reaksi yang berbeda – beda. Lalu msing – masing tabung
reaksi dipanaskan diatas Bunsen didapatkan yodium menguap-mencair, kapur barus
mencair-menguap dan parafirn mencair-menguap.

H. Kesimpulan

136
Berdasarkan percobaan dapat disimpulkan bahwa:
1. Yodium, kapur barus, dan parafin termasuk benda padat.
2. Yodium bila dipanasi tidak mencair lalu menguap.
3. Kapur barus bila dipanasi akan mencair dulu baru kemudian menguap.
4. Parafin jika dipanasi akan mencair lalu menguap.
5. Benda dapat langsung berubah menjadi gas pada suhu ruang tanpa melalui proses
mencair dulu.

I. Daftar Pustaka

Rumanta, M (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri.

J. Kesulitan Yang Dialami : Saran dan Masukan


Kesulitan yang dialami pada saat melakukan percobaan tidak mengalami kesulitan

K. Foto Praktikum

3. Perubahan Wujud Cair menjadi Gas

A. Tujuan
1. Menguji perubahan zat cair menjadi wujud gas.
2. Menguji perubahan zat gas menjadi wujud cair.

B. Alat dan Bahan


1. Tabung reaksi                      2 buah.

137
2. Gabus penutup                    2 buah.

3. Pipa plastik kecil (1/2 inci) 1 meter.

4. Termometer                           1 buah

5. 5.   Bunsen/lampu spiritus       1 buah.

6. 6.   Bejana                                1 buah.

7. 7.   Ketel uap                            1 buah.

8. Tripot                                      1 buah.

C. Landasan Teori
Benda cair akan menjadi gas bila dipanaskan sampai mencapai lebih dam titik
didih. Sebaliknya, gas akan menjadi cair apabila didinginkan. Untuk memahami
perubahan wujud cair menjadi gas dan sebaliknya dapat dilakukan percobaan
penguapan dan pendinginan.

D. Prosedur Percobaan
1. Ambil air secukupnya ke dalam ketel uap atau teko, kemudian tutup rapat dengan
gabus yang telah dilengkapi pipa plastik dan termometer.
2. Hubungkan pipa plastik dengan tabung reaksi sebagai penampung uap air.
3. Masukkan tabung reaksi ke dalam bejana yang telah diisi dengan air dingin.
4. Panasi air dalam ketel uap sampai mendidih.
5. Amati pergerakan uap air melalui pipa yang mengalir ke tabung reaksi.

E. Hasil Pengamatan

138
F. Jawaban Pertanyaan
1. Pada suhu berapa ditunjukkan oleh thermometer air dalam ketel mengeluarkan
uap?
Jawaban :
Pada suhu lebih kurang 90°C ketel mulai mengeluarkan uap air

2. Jelaskan mengapa uap/gas yang mengalir memasuki tabung reaksi berubah menjadi
air?
Jawaban :
Uap / gas yang mengalir melalui pipa dan masuk ke tabung reaksi berubah menjadi
air karena terjadi perubahan suhu. Suhu diketel lebih panas disbanding suhu pipa
plastik (terjadi proses pengembunan ).

G. Pembahasan
Berdasarkan percobaan yang terlah dilakukan dengan bahan dan alat distel
sedemikian rupa, lalu air suhu ruang dimasukkan dalam ketel, ditutup rapat dengan
gabus agar tidak ada udara yang masuk dalam ketel yang telah diberi lubang untuk
memasukkan termometer dan pipa plastic. Pipa plastic dihubungkan ke tabung reaksi
dalam bejana kaca yang berisi air dingin. Nyalakan Bunsen untuk memanaskan ketel ,
setelah suhu air mulai meningkat dari 30°C menjadi 45°C, air mulai pada ketel uap
mulai bergelembung namun belum mengeluarkan uap. Setelah air pada ketel mulai
mendidih dan suhu air pada ketel uap mulai mencapai kurang lebih 90°C maka uap
pada pipa mulai mengalir ke tabung reaksi. Dan uap di tampung ke dalam tabung
reaksi dikarenakan tabung reaksi diletakkan di dalam bejada yang berisi air dingin.
Jadi uap mulai mencair jika tabung reaksi diletakkan di dalam bejana yang berisi air
dingin.

H. Kesimpulan
Hasil percobaan setelah air dipanaskan beberapa menit kemudian nampak uap air
yang dapat dilihat dalam pipa. Uap tersebut semakin memenuhi selang sampai ke
ujung yang lainnya (mengalir).

I. Daftar Pustaka

Rumanta, M (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri.

J. Kesulitan Yang Dialami : Saran dan Masukan


Kesulitan yang dialami pada saat melakukan percobaan tidak mengalami kesulitan

K. Foto Praktikum

139
KEGIATAN PRAKTIKUM 2

140
1. Konduksi
A. Tujuan

1. Membuktikan bahwa kalor/panas dapat berpindah melalui cara konduksi.


2. Mengetahui beberapa bahan sebagai konduktor panas yang baik.

B. Alat dan Bahan


1. Tripot 1 buah
2. Lampu spirtus/busmen 1 buah
3. Cakram konduksi 1 buah
4. Lilin warna/malam secukupnya

C. Landasan Teori
Konduksi adalah perpindahan kalor/panas melalui perantara, di mana zat perantaranya
tidak ikut berpindah atau perpindahan kalor pada suatu zat tanpa disertai dengan
perpindahan partikel-partikelnya.

D. Prosedur Percobaan
1) Ambil empat bagian lilin/malam dan letakkan masing-masing di ujung logam pada
cakram konduksi.
2) Letakkan cakram konduksi di atas tripot.
3) Panasi cakram konduksi tepat di antara sambungan keempat logam.
4) Perhatikan susunan alat dan bahan pada gambar

E. Hasil Pengamatan
Tabel 5.3
Hasil Pengamatan terhadap lilin

F. Jawaban Pertanyaan

1. Sebutkan diantara empat bahan konduktor tersebut yang paling baik


menghantarkan panas? Beri alasan dengan singkat dan jelas!
Jawaban :

141
 Dari keempat bahan logam (konduktor) yang paling baik menghantarkan panas
adalah tembaga, sebab tembaga yang paling cepat melelehkan lilin tersebut, dan
sifat tembaga yang mudah terurai bila dipanaskan
 Antara tembaga dan kayu yang paling baik sebagai konduktor adalah tembaga,
sebab tembaga lebih cepat terurai bila dipanaskan sehingga lebih cepat pula
menghantarkan panas, sedangkan untuk kayu lebih bersifat isolator dari pada
konduktor.  
 Logam-logam dalam percobaan ini dapat menghantarkan panas karena sifatnya
yang mudah terurai bila terkena panas dan menyerap panas yang mengenainya,
sehingga logam lebih mudah menghantarkan kalor/panas.  

G. Pembahasan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan ternyata pada cakram tembaga
lebih cepat menghantarkan panas. Karena pada saat percobaan, lilin yang saya
letakkan di ujung cakram lebih vepat meleleh. Disusul kemudian kuningan,
aluminium dan terakhir besi. Lilin mudah meleleh karena terkena panas yang
dihantarkan oleh logam-logam tersebut.

H. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan ternyata tembaga lebih cepat menghaantarkan panas,
sehingga lilin cepat meleleh. Disusul kemudian kenungan,besi dan terakhir aluminium.
Lilin mudah meleleh karena terkena panas yang dihantarkan oleh logam-logam
tersebut. Perestiwa ini disebut konduksi yaitu perpindahan melalui zat perantara
(konduktor).

I. Daftar Pustaka

Rumanta, M (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri.

I. Kesulitan Yang Dialami : Saran dan Masukan


Kesulitan yang dialami pada saat melakukan percobaan tidak mengalami kesulitan

J. Foto Praktikum

142
2. Konveksi
A. Tujuan

1) Menguji bahwa udara dapat mengalirkan panas.


2) Mengui peristiwa aliran panas dalam zat cair.

B. Alat dan Bahan


1. Kontak konveksi 1 buah
2. Lilin 2 buah
3. Kertas karton 2 lembar

C. Landasan Teori
Konveksi adalah perpindahan panas melalui aliran, di mana zat perantaranya ikut
berpindah. Jika partikel berpindah dan mengakibatkan kalor merambat, maka terjadilah
konveksi. Konveksi terjadi pada zat cair dan gas (udara/angin).

D. Prosedur Percobaan
1) Siapkan sebuah kotak karton persegi panjang dengan ukuran panjang 20 cm,lebar
6 cm, tinggi 15 cm.
2) Buatlah cerobong dari karton dengan diameter 3 cm 2 buah.
3) Usahakan salah satu sisi kotak dibuat dari kaca atau plastik tebal.
4) Perhatikan bentuk kontak konduksi di bawah ini.
5) Buatlah asap dari kertas atau kayu yang dibakar kemudian dimatikan sehingga
keluar asap.

143
6) Dekatkan asap tersebut pada lubang tabung 1.

Lembar kerja
1) Amati saat lilin belum dinyalakan apa yang terjadi?
2) Setelah lilin dinyalakan apa yang terjadi pada asap?
3) Simpulan dan bahaslah hasil pengamatan percobaan!
4) Perpindahan asap obat nyamuk terjadi karena tekanan udara di luar dan di
dalam kotak tersebut berbeda. Suhu udara di dalam kotak lebih panas dari pada
suhu di luar kotak. Jika asap obat nyamuk keluar dari lubang pertama maka itulah
yang disebut dengan perpindahan kalor secara konveksi.

E. Hasil Pengamatan

144
Gambar
Hasil Pengamatan konveksi

F. Jawaban Pertanyaan
1. Peristiwa apa yang terjadi pada cerobong pabrik dan cerobong pada tungku? Berik
penjelasan secara singkat serta gambarkan proses a;ir aliran asap kertas!
Jawaban : Pada cerobong pabrik dan cerobong tungku, terjadi peristiwa konveksi
karena proses pembakaran yang terjadi didalam ruangan menyebabkan udara
bertekanan tinggi sehingga mendorong asap keluar melalui cerobong. Hal ini
prosesnya sama seperti percobaan yang yang telah dilakukan yakni ketika asap
dimasukkan melalui cerobong 1, kemudian suhu dalam kotak konveksi menjadi

145
panas karena nyala lilin sehingga udaranya bertekanan tinggi, maka akan
mendorong /mengalirkan asap keluar melalui cerobong 2. 
2. Apa fungsi lilin pada kotak konduksi?
Jawaban : Fungsi lilin dalam kotak konveksi adalah sebagai sumber kalor/panas
yang berguna untuk meningkatkan suhu udara sehingga udara nenjadi bertekanan
tinggi yang mampu mendorong keluar udara yang bertekanan rendah.

G. Pembahasan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan Saat lilin belum dinyalakan yang
terjadi adalah asap masuk ke kotak konveksi tetapi tidak mengalir ke cerobong 2,
bahkan mengalir balik keluar lewat cerobong 1.  Dan Saat lilin dinyalakan maka asap
keluar mengalir melalui cerobong 2. Hal ini terjadi karena nyala lilin menyebabkan
suhu didalam kotak konveksi panas sehingga tekanan udara meningkat yang
mendorong asap mengalir melalui cerobong 2.

H. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan Konveksi adalah perpindahan panas tanpa melalui zat
perantara namun hanya karena perbedaan massa jenis antara zat yang panas dan zat
yang dingin yang diikuti perpindahan molekul/partikel zat tersebut. Berdasarkan dari
percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa udara dapat mengalirkan
panas.

I. Daftar Pustaka

Rumanta, M (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri.

K. Kesulitan Yang Dialami : Saran dan Masukan


Kesulitan yang dialami pada saat melakukan percobaan tidak mengalami kesulitan

L. Foto Praktikum

M.

146
N.

3. Konveksi Dalam Air


A. Tujuan
Membuktikan bahwa konveksi dapat terjadi di dalam zat cair (air).

B. Alat dan Bahan


1. Bejana kaca
2. Serbuk gergaji

147
3. Tripot
4. Busen/ lampu spirtus
5. Kasa

C. Landasan Teori
Konveksi adalah proses di mana panas dipindahkan oleh gerak massa melekul-
melekul dari suatu tempat ketempat lain. Konveksi terjadi karena pemanasan yang
mengakibatkan perbedaan massa jenis antara bagian zat yang panas dan bagian zat yang
dingin.

D. Prosedur Percobaan
1) Isilah bejana dengan air sampai hampir penuh.
2) Campurkan sedikit serbuk gergaji ke dalam bejana air dan aduklah sampai merata.
3) Panaskan bejana dan selanjutnya amati serbuk gergaji yang ada dalam air.

Lembar kerja:
1) Amati serbuk-serbuk dalam bejana sebelum dipanaskan. Beri penjelasan secara
singkat.
2) Amati sebuk-serbuk dalam bejana saat mulai dipanasi dan seterusnya. Catatlah
perubahan apa saja dan pergerakan apa saja yang terjadi di dalam bejana. Beri
penjelasan secara singkat dan gambarkan pergerakannya.
3) Beri kesimpulan dan bahasan pada kegiatan ini!
Gelas yang berisi potongan sserbuk gergaji yang dipanaskan dengan api, sebuk
gergaji di dalamnya mulai bergerak ke atas dan ke bawah. Ini membuktikan
bahwa zat perantara kalor mengalami pergerakan atau perpindahan. Inilah yang
dinamakan perpindahan kalor dengan cara konveksi.

148
E. Hasil Pengamatan

Gambar

149
Hasil Pengamatan Konveksi dalam air

F. Jawaban Pertanyaan

1. Tak lama setelah bejana dipanasi, apa yang terjadi dengan serbuk-serbuk tersebut?
Jawaban : Tak lama setelah bejana dipanasi dan air menjadi panas maka serbuk-
serbuk gergaji didalamnya akan bergerak naik turun mengikuti aliran air yaitu dari
bawah ke atas berputar terus. 
2. Mengapa serbuk pada posisi di atas bergerak turun dan sebaliknya?beri penjelasan
dengan menggunakan hubungan volume, masa, massa jenis, dan kaitannya dengan
suhu T.
Jawaban : Pada proses mendidihnya air dalam bejana kalor berpindah dari tempat
yang bersuhu tinggi ke tempat yang bersuhu yang rendah sehingga menyebabkan air
bergerak naik turun. Volume air yang lebih banyak dari serbuk-serbuk membuat
serbuk-serbuk mengikuti aliran air yang bergerak.

G. Pembahasan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan Saat bejana belum dipanaskan
serbuk gergaji yang berada di bejana masih terletak didasar dan ada yang berada
dipermukaan air. Saat bejana mulai panas hingga air didalamnya mendidih, serbuk-
serbuk gergaji tersebut bergerak berputar-putar mengitari aliran air, yang semula
berada diatas berputar kebawah, begitupun sebaliknya secara acak.

H. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa, pada air yang mendidih
terjadi peristiwa konveksi, yaitu perpindahan panas karena perbedaan massa jenis
antara bagian zat yang panas dan bagian zat yang dingin. Hal ini diperlihatkan oleh
serbuk gergaji yang bergerak dari bawah keatas dan begitupun sebaliknya mengikuti
aliran air secara acak.  
I. Daftar Pustaka

Rumanta, M (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri.

O. Kesulitan Yang Dialami : Saran dan Masukan


Kesulitan yang dialami pada saat melakukan percobaan tidak mengalami kesulitan

P. Foto Praktikum

150
4. Radiasi
A. Tujuan
Membuktikan bahwa pancaran radiasi terjadi tanpa memerlukan zat perentara dengan
melakukan percobaan termoskop

B. Alat dan Bahan


1. Bola lampur pijar yang sudah mati
2. Papan triplek ukuran 15 x 30
3. Skala dari penggaris 30 cm atau kertas skala
4. Cat warna hitam dan cat putih
5. Selang plastik kecil diameter ± ½ cm
6. Zat pewarna merah/biru
7. Statis/dudukan

C. Landasan Teori
Radiasi adalah perpindahan panas tanpa zat perantara, biasanya disertai cahaya.

151
D. Prosedur Percobaan
1) Catalah dua buah balon lampu dengan warna hitam dan putih. Namun terlebih
dulu lubangi bagian bawah lampu untuk memasukkan selang plastik.
2) Masukan cairan berwarna kedalam selang plastik sedemikian rupa.
3) Susulah ada papan triplek untuk membuat sebuah termoskop.

Lembar kegiatan:
1) Amati pergerakan cairan warna dalam selang ke kanan dan kekiri.
2) Kesimpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini? Berikan pembahasan
secara singkat dan jelas.
3) Pada percobaan ini lilin yang didekatkan pada api (tanpa menyentuh) perlahan
mulai meleleh dan menetes. Ini disebabkan kalor yang bersumber dari api tersalur
pada lilin secara langsung tanpa medium ata perantara. Inilah yang dinamakan
perpindahan kalor dengan cara radiasi.

E. Hasil Pengamatan

Gambar
Hasil Pengamatan Radiasi

F. Jawaban Pertanyaan

1. Kemanakah pergeseran cairan biru saat termoskop berada pada terik matahari?
Mengapa demikian! Beri penjelasan secara singkat!
Jawaban : Pergeseran cairan merah saat termoskop berada pada terik matahari adalah
kearah lampu putih. Hal ini terjadi karena pada lampu hitam suhu dan tekanan
udaranya lebih tinggi dari pada lampu putih 
2. Apa yang anda ketahui bola hitam dan putih pada termoskop tersebut?

152
Jawaban : Bola lampu hitam berfungsi sebagai penyerap panas untuk menambah atau
meningkatkan tekanan udara, sedangkan bola lampu putih memantulkan panas
sehingga udara didalamnya tidak mengalami pemuaian. hal ini dibuat sedemikian
rupa agar dapat membuktikan bahwa radiasi menghantarkan panas atau kalor.

G. Pembahasan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan sebagai sumber radiasi dimana
api lilin yang dihidupkan didekatkan pada anggota tubuh kita. Misalnya, telapak
tangan kita dekatkan pada api lilin sejauh kurang lebih 30 cm, Pada saat telapak
tangan didekatkan pada jarak kurang lebih 30 cm suhu panas dari lilin sedikit terasa.
Pada saat telapak tangan saya dekatkan lebih dekat lagi suhu panas lilin semakin
terasa.

H. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa, radiasi yang telah kita
lakukan dengan menggunakan radiasi dari Api lilin, yaitu benar membuktikan bahwa
radiasi terjadi tanpa memerlukan zat perantara.
I. Daftar Pustaka

Rumanta, M (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri.

