Anda di halaman 1dari 14

2023

Laporan Praktikum I

Pembuatan Larutan dalam Persen, Molaritas, dan Normalitas

Nama : Gita Saraswati


NIM : 223307030059
Kelompok : II (Sesi 2)
Program Studi : Farmasi Klinis
Fakultas : Kedokteran

Program Studi Farmasi Klinis


Fakultas Kedokteran,Kedokteran Gigi dan Ilmu Kesehatan
Universitas Prima Indonesia (UNPRI)
T.A 2023/2024
2023

Pembuatan Larutan dalam Persen, Molaritas, dan Normalitas


I. Pendahuluan Dalam kehidupan sehari-hari terdapat banyak sekali proses
kimia yang terjadi. Hampir semua proses kimia berlangsung
dalam larutan. Larutan adalah sesuatu yang penting bagi
manusia Dan makhluk hidup pada umumnya. Larutan
merupakan fase yang setiap hari ada disekitar kita. Suatu
system homogen yang mengandung dua atau lebih zat yang
masing-masing komponennya tidak bisa dibedakan secara
fisik disebut larutan, sedangkan suatu sistem yang heterogen
disebut campuran.
Reaksi-reaksi kimia biasanya berlangsung antara dua
campuran zat, bukannya antara zat murni. Banyak reaksi
kimia yang dikenal , baik di dalam laboratorium atau di
industri terjadi di dalam larutan. Larutan memainkan peran
penting dalam kehidupan sehari-hari. Di alam kebanyakan
reaksi berlangsung di dalam larutan air. Tubuh manusia
menyerap mineral, vitamin dan makanan dalam bentuk
larutan . Obat-obatan bisanya merupakan larutan air atau
alkohol dari senyawa fisiologis aktif sehingga larutan sangat
berhubungan dengan bidang kefarmasian. Larutan biasanya
terdiri dari dua zat atau lebih yang merupakan campuran
homogen. Larutan disebut campuran homogen karena
komposisi dari larutan begitu seragam atau satu fase hingga
tidak dapat diamati bagian - bagian komponen penyusunnya
meskipun dengan menggunakan mikroskop ultra sekalipun.

II. Tujuan Percobaan  Untuk memahami cara pembuatan larutan dalam satuan
persen, molaritas, dan normalitas.
 Untuk mengetahui cara pembuatan larutan dalam bentuk
padatan maupun cairan.
 Untuk mengetahui cara melakukan pengenceran larutan.

III. Tinjauan Pustaka 3.1 Definisi Larutan


Campuran zat-zat terlarut dan pelarut yang komposisinya
merata atau serba sama (homogen) disebut dengan Larutan.
Suatu larutan dapat terdiri dari satu zat terlarut atau lebih dan
satu macam pelarut, tetapi umumnya terdiri dari satu jenis zat
terlarut dan satu pelarut. Larutan terdiri dari dua komponen
penting. Komponen tersebut adalah solven atau pelarut dan
solut atau zat terlarut. Biasanya komponen solven
mengandung jumlah zat terbanyak. Dan komponen solut
mengandung jumlah zat yang lebih sedikit. Kata-kata solven
(pelarut) dan solut (zat yang terlarut) sudah umum
disebutkan. Solven sebagai komponen yang secara fisik tidak
berubah jika larutan terbentuk, sedangkan solut sebagai
semua komponen yang larut dalam pelarut. (Kimia Larutan,
Rusman, dkk, 2018)
2023

3.2 Pengertian Konsentrasi Larutan


Larutan yang merupakan campuran homogen, komposisinya
dapat berbeda. Misalnya dua buah larutan garam yang
pelarutnya sama-sama satu liter, sedangkan jumlah garam
terlarut berbeda. Dari dua larutan tersebut orang lain tidak
bisa mengetahui secara langsung berapa garam yang
tekandung di dalamnya. Sebagai informasi mengenai jumlah
realtif solut dan solvent dalam larutan digunakan istilah
konsentrasi larutan. Konsentrasi Larutan adalah jumlah zat
terlarut dalam setiap satuan larutan atau pelarut. Konsentrasi
larutan merupakan suatu label larutan, agar larutan tersebut
bisa memberikan gambaran atau informasi tentang
perbandingan jumlah zat terlarut dan jumlah pelarutnya.
Konsentrasi larutan yang sering dipergunakan di laboratorium
diantaranya adalah molaritas (M), molalitas (m). Normalitas
(N), Fraksi Mol (X), dan ppm. Berikut ini akan dibahas
bagaimana mengungkapkan konsentrasi larutan
beberapa satuan. (Kimia Larutan, Rusman, dkk, 2018)

