Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

KONSENTRASI LARUTAN

Disusun Oleh :
IRCHI AMANDA AZ’ZAHRA
2107101010056
KELAS A-05

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2021/2022
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Percobaan


Mahasiswa mampu menjelaskan, menghitung, membuat larutan dan mengencerkan dengan
konsentrasi tertentu.

1.2 Cara Kerja


Alat : Neraca analitik, labu ukur 100 Ml, gelas Erlenmeyer 250 Ml, gelas ukur , pipet tetes,
pengaduk, dan sendok plastic.
Bahan : NaCl, 2rlenme, gula pasir, NaOH
Cara Kerja
a. Penentuan % w/w (berat/berat)
5 gram NaCl dimasukkan ke dalam gelas erlenmeyer dan dilarutkan dengan 50 gram air.
Hitung % berat NaCl didalam larutan.
b. Penetuan % v/v (volume/volume)
20 mL alkohol dicampur dengan 80 mL air didalam gelas erlenmeyer dan menghasilkan 100
Ml larutan. Hitunglah % volume masing-masing komponen.
c. Penetuan % w/v (berat/volume)
7 gram gula pasir dimasukkan kedalam labu ukur 100 mL dan ditambahkan aquades sampai
tanda batas. Hitung % w/v gula pasir yang dihasilkan.
d. Membuat larutan
Buatlah larutan NaOH 1M dalam labu ukur 100 Ml (Ar Na=23, O=16, H=1). Berapa gram
NaOH yang diperlukan dalam percobaan ini?

1.3 Hasil Pengamatan

Komposisi Larutan
No Konsentrasi Satuan
Jumlah zat terlarut Jumlah pelarut
a 5 gram NaCl 50 g H2O 9,0 %
b 20 Ml alkohol 80 Ml H2O 20 %
c 7 gram gula 100 Ml H2O 7 %
d 4 gram NaOH 100 Ml H2O 4 gram
BAB II PEMBAHASAN

a. Penentuan % w/w (berat/berat)


Lima gram NaCl dimasukkkan ke dalam gelas erlenmeyer dan dilarutkan dengan 50
gram air. Hitung % berat NaCl di dalam larutan.
Penyelesaian
Diketahui:
Terlarut NaCl : 5 gram
Pelarut air : 50 gram
Ditanya: %(w/w):…?
Jawab:
𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
%(w/w) = 𝑥 100%
𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛
5
= 55 𝑥 100%
1
= 𝑥 100%
11

= 9,09%
b. Penentuan % v/v (volume/volume)
20 mL alkohol dicampur dengan 80 mL air didalam gelas erlenmeyer dan
menghasilkan 100 mL larutan. Hitunglah % volume masing-masing komponen.
Penyelesaian
Diketahui:
Terlarut alcohol : 20 mL
Pelarut air : 80 mL
Larutan : 100 mL
Ditanya: %(v/v) = …?
Jawab:
𝑚𝐿 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
%(v/v) = 𝑥 100%
𝑚𝐿 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛
20
= 100 𝑥 100%

= 20%
c. Penentuan % w/v (berat/volume)
7 gram gula pasir dimasukkan kedalam labu ukur 100 mL dan ditambahkan aquades
sampai tanda batas. Hitung % w/v gula pasir yang dihasilkan.
Penyelesaian
Diketahui:
Massa gula pasir : 7 gram
Pelarut aquades : 100 mL
Ditanya: %(w/v) : …?
Jawab:
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (𝑔𝑟)
%(w/v) = 𝑥 100%
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 (𝑚𝑙)
7
= 100 𝑥 100%

= 7%
d. Membuat larutan
Buatlah larutan NaOH 1 M dalam labu ukur 100 mL (Ar Na=23, O=16, H=1). Berapa
gram NaOH yang diperlukan dalam percobaan ini?
Penyelesaian
Diketahui:
Molaritas NaOH : 1 M
Volume : 100 mL
Ar Na : 23
Ar O : 16
Ar H : 1
Ditanya: gr NaOH : …?
Jawab:
𝑔𝑟 1000
M = 𝑀𝑟 𝑥 𝑚𝐿
𝑔𝑟 1000
1 = 40 𝑥 100

gr = 4
e. Buatlah pengenceran larutan NaCl 0,1 M menjadi 0,01 M ke dalam labu 100 mL.
Berapa ml larutan NaCl 0,1 M harus diambil?
Penyelesaian
Diketahui:
Molaritas NaCl (M1) : 0,1 M
Molaritas NaCl (M2) : 0,01
Volume larutan NaCl setelah diencerkan (V2) : 100 mL
Ditanya: Volume larutan NaCl (V1) = …?
Jawab:
M1 x V1 = M2 x V2
0,1 x V1 = 0,01 x 100 mL
0.1 x V1 = 1 mL
V1 = 10 mL