J. Kesulitan Yang Dialami : Saran dan Masukan


Kesulitan yang dialami pada saat melakukan percobaan tidak mengalami kesulitan

K. Foto Praktikum

153
KEGIATAN PRAKTIKUM 3

1. Perubahan Panjang (Muai Panjanag)


A. Tujuan
Menguji pemuaian suatu logam dan perubahan pertambahan panjang logam karena
pengaruh panas.

B. Alat dan Bahan


1. Kawat tembaga
2. Kawat nikelin
3. Statis
4. Spiritus
5. Pemberat/anak timbangan 50 gram dan 100 gram
6. Kapas
7. Penggaris

C. Landasan Teori
Pemuaian adalah peristiwa bertambah panjang, luas, atau volume suatu benda akibat
perubahan suhu. Pemuaian pada suatu zat terjadi karena zatmenerima kalor sehingga suhu
zat naik. Peristiwa pemuaian pada kehidupansehari-hari sangatlah banyak dari rel kereta
api yang dipasang tidak rapat oleh rellain, karena rel akan memuai terkena sinar matahari
yang panas. Ada pula pemasangan jendela kaca yang tidak rapar terhadap
kayunya/bingkainya, hal inidisebabkan karena kaca nantinya/lama kelamaan akan
memuai. Dan ada juga pemompaan ban yang dipompa tidak sampai penuh, hal itu
dilakukan oleh paramontir bengkel agar ban tidak mudah pecah yang disebabkan oleh
pemuaian sertauntuk membengkokkan sebuah besi yang keras tukang las menggunakan
sifat pemuaian dengan cara me las sebuah besi tersebut sampai memuai dan
dapatdibengkokkan

D. Prosedur Percobaan
Tahapan Kegiatan
1) Gantungkan kawat tembaga pada statis sedemikian rupa.
2) Ikatkan beban 50 gram atau 100 gram pada salah satu ujung kawat yang lain.
3) Di antara panjang kawat ikatkan kapas sebanyak tiga buah.
4) Berikan batasan pada kawat dengan dasar lantai ± 10 cm.
5) Basahi kapas dengan spiritus, kemudian bakarlah kapas tersebut.
6) Ulangi kegiatan dengan menggunakan jenis kawat yang lain.
7) Ukurlah berapa perubahan panjang dari masing-masing kawat saat
dibakar/dipanasi?

154
E. Hasil Pengamatan
Tabel 5.3
Hasil Pengamatan Muai Panjang

F. Jawaban Pertanyaan

1. Diantara logam-logam (kawat) tersebut yang mengalami pertambahan panjang


paling besar adalah mengapa demikian
Jawaban : kawat tembaga yang mengalami pertambahan panjang paling besar
karena tembaga memiliki logam yang dapat menyerap panas
2. Mana yang akan mengalami pertambahan panjang paling besar antara kawat
tembaga dengan kawat nikel? Berikan penjelasan secara singkat dan jelas!
Jawaban : Kawat nikelin mengalami pertambahan panjang lebih besar disebanding
tembaga karena bahan nikelin lebih elastis daripada tembaga sehingga lebih cepat
memuai.

G. Pembahasan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan bahwa logam yang dipanaskan
akan mengalami pemuaian panjang. Hal tersebut dikarenakan adanya pengaruh panas
yang ada pada logam tersebut. Logam yang dipanaskan akan memuai panjang.

H. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan ternyata suatu logam jika terkena panas maka akan
memuai panjang sperti kawat tembaga yang memuai 1 cm, dan kawat nikelin 0,5 cm
I. Daftar Pustaka

Rumanta, M (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri.

L. Kesulitan Yang Dialami : Saran dan Masukan


Kesulitan yang dialami pada saat melakukan percobaan tidak mengalami kesulitan

M. Foto Praktikum

155
2. Pemuaian Zat Cair
A. Tujuan
Menguji bahwa zat cair (air) jika dipanasi akan memuai.

B. Alat dan Bahan


1) botol minuman bekas
2) pewama
3) sedotan minuman
4) baskom/ember
5) Lilin mainan/malam
6) termometer

C. Landasan Teori
Pemuaian adalah hal yang terpenting dalam kehidupan sehari-hari. Pemuaianterbagi
menjadi tiga yaitu pemuaian panjang, volume, dan gas. Padapemuaian volume
yang sering kita jumpai dalam kehidupan. Saat memasakair dengan panci yang berisi air
penuh sampai mendidih, air akan tumpah daripanci tersebut. Lalu pada termometer yang
kita celupkan ke air panas atau airdingin, maka termometer tersebut akan naik jika suhu
panas dan turun bilasuhu sebaliknya.Pada beberapa contoh pemuaian zat cair di atas.
Pemuaian volume adalahbertambahnya zat cair saat dipanaskan atau. Untuk
membuktikan kebenaranperistiwa tersebut, maka dilakukan percobaan mengenai
Pemuaian Zat Cair.Bagaimana pengaruh suhu saat panas maupun dingin saat pemuaian
zat cair

D. Prosedur Percobaan
1) Campurkan pewama (bebas) dengan air secukupnya.
2) Mas ukan cairan berwarna tersebut ke dalam botol bekas (usahakan bowl
berwama putih bening) sampai penuh.
3) Tutuplah botol tersebut dengan lilin
4) Jangan lupa pada waktu menutup botol dengan Jilin sertakan sedotan minuman
(usahakan sedotan berwarna putih bening).

156
5) Selanjutnya masukkan botol tersebut ke dalam baskom atau ember yang telah diisi
dengan air panas

E. Hasil Pengamatan
 Hasil pengamatan
1) Suhu larutan merah sebelum dimasukkan didalam air panas adalah 0 °C
2) Suhu air panas dalam ember/baskom adalah 80°
3) Ketinggian air yang merambat pada pipa dari lilin adalah
- 1 menit pertama 1 cm
- 1 menit kedua 2 cm
- 1 menit ketiga 3 cm
- 1 menit keempat 4 cm
- 1 menit kelima kurang lebih 5 cm
- Ketinggian maksimum pada pipa adalah 7 cm setelah mencapai waktu 10
menit
- Suhu akhir pada pipa setelah mencapai ketinggian akhir adalah 75 derajat
celcius
- Suhu akhir dalam ember saat larutan pada pipa mencapai tinggi
maksimun adalah 75 derajat celcius

F. Jawaban Pertanyaan

1) Pada percobaan yang dilakukan ada berapa proses perpindahan kalor atau panas?
Jawab : Ada dua proses perpindahan kalor/panas pada percobaan diatas. Yaitu
kalor dari air panas menuju ke botol yang berisi cairan yang panas, kemudian
menuju ke air yang ada di pipa sedotan melalui pipa yang disumbat dari lilin.
2) Apa yang terjadi pada larutan dalam pipa jika air dalam ember di dinginkan?
Jawab : Jika air dalam ember didinginkan, maka volume air dalam pipa akan
menyusut/berkurang dan akan berhenti menyusust jika suhu air dalam ember sama
dengan suhu air dalam pipa.
G. Pembahasan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan ternyata pada saat air mulai
panas yang dikarenakan adanya pemanasan maka air akan naik keatas melalalui
sedotan

H. Kesimpulan

Berdasarkan hasil percobaan bahwa suatu zat cair bila terkena panas maka akan
memuai terlihat dalam percobaan bertambahnya volume air yang ada dalam
pipet/sedotan

I. Daftar Pustaka

157
Rumanta, M (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri.

J. Kesulitan Yang Dialami : Saran dan Masukan


Kesulitan yang dialami pada saat melakukan percobaan tidak mengalami kesulitan

K. Foto Praktikum

3. Pemuaian Benda Gas


A. Tujuan
Menguji pemuaian benda gas.

B. Alat dan Bahan


1) Botol minuman bekas
2) Lilin
3) Sedotan minuman
4) Baskom/ember
5) Lilin mainan/malam

C. Landasan Teori
Jika benda cair dan padat memuai karena kalor atau panas, maka benda ras demikian
juga akan memuai jika diberi kalor atau panas.

D. Prosedur Percobaan
Tahapan Kegiatan
1) Dengan cara yang sama pada percobaan pemuaian zat cair rakitlah air dan bahan
yang telah disiapkan.

158
2) Perbedaan pada percobaan ini tidak perlu menggunakan larutan warm yang
dimasukkan dalam botol.
3) Siapkan air dingin (bukan air es) dalam ember atau baskom.

E. Hasil Pengamatan

Tabel 5.3
Hasil Pengamatan Pemuaian Benda Gas
No Cara Pertama Keterangan

1 Sebelum botol dipanaskan apa yang Tidak ada apa-apa


terlihat dalam air

2 Setelah boto l dipanaslkan apa yang Gelembung air


terlihat dalam

3 Kira- kira berapa lama setelah Kurang lebih 10 menit


pemanasan timbul gelembung

F. Pembahasan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat diketahui adanya pemuaian
gas karena adanya pemanasan semuanya menunjukan bahwa benda gas memuai
adanya gelembung-gelembung udara.

G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan ternyata Suatu benda gas juga dapat memuai jika
dipanaskan
1) Yang terjadi pada botol yang terkena panas dari lilin akan rusak terbakar.
Semakin kering botol yang digunakan, maka semakin cepat botol tersebut
terbakar dan semakin cepat gelembung-gelembung air yang ada di dalam
baskom bereaksi.

H. Daftar Pustaka

Rumanta, M (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri.

I. Kesulitan Yang Dialami : Saran dan Masukan


Kesulitan yang dialami pada saat melakukan percobaan tidak mengalami kesulitan

J. Foto Praktikum

159
PRAKTIKUM MODUL 6

160
KEGIATAN PRAKTIKUM 1

1. Percobaan jenis-jenis gelombang

A. Tujuan
Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang longitudinal.

B. Alat dan Bahan


1. Slinki
2. Kabel listrik, panjang 5 m ¢= 0,5cm
3. Benang kasur panjang 3 cm
4. Karet gelang

C. Landasan Teori
Gelombang merupakan fenomena perambatan energi,yang dapat di
kelompokkan berdasarkan arah rambat dan medium perambatannya.Berdasarkan arah
rambatnya,gelombang di bedakan menjadi gelombang longitudinal dan gelombang
transversal.Sedangkan medium perambatannya gelombang di bedakan menjadi
gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik.Selain itu sifat-sifat umum
gelombang dapat di bedakan menjadi 5 yaitu dapat di biaskan,dapat di
pantulkan,dapat di lenturkan,dapat di padukan dan dapat di kutubkan.sedangkan
karakteristik gelombang dapat di badakan yaitu periodik,terjadi karena
getaran,merambat dan dapat di nyatakan dalam bentuk persamaan.

D. Prosedur Percobaan
1) Percobaan bentuk dan jenis gelombang
6. Ambil slinki, merentangkan diatas lantai yang licin. Kemudian mengikat salah
satu ujung slinki pada tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau dipegang
oleh salah satu teman atau anggota kelompok. Ujung yang lainnya di pegang
sendiri.
7. Usikan ujung slinki yang sedang di pegang dengan cara menggerakan ujung
slinki dengan cepat kekiri dan kekanan seperti gambar.
8. Amati gelombang yang terjadi pada slinki. Menyelidiki apa yang terjadi pada
slink dan apa gelombang itu? Usikan lagi ujung slinki berulang-ulang seperti
langkah (b). Mengamati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang.
Gelombang yang terjadi ini disebut gelombang tranversal.  Kemudian
mengamati bagaimana arah getar dan arah rambat gelombang tranversal
tersebut.
9. Ikatkan karet gelang ditengah-tengah slinki. Lalu mengusikkan lagi ujung slinki
yang sedang dipegang secara berulang-ulang. Kemudian mengamati karet
gelang tersebut ketika gelombang berjalan, apakah ikut berindah karet gelang
tersebut? Adakah energy yang merambat melalui pegas? Dan darimana asalnya?

161
10. Lakukan percobaan dari langkah (a) sampai dengan langkah (e) sekali lagi.
Kemudian slinki diganti kabel listrik. Menyamakan hasilnya dengan
menggunakan slinki. Menyebutkan perbedaannya jika ada.
11. Ambil slinki, merentangkan diatas lantai yang licin serta mengikatkan salah satu
ujungnya pada tiang yang kokoh dan ujung yang lain dipegang sendiri.
Kemudian mengusikan ujung slinki yang sedang dipegang secara berulang-
ulang dengan cara menggerakan ujung slinki dengan cepat kebelakang dan
kedepan. Amati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang-gelombang
yang terjadi adalah gelombang longitudinal.
12. Apa perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal? 

E. Hasil Pengamatan

Memberi usikan pada slingki Usikan pada slinki secara berulang Slinki digani
dengan kabel dan
di berikan usikan

F. Jawaban Pertanyaan
3. Bagaimana arah getar dan arah rambat gelombang longitudinal tersebut?
Jawaban :
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah dengan
arah rambatannya. Perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang
longitudinal terletak pada arah rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus
sedangkan longitudinal searah rambatannya.

4. Apakah perbedaan gelombang antara gelombang transversal dan gelombang


longitudinal?
Jawaban :
Gelombang transversal Adalah gelombang yang memiliki arah rambat tegak lurus
dengan arah getarnya. Contoh gelombang transversal adalah gelombang pada tali.
Arah getar gelombang adalah vertikal, sedangkan arah rambatnva horizontal

162
sehingga arah getar dan arah rambatnva satins. Gelombang longitudinal Adalah
gelombang yang memiliki arah getar sejajar dengan arah rambatnya contohnya
adalah gelombang pada slinki yang digerakkan maju mundur.

G. Pembahasan
1. Slinki direntangkan diatas lantai yang licin,salah satu ujungnya dipegang sendiri
dan ujung yang lain dipegang teman.Lalu slinki diusik ujungnya dengan cara
menggerakkan ujung slinki dengan cepat kekiri lalu kekanan sehingga terjadi
rambatan pada slinki yang membentuk gelombang. Gelombang adalah gerakan
merambat pada suatu benda yang diberi energi.
2. Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan dilihat arah usikan
dan rambat gelombangnya.Ternyata arah usikan tegak lurus dengan arah
rambatannya.Hal demikian disebut gelombang transversal,yakni gelombang yang
arah getarannya tegak lurus pada arah rambatan gelombangnya.
3. Percobaan kedua diberi karet gelang ditengah-tengah slinki lalu ujung slinki yang
dipegang diusik secara berulang-ulang,ternyata karet gelang tersebut ikut
berpindah bersama gelombang,dan juga karet gelang berpindah karena adanya
energi yang merambat melalui slinki.Energi ini berasal dari usikan slinki (pada saat
ujung slinki digerakkan ).
4. Percobaan ketiga,slinki diganti dengan kabel listrik. Langkahnya sama yaitu diberi
usikan diujung kabel,sedang ujung yang lain diikatkan pada tiang atau dipegang
salah seorang teman.Ternyata hasilnya berbeda dengan slinki. Bedanya adalah
pada kabel listrik tidak muncul gelombang.Pada saat diberi gelang dibagian tengah
kabel,ternyata karet gelang tidak berubah atau berpindah,berarti tidak ada energi
pada kabel listrik tersebut.
5. Pada percobaan ini diamati arah usikan dan rambatannya (gelombang).Ternyata
arah usikan searah dengan arah rambatannya. Maka gelombang ini dinamakan
Gelombang Longitudinal.
6. Perbedaan antara gelombang transfersal dengan gelombang longitudinal adalah
pada arah rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan longitudinal
searah rambatannya.

H. Kesimpulan
a. Gelombang transfersal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus dengan
arah rambatannya.
b. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah dengan
arah rambatannya.
c. Perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal terletak pada
arah rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan longitudinal searah
rambatannya.

J. Daftar Pustaka

163
Rumanta, M (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri.
K. Kesulitan Yang Dialami : Saran dan Masukan
Kesulitan yang dialami pada saat melakukan percobaan tidak mengalami kesulitan

2. Percobaan sifat pemantulan gelombang


A. Tujuan
Untuk mengamati sifat pemantulan gelombang

B. Alat dan Bahan


1. Slinki
2. Benang
3. Kerikil

C. Landasan Teori
Jika gelombang melalui suatu hambatan/rintangan misalnya benda padat, maka
gelombang tersebut akan dipantulkan. Pemantulan gelombang pada ujung tetap akan
mengalami perubahan bentuk/fase. Akan tetapi pemantulan gelombang pada ujung bebas
tidak mengubah bentuk/fase.

D. Prosedur Percobaan
4. Lakukan percobaan tersebut dikolam, dibak air atau bejana yang berisi air. Jatuhkan
kerikil diatas permukaan air yang ada didalam bak cucian. Kemudian mengamati
gelombang yang terjadi dipermukaan air. Bagaimana bentuk gelombangnya,
kemudian memperhatikan sisi bak yang dikenai gelombang. Dan menentukan
apakah ada gelombang yang dipantulkan?
5. Rentangkan slinki sejauh 1,5m. Ikat ujung slinki pada tiang dimana ujung tidak
boleh bergeser (disebut ujung terikat)
6. Kemudian memegang dan menggetarkan ujung slinki yang lain cukup satu kali
sampai membentuk ½ gelombang. Setelah itu mengamati perambatan ½
gelombang sampai gelombang hilang.  Apakah gelombang dapat dipantulkan?
Mengamati bagaimana fase gelombang pantul dan gelombang asalnya?
7. Mengikat ujung slinki yang sebelumnya terikat pada tiang dengan benang yang
panjangnya 150cm sehingga ujung slinki dapat bergerak bebas oleh karena itu
disebut dengan slinki ujung bebas.
8. Pegang ujung slinki yang lain dengan tangan, kemudian menggetarkannya sampai
membentuk setengah gelombang. Setelah itu mengamati perambatan setengah
panjajng gelombang, bagaimana fase gelombang pantul dibanding gelombang
asalnya.

164
E. Hasil Pengamatan

Batu setelh dimasukkan ke air

F. Pembahasan
Pada saat kerikil dijatuhkan ke atas air yang berada didalam bak gelombang
yang dihasilkan mirip gelombang transversal dimana arah gelombang tegak lurus
dengan arah rambatannya. Dan dibagian pinggir/sisi bak yang dikenai gelombang,
gelombng dipantulkan kembali.
Pada slinki yang salah satu ujungnya diikat kuat pada tiang dan digetarkan
ujung lainnya dengan tangan sampai membentuk ½ gelombang, ternyata gelombang
dpat dipantulkan dan fase gelombang berlawanan arah dengan gelombang aslnya.
Sementara pada slinki yang salah satu ujungnya diikat dengan longgar/tali panjangnya
150cm, sehingga slinki dapat bergerak bebas ternyata fase gelombang pantul dan
gelombang asalnya adalah sama

G. Kesimpulan
1. Gelombang yang terjadi di air dapat dipantulkan kembali
2. Ujung slinki yang terikat kuat, gelombang datang dan gelombang pantulnya fase
gombang berlawanan arah.
3. Ujung slinki yng terikat bebas, gelombang datang=gelombang pantulnya.
H. Daftar Pustaka

Rumanta, M (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri.
I. Kesulitan Yang Dialami : Saran dan Masukan
Kesulitan yang dialami pada saat melakukan percobaan tidak mengalami kesulitan

165
KEGIATAN PRAKTIKUM 2

1. Percobaan Getaran Benda oleh Pegas


A. Tujuan
1. Mengukur periode dan frekuensi getaran.
2. Menyelidiki pengaruh massa terhadap frekuensi.
B. Alat dan Bahan
1. Pegas
2. Benda 3 buah (± 100 gram, 200 gram, 300 gram)
3. Statis
4. Klem penjepit
5. Stopwatch

C. Landasan Teori
Getaran adalah gerakan bolak balik secara beraturan. Satu getaran adalah gerakan
ayunan bandul dari titik awal balik ke titik awal lagi. Periode adalah waktu yang
dibutuhkan umtuk melakukan 1 kali getaran. Frekuensi adalh banyaknya getaransuatu
benda dalam waktu 1 detik.
Pada dasarnya osilasi alias getaran dari pegas yang digantungkan secara vertikal sama
dengan getaran pegas yang diletakan horisontal. Bedanya, pegas yang digantungkan
secara vertikal lebih panjang karena pengaruh gravitasi yang bekerja pada benda
(gravitasi hanya bekerja pada arah vertikal, tidak pada arah horisontal). Mari kita tinjau
lebih jauh getaran pada pegas yang digantungkan secara vertikal.

