Anda di halaman 1dari 2

Nama Mata Kuliah : PENGANTAR PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

JAWABAN TUGAS TUTON 3

1.Menurut saya solusi yang terbaik pada pendidikan anak tunadaksa dari ulasan berita diatas.
Tunadaksa dapat didefinisikan sebagai bentuk kelainan atau kecacatan pada sistem
otot,tulang,persendian,dan saraf yang disebabkan oleh penyakit ,virus dan kecelakaan baik yang terjadi
sebelum lahir ,saat lahir dan sesudah kelahiran.Resiko tak bisa mengakses pendidikan secara
maksimal,juga berimbas pada tumbuh kembang anak ,Menurut saya anak tunadaksa memang
disarankan untuk bersekolah disekolah luar biasa ,Tetapi mungkin dikarenakan dengan keadaan atau
pun jarak tempuh dari rumah kesekolah Slb sangat jauh maka nya orang tuanya menyekolahkan
disekolah umum,,
Pada permasalahan diatas terdapat beberapa masalah yakni adalah kurangnya perhatian dari pihak
sekolah artinya untuk anak tuna daksa tidak diberikan tugas yang berbeda dengan anak normal pada
umumnya. Pada ulasan diatas, ranum memiliki kelainan pada sistem ototnya, berkaitan dengan
kecerdasan ranum tergolong sejajar dengan temannya pada umumnya. Hanya saja karena kelainan
ototnya ranum tidak bisa menulis terlalu banyak seperti temannya yang lain. seharusnya dari lembaga
sekolah ranum, guru perlu memahami kebutuhan setiap siswanya apalagi terdapat siswa yang memiliki
keterbatasan. Setelah memahami kebutuhan peserta didiknya, guru perlu membagi tugas yang berbeda
sesuai dengan kemampuan siswanya tersebut. guru juga seharusnya dapat mengatasi bagaimana upaya
yang tepat untuk ranum.
Selain guru tidak memberikan penugasan yang berbeda terhadap anak penyandang tunadaksa dan anak
normal pada umumnya,

2.Anak tunalaras, adalah anak yang mengalami hambatan/kesulitan untuk menyesuaikan diri terhadap
lingkungan sosial, bertingkah laku menyimpang dari norma-norma yang berlaku dan dalam
kehidupan sehari-hari sering disebut anak nakal sehingga dapat meresahkan/ mengganggu lingkungan
keluarga, sekolah dan masyarakat.
-Sekolah Luar Biasa bagian Tunalaras, adalah suatu lembaga pendidikan yang memberikan
pelayanan pendidikan secara khusus bagi anak tunalaras. Saat ini penyelenggara pendidikan anak
tunalaras ialah Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Kehakiman, Departemen Sosial, dan
lembaga social atau yayasan.
-Pendidikan Terpadu, adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan bagi anak yang
memerlukan layanan pendidikan khusus, termasuk tunalaras yang diselenggarakan bersama-sama
anak normal di lembaga pendidikan umum dengan menggunakan kurikulum umum yang berlaku di
lembaga pendidikan yang bersangkutan. Adapun mata pelajaran yang tidak dapat dilaksanakan oleh
anak yang memerlukan layanan khusus tersebut diganti dengan pelajaran lain yang dapat dilakukan
oleh anak yang bersangkutan.
-Kelas Khusus, adalah suatu bentuk pelayanan pendidikan bagi anak yang memerlukan pelayanan
pendidikan khusus, termasuk anak tunalaras melalui kelompok belajar di lembaga pendidikan umum
dengan menggunakan kurikulum umum yang berlaku di lembaga pendidikan yang bersangkutan.
-.Guru Pembimbing Khusus/Guru Bantu, adalah guru khusus yang tertugas di sekolah umum untuk
memberikan bimbingan dan pelayanan kepada anak tunalaras yang mengalami kesulitan dalam
mengikuti pendidikan dan sosialisasi dalam kehidupan sehari-hari di sekolah yang menyelenggarakan
program Pendidikan Terpadu bagi anak tunalaras.

