Anda di halaman 1dari 11

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

TUGAS PENDAHULUAN

PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

OLEH

NAMA : AL FIRAYANTI

STAMBUK : 15020210125

KELAS : C5C6

KELOMPOK : III (TIGA)

ASISTEN : Apt. Zainal Abidin, S.Farm.,M.Farm.

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2021
SOAL

1. Berapa % gula dalam larutan yang dibuat dengan melarutkan 20 g gula dalam 150 g
air?
2. Berapa molalitas larutan dibuat dengan melarutkan 1 g urea (CO(NH2)) dalam 300 g
air? (Mr urea : 60)?
3. Berapa NaOH yang ditimbang untuk membuat larutan NaOH 0,1 M sebanyak 200 ml.
(Mr NaOH : 40)
4. Berapa larutan asam sulfat 10 M yang dipipet untuk membuat larutan asalm sulfat 2
M sebanyak 400ml
5. Sebanyak 15 g NaCl dilarutkan dalam 200 g air. Hitunglah molaritas larutan?
6. Jika dibuat larutan Gula, dari 15 gram dilarutan dalam 1500 mL, berapa persen (%)
kadar larutan gula tersebut.
7. Jika Larutan garam 20%, diencerkan jadi 10% dalam 100 mL, berapa mL yang
digunakan larutan garam 20%?
8. 20 mL larutan KOH 20 %, diencerkan jadi 200 mL, sehingga menghasilkan larutan KOH
berapa persen?
9. Etanol 96 %, akan dibuat etanol 70 % dalam 100 mL, berapa etanol 96 % digunakan?
10. Jika ditulis etanol, etanol mutlak, etanol 70% itu artinya apa?
LABORATORIUM KIMIA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

LAPORAN PERCOBAAN III

PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

OLEH

NAMA : AL FIRAYANTI

STAMBUK : 15020210125

KELAS : C5C6

KELOMPOK : III (TIGA)

ASISTEN : Apt. Zainal Abidin, S.Farm.,M.Farm.

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2021
BAB 1

1.1 Latar belakang


Penyiapan/pembuatan larutan merupakan aktivitas yang sering sekali
dilakukan dalam bekerja di laboratorium, baik dalam analisis kimia secara
konvensional (volumetri dan gravimetri) maupun dalam analisis secara
instrumentasi (spektrometri, kromatografi, dsb). Dalam analisis konvensional
misalnya adalah pembuatan larutan standar yang digunakan untuk titrasi,
sedangkan dalam analisis instrumentasi misalnya adalah pembuatan serangkaian
larutan standar untuk memperoleh grafik standar.
Pada cairan dan padatan, molekul-molekul yang saling terikat dengan adanya
tarik-menarik antar molekul. Gaya ini akan memainkan peran penting dalam
pembentukan larutan. Air sebagai pelarut dalam fasa cair memiliki ikatan hydrogen
antara molekul H2O yang satu dengan yang lainnya. Bila dalam suatu zar melarut
dalam pelarut seperti air, proses pelarutan dapat dibayangkan melalui tiga tahap.
Tahap perma yaitu pemisahan molekul pelarut, tahap ke dua pemisahan molekul zat
terlarut, dan tahap ke tiga molekul pelarut dengan zat terlarut bercampur.
Proses pembentukan larutan dari padatan ion dalam air seperti NaCl dalam air,
molekul air, molekul air yang memiliki dwikutub yang terdiri dari sisi negatif dan sisi
positif. Sisi negtif dari dwikutub ini menglilingi ion positif dan ion Na+ sedangkan sisi
positif dwikutub mengelilingi ion negatif dari ion Cl.

1.2. Capaian pembelajaran


Setelah melakukan praktikum ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Membedakan macam-macam konsentrasi yaitu persen, molaritas, molalitas,
normalitas, fraksi mol dan ppm
2. Menghitung larutan dengan konsentrasi tertentu
3. Menghitung pengenceran larutan