3.2.1 Molaritas (M)


Ada beberapa cara untuk memperoleh konsentrasi larutan
secara kuantitatif. Suatu istilah yang sangat berguna yang
berkaitan dengan stoikiometri suatu reaksi dalam larutan
disebut konsentrasi molar atau molaritas, dengan simbol M.
Dinyatakan sebagai jumlah mol suatu solut dalam larutan
dibagi dengan volume larutan yang ditentukan dalam liter.
Yang berarti :
Molaritas = jumlah mol per liter larutan
Atau

di mana M adalah molaritas, n adalah jumlah mol dalam


larutan, dan V adalah volume dari larutan dalam liter. Karena,

di mana g adalah gram dari zat terlarut dan BM adalah berat


molekul larutan, menghasilkan

Persamaan ini dapat dipecahkan untuk gram dari zat terlarut,


yang menghasilkan

Larutan yang mengandung 1 mol NaCl dalam 1 L larutan


2023

mempunyai molaritas 1 M. Jika larutan ada larutan tertulis


HCI 0,1 M berarti dalam satu liter larutan terdapat 0,1 mol
HCI. Alasan molaritas merupakan konsentrasi yang sangat
berguna adalah karena jika kita mengetahui molaritas suatu
larutan, kita dapat menentukan jumlah mol solut yang
diinginkan dengan cara mengukur volumenya yang tepat.
(Analisis Kimia Kuantitatif, R.A., 2002)

3.2.2 Normalitas (N)


Seperti molaritas, normalitas sistem konsentrasi didasarkan
pada volume dari larutan. Hal ini didefinisikan sebagai:
Normalitas = jumlah ekivalen per liter larutan (Katoch, 2022)
atau

di mana N adalah normalitas, eq adalah jumlah ekivalen, dan


V adalah volume larutan dalam liter. Karena

di mana g adalah gram larutan dan BE adalah berat ekivalen,


yang menghasilkan

Hasil persamaan tersebut dalam gram larutan adalah

Hubungan antara normalitas dan molaritas adalah sebagai


berikut

di mana adalah jumlah mol ion hidrogen, elektron, atau


kation univalen yang dilengkapi oleh atau dikombinasikan
dengan substansi yang bereaksi. (Analisis Kimia Kuantitatif,
R.A., 2002)

3.2.1 Persen (%)


Persentase dapat dinyatakan dengan tiga cara, yaitu persen
berat (% b/b), persen volume (% V/V), dan persen berat
terhadap volume (% b/V).
Persen massa merupakan pernyataan konsentrasi yang umum
digunakan di toko-toko bahan kimia. Persen massa adalah
jumlah gram zat terlarut dalam 100 gram massa larutan.
Persen volume adalah satuan yang menunjukkan volume
suatu zat dalam 100 mL larutannya. Persen bobot per volume
(b/v) menyatakan jumlah gram zat dalam 100 ml larutan,
sebagai pelarut digunakan air atau pelarut lain.
2023

(Cerdas Belajar Kimia, N.S., 2007)

3.3 Konsep Mol


a. Satu mol menyatakan banyaknya zat yang mengandung L
partikel (atom, molekul, ion) yang dinyatakan di dalam rumus
kimia.

b. Massa 1 mol zat. yaitu besarnya massa zat yang sesuai


dengan Ar atau Mr zat tersebut dinyatakan dalam gram
Massa 1 mol unsur X = Ar X gram
Massa 1 mol senyawa X = Mr X gram
Sehingga dapat dirumuskan:

c. Karena 1 mol zat mengandung 6,02 x 1023 partikel


sehingga rumus mol unsur X dan mol senyawa X dapat
dituliskan:

d. Keadaan pada suhu 0°C (273 K) dan tekanan 1 atmosfer


(76 cm Hg) ditetapkan sebagai keadaan standar (STP =
Standart Temperature and Pressure). Dan volume 1 mol gas
(STP) atau disebut volume molar gas = 22,4 liter sehingga
dapat dinyatakan dengan

e. Berdasarkan rumus-rumus di atas maka konsep mol dapat


dirumuskan dalam bentuk persamaan.

Dengan:
n = mol unsur X atau senyawa X
m = gram unsur X atau senyawa X
Ar = massa atom relatif
Mr = massa molekul relatif
N = jumlah partikel X
2023

V = volume partikel X

f. Cara mengubah satuan mol ke satuan yang lain


2023

IV. Alat dan Bahan a. Alat


 Batang pengaduk
 Beaker glass
 Bola hisap karet
 Gelas ukur
 Labu ukur
 Measering pipet
 Pipet tetes
b. Bahan
 Aquadest
 HCl 37%
 Kristal NaCl
 Kristal NaOH