Pada pegas yang kita letakan horisontal (mendatar), posisi benda disesuaikan dengan
panjang pegas alami. Pegas akan meregang atau mengerut jika diberikan gaya luar
(ditarik atau ditekan). Nah, pada pegas yang digantungkan vertikal, gravitasi bekerja pada
benda bermassa yang dikaitkan pada ujung pegas. Akibatnya, walaupun tidak ditarik ke
bawah, pegas dengan sendirinya meregang sejauh x0. Pada keadaan ini benda yang
digantungkan pada pegas berada pada posisi setimbang.
Berdasarkan hukum II Newton, benda berada dalam keadaan setimbang jika gaya

total = 0. Gaya yang bekerja pada benda yang digantung adalah gaya pegas (F0 = -
kx0) yang arahnya ke atas dan gaya berat (w = mg) yang arahnya ke bawah. Total kedua
gaya ini sama dengan nol. Mari kita analisis secara matematis.
Kita akan tetap menggunakan lambang x agar anda bisa membandingkan dengan
pegas yang diletakan horisontal. Dirimu dapat menggantikan x dengan y. Resultan gaya
yang bekerja pada titik kesetimbangan = 0. Hal ini berarti benda diam alias tidak bergerak

D. Prosedur Percobaan
1) Mengukur getaran benda oleh pegas

166
a.Gantungkan pegas pada statis, gantungkan benda50 gram di ujung bawah pegas
tersebut.
b. Tarik benda ke bawah sejauh ± 5 cm,lalu lepaskan. Ukur waktu pegas
tersebutbergetarselama 20 getaran dengan menggunakan stopwatch.Catat hasil
pengamatan dancarikan rata-rata untukperiode dan frekuensi.
c.Catatlah hasil pengamatan pada lembarpengamatan
2) Menyelidiki pengaruh massa terhadap frekunsi.
a. Lakukan percobaan seperti nomor 1, dengan benda 150 gram. Lakukan
sebanyak 5 kali, catat hasilnya pada tabel 6.2 di lembar kerja. Ulangi percoban
dengan benda 200 gram, 250 gram, 300 gram.
b. Bandingkanlah nilai dari percobaan dengan massa 100 gram sampai dengan
300 gram. Berpengaruhkah massa terhadap frekuensi. Jelaskan! Bergantung
apa saja frekuensi tersebut.

E. Hasil Pengamatan
Tabel
Hasil Pengamatan Getaran Benda Pegas
Percobaan Waktu 20 Periode (sekon) Frekuensi
getaran (sekon) (herz)

1 12,88 0,644 1,56

2 12,96 0,648 1,55

3 13,03 0,651 1,54

4 13,08 0,654 1,53

5 13,17 0,658 1,52

Tabel
Hasil Pengamatan Pengaruh Massa Terhadap Frekuensi
Massa Benda Percobaan ke Waktu 20 Periode Fr1,37ekuensi Herz
(gram) getaran (sekon) (Herz)
(sekon)

150 1 14,55 0,73 1,37 1,37

2 14,65 0,73 1.37 1,37

167
3 14,68 0,74 1,37 1,37

4 14,67 0,73 1,37 1,37

5 14,63 0,73 1,37 1,37

200 1 12,86 0,64 1,55 1,55

2 12,40 0,62 1,61 1,61

3 12,73 0,64 1,55 1,55

4 12,09 0.64 1,55 1,55

5 13,08 0,65 1,55 1,52

250 1 12,25 0,61 1,64 1,64

2 12,04 0.60 1,67 1,67

3 11,94 0,60 1,67 1,67

4 11,10 0,56 1,79 1,79

5 10,87 0,54 1,85 1,85

300 1 10,68 0,53 1,89 1,89

2 10,06 0,56 1,79 1,79

3 9,58 0,48 2,89 2,09

4 9,38 0,46 2,17 2,17

5 8,17 0,40 2,50 2,50

F. Pembahasan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan ternyata getaran benda pada
pegas dengan massa benda yang sama, dan waktu getaranyang sama pula yaitu 20
kali. setiap periodenyajuga sama meskipun terdapat selisih waktu yang sangat kecil

168
namun dianggap sama. sedangkan benda pada pegas pada massa benda yang berbeda,
maka akan menghasilkan waktu dan frekuensi yang berbeda.

G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan bahwa Getaran benda pada pegas, periode dan
frekuensinya di pengaruhi oleh massa benda

H. Daftar Pustaka

Rumanta, M (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri.

Q. Kesulitan Yang Dialami : Saran dan Masukan


Kesulitan yang dialami pada saat melakukan percobaan tidak mengalami kesulitan

R. Foto Praktikum

2. Percobaan Getaran Beban Pada Ayunan (Bandul Sederhana)


A. Tujuan
Menghitung berapa periode dan frekuensi pada bandul sederhana

B. Alat dan Bahan


1. Bandul besi
2. Tiang gantungan
3. Benang
4. Stopwatch

C. Landasan Teori
Getaran merupakan gerak bolak-balik suatu partikel secara periode melalui suatu titik
kesetimbangan. Getaran dapat bersifat harmonis sederhana dan kompleks. Gerak
harmonis sederhana suatu getaran dimana resultan gaya yang bekerja pada titik
sembarang selalu mengarah ke titik kesetimbangan dan besar resultan gaya sebanding

169
dengan jarak titik sembarang ke titik keseimbangan tersebut. Beberapa contoh gerak
harmonis sederhana adalah gerak harmonik pada bandul (Young dan Roger, 2002 : 152).

D. Prosedur Percobaan
1) Gantungkan bandul dengan seutas benang pada tiang yang tingginya kira-kira 1,5
m.
2) Tariklah beban dari kedudukan seimbang (0) dengan tangan kiri, sehingga
menyimpang kira-kira 10 (titik A).
3) Siapkan stopwatch di tangan kanan, jalankan stopwatch bersamaan dengan
melepaskan beban dari titik A. Amati apa yang terjadi.
4) Berilah hitungan 1 pada saat beban kembali ke A untuk pertama kalinya, hitungan
2 untuk keduakalinya, demikian seterusnya. Pada saat kitungan ke-10 matikan
stopwatch dan catat hasilnya.
5) Tulislah hasil pengamatan pada lembar pengamatan,dengan menggati beban 20
grm sampai 100 gram.
6) Apakah periode dan frekuensi dipengaruhi oleh beban?
7) Lakukan seperti percobaan 1-4 dengan menggati panjang tali yangberbeda-beda,
massa tetap yaitu 60 gram. Catatlah hasil pengamatan pada lembar pengamatan.
8) Apakah periode dan frekuensi dipengaruhi oleh tali?
9) Buatlahgrafik T terhadap ℓ1 linierkah? Sebutkan hubuangan antar periode (TT)
dengan panjang tali (ℓ1).

E. Hasil Pengamatan

Tabel Gambar
Hasil Pengamatan Bnadul
Beban (gram) 10 T (S) T periode (S) F frekuensi
(HZ)

20  20, 71 10:2,07 207,1 : 0,48

30  20,16 10:2,02 201,6 : 0,50

40  19,57 10:1,96 195,7 :: 051

50  19.03 10:1,90 190 :,3 : 0,53

60  19,49 10:1,95 194,9 : 0,51

70  20,58 10:2,06 205,8 : 0,49

80  20,69 10:2,07 206,9 : 0,48

90  21,46 10:2,15 206,9 : 0,47

100  21,79 10:2,08 207,9 : 0,48

170
F. Jawaban Pertanyaan

1. Apakah periode dan frekuensi bandul dipengaruhi beban ?


Jawaban : ya benar, periode dan frekuensi bandul dipengaruhi beban. 

G. Pembahasan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan Beban dapat mempengaruhi
waktu getaran. Beban yang beratnya lebih besar membutuhkan waktu yang lama
untuk melakukan sepuluh kali getaran. Pada berat beban 50 gram  maka rata rata
sepuluh kali getaran rata rata periode adalah 14,8 dan rata rata frekuensi adalah.
Sementara pada beban yang beratnya 100 gram maka rata rata untuk sepuluh kali
getaran rata rata periode adalah 18,2.

H. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan Ayunan beban/bandul yang ukurannya kecil (50 gram)
lebih cepat dibanding dengan Ayunan beban/bandul yang ukurannya besar (100 gram)

I. Daftar Pustaka

Rumanta, M (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri.

S. Kesulitan Yang Dialami : Saran dan Masukan


Kesulitan yang dialami pada saat melakukan percobaan tidak mengalami kesulitan

T. Foto Praktikum

171
3. Percobaan Benda Bergetar sebagai Sumber Bunyi
A. Tujuan

1. Menjelaskan penyebab timbulnya bunyi.


2. Menjelaskan cara perambatan bunyi.

B. Alat dan Bahan


1. Balon karet
2. Karet gelang
3. Kaleng bekas/ kaleng susu
4. Serbuk besi.
5. Mistar plastik 30 cm

C. Landasan Teori
Bunyi termasuk bagian dari salah satu jenis gelombang yang bisa didengar oleh indera
pendengaran (telinga). Bunyi atau suara yaitu suatu pemampatan mekanis atau
gelombang longitudinal yang merambat dengan melalui medium. Medium (zat perantara)
bisa berupa zat cair, padat atau gas. Jadi, gelombang bunyi dapat merambat semisal di
dalam air, batu bara, udara serta lain sebagainya.

D. Prosedur Percobaan
1) Letakkan mistar plastik di atas meja, dengan salah satu tepinya menonjol 15 cm.
Getarkan ujungnya dengan cara menarik ke atas, kemudian dilepas. Apakah
bagian mistar yang bergetar mengeluarkan bunyi?
2) Ulangilah langlkah 1 dengan panjang mistar 10 cm, amatilah apakah getaran
mistar menimbulkan bunyi? Lakukan untuk panjang mistar yang menonjol 5 cm,
20 cm, dan 25 cm. Manakah yang lebih cepat getarannya? Berdasarkan percobaan
tersebut apakah benda yang bergetar dapat menimbulkan bunyi?

E. Hasil Pengamatan

172
Gambar
Hasil Pengamatan benda bergetar sebagi sumber bunyi

1) Mistar 5 cm getaran sedikit (lebih kerap) tetapi bunyi lebih nyaring.


2) Mistar 15 cm getaran lebih banyak dari yang mistar 5 cm bunyi sedikit lebih kecil.
3) Mistar 20 cm getaran lebih banyak dari pada yang mistar 15 cm tetapi hampir tidak
mengeluarkan bunyi.
4) Mistar 25 cm getaran lebih pelan dan bunynya juga pelan hamper tidak terdengar.

F. Jawaban Pertanyaan
1. Apakah mistar bergetar mengeluarkan bunyi?
Jawaban : Ya mistar yang ditarik ke atas dan dilepaskan akan mengeluarkan bunyi

2. Makah yang lebih cepat getarnya?


Jawaban : Yang lebih cepat getarannya adalah mistar yang tonjolannya 5 cm.

G. Pembahasan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan Tepian mistar yang menonjol


lebih pendek akan mengeluarkan bunyi lebih keras tetapi getarannya akan cepat
berhenti dan semakin panjang tonjolan mistar bunyinya akan semakin hilang dan
getarannya akan semakin lambat..

H. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa semakin pendek tonjolan
mistar yang di tarik ke atas dan dilepaskan maka bunyinya akan semakin keras,
semakin panjang tonjolan mistar maka getarannya akan lambat dan bunyinya akan
hilang
 
I. Daftar Pustaka

173
Rumanta, M (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri.

U. Kesulitan Yang Dialami : Saran dan Masukan


Kesulitan yang dialami pada saat melakukan percobaan tidak mengalami kesulitan

V. Foto Praktikum

174
KEGIATAN PRAKTIKUM 3

1. Percobaan Kepekaan Indera Pendengar Manusia

A. Tujuan
Menguji pemuaian suatu logam dan perubahan pertambahan panjang logam karena
pengaruh panas.

B. Alat dan Bahan


1. Dua Sendok makan
2. Dua mangkok
3. Sapu tangan dan kapas

C. Landasan Teori
Telinga adalah organ pendengaran yang memiliki fungsi menangkap dan mengubah
bunyi berupa energi mekanis menjadi energi elektris secara efisien dan diteruskan ke otak
untuk disadari dan dimengerti.

D. Prosedur Percobaan
a. Tutuplah matamu dengan sapu tangan.
b. Kedua teman yang lain masing-masing memegang sendok dan mangkok.
c. Tentukan jarak antar temanmu yang ditutup matanya dengan anda yang
memegang sendok dan mangkok, misalnya pertama 1m, kemudian 2m dan
seterusnya.
d. Setelah siap, anda akan ditutup matanya memberi aba-aba agar teman yang
memegang sendok mengetukkan sendok pada mangkok secara bergantian.
Dapatkah anda mendengar bunyi yang dihasilkan? Dapatkah anda mendengar
dengan lebih naik?
e. Kemudian, sumbatlah telinga kanan dan kiri secara bergantian dengan kapas.
Dapatkah anda mendengar dengan jelas? Telinga mana yang dapat mendengar
dengan baik?
f. Selanjutnya bergantian dengan teman anda. Ulangi kegiatan sepserti yang anda
lakukan sebanyak empat kali lagi, ujilah kemampuan telinga teman anda.
g. Hasil observasi anda kemudian masukkan ke dalam table 6.1.

175
E. Hasil Pengamatan
Tabel
Hasil Pengamatan Kepekaan Indera Pendengaran Manusia

No jarak Telinga sebelum Telinga stelah ditutup Keteran


ditutup Telinga kiri Telinga kanan
1 1 meter Tererdengar Terdengar jelas Terdengar Telinga k
keras sekali jelas terdenga
baik dari
telinga ki
2 3 meter Terdengar keras Terdengar agak Terdengar Telinga k
jelas jelas terdenga
baik dari
telinga ki
3 6 meter Terdengar kurang Terdengar ajak Terdengar Telinga k
jelas masih jelas terdenga
baik dari
telinga ki
4 9 meter Terdengar lirih Terdengar Terdengar Telinga k
kurang jelas masih jelas terdenga
baik dari
telinga ki
5 dst Terdengar makin Terdengar Terdengar Telinga k
F. Pembahasan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan pada kepekaan indera
pendengar manusia menunjukkan bahwa kemampuan untuk mendengar antara
telingakanan dengan telinga kiri terdapat perbedaan atau ketidaksamaan. Dengan mata
tertutup, pada jarak 1m antara telinga kanan dengan telinga kiri masih terdapat
kesamaan dapatmendengar jelas. Akan tetapi pada jarak 3m sampai dengan 9m,
terdapat perbedaan yangmana telinga kanan masih mampu mendengar suara/bunyi
dengan jelas.
Berbeda dengantelinga kiri pada jarak tersebut, suara/bunyi terdengar kurang
jelas/samar. Begitu pula jika salah satu telinga kita ditutup dengan kapas maka
bunyi/suara masih bisa terdengar meskipun tidak sejelas apabila kedua mata ditutup
dengan sapu tangan.

176
Untuk telinga kanan jika telinga kapas yang ditutup dengan kapas, suara/bunyi
masih dapat terdengar dengan jelas/lebih baik dari kejauhan dibandingkan jika telinga
kiri yang dibuka dan telinga kanan ditutup dengan kapas, bunyi yang dihasilkan dari
kejauhan terdengar samar-samar.

G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa kita masih dapat mendengar
bunyi pada jarak 1 meter, 3 meter, bahkan sampai 9 meter karena bunyi merambat
melalui udara.Kemampuan mendengar pada setiap orang tidak sama/berbeda. Begitu
juga, kepekaan antara telinga kanan dengan telinga kiri terhadap rangsang berupa
bunyi/suara terdapat perbedaanatau ketidaksamaan. Kuat lemahnya bunyi juga
tergantung pada banyaknya sel penerima yang mengirim impuls ke otak menunjukkan
bahwa telinga kanan memiliki kepekaan terhadap rangsang atau kemampuan
mendengar lebih baik, jika dibandingkan dengan telinga kiri.

H. Daftar Pustaka

Rumanta, M (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri.

I. Kesulitan Yang Dialami : Saran dan Masukan


Kesulitan yang dialami pada saat melakukan percobaan tidak mengalami kesulitan

J. Foto Praktikum

2. Percobaan Struktur dan Fungsi Telinga

A. Tujuan
Untuk mengetahui bagian – bagian yang menyusun telinga beserta fungsinya.

B. Alat dan Bahan


a. Gambar Struktur alat pendengaran manusia
b. Lembar Pengamatan

177
c. Alat Tulis

C. Landasan Teori
Telinga adalah organ pendengaran yang memiliki fungsi menangkap dan mengubah
bunyi berupa energi mekanis menjadi energi elektris secara efisien dan diteruskan ke otak
untuk disadari dan dimengerti.

D. Prosedur Percobaan
1) Perhatikan gambar struktur alat pendengaran berikut

2) Beri nama dan jelaskan fungsinya bagian-bagian telinga mulai telinga bagian luar
sampai telinga bagian dalam sesuai dengan yang ditunjuk anak panah.
3) Kemudian masukkan tabel 6.2 berikut ini

E. Hasil Pengamatan
Tabel

Bagian-bagian yang menyusun telinga beserta fungsinya

No. Nama organ Bagian telinga Keterangan

Luar Tengah Dalam

1. Daun telinga √ Menangkap getaran

2. Lubang telinga √ Mengantarkan geteran

3. Kelenjar √ Menangkap pertikel debu


minyak dan menghalangi
masuknya air

4. Gendang √ Meneruskan gelombang


telinga bunyi dari udara

5. Tulang martil √ Menangkap getaran dari


gendang telinga dan
6. Tulang √ meneruskannya ke

178
landasan

7. Tulang sangurdi √ tingkap oval 

8. Pembuluh √ Memasukan udara ke


eustachius telinga tengah dan
menjadikanya tekanan
udara di gendang telinga =
tekanan udara diluar

9. Tingkap oval √ Menghantarkan getaran


udara

10. Labirin √ Menghasilkan cairan


limfe

11. Koklea √ Mengubah getaran


menjadi impuls

12. Rumah siput √ Mengirimkan impuls ke


otak untuk
diinterprestasikan menjadi
bunyi

F. Pembahasan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan Telinga pada manusia terdiri
dari tiga bagian yaitu:
1. Telinga luar, terdiri atas:
a. Daun telinga: untuk menangkap getaran.
b. Lubang telinga : untuk penghantar getaran.
c. Kelenjar minyak : untuk menghasilkan minyak serumen yang berfungsi
menangkap pertikel debu menghalangi masuknya air.
d. Gendang telinga : meneruskan gelombang bunyi dari udara.
2. Telinga tengah, terdiri dari:
a. Tulang martil, tulang landasan, tulang sangurdi yaitu untuk menangkap
getaran dari gendang telinga dan meneruskannya membran yang
menyelubungi tingkap oval untuk diterskan lagi ke telinga dalam.
b. Pembuluh eustachius yaitu untuk memasukan udara ke telinga tengah dan
menjadikan tekanan udara di gendang sama dengan tekanan udara di luar
gendang telinga.

