Anda di halaman 1dari 12

PRAKTIKUM AIR LIMBAH

Andhika Fauzy W. 15020003


Adi Priambudi 17020003
Alvidita Kusumawardani 17020009
Arum Ratna Dewi 17020015
Dian Krismonita W. 17020024

3K1  2019
Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan
Volume 7, Issue 2

“Studi Penurunan Nilai TSS pada Limbah


Pencapan menggunakan Metode Koagulasi
 Flokulasi dengan Biji Asam Jawa
(Tamarindus Indica)”

Fitri Ayu Wardani and Tuhu Agung R.


Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
e-mail : fitriwrdni@gmail.com
MAKSUD DAN TUJUAN

 Maksud
Mampu melakukan proses pengolahan limbah pencapan untuk menurunkan nilai
TSS menggunakan metode koagulasi  flokulasi dengan biji asam jawa.

 Tujuan
Mampu menentukan nilai optimum variasi konsentrasi serbuk biji asam jawa yang
digunakan untuk menurunkan nilai TSS menggunakan metode koagulasi 
flokulasi dengan menghitung nilai parameter TSS dan efisiensinya.
TEORI DASAR

 Biji Asam Jawa

Biji asam jawa (Tamarindus Indica) yang


bersifat ramah lingkungan dapat digunakan sebagai
koagulan. Kemampuan biji asam jawa sebagai
biokoagulan diakibatkan kandungan proteinnya yang
cukup tinggi yang dapat berperan sebagai polielektrolit
alami.

Protein yang terkandung dalam biji asam jawa dapat mengikat partikel-partikel
koloid sehingga partikel tersebut terdestabilisasi membentuk ukuran yang lebih
besar dan pada akhirnya akan terendapkan.
 Koagulasi  Flokulasi
Koagulasi merupakan proses destabilisasi koloid dan partikel dalam air dengan
menggunakan bahan kimia (koagulan) yang menyebabkan pembentukan inti gumpalan
(presipitat) yang kemudian inti flok tersebut akan menjadi ukuran yang lebih besar dalam
proses flokulasi. (Hendriarianti, 2013). Koagulasi/flokulasi diperlukan untuk
menghilangkan material berbentuk suspense atau koloid.
Mekanisme Proses Koagulasi  Flokulasi
 TSS (Total Suspended Solid)

Padatan tersuspensi total (TSS) adalah residu dari padatan total yang
tertahan oleh saringan dengan ukuran partikel maksimal 2m atau lebih besar dari
ukuran partikel koloid.
Metode ini digunakan untuk menentukan residu tersuspensi yang
terdapat dalam contoh uji air dan air limbah secara gravimetri. Metode ini tidak
termasuk penentuan bahan yang mengapung, padatan yang mudah menguap dan
dekomposisi garam mineral.
METODOLOGI PENELITIAN

 Alat
1. Blender 9. Kertas saring
2. Saringan 10. Pipet ukur 10 ml
3. Neraca analitik 11. Rubber bulb
4. Kertas timbang 12. Cawan penguap
5. Gelas kimia 500 ml 13. Penangas air
6. Jar Tester 14. Oven
7. Erlenmeyer 250 ml 15. Desikator
8. Corong kaca 16. Penjepit besi

 Bahan
1. Limbah pencapan 3 liter
2. Serbuk biji asam jawa
 Diagram Alir Proses

500 ml limbah pencapan


dimasukkan kedalam
Limbah pencapan beaker glass ditambah Larutan limbah pencapan dan
koagulan diaduk cepat dengan
dianalisa kadar TSS, TS, dengan koagulan biji asam putaran 100 rpm selama 1
COD dan BOD awal. jawa. menit (proses koagulasi).
(500, 1000, 1500, 2000
dan 2500 mg/l)

Pengadukan lambat
Proses pengendapan dengan putaran 45 rpm
Analisa TSS akhir.
selama 60 menit. selama 15 menit (proses
flokulasi).
DATA PENGAMATAN

TSS awal : 2000 mg/l


TSS 1 (500 mg/l) : 1420 mg/l
TSS 2 (1000 mg/l) : 890 mg/l
TSS 3 (1500 mg/l) : 1260 mg/l
TSS 4 (2000 mg/l) : 1550 mg/l
TSS 5 (2500 mg/l) : 1990 mg/l
DISKUSI

Grafik Konsentrasi Asam Jawa Terhadap


Efisiensi TSS
60.00%
55.50%
50.00%

40.00%
37.00%
nilai efisensi

30.00% 29.00%
22.50%
20.00%

10.00%

0.00% 0.50%
0,5 g/l 1,0 g/l 1,5 g/l 2,0 g/l 2,5 g/l
Konsentrasi Biji Asam Jawa
KESIMPULAN

Konsentrasi optimum serbuk biji asam jawa yang dapat digunakan untuk menurunkan nilai
TSS adalah 1000 mg/l atau 1 g/l dengan efisiensi 55,5%.

Anda mungkin juga menyukai