1.3. Tujuan pembelajaran


1. Mahasiswa mampu menghitung konsentrasi larutan dan membuat larutan dengan
konsentrasi tertentu
2. Mahasiswa mampu menghitung pengenceran dan membuat pengenceran dan
membuat pengenceran larutan
BAB 2. Tinjauan pustaka
2.1. teori umum
Campuran zat-zat terlarut dan pelarut yang komposisinya merata atau serba
sama (homogen) disebut dengan Larutan. Suatu larutan dapat terdri dari satu zat
terlarut atau lebih dan satu mecam pelarut, tetapi umumnya terdiri dari satu jenis zat
terlarut dan satu pelarut. Berbicara tentang larutan, kata-kata solven (pelarut) dan solut
(zat terlarut) sudah umum disebutkkan, solven yang sebagai komponen yang secara fisik
tidak berubah jika larutan terbentuk, sedangkan solut sebagai komponen yang larut
dalam pelarut (Rusman, 2018).
Konsentrasi larutan adalah komposisi yang menunjukkan dengan jelas
perbandingan jumlah zat terlarut terhadap pelarut. Kelarutan dapat kecil atau besar
sekali, dan jika jumlah zat terlarut melewati titik jenuh, zat itu akan keluar (mengendap
di bawah larutan). Dalam kondisi tertentu suatu larutan dapat mengandung lebih
banyak zat terlarut dari pada dalam keadaan jenuh (Putri dkk, 2017).
Sifat-sifat larutan, misalnya warna dari larutan zat warna atau manisnya larutan
gula, tergantung pada konsentrasi larutan. Ada beberapa cara untuk menyatakan
konsentrasi:
Molaritas dari solut adalah jumlah mol solut per liter larutan dan biasanya
dinyatakan dengan huruf M besar. Larutan 6,0 molar HCl ditulis 6,0 M. Tulisan 6,0 M
berarti bahwa larutan dibuat dengan menambahkan 6,0 mol HCl pada air yang cukup
dan kemudian volume larutan dibuat menjadi satu liter (Sastrohamidjojo, 2018).
Molalitas adlah ketergantungan besarnya volume larutan pada suhu. Apabila
suhu dinaikkan, jumlah zat terlarut sama, tetapi volume larutan bertambah. Aibatnya,
jumlah mol zat per liter, yaitu molaritas akan menurun. Molalitas menyatakan jumlah
mol zat terlarut dalam 1 kiligram pelarut, dan ditambahkan dengan huruf m kecil.
Larutan yang dibuat dengan melarutkan 1 mol glukosa dalam satu kilogram air,
dinyatakan sebagai larutan 1 molal glukosa dan disingkat 1 m glukosa. Demikian juga
larutan yang dibuat dengan melarutkan 0,4 mol kalium hidroksida dalam satu kilogram
air, dinyatakan sebagai larutan 0,4 molql kalium hidroksida dan disingkat 0,4 m kalium
hidroksida (Samardjo, 2009).
Persen konsentrasi, dalam bidang kimia sering digunakan % untuk menyatakan
konsentrasi larutan persen konsentrasi dapat dinyatakan dengan persen berat (% w/w)
dan persen volume (% V/V) (Haryono, 2019)
Parts per Million (ppm), bila larutan sangat encer dengan suatu konsentrasi
parts per million, ppm (bagian per sejuta). Satu ppm ekivalen dengan 1 mg zat terlarut
dalam 1 larutan. PPM yang mirip persen berat. Bila persen berat, gram zat terlarut per
100 g larutan, maka ppm gram terlarut per sejuta gram larutan (Haryono, 2019).
Normalitas dari suatu obat adalah jumlah gram dengan huruf N besar. Tulisan
0,25 N KmnO3 dibaca “),25 normal” dan menyatakan larutan yang mengandung 0,25
gram ekuvalen dan kalium permanganat per liter larutan (Sastrohamidjojo, 2018).
Mol fraksi adalah perbandingan dari jumlah mol air dari satu komponen dengan
jumlah total mol dalam larutan. Contoh, dalam larutan yang mengandung 1 mol alkohol
dan 3 mol air, maka mol fraksi alkohol adalah ¼ dan air aldalah ¾ (Sastrohamidjojo,
2018)

2.2. Uraian bahan


1. Pembuatan larutan 100 mL NaOH 0,5 M
Menggunkan bahan NaOH dan aquadest
2. Pembuatan larutan 500 mL hcl 0,25 m
Menggunakan bahan HCl dan aquadest
3. Pembuatan larutan 250 Ml NaCl 0,9%b/v
Menggunakan bahan NaCl dan aquadest
4. Pembuatan larutan 500,0 mL KCl 25 ppm
Menggunakan bahan KCl dan aquadest
5. Pengenceran larutan HCl 0,01 M sebanyak 50 mL dari larutan HCl 0,25 M
Menggunakan bahan HCl 0,25 M dan aquadest.

