PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Siswa akan lebih tertarik untuk mempelajari bangun ruang jika mereka terlibat secara
aktif dalam kegiatan-kegiatan individu atau kelompok berkenaan dengan bangun ruang. Anak
hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan investigasi secara individu atau kelompok
dengan bantuan benda-benda konkret atau semi konkret disekitar lingkungan kehiddupannya.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu :
1. Apa saja unsur-unsur pada bangun ruang?
2. Bagaimana saja bentuk jaring-jaring kubus, balok dan bangun ruang lainnya?
C. Tujuan
Adapun tujuan pada makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui unsur-unsur pada bangun ruang
2. Untuk mengetahui bentuk jaring-jaring pada bangun ruang
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Unsur-unsur Ruang
1) Titik
Titik adalah sesuatu yang memiliki kedudukan tapi titik tidak mempunyai ukuran.
Walaupun titik tidak memiliki ukuran tetapi titik dapat dipresentasikan dengan sebuah
“noktah”. Noktah-noktah ini akan memberikan suatu ide tentang lokasi atau letak titik yang
dimaksud. Contoh titik
2) Garis
Ruas garis merupaka bagian atau patahan dari sebuah garis, sedangkan jika ruas garis itu
diperpanjang terus menerus satu arah maka terjadilah sinar. Garis hanya memiliki ukuran
panjang. Setiap garis diberi nama menggunakan huruf kecil seperti g, h, k,l dan seterusnya,
atau dua buah huruf kapital seperti AB, AC, BC, CD, dan seterusnya.
A B
Pada gambar diatas A disebut titik pangkal sinar, sinar berpangkal tetapi tidak berujung.
3) Bidang
Bidang merupakan himpunan garis-garis yang anggotanya terdiri dari lebih dari dua buah
garis. Maka, pada sebuah bidang, terdiri dari banyak sekali garis. Model sebuah bidang
merupakan permukaan sebuah kertas yang bisa diperlebar ke semua arah. Bidang mempunyai
ukuran panjang dan lebar yang diberi nama dengan menyebutkan titik-titik sudut dari bidang
tersebut atau memakai huruf seperti α, β, γ , dan seterusnya. Perhatikan gambar di bawah ini
diperlihatkan dua buah bidang, yaitu bidang α dan bidang ABCD.
2
B. BIDANG BANYAK DAN BANGUN RUANG
1) Bidang Banyak (Polihedron)
Permukaan tertutup sederhana dalam geometri ruang (tiga dimensi) adalah suatu konsep
yang mirip dengan konsep lengkungan tertutup seederhana pada geometri bidang (dua
dimensi). Lengkungan tertutup sederhana membagi bidang menjaid tiga bagian lepas yaitu
bagian luar, lengkungan tertutup sederhana sendiri dan bagian dalamnya. Demikian pula
engan sebuah permukaan tertutup sederhana yang membagi ruang menjadi tiga himpunan
titik lepas. Ketiga himpunan titik lepas itu adalah bagian dalam, bagian luar, dan permukaan
tertutup. Contoh bidang banyak atau polyhedron
Beberapa bidang banyak beraturan yang sudah dikenal sejak jaman Yunani kuno,
diantaranya:
3) Prisma
Prisma adalah bangun ruang yang memiliki alas dan atap yang sama bentuk dan
ukurannya serta memiliki sisi bagian samping yang berbentuk persegi panjang.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, prisma berarti zat padat yang mempunyai bentuk
3
geometris dengan dua bidang sejajar yang identik. prisma memiliki bermacam bentuk,
diantaranya: Prisma segitiga, Prisma segi lima, Prisma segi enam, dan lain-lain.
4) Limas
Limas adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah segi banyak (segi n) dan
segitiga-segitiga yang mempunyai titik puncak persekutuan di luar bidang segibanyak itu.
Garis t disebut tinggi limas dan titik T disebut titik puncak. Seperti prisma, nama limas juga
berdasarkan jumlah segi-n sisi alasnya. Apabila alas limas berupa segi-n beraturan dan tiap
sisi tegak merupakan segitiga sama kaki yang beraturan, maka limasnya disebut limas segi-n
beraturan.
6) Tabung
Tabung adalah bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah bidang tabung dan dua buah
bidang datar yang masing-masing tegak lurus pada sumbu bidang tabung.. Sisi alas dan sisi
atas tabung berbentuk lingkaran. Di mana kedua lingkaran ini saling kongruen dan saling
4
sejajar. Dengan demikian tabung dapat diartikan sebagai bangun ruang sisi lengkung yang
alas dan tutupnya berupa lingkarandengan panjang jari-jari sama dengan r.
