Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

PERCOBAAN 2

PEMBUATAN LARUTAN KIMIA

Disusun Oleh

ANDI AYU FEBRIANI (2020016028)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

Oktober 2020
A. Tujuan

1. Mahasiswa dapat membuat larutan kimia dari reagen padat dengan konsentrasi
tertentu
2. Mahasiswa dapat membuat larutan kimia dari reagen cair dengan konsentrasi
tertentu
3. Mahasiswa dapat menganalisis hubungan antara massa dengan molaritas
larutan

B. Dasar Teori
Larutan merupakan campuran dari dua zat atau lebih. Larutan dapat terjadi
karena komponen larutan terdispersi menjadi atom atau molekul-molekul atau
lain-lain yang bercampur baur. Larutan dapat berupa padat, cair atau gas.
Namun lazimnya yang disebut larutan adalah zat cair. Larutan terdiri dari dua
komponen yaitu pelarut dan zat terlarut (Harjadi, 2000).

Larutan adalah campuran karena terdiri dari dua bahan yang disebut
homogeny karena sifat-sifatnya sama dengan sebuah cairan. Karena larutan
adalah campuran molekul yang biasanya molekul-molekul pelarut agak
berjauhan dalam larutan bila dibandingkan dalam larutan murni (Wahyudi.
2000). Dalam pembuatan larutan dengan konsentrasi tertentu sering dihasilkan
konsentrasi yang tidak kita inginkan. Untuk mengetahui konsentrasi yang
sebenarnya perlu dilakukan standarisasi. S tandarisasi sering dilakukan dengan
titrasi. Zat-zat yang didalam jumlah yang relative besar disebut pelarut (David,
2001).

Dalam kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau
lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut
atausolut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain
dalam larutandisebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut
dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses
pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau
solvasi (Chang, 2003).
Untuk menyatakan komposisi larutan secara kuantitatif digunakan
konsentrasi. Konsentrasi didefinisikan sebagai jumlah zat terlarut dalam setiap
satuan larutan atau pelarut, dinyatakan dalam satuan volume (berat, mol) zat
terlarut dalam sejumlah volume (berat, mol) tertentu dari pelarut. Berdasarkan
hal ini muncul satuan-satuan konsentrasi, yaitu fraksi mol, molaritas, molalitas,
normalitas, ppm serta ditambah dengan persen massa dan persen volume
(Baroroh, 2004).

Molaritas merupakan salah satu cara untuk menyatakan konsentrasi larutan


selain molalitas, normalitas maupun fraksi mol. Molaritas menyatakan jumlah
mol zat yang terlarut dalam Iiter larutan (James. E. Brady, 2000).

Rumus yang digunakan:


𝑛
m=𝑣

Jika zat yang akan dicari molaritasnya ada dalam satuan gram dan volumenya
dalam milliliter, maka molaritasnya dapat dihitung dengan rumus

𝑔𝑟𝑎𝑚
m=
𝑛 ×1000
𝑚𝑙
× m=
𝑀𝑟
× 1000
𝑉

Dengan:

M = molaritas (mol/liter)

n = mol zat terlarut (mol)

v = volume zat terlarut (gram)

g = massa zat terlarut (gram)

Mr = massa molekul relatif zat terlarut

Pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan cara


menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Jka suatu
larutan senyawa kimia yang pekat diencerkan, kadang-kadang sejumlah panas
dilepaskan. Hal ini terutama dapat terjadi pada pengenceran asam sulfat pekat. Agar
panas ini dapat dihilangkan dengan aman, asam sulfat pekat yang harus
ditambahkan kedalam air, panas yang dilepaskan sedemikian besar yang dapat
menyebabkan air mendadak mendidih dan menyebabkan asam sulfat memercik.
Jika kita berada didekatnya, percikan asam sulfat ini akan merusak kulit (Brady,
2000).

