Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA

KULIAH TUGAS 1

Nama Mahasiswa : AGUNG MAULANA

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 836292393

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4407/Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus

Kode/Nama UPBJJ : 22/ SERANG

Masa Ujian : 2019/20.2 (2020.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Faktor penyebab dan waktu terjadinya keluarbiasaan dapat dibagi kedalam empat
bagian, yaitu: keturunan, sebelum lahir, ketika lahir, dan sesudah lahir.
A. Faktor keturunan hereditas Yaitu antara lain pada peristiwa idipathi, psikhosa,
sakit gila, neurosa, psikhosa sifilitika kegilaan disebabkan oleh penyakit sifilis,
familial corneal dystrophies, retinitis pigmentosa, dan sebagainya.
B. Faktor sebelum lahir a. Disebabkan karena kekurangan gizi, infkesi, luka-luka,
dan keracunan sewaktu bayi ada dalam kandungan. Peristiwa tersebut pada
umumnya menyebabkan kandungan jadi gugur abortus. Sewaktu bayi di dalam
kandungan, ibu menderita penyakit, misalnya: kholera, sifilis, thypus, dsb.
sehingga ada pengaruh yang merusak pada janin.
C. Faktor ketika lahir Banyak resiko sewaktu ibu melahirkan anaknya, sehingga
mengancam keselamatan jiwanya juga bayinya. Terutama terjadi pada kelahiran
anak pertama yang berlangsung lama dan sulit. Pada saat kelahiran, kepala bayi
lama terganggu oleh tekanan yang mempat dari dinding rahim sehingga
menyebabkan pendarahan pada bagian dalam kepala si bayi. Selain itu bisa
disebabkan juga karena: 1 kelahiran dengan bantuan tang yang sulit, sehingga
otak bayi terganggu, 2 asphixia, yaitu lahir tanpa napas. Bayi seolah-olah
tercekik yang disebabkan oleh adanya lendir dalam pernafasan atau ada air
ketuban dalam paru-parunya, dan 3 12 prematur lahir sebelum waktunya,
sehingga pertumbuhan jasmani dan mentalnya tertunda dan mengalami
kelambatan.
D. Faktor sesudah lahir Gangguan penyakit dan kecelakaan sesudah lahir, terutama
terjadi pada tahun-tahun pertama 0-3 tahun. Sebabnya antara lain: a.
Pengalaman traumatik atau luka-luka, misalnya kepala bayi atau di kepala
bagian dalam. Hal ini terjadi karena mungkin bayi pernah jatuh, terpukul atau
kejatuhan benda berat, atau mengalami serangan sinar matahari zonnesteek.
Juga bayi pernah jatuh pingsan dalam waktu yang sangat lama. Kejang atau
stuip karena anak sakit dan panas badannya tinggi sekali. Atau menderita
epilepsi atau ayan, terutama sekali bila kejang- kejangnya sering menyerang
anak
2. Layanan pendidikan anak berkebutuhan khusus di daerah saya masih sangat kurang
menurut yang saya lihat contohnya dari segi pengajar, dan di setiap daerah hanya bisa
di hitung jari untuk pelayanan pendidikan berkebutuhan khusus. Dana harapan
saya Lahirnya layanan pendidikan ABK ini dilatar belakangi oleh kesadaran akan hak
memperoleh pendidikan sebagai hak asasi manusia. Dalam upaya melindungi hak anak
secara formal dan legal. Sehingga berkebutuhan khusus dapat diperlakukan secara
sama dengan orang normal lainnya dalam pendidikan, pekerjaan, ekonomi, dan banyak
aspek lainnya. Salah satu hal yang spesifik juga disepakati bahwa perkembangan
kepribadian anak, bakat khusus, serta kemampuan mental dan fisik perlu mendapat
perhatian dan pelayanan yang maksimal agar potensi anak berkembang secara optimal
(fullest potentional), dan juga hak-hak bagi anak yang memiliki keterbatasan perlu
mendapat pelayanan secara optimal sesuai dengan kebutuhan anak.

3. Agar anak tersebut dapat memaksimalkan bakat dan potensi yang dimiliki karena tanpa
adanya layanan khusus, anak tersebut akan sulit dalam mengembangkan bakat yang dimiliki.

4. Desain pembelajaran kolaboratif untuk ABK yang berasumsi bahwa pelayanan pendidikan
yang efektif hanya akan terjadi jika diberikan oleh satu tim yang bekerja sama (berkolaborasi)
dalam membantu ABK mengembangkan potensinya secara optimal. Kolaboratif diwujudkan
dalam pertemuan bersama yang membahas kasus yang ditangani. Setiap anggota tim akan
membahas kasus dari bidang keahliannya masing-masing, dan berdasarkan pembahasan
tersebut, tim akan mengambil keputusan yang akan ditindaklanjuti oleh seluruh anggota tim.

5. Adaptasi program dilakukan dalam beberapa cara, diantaranya sebagai berikut :

a) Melalui Percepatan/Akselerasi Siswa


Percepatan disini adalah percepatan materi pelajaran agar siswa dapat menguasai ide yang
lebih rumit. Misalnya, dalam satu kelas anak berbakat dengan anak normal.
b) Melalui Pengayaan
Pengayaan isi (mata pelajaran) memberi kesempatan pada siswa untuk mempelajari materi
secara luas, seperti menggunakan ilustrasi khusus, membuat contoh-contoh, memperkaya
pandangan, dan menemukan sesuatu. Contohnya, anak berbakat ditugaskan membaca
buku harian seorang pemimpin bangsa untuk memperkaya mereka tentang model-model
kepemimpinan.
c) Pencanggihan Materi Pelajaran
Materi pelajaran harus menantang anak berbakat untuk menggunakan pemikiran yang
tinggi agar mngeerti ide, dan memiliki abstraksi yang tinggi. Contohnya, anak berbakat
belajar mengenai nilai-nilai/
d) Pembaruan
Pembaruan isi pelajaran adalah materi yang biasanya tak akan muncul dalam kurikulum
umum karena keterbatasan waktu atau abstraknya sifat isi pelajaran. Misalnya, guru
mengajak siswa untuk memikirkan konsekuensi kemajuan teknologi.
e) Modifikasi Kurikulum sebagai Alternatif
Kurikulum ini memungkinkan guru untuk mendiferensiasi kurikulum tanpa mengganggu
kelancaran pembelajaran di dalam kelas. Contohnya, seorang guru kelas 3 SD mengajar
struktur bumi.

Anda mungkin juga menyukai