G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan telinga luar terdiri dari daun telinga,lubang telinga, dan
kelenjar minyak. Telinga tengah terdiri tulang martil dan pembuluh eustachius.

179
H. Daftar Pustaka

Rumanta, M (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri.

L. Kesulitan Yang Dialami : Saran dan Masukan


Kesulitan yang dialami pada saat melakukan percobaan tidak mengalami kesulitan

M. Foto Praktikum

3. Mekanisme Transmisi Pendengaran


A. Tujuan
Untuk Menjelaskan peristiwa yang terjadi pada bagian-bagian telinga yang dilalui getaran
suara dari suatu sumber bunyi

180
B. Alat dan Bahan
1) Gambar Transmisi pendengaran
2) Lembar pengamatan
3) Alat tulis Botol minuman bekas

C. Landasan Teori
Telinga adalah organ pendengaran yang memiliki fungsi menangkap dan mengubah
bunyi berupa energi mekanis menjadi energi elektris secara efisien dan diteruskan ke otak
untuk disadari dan dimengerti.

D. Prosedur Percobaan
1) Pelajari gambar transmisi pendengaran.
2) Jelaskan peristiwa yang terjadi pada bagian-bagian telinga yangn dilalui getaran
suara, secara berurutan sesuai dengan nomor yang ada pada gambar diatas.

E. Hasil Pengamatan

Gambar
Hasil Pengamatan Percobaan Mekanisme Transmisi Pendengaran

F. Jawaban Pertanyaan

1) Jelaskan peranan daun telinga pada proses mendengar dari sumber bunyi!
Jawab : Peranan daun telinga pada proses pendengaran adalah menangkap
gelombang getaran di udara dan mengumpulkan menjadi getaran.
2) Jelaskan fungsi saluran Eustachius!
Jawab : Fungsi saluran eustachius adalah menghubungkan fungsi bagian tengah
dengan rongga mulut bagian belakang.
3) Jelaskan proses terjadinya rambatan suatu bunyi/suara hingga kita mendengar!

181
Jawab : Gelombang suara di udara ditangkap oleh daun telinga dan dikumpulkan
menjadi getaran bunyi kemudian dimasukkan ke lubang telinga. Sampai di
gendang telinga menggetarkan

G. Pembahasan

Berdasarkan percobaan yang kedua mekanisme transmisi pendengaran


gelombang suara masuk melalui telinga dan ditangkap oleh gendang telinga kemudian
terjadi atau getaran ini akan diteruskan menuju telinga tengah melalui tulang-tulang
pendengaran itu martil landasan sanggurdi sanggurdi setelah itu dari sanggurdi
getaran melalui jendela oval menuju koklea yang berisi cairan selanjutnya getaran
diteruskan menuju jadilah gundar jadilah gundar dengan arah gerak yang berlawanan
setelah itu getaran akan diterima oleh sel-sel rambut atau reseptor di dalam organ
korti getaran dalam akan mengantarkan membran seller getaran ini akan diubah
menjadi impuls saraf yang selanjutnya dihantarkan saraf diotori menuju otak sehingga
kita dapat mendengar

H. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan mekanisme transmisi pendengaran gelombang suara
masuk melalui telinga dan ditangkap oleh gendang telinga kemudian terjadi atau
getaran ini akan diteruskan menuju telinga tengah melalui tulang-tulang pendengaran
itu martil landasan sanggurdi sanggurdi

I. Daftar Pustaka

Rumanta, M (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri.

L. Kesulitan Yang Dialami : Saran dan Masukan


Kesulitan yang dialami pada saat melakukan percobaan tidak mengalami kesulitan

M. Foto Praktikum

182
PRAKTIKUM MODUL 7
KEGIATAN PRAKTIKUM 1

1. Percobaan Pemantulan Cahaya

A. Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan sifat-sifat cahaya.
2. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin.
3. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa.
4. Menentukan focus cermin cekung.
5. Menentukan fokus lensa cembung.

B. Alat dan Bahan


1. Cermin datar (3x6 cm2)
2. Cermin cembung
3. Cermin cekung
4. Lampu senter
5. Busur derajat
6. Kertas putih
7. Lilin
8. Layar (tabir kertas)
9. Celah cahaya

C. Landasan Teori

183
Cahaya merupakan salah satu bentuk gelombang elektromagnetik yang memiliki
sifat mendua titik cahaya merupakan gelombang disisi lain cahaya memiliki sifat
seperti sebuah partikel. Salah satu sifat cahaya sebagai gelombang adalah dapat
mengalami pemantulan apa resep sedangkan salah satu sifat cahaya sebagai partikel
adalah cahaya dapat mengalami peristiwa tumbukan (Herman 2015:39)

Salah satu sifat cahaya adalah dapat dipantulkan melalui cermin cekung dan
cermin cembung cermin cekung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul cahaya
berupa cekungan cermin cekung biasanya digunakan sebagai benda memantulkan
cahaya misalnya pada senter lampu sepeda lampu mobil

D. Prosedur Percobaan
a. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar.
1. Menyusun lampu senter dan celah cahaya didepan cermin datar seperti gambar
dibawah ini
2. Nyalakan lampu senter dan mengamati dengan baik jalannya berka cahaya pada
saat sebelum dan sesudah mengenai cermin datar.
3. Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak sudut
datang dan sudut pantul.
4. Ukurlah besar sudut datang (i) dan besar sudut pntul (t) tersebut.
5. Letakan sebuah benda (dalam hal ini lilin) didepan cermin datar dan amati
bayangan selama benda itu digeser-geserkan didepan cermin datar.
6. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar
tersebut.

b.  Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung.


1. Susunlah alat seperti gambar dibawah ini,
2. Nyalakan lilin dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat
sebelum dan sesudah mengenai cermin cembung.
3. Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga Nampak
sudut datang dan sudut pantul serta bayangan yang terbentuk.
4. Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung
tersebut.
c. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung
1. Susunlah alat seperti Gambar dibawah ini.
2. Nyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas  cahaya pada saat
sebelum dan sesudah mengenai cermin cekung.
3. Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada iangkah (2), sehingga tampak sudut
datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk.
4. Catatlah  bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oieh cermin cekung
tersebut.
5. Aturlah  jarak benda atau letak iayar agar pada Iayar terbentuk bayangan yang
jelas dan tajam. Selanjutnya ukur jarak benda dan jarak bayangan.

184
6. Jika benda di depan cermin cekung terus digeser menjauhi cermin, maka pada
jarak tertentu bayangan benda akan menghilang (tidak tampak). Ukur jarak
benda dan cermin cekung pada keadaan tersebut (s).

E. Hasil Pengamatan
a. Pemantulan cahaya pada cermin datar
1) Gambar jalannya berkas sinar pada cermin datar

2) Besar sudut datang ( i ) dan sudut pantul (r) i = r


Tabel 7.1

No i (derajat) r (derajat)

1. 30o 30o
2. 45o 45o
3. 55o 55o
4. 60o 60o
5. 75o 750o

3) Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar


 Sama / maya / tidak nyata
 Sama besar
 Sama tegak
 Jarak benda ke cermin : jarak bayangan ke cermin (S = S1)

b. Pemantulan cahaya pada cermin cembung


1) Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cembung

2) Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung


 Maya / tidak nyata
 Sama tegak

185
 Diperkecil

c. Pemantulan cahaya pada cermin cekung


1) Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cekung

2) Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung

 Maya, tegak, diperbesar

No Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)

1. 5,5 cm 5 cm
2. 5 cm 5 cm
3. 4 cm 5,5 cm

4. 1,5 cm 3 cm

F. Pembahasan
1. Pada pemantulan cahaya pada cermin datar, sinar datang kemudian memantul pada
cermin. Setelah dipantulkan pantulkan cermin tersebut juga menghasilkan sinar
pantul sehingga sinar datang dan sinar pantul pada cermin datar adalah sama titik
pada cermin datar bayangan yang dihasilkan sama dengan bendanya, baik itu dari
bentuknya ukurannya sama maupun posisinya
2. Pada pemantulan cahaya pada cermin cembung bayangan yang dihasilkan lebih
kecil daripada bendanya
3. Pada pemantulan cahaya pada cermin cekung bayangan yang dihasilkan akan
menjadi dua kali lebih besar daripada bendanya

G. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari data di atas yaitu
1. Salah satu sifat cahaya adalah dapat dipantulkan
2. Bayangan yang dihasilkan oleh cermin datar sama dengan bendanya
3. Pengen yang dihasilkan oleh cermin cembung lebih kecil daripada bendanya
4. Bayangan yang dihasilkan oleh cermin cekung 2 kali lebih besar daripada bendanya

H. Foto Praktikum

186
ALAT DAN BAHAN

Bayangan yang dibentuk oleh cermin

187
Bayangan yang dibentuk cermin Bayangan yang dibentuk cermin
cekung cekung

I. Daftar Pustaka

Rumanta, M (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri.

2. Pembiasan Cahaya
A. Tujuan

Setelah melakukan percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat:


1.      Menjelaskan sifat-sifat cahaya.
2.      Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin.
3.      Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa.
4.      Menentukan focus cermin cekung.
5.      Menentukan fokus lensa cembung.

B. Alat dan Bahan


1. Lampu senter.
2. Celah cahaya.
3. Balok kaca.
4. Kertas putih.
5. Busur derajat.
6. Lensa cembung.
7. Lensa cekung.
8. Layar (tabir kertas).
9. Lilin

188
10. Penggaris panjang (100 cm).

C. Landasan Teori
Cahaya menurut Newton 1642 1727 terdiri dari partikel-partikel ringan
berukuran sangat kecil yang dipancarkan oleh sumbernya ke segala arah dengan
kecepatan yang sangat tinggi
Pembiasan cahaya merupakan peristiwa dari pembelokan cahaya karena
cahaya melewati medium yang berbeda contoh dari pembiasan cahaya misalnya
pulpen yang terlihat patah ketika berada di dalam gelas kaca saya juga munculnya
pelangi di langit setelah hujan turun
Cahaya akan masuk ke suatu medium yang yang berbeda tidak semuanya lolos ke
medium yang dituju namun ada sebagian cahaya sinar yang dipantulkan

D. Prosedur Percobaan
1. Susunlah lampu senter, celah dan balok kaca.
2. Nyalakan lampu senter dan amati dengan baik jalannya berkas sinar pada saat
sebelum dan sesudah menembus balok kaca.
3. Gambarkanlah jalannya berkas sinar tersebut, sehingga tampak sudut datang dan
biasnya. Kemudian ukur besar sudut datang dan sudut bias tersebut.
4. Pergunakanlah lensa cembung untuk mengamati sebuah huruf pada buku dengan
jarak yang relatifdekat anatara lensa dan huruf. Kemudian huruf menjadi sanat
besar dan kabur atau tidak tampak. Ukur jarak huruf ke lensa pada saat tersebut
dan catat bagaimana sifatsifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung
tersebut.
5. Susunlah lensa cembung, layar, lilin dan penggaris panjang
6. Atur letak lilin dan lensa cembung agar diperoleh bayangan nyala lilin paling
tajam pada tabir. Ukur jarak benda (s) dan jarak bayangan (s ), dan catat sifat-sifat
bayangan yang dibentuk lensa cembung tersebut.
7. Pergunakanlah sebuah lensa cekung untuk mengamati huruf pada buku, dengan
jarak yang relative dekat. Kemudian geserkan lensa secara perlahan-lahan
menjauhi huruf tersebut. Catat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh
lensa cekung tersebut!

E. Hasil Pengamatan

a. Gambar jalannya berkas sinar pada balok kaca

189
No Sudut datang (i) Sudut bias (r)

1. 30o 19,47o
2. 53o 30o
3. 60o 35,26o
4. 77,1o 40,53o

b. Sifat bayang yang dibentuk oleh lensa cekung


Maya, tegak, diperkecil (m = 0,4 kali ) dan terletak dianatara O dan F1

No Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)

1 20 cm 8 cm
2 15 cm 6 cm
3 10 cm 4 cm
4 5 cm 2 cm

Sifat bayang yang dibentuk lensa cekung Maya, tegak, diperkecil (m = 0,4 kali )
dan terletak dianatara O dan F1

F. Jawaban Pertanyaan
3. Pada saat bayangan benda menghilang (tidak tampak) dalam cermin cekung,
berarti bayangan yang dibentuk cermin cekung ada di jauh tak berhingga. Dengan
menggunakan persamaan 7.5 pada landasan teori, tentukan jarak fokus cermin
cekung tersebut!
Jawab : Jarak fokus = jarak benda dari dari cermin cekung tersebut, atau s = f,
sehingga 1/s' = 0, dan s'= ∞

4. Agar cermin cekung yang memiliki jarak fokus 10cm dapat membentuk bayangan
pada jarak dua kali jarak bendanya.dimanakah benda harus diletakkan dari cermin
cekung tersebut?
Jawaban : 1/10 = 1/x + 1/2x
1/10 = 2/2x + 1/2x
1/10 = 3/2x
10 = 2x/3
2x = 30
x = 15
5. Dengan menggunakan persamaan 7.2 dan 7.3 pada landasan teori, tentukan indeks
bias kaca dan kecepatan rambat cahaya dalam balok kaca dari hasil kegiatan II.
Jawaban : indek bias kaca1 kecepatan rambat cahaya
6. Agar lensa cembung yang memiliki jarak fokus 20 cm dapat membentuk
bayangan nyata pada jarak setengah kali jarak bendanya, di manakah benda harus
di letakkan terhadap lensa cembung tersebut?

190
Jawaban:
Perbesaran
m = s' / s
¹/₂ = s' / s
s' = ¹/₂ s
persamaan Gauss
1/s + 1/s' = 1/f
1/s + 1/(¹/₂ s) = 1/20
1/s + 2/s = 1/20
3/s = 1/20
s = 60 cm 

G. Pembahasan

Percobaan pemantulan dan pembiasan cahaya dilakukan berdasarkan prinsip


hukum snellius, yaitu rumus matematika yang memberikan hubungan antara sudut
datang dan sudut bias pada cahaya atau gelombang lainnya yang melalui batas antara
dua medium isotropik berbeda yaitu udara dan kaca.

H. Kesimpulan

Cahaya dapat dipantulkan melalui cermin datar. Pemantulan pada cermin datar
merupakan pemantulan teratur karena besarnya sudut datang (i) sama dengan besarnya
sudut pantul (r).
Pembentukkan bayangan pada 2 buah cermin datar yang diletakkan sedemikian
rupa sehingga membentuk sudut tertentu dan diletakan sebuah benda di antara kedua
cermin tersebut, maka bayangan yang dibentuk cermin yang satu merupakan benda
bagi cermin yang lain.
1. Bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung selalu maya dan tegak.
2. Bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung selalu nyata dan terbalik.
3. Semakin besar nilai S semakin kekil nilai S’. Jadi nilai S dan S’ berbanding
terbalik.
4. Bayangan nyata adalah bayangan yang dapat ditangkap (diproyeksikan) oleh suatu
media (layar).

I. Daftar Pustaka

Rumanta, M (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri.

191
KEGIATAN PRAKTIKUM 2

1. Lensa Cembung dan Lensa Cekung

A. Tujuan
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan dapat :
a. Menentukan jarak titik api (f) lensa cembung
b. Menentukan kekuatan lensa cembung (P)
c. Menentukan Jarak titik api (f) cermin cekung

B. Alat dan Bahan


1) Meja optic lengkap
2) Lensa cembung
3) Cermin cekung
4) Layar

192
5) Sumber cahaya (lilin atau lampu)

C. Landasan Teori
Lensa adalah medium transparan yang dibatasi oleh dua permukaan bias paling
sedikit satu diantaranya lengkung sehingga terjadi dua kali pembiasan sebelum keluar
dari lensa. Terdapat dua jenis lensa yaitu lensa cembung dan lensa cekung

Lensa cembung memiliki 3 sinar istimewa yaitu


a. Sinar yang datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titik fokus
b. Sinar yang datang melalui titik fokus pasif f akan dibiaskan sejajar dengan sumbu
utama.
c. Sinar yang datang melalui titik pusat optik (0) akan diteruskan (tidak dibiaskan)

Lensa cekung memiliki 3 sinar istimewa yaitu


a. Sinar datang zar dengan sumbu utama akan dibiaskan seolah-olah dari titik fokus (f)
b. Sinar datang menuju titik fokus pusat F2 akan dibiaskan sejajar dengan sumbu
utama ma
c. Sinar datang melalui pusat lensa akan diteruskan.

D. Prosedur Percobaan
1. Percobaan Lensa Cembung
a) Susunlah lensa pada dudukannya dan letakkan di antara layar dan sumber cahaya
b) Nyalakanlah sumber cahaya, kemudian aturlah posisi benda dan layar agar pada
layar terbentuk bayangan yang paling tajam
c) Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)
d) Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda

2. Percobaan Cermin Cekung


a) Susunlah alat seperti gambar 
b) Nyalakanlah sumber cahaya dan aturlah kedudukan benda dan layar agar pada
layar terbentuk bayangan paling tajam
c) Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)
d) Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda

E. Hasil Pengamatan
Tabel 1
Hasil pengamatan cermin cembung
No Jarak Benda Jarak Bayangan

1 20 cm 8 cm

2 15 cm 8 cm

3 10 cm 4 cm

193
4 5 cm 2 cm

Tabel 2
Hasil pengamatan cermin cekung
No Jarak Benda Jarak Bayangan

1 5,5 cm 5 cm

2 4,5 cm 5 cm

3 4 cm 5,5 cm

4 1,5 cm 3 cm

F. Jawaban Pertanyaan
1) Tentukan jarak ( f ) lensa cembung yang anda gunakan dalam percobaan ?
Jawaban : Jarak fokus lensa cembung : 1,5 cm 
2) Tentukan kekuatan lensa ( P ) yang anda pergunakan dalam percobaan ?
Jawaban :
Kekuatan lensa (p)
P =

3) Tentukan jarak fokus ( f ) cermin cekung yang Anda gunakan dalam percobaan!
Jawaban : Jarak fokus cermin cekung = 2,5 cm
G. Pembahasan
Berdasarkan hasil dari pengamatan bahwa semakin jauh jarak benda maka
nilai pembesarnya semakin kecil. Berlaku untuk kedua lensa kekuatan lensa atau daya
lensa adalah kemampuan satu lensa untuk menguatkan atau mengumpulkan berkas
sinar yang diterimanya. Pada penentuan daya lensa cekung semakin besar jarak benda
maka kekuatan lensa semakin besar dan untuk lensa cembung semakin besar jarak
benda maka kekuatan lensa semakin kecil

H. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan mendapatkan kesimpulan yaitu
bahwa sifat pembiasan cahaya pada lensa cembung bersifat mengumpulkan sifat
bayangan nyata, terbalik dan diperbesar titik jarak bayangan semakin dekat jika gerak
benda semakin jauh. Dan semakin jauh jarak benda maka jarak bayangan semakin

194
dekat terhadap lensa tapi jarak fokus tidak ditentukan oleh jarak benda ataupun jarak
bayangan
I. Daftar Pusaka
Rumanta, M (2019).Pratikum IPA di SD.Jakarta:PT Prata Sejati Mandiri.

J. Foto Praktikum

Lensa Cembung

Lensa Cekung

KEGIATAN PRAKTIKUM 3

3. Percobaan Bintik Buta

A. Tujuan

a. Mengetahui bagaimana bayangan benda jika mengenai bintik buta.