Rumus pengenceran menurut (Gunawan, 2004) yaitu :

M1V1 = M2V2

Dengan:

M1 = molaritas awal larutan

M2 = molaritas akhir larutan

V1 = volume awal larutan

V2 = volume akhir larutan

C. Alat dan Bahan

1. Gelas beker 8. Kristal NaCl

2. Labu takar 9. Larutan NaOH 1 M

3. Gelas ukur 10. Timbangan digital

4. Gelas arloji 11. Akuades

5. Pengaduk kaca 12. Sendok bahan

6. Botol semprot 13. Spatula

7. Pipet tetes 14. Corong

D. Langkah Kerja

1. Pembuatan larutan yang berasal dari reagen padat (NaCl 0,2 M dan
0,5 M)

a. Timbanglah reagen padat (NaCl) sebanyak 0,58 gram

b. Masukan reagen ke dalam gelas kimia


c. Tambahkan sedikit akuades untuk melarutkan

d. Aduk larutan sampai terlarut semuanya

e. Masukan larutan ke dalam labu takar

f. Tambahkan akuades sampai batas skala labu yaitu 50 mL

g. Lakukan langkah a sampai f untuk membuat larutan NaCl dengan


konsentrasi 0,5M

Gambar 1. Pembuatan larutan dari reagen padat

2. Pengenceran reagen cair

a. Ukur volume larutan yang akan diencerkan

b. Masukkan larutan ke dalam labu takar

c. Tambahkan akuades sampai batas skala labu

d. Kocok labu sampai larutan homogen

Gambar 2. Pembuatan larutan dari reagen cair


E. Hasil Percobaan

No Larutan Massa/Volume reagen Volume aquades


1. NaCl 0,2 M 0,58 Gram 50 Ml
2. NaCl 0,5 M 1,46 Gram 50 Ml
3. NaOH 0,2 M 10 Ml 40 Ml
4. NaOH 0,5 M 25 Ml 25 Ml

F. Pembahasan

Pada praktikum ini dilakukan 2 percobaan. Percobaan pertama yaitu


membuat larutan dari bahan padat menggunakan Kristal NaCl. Pertama untuk
membuat larutan dengan konsentrasi NaCl 0,2 M dan 0,5 M kita harus
menghitung terlebih dahulu berapa massa NaCl yang harus kita timbang.
𝑔𝑟𝑎𝑚 1000
Dengan cara yaitu menggunakan rumus Mol = × dengan volume
𝑀𝑟 𝑉

yaitu 50 ml. Setelah dihitung diperoleh massa yaitu 0,58 gram dan 1,46 gram.
Kemudian kristal NaCl ditimbang menggunakan timbangan digital dan gelas
arloji dengan dengan menggunakan massa yang diperoleh tadi pada
perhitungan. Setelah ditimbang kristal NaCl dimasukkan kedalam gelas beker
lalu ditambahkan sedikit akuades. Kemudian kristal NaCl diaduk hingga
merata menggunakan pengaduk kaca kemudian dimasukkan kedalam labu
takar ukuran 50 ml dengan bantuan corong kaca. Lalu tambahkan akuades
sampai dengan batas skalanya kemudian labu takar ditutup dan dikocok
dengan model barbell.

Percobaan kedua yaitu pengenceran larutan dari NaOH dengan konsentrasi


larutan 1 M. Pertama menghitung terlebih dahulu volume awal menggunakan
rumus pengenceran M1V1 = M2V2, dimana M1 yaitu 1 M, M2 yaitu 0,2 M
dan 0,5 M, V2 yaitu 50 Ml, sedangkan V1 yang akan dicari. Sehingga
diperoleh V1 dari konsentrasi larutan NaOH 0,2 M yaitu 10 ml dan V1 dari
konsentrasi larutan NaOH 0,5 M yaitu 25 ml. Selanjutnya proses pengenceran
dilakukan dengan mengambil 10 ml larutan NaOH, kemudian dimasukkan
kedalam labu takar dan ditambahkan aquades sebanyak 40 ml sesuai dengan
rumus yang digunakan sampai pada batas garis skala. Kemudian labu takar
ditutup dan dikocok dengan model barbell. Sehingga diperoleh hasil akhir M1
yaitu 1 M, V1 yaitu 10 ml, M2 yaitu 0,2 M dan V2 yaitu 50 ml. Perlakuan yang
sama dilakukan terhadap larutan NaOH dengan mengambil 25 ml larutan
NaOH. Kemudian dimasukkan kedalam labu takar dan ditambahkan aquades
sebanyak 25 ml sampai pada batas garis skala. Kemudian labu takar ditutup
dan dikocok dengan model barbell. Sehingga diperoleh hasil akhir M1 yaitu 1
M, V1 yaitu 25 ml, M2 yaitu 0,5 M dan V2 yaitu 50 ml.