V. Prosedur Percobaan Prosedur Percobaan dalam Bentuk Uraian :


Pembuatan Larutan NaCl 0,9% dalam Labu Ukur 50 ml
 Dihitung berat NaCl dalam gram yang akan
digunakan untuk menjadi NaCl 0,9% dalam 50 ml
larutan (didapat hasil NaCl sebanyak 0,9 gram)
 Ditimbang berat NaCl sebanyak 0,9 gram
menggunakan neraca analitik
 Dimasukkan ke dalam beaker glass
 Dilarutkan dengan sedikit aquadest dengan diaduk
menggunakan batang pengaduk
 Dituang ke dalam labu ukur 50 ml
 Ditambahkan aquadest sampai batas garis miniskus
bawah
 Ditutup labu ukur dengan tutupnya
 Dikocok dengan cara dibolak-balik
menggunakan tangan

Pembuatan Larutan NaOH 0,1 N dalam Labu Ukur 50 ml


 Dihitung berat NaOH dalam gram yang akan
digunakan untuk menjadi NaOH 0,1 N dalam 50 ml
larutan (didapat hasil NaOH sebanyak 0,2 gram)
 Ditimbang berat NaOH sebanyak 0,2 gram
menggunakan neraca analitik
 Dimasukkan ke dalam beaker glass
 Dilarutkan dengan sedikit aquadest dengan diaduk
menggunakan batang pengaduk
 Dituang ke dalam labu ukur 50 ml
 Ditambahkan aquadest sampai batas garis miniskus
bawah
 Ditutup labu ukur dengan tutupnya
 Dikocok dengan cara dibolak-balik
menggunakan tangan

Pembuatan Larutan HCl 0,1 M dalam Labu Ukur 50 ml


 Dihitung volume HCl 37% dalam ml yang akan
2023

digunakan untuk menjadi HCl 0,1 M dalam 50 ml


larutan (didapat hasil HCl sebanyak 0,4 ml)
 Dipipet dan diukur 0,4 ml dari HCI 37% dengan
measuring pipet 1 ml dan bola hisap karet.
 Dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml yang telah
diisi dengan sedikit aquadest agar HCl yang akan
dimasukkan tidak menciprat keluar
 Ditambahkan dengan aquadest sampai batas garis
miniskus bawah.
 Ditutup labu ukur dengan penutupnya.
 Dikocok dengan cara dibolak-balikan dengan
menggunakan tangan.

Pembuatan Larutan HCl 0,05 N dalam Labu Ukur 50 ml


 Dihitung volume HCl 37% dalam ml yang akan
digunakan untuk menjadi HCl 0,05 N dalam 50 ml
larutan (didapat hasil HCl sebanyak 0,2 ml)
 Dipipet dan diukur 0,2 ml dari HCI 37% dengan
measuring pipet 1 ml dan bola hisap karet.
 Dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml yang telah
diisi dengan sedikit aquadest agar HCl yang akan
dimasukkan tidak menciprat keluar
 Ditambahkan dengan aquadest sampai batas garis
miniskus bawah.
 Ditutup labu ukur dengan penutupnya.
 Dikocok dengan cara dibolak-balikan dengan
menggunakan tangan.

Prosedur Percobaan dalam Bentuk Skematis :


Pembuatan Larutan NaCl 0,9% dalam Labu Ukur 50 ml
Labu Ukur I

Dihitung berat NaCl

Ditimbang 0,9 gram NaCl

Dimasukkan ke beaker glass

Dilarutkan dengan sedikit aquadest

Dituang ke labu ukur

Ditambah aquadest sampai batas garis meniskus bawah

Ditutup labu ukur

Dikocok labu ukur

Larutan NaCl 0,9% 50ml


2023

Pembuatan Larutan NaOH 0,1 N dalam Labu Ukur 50 ml


Labu Ukur II

Dihitung berat NaOH

Ditimbang 0,2 gram NaCl

Dimasukkan ke beaker glass

Dilarutkan dengan sedikit aquadest

Dituang ke labu ukur

Ditambah aquadest sampai batas garis meniskus bawah

Ditutup labu ukur

Dikocok labu ukur

Larutan NaOH 0,1N 50ml

Pembuatan Larutan HCl 0,1 M dalam Labu Ukur 50 ml

Labu Ukur III

Dihitung volume HCl

Dipipet 0,4 ml HCl 37%

Diteteskan ke labu ukur berisi sedikit aquadest

Ditambah aquadest sampai batas garis meniskus bawah

Ditutup labu ukur

Dikocok labu ukur

Larutan HCl 0,1M 50ml


2023

Pembuatan Larutan HCl 0,05 N dalam Labu Ukur 50 ml


Labu Ukur IV

Dihitung volume HCl

Dipipet 0,2 ml HCl 37%

Diteteskan ke labu ukur berisi sedikit aquadest

Ditambah aquadest sampai batas garis meniskus bawah

Ditutup labu ukur

Dikocok labu ukur

Larutan HCl 0,05 N 50ml

Prosedur Percobaan dalam Bentuk Gambar :


