Anda di halaman 1dari 3

Assalamuallaikum wr wb, ijin menanggapi Diskusi 2 yang membahas dua 

permasalahan yang
terkait dengan ruang lingkup pembaruan dalam bidang pendidikan.

 Masalah 1

Suatu inovasi yang dapat dicoba, akan mudah diterima di masyarakat dari pada inovasi yang
tidak dapat dicoba terlebih dahulu. Hal tersebut sesuai dengan katakteristik inovasi dalam aspek
triabilitas.

Jelaskan makna dari pernyataan tersebut!

 Masalah 2

Semua program inovatif menggunakan model collaborative teacher education yang membuka
sistem pengelolaan yang bersifat mandiri dan sentralis disebut inovasi dalam bahan ajar.

Jelaskan pernyataan tersebut, serta berikan contoh model-model dalam dalam pembelajaran!

Tanggapan Masalah 1

1. Pengertian Karakteristik Inovasi

Secara etimologis, istilah karakteristik merupakan susunan dua kata yang terdiri dari kata karakteristik
dan tafsir. Istilah karakteristik diambil dari Bahasa Inggris yakni characteristic, yang artinya mengandung
sifat khas. la mengungkapkan sifat-sifat yang khas dari sesuatu. Secara garis besar karakteristik itu
adalah suatu sifat yang khas, yang melekat pada seseorang atau suatu objek.

Secara umum, karakteristik Inovasi Pendidikan dapat diartikan berdasarkan kata Karakteristik dan
Inovasi Pendidikan. Karakteristik adalah ciri khas atau bentuk-bentuk watak atau karakter yang dimiliki
oleh setiap individu, corak tingkah laku, tanda khusus.

Inovasi pendidikan ialah suatu ide, barang, metode yang dirasakan atau di amati sebagai hal yang baru
bagi seseorang atau kelompok orang (masyarakat) baik berupa hasil invensi atau discovery yang di
gunakan untuk mencapai tujuan pendidikan untuk memecahkan maslah pendidikan.

Berdasarkan pengertian diatas, karakteristik inovasi pendidikan bisa diartikan sebagai ciri-ciri atau
karakter yang dimiliki oleh suatu ide, barang, metode yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru
bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat) baik berupa hasil invensi atau discovery yang
digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan untuk memecahkan maslah pendidikan.

Rogers (1983) mengemukakan lima karakteristik inovasi, yaitu : Keunggulan Relatif (relative advantage),
Kesesuaian (compatibility), Kerumitan (complexity), Kemampuan diuji cobakan (trialability), dan
Kemampuan diamati (observability).

2. Karakteristik Inovasi dalam aspek Trialabilitas atau Kemampuan Uji Coba


Trialabilitas (trialability), yaitu dapat dicoba atau tidaknya suatu inovasi oleh penerima. Kemampuan
untuk diuji cobakan atau trialabilitas adalah sederajat dimana suatu inovasi yang dapat diuji coba dalam
batas tertentu. Suatu inovasi yang dapat diuji cobakan dalam pengaturan (setting) sesungguhnya
umumnya akan lebih cepat diadopsi. Jadi, agar dapat dengan cepat diadopsi, suatu inovasi sebaiknya
harus mampu menunjukkan (mendemostrasikan) keunggulannya. Misalnya, penyebarluasan
penggunaan bibit unggul padi gogo akan cepat diterima oleh masyarakat jika masyarakat dapat
mencoba dulu untuk menanam dan dapat melihat hasilnya.

Kemampuan untuk dapat diuji bertujuan mengurangi ketidakpastian. Mempunyai kemungkinan untuk
diuji coba terlebih dahulu oleh para adopter untuk mengurangi ketidakpastian mereka terhadap inovasi
itu.

Tanggapan Masalah 2

Collaborative learning atau pembelajaran kolaboratif adalah situasi dimana terdapat dua atau lebih
orang belajar atau berusaha untuk belajar sesuatu secara bersama-sama. Tidak seperti belajar sendirian,
orang yang terlibat dalam collaborative learning memanfaatkan sumber daya dan keterampilan satu
sama lain (meminta informasi satu sama lain, mengevaluasi ide-ide satu sama lain, memantau pekerjaan
satu sama lain, dll).

