Anda di halaman 1dari 5

PEMBUATAN LARUTAN

I. TUJUAN
1. Membuat larutan NaCl 0,2 M
2. Membuat larutan NaCl dengan pengenceran
3. Mengetahui molaritas suatu zat

II. ALAT DAN BAHAN


A. Alat :
1. Neraca / timbangan 1 buah
2. Gelas kimia 1 buah
3. Pengaduk 1 buah
4. Labu ukur 100 ml 1 buah
5. Kaca arloji 1 buah
6. Pipet volume 1 buah
7. Tabung ukur 1 buah

B. Bahan :
1. NaCl
2. Air

III. PROSEDUR KERJA


A. Membuat larutan NaCl 0,2 M
Langkah-langkah :
1. Siapkan sebuah kaca arloji
2. Hitunglah massa NaCl yang diperlukan
3. Timbanglah NaCl tersebut dengan tepat
4. Masukkan NaCl hasil penimbangan ke dalam gelas kimia 100 ml
dan tambahkan air ke dalamnya 50 ml
5. Kemudian aduklah dengan pengaduk sampai zat tersebut larut dalam
air
6. Masukkan larutan dalam gelas kimia tersebut ke dalam labu ukur
100 ml
7. Tambahkan air 50 ml kedalam labu ukur sampai tepat garis batas
100 ml
8. Kocok labu ukur tersebut seperti model barbell
9. Catat hasil massa pembuatan larutan tersebut
B. Membuat larutan NaCl dengan pengenceran
Langkah-langkah :
1. Ambil 10 ml larutan NaCl hasil percobaan A dengan pipet tetes
2. Masukkan ke dalam labu ukur 100 ml dan tambahkan air sampai
tepat garis batas 100 ml
3. Kocok dengan menggunakan model barbell
4. Hitunglah berapa konsentrasi larutan percobaan tersebut

IV. HASIL PERCOBAAN


A. Membuat larutan NaCl 0,2 M

Hasil percobaan
Massa NaCl 0,2 M Gram

B. Membuat larutan dengan pengenceran

Hasil percobaan
Molaritas NaCl setelah pengenceran M

C. Perhitungan
1. Membuat larutan NaCl 0,2 M
Perhitungan massa dan mol NaCl :

2. Membuat larutan dengan pengenceran


Molaritas larutan NaCl setelah pengenceran adalah ...
DASAR TEORI
Larutan merupakan campuran dari dua zat atau lebih. Larutan dapat terjadi
karena komponen larutan terdispersi menjadi atom atau molekul-molekul atau lain-
lain yang bercampur baur. Larutan dapat berupa padat , cair atau gas. Namun
lazimnya yang disebut larutan adalah zat cair. Larutan terdiri dari dua komponen yaitu
pelarut dan zat terlarut (Harjadi, 2000).
Larutan adalah campuran karena terdiri dari dua bahan yang disebut
homogeny karena sifat-sifatnya sama dengan sebuah cairan. Karena larutan adalah
campuran molekul yang biasanya molekul-molekul pelarut agak berjauhan dalam
larutan bila dibandingkan dalam larutan murni (Wahyudi. 2000).
Dalam pembuatan larutan dengan konsentrasi tertentu sering dihasilkan
konsentrasi yang tidak kita inginkan. Untuk mengetahui konsentrasi yang sebenarnya
perlu dilakukan standarisasi.standarisasi sering dilakukan dengan titrasi. Zat-zat yang
didalam jumlah yang relative besar disebut pelarut (David, 2001)..
Dalam kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau
lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau
solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan
disebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan
dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan
pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi (Chang, 2003).
Molaritas merupakan salah satu cara untuk menyatakan konsentrasi larutan
selain molalitas, normalitas maupun fraksi mol. Molaritas menyatakan jumlah mol zat
yang terlarut dalam Iiter larutan ( james. E. Brady, 2000).

Rumus yang digunakan :


Jika zat yang akan dicari molaritasnya ada dalam satuan gram dan volumenya dalam
milliliter, maka molaritasnya dapat dihitung dengan rumus

dengan
M = molaritas (mol/liter)
n = mol zat terlarut (mol)
v = volume zat terlarut (gram)
g = massa zat terlarut (gram)
Mr = massa molekul relatif zat terlarut

Cara membuat larutan aplikasinya banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-


hari. Mungkin anda pernah membuat air teh manis. Untuk menghasilkan larutan yang
sesuai dengan yang diharapkan tentu anda harus bisa mencampurkan bahan-bahan
dengan komposisi yang sesuai. Keterampilan membuat larutan tentu sangat banyak
manfaatnya baik di laboratorium maupun di bidang industri.
Molaritas (M) adalah suatu konsentrasi yang mengukur banyaknya mol zat
terlarut dalam satu liter larutan. Dapat ditulis dengan rumus :

atau

Membuat suatu larutan untuk eksperimen dapat dilakukan dengan melarutkan


zat padat (Kristal) atau dengan melakukan pengenceran larutan konsentrasi tinggi
menjadi konsentrasi rendah.
Pengenceran adalah penambahan zat terlarut ke dalam suatu larutan, sehingga
konsentrasi larutan menjadi lebih kecil dengan menambahkan air (pelarut).
Dengan rumus :

M1.V1 = M2.V2 Dimana :

M1 = Molaritas mula-mula
V1 = Volume larutan mula-mula
M2 = Molaritas akhir (setelah pengenceran)
V2 = Volume akhir (setelah pengenceran)
Adapun dua atau lebih larutan sejenis jika dicampur maka molaritas campuran dapat di
hitung dengan menggunakan rumus :

Mcamp
1. Molalitas
Molalitas (m) menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1000 g pelarut.
Molalitas tidak tergantung pada temperatur, dan digunakan dalam bidang kimia fisika,
teristimewa dalam sifat koligatif.

Molalitas (m) = mol zat terlarut


Kg zat terlarut

2. Normalitas (N)

Normalitas menyatakan jumlah ekivalen zat terlarut dalam tiap liter larutan.
Ekivalen zat dalam larutan bergantung pada jenis reaksi yang dialami zat itu, karena
satuan ini dipakai dalam penyetara zat dalam reaksi.
Normalitas (N) = ekivalen zat terlarut
Liter larutan
Normalitas (N) = gram zat terlarut
Berat ekivalen x larutan

DAFTAR PUSTAKA

Chang, R. 2003. KIMIA DASAR. Pt.Gramedia Pustaka, Jakarta.

David. W. 2001. PRINSIP-PRINSIP KIMIA MODERN. Erlangga, Jakarta

Harjadi, W. 2000. ILKU KIMIA ANALITIK. Pt.Gramedia Pustaka, Jakarta.

Irvan Permana. 2009. Memahami Kimia 2 : SMA/MA untuk kelas XI, semester 1 dan 2
Program Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional

Kartimi, M.Pd. 2012. Panduan Praktikum Kimia Dasar I. Cirebon : IAIN Press

Wahyudi. 2000. JURNAL KIMIA DAN LARUTAN. UJS. Purwekerto.

Anda mungkin juga menyukai