Anda di halaman 1dari 8

2023

Laporan Praktikum

Pembuatan Larutan Dalam Persen, Molaritas dan Normalitas

Nama : Cinta Alya


NIM : 223307030014
Kelompok : 6
Program Studi : Farmasi Klinis
Fakultas : Kedokteran

Program Studi Farmasi Klinis


Fakultas Kedokteran,Kedokteran Gigi dan Ilmu Kesehatan
Universitas Prima Indonesia (UNPRI)
T.A 2023/2024
2023

Pembuatan Larutan Dalam Persen, Molaritas dan Normalitas


I. Pendahuluan Ketika mempelajari kimia dikenal adanya larutan. Larutan pada
dasarnya adalah fase yang homogen yang mengandung lebih dari satu
komponen. Komponen yang terdapat dalam jumlah besar disebut
pelarut atau solvent. Sedangkan komponen dalam jumlah sedikit
disebut zat terlarut atau solute. Konsentrasi dalam suatu larutan
didefinisikan sebagai jumlah solute yang ada dalam sejumlah larutan
atau pelarut. Konsentrasi dapat dinyatakan dalam beberapa cara.
Antara lain molaritas, molalitas, normalitas dan sebagainya.
Dalam ilmu kimia, pengertian larutan ini sangat penting. Karena
hampir semua reaksi kimia terjadi dalam bentuk larutan. Larutan
didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat
yang terdispersi dengan baik sebagai molekul, atom maupun ion yang
komposisinya dapat berpariasi. Contohnya dalam pembuatan larutan
H2SO4 dengan konsentrasi yang lebih rendah. Maka larutan H2SO4
pekat dilarutkan dengan H2O sehingga larutan H2SO4 menjadi lebih
encer.
Dalam praktikum ini diharapkan kita dapat mengetahui
bagaimana kita membuat larutan dengan konsentrasi sesuai yang
diperlukan.

 Mengetahui cara pembuatan larutan dengan konsentrasi tertentu


II. Tujuan
 Mengetahui cara pembuatan larutan dari zat cair
Percobaan
 Mengetahui cara pembuatan larutan dari zat padat

Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua


III. Tinjauan atau lebih zat yang terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun
Pustaka
ion yang komposisinya dapat berpariasi. Larutan dapat berupa gas,
cairan, atau padatan. Larutan encer adalah larutan yang mengandung
sebagian kecil solute, relative terhadap jumlah pelarut. Sedangkan
larutan pekat adalah larutan yang mengandung sebagian besar solute.
Solute adalah zat terlarut. Sedangkan solvent (pelarut) adalah medium
2023

dalam mana solute terlarut (Baroroh, 2004).


Pada umumnya zat yang digunakan sebagai pelarut adalah air
(H2O), selain air yang berfungsi sebagai pelarut adalah alcohol,
amoniak, kloroform, benzena, minyak, asam asetat, akan tetapi kalau
menggunakan air biasanya tidak disebutkan.
Larutan gas dibuat dengan mencampurkan suatu gas dengan gas
lainnya. Karena semua gas bercampur dalam semua perbandingan,
maka setiap campuran gas adalah homogen ia merupakan larutan.
Larutan cairan dibuat dengan melarutkan gas, cairan atau
padatan dalam suatu cairan. Jika sebagian cairan adalah air, maka
larutan disebut larutan berair.
Larutan padatan adalah padatan-padatan dalam mana satu
komponen terdistribusi tak beraturan pada atom atau molekul dari
komponen lainnya (Syukri, 1999).
Suatu larutan dengan jumlah maksimum zat terlarut pada
temperatur tertentu disebut larutan jenuh. Sebelum mencapai titik
jenuh larutan tidak jenuh.
Kadang-kadang dijumpai suatu keadaan dengan zat terlarut
dalam larutan lebih banyak daripada zat terlarut yang seharusnya
dapat melarut pada temperature tersebut. Larutan yang demikian
disebut larutan lewat jenuh.
Banyaknya zat terlarut yang dapat menghasilkan larutan jenuh,
daalam jumlah tertentu pelarut pada temperatur konstan disebut
kelarutan. Kelarutan suatu zat bergantung pada sifat zat itu, molekul
pelarut, temperature dan tekanan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan yaitu temperatur,
sifat pelarut, efek ion sejenis, efek ion berlainan, pH, hidrolisis,
pengaruh kompleks dan lain-lain.
Untuk menyatakan komposisi larutan secara kuantitatif
digunakan konsentrasi. Konsentrasi didefinisikan sebagai jumlah zat
terlarut dalam setiap satuan larutan atau pelarut, dinyatakan dalam
2023