Lebih khusus, collaborative learning didasarkan pada model di mana pengetahuan dapat dibuat dalam
suatu populasi dimana anggotanya secara aktif berinteraksi dengan berbagi pengalaman dan mengambil
peran asimetri (berbeda). Dengan kata lain, collaborative learning mengacu pada lingkungan dan
metodologi kegiatan peserta didik melakukan tugas umum di mana setiap individu tergantung dan
bertanggung jawab satu sama lain. Hal ini juga termasuk percakapan dengan tatap muka dan diskusi
dengan komputer (forum online, chat rooms, dll). Metode untuk memeriksa proses collaborative
learning meliputi analisis percakapan dan analisis wacana statistik.

Collaborative learning ini sangat berakar dalam pandangan Vygotsky bahwa ada sebuah sifat sosial yang
melekat pada pembelajaran, yang tercermin melalui teorinya tentang zona pengembangan proksimal.
Sering kali, pembelajaran kolaboratif digunakan sebagai istilah umum untuk berbagai pendekatan dalam
pendidikan itu. Melibatkan upaya intelektual bersama oleh siswa atau siswa dan guru. Dengan demikian,
pembelajaran kolaboratif umumnya berlangsung ketika kelompok siswa bekerja sama untuk mencari
pengertian, makna, atau solusi untuk membuat sebuah artefak atau produk pembelajaran mereka. Lebih
jauh, pembelajaran kolaboratif yang mengubah hubungan tradisional murid-guru di kelas ini,
menghasilkan kontroversi mengenai apakah paradigma ini lebih bermanfaat daripada merugikan.
Kegiatan belajar secara kolaboratif dapat mencakup penulisan kolaboratif, proyek kelompok,
pemecahan masalah secara bersama, debat, studi tim, dan kegiatan lainnya. Pendekatan ini terkait erat
dengan pembelajaran kooperatif

Contoh model-model dalam Pembelajaran. Model pembelajaran Quantum Teaching dapat dianalogikan
dengan sebuah simfoni.

Komponen Desain Pembelajaran Quantum Teaching: TANDUR


1. TUMBUHKAN : Tumbuhkan minat siswa dengan memuaskan "Apakah Manfaatnya Bagi-KU"
(AMBAK), dan manfaatkan kekayaan pengalaman kehidupannya!
2. ALAMI : Ciptakan ulang atau datangkan pengalaman belajar yang dapat dimengerti oleh setiap
dan segenap siswa secara ilmiah, artinya yang sesuai dengan gaya belajar mereka.
3. NAMAI/BERI MAKNA : Kemungkinan terbesar kualitas proses belajar yang "terbaik" akan teriadi
adalah manakala siswa telah mengalami sesuatu secara alamiah (yaitu yang sesuai dengan gaya
belajar mereka), sebelum mereka memberikan arti mengenai apa yang mereka baru saja pelajari
itu. Berikan mereka kesempatan untuk memberikan makna atau arti mengenai apa yang mereka
telah pelajari!
4. DEMONSTRASIKAN : Sediakan kesempatan (dengan beraneka ragam cara) bagi siswa untuk
mendemonstrasikan bahwa mereka paham!
5. ULANGI : Tunjukkan kepada siswa cara-cara lain untuk mendemonstrasikan bahwa mereka
paham!
6. RAYAKAN : Akui Setiap Usaha : Belajar mengandung resiko untuk berbuat salah. Belajar berarti
melangkah ke luar dari kenyamanan untuk tidak berbuat salah. Pada saat siswa mengambil
langkah ini, sepantasnyalah mereka mendapat pengakuan atas kepercayaan diri mereka.
Berikanlah kepada siswa pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi, dan pemerolehan
keterampilan dan ilmu pengetahuan!

Anda mungkin juga menyukai