Anda di halaman 1dari 3

Diskusi 1

Pernahkah kalian melihat anak tunanetra di SD tempat kalian mengajar, ada berapa orang
serta dikelas berapa? Umur berapa? Coba ingat-ingat ada murid ABK disekolah mu?

Jawab:

Disekolah saya, tidak ada anak tunanetra, tetapi ada beberapa anak ABK di sekolah
saya, yaitu ada anak tunagrahita yaitu ada satu orang dikelas 2. Dan ada anak yang
berkesulitan belajar satu siswa di kelas 5. Sedangkan untuk tunanetra tidak ada di sekolah
saya.

Diskusi 2

Mahasiswa memahami hakikat pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus mencakup


definisi, jenis dan dampak kelaianan/kebutuhan khusus serta kebutuhan, hak dan kewajiban
anak berkebutuhan khusus melalui pemberian ugas. Modul 2 PDGK 4407 Pengantar
Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus.

Jawab:

Secara umum Anak Berkebutuhan Khusus, atau yang sering disingkat sebagai
ABKadalah suatu kondisi dimana anak memiliki karakteristik khusus yangberbeda dengan
anak pada umumnya yaitu mengalami keterbatasan/keluarbiasaan baik pada fisik, mental-
intelektual, sosial, maupun emosional. anak berkebutuhan khusus dapat dikelompokkan
menjadi:

1. Tunanetra
tunanetra atau yang lebih dikenal dengan buta adalah seseorang yang tidak bisa
melihat atau seseorang yang telah kehilangan fungsi penglihatannya, padahal
pengertian tunanetra tidak sesempit itu, karena anak yang hanya mampu melihat
dengan keterbatasan (low vision) juga disebut tunanetra, Seperti yang didefinisikan
oleh Somantri (1996:54)anak tunanetra adalah anak yang mengalami gangguan
penglihatan, baik sebagian atau menyeluruh yang menyebabkan proses penerimaan
informasi kurang optimal. Gangguan penglihatan atau kebutaan karena
kerusakan/kelainan pada mata seseorang, menyebabkan kemampuan indera
penglihatan seseorang tidak dapat berfungsi dengan baik atau bahkan tidak dapat
berfungsi sama sekali. Penyebab kerusakan/kelainan itu bisa terjadi saat di dalam
kandungan dan bisa juga terjadi setelah lahir. Karena tunanetra memiliki keterbatasan
dalam hal penglihatan, maka dalam proses pembelajarannya lebih menekankan pada
alat indera yang lain yaitu indera perabaan dan pendengaran.
2. Tunarungu

Tunarungu berarti kekurangan atau kehilangan kemampuan mendengar yang


disebabkan oleh kerusakan seluruh alat pendengaran yang mengakibatkan hambatan
dalam perkembangan bahasa sehingga memerlukan bimbingan dan pelayanan
khusus”. ( Salim,1984 : 8)Dikalangan masyarakat umum, tunarungu lebih dikenal
dengan kata tuli, yaitu seseorang yang tidak mampu mendengar atau memiliki
kerusakan pada organ dengarnya. Namun istilah tuli dimasyarakat  kadang lebih
sering menuju kearah mengejek atau mencaci.

3. Down Sindrom

Down Sindrom adalah gangguan genetika paling umum yang menyebabkan


perbedaan kemampuan belajar dan ciri-ciri fisik tertentu yang disebabkan adanya
abnormalitas perkembangan kromosom.Down Sindrom disebut juga penyakit genetik
karena gangguan kromosom dengan ciri khas wajah universal (wajah mongoloid).
Dimasyarakat sendiri, Down Sindrom lebih dikenal dengan anak seribu wajah, bukan
karena wajah anak down sindrom ada seribu, melainkan karena ada banyak anak
down sindrom dan wajah anak-anak down sindrom itu sama, down sindrom tidak bisa
disembuhkan, namun dengan dukungan, perhatian dan kasih sayang, anak-anak
dengan down sindrom bisa tumbuh dengan maksimal.

4. Tunagrahita

Tunagrahita adalah seseorang yang mengalami hambatan fungsi kecerdasan


intelektual dan adaptasi tingkah laku yang terjadi pada masa perkembangannya dan
juga menyebabkan kesulitan dalam tugas-tugas akademik, komunikasi maupun sosial.

Klasifikasi anak tunagrahita menurut AAMD (American Assosiation on Mental


Deficiency) dan PP No. 72 tahun 1991 dalam Amin (1995:22-24) klasifikasi anak
tunagrahita terbagi menjadi tiga kelompok sebagai berikut :

 Tunagrahita ringan

Mereka yang termasuk dalam kelompok ini meskipun kecerdasannya dan adaptasi
sosialnya terhambat, namun mereka mempunyai kemampuan untuk berkembang
dalam bidang pelajaran akademik, penyesuaian sosial dan kemampuan bekerja.

 Tunagrahita sedang

Anak tunagrahita sedang memiliki kemampuan intelektual umum dan adaptasi


perilaku di bawah tunagrahita ringan. Mereka dapat belajar keterampilan sekolah
untuk tujuan-tujuan fungsional, mencapai suatu tingkat “tanggung jawab sosial” dan
mencapai penyesuaian sebagai pekerja dengan bantuan.
 Tunagrahita berat dan sangat berat

Anak yang tergolong dalam kelompok ini pada umumnya hampir tidak memiliki
kemampuan untuk di latih mengurus diri sendiri melakukan sosialisasi dan bekerja. Di
antara mereka (sampai batas tertentu) ada yang dapat mengurus diri sendiri dan dapat
berkomunikasi secara sederhana serta dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan
sekitarnya yang sangat terbatas.

5. Tunadaksa

tunadaksa adalah suatu keadaan yang terganggu atau rusak sebagai akibat dari
gangguan bentuk atau hambatan pada otot, sendi dan tulang dalam fungsinya yang
normal. Kondisi ini bisa disebabkan oleh kecelakaan, penyakit atau juga bisa
disebabkan karena pembawaan sejak lahir.

6. Tunalaras

Tunalaras adalah individu yang mengalami hambatan dalam mengendalikan emosi


dan kontrol sosial. Tunalaras biasanya menunjukan perilaku menyimpang yang tidak
sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku di sekitarnya. Tunalaras dapat
disebabkan karena faktor internal dan faktor eksternal yaitu pengaruh dari lingkungan
sekitar.

7. Berkesulitan belajar

Seseorang dapat dikatakan berkesulitan belajar atau lamban belajar jika ia memiliki
IQ normal namun jika dibandingkan dengan teman sebaya ia mengalami
keterlambatan dalam proses pemahaman belajarnya.

8. Autis

Autis adalah gangguan perkembangan saraf yang kompleks yang gejalanya sudah
terlihat sebelum anak berusia tiga tahun. Seseorang yang mengalami autisme
memiliki gangguan dan masalah dalam berinteraksi dengan orang lain, kadang anak
autisme terlihat sangat linglung, terkucil, terasing, tidak mau melakukan kontak mata
dengan orang lain, tidak mau bermain bersama teman-temannya, sering mengulang
gerakan-gerakan secara terus menerus dan berlebihan. Akibat gangguan ini seseorang
yang mengidap gangguan autis sulit unutk belajar berinteraksi dan berkomunikasi
dengan lingkungan sekitarnya dan menyebabkan seolah-olah ia hidup dalam dunianya
sendiri.

Anda mungkin juga menyukai