Anda di halaman 1dari 12

Bangun Ruang

1. Pengertian Bangun Ruang


Bagun ruang adalah sebuah bangun geometri dimensi tiga yang mempunyai sifat-sifat
tertentu, yakni dengan adanya sisi (bidang), rusuk, dan titik sudut
(diakses 22 Okt 2023, dari https://www.gramedia.com/literasi/bangun-ruang/ )

2. Jenis-jenis Bangun Ruang


Jenis bangun ruang terdapat dalam dua jenis bergantung pada bidangnya, yaitu : Bangun
ruang sisi lengkung dan Bangun ruang sisi datar.
Bangun ruang sisi lengkung adalah bangun ruang yang beralasan sebuah lingkaran,
seperti tabung, kerucut dan bola. Bangun ruang sisi datar adalah bangun ruang yang
beralasan sebuah poligon tertentu. Bangun ruang sisi datar ini terdapat dalam 4 jenis,
yaitu : Kubus, Balok, Limas dan Prisma.

a. Kubus
Kubus adalah bangun ruang sisi datar yang semua sisi bidangnya berbentuk persegi.
Bangunan ini merupakan bagian dari prisma. Ciri utama dari kubus adalah ukuran
sisinya yang selalu sama.
Heruman. 2008. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: PT
Remaja Rosdakrya

Sifat-sifat Kubus:
 Memiliki 6 buah sisi : abcd,adeh, bcfg. Cdgh, dan efgh
 Memiliki 12 rusuk
Rusuk alas: ab, bc, cd, dan ad
Rusuk atas: ef, fg, gh, dan eh
Rusuk tegak: ae, bf, cg, dan dh
 Memiliki 8 titik: a dengan g; b dengan h; c dengan e; d dengan f
 Memiliki 12 buah diagonal sisi: as dan bd; eg dan fh; af dan be; ch dan dg; bg
dan cf; ah dan de
 Terdapat 4 buah diagonal ruang; ag dan ce; bh dan df
 Terdapat 6 buah bidang diagonal: abgh, acge. Adgf, bche, bdhf, dan cdef
 Sisi bidangnya pasti berbentuk persegi dengan ukuran yang sama besar
(Sumber : https://caramenghitung.com/)

2
Luas permukaan kubus=6 × s
Keliling kubus=12× s
3
Volume kubus=s

Keterangan :
S : panjang sisi kubus

b. Balok
Balok termasuk juga dalam bagian prisma tegak segi empat dan kerap disebut dengan
prisma siku-siku. Bentuknya hampir sama dengan kubus, hanya saja (Soenarjo,
2008)memiliki ukuran panjang yang lebih.
Soenarjo. 2008. Matematika 5. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Sifat-sifat Balok
 Memiliki 6 sisi : ABCD, EFGH, BCFG, ADEH, ABEF, CDGH
 Memiliki 12 rusuk: (AB, EF, CD, GH) (BC, AD, EH, FG) (AE, BF, CG, DH)
 Memiliki 8 buah titik sudut: A, B, C, D, F, G, dan H
 Memiliki 12 diagonal sisi : (AC, BD, EG, FH) (AF, BE, DG,CH) (AH. DE,
BG, CF) yang mana AC ≠ AF ≠ AH
 Terdapat 4 diagonal ruang: AG, BH, CE, dan DF
 Terdapat 6 bidang diagonal: ACGE dan BDHF, AFGD dan BEHC, BGHA dan
CFED
 Sisi-sisi bidangnya berbentuk persegi panjang

(Sumber : https://www.mikirbae.com/)
Luas Permukaan Balok =2× { ( p ×l ) + ( p ×t )+ ( l× t ) }
Volume Balok= p × l×t
Keterangan :
p : panjang balok
l : lebar balok
t : tinggi balok
c. Prisma
Prisma adalah bangun ruang sisi datar yang pada dasarnya dibatasi oleh dua bidang
sejajar (bidang alas dan tutup), sementara bidang lainnya akan saling berpotongan
menurut rusuk-rusuk sejajarnya. Menurut Sa’dijah (1998), Prisma amerupakan
polyhedron yang dua sisinya saling berhadapan.
Sa’dijah, Cholis. 1998. Pendidikan Matematika II. Malang : Depdikbud Dirjen Dikti
PPGSD

(Sa'dijah, 1998)

(Sumber : https://www.doyanbloh.com/)

Dilihat dari bentuk bidang alasnya, maka prisma dapat dibagi menjadi 3 jenis, yakni:
1) Prisma segitiga, yakni yang bidang alasnya berbentuk segitiga
2) Prisma segi empat dan seterusnya, yakni yang bidang alasnya berbentuk segi
empat atau seterusnya (segilima, segienam, dsb)
3) Prisma paralelepipedum,akni yangbidang alasnya berupa jajar genjang
(Sumber: https://www.doyanblog.com/)
Sifat-sifat prisma
 Memiliki bidang alas dan bidang atas yang sejajar bentuknya dan sebangun
 Memiliki bidang sisi tegak yang berbentuk persegipanjang
 Semua rusuknya tegak sejajar dan berukuran sama panjang
 Semua bidanng diagonalnya berbentuk jajargenjang
n
 Pada prisma segi-n, banyak diagonalnya adalan ( n−3 )
2
 Pada prisma segi-n, banyaknya diagonal ruang adalah n ( n−3 )

Rumus
Luas selubung prisma segi-n beraturan
¿ ( keliling bidang alas segi−n ) × ( panjang rusuk tegak )
Luas permukaan prisma ¿ ( luas bidang tutup+luas selubung+luas bidang alas )
Volume Prisma ¿ luas alas ×tinggi

d. Limas
Limas adalah bangun ruang yang dibatasi oleh adanya segi (n) dan beberapa segitiga
dengan titik puncak persekutuan di luar bidang segi (n)

Jenis limas dibedakan berdasarkan bentuk alasnya. Khusus limas segitiga, karena sisi
tegaknya berbentuk segitiga maka khusus limas tersebut tidak terdapat sisi alas, tetapi
memiliki titik puncak. Unsur utama yang dimiliki oleh limas adalah titik sudut, rusu,
dan bidang sisi. Jenis limas dibagi menjadi dua, yaitu:
1) Limas Sembarang, yakni limas yang bidang alasnya berbentuk segi-n sembarang
dan titik puncaknya pun juga sembarang
2) Limas Beraturan,yakni jenis limas yang bidang alasnya berbentuk segu-n
beraturan. Proyeksi pada titik puncaknya perimpit dengan titik pusat bidang alas.