Pembuatan Larutan NaCl 0,9% dalam Labu Ukur 50 ml

+ +

Dihitung NaCl yang


Ditimbang sebanyak 0,9 g Dimasukkan ke
akan digunakan
beaker glass

+ + +

Dilarutkan dengan sedikit Ditambahkan aquadest Ditutup dan


aquadest dan dimasukkan sampai batas meniskus dikocok
ke labu ukur bawah
2023

Pembuatan Larutan NaOH 0,1 N dalam Labu Ukur 50 ml

+ +

Dihitung NaOH yang Ditimbang sebanyak 0,2 g Dimasukkan ke


akan digunakan beaker glass

+ + +

Dilarutkan dengan sedikit Ditambahkan aquadest Ditutup dan


aquadest dan dimasukkan sampai batas meniskus dikocok
ke labu ukur bawah

Pembuatan Larutan HCl 0,1 M dalam Labu Ukur 50 ml

+ +

Dihitung HCl yang Dipipet sebanyak Dimasukkan pada labu ukur


akan digunakan 0,4 ml yang berisis sedikit aquadest

+ + +

Ditambahkan aquadest pada labu ukur sampai batas


Ditutup dan
meniskus bawah
dikocok
2023

Pembuatan Larutan HCl 0,05 N dalam Labu Ukur 50 ml

+ +

Dihitung HCl yang Dipipet sebanyak Dimasukkan pada labu ukur


akan digunakan 0,2 ml yang berisis sedikit aquadest

+ + +

Ditambahkan aquadest pada labu ukur sampai batas Ditutup dan


meniskus bawah dikocok

VI. Reaksi Percobaan -

VII. Perhitungan 1. Pembuatan Larutan NaCl 0,9% dalam Labu Ukur 50 ml

Dik : %W NaCl = 0,9 %


V larutan = 50 ml
Dit : Berat (W) zat terlarut NaCl = ?
Jawab:

%W/V = x 100

0,9% = x 100

W zt = 0,45 gram

Berat NaCl yang dibutuhkan untuk membuat larutan


NaCl 0,9% 50 ml yaitu 0,45 gram

2. Pembuatan Larutan NaOH 0,1 N dalam Labu Ukur 50 ml

Dik : N NaOH = 0,1 N


V larutan = 50 ml
Dit : Berat (g) zat terlarut NaOH = ?
Jawab:
Mr NaOH = (1 x Ar Na) + (1 x Ar O) +(1 x Ar H)
Mr NaOH = (1 X 23) + (1 x 16) + (1 x 1)
Mr NaOH = 23+16+1
Mr NaOH = 40
2023

Berat Ekivalen (BE) NaOH :


NaOH  Na+ + OH-
Jumlah OH = e = 1
BE = Mr/e = 40/1 = 40 Na+ + OH-

N = x

0,1 = x

g =
g = 0,2 gram

Berat NaOH yang dibutuhkan untuk membuat larutan


NaOH 0,1 N 50 ml yaitu 0,2 gram

3. Pembuatan Larutan HCl 0,1 M dari HCl 37% dalam Labu


Ukur 50 ml

Dik : M HCl = 0,1 M


% HCl = 37%
HCl = 1,19 g/ml
V larutan = 50 ml
Dit : Volume(ml) zat terlarut HCl = ?
Jawab:

Volume HCl yang dibutuhkan untuk membuat larutan


HCl 0,1 M 50 ml dari HCl 37%yaitu 0,4 ml

4. Pembuatan Larutan HCl 0,05 N dari HCl 37% dalam Labu


Ukur 50 ml

Dik : N HCl = 0,05 N


% HCl = 37%
HCl = 1,19 g/ml
V larutan = 50 ml
Dit : Volume(ml) zat terlarut HCl = ?
Jawab:
HCl  H+ + Cl-
Jumlah H = e = 1
2023

N=Mxe
N = 12,06 x 1
N = 12,06 N

Volume HCl yang dibutuhkan untuk membuat larutan


HCl 0,05 N 50 ml dari HCl 37%yaitu 0,2 ml

VII. Hasil

Larutan NaOH Larutan HCl Larutan HCl


0,1 N 50 ml 0,1 M 50 ml 0,05 N 50 ml

VIII. Daftar Pustaka Day, R. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta: Erlangga
Katoch, Rajan. "Solutions and Buffers in
Estimations." Techniques in Forage Quality Analysis.
Singapore: Springer Nature Singapore, 2022. 57-68
Rusman. 2018. Kimia Larutan. Banda Aceh : Syiah Kuala
University Press
Santoso, A. 2008. Rumus Lengkap Kimia SMA. Jagakarsa : PT
Wahyu Media

Anda mungkin juga menyukai