Berdasarkan hasil percobaan dan data pada tabel hasil percobaan diatas
dapat dijelaskan bahwa dalam membuat suatu larutan yang paling utama
adalah jumlah zatnya (mol). Karena dengan diketahui jumhla zatnya (mol) kita
dapat menentukan berapa massa yang dibutuhkan untuk membuat larutan
dengan konsentrasi NaCl 0,2 M dan larutan dengan kosentrasi NaCl 0,5 M.
Selanjutnya dalam membuat larutan perlu diketahui berapa gram zat yang akan
𝑔𝑟𝑎𝑚 1000
digunakan. Dengan menggunakan rumus Mol = × sehingga
𝑀𝑟 𝑉

diperoleh hasil massa dari NaCl dengan konsentrasi larutan 0,2 M adalah 0,58
gram, sedangkan massa dari NaCl dengan konsentrasi larutan 0,5 M adalah
1,46 gram.

Percobaan selanjutnya adalah pengenceran larutan, untuk larutan NaOH


dengan konsentrasi 1 M dan 0,2 M dengan V2 yaitu 50 ml dan V1 diperoleh
yaitu 10 ml dengan menggunakan rumus M1V1 = M2V2. Begitu pula dengan
larutan NaOH dengan konsentrasi 1 M dan 0,5 M dengan V2 yaitu 50 ml dan
V1 diperoleh hasil 25 ml sehingga mengalami perubahan volume akhir yang
lebih besar, sedangkan untuk jumlah zatnya (mol) tetap. Hal tersebut bisa
dilihat dari rumus pengenceran dimana M.V adalah rumus banyaknya jumlah
zat (mol), sehingga mol awal = mol akhir. Oleh karena itu, percobaan
pembuatan larutan dengan pengenceran sesuai dengan teori yang mendasari
yaitu Brady 2000, bahwa mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan
cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar..
Pengenceran menyebabkan volume dan kemolaran larutan berubah, tetapi
jumlah zat terlarut tidak berubah.

G. Kesimpulan
1. Percobaan pertama yaitu membuat larutan dari bahan padat
menggunakan Kristal NaCl. Setelah dicari massa maka diperoleh hasil
yaitu massa dari NaCl dengan konsentrasi larutan 0,2 M adalah 0,58
gram, sedangkan massa dari NaCl dengan konsentrasi larutan 0,5 M
adalah 1,46 gram.
2. Pengenceran larutan dapat dilakukan dengan menambahkan aquades
sesuai dengan volume yang dibutuhkan, dalam larutan NaOH dengan
konsentrasi larutan 0,2 M ditambahkan aquades sebesar 40 ml.
Sedangkan pada larutan NaOH dengan konsentrasi larutan 0,5 M
ditambahkan aquades sebesar 25 ml. Sebelum dilakukan pengenceran
konsentrasi masing-masing larutan yaitu NaCl 1 M dengan volume 10
Ml dan NaCl 1 M dengan volume 25 ml. Setelah dilakukan pengenceran
konsentrasi masing-masing larutan menjadi NaCl 0,2 M dengan volume
50 ml dan NaCl 0,5 M dengan volume 50 ml. sehingga larutan yang
diencerkan mengalami perubahan konsentrasi dan volume diperbesar
tetapi jumlah mol zat terlarut tetap.
3. Hubungan antara massa dan molaritas larutan adalah ketika membuat
larutan dengan berbagai konsentrasi sesuai yang diinginkan maka perlu
diketahui jumlah zatnya (mol). Karena dengan diketahui jumlah zatnya
(mol) kita dapat menentukan berapa massa yang dibutuhkan untuk
membuat larutan. Dengan cara yaitu menggunakan rumus:
𝑔𝑟𝑎𝑚 1000
m= × . Jika massa dan jumlah zatnya (mol) sudah diketahui
𝑀𝑟 𝑉