2.3. Prosedur kerja


1. Pembuatan larutan 100 mL NaOH 0,5 M
Alat : labu ukur 100,0 mL, corong, cawan porselen, gelas kimia 250 ml, batang pengaduk,
sendok tanduk, pipet tetes, dan timbangan analitik.
Bahan : NaOH dan aquadest
Cara kerja :
- Disiapkan alat dan bahan
- Ditimbang bahan NaOH sebanyak 2,0 gram menggunakan cawan porselen
- Masukkan bahan NaOH ke labu ukur dan larutkan dengan aquadest 50 mL
- Pindahkan larutan ke dalam labu ukur 100,0 mL menggunakan corong (bilas gelas kimia
dengan aquadest dan masukkan ke labu ukur)
- Lanjutkan penambahan aquadest tetes per tetes menggunakan pipet tetes sampai
batas tanda, tutup labu ukur dan homogenkan larutannya.
- Setelah homogen pindahkan larutan ke botol pereaksi yang telah diberi label nama dan
konsentrasi larutan.

2. Pembuatan larutan 500 mL hcl 0,25 m


Alat : labu ukur 500 mL, corong, pipet skala 25 mL, bulk, pipet tetes dan lemari
asam
Bahan : HCl dan aquadest
Cara kerja :
- Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan dilemari asam (pengerjaan dilakukan
dilemari asam) dan di simpan di dalam wadah berisi air dingin atau air es.
-Masukkan akuades ke dalam labu ukur sebanyak 250 mL.
- Pipet larutan HCl pekat sebanyak 20,7 ml menggunakan pipet skala 25 mL dan
bulk
- Masukkan larutan HCl ke dalam labu ukur 500,0 mL
- Bilas pipet skala dengan mengalirkan aquades pada dinding pipet
- Tambahkan aquadest menggunakan corong sampai volume sedikit dibawah skala
- Lanjutkan penambahan aquadest tetes per tetes menggunakan pipet tetes sampai
batas tanda, tutup labu ukur dan homogenkan larutannya.
- Setelah homogen pindahkan larutan ke botol pereaksi yang telah diberi label nama
dan konsentrasi larutan

3. Pembuatan larutan 250 Ml NaCl 0,9%b/v


Alat : labu ukur 250,0 ml, gelas kimia 500 mL, corong, pipet tetes, gelas arloji,
batang pengaduk dan timbangan analitik
Bahan : NaCl dan aquadest
Cara kerja : - Siapkan alat dan bahan
- Timbang bahan NaCl sebanyak 2,25 gram menggunakan gelas arloji
- Masukkan bahan NaCl ke dalam labu ukur dan larutkan dengan aquadest 150 mL
- Tambahkan aquadest menggunakan corong sampai volume sedikit dibawah skala
- Lanjutkan penambahan aquadest tetes per tetes menggunakan pipet tetes sampai
batas tanda, tutup labu ukur dan homogenkan larutannya.
- Setelah homogen pindahkan larutan ke botol pereaksi yang telah diberi label nama
dan konsentrasi larutan

4. Pembuatan larutan 500,0 mL KCl 25 ppm


Alat : labu ukur 500,0 mL, corong, pipet tetes, kertas timbang, batang pengaduk
dan timbangan analitik
Bahan : KCl dan aquadest
Cara kerja : - Disiapkan alat dan bahan
- Ditimbang bahan KCl sebanyak 12,5 mg menggunakan kertas timbang
- Masukkan bahan KCl ke dalam labu ukur dan larutkan dengan aquadest 350 mL.
- Tambahkan aquadest menggunakan corong sampai volume sedikit dibawah skala
- Lanjutkan penambahan aquadest tetes per tetes menggunakan pipet tetes
sampai batas tanda, tutup labu ukur dan homogenkan larutannya.
- Setelah homogen pindahkan larutan ke botol pereaksi yang telah diberi label nama
dan konsentrasi larutan

5. Pengenceran larutan HCl 0,01 M sebanyak 50 mL dari larutan HCl 0,25 M


Alat : labu ukur 50,0 mL, corong, pipet skala 3,0 mL, bulk, dan pipet tetes
Bahan : HCl 0,25 M dan aquadest
Cara kerja :
- Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
- Pipet larutan HCl 0,25 M sebanyak 2,0 mL menggunakan pipet skala 3 mL dan
bulk
-Masukkan larutan HCl ke dalam labu ukur 50 mL
- Bilas pipet skala dengan mengalirkan aquades pada dinding pipet
-Tambahkan aquadest menggunakan corong sampai volume sedikit dibawah skala
- Lanjutkan penambahan aquadest tetes per tetes menggunakan pipet tetes sampai
batas tanda, tutup labu ukur dan homogenkan larutannya.
- Setelah homogen pindahkan larutan ke botol pereaksi yang telah diberi label nama
dan konsentrasi larutan

Anda mungkin juga menyukai