Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM MINGGUAN

FISIOLOGI TUMBUHAN
ACARA I
PENGENALAN SATUAN KONSENTRASI LARUTAN

OLEH:

NAMA : Lisnawati

NIM : E1A020052

KELAS : B/V

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2022
ACARA I
PENGENALAN SATUAN KONSENTRASI LARUTAN

A. Pelaksanaan Praktikum

1. Tujuan praktikum : Membuat larutan glukosa dan menghitung


konsentrasinya dalam satuan %, ppm,
molar dan molal.
2. Hari, tanggal praktikum : Jumat, 21 Oktober 2022
3. Tempat praktikum : Laboratorium I Pendidikan Biologi FKIP,
Universitas Mataram.

B. Landasan Teori
Larutan adalah suatu campuran homogen yang terdiri dari dua
atau lebih zat dalam komposisi yang bervariasi (Petrucci. 1985 dalam
Putri,L.M.A., et al. 2017). Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam
larutan disebut (zat) terlarut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak
daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut. Sebagai contoh, jika
sejumlah gula dilarutkan dalam air dan diaduk dengan baik, maka
campuran tersebut pada dasarnya akan seragam (sama) di semua bagian
(Styarini, L. W. 20012 dalam Putri,L.M.A., et al., 2017). Pengenceran
adalah prosedur pembuatan larutan yang lebih encer dari larutan yang
lebih pekat melalui penambahan sejumlah pelarut pada larutan dengan
volume dan konsentrasi tertentu (Hikmayanti,M., & Utami, L. 2019).
Konsentrasi larutan adalah komposisi yang menunjukkan dengan
jelas perbandingan jumlah zat terlarut terhadap pelarut. Kelarutan dapat
kecil atau besar sekali, dan jika jumlah zat terlarut melewati titik jenuh,
zat itu akan keluar (mengendap di bawah larutan). Dalam kondisi tertentu
suatu larutan dapat mengandung lebih banyak zat terlarut dari pada dalam
keadaan jenuh (Adha, S. D. 2015 dalam Putri,L.M.A., et al., 2017). Ada
beberapa cara untuk menyatakan sejumlah zat terlarut dalam pelarut
darisuatu larutan, antara lain berdasarkan persen, molaritas, dan normalitas
(Putri,L.M.A., et al., 2017).
Konsentrasi dalam persen menyatakan jumlah satuan berat zat
terlarut dalam suatu larutan. Kemolaran atau molaritas menyatakan
konsentrasi (kepekatan) dari suatularutan yang menggambarkan jumlah
mol zat terlarut dalam setiap larutan simbl Molaritas yaitu (M) .

M= x

Molalitas adalah satuan dari konsentrasi yang menyatakan jumlah mol zat
terlarutyang terdapat pada 1000 gram pelarut.

m= x

Ppm digunakan untuk menyatakan konsentrasi yang sangat rendah. 1 ppm


samadengan 1 gram zat terlarut dalam 1.000.000 ml larutan (1 mg zat
terlarut dalam 1L larutan (Wega,T. 2018).

ppm =

C. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Gelas kimia
b. Gelas ukur
c. Neraca
d. Spatula
2. Bahan
a. Alkohol
b. Aluminium foil
c. Aquades
d. Serbuk glukosa
D. Langkah Kerja
Adapun langkah kerja dari praktikum ini, adalah sebagai berikut:
1. Pembuatan larutan
a. Menyiapkan alat dan bahan.
b. Memasukkan 100 ml aquades kedalam kelas ukur.
c. Menaruh aluminium foil kedalam neraca dan menyalakan neraca.
d. Menimbang serbuk glukosa sebanyak 6 gram dengan meletakkan
serbuk diatas aluminium foil pada neraca, jika kurang atau lebih
maka gunakan spatula untuk menambah atau mengurangi serbuk
glukosa. Lakukan sebanyak 3 kali hingga jumlah serbuk glukosa
sebanyak 18 gram.
e. Memasukkan serbuk glukosa kedalam gelas ukur yang sudah berisi
aquades 100 ml.
f. Mengaduk gelas ukur hingga larutan homogen.
g. Memfoto gelas ukur dan menghitung molaritasnya.
h. Membersihkan dan merapikan alat dan bahan.