maka kita dapat membuat larutan dengan berbagai konsentrasi yang


diinginkan.
H. Pertanyaan

1. Apa arti dari NaCl 0,2 M?


Jawab:
Artinya larutan mengandung NaCl 0,2 mol dalam 1liter larutan.
2. Apa fungsi pengenceran pada pembuatan larutan dari reagen cair?
Jawab:
Untuk memperoleh larutan yang konsentrasinya lebih rendah dan untuk
meningkatkan volume dari larutan serta menurunkan kepekatan larutan.
3. Tahukah anda cara menghitung Mr? jelaskan!
Jawab:
Untuk menghitung Mr, kita perlu menjumlahkan Ar dari seluruh atom
penyusunnya. Nilai Ar dapat dilihat pada tabel periodik. Jumlah atom
diperoleh dari angka indeks pada rumus kimia. Adapun rumus untuk
menentukan massa atom relatif (Mr) adalah:
Mr AnBm = n. Ar A + m. Ar B
Contoh:
Tentukan Mr dari NH3 (Ar H= 1, Ar N = 14)
Penyelesaian:
Mr NH3 = 1. Ar N + 3. Ar H
Mr NH3 = 1. 14 + 3.1
Mr NH3 = 14 + 3
Mr NH3 = 17
I. Daftar Pustaka

Chang, R. 2003. KIMIA DASAR. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.

David, W. 2001. PRINSIP-PRINSIP KIMIA MODERN. Jakarta: Erlangga.

Harjadi, W. 2000. ILMU KIMIA ANALITIK. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Kartimi, M.Pd. 2012. Panduan Praktikum Kimia Dasar I. Cirebon: IAINPress

Wahyudi. 2000. JURNAL KIMIA DAN LARUTAN. Purwekerto: UJS


J. Lampiran Perhitungan

Menghitung massa NaCl 0,2 M Menghitung massa NaCl 0,5 M

Diketahui: Diketahui:

M = 0,2 M M = 0,5 M

Mr NaCl = 58,5 Mr NaCl = 58,5

V = 50 ml V = 50 ml

Penyelesaian: Penyelesaian:
𝑔𝑟𝑎𝑚 1000 𝑔𝑟𝑎𝑚 1000
M= × M= ×
𝑀𝑟 𝑉 𝑀𝑟 𝑉

𝑔𝑟𝑎𝑚 1000 𝑔𝑟𝑎𝑚 1000


0,2 = × 0,5 = ×
58,5 50 58,5 50

𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑔𝑟𝑎𝑚
0,2 = × 20 0,5 = × 20
58,5 58,5

58,5 ×0,2 58,5 ×0,5


Gram = Gram =
20 20

Gram = 0,58 Gram = 1,46

Menghitung V1 dengan konsentrasi Menghitung V1 dengan konsentrasi

Larutan 0,2 M larutan 0,5 M

Diketahui: Diketahui:

M1 = 1 M M1 = 1 M

M2 = 0,2 M M2 = 0,5 M

V2 = 50 ml V2 = 50 ml

Ditanyakan: V1? Ditanyakan: V1?


