Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : DIDIK WAHYU.N

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 859987883

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4407/Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus

Kode/Nama UPBJJ : 89/ Ternate

Masa Ujian : 2020/21.2 (2022.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Sistem pendidikan yang paling tepat digunakan untuk anak tuna daksa dan berikan
alasannya!
Menurut saya sistem Pendidikan yang tepat ialah system Pendidikan inklusi karena
terdapat beberapa kelebihan, antara lain :
a. Berdasarkan hasil wawancara dengan anak non ABK di sekolah menengah, hilangnya
rasa takut pada anak berkebutuhan khusus akibat sering berinteraksi dengan anak
berkebutuhan khusus.
b. Anak non ABK menjadi semakin toleran pada orang lain setelah memahami kebutuhan
individu teman ABK.
c. Banyak anak non ABK yang mengakui peningkatan selfesteem sebagai akibat
pergaulannya dengan ABK, yaitu dapat meningkatkan status mereka di kelas dan di
sekolah.
d. Anak non ABK mengalami perkembangan dan komitmen pada moral pribadi dan
prinsip-prinsip etika
e. Anak non ABK yang tidak menolak ABK mengatakan bahwa mereka merasa bahagia
bersahabat dengan ABK

2. Pendekatan yang dapat digunakan untuk menangani anak tuna laras yaitu dengan
perawatan obat dan modifikasi perilaku. Jelaskan masing-masing pendekatan tersebut!
Manakah pendekatan yang paling tepat diterapkan pada anak tuna laras dan berikan
alasannya!
Jawaban :
a.Perawatan dengan obat
Kavale dan Nye (1984) mengemukakan bahwa obat-obatan dapat mengurangi atau
menghilangkan gangguan perilaku, seperti adanya perbaikan perhatian, hasil belajar
dan nilai tes yang baik, serta anak hiperaktif menuju ke arah perbaikan
b. Modifikasi perilaku
Salah satu teknik yang banyak dilakukan untuk mendorong perilaku prososial dan
mengurangi perilaku antisosial adalah penyesuaian perilaku melalui operant conditioning
dan task analysis (analisis tugas). Dengan operant conditioning kita mengendalikan
stimulus yang mengikuti respons. Misalnya, seorang anak kecil mengisap ibu jari jika
menonton TV. Orang tua mematikan TV selagi ibu jari di mulut anak dan menyalakan TV
jika ia tidak mengisap ibu jarinya. Dalam hal ini anak akan belajar jika ia ingin TV menyala
maka ia tidak boleh mengisap ibu jari. Mengisap ibu jari adalah operant yang dikendalikan
oleh stimulus (matinya TV) yang mengikutinya. Pengondisian operant berdasarkan
prinsip dasar bahwa perilaku adalah suatu fungsi konsekuensi penerapan stimulus positif
(TV menyala) segera setelah suatu respons (matinya TV) merupakan hukuman.
Ada beberapa langkah dalam melaksanakan modifikasi perilaku, yaitu:
a) menjelaskan perilaku yang akan diubah;
b) menyediakan bahan yang mengharuskan anak untuk duduk diam;
c) mengatakan perilaku yang diterima.
Task analysis dilaksanakan dengan cara menata tujuan dan tugas dengan lengkap,
membuat tugas dengan terperinci sehingga anak dapat melakukannya, barulah anak
mengerjakan tugas itu dalam jangka waktu tertentu, mengadakan pujian bila anak
berhasil.

3. Berdasarkan penjelasan kasus singkat tersebut, jenis kesulitan belajar apakah yang
dialami oleh Irfan? kesulitan belajar secara akademik atau kesulitan belajar berkaitan
dengan perkembangan? Jelaska alasanmu!
Jawaban :
Kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan mencakup gangguan motorik
dan persepsi, kesulitan belajar bahasa dan komunikasi, dan kesulitan belajar dalam
penyesuaian perilaku sosial.
Jadi menurut saya kesulitan yang dialami Irfan merupakan kesulitan belajar dengan
perkembangan merujuk pada kelemahan Irfan tersebut.

4. Uraikan asesmen informal untuk anak yang mempunyai kesulitan menulis


Jawaban :
Assesment informal adalah teknik yang selalu digunakan oleh para pendidik dalam
kegiatan pembelajaran yang dilakukannya sehari-hari. Assesment informal dapat
dilakukan guru dengan berbagai cara seperti mengobservasi kekuatan dan kelemahan
anak dalam belajar, melakukan pretes dan postes, memeriksa hasil kerja siswa dan lain-
lain. Perlu digaris bawahi bahwa assesment ini lakukan dalam kegiatan pembelajaran.
5. Dari kasus tersebut, uraikan dengan jelas teknik diagnostik dan proses remediasi manakah
yang dapat diterapkan oleh Ibu Andini dalam mengobservasi Ani?
Jawaban :

Langkah 1: Identifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar.


Langkah yang dapat ditempuh dalam mengidentifikasi siswa yang diperkirakan mengalami
kesulitan belajar yaitu: menandai siswa dalam satu kelas atau satu kelompok yang
diperkirakan mengalami kesulitan dalam belajar baik yang sifatnya umum maupun yang
sifatnya lebih khusus dalam mata pelajaran tertentu.

Langkah 2: Melokalisasikan letaknya kesulitan (permasalahan).


Setelah menemukan kelas atau individu siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar,
maka selanjutnya yang perlu ditelaah adalah:
1) Dalam mata pelajaran (bidang studi) manakah kesulitan itu terjadi.
Hal ini bisa dilakukan dengan mendekati kesulitan belajar pada bidang studi tertentu,
sehingga menjawab persoalan apakah kesulitan itu terjadi pada beberapa atau hanya
salah satu bidang studi tertentu saja.
2) Pada kawasan tujuan belajar (aspek perilaku) yang manakah kesulitan itu terjadi

Langkah 3: Penetapan kemungkinan cara mengatasinya.


Langkah yang ketiga ini adalah langkah menyusun satu rencana atau beberapa alternatif
rencana yang dapat dilaksanakan untuk membantu mengatasi kesulitan yang dialami siswa
tertentu. Rencana ini hendaknya berisi:
a) Cara-cara yang harus ditempuh untuk menyembuhkan kesulitan yang dialami siswa
tersebut.
b) Menjaga agar kesulitan yang serupa jangan sampai terulang.
Kemudian untuk remediasi bisa digunakan Teknik penulisan berulang-ulang untuk
memperkecil kesalahan dalam penulisan dan sekaligus memperbaiki posisi tangan.

Anda mungkin juga menyukai