195
b. Menentukan jarak benda yang adda lihat yang bayangannya tepat mengenai
bintik buta.

B. Alat dan Bahan


1. Gambar A dan B
2. Table pengamatan
3. Alat tulis dan penggaris

C. Landasan Teori
Benda yang terkena cahaya akan membiaskan cahayanya melalui kornea dan
diteruskan ke aqeus humor, pupil, lensa mata, vitrous humor, kemudian retina. Cahaya
yang masuk ke bagian bintik kuning retina akan mengenai sel-sel batang dan kerucut. Sel
kerucut sebagai fotoreseptor yang peka cahaya akan menangkap rangsang dan
mengubahnya menjadi impuls yang dihantarkan ke saraf optik ke otak besar bagian
belakang (lobus oksipitalis). Pada lobus oksipitalis ini terjadi asosiasi berupa kesan
melihat benda. Pembiasan cahaya dari suatu benda akan membentuk bayangan benda jika
cahaya tersebut jatuh di bagian bintik kuning pada retina, karena cahaya yang jatuh pada
bagian ini akan mengenai sel-sel batang dan kerucut yang meneruskannya ke saraf optik
dan saraf optik meneruskannya ke otak sehingga terjadi kesan melihat. Sebaliknya,
bayangan suatu benda akan tidak nampak, jika pembiasan cahaya dari suatu benda
tersebut jatuh di bagian bintik buta pada retina.

D. Prosedur Percobaan
1) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2) Menyiapkan gambar bintik buta bagian A untuk percobaan ke-1
3) Menutup mata sebalah kiri dengan jari-jari tangan
4) Fokus pandangan pada tanda positif (+) dengan jarak 60 cm dari pandangan mata
lalu perlahan-lahan mendekatkan gambar kearah wajah dengan tetap berfokus pada
tanda positif (+)
5) Mengetahui berapa jarak dari mata tanda bundaran hitam (.) mulai tidak Nampak
6) Mencatat hasil pengamatan pada table yang telah di sediakan di modul

E. Hasil Pengamatan
Tabel

Hasil Pengamatan Bintik Buta 1

196
Tabel

Hasil Pengamatan Bintik Buta 1

F. Jawaban Pertanyaan

1) Jelaskan peranan daun telinga pada proses mendengar dari sumber bunyi!
Jawab : Peranan daun telinga pada proses pendengaran adalah menangkap
gelombang getaran di udara dan mengumpulkan menjadi getaran.
2) Jelaskan fungsi saluran Eustachius!
Jawab : Fungsi saluran eustachius adalah menghubungkan fungsi bagian tengah
dengan rongga mulut bagian belakang.
3) Jelaskan proses terjadinya rambatan suatu bunyi/suara hingga kita mendengar!
Jawab : Gelombang suara di udara ditangkap oleh daun telinga dan dikumpulkan
menjadi getaran bunyi kemudian dimasukkan ke lubang telinga. Sampai di
gendang telinga menggetarkan

G. Pembahasan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan bintik buta ke-1 dan bintik buta
ke-2 masih nampak sampai pada jarak 56 cm (.) Pada saat melakukan percobaan

197
dibantu oleh seorang teman untuk mengukur jarak ketika fokus kita telah menemukan
bintik buta dan jarak ketika ingin memulai percobaan

H. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan keadaan mata normal, mata kita masih dapat melihat
suatu benda dengan sangat jelas. Jarak pandang semakin dekat maka focus mata
(penglihatan) akan semakin buram bahkan tidak tampak

I. Daftar Pustaka

Rumanta, M (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri.

J. Kesulitan Yang Dialami : Saran dan Masukan


Kesulitan yang dialami pada saat melakukan percobaan tidak mengalami kesulitan

K. Foto Praktikum

BINTIK BUTA 1

BINTIK BUTA 2

2. Iris (Pupil) Mata


A. Tujuan

1) Untuk mengetahui reaksi pupil mata manusia pada cahaya redup dan terang

198
2) Mengetahui reaksi pupil mata kucing pada cahaya redup dan terang

B. Alat dan Bahan


1) Lilin;
2) b. Korek api;
3) c. Senter;
4) d. Kucing;
5) e. Tabel pengamatan;
6) f. Alat tulis.

C. Landasan Teori
Mata merupakan alat indra yang terdapat pada manusia. Secara konstan mata
menyesuaikan jumlah cahaya yang masuk, memusatkan perhatian pada objek yang dekat
dan jauh serta menghasilkan gambaran yang berlanjut yang dengan segera dihantarkan ke
otak. Ketika cahaya mengenai mata sinyal syaraf terbentuk dan dikirimkan ke otak, untuk
memberikan pesan tentang keberadaan cahaya dan kekuatan cahaya. Pupil merupakan
bagian dari mata yang berada ditengah iris, pulpil berfunsi untuk mengatur cahaya yang
masuk. Pupil melebar apabila sedikit cahaya yang masuk (gelap) agar memaksimalkan
cahaya yang masuk dan pupil akan mengecil apabila banyak cahaya yang masuk (terang)
agar meminimalis cahaya yang masuk.

D. Prosedur Percobaan
a. Iris (pupil) Mata pada Manusia
1) Mintalah teman anda untuk bekerja secara berpasangan
2) Masuklah kedalam suatu ruangan yang teduh (redup cahaya)
3) Mintalah teman anda untuk duduk berhadapan, kemudian suruhlah menutup
mata dengan kedua tangannya, ambil dan nyalakan lilin kurang lebih 10 cm
dari mata teman anda tersebut. Selanjutnya amati pupil matanya dengan
cermat dan gambarkan hasilnya.
4) Matikan lilin dan suruh kawan anda membuka mata kanan, kemudian
perhatikan pula bagaimana bentuk dan keadaan pupil mata teman anda
tersebut dengan cermat dan gambarkan hasilnya. Tuangkan hasil pengamatan
anda pada lembar kerja.
b. Iris (Pupil) Mata pada Kucing
1) Ambillah seekor kucing, dan bawalah ke ruangan yang teduh.
2) Amati pupil mata kucing tersebut, selanjutnya gambarkan hasil pengamatan
Anda.
3) Ambillah sebuah senter, kemudian sorotkan senter tersebut ke mata kucing!
CobaAnda perhatikan pupil mata kucing tersebut, baik bentuk maupun
ukurannya.Selanjutnya gambarlah hasil pengamatan Anda. Tuangkan setiap
hasil pengamatanAnda dalam Tabel pada Lembar Kerja.

E. Hasil Pengamatan

a. Iris (Pupil) Mata pada Manusia

199
- Bentuk pupil mata ketika lilin dinyalakan (pupil mengecil
- Bentuk pupil mata ketika lilin dipadamkan (pupil melebar)

b. Iris (Pupil) Mata pada Kucing


- Bentuk pupil mata kucing pada cahaya redup
- Bentuk pupil mata kucing pada cahaya terang

F. Jawaban Pertanyaan

1) Dari hasil pengamatan Anda tersebut, mana yang lebih besar, apakah pupil
mataketika lilin dinyalakan ataukah ketika lilin dipadamkan? Jelaskan!
Jawab: Pupil mata akan lebih besar ketika lilin dipadamkan, karena mata akan
berakomodasi pada cahaya gelap/kurang dengan memperbesar pupil.
2) Apa fungsi pupil mata tersebut bagi penglihatan? Jelaskan!
Jawab: Fungsi pupil mata adalah mengatur banyak sedikitnya cahaya yang akan
masukke mata atau mengatur intensitas cahaya.
3) Dari hasil pengamtan anda tersebut, bagaimana bentuk pupil mata kucing ketika
didalam ruangan yang agak gelap? Mengapa demikian ? Jelaskan!
Jawab: Masih terlihat normal, karena walaupun cahayanya redup. Keadaan
ruangan tidak begitu gelap, sehingga pupil mata kucing masih terlihat normal. 
4) Bagaimana bentuk pupil mata kucing ketika di sorot dengan senter? Jelaskan
mengapa hal itu terjadi !
Jawab : Bentuk pupil mata kucing ketika disorot dengan senter terlihat mengecil
(memipih). Hal ini dikarenakan cahaya yang masuk ke mata terlalu banyak,
sehingga untuk menguranginya dengan cara memipihkan (menciutkan) pupilnya.

G. Pembahasan

Berdasarkan percobaan yang yang dilakukan pada pupil mata manusia Ketika
lilin dinyalakan, bentuk pupil terlihat mengecil (memipih) dan setelah
lilindipadamkan, pupil menjadi membesar (mencembung). Dan pada pupil mata
kucing cahaya redup, bentuk pupil mata kucing terlihat normal dan pada
keadaangelap akan membesar dan berbentuk bulat, sedangkan pada cahaya terang
(disorotcenter) bentuknya akan mengecil dan pipih

H. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan pupil mata manusia memiliki kemampuan untuk
membesar dan mengecil. Pupil akan membesarsaat cahayanya kurang (gelap), dan
pupil akan mengecil saat cahaya yang terang. Dan pada pupil mata kucing mempunyai
sama seperti pupil mata manusia, yaitu dapatmembesar (mencembung) pada cahaya
gelap dan mengecil (memipih) pada cahaya terang.

I. Daftar Pustaka

200
Rumanta, M (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri.
J. Kesulitan Yang Dialami : Saran dan Masukan
Kesulitan yang dialami pada saat melakukan percobaan tidak mengalami kesulitan

K. Foto Praktikum

Bentuk pupil mata ketika lilin dinyalakan (pupil mengecil) 

Bentuk pupil mata ketika lilin dipadamkan (pupil melebar) 

201
Bentuk pupil mata kucing pada cahaya redup

Bentuk pupil mata kucing pada cahaya terang 

PRAKTIKUM MODUL 8

202
KEGIATAN PRAKTIKUM 1

1. Percobaan Muatan Listrik

A. Tujuan
1. Menunjukkan adanya muatan listrik pada suatu benda, akibat yang timbul dari sifat
muatan
2. Memperlihatkan adanya gaya elektrostatika dua buah benda bermuatan

B. Alat dan Bahan


1. Bola pingpong 2 buah
2. Benang jahit secukupnya
3. Lembaran wool dan nilon
4. Tas Plastik
5. Isolasi
6. Sisir Plastik
7. Potongan kertas yang kecil-kecil

C. Landasan Teori
Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda yang membuatnya
mengalami gaya pada benda lain yang berdekatan dan juga memiliki muatan listrik.
Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur titik mereka terdiri dari inti dan elektron.
Elektron berputar mengelilingi inti titik unsur diidentifikasi dengan jumlah elektron di
orbit sekitar inti atom dan dengan jumlah proton dalam inti. Inti terdiri dari proton dan
neutron dan jumlah proton dan neutron seimbang titik netral tidak memiliki muatan
listrik memiliki muatan positif dan elektron memiliki muatan negatif. Sebuah muatan
positif dari Proton sama dengan muatan negatif elektron
Elektron yang terikat dalam orbit mereka dengan daya tarik Proton sama tetapi
elektron pada pita luar dapat terlepas dari orbit mereka dengan beberapa gaya
eksternal. Ini disebut dengan elektron bebas. Konduktor yaitu bahan yang
memungkinkan banyak elektron bergerak bebas. Isolator yaitu bahan yang tidak
memungkinkan beberapa elektron bebas bergerak

D. Prosedur Percobaan
1. Gantungkan sebuah bola pinpong pada bagian pinggir meja dengan menggunakan
benang dan isolasi. Gosokan tas plastic pada baju beberapa kali, kemudian
mendekatkannya pada bola pingpong dan mengamati apa yang terjadi?
2. Gosokan sisir pada rambut beberapa kali, kemudian mendekatkannya pada
potongan-potongan kertas yang terletak diatas meja dan mengamati apa yang
terjadi?
3. Apa yang terjadi apabila percobaan (2) dibiarkan dalam waktu yang cukup lama
dan berikan penjelasan.

203
4. Ikatkan kedua buah bola pingpong pada benang kemudian gantungkan kebagian
pinggir meja (ditempelkan menggunakan isolasi). Setelah itu mendekatkan pada
kedua buah bola tetapi (jangan sampai bersentuhan). Amati apa yang terjadi?
5. Gosokan bola kiri dan kanan dengan kain wool, setelah itu dekatkan keduanya dan
mengamati yang terjadi?
6. Melengkapi tabel dengan hasil pengamatan pada lembar kerja.

E. Hasil Pengamatan

F. Jawaban Pertanyaan
1. Mengapa pada langkah (6) Antara 2 bola tidak ada interaksi?
Jawab : Kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena tidak  mengandung muatan
listrik.
2. Apakah bola pingpong pada langkah (6) memiliki muatan yang sejenis atau
berlawanan?

Jawab : Kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling menolak.

3. Jikaterdapat 4 buahbendamasing-masing A,B,C dan D. Bila diketahui benda A


menarik B, B menarik C, sedangkan C menarik D. Bila A bermuatan negative
maka tentukanlah jenis muatan benda B, C, dan D !
Jawab : Terdapat 4 benda yaitu: A, B, C, dan D.Jika A menarik B, B menarik C, C
menarik D. Diketahui A bermuatan negative maka:
a. B bermuatan positif
b. C bermuatan negatif
c. D bermuatan  positif

204
4. Apa yang dapat anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis maupun muatan
yang berlawnan?
Jawab: Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan berlawanan
adalah tarik menarik.

G. Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan dapat diketahui bahwa:

1) Terjadi gaya tarik menarik antara tas plastik dengan bola pingpong.
2) Ada muatan listrik.
3) Potongan kertas sudah tidak tertarik oleh penggaris , karena gaya listrik pada
penggaris sudah habis.
4) Tidak terjadi reaksi sama sekali diantara kedua bola pingpong.
5) Saling menolak karena karena kedua bola pingpong bermuatan listrik sejenis akibat
gosokan dengan kain wool.

H. Kesimpulan
Kesimpulan berdasarkan pengamatan diatas dapat disimpulkan bahwa setiap benda
yang memiliki muatan listrik sejenis apabila didekatkan akan tolak-menolak
sedangkan benda yang memiliki muatan berlawanan apabila didekatkan akan tarik-
menarik.

I. Daftar Pusaka
Rumanta, M (2019).Pratikum IPA di SD.Jakarta:PT Prata Sejati Mandiri.

J. Kesulitan Yang Dialami : Saran dan Masukan


Kesulitan yang dialami pada saat melakukan percobaan tidak mengalami kesulitan

2. Percobaan Arus dan Tegangan Listrik


A. Tujuan

1. Menjelaskan aliran listrik arus dalam suatu rangkaian listrik


2. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian
B. Alat dan Bahan
4. Baterai 1,5 volt 3 buah
5. Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam)
6. Bola lampu 2,5 volt – 3,6 volt/0,007A 3 buah
7. AVO meter 1 buah
8. Dudukan baterai 3 buah

C. Landasan Teori

Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebut dari pergerakan elektron-
elektron mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu

205
Tegangan listrik kadang disebut dengan voltase adalah perbedaan potensial listrik
antara dua titik dalam rangkaian listrik dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini
mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran
listrik dalam sebuah konduktor listrik.

D. Prosedur Percobaan
Arus Listrik :
1. Susunlah 3 buah baterai secara seri ! Buatlah gambar rangkaiannya.
2. Hubungkan kabel merah pada kutup (+) dan kabel hitam pada kutup (-)
3. Salah satu ujung kabel merah dan hitam yang terpasang bola lampu (dipilih
salah satu dari bola lampu 2,5 v – 3,6 v). Jika menyala menandakan adanya
aliran arus dari kutub (+) menuju kutup (-). Tetapi kalau belum menyala
periksalah kembali.
4. Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dapat menggunakan
ampermeter yang dipasang secara seri, catat besarnya. Tetapi jika tidak
tersedia AVO meter, nyala lampu sedah cukup membuktikan adanya arus
yang mengalir
5. Susunlah rangkaian seperti gambar di modul.
Tentukanlah apakah jenis bahan yang digunakan termasuk konduktor, dengan
cara mengisi hasil pengamatan berikut ini.
- Tegangan Listrik :
1. a. Buatlah rangkaian seperti gambar pada modul. Tutup saklar s, kemudian
amatilah apakah lampu menyala? Mengapa demikian?
b. Kemudian buatlah rangkaian seperti di modul.
Setelah saklar s ditutup, apakah lampu (tidak menyala, menyala redup, menyala
lebih terang, menyala sangat terang). Mengapa demikian?
c. Lanjutkan dengan membuat rangkaian seperti gambar berikut pada modul.
Setelah saklar s ditutup, apakah lampu (tidak menyala, menyala reddup,
menyala lebih terang, menyala sangat terang). Mengapa demikian?
d. Lakukan hal yang sama pada langkah a, b, c dengan menggunakan 3 buah
baterai yang dirangkai secara seri.
2. Mengapa pada percobaan langkah b, c dan d nyala lampu berbeda ?

E. Hasil Pengamatan
Tabel 8.1
Hasil Pengamatan Terhadap Jenis Bahan

No Bahan Lampu Konduktor

Menyala Tidak Ya Tidak

1 Kawat besi √ √

2 Kawat tembaga √ √

206
3 Sendok perak √ √

4 Kayu √ √

5 Karet penghapus √ √

6 Grafit (mata pensil) √ √

7 Kertas √ √

8 Tas plastik √ √

9 Air keran √ √

10 Air garam √ √

- Tegangan Listrik :

a. Ketika saklar s di tutup hasilnya tidak menyala

b. Saklar (s) ditutup, ternyata lampu menyala sedikit terang

c. Lampu menyala lebih terang

d. Lampu nyala lebih terang lagi

Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam
rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukurenergi
potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam
sebuah konduktor listrik

F. Jawaban Pertanyaan
5) Dari hasil pengamatan anda, jelaskan pengertian arus listrik dan tegangan listrik ?
Jawab :
- Arus listrik adalah muatan yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial
rendah.
- Tegangan listrik selalu berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan
listrik.
6) Mengapa percobaan 1, baterai disusun secara seri ?
Jawab: Pada percobaan I, baterai disusun seri agar nyala lampu bersinar terang
7) Jelaskan hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik !
Jawab : Hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik :
-I=V/R
-R=V/I

207
-V=I.R
- I = arus listrik (ampere)
- V = tegangan listrik (volt)
- R = hambatan listrik (ohm)
8) Tentukanlah masa yang lebih tahan lama dengan menggunakan 3 buah baterai
yang disusun secara seri atau pararel ? mengapa demikian?
Jawab : Paralel baterainya lebih tahan lama karena muatan listrik yang mengalir
lebih sedikit sehingga menyebabkan nyala lampu redup.
9) Dari hasil percobaan 1 dan 2, buatlah kesimpulan anda tentang :
a. Arus listrik : adalah muatan yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial
rendah.
b. Tegangan listrik : Tegangan listrik selalu berbanding lurus antara arus listrik
dengan hambatan listrik.

G. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan di dapatkan bahwa:

 Kawat besi : Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam (-) dirangkai
dengan lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan lempengan besi sebagai
saklar dan lampu tetap menyala.
 Lempeng tembaga : Setelah kabel merah pada kutub (+)dan kabel hitam ( -)
dirangkai dengan lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan lempengan
tembaga sebagai saklar dan lampu tetap menyala.
 Lempeng seng : Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - )
dirangkai dengan lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan lempeng seng
sebagai saklar dan lampu tetap menyala
 Kayu : Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam (-) dirangkai dengan
lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan kayu sebagai saklar dan lampu
tidak menyala
 Karet penghapus : Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam (-)
dirangkai dengan lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan kayu sebagai
saklar dan lampu tidak menyala
 Mata pensil (grafit) : Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam (-)
dirangkai dengan lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan kayu sebagai
saklar dan lampu tidak menyala
 Tas plastik : Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam (-) dirangkai
dengan lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan kayu sebagai saklar dan
lampu tidak menyala
 Air keran : Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam (-) dirangkai
dengan lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan kayu sebagai saklar dan
lampu tidak menyala

208
 Air garak : kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan
lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan lempeng seng sebagai saklar dan
lampu tetap menyala

H. Kesimpulan
a. Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan
elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan
waktu. Arus listrik dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere.
b. Bahan yang termasuk konduktor dan membuat lampu menyala adalah kawat besi,
kawat tembaga, sendok perak, grafit dan air garam.
c. Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam
rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukurenergi
potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik
dalam sebuah konduktor listrik. 
d. Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan
berbanding terbalik dengan besarnya hambatan.
e. Tegangan listrik berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik
I. Daftar Pusaka
Rumanta, M (2019).Pratikum IPA di SD.Jakarta:PT Prata Sejati Mandiri.

J. Kesulitan Yang Dialami : Saran dan Masukan


Kesulitan yang dialami pada saat melakukan percobaan tidak mengalami kesulitan

K. Foto Praktikum

209
3. Percobaan Energi Listrik
A. Tujuan

1. Mengamati tentang perubahan energi listrik


B. Alat dan Bahan

210
1. Kawat tembaga
2. Kabel
3. Korek api
4. Thermometer
5. Baterai
6. Saklar

C. Landasan Teori

Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu muatan
listrik bisa mengalir melalui kabel atau penghantar listrik lainnya arus listrik yang
mengalir dalam suatu konduktor adalah dari potensial tinggi ke potensial rendah
berlawanan arah dengan gerak elektron

Arus listrik didefinisikan sebagai banyaknya muatan listrik yang mengalir pada suatu
penghantar setiap satuan waktu (Aip Saripudin 2009)

Arus listrik adalah jumlah muatan yang mengalir tiap satu-satuan waktu arus mengalir
pada titik potensial lebih tinggi ke potensial rendah (Sri Handayani 2009

D. Prosedur Percobaan
1. Rangkailah alat seperti gambar dibawah ini (3 baterai dirangkai secara seri).

2. Tutuplah saklar S, kemudian biarkan beberapa saat.


a. Amati apa yang terjadi pada lilitan kawat.
b. Setelah kurang lebih 2 menit letakkan pentul korek api itu pada lilitan
kawat, apa yang terjadi ?
3. Bukalah saklar S, letakkan ujung thermometer pada lilitan kawat. Catat skala
yang di tunjukkan thermometer (….. °C).
4. Tutuplah saklar S, kemudian setelah 2 menit catatlah yang ditunjukkan
thermometer (….. °C).
5. Apakah ada kenaikan suhu pada skala thermometer setelah saklar ditutup ?
mengapa demikian ?

E. Hasil Pengamatan

211
1. Kenaikan suhu pada kawat
2. Tidak terjadi apa-apa
3. 34,7 C
4. 36,1 C
5. Iya karena adanya aliran listrik

F. Jawaban Pertanyaan

1. Perubahan energi apakah yang terjadi jika kita menggunakan setrika listrik ?
Jawab : Perubahan energi listrik menjadi panas
2. Dua buah baterai masing-masing besarnya 1,5 Volt, 0,5 Ohm dirangkai secara
seri kemudian dihubungkan dengan sebuah lampu yang mempunyai hambatan
2 Ohm. Hitunglah :
a. Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian
b. Daya listrinya
c. Energi listrik yang digunakan selama 1 menit

Jawab:
Dik : V1 = 1,5 Volt a. I = V/R+r

I = 3/2+1 = 1 A
r1 = 0,5 Ω
b. P= V.I
V2 = 1,5 Volt
P=3.1
3. Kesimpulan apa yang dapat di ambil tentang percobaan energi listrik
r = 0,5 Ω
Jawab : 2 P= 3 watt

- BesarnyaR = 2arus
Ω listrik selalu
c. wberbanding
= V. I.t lurus dengan besarnya tegangan
listrikdan berbanding terbalik dengan besarnya hambatan.
- Tegangan listrik berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik

G. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan di dapatkan bahwa:

1. Lilitan kawat tidak mengalami reaksi sebab tidak terkena hantaran panas listrik
2. Setelah 2 menit diletakkan pentol korek api pada lilitan kawat ternyata pentol
korek api itu ikut panas dan bias terbakar
3 detik saklar s dibuka, termometer menunjukkan penurunan suhu
4 titik saklar s ditutup, termometer menunjukkan kenaikan suhu
5 titik setelah saklar ditutup pada termometer akan menunjukkan kenaikan suhu
karena adanya aliran listrik yang mengalir pada lilitan kawat

H. Kesimpulan

212
Dari hasil pengamatan di atas dapat kita simpulkan bahwa energi listrik yaitu :
1. Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik
dan berbanding terbalik dengan besarnya hambatan.
2. Tegangan listrik berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik
3. Terjadi perubahan energi, dari energi listrik ke energi panas, dibuktikan
dengan korek yang terbakar dan thermometer yang suhu nya naik
I. Daftar Pusaka

Ruanta, M (2019).Pratikum IPA di SD.Jakarta:PT Prata Sejati Mandiri.

J. Kesulitan Yang Dialami : Saran dan Masukan


Kesulitan yang dialami pada saat melakukan percobaan tidak mengalami kesulitan

KEGIATAN PRAKTIKUM 2

1. Percobaan Muatan Listrik

A. Tujuan
Untuk mengetahui adan Menunjukan bentuk medan magnet sebuah magnet batang
dengan serbuk-serbuk besi.

B. Alat dan Bahan


1) Karton putih 1 lembar / kertas putih.
2) Magnet batang 1 buah.
3) Serbuk-serbuk besi secukupnya.

C. Landasan Teori
Magnet adalah suatu materi mempunyai medan magnet titik materi tersebut bisa
dalam berwujud magnet tetap atau magnet tidak tetap titik magnet yang sekarang ini
ada hampir semuanya adalah magnet buatan titik magnet selalu memiliki dua kutub
yaitu kutub utara dan kutub selatan walaupun magnet itu dipotong potong-potongan
magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua kutub.
Magnet dapat menarik benda lain beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang
lainnya itu bahan logam namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama
terhadap magnet.

D. Prosedur Percobaan
1. Letakan sebuah magnet batang di atas meja
2. Peganglah selembar kertas karton putih di atas meja tersebut.

213
3. Taburkan serbuk besi secara merata di atas karton, kemudian ketuklah karton itu
secara perlahan beberapa kali.
4. Amatilah dan gambarkan pola-pola yang dibentuk serbuk-serbuk besi itu.
5. Dari hasil pengamatan anda buatlah kesimpulan tentang medan magnet.

E. Hasil Pengamatan

Gambar
Hasil Pengamatan Bentuk Medan Magnet

F. Jawaban Pertanyaan
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan medan magnet?
Jawab : Medan magnet adalah daerah yang masih merasakan adanya gaya magnet.
2. Apakah sebuah magnet selalu memiliki kutub utara dan kutub selatan? Jelaskan!
Jawab : Setiap magnet mempunyai satu kutub selatan dan satu kutub utara. Apabila
kutub yang sama didekatkan akan tolak-menolak, begitu juga sebaliknya apabila
kutub berlainan didekatkan akan tarik-menarik.
3. Jelaskan 3 macam aturan untuk melukis garis-garis medan magnetik
Jawab :
1. Garis-garis medan magnet tidak pernah memotong satu sama lain.
2. Garis-garis medan magnet selalu keluar dari kutub utara dan memasuki kutub
selatan dan membentuk kurva tertutup.

214
3. Jika garis-garis medan magnet di daerah tertentu rapat, maka medan magnetis
pada daerah itu kuat, demikian sebaliknya jika garis-garis medan magnet
renggang, maka medan magnetis di daerah itu lemah.

G. Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan dapat diketahui bahwa Garis fluks magnet yaitu gaya
pada magnet yang tidak terlibat yang arahnya meninggalkan kutub utara menuju
kutub selatan kemudian kembali ke kutub utara melalui magnet. Magnet yang dibuat
dari serbuk besi setelah magnet diletakkan di atas serbuk besi. Menunjukkan bahwa
apabila kutub n didekatkan ke kutub s maka akan tarik menarik itu juga sebaliknya.

H. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan diatas dapat disimpulkan bahwa magnet dapat menarik
benda-benda tertentu yaitu besi nikel. Benda yang dapat ditarik oleh magnet disebut
dengan benda magnetik dan benda yang tidak dapat ditarik dengan magnet disebut
benda non magnetik. Setelah melakukan percobaan, dapat disimpulkan bahwa kutub
magnet yang berbeda apabila didekatkan akan tarik menarik, apabila kutub yang sama
di dekatkan akan tolak menolak. Magnet kutub utara akan selalu tertarik ke magnet
kutub selatan.

I. Daftar Pusaka
Rumanta, M (2019).Pratikum IPA di SD.Jakarta:PT Prata Sejati Mandiri.

J. Kesulitan Yang Dialami : Saran dan Masukan


Kesulitan yang dialami pada saat melakukan percobaan tidak mengalami kesulitan

K. Foto Praktikum

215
2. Percobaan Mengamati Gejala Medan Magnet
A. Tujuan
Untuk menjelaskan pengaruh arus listrik terhadap medan magnet.

B. Alat dan Bahan


1) Kabel secukupnya
2) Baterai 1,5 volt ( 4 buah)
3) Bola lampu 2,5 volt-3,5 volt/0,007 A
4) Kompas
5) Kumparan tipis/ seng

C. Landasan Teori
Medan magnet adalah daerah yang sekitar magnet menyebabkan sebuah muatan
yang bergerak di sekitarnya mengalami suatu gaya titik medan magnet tidak dapat
dilihat namun dapat dijelaskan dengan mengamati pengaruh magnet pada benda lain

216
misalnya pada serbuk besi.Garis-garis gaya magnet selalu keluar dari kutub utara
magnet dan masuk ke kutub selatan magnet
Garis-garis gaya magnetik yang pernah saling berpotongan dengan garis-garis
gaya magnetik lain yang berasal dari magnet yang sama daerah yang garis-garis gaya
magnet rapat menunjukkan medan magnetik yang kuat sedangkan daerah yang garis-
garis gaya magnetik nya kurang rapat menunjukkan medan magnet yang lemah
kumparan berarus listrik dapat menghasilkan medan magnetik yang kuat karena setiap
lilitan pada kumparan menghasilkan medan magnet yang akan diperkuat oleh lilitan
lainnya semakin banyak lilitan suatu kumparan medan magnetik yang dihasilkan
semakin besar titik pola garis gaya magnetik yang dihasilkan oleh kumparan yang
dialiri arus listrik. Medan magnet adalah daerah yang sekitar magnet menyebabkan
sebuah muatan yang bergerak di sekitarnya mengalami suatu gaya titik medan magnet
tidak dapat dilihat namun dapat dijelaskan dengan mengamati pengaruh magnet pada
benda lain misalnya pada serbuk besi. Garis-garis gaya magnet selalu keluar dari
kutub utara magnet dan masuk ke kutub selatan magnet.Garis-garis gaya magnetik
yang pernah saling berpotongan dengan garis-garis gaya magnetik lain yang berasal
dari magnet yang sama.

D. Prosedur Percobaan
1) Susunlah peralatan dalam keadaan seklar S terbuka, letakkan penghantar di atas
kompas pada posisi sejajar
2) Alirkan arus listrik ke dalam penghantar dengan menutup saklar S (arus mengalir
jika lampu menyala).
a. Apakah jarum kompas menyimpang? Mengapa demikian?
b. Kemana arah jarum kompas menyimpang (ke kiri/ kekanan)
3) Buka saklar S, balik polaritas baterai, kemudian alirkan kembali arus listrik
melalui pengantar dengan menutup saklar.
a. Apakah jarum kompas menyimpang? Mengapa demikian?
b. Ke mana arah menyimpangnya
4) Dari percobaan langkah (2) dan (3) buatlah kesimpulan
5) Lakukanlah langkah 1,2,3, tetapi dengan memakai 4 baterai jawablah pertanyaan
di bawah ini

E. Hasil Pengamatan
Tabel

Hasil Pengamatan Mengamati Gejala Medan Magnet


Seri 2 baterai Seri 4 baterai
1. Keadaan lampu menyala 1. Keadaan lampu menyala

217
2. Lampu menyala kecil 2. Lampu menyala besar
3. Jarum kompas menyimpang lebih 3. Jarum kompas menyimpang lebih
kecil dari letak awal jarum besar dari letak awal jarum kompas
kompas belum bergerak belum bergerak
4. Arah menyimpangnya ke arah 4. Arah menyimpangnya ke arah
kanan kanan

F. Jawaban Pertanyaan
1) Jika baterai dirangkai 4 buah, apakah penyimpangan jarum kompas lebih
besar/lebih kecil? Jelaskan!
Jawab : Setelah dilakukan percobaan dengan menggunakan 4 batrei yang
dirangkai seri maka jarum kompas menyimpang lebih cepat/ lebih kecil.
2) Dari pengamatan Anda, jika arus (1) yang dialirkan pada rangkaian lebih besar,
apakah induksi magnet (B) yang terjadi lebih besar? Jelaskan!
Jawab : Iya bisa terjadi induksi jika rangkain lebih besar artinya alirannya
listriknya juga besar maka induksi B juga akan besar
3) Jelaskan hubungan antara arus listrik dengan medan magnet.
Jawab : Jika arus listrik mengalir maka akan menjadi medan magnet kar
penghantar arusnya panas dari siti bisa terjadi magnet
4) a) Jika kawat penghantar ditempatkan lebih dekat ke jarum kompas, bagaimana
penyimpangan jarum? (menyimpang lebih besar/lebih kecil). Jelaskan!
Jawab : Penyimpangan kompas jika didekatkan dengan penghantar lebih dekat
terjadi penyimpangan di jarum kompas tetapi kecil
b) Jika kawat penghantar ditempatkan lebih jauh ke jarum kompas, bagaimana
penyimpangan jarum? (menyimpang lebih besar/lebih kecil). Jelaskan!
Jawab : Jarum kompas didekatkan dengan penghantar maka jarum kompas akan
menyimpang tetapi kecil.
5) Dari jawaban pertanyaan (4) jelaskan hubungan antara induksi magnet (B) dengan
jarak antara kompas ke penghantar.
Jawab: Hubungan antara induksi magnet dengan jarak antara kompas ke
penghantar makin dekat jarak benda ke magnet, maka makin kuat gaya induksi
magnet dan maka makin jauh jarak benda ke magnet, maka makin lemah induksi
magnetnya.

G. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan di dapatkan bahwa pada penggunaan dua


baterai dalam keadaan sekitar s terbuka. Kami letakkan pengantar diatas kompas pada
posisi sejajar kemudian kami alirkan oleh listrik dalam penghantar dengan bentuk
saklar s ternyata jarum kompas menyimpang ke kanan. Kemudian kami membuka
sekretaris dan membalik polaritas baterai, kemudian mengalirkan arus listrik melalui
penghantar dengan penutup polaritas baterai kemudian mengalirkan arus listrik
melalui penghantar dengan menutup sekitar s dan ternyata jarum kompas

218
menyimpang karena ada arus listrik yang mengalir hal ini membuktikan bahwa makin
besar aliran listrik makin besar pula gaya magnet yang terjadi.

H. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan dapat disimpulkan bahwa arus listrik menghasilkan medan
magnet dan medan magnet melakukan gaya pada arus listrik. Perubahan medan
magnet dapat menghasilkan arus listrik:
1. Besar arus listrik berbanding lurus terhadap medan magnet \
2. Semakin besar arus listrik, semakin besar penyimpangan kompas yang terjadi
3. Adanya arus listrik menimbulkan medan magnet

I. Daftar Pusaka
Rumanta, M (2019).Pratikum IPA di SD.Jakarta:PT Prata Sejati Mandiri.

J. Kesulitan Yang Dialami : Saran dan Masukan


Kesulitan yang dialami pada saat melakukan percobaan tidak mengalami kesulitan

K. Foto Praktikum

Alat dan Bahan Saklar Tertutup

219
3. Percobaan Mengamati Sifat-Sifat Magnet

A. Tujuan
Untuk menjelaskan tentang sifat-sifat magnet.

B. Alat dan Bahan


1) Magnet batang 2 buah.
2) Statis.
3) Benang secukupnya.
4) Benda-benda yang dapat ditarik magnet (besi, aluminium, kaca, dan seng)

C. Landasan Teori
Magnet merupakan sebuah benda yang dapat menarik benda disekitarnya dan setiap
magnet pasti memiliki sifat kemagnetan kemagnetan adalah kemampuan benda untuk
menarik benda-benda lain yang ada disekitarnya
1. Magnet dapat menarik benda
Sifat magnet yang pertama adalah magnet dapat menarik benda lain yang berasal
dari bahan logam. Akan tetapi tidak semua logam dapat ditarik oleh magnet bahan
logam yang memiliki daya tarik yang tinggi oleh magnet adalah besi dan baja
2. Medan magnet membentuk gaya magnet gaya magnet tidak hanya berada di kutub-
kutub nya akan tetapi kemana juga timbul di sekitar magnet daerah yang disekitar
magnet memiliki gaya magnet disebut juga medan magnet
3. Magnet memiliki dua kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan
4. kutub magnet tidak sama tarik-menarik dan sesama akan tolak-menolak sama
halnya dengan gaya listrik gaya magnet juga berupa tarik dan tolakan jika kutub
yang sama didekatkan maka akan saling tolak menolak dan jika kutub yang
berbeda yaitu Utara dan Selatan didekatkan maka akan saling tarik-menarik

D. Prosedur Percobaan
1. Beri tanda S untuk kutub selatan dan U untuk kutub utara pada kedua magnet
batang yang tersedia.
2. Gantungkanlah salah satu magnet dengan menggunakan benang pada statis
3. Dekatkan kutub selatan magnet kedua yang dipegang pada kutub selatan magnet
batang yang di gantung secara perlahan-lahan. Amati apa yang terjadi pada magnet
batang yang digantung.
4. Dekatkan kutub utara magnet yang di pegang pada kutub selatan magnet batang
yang digantung secara perlahan-lahan. Amati apa yang terjadi pada magnet batang
yang digantung.
5. Dengan cara yang lama, dekatkan kutub selatan magnet yang dipegang pada kutub
utara magnet yang digantung. Amati apa yang terjadi.
6. Dekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub utara magnet yang
digantung. Amati apa yang terjadi.