2. Pengenceran alkohol
a. Menyiapkan alat dan bahan.
b. Memasukkan 100 ml aquades kedalam kelas kimia.
c. Menghitung volume pengencerannya aquades (V1)
d. Memasukkan 100 ml aquades 70% kedalam gelas kimia yang
sudah berisi 100 ml aquades.
e. Mengaduk gelas kimia menggunakan spatula sampai homogen.
f. Menghitung volume pengenceran alkohol (V2).
g. Memfoto gelas kimia.
h. Membersihkan dan merapikan alat dan bahan.
E. Hasil Pengamatan
1. Pembuatan larutan

(Lisnawati, 2022)

2. Pengenceran alkohol

(Lisnawati, 2022)

F. Analisis Data
1. Pembuatan larutan
Diketahui:
 Volume larutan glukosa = 100 ml
 Mr glukosa (H6C12O6) = 180
 Molaritas (M) = 1 M

Ditanyakan: Berapa gram glukosa yang akan digunakan…..?

Penyelesaian:

M= x

1= x

1= x 10

gram =

gram = 18

Jadi berat glukosa yang dibutuhkan untuk membuat 1 molar larutan


glukosa adalah 18 gram.

2. Pengenceran alkohol
a. Pengenceran aquades
Diketahui:
 M1 = 1 M
 M2 = 0,5 M
 V2 = 100 ml

Ditanyakan: berapakan V1…………?

Penyelesaian:

M1 V1 = M2 V2

1 x V1 = 0,5 x 100

V1 = 50 ml

Jadi volume sebelum diencerkan (V1) adalah 50 ml.


b. Pengenceran alkohol
Diketahui:
 M1 = 1 M
 M2 = 0,5 M
 V2 = 0,7 ml

Ditanyakan: berapakan V1…………?

Penyelesaian:

M1 V1 = M2 V2

1 x V1 = 0,5 x 0,7

V1 = 0,35 ml

Jadi volume sebelum diencerkan (V1) adalah 0,35 ml.

G. Pembahasan
Praktikum kali ini bertujuan untuk membuat larutan Membuat
larutan glukosa dan menghitung konsentrasinya dalam satuan %, ppm,
molar dan molal. Larutan adalah suatu campuran homogen yang terdiri
dari dua atau lebih zat dalam komposisi yang bervariasi (Petrucci. 1985
dalam Putri,L.M.A., et al. 2017). Zat yang jumlahnya lebih sedikit di
dalam larutan disebut (zat) terlarut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih
banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut. Sebagai contoh,
jika sejumlah gula dilarutkan dalam air dan diaduk dengan baik, maka
campuran tersebut pada dasarnya akan seragam (sama) di semua bagian
(Styarini, L. W. 20012 dalam Putri,L.M.A., et al., 2017).
Konsentrasi larutan adalah komposisi yang menunjukkan dengan
jelas perbandingan jumlah zat terlarut terhadap pelarut. Kelarutan dapat
kecil atau besar sekali, dan jika jumlah zat terlarut melewati titik jenuh,
zat itu akan keluar (mengendap di bawah larutan (Putri,L.M.A., et al.,
2017). Persen menyatakan jumlah satuan berat zat terlarut dalam suatu
larutan. Kemolaran atau molaritas menyatakan konsentrasi (kepekatan)
dari suatularutan yang menggambarkan jumlah mol zat terlarut dalam
setiap larutan simbl Molaritas yaitu (M). Molalitas adalah satuan dari
konsentrasi yang menyatakan jumlah mol zat terlarutyang terdapat pada
1000 gram pelarut. Ppm digunakan untuk menyatakan konsentrasi yang
sangat rendah. 1 ppm samadengan 1 gram zat terlarut dalam 1.000.000 ml
larutan (1 mg zat terlarut dalam 1L larutan (Wega,T. 2018).
Proses pembuatan larutan glukosa yaitu dengan mencampur
serbuk glukosa dan aquades hingga tercampur rata tidak lepas dengan
konsentrasinya, dibutuhkan sekitar 18 gram serbuk glukosa dan 100 ml
aquades dalam pembuatan 1 molar larutan glukosa. Sedangkan pada
percobaan pengenceran alkohol 70%, dibutuhkan 50 ml alkohol dan 100
ml aquades dan kemudian di aduk sehingga perubahan volume dapat
dilihat secara signifikan. Setelah melakukan perhitungan atau analisis data,
diperoleh V1 sebanyak 0,35 ml dalam pengenceran 50 ml alkohol 70%
dengan 100 ml aquades. Pembuatan larutan glukosa dan pengenceran
alkohol ini menggunakan pelarut yang bersifat netral. pelarut yang lazim
digunakan pada proses pembuatan larutan glukosa dan pengenceran adalah
akuades. proses campur zat terlarut yang berkonsentrasi tinggi dengan cara
menambahkan pada pelarut hingga diperoleh volume yang lebih besar dan
konsentrasi zat terlarut yang lebih rendah.
Pengenceran menggunakan alkohol,yang di mana pada analisis
data sudah diketahui jumlahnya.Pembuatan larutan dengan cara
mengencerkan proses pengenceran adalah mencampur larutan pekat
(konsentrasi tinggi) denagn cara menambhakan pelarut agar diperoleh
volume akhir yang besar.Pengenceran menyebabkan volume dan
kemolaran volume dan kemolaran berubah, namun jumlah mol zat terlarut
tetap (tidak berubah) seperti contoh pengenceran yang dilakukan pada
alkohol di analisis data.
Berdsarkan hasil praktikum selesainya hasil akhir dpat dilihat
juga dari perubahan warna, jika larutan sudah berubah maka tercapailah
suatu titrasi.Indikator merupakan asam adan basa kedua dalam larutan
yang sudah di titrasi.Penyebab warna berubah adalah karena indikator
lemah dari asam atau basa analit,sehingga indikator bereaksi titrasi ini bisa
dilihat larutan glukosa lebih keruh.Sedangkan kosentrasi larutan adalah
adalah jumlah zat terlarut dalam larutan.