LANDASAN TEORI
Larutan adalah suatu campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat dalam
komposisi yang bervariasi. Zat yang jumlahnya sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut,
sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut.
Sebagai contoh, jika sejumlah gula dilarutkan dalam air dan diaduk dengan baik, maka campuran
tersebut pada dasarnya akan seragam (sama) di semua bagian (Putri, dkk. 2017)
Zat terlarut (solute) merupakan zat-zat yang memiliki fasa padat dan gas, sedangkan yang
berfasa cair dikatakan sebagai pelarut. Suatu zat dikatakan sebagai pelarut apabila memiliki
komposisi yang lebih banyak dibandingkan jumlah zat terlarut yang paling menentukan sifat
larutan. Untuk menyatakan jumlah atau banyak zat terlarut dalam suatu larutan digunakan istilah
konsentrasi (Didik, 2020).
Pada biokimia cairan tubuh, konsentrasi zat terlarut dihitung dengan nilai osmolaritas
larutan. Osmolaritas adalah jumlah partikel osmotic aktif larutan yang dikalikan dengan
konsentrasi larutan tersebut dan memiliki satuan mosm/L. Patut diingat bahwa konsentrasi larutan
berbeda dengan osmolaritas karena konsentrasi larutan tidak memperhitungkan disoisasi molekul
terlarut yang meningkatkan jumlah partikel osmotic aktif larutan. Pada beberapa keadaan, nilai
konsentrasi zat terlarut tidak diekspresikan menggunakan osmolaritas, melainkan osmolalitas
(Susanto dan Rania, 2020).
Sifat-sifat larutan sangat dipengaruhi oleh komposisinya. Oleh karena itu, digunakan istilah
konsentrasi untuk menyatakan komposisi larutan. Konsentrasi larutan menunjukkan perbandingan
antara jumlah zat terlarut dengan jumlah pelarut. Konstanta dielektrik yang berbeda, secara
sederhana besarnya polarisasi elektrik disebabkan oleh 4 sumber yaitu : (a) komponen elektronik,
(b) kontribusi ionic, (c) polarisasi orientasional, dan pergerakan pembawa muatan (Didik, 2020).
Terdapat beberapa metode yang digunakan untuk menyatakan konsentrasi zat terlarut di
dalam larutan.
a. Persen massa
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛
%massa = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑥 100%

b. Persen volume
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛
%volume = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑥 100%

Konsentrasi suatu larutan dari dua cairan dinyatakan sebagai presentasi volume.
c. Molalitas
Kemolalan menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 kg pelarut.
𝑔 1000
m = 𝑚𝑟 𝑥 𝑃

d. Molaritas
Molaritas/kemolaran adalah salah satu cara untuk menyatakan konsentrasi larutan.
𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
M= 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛

Proses pengenceran dapat dilakukan dengan cara mengikuti formulasi : V1.M1 = V2.M2.
V1 adalah volume mula-mula, M1 adalah molaritas mula-mula. V2 dan M2 adalah volume
dan molaritas setelah pengenceran. (Wulandari dan Yulkifli, 2018).
e. Normalitas, merupakan jumlah mol-ekivalen zat terlarut perliter larutan
N = M x Valensi
f. Fraksi mol (X), adalah perbandingan antara jumlah mol suatu komponen dengan jumlah
total seluruh komponen dalam suatu larutan.
g. Sifat koligatif larutan, adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada macamnya zat
terlarut tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut.
h. Stoikiometri larutan, dapat diselesaikan dengan cara hitungan kimia sederhana yang
menyangkut kuantitas antara suatu komponen dengan komponen lain dalam suatu reaksi
(Widayani, 2018).
BAB III KESIMPULAN

Larutan adalah suatu campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat dalam
komposisi yang bervariasi. Untuk menyatakan jumlah atau banyak zat terlarut dalam suatu larutan
digunakan istilah konsentrasi. Beberapa konsentrasi dinyatakan dengan satuan molaritas (M),
molalitas (m), normalitas (N), fraksi mol (X), part per million (ppm), part per billion (ppb), persen
massa (m/m), persen volume (v/v), dan persen campuran (m/v). Dalam pembuatan larutan dikenal
dengan pengenceran. Pengenceran adalah prosedur pembuatan larutan yang lebih encer dari
larutan yang lebih pekat melalui penambahan sejumlah pelarut pada larutan dengan volume dan
konsentrasi tertentu.

DAFTAR PUSTAKA
Didik, L. A. 2020. Pengukuran Konstanta Dielektrik Untuk Mengetahui Konsentrasi Larutan Gula
Dengan Menggunakan Metode Plat Sejajar. Jurnal Pendidikan Fisika. 8(2).
Putri, L.M.A., Prihandono, T., dan Supriadi, B. 2017. Pengaruh Konsentrasi Larutan Terjadap Laju
Kenaikan Suatu Larutan. Jurnal Pembelajaran Fisika. 6(2).
Sutanto, R., dan Rania, G. 2020. Interaksi Biokimia Pada Regulasi Cairan Tubuh. Jurnal
Mahasiswa Khazanah. 12(1).
Widayani, T. 2018. Penerapan Strategi Quiz Team Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Larutan
Mata Pelajaran Kimia Pada Siswa Kelas XII. Jurnal Ilmiah Pendidikan Esakta. 4(4).
Wulandari, D.A., dan Yulkifli. 2018. Studi Awal Rancang Bangun Colorimeter Sebagai
Pendeteksi Pada Pewarna Makanan Menggunakan Sensor Photodiode. Pillar of Physics.
11(2).

Anda mungkin juga menyukai