220
E. Hasil Pengamatan
1. Jika didekatkan kutub selatan magnet yang dipegang ke kutub selatan magnet
batang yang digantung secara perlahan-lahan, maka yang terjadi akan menjauhi
atau menolak ke magnet yang dipegang.
2. Jika didekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub selatan magnet
batang yang digantung secara perlahan-lahan, maka yang terjadi magnet batang
yang digantung menjadi tarik-menarik atau menempel pada magnet yang dipegang.
3. Jika dilakukan cara yang lama, didekatkan kutub selatan magnet yang dipegang
pada kutub utara magnet yang digantung, maka yang terjadi kedua kutub akan tarik
menarik atau menempel satu sama lain.
4. Jika didekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub utara magnet yang
digantung, maka yang terjadi magnet akan menjauhi atau bertolak ke magnet yang
dipegang.

F. Jawaban Pertanyaan
1. Jelaskan sifat-sifat magnet!
Jawab : pertama memiliki sifat tarik menarik, kedua sifat tolak
menolak,menunjukkan arah, selalu memiliki pasangan kutub,bisa mengindukai
magnet dan menembus benda
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan dipol magnet!
Jawab : magnet dipol adalah magnet dimana kutib yang berlawanan (yaitu kutub
utara dan selatan) berada disisi berlawanan dari magnet hubungan muatan magnet
dan kumpulan medan magnet adalah kutub yang berbeda jika didekatkan akan tarik-
menarik begitupun sebaliknya.
3. Apabila sebuah magnet dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, mungkinkah
bagian kecil magnet tersebut hanya memiliki sebuah kutub? Jelaskan!
Jawab : jika magnet dipotong kecil kecil itu akan membentuk kutub baru tetapi
sekecil apapun tetapi maaih memiliki sifat kemagnetan. Magnet kecil kecil
diletakkan berderet dari kutub utara dan selatan maka untuk magnet kecil
dinamakan magnet elementer.
4. Dari hasil percobaan yang Anda lakukan, berilah kesimpulan tentang sifat-sifat
magnet
Jawab: kesimpulan dari sifat sifat magnat yaitu jika magnet di dekatkan sejenis
magnet akan tolak menolak begitupun sebaliknya sedangkan jika kutub utara dan
kutub selatan diletakkan berlawanan maka magnet akan terjadi gaya tarik menarik .

G. Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan dapat diketahui bahwa apabila kutub selatan magnet
yang dipegang ke kutub selatan magnet batang yang digantung maka perlahan-lahan
dan terjadi adalah magnet batang yang digantung menjauhi magnet yang dipegang
selanjutnya kami dekatkan kutub selatan magnet yang dipegang pada kutub utara
magnet yang digantung ternyata magnet batang yang digantung menjauhi magnet

221
yang dipegang titik jika dengan cara lama didekatkan kutub selatan magnet yang
dipegang pada kutub utara magnet yang digantung maka kedua kutub akan tarik-
menarik. Terakhir kami dekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub utara
magnet yang digantung nyata magnet yang digantung didekati magnet yang dipegang.

H. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan diatas dapat disimpulkan bahwa sebuah magnet selalu
mempunyai dua kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan. Foto-foto yang sejenis
apabila didekatkan akan saling tolak menolak sedangkan foto-foto yang tidak sejenis
didekatkan akan tarik-menarik

I. Daftar Pusaka
Rumanta, M (2019).Pratikum IPA di SD.Jakarta:PT Prata Sejati Mandiri.

J. Kesulitan Yang Dialami : Saran dan Masukan


Kesulitan yang dialami pada saat melakukan percobaan tidak mengalami kesulitan

K. Foto Praktikum

4. Percobaan Cara Membuat Magnet


A. Tujuan
Dapat membuat magnet dengan cara gesekan, elektromagnetik dan magnet induksi.

B. Alat dan Bahan


1) Klip kertas 3-5 buah

222
2) Magnet batangan 1 buah
3) Kabel kecil berukuran 1 m 5 buah
4) Baterai 1,5 volt 4 buah
5) Paku besi 4 buah
6) Isolasi secukupnya

C. Landasan Teori
Magnet secara sederhana dapat dibuat dengan menggunakan tiga cara yaitu
gosokan induksi dan aliran listrik. Membuat magnet dengan cara gosokan dapat
dilakukan dengan cara menggosok salah satu ujung magnet pada baja atau besi yang
akan dibuat menjadi magnet. Benda-benda kecil misalnya jarum atau paku apabila
didekatkan dengan sebatang besi atas batang baja tidak akan tertarik oleh besi atau
baja tersebut hal ini menunjukkan bahwa besi yang atau baja bukanlah bukankah
magnet akan tetapi besi dan baja dapat dibuat menjadi magnet dengan cara
menggosokkan salah satu ujung magnet secara tetap kes panjang Batang besi atau
baja ke satu arah secara.

D. Prosedur Percobaan
Anda dapat menciptakan magnet buatan melalui 3 cara, yaitu dengan cara gesekan,
elektromagnetik dan cara megnet induksi.
1) Membuat magnet melalui gesekan
a. Siapkan sebuah paku besi yang bukan magnet, lalu dekatkan ujung
pakutersebut pada beberapa klip kertas.amati apakah paku tersebut dapat
menarik klip kertas?
b. Geseklah paku besi pada sebuah magnet batang dalam satu arah saja secara
berulang-ulang kira-kira 10 detik lamanya. Dekatkan batang paku besi yang
telah digosok pada beberapa klip. Amati apa yang terjadi pada klip!
c. Lakukan hal yang sama seperti pada nomor 2, tetapi dalam waktu yang lebih
lama, misalnya 40 detik. Amati apa yang terjadi pada klip!
2) Membuat magnet dengan cara elektromagnetik
a. Rangkailah alat seperti gambar berikut ini
Amatilah, apakah paku menjadi magnet atau tidak? Mengapa demikian?
b. Tutuplah saklar S, lalu dekatkan sebuah paku yang lain pada paku yang dililiti
kumparan. Amatilah apakah paku tersebut sudah menjadi magnet? Jelaskan?
c. Lakukan pada hal yang sama pada nomor a dan monor b, tetapi denagan cara
mengurangi jumlah lilitan kumparan pada paku. Amatilah apakaah
kemagnetan yang terjadi pada paku makin besar atau makin kecil? Beri
penjelasan?
d. Lakukan hal yang sama pada nomor c, tetapi dengan cara nemabah lilitan
kumpulan pada paku!
3) Membuat magnet dengan cara induksi
a. Peganglah sebuah magnet batang di salah satu kutubnya, sedangkan kutub
yang lain menjadi pusat bumi.

223
b. Dekatkan sebuah klip tepat di ujung salah satu kutub magnet batang. Amatilah
apa yang terjadi?
c. Dekatkan lagi sebuah klip kedua tepat di ujung klip yang pertama. Amati apa
yang terjadi?
d. Lakukan hal yang sama pada nomor b dan nomor c hingga menggunakan klip
sebanayak 4 buah. Amatilah apa yang terjadi?

E. Hasil Pengamatan
1. Membuat magnet melalui gesekan
a. Setelah didekatkan ujung paku tanpa magnet batang pada beberapa klip kertas
yang terjadi ialah paku tidak dapat menarik klip kertas tersebut.
b. Setelah digesek selama 10 detik pada paku besi pada sebuah magnet batang
dalam satu arah secara berulang-ulang, gesekan tersebut sebanyak lebih
kurang 30 kali gesek dan hasil yang diperoleh ialah 2 buah klip kertas dapat
terangkat/dapat ditarik oleh paku besi yang sudah digesek pada magnet
batang.
c. Setelah digesek selama 40 detik pada paku besi pada sebuah magnet batang
dalam satu arah secara berulang-ulang, gesekan tersebut sebanyak lebih
kurang 85 kali gesekan dan hasil yang diperoleh ialah 3 buah klip kertas dapat
terangkat/dapat ditarik oleh paku besi yang sudah digesek pada magnet
batang.

2. Membuat magnet melalui elektromagnetik


a. Merangkai alat seperti pada gambar dibawah ini.
Setelah dirangkai pada gambar diatas, bahwa paku menjadi magnet, karena
paku dapat menghasilkan magnet.
b. Setelah sklar S ditutup, lalu paku yang dililiti kumparan didekatkan ke sebuah
paku yang tidak dililiti kumparan, maka yang terjadi paku tersebut dapat
menarik paku lain tanpa ada magnet. Hal ini disebabkan paku yang dililiti
kumparan menjadi magnet.
c. Banyaknya lilitan paku pertama 10 lilitan kumparan dengan banyaknya paku
yang menempel ada 2 buah paku. Kemudian banyaknya lilitan kedua 20 lilitan
kumparan dan banyaknya paku yang menempel ada 4 buah paku.

224
3. Membuat magnet melalui induksi
a. Setelah sebuah magnet batang dipegang pada salah satu kutubnya, sedangkan
kutub lain menjadi pusat bumi. Terlihat pada gambar dibawah ini.
b. Kemudian setelah ditempelkan paku pada batang magnet dipusat bumi yang
terjadi paku dapat menempel, dan didekatkan kembali sebuah klip tepat diujung
paku pada batang magnet yang terjadi klip kertas menempel di ujung paku
tersebut.
c. Kemudian setelah didekatkan kembali pada klip kertas kedua yang terjadi sama
klip kertas nempel dan terangkat pada ujung klip kertas pertama.
d. Kemudian diulangi kembali sampai 4 kali percobaan yang terjadi klip tertas
menempel sebanyak 4 buah klip kertas. Namun untuk klip kertas terakhir atau
ke 4 tidak terlalu lama menempel.

F. Jawaban Pertanyaan
1. Jelaskan cara membuat magnet!
Jawab : Ada 3 Cara membuat magnet adalah sebagai berikut:
1) Membuat magnet dengan cara menggesek/menggosokkan, sebagai berikut:
- Siapkan magnet permanen dan bahan ferromagnetik (misalnya, baja) yang
akan digosok.
- Letakkan bahan ferromagnetik itu pada suatu bidang datar, contohnya
meja.
- Ambil magnet kuat, kemudian sentuhkan salah satu kutubnya ke salah satu
ujung bahan ferromagnetik sebagai titik permulaan.
- Tekan seperlunya, kemudian mulai gosokkan sampai ke ujung lainnya.

225
- Setelah sampai di ujung, angkat magnet kuat dan kembali ke titik awal,
kemudian gosokkan kembali seperti langkah (4).
- Lakukan langkah (4) dan (5) secara berulang-ulang sampai bahan
ferromagnetik berubah menjadi magnet.
2) Membuat Magnet dengan Cara Elektromagnetik, sebagai berikut:
- Siapkan sumber arus listrik searah (DC), misalnya baterai.
- Siapkan bahan ferromagnetik yang akan diubah menjadi magnet, misalnya
besi.
- Siapkan kawat kumparan dengan panjang secukupnya
- Lilitkan kawat kumparan ke batang besi, atur lilitan sedemikian rupa agar
didapatkan dua ujung kawat.
- Sambungkan salah satu ujung kawat ke kutub positif baterai dan ujung
lainnya ke kutub negatif baterai.
- Batang besi telah berubah menjadi magnet, buktikan dengan mendekatkan
paku atau jarum.
3) Langkah Membuat Magnet dengan Cara Induksi, sebagai berikut:
- Siap batang magnet permanen dan bahan ferromagnetik (misalnya besi)
yang akan dibuat menjad magnet.
- Posisikan magnet kuat dan besi secara vertikal menggunakan statif, dengan
susunan magnet kuat di atas dan besi di bawah.
- Dekatkan atau atur jarak antara magnet kuat dan besi dengan cara
menggeser posisi penjepit statif naik atau atau turun.
- Besi telah berubah menjadi magnet, buktikan dengan menaruh jarum atau
paku di bawah besi.
- Pada saat magnet permanen diangkat atau dipindahkan, sifat kemagnetan
besi akan hilang. Magnet yang dihasilkan dengan cara induksi sifat
kemagnetannya mudah hilang jika bahan yang digunakan adalah besi. Jika
menggunakan baja, sifat kemagnetannya dapat bertahan lama.
2. Jelaskan factor apakah yang dapat mempengaruhi kekuatan magnet!
Jawab: Faktor yang mempengaruhi kekuatan medan magnet yang dihasilkan
elektromagnet adalah panjang inti besi, jumlah lilitan, dan kuat arus yang
dilewatkan pada lilitan tersebut. Medan magnet dapat dihasilkan dari bahan
magnet alami ataupun dari kawat yang dialiri arus listrik. Kita dapat membentuk
kawat menjadi berbentuk lilitan dan kemudian mengaliri kawat tersebut dengan
arus. Nantinya, dari lilitan ini akan muncul medan magnet akibat bergeraknya
elektron dalam kawat. Lilitan kawat ini dinamakan solenoida.
Medan magnet dari kawat berarus (dalam hal ini solenoid) akan memiliki arah
sesuai dengan arah arus, jika kita memiliki lilitan yang diletakkan secara
horizontal lalu mengalirinya dengan arus listrik searah jarum jam, maka medan
magnet yang dihasilkan akan mengarah ke bawah, sedangkan jika arah arusnya
berlawanan arah jarum jam maka medan magnet yang terbentuk akan mengarah
ke atas. Besarnya medan magnet yang dihasilkan dipengaruhi oleh jumlah lilitan
dan besar arus. Semakin banyak jumlah lilitan maka medan magnet yang

226
dihasilkan akan semakin kuat. Demikian pula halnya dengan kuat arus, semakin
kuat arus yang diberikan, semakin besar medan magnet yang terjadi.
Elektromagnet dibuat dengan cara melilitkan kawat pada inti besi lalu
mengalirinya dengan arus. Karenanya medan magnet yang dihasilkan oleh
elektromagnet akan bergantung pada panjang inti besi yang digunakan, jumlah
lilitan, dan besarnya arus yang dilewatkan pada kawat.

3. Jelaskan hubungan antara kuat magnet dengan jumlah lilitan kumparan dan arus
listrik!
Jawab: Arah medan magnet itu tergantung dari arah arus mengalir. untuk
menentukan arah medan magnet gunakan kaidah tangan kanan (arah jempol untuk
arah arus listriknya dan keempat jari untuk arah perputarannya). Jika arah arus
listrik ke utara, maka arah medan magnet melawan arah jarum jam. dan jika ke
selatan maka arah medan magnetnya mengikuti arah jarum jam (bisa dipelajari
sendiri). Untuk kuat arusnya, jika besar arus listriknya semakin besar, maka
medan magnet disekitar kawat yang dialiri arus listrik tersebut semakin besar.
hubungan antara arah arus, medan magnet, dan kuat arus listrik adalah:
- Arah medan magnet tergantung dengan arah arus (menggunakan kaidah
tangan kanan)
- Besarnya medan magnet dipengaruhi oleh besarnya arus listrik. semakin
besar arus listriknya, semakin kuat medan magnetnya.
- Besarnya arus listrik tidak memengaruhi arah medan magnet.yang pertama
dengan cara menggosokkan magnet permanen,induksi magnet permanen
dan magnet dwngan cara elektrimagnetik
G. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan di dapatkan bahwa disimpulkan bahwa semakin


banyak lilitan maka sifat magnet pada paku semakin kuat sehingga semakin banyak
tabung kecil yang akan menempel.

H. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan dapat disimpulkan bahwa::
1. Membuat magnet dengan gesekan paku yang digesekan ke magnet akan dapat
menarik klip kertas
2. Membuat magnet dengan cara elektromagnetik klip kertas dapat menempel pada
paku tersebut karena paku sudah menjadi magnet.
3. Membuat magnet dengan cara menempelkan pada paku tersebut berarti paku ini
mempunyai sifat kemagnetan.

I. Daftar Pusaka
Rumanta, M (2019).Pratikum IPA di SD.Jakarta:PT Prata Sejati Mandiri.

J. Kesulitan Yang Dialami : Saran dan Masukan


Kesulitan yang dialami pada saat melakukan percobaan tidak mengalami kesulitan

227
K. Foto Praktikum

PRAKTIKUM MODUL 9
KEGIATAN PRAKTIKUM 1

228
1. Kegiatan Praktikum Udara
a. Pembakaran Memerlukan Udara

A. Tujuan
Menjelaskan kegunaan udara

B. Alat dan Bahan


1) Lilin 2 batang yang sama
2) Korek api
3) Gelas dengan 3 ukuran yang berbeda
4) Stopwatch
5) Piring atau mangkok

C. Landasan Teori
Udara merupakan bagian terluar dari bumi yang memiliki peran yang sangat penting
dalam kehidupan manusia di bumi. Pada hakikatnya makhlik hidup memerlukan
oksigen. Oksigen dalam tubuh manusia dapat membakar sari-sari makanan menjadi
energi. Oksigen merupakan salah satu bagian udara yang paling banyak digunakan
walaupun jumlah oksigen bukanlah yang paling banyak di bumi.
Udara terdiri dari campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Udara bumi
yang kering mengandungi 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbon
dioksida, dan gas-gas lain. Kandungan elemen senyawa gas dan partikel dalam udara
dapat berubah-ubah sesuai dengan ketinggian dari permukaan tanah. Demikian juga
massanya dapat berkurang seiring dengan ketinggian yang ada. Semakin dekat dengan
lapisan troposfer, maka udara semakin tipis, apabila melewati batas gravitasi bumi
maka udara menjadi hampa sama sekali.

D. Prosedur Percobaan
1. Sediakan 2 lilin yang sama ukurannya, diameter, panjang, warna dan bentuknya.
2. Letakkan kedua lilin diatas meja, dan berilah jarak antar lilin sekitar 30cm.
3. Nyalakan kedua lilin tersebut.
4. Tutup salah satu lilin dengan gelas.
5. Bandingkan lama lilin menyala antara kedua lilin tersebut. Amatilah dan catat
perubahan yang terjadi.
6. Nyalakan lilin, tutup lilin dengan gelas.
7. Amati dan catatlah waktu antara lilin menyala saat ditutup gelas sampai lilin mati.
8. Masukkan data pengamatan pada table yang tersedia.
9. Ulangi langkah 6 sampai 8, untuk 5 kali pengamatan.

E. Hasil Pengamatan

229
Tabel
Hasil Pengamatan Lilin
No. Selang Waktu Sampai Lilin Mati (t)
1. 10.33 detik (gelas yang cukup besar)
2. 9.15 detik (gelas yang berukuran sedang)
3. 7.30 detik (gelas yang berukuran sedang)
4. 4 detik (gelas yang lebih kecil)
5. 3,35 detik (gelas yang lebih kecil)

F. Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan dapat diketahui dua buah lilin yang letaknya diberi
jarak 30 cm. Salah satu lilin ditutup dengan gelas dan nampak bahwa lambat laun
akan padam, sedangkan lilin yang tidak ditutup gelas tetap menyala. Hal ini
menunjukkan bahwa udara yang ada di ruangan akan membuat api pada lilin tetap
menyala, sedangkan udara yang ada di dalam gelas lambat laun akan habis, dan
karena udara habis maka api menjadi padam.

Pada percobaan selanjutnya, lilin yang menyala ditutup dengan gelas yang berbeda
ukurannya. Hasilnya, semakin kecil gelas yang digunakan untuk menutup, maka
waktu yang diperlukan agar lilin padam akan semakin cepat. Hal ini disebabkan udara
yang ada di dalam gelas yang kecil volumenya lebih sedikit dibandingkan dengan
gelas yang lebih besar.

b. Pembakaran Memerlukan Udara

A. Prosedur Percobaan
1. Letakkan lilin diatas piring/mangkok dari bahan gelas.
2. Isilah air dalam piring/mangkok kira-kira setinggi 2cm.
3. Nyalakan lilin, selanjutnya tutuplah lilin dengan gelas kaca.
4. Amati nyala lilin dan permukaan air dalam gelas.
5. Catatlah hasil pengamatan.

