TUGAS 2
4. Membuat bagan dari chronological age dan mental age yang berkaitan
dengan penyandang tunagrahita serta penggunaannya !
Di dalam sebuah sekolah terdapat 5 anak yang umurnya sama yaitu 10 tahun. Andi IQ nya 100 berarti
ia termasuk anak yang Normal
Reni IQ nya 70 – 50
Sinta IQ nya 50 – 40
Kinta IQ nya 40 – 20
Dan Reno IQ nya 20 ke bawah.
Gambar bagan
penjelasan :
1. Andi berusia 10 tahun dan MA nya 10 tahun
2. Reni berusia 10 tahun dan MA nya berkisar 7- 5 tahun
3. Sinta berusia 10 tahun dan MA nya 5- 4 tahun
4. Kinta berusia 10 tahun dan MAnya 4- 2 tahun
5. Reno berusia 10 tahun dan MA nya di bawah 2 tahun.
6. Selain pertumbuhan fisik, karakter anak akan semakin berkembang seiring usianya dan perlu mendapat
perhatian lebih dari orang tua. Perkembangan mental dan psikologis berpengaruh terhadap perkembangan
kognitif buah hati juga, Bun.
Bunda bisa mengenali beragam tahapan perkembangan kognitif. Hal ini nantinya akan banyak membantu
Bunda dalam menentukan perkembangan psikologis sang buah hati. Berikut empat tahapan perkembangan
kognitif anak menurut psikolog Perancis, Jean Piaget:
Sensorimotor Stage
Pada usia 2 tahun, buah hati mulai belajar tentang dunia melalui pancaindera. Buah hati juga mulai
mengenal objek-objek di depan mata mereka pada tahapan ini.
Preoperational Stage
Anak usia 2-7 tahun mengembangkan memori dan imajinasi. Pada usia ini, buah hati sudah mampu
memahami hal-hal simbolis dan memahami ide-ide masa lalu serta masa depan.
Pada usia 7-11 tahun, buah hati menjadi lebih sadar akan peristiwa-peristiwa eksternal dan perasaan orang
lain selain perasaan mereka sendiri. Mereka mulai memahami bahwa tidak semua orang berbagi pikiran,
keyakinan, atau perasaan mereka.
Saat usia 11 tahun atau lebih, buah hati mulai memasuki tahapan ini. Mereka dapat menggunakan logika
untuk menyelesaikan masalah, melihat dunia di sekitar mereka, dan merencanakan masa depan.
Tahukah Bunda? Perkembangan kognitif berdasar pada keterampilan kognitif buah hati. Keterampilan
kognitif meliputi perhatian, memori jangka pendek, memori jangka panjang, logika dan penalaran,
pemrosesan pendengaran, pemrosesan visual, serta kecepatan pemrosesan. Jika buah hati Bunda sudah
dapat berpikir, belajar, membaca, mengingat, memperhatikan, dan menyelesaikan masalah, itu tandanya
keterampilan kognitifnya sudah terasah baik.
Lebih jauh lagi, memori jangka pendek dan jangka panjang berkembang antara usia 2 dan 5 tahun.
Pemrosesan pendengaran yang sangat penting untuk keterampilan membaca buah hati berkembang antara
usia 5 dan 7 tahun. Logika dan penalaran juga menjadi lebih mapan selama setelah usia 5 tahun. Pada usia
5 tahun, perkembangan kognitif buah hati Bunda akan semakin meningkat sehingga mampu membuat ide-
ide.
Tidak jarang ditemukan kasus anak memiliki penyakit kronis ketika beranjak remaja bahkan dewasa. Hal
itu disebabkan kurangnya kekuatan emosional, sosial, dan kognitif anak. Bunda juga sebaiknya
menerapkan nilai-nilai positif untuk perkembangan buah hati. Ini termasuk mengajari buah hati untuk
berkompetisi secara positif, baik di lingkungan sosial maupun pendidikan; meningkatkan percaya diri dan
menjaga harga diri; menghormati aturan sosial dan budaya agar bertindak berdasarkan moral yang baik;
serta mengasah rasa simpati dan empati terhadap orang lain.
Perkembangan mental dan psikologis yang berkualitas akan berpengaruh baik pula terhadap temperamen
buah hati dan kepribadian saat remaja dan dewasa. Hal ini juga berpengaruh dalam jangka waktu panjang
saat mereka mulai memasuki fase meniti karier.
Ketika sudah memasuki tahap awal kedewasaan, buah hati harus memiliki fungsi sosial adaptif yang baik
untuk kehidupan karier mereka. Hal ini dapat diukur dari kestabilannya. Karier yang tidak stabil terutama
dalam konteks pengangguran jangka panjang dikaitkan dengan kepuasan subjektif dan harga diri yang
rendah. Untuk mencapainya cukup sederhana. Bunda bisa mulai melatih rasa percaya diri atas potensi
mereka sejak dini.
Kini Bunda dapat mengetahui apakah perkembangan buah hati, khususnya secara mental dan psikologis,
sudah matang atau belum pada usia sekolah 5-12 tahun. Ada beberapa tanda yang bisa Bunda kenali, di
antaranya jika anak mampu melepaskan diri dari orang tua untuk waktu yang terbatas tanpa menimbulkan
ketegangan.
Buah hati juga mampu mengalihkan perhatian dari orang tua kepada orang dewasa lain sehingga mampu
membuat kagum orang lain selain orang tuanya sendiri. Anak juga mampu bekerja sama dengan teman-
teman sebaya, serta mengerti aturan-aturan permainan.
Kemampuan ini juga disempurnakan dengan ketertarikan belajar sesuatu yang baru, dan mampu
menyelesaikan tugas yang diberikan. Apabila Bunda menemukan tanda-tanda tersebut, berarti sang buah
hati sudah matang secara mental dan psikologis.
Jika tanda tersebut belum Bunda temukan, mungkin Bunda bisa berkonsultasi dengan dokter atau psikolog
anak. Keterlibatan ahli sangat berperan dalam menentukan langkah terbaik mengatasi masalah ini. Satu
catatan penting yang sebaiknya Bunda perhatikan adalah tetap bersikap tenang dan selalu memberikan
dukungan terbaik untuk buah hati tercinta