H. Kesimpulan dan Saran


1. Kesimpulan
Praktikum kali ini yang bertujuan untuk Membuat larutan
glukosa dan menghitung konsentrasinya dalam satuan %, ppm, molar
dan molal. Sehingga dapat ditarik kesimpulan pada saat kami
membuat larutan dengan berbagai macam konsentrasi, mulanya kami
menghitung massa dan volume awal yang diperlukan untuk membuat
larutan dengan konsentrasi tertentu yaitu molaritas, molalitas,
normalitas, persen berat, persen volume, ppm. Cara pengenceran
larutan dilakukan dengan menghitung larutan ya ng akan di encerkan
dan menambah dengan aquades sebanyak larutan yang dibutuhkan.
Konsentrasi larutan dapat ditentukan dengan cara titrasi hingga
merubah warna suatu larutan dan menghitung seberapa banyak
larutan yang dibutuhkan hingga warna glukosa berubah agak
kekuningan. Pengenceran menyebabkan volume dan kemolaran
volume dan kemolaran berubah, namun jumlah mol zat terlarut tetap
(tidak berubah). Sifat dari suatu larutan di tentukan oleh jenis dan
jumlah partikel zat terlarut dalam larutan.

2. Saran
Saran saya pada praktikum selanjutnya praktikan lebih tertib lagi
agar dapat mencerna materi yang disampaikan coass, sehingga dapat
dipahami dan berguna untuk kedepanya didunia kerja maupun
dikehidupan sehari hari.
DAFTAR PUSTAKA

Hikmayanti, M., & Utami, L. (2019). Analisis Kemampuan Multiple Representasi


Siswa Kelas XI MAN 1 Pekanbaru Pada Materi Titrasi Asam Basa.
Jurnal Riset Pendidikan Kimia (JRPK), 9(1), 52-57.

Putri, L. M. A., Prihandono, T., & Supriadi, B. (2017). Pengaruh konsentrasi


larutan terhadap laju kenaikan suhu larutan. Jurnal Pembelajaran Fisika,
6(2), 151-157.

Trisunaryanti, W. (2018). Material Katalis Dan Karakternya. Yogyakarta: Gadjah Mada


University.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai