LAPORAN LENGKAP
PERCOBAAN II : PEMBUATAN LARUTAN
OLEH :
GOLONGAN 22A11
ANGKATAN 2022
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
kimia berlangsung antara dua campuran zat, bukannya antara zat murni.
jumlah sedikit disebut zat terlarut atau solute. Konsentrasi dalam suatu
fisiologis aktif. Larutan biasanya terdiri dari dua zat atau lebih yang
berbagai konsentrasi.
1. Maksud
konsentrasi tertentu.
tertentu
2. Tujuan
konsentrasi tertentu.
C. Prinsip Percobaan
yang proporsional.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori umum
larutan mengandung satu zat terlarut atau lebih dari satu pelarut. Zat
banyak(Achmad,1996).
Jika dua zat yang berbeda dimasukkan dalam suatu wadah ada
bereaksi akan menghasilkan zat baru yang berbeda dari zat semula. Dua
zat dapat bercampur bila ada intraksi antara partikelnya. Interaksi itu
ditentukan oleh wujud dan sifat zatnya. Oleh sebab itu, campuran dapat
padat(Syukri, 1999).
Bila dua atau lebih zat yang tidak bereaksi dicampur, campuran
dan larutan sejati. Dua jenis campuran yang pertama bersifat heterogen
dan dapat dipisahkan secara mekanis. Atas dasar ini campuran larutan
(H₂O), selain air yang berfungsi sebagai pelarut adalah alkohol, amoniak,
cairan disebut dengan melarutkan gas, cairan atau padatan dalam suatu
cairan. Jika sebagian cairan adalah air, maka larutan disebut larutan
terlarut dalam larutan lebih banyak daripada zat terlarut yang seharusnya
Kelarutan suatu zat bergantung pada sifat zat ibu, molekul pelarut,
temperatur, dan tekanan. Meskipun larutan dapat mengandung banyak
pelarut, efek ion sejenis, efek ion berlainan, pH, hidrolisis, pengaruh
setiap larutan atau pelarut, dinyatakan dalam satuan volume (berat, mol)
3. Larutan lewat jenuh adalah larutan yang tidak dapat melarutkan zat
(berat,mol) zat terlarut dalam sejumlah volume (berat, mol) tertentu dari
1. Fraksi mol adalah perbandingan dari jumlah mol dari suatu komponen
dengan jumlah total mol dalam larutan. Contoh, dalam larutan yang
Jumlah kedua fraksi mol (fraksi mol zat terlarut + fraksi mol pelarut)
sama dengan 1.
2. Molaritas dari solute adalah jumlah mol solute perliter larutan dan
mol HCl pada air yang cukup dan kemudian volume larutan dibuat
3. Molaritas dari suatu solute adalah jumlah mol solute persatu kilogram
larutan.
Pada
pelarut. Untuk menjawab hal ini digunakan apa yang disebut sebagai
(1 dm3) larutan
𝑚𝑜𝑙 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
M=
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛
𝑚𝑜𝑙 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
Molal =
𝑘𝑖𝑙𝑜𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
Molal =
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 x 𝐾𝑖𝑙𝑜𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
indeks komponennya
𝑚𝑜𝑙
(x) =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛
B. Uraian Bahan
RM/BM : H2O/18,02
RB :
tidak berasa
RB :
Pemerian : Cairan tidak berwarna, berasa asam,
air.
Rumus Struktur :
METODOLOGI PERCOBAAN
1. Alat
analistik.
2. Bahan
B. Cara kerja
1. Bahan padat
2. Bahan Cair
Siapkan alat dan bahan yang digunakan kemudian hitunglah
homogenkan.
BAB IV
A. Tabel Pengamatan
HCl 25 mL 2N
NaOH 8 gram 2N
B. Pembahasan
atau lebih. Di dalam larutan ada yang bertindak sebagai zat pelarut
konsentrasi tertentu.
bagi antara volume aktif yang ingin dibuat, dengan normalitas (N)
dibuat dari HCl pekat dan H₂O (tidak perlu menggunakan air bebas
yang dikalikan dengan volume aquadest dan normalitas dari zat itu
dengan teliti dan hati-hati agar tidak melebihi batas yang telah
yaitu dapat dirasakan bahwa labu ukur terasa hangat karena NaOH
sedikit panas.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
A. Gambar
botol coklat
B. Perhitungan
BE = 40
N = 2N
Penyelesaian :
gram = V × BE × N
= 0,1 × 40 × 2N
= 8 gram
Dik : N = 3N
BE = 36,5
BJ = 1,19
% HCl = 37 %
V2 = 100 mL
Dit : Berapa yang dipipet HCl jika ingin dinuat 100 mL?
Penelesaian :
37 % ×1,19 ×1000
=
36,5
440,3
= = 12,06
36,5
V1 . N1 = V2 . N2
V1 . N1 = 100 mL . 3N
V1 . 12,06 = 300
300
V1 = = 25 mL
12,06