3.Kesulitan yang dialami oleh Irfan adalah pengenalan huruf-huruf dan kecepatan dalam berfikirnya.
namun dengan terus kita bombing dan menegenali huruf-huruf maka irfan akan lebih mudah
dalam mengingatnya

4.
Pertanyaan jawaban
Kesulitan apa yang kamu hadapi di kelas Menggunakan penjumlahan berulang
dalam pembelajaran Matematika pada materi pada perkalian, menghafalkan
perkalian? perkalian.
Apakah kamu memahami pelajaran belum
matematika materi perkalian dan
pembahagian yang di sampaikan oleh guru?
Jika kamu belum memahami materi yang bertanya kepada guru dan teman
disampaikan oleh guru, apa yang kamu
lakukan?
Cara pembelajaran apakah yang sering Ceramah, menghafalkan perkalian
digunakan guru dalam pembelajaran dan pembagian
Matematika pada materi perkalian dan
pembagian?
Cara/strategi apa yang bu guru gunakan agar Menggunakan mainan siswa sebagai
cepat dapat mengerjakan perkalian dan media pembelajaran benda konkret
pembagian?

5.  Pendekatan(Teknis gilingham dan stilman)siswa yang mengalami hambatan bahasa secara khusus,
hanya dapat belajar membaca secara baik jika metode yang dipilih sesuai dengan perkembangan
fungsi bahasa yang digunakan. Teknik ini dimulai dari sebuah cerita yang mengikuti
perkembangan komunikasi mulai dari bahasa lisan sampai ke penulisan alfabet. Sejalan dengan
cerita tadi instruktur menjelaskan kepada siswa bahwa kesulitan yang dialami tidak bersifat unik,
artinya dialami oleh semua orang. Setelah pendahuluan diberikan, latihan diberikan secara
berurutan mulai dari mengenalkan huruf dan bunyinya, menyambungkan bunyi huruf menjadi kata
dan berakhir dengan membaca kalimat dan ceritera.
1 Mengenal huruf Siswa diberikan pelajaran tentang bunyi yang berwujud huruf, lalu
menyambung-
kan huruf-huruf tersebut menjadi kata. Rumpun kata diajarkan melalui asosiasi yang melibatkan
proses visual dan kinestetik. Guru menunjukkan huruf dan mengucapkannya, siswa mengulangnya.
Proses ini digunakan untuk bunyi yang berwujud huruf. Untuk mengajarkan pola huruf guru
menulis dan menjelaskan pola-pola huruf, siswa menelusuri garis-garis huruf, meniru huruf,
menulis huruf dari ingatan, dan menulis huruf tanpa melihat apa yang ditulisnya.
Beberapa petunjuk pelaksanaan adalah sebagai berikut.
a Huruf diperkenalkan melalui kata lembaga, misalnya huruf b dalam kata bola.
b Menggunakan kartu latihan untuk mengenalkan setiap huruf.
c Siswa membedakan vokal dan konsonan dengan mengucapkannya dan mengasosiasikan dengan
kartu latihan yang diwarnai.
Misalnya warna biru untuk konsonan dan merah untuk vokal.
d Huruf-huruf pertama yang diperkenalkan hendaknya yang menimbulkan bunyi yang jelas dan
menggambarkan pola-pola yang jelas.

2 Merangkai huruf menjadi kata Setelah siswa menguasai 10 huruf, huruf-huruf itu disambungkan
menjadi kata. Dalam latihan ini siswa melihat beberapa kartu latihan huruf dan menyambungkan
bunyi-bunyinya sehingga menjadi kata. Kata-kata ini dicetak pada kartu berwarna dan ditempelkan
pada papan kata. Apabila siswa sudah memiliki sejumlah kata dalam lemari kata, diadakan latihan
kebalikannya yaitu siswa diminta menguraikan kata-kata menjadi unsur bunyi. Pada saat itu juga
siswa menulis kata-kata sambil menyebutkan tiap-tiap 11 huruf yang ditulis. Anda dapat
membandingkan cara ini dengan metode SAS yang mungkin sudah sering Anda gunakan.
3 Membaca kalimat dan cerita Latihan membaca kalimat dan cerita dapat dimulai setelah siswa
dapat membaca dan menulis kata yang lebih dari tiga huruf. Cerita pertama yang dibaca dan ditulis
hendaknya sederhana tetapi struktur katanya tepat.

Anda mungkin juga menyukai