PERCOBAAN 2
Disusun Oleh
Oktober 2020
A. Tujuan
1. Mahasiswa dapat membuat larutan kimia dari reagen padat dengan konsentrasi
tertentu
2. Mahasiswa dapat membuat larutan kimia dari reagen cair dengan konsentrasi
tertentu
3. Mahasiswa dapat menganalisis hubungan antara massa dengan molaritas
larutan
B. Dasar Teori
Larutan merupakan campuran dari dua zat atau lebih. Larutan dapat terjadi
karena komponen larutan terdispersi menjadi atom atau molekul-molekul atau
lain-lain yang bercampur baur. Larutan dapat berupa padat, cair atau gas.
Namun lazimnya yang disebut larutan adalah zat cair. Larutan terdiri dari dua
komponen yaitu pelarut dan zat terlarut (Harjadi, 2000).
Larutan adalah campuran karena terdiri dari dua bahan yang disebut
homogeny karena sifat-sifatnya sama dengan sebuah cairan. Karena larutan
adalah campuran molekul yang biasanya molekul-molekul pelarut agak
berjauhan dalam larutan bila dibandingkan dalam larutan murni (Wahyudi.
2000). Dalam pembuatan larutan dengan konsentrasi tertentu sering dihasilkan
konsentrasi yang tidak kita inginkan. Untuk mengetahui konsentrasi yang
sebenarnya perlu dilakukan standarisasi. S tandarisasi sering dilakukan dengan
titrasi. Zat-zat yang didalam jumlah yang relative besar disebut pelarut (David,
2001).
Dalam kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau
lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut
atausolut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain
dalam larutandisebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut
dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses
pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau
solvasi (Chang, 2003).
Untuk menyatakan komposisi larutan secara kuantitatif digunakan
konsentrasi. Konsentrasi didefinisikan sebagai jumlah zat terlarut dalam setiap
satuan larutan atau pelarut, dinyatakan dalam satuan volume (berat, mol) zat
terlarut dalam sejumlah volume (berat, mol) tertentu dari pelarut. Berdasarkan
hal ini muncul satuan-satuan konsentrasi, yaitu fraksi mol, molaritas, molalitas,
normalitas, ppm serta ditambah dengan persen massa dan persen volume
(Baroroh, 2004).
Jika zat yang akan dicari molaritasnya ada dalam satuan gram dan volumenya
dalam milliliter, maka molaritasnya dapat dihitung dengan rumus
𝑔𝑟𝑎𝑚
m=
𝑛 ×1000
𝑚𝑙
× m=
𝑀𝑟
× 1000
𝑉
Dengan:
M = molaritas (mol/liter)
M1V1 = M2V2
Dengan:
D. Langkah Kerja
1. Pembuatan larutan yang berasal dari reagen padat (NaCl 0,2 M dan
0,5 M)
F. Pembahasan
yaitu 50 ml. Setelah dihitung diperoleh massa yaitu 0,58 gram dan 1,46 gram.
Kemudian kristal NaCl ditimbang menggunakan timbangan digital dan gelas
arloji dengan dengan menggunakan massa yang diperoleh tadi pada
perhitungan. Setelah ditimbang kristal NaCl dimasukkan kedalam gelas beker
lalu ditambahkan sedikit akuades. Kemudian kristal NaCl diaduk hingga
merata menggunakan pengaduk kaca kemudian dimasukkan kedalam labu
takar ukuran 50 ml dengan bantuan corong kaca. Lalu tambahkan akuades
sampai dengan batas skalanya kemudian labu takar ditutup dan dikocok
dengan model barbell.
Berdasarkan hasil percobaan dan data pada tabel hasil percobaan diatas
dapat dijelaskan bahwa dalam membuat suatu larutan yang paling utama
adalah jumlah zatnya (mol). Karena dengan diketahui jumhla zatnya (mol) kita
dapat menentukan berapa massa yang dibutuhkan untuk membuat larutan
dengan konsentrasi NaCl 0,2 M dan larutan dengan kosentrasi NaCl 0,5 M.