satuan volume (berat, mol) zat terlarut dalam sejumlah volume


(berat , mol) tertentu dari pelarut. Berdasarkan hal ini muncul satuan-
satuan konsentrasi, yaitu fraksi mol, molaritas, molalitas, normalitas,
ppm serta ditambah dengan persen massa dan persen volume
(Baroroh, 2004).
Satuan konsentrasi
Lambang Nama Definisi
Satuan
Fisika
% w/w Persen
berat
% v/v Persen
volume
% w/v Persen
berat
volume
ppm Parts per
million
ppb Parts per
billion
Satuan
kimia
X Fraksi
mol
F Formal

m Molal

N Normal

m Eq Mili Seper seribu mol larutan


ekuivalen
2023

Osm Osmolar

M Molar

 Fraksi mol adalah perbandingan dari jumlah mol dari suatu


komponen dengan jumlah total mol dalam larutan. Contoh, dalam
larutan yang mengandung 1 mol alkohol dan 3 mol air, maka
fraksi mol alkohol adalah ¼ dan air ¾ (syukri, 1999).
Jumlah kedua fraksimol (fraksi mol zat terlarut + fraksi mol
pelarut) sama dengan 1.
 Molaritas dari solute adalah jumlah mol solute perliter larutan dan
biasanya dinyatakan dengan huruf besar M. larutan 6,0 molar HCl
ditulis 6,0 M, bararti bahwa larutan dibuat dengan menambahkan
6,0 mol HCl pada air yang cukup dan kemudian volume larutan
dibuat menjadi satu liter.
 Molalitas dari suatu solute adalah jumlah mol solute per satu
kilogram solvent. Molalitas biasanya ditulis dengan hurup kecil
m. Tulisan 6,0 m HCl dibaca 6,0 molal, dan menyatakan suatu
larutan yang dibuat dengan menambahkan 6,0 mol HCl pada satu
kilogram air.
 Normalitas dari suatu solute adalah jumlah gram ekuivalen solute
per liter larutan. Biasanya ditulis dengan huruf besar N. Tulisan
0,25 N KMnO4 dibaca 0,25 normal, dan menyatakan larutan yang
mengandung 0,25 gram ekuifalen dari kalium permanganat per
liter larutan.
 Persen dari solute dapat dinyatakan sebagai persen berat atau
persen volume. Sebagai contoh, 3% berat H2O2 adalah 3 gram
H2O2 tiap 100 gram larutan. Sedangkan 12% volulme adlah suatu
larutan yang dibuat dari 12 ml alkohol dan solvent ditambahkan
hingga volume menjadi 100 ml (syukri, 1999).
2023

IV. Alat dan Bahan a. Alat


 Labu ukur
 Beaker glass
 Kaca arloji
 Pipet tetes
 Pipet ukur
 Karet penghisap

b. Bahan
 NaCl 0,1 M
 HCl 0,5 N 37%
 Aquadest

V. Prosedur Pembuatan NaCl 0,1 M


Percobaan  Ditimbang NaCl sebanyak 0,3 g
 Diletakkan ke dalam labu ukur 50 ml
 Dilarutkan dengan sedikit aquadest sampai larut
 Ditambahkan sisa aquadest sampai tanda batas

Pembuatan HCl 0,5 N (dalam 37%)


 Diambil HCl sebanyak 2 ml didalam lemari asam dengan pipet
ukur
 Diletakkan ke dalam labu ukur 50 ml
 Dilarutkan dengan sedikit aquadest sampai larut
 Ditambahkan sisa aquadest sampai tanda batas

VI. Reaksi -
Percobaan

VII. Perhitungan 1. NaCl 0,01 M

Jawab
Dik : M NaCl = 0,1
Mr NaCl = 58,5
V = 50 ml
Dit : g ……?
M = g/Mr x 1000/v(ml)
0,1 = g/58,5 x 1000/50ml
g = 0,1 x 58,5 x 50 ml/1000
g = 0,2925 g
g = 0,3 g
2023

2. HCl 0,5 N (dalam 37 %)

Jawab
V1 . N1 = V2 . N2
12,06 = 50 . 0,5
V1 = 50 . 0,5/12,06
= 2,072
= 2 ml

VIII. Daftar Baroroh, Umi L.U. 2004. Diktat Kimia Dasar 1. Universitas
Pustaka Lambung Mangkurat: Banjar Baru

Syukri, S. 1999. Kimia Dasar 2. Bandung: ITB

Sacks, L. J. "Normality and molality: The expendables." Journal of


Chemical Education 45.3 (1968): 183.
2023

Anda mungkin juga menyukai