B. Hasil Pengamatan
Air dalam gelas pelan-pelan naik dan udara menekan di dalam gelas, sehingga
menyebabkan api lilin padam. Hal ini membuktikan bahwa udara menekan dari
tekanan tinggi ke tekanan rendah. Sedangkan lilin padam dalam jangka waktu ±
04.17 detik.

230
Gambar
Hasil Pengamatan Tekanan Tinggi ke Rendah

C. Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan dapat diketahui air yang masuk ke dalam gelas akn
membuat lilin menjadi padam. Hal ini disebabkan oleh tekanan udara di dalam gelas
menyusut dan kosong karena pembakaran atau nyala lilin. Itulah yang menyebabkan
air tersedot masuk ke dalam gelas. Kemudian ketinggian air yang berada di dalam
mangkukpun berubah. Semula ketinggian air sekitar 2 cm, setelah diletakkan cangkir
untuk menutupi lilin, ketinggian air berubah menjadi 4,5 cm. kemudian ketika nyala
lilin mulai padam, muncul gelembung pada air di bagian bawah.

c.Pembakaran Memerlukan Udara

A. Alat dan Bahan


1) Balon
2) Selongsong ballpoint plastic dan logam.
3) Gulungan kawat.
4) Pita perekat (solatif).
5) Gunting.

B. Prosedur Percobaan
1. Tiuplah balon sampai membesar dan kencang, kemudian ikatlah dengan karet.
2. Isolasi selongsong ballpoint dengan balon.
3. Sediakan dua sisi penyangga dapat berupa tiang, dinding atau dua buah kursi,
aturlah jaraknya sekitar 1,5 meter.
4. Masukkan kawat ke dalam selongsong ballpoint, selanjutnya susun alat dan bahan.
Ikatlah ujung-ujung kawat tersebut pada kedua sisi penyangga yang dapat berupa
tiang, dinding atau dua kursi. Perkirakan kedua sisi penyangga tersebut cukup kuat
menahan gerak roket.
5. Tariklah pangkal selongsong ballpoint sampai ujung batangan kawat.
6. Bukalah ikatan karet pengikat balon. Roket bergerak dengan adanya tekanan udara
dari balon.

231
7. Amatilah bentuk dan gerak balon setelah tiupannya dilepas, catat dan gambarkan
dalam lembar pengamatan.
8. Tanpa menggunakan lintasan, tiuplah balon dan lepaskan.
9. Amatilah gerak balon, dan catat dalam lembar pengamatan.
10. Untuk mengetahui pengaruh besar kecilnya balon terhadap kecepatan gerak roket,
buatlah variasi besarnya balon. Kemudian amati, model balon mana yang
gerakannya paling cepat? Catat dalam lembar pengamatan.

C. Hasil Pengamatan
1. Sebelum karet dibuka dari balon,balon masih terisi udara dan tetap ditempatnya.
2. Setelah karet dibuka dan dilepas, udara dalam balon mulai menyusut dan balon
bergerak ke arah ke arah ujung penyangga. Hal ini membuktikan bahwa udara
sebagai sumber energi.

D. Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan dapat diketahui Setelah ditiup, balon terisi udara dan
mengalami perubahan bentuk, dari yang berukuran kecil menjadi besar.Setalah ikatan
balon yang direkatkan pada selonsong bolpoint plastik dilepaskan, balon tersebut
bergerak menuju tali dalam waktu 1 detik dan balonnya kempis. Saat selonsong
bolpoint diganti dengan logam, gerakan balon menuju tali lebih lambat.

G. Jawaban Pertanyaan
1) Mengapa lilin yang menyala ketika ditutup gelas akan padam? Jelaskan!
Jawaban: Lilin yang menyala ditutup gelas akan padam karena di dalam gelas
tidak ada udara (hampa udara) sehingga membuat lilin padam.

2) Bagaimana anda dapat menunjukkan bahwa udara memenuhi ruangan?


Jawaban: Bukti kalau udara memenuhi ruang adalah seperti Jika balon ditiup
makin lama akan semakin besar mengembang, begitu juga dengan ban sepeda,
Jika dipompa maka lama kelamaan akan mengembang dan keras.

3) Bagaimana anda menjelaskan kepada siswa bahwa udara bergerak dari tempat
yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah?
Jawaban: Udara bergerak dari tempat bertekanan tinggi ke tempat yang
bertekanan rendah, hal ini dibuktikan dengan padamnya lilin dalam ruang hampa
udara karena udara menekan dari tekanan tinggi ke tempat bertekanan rendah.

4) Jelaskan apa yang dimaksud dengan udara sebagai sumber energi.


Jawaban: Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja atau usaha. Udara
sebagai sumber energy yaitu suatu kerja atau kejadian yang disebabkan oleh
adanya udara. Contohnya udara dapat mendorong roket keluar angkasa karena
tekanan udara yang tinggi sehingga dapat mendorong roket meluncur

232
H. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan diatas dapat disimpulkan bahwa lilin akan mudah padam
ketika berada di tempat hampa udara/tidak ada oksigen, sedangkan lilin yang ada di
tempat terbuka akan terus menyala di sebabkan oleh adanya udara disekitar lilin
tersebut. Dan dapat disimpulkan bahwa nyala lilin tidak bisa dipisahkan dari udara
yang ada disekitarnya. Udara juga menekan dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.
semakin panas udara, semakin besar tekanan udara sehingga menekan air naik ke
atas. Sedangkan kalau setelah didinginkan suhu udara di bagian dalam
menyusut, sehingga tekanan udara melemah, mengakibatkan air terhisap ke dalam.

I. Daftar Pusaka
Rumanta, M (2019).Pratikum IPA di SD.Jakarta:PT Prata Sejati Mandiri.

K. Kesulitan Yang Dialami : Saran dan Masukan


Kesulitan yang dialami pada saat melakukan percobaan tidak mengalami kesulitan

L. Foto Praktikum

Pembakaran Memerlukan Udara

Udara Menekan dari Tekanan Tinggi ke Rendah

233
Udara sebagai Sumber Energi

2. Kegiatan Praktikum Batuan


A. Tujuan
Mengklasifikasi batuan.

B. Alat dan Bahan


1) Jenis jenis batuan
2) Neraca lengan
3) Gelas baker
4) Pipet
5) Air aki
6) HCl
7) Mangkok Kaca
8) Lup

C. Landasan Teori
Berdasarkan cara terbentuknya ada 3 macam batuan yaitu batuan beku, batuan
endapan/sedimen, batuan metamorf/malihan.
Di bawah kerak bumi terdapat magma yaitu batuan cair yang berpijar karena sangat
panas. Magma ini dapat keluar ke permukaan bumi melalui letusan gunung
berapi.Magma yang mencapai permukaan bumi disebut lava/lahar. Magma dan lava
yang mengalami pendinginan akan membeku menjadi batuan beku. Erosi dapat
mengubah batuan menjadi kepingan dan butiran. Kepingan dan butiran selanjutnya
mengendap di dasar danau atau laut. Endapan itu lama kelamaan mengeras
membentuk batuan endapan/sedimen.
Batuan beku dan endapan dapat berubah karena pengaruh suhu dan tekanan tinggi.
Batuan itu akan mencair dan berubah bentuk menjadi batuan metamorf.

D. Prosedur Percobaan
a. Perhatikan contoh dan bentuk batuan
b. Kemudian amati dengan lup

234
E. Hasil Pengamatan

Gambar

Hasil Pengamatan Jenis Batu Kapur

Tabel

Hasil Pengamatan Reaksi Batuan


No Jenis Batuan Karakteristik Batuan*

1 Batu gamping Membentuk gas karbondioksida (CO2)

2 Basal Membentuk gelembung-gelembung gas

3 Batu pualam Mengeluarkan bunyi mendesis

Tabel

Hasil Pengamatan Batuan Beku


NO Jenis Batuan Ciri Utama Cara Terbentuknya

1 Basal Terdiri atas kristal-kristal Dari pendinginan lava yang


sangat kecil, berwarna mengandung gleembung gas,
hijau keabu-abuan dan tetapi gasnya telah menguap.
berlubang-lubang.

2 Granit Terdiri atas kristal-kristal Dari pendinginan magma secara


kasar, warna putih lambat di bawah permukaan
sampai abu-abu, kadang- bumi
kadang jingga

235
Tabel

Hasil Pengamatan Batuan Sedimen


NO Jenis Ciri Utama Cara Terbentuknya
Batuan

1 Konglomerat Materi kerikil-kerikil bulat, Dari bahan-bahan yang lepas


batu-batu dan pasir yang karna gaya beratnya menjadi
melekat satu sama lainnya. terpadatkan dan terikat.

2 Batu Agak lunak, warna putih Dari cangkang binatang lunak


gamping keabu-abuan, membentuk seperti siput, keong, kerang, dan
(kapur) gas CO2bila ditetesi asam binatang laut yang mati. Rangkanya
yang terbuat dari zat kapur tidak
musnah tetapi memadat
membentuk batu kapur.

Tabel

Hasil Pengamatan Batuan Metamorf


NO Jenis Ciri Utama Cara Terbentuknya
Batuan
1 Batu Campuran warna yang Terbentuknya bila batu kapur
pualam berbeda-beda, dapat mengalami perubahan suhu dan
mempunyai pita-pita tekanan tinggi
warna. Kristal-kristalnya
sedang sampai kasar, bila
diteteasi asam mengeluarkan
bunyi mendesis

F. Jawaban Pertanyaan
1) Sebutkan jenis-jenis batuan!
Jawab : Jenis jenis batuan yaitu : batuan beku, batuan sedimen, batuan metamorf.
2) Jelaskan faktor-faktor apa yang dafat membedakan jenis batuan!
Jawab : mineral yang terkandung di dalamnya, magma pembantuk batuan, lokasi
terjadinya batuan, genesa atau bagaimana terjadinya batuan
3) Mungkinkah suatu jenis batuan dapat berubah menjadi batuan lain? Jelaskan!
Jawab : Suatu batuan dapat berubah menjadi jenis batuan lain akibat pengaruh
suhu dan tekanan yang tinggi.

236
G. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan di dapatkan bahwa pada Batuan ada 3 macam


yaitu batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf. Batuan beku terbentuk
karena magma/lava yang mengalami pendinginan. Contoh batuan beku adalah :

1. Batuan granit dengan ciri cirinya yaitu terbentuk dari kuarsa putih atau merah
jambu dan berfungsi sebagai bahan bangunan.
2. Batuan obsidian dengan ciri ciri berwarna hitam/coklat tua disebut juga batu kaca,
dahulu digunakan manusia purba untuk membuat ujung tombak/pisau.
3. Batuan basal dengan ciri ciri berwarna gelap dan terdiri dari butiran butiran halus.
4. Batu apung dengan ciri ciri berongga dan ringan

H. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan dapat disimpulkan bahwa batuan menurut proses terjadinya di
dalam perut bumi ada 3 macam yaitu :
a. Batuan beku terbentuk dari lava dan magma yang mengalami pendinginan
b. Batuan sedimen terbentuk akibat erosi yang mengendap di dasar laut/danau
c. Batuan metamorf terbentuk akibat pengaruh suhu dan tekanan tinggi sehingga
mencair dan berubah bentuk

I. Daftar Pusaka
Rumanta, M (2019).Pratikum IPA di SD.Jakarta:PT Prata Sejati Mandiri.

J. Kesulitan Yang Dialami : Saran dan Masukan


Kesulitan yang dialami pada saat melakukan percobaan tidak mengalami kesulitan

K. Foto Praktikum

237
238
KEGIATAN PRAKTIKUM 2

1. Panas matahari
A. Tujuan
Untuk menjelaskan matahari sebagai sumber panas.

B. Alat dan Bahan


1. 2 buah baskom
2. Air secukupnya
3. Thermometer
4. Plastik transparan
5. Stopwatch digital

C. Landasan Teori
Perpindahan panas dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain melalui 3 cara
yaitu : konduksi. Konveksi dan radiasi. Contoh : bentuk perpindahan panas secara
radiasi adalah perpindahan panas dari dari matahari ke bumi dengan melewati
gelombang hampa. Dalam proses radiasi energi yang dibawa adalah gelombang
elektromagnetik. Jadi panas dapat merambat dengan cara memancar / radiasi. Pada
peristiwa radiasi, panas memancar tanpa zat antara atau menembus zat antara. Besar
kecilnya panas suatu benda tergantung pada suhu benda. Makin tinggi suhu benda
makin besar pula radiasi panas yang dikeluarkan. Makin panas air maka rambatannya
makin tinggi

D. Prosedur Percobaan
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Mengisi kedua baskom tersebut dengan air secara sama
3. Meletakkan kedua baskom yang berisi air tersebut langsung di bawah sinar
matahari
4. Meletakkan plastik transparan di atas salah satu baskom yang berisi air
5. Mengukur dan mengamati percobaan tersebut sebanyak 10 kali
6. Mengisi hasil percobaan tersebut pada tabel yang ada di modul

E. Hasil Pengamatan
Tabel
Hasil Percobaan Panas Matahari
Waktu Pengukuran Temperature (°C)

Baskom tanpa Baskom dengan


lempeng plastik lempeng plastik

30 menit Dingin Dingin

60 menit Dingin Dingin

239
90 menit 34,2 ° C 31,4 °C

120 menit 38,1 °C 35,3 °C

150 menit 40,3 °C 36,2°C

F. Jawaban Pertanyaan
5. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan panas dan cahaya matahari
sampai di permukaan bumi!
Jawab: Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan panas dari cahaya mataharike
bumi adalah sebagai berikut:
- Adanya awan yang menghalangi cahaya matahari
- Berubahnya cuaca secara tiba-tiba
- Adanya bayang-bayang dari pepohonan
- Bergesarnya arah matahari sehingga membuat percobaan harus berpindah
ketempat lain

6. Dapatkah matahari disebut sebagai sumber energi panas? Jelaskan!


Jawab: Matahari dapat di sebut sebagai sumber utama panas di bumi sebab panas
matahari di butuhkan seluruh makhluk hidup yang ada di bumi, misalnya tumbuhan
memerlukan sinar matahari untuk membantu proses fotosentesis, sedangkan
manusia dan hewan memerlukan cahaya matahari salah satunya sebagai penghangat
atau penerang waktu di siang hari.

7. Dari percobaan, apakah pengaruh lempeng plastik transparan terhadap penerimaan


panas?
Jawab: Pengaruh plastik tersebut terhadap penerima panas adalah sebagai
penghambat atau penghalang cahaya matahari yang jatuh ke permukaan air.

G. Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan dapat diketahui bahwa suhu pada suatu permukaan air
akan mendapatkan dampaknya ketika terkena sinar matahari secara langsung, namun
justru sebaliknya apabila ada suatu benda yang menghalangi sinar matahari maka
dampak yang ditimbulkan oleh permukaan air tersebut tidak terasa secara signifikan.
Jadi adanya suatu benda akan sangat berpengaruh terhadap terpaan sinar matahari
pada permukaan bumi ini..

H. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan diatas dapat disimpulkan bahwa panas matahari dapat
langsung memancar dan menembus zat antara dan kemudian besar kecilnya radiasi
panas suatu benda bergantung pada suhu benda.

I. Daftar Pusaka
Rumanta, M (2019).Pratikum IPA di SD.Jakarta:PT Prata Sejati Mandiri.

240
K. Kesulitan Yang Dialami : Saran dan Masukan
Kesulitan yang dialami pada saat melakukan percobaan tidak mengalami kesulitan

L. Foto Praktikum

2. Gerhana
A. Tujuan
Membuktikan terjadinya gerhana.

B. Alat dan Bahan


1) Bola ping pong
2) Statis berkawat runcing 3 buah
3) Bola plastik dengan diameter 10cm
4) Lampu senter
5) spidol

C. Landasan Teori

241
Gerhana matahari terjadi ketika posisi Bulan terletak di antara Bumi dan Matahari,
[1] sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih
kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya Matahari sepenuhnya karena Bulan
yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan
Matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer.

D. Prosedur Percobaan
a. Menuliskan bulan pada bola pingpong, matahari pada senter dan gambar bola
plastik sebagai globe (bumi)
b. Masing –masing alat atau bahan diatur pada sebuah garis lurus dengan posisi
diurutkan dan tegak dari kiri matahari, bumi dan bulan, dengan cara diturutkan
dan diikatkan pada statis berkawat runcing.
c. Alat/bahan tersebut disusun dalam ruang gelap.
d. Senter/matahari dinyalakan dan diamati bayangan yang dihasilkan
e. Dengan cara yang sama lalu merubah posisi bulan.bola pingpong.

E. Hasil Pengamatan
Lampu senter dinyalakan sinarnya akan mengenai bola pingpong (bulan) maka
kedudukan bulan berada pada bidang ekliptika, hampir kedudukan matahari, bulan
dan bumi berada pada satu garis lurus, lalu ayang-bayang bulan akan jatuh pada
permukaan bumi dan sinar-sinar matahari akan tersembunyi bagi pengamat dalam
daerah bayang-bayang. Hal inilah yang menyebabkan terjaidnya gerhana matahari
yaitu posisi matahari

F. Jawaban Pertanyaan
1. Jelaskan cara membuat magnet!
Jawab : Gerhana adalah kegelapan cahaya dari suatu tempat benda langit oleh
benda langit lainnyaJelaskan factor apakah yang dapat mempengaruhi kekuatan
magnet!
2. Jelaskan hubungan antara kuat magnet dengan jumlah lilitan kumparan dan arus
listrik!
Jawab: Proses terjadinya gerhana matahari adalah sebagai berikut: Bulan berada
pada atau dekat fase baru dan berada pada suatu garis lurus dengan bumi dan
matahari sehingga sinar matahari tertutup oleh bulan. Terjadinya gerhana bulan
jika bulan berada pada fase purnama dan pada satu garis lurus dengan bumi dan
matahari sehingga bayangan bumi menutupi sinar bulan sehingga bulan tampak
gelap kemerahan.
3. Jelaskan hubungan antara kuat magnet dengan jumlah lilitan kumparan dan arus
listrik!
Jawab: Umbra adalah daerah saat gerhana total/penuh/gambaran
total/penuh/bayangan inti. Penumbra adalah daerah saat gerhana
sebagian/bayangan kabur.

242
G. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan di dapatkan bahwa Ketika senter dinyalakan,


cahaya yang terpancar dari senter ke bola tenis tertutup oleh bola pingpong.
Akibatnya, ada bagian dari bola tenis yang tertutup oleh bayangan bola pingpong.
Saat bola pingpong digerakkan ke kiri dan ke kanan, bentuk bayangan yang ada pada
bola tenis akan tampak berubah-ubah.

H. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan dapat disimpulkan bahwa gerhana bulan dapat dibagi menjadi
tiga yaitu::
1. Gerhana bulan total
2. Gerhana bulan sebagian
3. Gerhana bulan penumbra

I. Daftar Pusaka
Rumanta, M (2019).Pratikum IPA di SD.Jakarta:PT Prata Sejati Mandiri.

K. Kesulitan Yang Dialami : Saran dan Masukan


Kesulitan yang dialami pada saat melakukan percobaan tidak mengalami kesulitan

L. Foto Praktikum

243
244

Anda mungkin juga menyukai