PERCOBAAN II
(Pembuatan Larutan dengan berbagai satuan konsentrasi)
Mata Kuliah :
KIMIA DASAR
Dosen Pengampu :
PROGRAM D3 FARMASI
2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN
Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat yang
terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat bervariasi.
Larutan dapat berupa gas, cairan atau padatan. Larutan encer adalah larutan yang
mengandung sejumlah kecil solute, relatif terhadap jumlah pelarut. Sedangkan larutan pekat
adalah larutan yang mengandung sebagian besar solute. Solute adalah zat terlarut, sedangkan
solvent (pelarut) adalah medium dalam mana solute terlarut (Baroroh, 2004).
Jika dua zat yang berbeda dimasukkan dalam suatu wadah ada tiga kemungkinan,
yaitu bereaksi, bercampur, dan tidak bercampur. Jika bereaksi akan menghasilkan zat baru
yang sifatnya berbeda dari zat semula. Dua zat dapat bercampur bila ada interaksi antara
partikelnya. Interaksi itu ditentukan oleh wujud dan sifat zatnya. Oleh sebab itu, campuran
dapat dibagi atas gas – gas, gas – padat, cair – cair, cair – padat, dan padat – padat (Syukri,
1999 : 350)
Pada umumnya zat yang digunakan sebagai pelarut adalah air, selain air yang
berfungsi sebagai pelarut adalah alkohol amoniak, kloroform, benzena, minyak, asam asetat,
akan tetapi kalau menggunakan air biasanya tidak disebutkan (Gunawan, 2004).
Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan yaitu temperatur, sifat pelarut, efek ion
sejenis, efek ion berlainan, pH, hidrolisis, pengaruh kompleks dan lain-lain (Khopkar, 2003).
Sifat larutan yaitu penurunan teknan uap (▲P), kenaikan titik didih (▲P b), penurunan
titik beku (▲Tf), dan tekanan osmotik (π) yang hanya bergantung pada jumlah partikel zat
terlrutnya dikelompokan bersama dan disebut sebagai fifat koligatif larutan. Sifat koligatif
larutan adalah sifat larutan yang bergantung pada jumlah partikel zat terlarut dan bukan pada
jenis zat terlarutnya.
n
m=
v
Jika zat yang akan dicari molaritasnya ada dalam satuan gram dan volumenya dalam
milliliter, maka molaritasnya dapat dihitung dengan rumus
n x 1000 g x 1000
m= x m=
ml Mr ml
dengan
M = molaritas (mol/liter)
n = mol zat terlarut (mol)
v = volume zat terlarut (gram)
g = massa zat terlarut (gram)
Mr = massa molekul relatif zat terlarut
M1 = Molaritas mula-mula
V1 = Volume larutan mula-mula
M2 = Molaritas akhir (setelah pengenceran)
V2 = Volume akhir (setelah pengenceran)
Adapun dua atau lebih larutan sejenis jika dicampur maka molaritas campuran
dapat di hitung dengan menggunakan rumus :
1. Molalitas
Molalitas (m) menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1000 g pelarut.
Molalitas tidak tergantung pada temperatur, dan digunakan dalam bidang kimia fisika,
teristimewa dalam sifat koligatif.
2. Normalitas (N)
Normalitas menyatakan jumlah ekivalen zat terlarut dalam tiap liter larutan.
Ekivalen zat dalam larutan bergantung pada jenis reaksi yang dialami zat itu, karena
satuan ini dipakai dalam penyetara zat dalam reaksi.
Normalitas (N) ? ekivalen zat terlarut
Liter larutan
Normalitas (N) ? gram zat terlarut
Berat ekivalen x larutan
Tujuan
1. Mampu menghitung jumlah bahan yang ditimbang untuk membuat larutan dengan
berbagai satuan konsentrasi.
2. Mampu mempraktikan teknik menimbang,membuat dan mengencerkan larutan.
BAB II
PROSEDUR KERJA
V Larutan (L)
= 250 = 5 gr
50
o Pembuatan
1. Gerus vitamin C 10 tab,
haluskan ad homogen
2. Timbang vit c 5gr pada neraca
analitik
3. Siapkan alkohol ad 50 ml
dalam gelas ukur
4. Setelah itu vit c 5gr + aqua ad
50 ml dalam labu ukur, lalu
kocok hingga larut dengan
sempurna.
3. Larutan Persen
Kadar o KOH = 10 x 25 ml = 2,5 gr
a. KOH 10% 100
25ml o Pembuatan
1. Timbang KOH 2,5 gr dalam
neraca analitik
2. Tambahkan aqua ad 50 ml
3. Setelah itu KOH 2,5 gr + aqua
dilarutkan dalam labu ukur,
hingga larut dengan
sempurna.
Larutan Persen
Kadar o NaOH = 10 x 20 ml = 2 gr
b. NaOH 10% 20 100
ml o Pembuatan
1. Ambil NaOH 2 gr ,timbang
dalam neraca analitik
2. Tambahkan aqua ad 20 ml
3. Setelah itu NaOH 2 gr + aqua
dilarutkan dalam labu ukur,
hingga larut dengan
sempurna.
M = 9 x 1000
Mr v
M = 9 x 1000
36,5 10
I = 9 x 100
36,5
g = 1 x 36,5
100
= 7,2 tetes
o Pembuatan
1. Siapkan Hcl sebanyak 7 tetes
2. Setelah itu ad aqua 25 ml
3. Kocok hingga larut sempurna
5. Pengenceran M1 x V1 = M2 x V2
Alkohol 96% -> M1 x 96 = 70 x 25
70% = 25ml = 70 x 25
96
= 18,2
o Pembuatan
1. Siapkan Alkohol sebanyak 18
tetes
2. Setelah itu ad aqua 25 ml lalu
campur alkohol 18 tetes dan
aquades 25 ml
3. Kocok hingga larut sempurna
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Larutan adalah campuran yang homogen dari dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya
sedikit disebut zat terlarut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak disebut pelarut.
Pada praktikum ini kami mengenal istilah larutan berair, yaitu zat terlarut yang awalnya
adalah zat cair atau zat padat yangpelarutnya adalah air.Konsentrasi larutan adalah jumlah
zat terlarut yang terdapat di dalam sejumlah tertentu pelarut atau larutan. Konsentrasi
larutan dapat dinyatakan dengan berbagai cara, yang umumnya digunakan antara lain
molaritas, persen kadar, ppm, dan ppb. Pada praktikum kali ini kami mampu menghitung
jumlah bahan yang ditimbang untuk membuat larutan dengan berbagai satuan konsentrasi
dan kami juga dapat mempraktikkan teknik menimbang,
membuat, dan megencerkan larutan.
Saran
Pada percobaan ini ada percobaan yang tidak praktikan lakukan, karena bahan yang
akan digunakan tidak ada. Untuk itu praktikan menyarankan agar menyediakan bahan
dengan lengkap agar praktikum dapat berjalan dengan efektif.
Lampiran
HCI NaOH VITAMIN C PCT
DAFTAR PUSTAKA