Pada gambar diatas unsur-unsur tabung adalah sebagai berikut: a) Ada dua sisi, yaitu
sisi alas dan sisi atas yang sama bentuk dan ukuran serta sejajar, masing- masing berbentuk
lingkaran yang berpusat di A dan D. b) Jarak alas dan tutup disebut tinggi tabung. Tinggi
tabung dinotasikan dengan t. c) Jari-jari lingkaran dari alas dan tutup adalah AB, sedangkan
diameternya BB' = 2AB. Jari-jari tabung dinotasikan dengan r, sedangkan diameter tabung
dinotasikan dengan d. d) Selimut tabung merupakan bidang lengkung.
Adapun Sifat-Sifat Tabung
a) Memiliki sisi alas yang berbentuk lingkaran.
b) Memiliki sisi atas yang berbentuk lingkaran.
c) Memilikisisi (selimut) yang bentuknyalengkung.
7) Kerucut
Kerucut adalah bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah sisi lengkung dan sebuah sisi
alas berbentuk lingkaran. Definisi kerucut lainnya yaitu merupakan bangun ruang sisi
lengkung yang menyerupai limas segi-n beraturan yang bidang alasnya berbentuk lingkaran.
Kerucut dapat dibentuk dari sebuah segitiga siku-siku yang diputar sejauh 360o , di mana sisi
siku-sikunya sebagai pusat putaran. Kerucut memiliki unsur-unsur sebagai berikut: 1. Bidang
alas, yaitu sisi yang berbentuk lingkaran (daerah yang diarsir) dengan pusat di titik O. 2.
Diameter bidang alas (d), yaitu ruas garis AB. 3. Jari-jari bidang alas (r), yaitu ruas garis OA
dan ruas garis OB. 4. Tinggi kerucut (t), yaitu jarak dari titik puncak kerucut C ke pusat
bidang alas O, yakni ruas garis CO. 5. Selimut kerucut, yaitu sisi kerucut yang tidak diarsir
yang merupakan bidang lengkung. 6. Apotema atau garis pelukis (s), yaitu sisi miring BC.
Sifat-sifat kerucut :
1. Kerucut merupakan bangun ruang berbentuk limas yang alasnya berupa lingkaran.
2. Kerucut mempunyai 2 sisi dan 1 rusuk.
3. Mempunyai satu titik sudut.
4. Memiliki satu titik puncak.
5
8) Bola
Dalam geometri, bola adalah bangun ruang tiga dimensi yang dibentuk oleh tak hingga
lingkaran berjari-jari sama panjang dan berpusat pada satu titik yang sama. Bola hanya
memiliki 1 sisi.
6
C. Jaring-jaring Bangun Ruang
1. Jaring-jaring kubus
Kubus merupakan sebuah bangun ruang yang terbentuk oleh enam buah sisi yang saling
berbatasan dimana tiap sisi tersebut berbentuk persegi dengan ukuran yang sama besar.
Sehingga apabila kita membelah sebuah kubus kemudian meletakkannya pada posisi
mendatar akan diperoleh jaring-jaring kubus yang merupakan susunan dari enam buah
persegi seperti terlihat pada gambar di bawah ini:
Jaring - Jaring
Kubus
2. Balok
Ada 3 pasang sisi yang memiliki ukuran sama. Sehingga jika digambarkan, jaring-jaring
dari sebuah balok akan menjadi seperti ini:
3. Prisma Segitiga
Berbeda dengan balok dan kubus, pada bangun ruang prisma segitiga ada dua buah sisi
yang bentuknya berupa segitiga. Sehingga apabila digambarkan secara mendatar, jaring-
jaring pada prisma segitiga akan terdiri dari dua buah segitiga dan tiga buah persegi atau
persegi panjang.
7
Jaring - Jaring Prisma Segitiga
4. Prisma Segi Lima
Untuk jaring-jaring prisma segilima, jumlah persegi atau persegi panjang yang muncul
pada gambar akan lebih banyak. Jaring-jaringnya dibentuk oleh sebuah segilima dan lima
buah persegi ataupun persegi panjang yang berderet.
8
Jaring - Jaring Kerucut
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari isi makalah yaitu, Bangun ruang adalah bangun matematika yang mempunyai
isi ataupun volume. Adapun Bagian-bagian bangun ruang :
a. Sisi: bidang pada bangun ruang yang membatasi antara bangun ruang dengan ruangan di
sekitarnya.
b. Rusuk: pertemuan dua sis yang berupa ruas garis pada bangun ruang.
c. Titik sudut: titik hasil pertemuan rusuk yang berjumlah tiga atau lebih.
d. Jenis-jenis bangun ruang yang umum dikenal dan saat ini kita pelajari adalah:
kubus,balok,prisma,limas,tabung,kerucut, dan bola