Sifat-sifat Limas Beraturan


 Alasnya akan berbentuk segi-n beraturan. Semua rusuk tegaknya sama
panjang dengan semua sisi tegaknya kongruen, serta semua aptemanya
memiliki panjang yang sama. (Apotema adalah jarak antara titik puncak ke
titik alas)
 Memiliki tinggi limas yang berupa jarak titik puncak ke proyeksi yang terletak
di alas limas
 Memiliki titik puncak limas, dengan berupa titik teu bidang sisi tegaknya
berbentuk segitiga

Contoh Limas segiempat beraturan :

 Memiliki 5 titik sudut : A, B, C, D, dan T


 Memiliki 5 bidang sisi : 1 sisi alas (ABCD), dan
4 sisi tegak (TAB, TBC, TCD, TAD)
 Memiliki 4 rusuk alas : (AB, BC, CD, DA)
 Memiliki 4 rusuk tegak : (AT. BT, CT, DT)
(Sumber: https://www.doyanblog.com/)

Rumus Limas
Luas Permukaan ¿ luas alas+ jumlah luas sisi tegak
1
Volume Limas ¿ ×luas alas ×tinggi
3

e. Tabung
Tabung adalah banun ruang sisi lengkung yang bagian atas dan bagian bawahnya
(Soewito, 1992)berupa lingkaran yang sama (Soenarjo, 2008). Menurut Soewita, dkk
(1992) menyataka bahwa tabung memiliki permukaan tutup sederhana yang batasnya
pun berupa bagian dari tabug iru sendiri dan alasya berupa lingkaran.
Drs. Hadi Soewito. 1992. Pengetahuan Dasar Mesin CNC. Bandung: Pusat Pengembangan
Penataran Guru Teknologi Bandung.

(Sumber: https://informazone.com/)
Sifat-sifat Tabung
 Memiliki 3 sisi, yakni sisi atas, sisi alas dan selimut tabung
 Tidak memiliki titik sudut
 Bidang atas dan bidang alasnya berbentuk lingkaran yang sebangun
 Terdapat sisi lengkung yang disebut dengan selimur tabung
 Terdapat tinggi tabung yang berupa jarak antara bidang atas dan bidang alas
 Memiliki 2 rusuk lengkung

Rumus Tabung:
Volume Tabung ¿ μ r 2 t
Luas Selimut ¿ 2 μrt
Luas Permukaan ¿ luas selimut + 2 μ r 2

f. Kerucut
Kerucut adalah bangun ruang sisi lengkung yang dibatasi oleh alas berbentuk
lingkaran dan sebuah sisi lengkung. (Sumanto, 2008)
Sumanto. 2008. Gemar Matematika 5. Jakarta : Pusat Perbukuan
Sifat-sifat Kerucut
 Alasnya berbentuk lingkaran
 Memiliki 2 sisi, yakni lingkaran yang berada di bawah dan bidang lengkung
(selimut kerucut)
 Terdapatt selimut kerucut yang berupa sisi lengkung
 Memiliki 1 rusuk lengkung
 Memiliki sebuah titik puncak
 Terdapat tinggi kerucut ang berupa jarak titik puncak ke alas
(Sumber: https://doyanblog.com/)

Rumus Menghitung Kerucut


1 2
Volume Kerucut ¿ × μ × r × t
3
Luas Selimut Kerucut ¿ μ ×r × s
Luas Pemukaan Kerucut ¿ μ ×r × ( r + s )

g. Bola
Bola adalah bangun ruang sisi lengkung yang hanya memiliki 1 sisi saja.
(Sumber: https://rumuspintar.com/)

Sifat-sifat bola:
 Hanya memiliki 1 sisi saja, berupa kumpulan titik-titik berjaak sama dengan
pusat bola. Sisi bola ini disebut juga selimut bola
 Tidak memiliki rusuk
 Memiliki jari-jari yang menghubungkan antara titik pusat bola dengan titik
permukaannya
 Ukuran diameternya dua kali dari ukuran jari-jari bola
 Memiliki tali busur bola berupa ruang garis yang menghubungkan 2 titik pada
bola

Rumus menghitung bola :


Luas Permukaan Bola ¿ 4 × μ ×r 2
4 3
Volume Bola ¿ × μ ×r
3
Reference

References (Haruman, 2008)


Haruman. (2008). Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakrya.

Nuryanto, H. (2023, October 22). Bangun Ruang: Definisi dan 7 Jenisnya. Diambil kembali dari Gramedia:
https://www.gramedia.com/literasi/bangun-ruang/

Sa'dijah, C. (1998). Pendidikan Matematika II. Malang: Depdikbud Dirjen Dikti PPGSD.

Soenarjo. (2008). Matematika 5. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Soewito, H. (1992). Pengetahuan Dasar Mesin CNC. Bandung: Pusat Pengembangan Penataran Guru
Teknologi Bandung.

Anda mungkin juga menyukai