Penyelesaian: Penyelesaian:

M1V1 = M2V2 M1V1 = M2V2

1 × V1 = 0,2 × 50 1 × V1 = 0,5 × 50

V1 = 10 ml V1 = 25 ml

Sehingga volume aquades Sehingga volume aquades

yang ditambahkan yaitu yang ditambahkan yaitu

V aquades = 50 - 10 V aquades = 5- 25

= 40 ml = 25 ml
LAPORAN SEMENTARA

PEMBUATAN LARUTAN KIMIA

A. Tujuan

1. Mahasiswa dapat membuat larutan kimia dari reagen padat dengan


konsentrasi tertentu
2. Mahasiswa dapat membuat larutan kimia dari reagen cair dengan
konsentrasi tertentu
3. Mahasiswa dapat menganalisis hubungan antara massa dengan molaritas
larutan

B. Alat dan Bahan

1. Gelas beker 8. Kristal NaCl

2. Labu takar 9. Larutan NaOH 1 M

3. Gelas ukur 10. Timbangan digital

4. Gelas arloji 11. Akuades

5. Pengaduk kaca 12. Sendok bahan

6. Botol semprot 13. Spatula

7. Pipet tetes 14. Corong

C. Langkah Kerja

1. Pembuatan larutan yang berasal dari reagen padat (NaCl 0,2 M dan
0,5 M)
a. Timbanglah reagen padat (NaCl) sebanyak 0,58 gram
b. Masukan reagen ke dalam gelas kimia
c. Tambahkan sedikit akuades untuk melarutkan
d. Aduk larutan sampai terlarut semuanya
e. Masukan larutan ke dalam labu takar
f. Tambahkan akuades sampai batas skala labu yaitu 50 Ml
g. Lakukan langkah a sampai f untuk membuat larutan NaCl dengan
konsentrasi 0,5M

Gambar 1. Pembuatan larutan dari reagen padat

2. Pengenceran reagen cair

a. Ukur volume larutan yang akan diencerkan


b. Masukkan larutan ke dalam labu takar
c. Tambahkan akuades sampai batas skala labu
d. Kocok labu sampai larutan homogen

Gambar 2. Pembuatan larutan dari reagen cair


D. Tabel Hasil Percobaan
No Larutan Massa/Volume reagen Volume aquades
1. NaCl 0,2 M 0,58 Gram 50 Ml
2. NaCl 0,5 M 1,46 Gram 50 Ml
3. NaOH 0,2 M 10 Ml 40 Ml
4. NaOH 0,5 M 25 Ml 25 Ml

E. Kesimpulan

1. Untuk membuat larutan dengan berbagai konsentrasi sesuai yang diinginkan


maka perlu diketahui jumlah zatnya (mol). Karena dengan diketahui jumlah
zatnya (mol) kita dapat menentukan berapa massa yang dibutuhkan untuk
membuat larutan, dalam praktikum ini adalah kristal NaCl. Setelah dicari
massa maka diperoleh hasil yaitu massa dari NaCl dengan konsentrasi
larutan 0,2 M adalah 0,58 gram, sedangkan massa dari NaCl dengan
konsentrasi larutan 0,5 M adalah 1,46 gram.
2. Pengenceran larutan dapat dilakukan dengan menambahkan aquades sesuai
dengan volume yang dibutuhkan, dalam larutan NaOH dengan konsentrasi
larutan 0,2 M ditambahkan aquades sebesar 40 ml. Sedangkan pada larutan
NaOH dengan konsentrasi larutan 0,5 M ditambahkan aquades sebesar 25
ml. Sebelum dilakukan pengenceran konsentrasi masing-masing larutan
yaitu NaCl 1 M dengan volume 10 Ml dan NaCl 1 M dengan volume 25 ml.
Setelah dilakukan pengenceran konsentrasi masing-masing larutan menjadi
NaCl 0,2 M dengan volume 50 ml dan NaCl 0,5 M dengan volume 50 ml.
sehingga larutan yang diencerkan mengalami perubahan konsentrasi dan
volume diperbesar tetapi jumlah mol zat terlarut tetap.

Kolaka Utara, 28 Oktober 2020

Dosen Pengampu, Praktikan,

(Susanti, M. Pd) (Andi Ayu Febriani)

Anda mungkin juga menyukai