Selanjutnya dalam membuat larutan perlu diketahui berapa gram zat yang akan
𝑔𝑟𝑎𝑚 1000
digunakan. Dengan menggunakan rumus Mol = × sehingga
𝑀𝑟 𝑉
diperoleh hasil massa dari NaCl dengan konsentrasi larutan 0,2 M adalah 0,58
gram, sedangkan massa dari NaCl dengan konsentrasi larutan 0,5 M adalah
1,46 gram.
G. Kesimpulan
1. Percobaan pertama yaitu membuat larutan dari bahan padat
menggunakan Kristal NaCl. Setelah dicari massa maka diperoleh hasil
yaitu massa dari NaCl dengan konsentrasi larutan 0,2 M adalah 0,58
gram, sedangkan massa dari NaCl dengan konsentrasi larutan 0,5 M
adalah 1,46 gram.
2. Pengenceran larutan dapat dilakukan dengan menambahkan aquades
sesuai dengan volume yang dibutuhkan, dalam larutan NaOH dengan
konsentrasi larutan 0,2 M ditambahkan aquades sebesar 40 ml.
Sedangkan pada larutan NaOH dengan konsentrasi larutan 0,5 M
ditambahkan aquades sebesar 25 ml. Sebelum dilakukan pengenceran
konsentrasi masing-masing larutan yaitu NaCl 1 M dengan volume 10
Ml dan NaCl 1 M dengan volume 25 ml. Setelah dilakukan pengenceran
konsentrasi masing-masing larutan menjadi NaCl 0,2 M dengan volume
50 ml dan NaCl 0,5 M dengan volume 50 ml. sehingga larutan yang
diencerkan mengalami perubahan konsentrasi dan volume diperbesar
tetapi jumlah mol zat terlarut tetap.
3. Hubungan antara massa dan molaritas larutan adalah ketika membuat
larutan dengan berbagai konsentrasi sesuai yang diinginkan maka perlu
diketahui jumlah zatnya (mol). Karena dengan diketahui jumlah zatnya
(mol) kita dapat menentukan berapa massa yang dibutuhkan untuk
membuat larutan. Dengan cara yaitu menggunakan rumus:
𝑔𝑟𝑎𝑚 1000
m= × . Jika massa dan jumlah zatnya (mol) sudah diketahui
𝑀𝑟 𝑉
Diketahui: Diketahui:
M = 0,2 M M = 0,5 M
V = 50 ml V = 50 ml
Penyelesaian: Penyelesaian:
𝑔𝑟𝑎𝑚 1000 𝑔𝑟𝑎𝑚 1000
M= × M= ×
𝑀𝑟 𝑉 𝑀𝑟 𝑉
𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑔𝑟𝑎𝑚
0,2 = × 20 0,5 = × 20
58,5 58,5
Diketahui: Diketahui:
M1 = 1 M M1 = 1 M
M2 = 0,2 M M2 = 0,5 M
V2 = 50 ml V2 = 50 ml
1 × V1 = 0,2 × 50 1 × V1 = 0,5 × 50
V1 = 10 ml V1 = 25 ml
V aquades = 50 - 10 V aquades = 5- 25
= 40 ml = 25 ml
LAPORAN SEMENTARA
A. Tujuan
C. Langkah Kerja
1. Pembuatan larutan yang berasal dari reagen padat (NaCl 0,2 M dan
0,5 M)
a. Timbanglah reagen padat (NaCl) sebanyak 0,58 gram
b. Masukan reagen ke dalam gelas kimia
c. Tambahkan sedikit akuades untuk melarutkan
d. Aduk larutan sampai terlarut semuanya
e. Masukan larutan ke dalam labu takar
f. Tambahkan akuades sampai batas skala labu yaitu 50 Ml
g. Lakukan langkah a sampai f untuk membuat larutan NaCl dengan
konsentrasi 0,5M
E. Kesimpulan